The Substance, Ketika Menjadi Muda dan Cantik Begitu Menggoda!

  
maria-g-soemitro.com

The Substance, Ketika Menjadi Muda dan Cantik Begitu Menggoda!

Nyebarin hoaks! Itulah yang terjadi ketika Ratna Sarumpaet, seorang seniman sekaligus aktivis sosial, mengaku dianiaya oleh 2 orang tak dikenal di area bandara Bandung pada 21 September 2018 silam.

Untuk memperkuat cerita, Ratna Sarumpaet mengirim foto wajahnya dalam kondisi lebam dan bengkak pada beberapa tokoh pemenangan Prabowo Subianto, yang kala itu menjadi kandidat dalam pilpres 2019-2024.

"Sakit seputar rongga mata, retak di pelipis dan rahang, seperti kitab terkoyak di tangan kanan, menganga...," katanya.

Dan ternyata boong! Kondisi lebam dan bengkak yang dialami Ratna Sarumpaet bukan disebabkan pemukulan, melainkan operasi plastik di RS Bina Estetika, Menteng, Jakpus.

Ratna takut ditegur anak-anaknya, sehingga mengarang kisah hoaks. Parahnya, mungkin karena kepedean, Ratna mengirim berita bohong ini ke tokoh sekaliber Rocky Gerung, bahkan kemudian menghadap Prabowo cs di Hambalang.

Akibatnya bisa ditebak, media cetak ramai menulis tentang hal ini.

Untunglah, di antara pegiat medsos ada dr. Tompi, spesialis bedah plastik. Dengan segera dia bisa mendeteksi bahwa lebam dan bengkak semacam itu biasanya terjadi pada pasien pasca operasi bedah plastik.

Kisah nyata di atas membuktikan bahwa wajah cantik dan nampak muda mampu menggoda aktivis sekaliber Ratna (usia 69 tahun pada tahun 2018) hingga nekad bikin berita hoaks yang menjatuhkan kredibilitasnya.

Godaan yang bisa dipahami setelah menonton film “The Substance” yang sebetulnya udah saya tonton beberapa bulan silam.

Baru teringat untuk menulis reviewnya setelah Demi Moore melalui perannya sebagai Elisabeth Sparkle di The Substance memenangkan Best Actress in a Motion Picture – Musical or Comedy dalam Golden Globe Awards 2025 yang digelar di The Beverly Hilton Hotel, Beverly Hills, California, pada 5 Januari 2025.

Baca juga:

Hunger, Duel Guru vs Murid

I Can Speak, Tentang Perjuangan Mantan Jugun Ianfu

  

maria-g-soemitro.com

Demi Moore sebagai Elisabeth Sparkle

Merintis dari nol, Elisabeth Sparkle berhasil menjadi bintang yang dielu-elukan. Dia sukses meraih meraih beberapa penghargaan, termasuk Oscar dan menjadi pemandu tetap acara televisi aerobic bernama “Sparkle your Life”.

Namun siap tak siap, di usia ke-50, Elisabetheth harus menerima fakta bahwa panggungnya harus diberikan pada mereka yang lebih muda.

Beberapa kali Elisabeth mendapat kesempatan menikmati masa tuanya termasuk berkencan dengan Fred, seorang pria dari masa lalu dan seumur dengannya.

Sayang, kesempatan menjadi “muda dan cantik” sangat menggodanya.

maria-g-soemitro.com

Margaret Qualley sebagai Sue

Cantik, bertubuh muda, kencang, dan sexy, Sue merupakan perwujudan Elisabeth Sparkle setelah menggunakan serum The Substance.

Dengan kemudaannya, Sue tidak hanya berhasil meluluhkan tetangga yang marah-marah padanya, mengajak pria muda untuk one night stand, Sue juga sukses memandu acara aerobik “Pump it Up”, acara aerobik yang dulu dipandu Elisabeth.

  

maria-g-soemitro.com

Sinopsis Film The Substance

“Apakah dia sudah memakanmu?” tanya seorang pria lansia pada Elisabeth Sparkle. Untuk sejenak Elisabeth bingung. Lansia tersebut  berkepala  nyaris gundul. Hanya tersisa beberapa helai tambut. Anggota tubuh rentanya gemetaran. 

Akhirnya Elisabeth teringat pada seorang perawat muda yang ditemuinya di rumah sakit, pasca mengalami kecelakaan mobil. Bercak pada punggung tangan sang pria lansia menguatkan dugaan Elisabeth, karena dia pun punya!

Di usianya yang ke-50, kemasyhuran nama Elisabeth Sparkle memudar. Orang mulai melupakan bahwa Elisabeth pernah meraih Oscar. Tak ada lagi yang mempedulikannya. Tak ada lagi pesta ulang tahun. Di hari ulang tahunnya, rekan kerja di studio televisi hanya mengucapkan selamat secara sambil lalu

Namun yang paling menyakitkan,  produsen acara televisi aerobik “Sparkle your Life” yang telah lama dipandunya, berencana mengganti dengan sosok  “The next Elisabeth Sparkle” yang lebih muda dan lebih sexy.

Marah dan tidak focus ketika berkendara sepulang dari studio televisi, Elisabeth mengalami kecelakaan tunggal dan bertemu perawat yang menyelipkannya flash drive yang mengiklankan The Substance, serum yang menghasilkan versi diri menjadi  "lebih muda, lebih cantik, lebih sempurna".

Setelah maju mundur, akhirnya Elisabeth menerima tawaran tersebut, dan memperoleh beberapa perangkat, termasuk peringatan“Remember You Are One”. Jadi walau ketika serum aktivator sekali pakai disuntikkan untuk memunculkan tubuh versi Elisabeth yang lebih muda dari celah punggungnya. Dia masih tergantung dengan tubuh aslinya.

“Remember You Are One” mengingatkankan adanya hubungan simbiosis antara dua tubuh. Tubuh versi Elisabeth yang lebih muda dan menamakan diri sebagai Sue harus bergiliran dengan tubuh asli. Seminggu sebagai Sue dan seminggu sebagai Elisabeth.

Agar tetap “bernyawa” tubuh asli harus menerima pasokan food matrix yang disediakan. Sedangkan untuk mencegah kerusakan, setiap hari Sue mendapatkan suntikan stabilizer yang diambil dari tubuh asli.

Hasilnya luar biasa. Sue, versi muda dari Elisabeth, sangat cantik, muda dan sexy. Tak heran Harvey, produsen acara televisi langsung menerimanya untuk memandu acara aerobik pengganti acara Elisabeth.

Dengan cepat acara aerobik “Pump it Up” menjadi trending, Sue dielu-elukan. Masa muda Elisabeth seolah kembali, baik gaya hidup maupun tawaran pekerjaan.

Tawaran kerja yang menggoda, kerap menjadi penyebab Sue melanggar kesepakatan. Terlebih hidup Elisabeth sungguh menyedihkan, dia hanya bisa mengurung diri di rumah dan melakukan aktivitas menjemukan seperti menonton televisi dan makan minum tak terkendali.

Sue tahu, setiap melanggar kesepakatan, tubuh asli Elisabeth menerima akibatnya. Menua dengan cepat, tanpa dapat dikembalikan ke bentuk asli.

Tak terelakkan kedua persona menjadi saling membenci. Apalagi ketika tubuh asli Elisabeth semakin renta. Rambutnya memutih. Tempurung kakinya kaku. Sulit digerakkan. Elisabeth sangat tersiksa.

Ketika itulah, di café, Elisabeth bertemu dengan perawat muda yang pernah memperkenalkannya dengan The Substance, dan bertanya:

“Apakah dia sudah memakanmu?”

Menjelang acara akhir tahun, event yang akan menampilkan Sue sebagai bintang, Sue memutuskan untuk tetap menjadi dirinya yang muda secara permanen.

Malang, Sue kehabisan cairan penstabil. Pemasok The Substance memberitahu bahwa satu-satunya cara adalah dengan kembali ke dirinya yang asli.

Betapa terkejutnya Elisabeth sewaktu mereka bertukar. Tubuhnya berubah bak monster menyeramkan. Bungkuk. Hampir tidak berbulu. Cacat. 

Tak ingin memperburuk keadaan. Elisabeth memutuskan untuk menghentikan penyalahgunaan penstabil Sue yang bakal semakin merusak tubuhnya.

Namun, adiksi menjadi muda dan cantik begitu menggoda. Ketika sedang menyuntikkan  serum pemutusan, Elisabeth ragu-ragu, sehingga mulai menyadarkan Sue, mengganggu keseimbangan simbiosis mereka dan membuat keduanya sepenuhnya sadar.

Melihat jarum suntik dan serum yang dipegang Elisabeth, Sue marah dan menyerang Elisabeth dengan brutal. Pertarungan tak seimbang tersebut dimenangkan Sue.

Namun “Remember You Are One” berlaku. Tanpa Elisabeth, tubuh Sue mulai memburuk dengan cepat. Satu persatu giginya tanggal. Kukunya copot. Demikian pula telinganya.

Panik. Sue menggunakan serum activator yang tersisa, hal yang secara tegas dilarang oleh pemasok. Akibatnya tercipta "Monstro Elisasue", hibrida aneh dari kedua tubuh Elisabeth.

  

maria-g-soemitro.com

Review Film The Substance

Saya beruntung pernah mendapat tausiah dari Dr. dr. Tauhid Nur Azhar di pengajian Jum’at tentang fenomena “ingin nampak lebih muda” ini. Teori yang digunakan adalah “hukum kekekalan massa”. Tak mungkin seseorang ujug-ujug cantik dan muda tanpa keadaan sebelumnya.

Ketika seseorang menggunakan skincare maupun pengelupasan kulit (dengan berbagai macam namanya) di klinik kecantikan, sebetulnya dia sedang mengambil simpanan di masa yang akan datang.

Demikian juga yang terjadi pada Elisabeth Sparkle yang diperankan Demi Moore. The Substance membantunya mengambil “kemudaan” tubuhnya, sehingga muncul penuaan diri dengan cepat.

Selebihnya, seperti terciptanya mahluk aneh "Monstro Elisasue", untuk menggambarkan betapa mengerikannya situasi ini. 

Coralie Fargeat sang sutradara merangkap penulis scenario, berhasil menuturkan betapa horornya kehidupan perempuan yang memilih jalan ini, gak heran dia mendapat setumpuk nominasi dan menjadi winner, salah satunya Best Original Screenplay terbaik dalam Festival Film Cannes ke-77.

Skenario terbaik wajib memilih aktris terbaik, agar bisa menyampaikan kisah feminis yang ditulis Coralie Fargeat. Dengan jitu, Demi Moore dipilih, sehingga tak heran pelanggan award ini tidak hanya berhasil menyampaikan pesan, juga berhasil memenangkan Best Actress dalam Golden Globe Awards untuk ke-4 kalinya.

 Penghargaan sebrek lainnya bisa dilihat di sini

  

maria-g-soemitro.com

Ada yang membuat saya kagum yaitu visualisasi Elisabeth Sparkle merintis karir. Mulai dari tukang pembuat ubin bertuliskan Elisabeth Sparkle, tempat sang bintang dikerumuni fansnya. Sampai ubin dimakan waktu dan dikotori saus hamburger.

Juga visualisasi tubuh mulus dan payudara kencang Sue yang diperankan Margaret Qualley, ternyata menggunakan prostetik! Saking bagusnya, tidak hanya penonton, Qualley pun cemburu pada “tubuh indah”nya.

Visualisasi keindahan tersebut hanya sebagian dari hasil kerja keras tim yang terdiri dari Bryan Jones, Pierre Procoudine-Gorsky, Chervin Shafaghi, dan Guillaume Le Gouez. Gak heran, tim ini diganjar penghargaan European Film Award for Best Visual Effects.

Sedangkan Benjamin Kračun, sang fotografer memenangkan Carlo Di Palma European Cinematographer Award (European Film Award for Best Cinematographer)

Jadi, penasaran gak untuk menonton film “The Substance”?


Baca juga:

Pawn, Karena (Mungkin) Surga di Bawah Telapak Kaki Seorang Rentenir

This Is Not What I Expected, Kisah Rookie Chef dan Sang Pangeran

Silenced, di Balik Tembok Pelecehan Seksual


Profile 

Judul: The Substance

Sutradara: Coralie Fargeat

Penulis skenario Coralie Fargeat

Genre: Drama, Horror, Science Fiction

Produced by Coralie Fargeat; Tim Bevan;  Eric Fellner

Starring: Demi Moore, Margaret Qualley, Dennis Quaid

Cinematography Benjamin Kracun

Edited by Coralie Fargeat;  Jérôme Eltabet;  Valentin Feron

Music by Raffertie

Production company: Working Title Films[1]

Release dates:

19 May 2024 (Cannes)

20 September 2024 (United Kingdom and United States)

6 November 2024 (France)

16 Oktober 2024 (Indonesia)

Running time: 141 minutes

Countries: France;  United Kingdom; United States

Language English


10 comments

  1. Katanya ini body horror banget, ya. Makanya belum berani nonton sampai sekarang. Aku juga baru tahu kalau skincare dan pengelupasan kulit bikin kita mengambil jatah di masa depan. Bisa bikin artikel yang membahas tentang inikah, Ambu? Nanti colek saya kalau sudah jadi, ya. Terima kasih banyak

    ReplyDelete
  2. Iyaaa...horor. Skip ah. Tapi emang sih ya, orang berlomba-lomba untuk menunda penuaan dengan berbagai treatment di klinik-klinik kecantikan. Dari yang pakai skin care sampai oplas...Terima aja keadaan secara natural ternyata syulit yah...

    ReplyDelete
  3. Waww... baca sinopsisnya aku pengen nonton full.. penasaran sama akhirnya siapa yang bertahan sue apa elisabeth
    Deg degan sama pertarungan versi muda dan aslinya kebayang gak sih sakitnya jadi tibuh yang asli hiks
    Gimanapun yaa cantik paling abadi kalo kataku yaa kecerdasan.. walau secara fisik udah keliatan keriputnya atau umur gak muda lagi tapi kalo liat perempuan pinter tuh vibesnya cantik dan menarik..

    ReplyDelete
  4. Penasaran banget Bu. Seperti nya bakalan deg-deg an nonton tayangan ini
    Btw iya apa kabar Ratna penyebar hoax itu ya sekarang? Kan Prabowonya Udha jadi presiden nih... Tapi beliau ini gak muncul ya...

    ReplyDelete
  5. Tapi siapapun yang pernah merasakan gaya hidup muda, terkenal, banyak uang, pasti gak ingin kehilangan masa-masa ini. Dibilang star sindrom, siapa sih .. yang gak suka dengan kemudahan untuk segalanya?
    Dan logika banget yaa.. ketika masa ini perlahan turun, pasti mencari cara agar semuanya tetap dalam genggaman.

    Film realita banget.
    Dan ini yang bikin aku lebih ngeri ketika ada kasus bunuh diri seorang aktor atau idol ternama karena mereka sedang berkasus dan lebih baik meninggal sekarang di masa-masa masih terkenal. Ketimbang mereka dilupakan..

    Sama-sama memiliki luka, tapi kesan yang tertinggal di otak masyarakat akan berbeda.

    ReplyDelete
  6. ini beneran film bagus banget sih menurut saya, karena mengajarkan bagaimana bersyukur atas apa yang kita miliki dan diri kita seutuhnya. Nice review mbak Maria, keren banget ulasannya.

    ReplyDelete
  7. Saya suka speech Demi Moore saat dapat Oscar dari The Substance ini. Dia bilang sudah 45 tahun berkarya dan penghargaan ini merupakan perayaan atas kesempatan melakukan sesuatu yang dia cintai. Juga jadi pengingat bahwa dia masih dianggap ada dalam industri perfilman. Keren..
    Membaca review Ambu saya merasa memang layak banget dia dapat award ini...Jadi penasaran nonton nih

    ReplyDelete
  8. aya juga sudah nonton 'The Substance' dan langsung merasa relate. Kadang kita nggak sadar, standar kecantikan yang ada malah bikin kita capek sendiri buat mengejar sesuatu yang sebenarnya nggak penting-penting amat.

    ReplyDelete
  9. Demi Moore semakin senior semakin berkharisma ya..apalagi pas akting keren banget, sy tau Demi Moore jaman film Ghost , peran apapun yang dimainkan beliau seperti kisah nyata dan bisa ingat dalam memori sy ..terbaik emang aktris satu ini

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar
Mohon menggunakan akun Google ya, agar tidak berpotensi broken link
Salam hangat