Hunger, Duel Guru vs Murid

   
maria-g-soemitro.com

Hunger (Film Thailand) Duel Guru vs Murid

Punya acara televisi favorit? Acara favorit saya, one and only, acara “Master Chef Indonesia” (MCI) . Saking sukanya, saya kerap menunggu hari-hari acara ini ditayangkan.

Selama acara berlangsung, saya turut excited dengan tantangan MCI, seperti membuat hidangan telur, tempe, nasi bungkus dan challenge MCI lain yang kerap kita temui sehari-hari. 

Juga suka banget dengan tantangan sulit, seperti memasak dengan daging kelinci, daging rusa, daging kalkun, termasuk yang berharga mahal seperti foei grass dan daging sapi impor yang konon mencapai jutaan rupiah per potong.

Kangen MCI yang entah kapan season 11-nya akan tayang, saya jadi kerap menonton channel milik Nigel Ng Kin-ju. Youtuber asal Malaysia yang lebih terkenal dengan nama Uncle Roger ini hobi mengomentari orang masak, sambil sesekali melontarkan seruan: haiyaaa atau fuiyoo. 😀😀

Salah satu kontennya membahas tentang kompetisi membuat nasi goreng dalam film Thailand “Hunger”. Seorang penjual pad see ew bernama Aoy mengalahkan chef ternama, karena Aoy membuat nasi goreng autentik, sedangkan si chef memasak nasi goreng yang “ribet”.

Uncle Roger memuji pilihan Aoy yang menggunakan nasi sisa kemarin yang diambilnya dari lemari es, serta penggunaan wok yang tepat.

Saya auto nyari dong filmnya. 

Dan ternyata ……bagus!

Baca juga:

Dinner Mate, Drama Bagus Rating Jeblok!

Chocolate, Tontonan Rekomendasi Saat Pandemi Covid-19

   

maria-g-soemitro.com

Aokbab Chutimon Chuengcharoensukying sebagai Aoy

Aku tidak mencari chef yang hebat

Aku mencari chef yang istimewa

Demikian kata Tos pada Aoy. Sebagai pebisnis, Tos bisa mencium keistimewaan Aoy, sehingga ketika melihat Aoy mendemonstrasikan kemampuannya dalam acara private dining seorang pejabat, dia memberi Aoy kartu namanya.

Sebagai penerus warung makan pad see ew milik ayahnya, Aoy memang istimewa, Para konsumen memuji hasil masakannya yang lebih lezat dibanding sang ayah.

Aoy juga ulet dalam mencapai tujuannya. Dia tak peduli harus begadang dan tangannya melepuh terkena bara api, ketika harus memasak daging sapi sesuai instruksi Chef Paul.

Berkat keuletan dan keistimewaannya, Aoy berhasil naik ke tangga teratas seorang chef. Posisi yang ternyata membuat Aoy merasa tidak nyaman.   

maria-g-soemitro.com

Peter Nopachai Chaiyanam sebagai Chef Paul

“Telur caviar ternyata gak enak,” kata Paul saat berkisah tentang masa kecilnya yang malang. Sebagai anak seorang asisten rumah tangga, dia kerap ingin mencoba telur caviar yang disantap keluarga majikannya.

Malang, ketika dia diam-diam membuka lemari untuk mencicipi, jar/ toples berisi telur caviar jatuh dan pecah. Membuat ibu Paul harus membayar dengan gajinya selama berbulan-bulan.

Sewaktu dia dan ibunya harus membersihkan pecahan jar, Paul mencicipi telur caviar yang jatuh di lantai, dan dia mendapati kenyataan bahwa telur caviar ternyata tidak enak.

Ingatan pahit akan masa kanak-kanaknya, membuat Paul bertekad menjadi chef professional yang hanya melayani masyarakat kelas atas. Untuk itu dia membangun “Hunger” dengan tangan besi.

Ketika salah satu asistennya mencuri daging steak dan foei grass, dengan alasan ingin mencicipi bahan makanan mahal yang telah bertahun-tahun dia olah. Paul memecatnya, sambil mengatakan bahwa si asisten harus membayar layanan profesionalnya jika ingin makan bahan makanan mahal tersebut.

Keprofesionalan Paul membuatnya sanggup membuatnya mengambil tindakan ekstrim. Ketika kepala teamnya yang bernama Dang menyabotase sup dengan memasukkan udang, sementara pelanggan alergi udang parah, Paul membuat ulang sup hanya dari air kran dan bumbu sachet/pabrikan.  

maria-g-soemitro.com

Gunn Svasti Na Ayudhya sebagai Tone

Kau tidak bisa mewujudkan mimpimu

Karena kau tidak cukup lapar

Demikian kata Aoy pada Tone, kala resto Tone terancam gulung tikar karena letaknya yang tidak strategis.

Padahal berkat Tone-lah Aoy bisa bergabung dengan “Hunger”, usaha milik Chef Paul yang menyediakan private dining bagi kelompok masyarakat kelas atas.

Diterima sebagai asisten masak bagian penggorengan, Aoy  belajar seluk beluk masakan di luar Thai Food dari Tone, dan menjalin cinta dengannya.

Sewaktu “Hunger” menerima pesanan memasak bahan pangan illegal, baik Aoy maupun Tone memilih mundur. 

Keberuntungan berpihak pada Aoy. Seorang pebisnis melihat talenta dan keistimewaan Aoy dan membantunya membangun resto “Flame” yang dengan segera menjadi terkenal.

Sedangkan Tone tidak seberuntung itu.

    

maria-g-soemitro.com

Sinopsis Film Thailand Hunger

Pesta Madame Milky, seorang sosialita menjadi ajang unjuk kemampuan 2 orang chef ternama Thailand. Dia adalah Chef Paul, pemilik jenama “Hunger”, yang hanya menerima pesanan private dining dari masyarakat kelas atas.

Serta Chef Aoy yang bekerja di resto terkenal di Thailand bernama “Flame”. Sebetulnya Aoy adalah mantan murid Chef Paul. Dia pernah bekerja di “Hunger”, kemudian mengundurkan diri karena berbeda prinsip. 

Paul meyakini prestasinya didapat karena selalu berhasil memuaskan konsumen. Termasuk ketika harus memasak bahan makanan illegal seperti burung rangkong yang keberadaannya dilindungi undang-undang agar tidak punah.

Hal ini menjadi relevan dengan pertanyaan tentang layanan Paul yang eksklusif:

Mahal karena spesial, atau spesial karena mahal?

Mendapat kesempatan pertama dalam unjuk kemampuan di pesta Madame Milky, Aoy mengerahkan kemampuannya menyajikan kreasi baru yang mengundang selera. Hidangan yang segera disambut oleh tamu-tamu Madame Milky.

Kesempatan berikutnya, Paul menampilkan atraksi dengan menurunkan seekor kambing (rusa?) yang telah dikuliti. Sajian daging tersebut meluncur perlahan dari langit-langit rumah, untuk dibumbui Paul dan dipanggang. Hasil panggangan yang sempurna segera disambut para tamu dengan riang gembira.

Tak habis ide, Aoy segera mengeluarkan kemampuannya memasak dengan wok dan menyajikan Chinese Food bernama “Kwetiaw Rewel”, dengan ucapan:

“Di setiap keluarga pasti ada hidangan yang dibuat dengan cinta”

Yang segera dibalas Paul dengan hidangan sup yang menyegarkan, karena menurutnya Chinese Food terlalu berminyak. Paul memang tidak percaya cinta.

Makanan menunjukkan status sosial mereka, bukan cintanya

Bagaimana akhir kompetisi Chef Paul dengan mantan muridnya? 

   

maria-g-soemitro.com

Review Film Thailand Hunger

Orang miskin makan karena lapar

Ketika memiliki lebih banyak uang, mereka lebih banyak membeli makan untuk mendapat pengakuan

Setuju dengan pendapat Chef Paul? 

Saya setuju. Ini terkait rich mindset vs poor mindset. Orang kaya membeli produk mahal karena dia menikmatinya dan mampu membelinya. Sedangkan orang miskin membelinya karena butuh pengakuan, walau untuk membeli produk tersebut harus menabung atau meminjam dari pinjol.

Walau hanya mendapat rating 7.6 di Mydramalist, film Thailand “Hunger” membawa banyak pesan moral. Ada orang kaya yang menganggap olahan chef ternama hanya bagian dari pesta pora. 

Sebaliknya ada orang kaya yang begitu menghargai makanan, sehingga ketika bangkrut dan memutuskan bunuh diri bareng keluarganya, dia membayar Chef Paul untuk private dining.

 

maria-g-soemitro.com
Kala Paul mencium bau asap dan Thai Food dari Aoy, dan menyuruhnya mandi/ganti baju

Film Thailand “Hunger” sebetulnya berkisah tentang perjalanan Aoy mencari jati dirinya. Walau banyak yang bilang masakannya lebih lezat dibanding ayahnya, tapi jika Aoy tidak berani keluar dari cangkangnya, dia akan kesulitan bersyukur.

Dia akan terus menyesali posisinya sebagai anak sulung. Dia akan merasa terjebak bekerja sebagai koki utama warung makan pad see ew milik ayahnya, dan perasaan negatif lainnya.

Keadaan berubah setelah Aoy mencicipi popularitas, dan paham apa yang diinginkannya, serta jalan mana yang harus ditempuh.

Selain pesan moral, selama film berlangsung banyak sekali masakan yang berseliweran. Jadi teguhkan iman ya, hehehe…… apalagi melihat sepiring kwetiaw rewel hasil masakan ayah Aoy, yang … ya ampun nampak lezat banget!

Baca juga:

Cupid’s Kitchen, Kala Panah Cupid Masuk Dapur

Gourmet in Tang Dynasty, Perjalanan Waktu seorang Foodie


    Profile

Movie: Hunger

    Country: Thailand

Native Title: คนหิว เกมกระหาย

Also Known As: Khon Hiu Game Krahai

Screenwriter: Lek Kongdej Jaturanrasamee

Director: Dom Sitisiri Mongkolsiri

    Release Date: Apr 8, 2023

    Duration: 2 hr. 26 min.

    Content Rating: 18+ Restricted (violence & profanity)

Genres: Food, Thriller, Drama


18 comments

  1. Rewienya bagus, mau coba nyari ini film, ini film bisa ditonton dimana ya kak?

    ReplyDelete
  2. Ternyata ini film Thailand. Sering saya lihat poster di Disney atau Catchplay (saya agak lupa). Udah diniatin pengen nonton. Setelah serial lain selesai ditonton. Baca reviewnya di sini jadi semakin pengen nonton. Tapi, harus dalam perut kenyang nih kayaknya :D

    ReplyDelete
  3. Penasaran sama sop yang dibuat sama air kran + bumbu pabrikan, kaya apa coba ya rasanya sama visualisasinya pasti bikin ngiler dan pastinya kaya saya, jadi referensi buat masak apa hari ini. Apalagi masakan Aoy yang dibuat dengan cinta *eaaaa

    ReplyDelete
  4. Jadi penasaran menonton film Hunger. Melihat persaingan membuat makanan yang disukai lidah banyak orang itu selalu membuat salut, resep yang digunakan sama persis tapi rasa yang dihasilkan terkadang berbeda. Apalagi ini tentang guru dan murid, apakah akhirnya guru akan memberi selamat pada mantan muridnya dan melihat sebagai kesuksesan yg berlanjut.

    ReplyDelete
  5. Dari reviewnya, film ini bagus dan banyak pesan moralnya ya, Mbak. Bagaimana perjuangan Aoy mencari jati dirinya dalam dunia chef. Apalagi yang dihadapi adalah mantan gurunya dulu. Pastinya sang guru juga tidak ingin kalah dari muridnya.
    Yang saya soroti adalah tidak selamanya hidangan istimewa dari bahannya yang mahal. Walau bahan sederhana, dan diracik istimewa, ditambah dengan cinta, maka jadilah hidangan enak penuh cita rasa tinggi.

    ReplyDelete
  6. Saya juga sudah nonton Mbak. Bagus memang filmnya. Sceen yg paling saya suka itu adalah saat Aoy masak kwetiau goreng dengan resep warisan keluarganya. Plus saat Aoy masak di warung keluarganya yg kecil dengan wajan besar hitam, pegangan kayu yg berat dan api yg menyala-nyala. BTW, kenapa ya Mbak, chef senior itu selalu ditampilkan galak dan perfeksionis?

    ReplyDelete
  7. Waktu pertama film ini tayang di Netflix, aku langsung masukin list nonton karena di situ liat ada Chutimon Chuengcharoensukying. Tau sosok ini pertama kali pas main di serial Bad Romeo, aktingnya di drama itu mengesankan, dan dia unik banget. Drama Bad Romeo sendiri bagus, pas selesai seluruh episode-nya aku terkesan. Makanya pas liat si pemeran Lita ini nampang di poster film, auto pengen nonton. Tapi belum jadi-jadi karena waktu buat nonton belum luang juga hihi. Lewat ulasan ambu di sini jadi mulai banyak dapat gambaran ceritanya akan seperti apa. Baiklah kudu dicepetin nonton ini mah...

    ReplyDelete
  8. aku udah nonton film ini waktu pertama kali muncul di Netflix. pas nonton film ini aku suka cinematografinya yang shot bagian masakan.

    quotenya soal orang miskin makan karena buat bertahan hidup itu emang menohok yaa

    ReplyDelete
  9. Wah... nonton Master Chef Indonesia di TV aja seru abis... apalagi film kompetisi memasak ala korea ini... Pasti seru deh... Gak nahan pingin segera nonton drakor ini

    ReplyDelete
  10. Pastinya seru dan pengen nyobain berkreasi ala-ala chef ya, mbak. Btw, saya baru tahu kalau Thailand memproduksi movie seperti ini. Biasanya kan ga seperti ini filmnya

    ReplyDelete
  11. Setelah baca review ini aku juga auto mau nonton juga ambu, makasih rekomendasi nya, siap2 camilan ya kalo nonton biar ga ngacay hueheheh

    ReplyDelete
  12. Seru banget ini tontonan film Thailand. Aku juga paling suka nonton show cooking tetapi selama ini baru Indonesia. Oh ternyata telor Caviar tidak seenak yang dibayangkan ya. Btw telor ini ada gak ya di Indonesia?

    ReplyDelete
  13. Dulu ada film Mandarin judulnya Kungfu Chefs saya ingat karena teknik masak dan resep tradisional yang bikin penasaran. Alurnya mirip Hunger konflik antar chef di masa lalu dan berakhir di sebuah kompetisi masak antar chef restoran ternama. Film tema masak selalu asyik disimak.

    ReplyDelete
  14. Kayaknya bagus nih film Thailand ini saya rekomendasikan ke kakak saya yang demen banget nonton Master Chef Indonesia. Kalau saya pribadi sih, terakhir kali nonton film Thailand tuh udah lama banget. Nonton Bad Genius, setelah itu gak pernah lagi.

    ReplyDelete
  15. Memang masakan ini bisa dilihat dari berbagai sudut pandang sih yaa..
    Dulu Babe rahimahullah paling gak suka sama makanan yang "asal jadi". Kudu ada ingredients yang tepat, potongan yang rapih dan rasanya tentu yang pas. Yummii~

    Tapi bagiku, semua masuk mulut, jadi aku gak terlalu mementingkan bentuk bahan dll.

    Mungkin mindset ini yang membedakan seseorang ketika dihadapkan pada sebuah hidangan makanan.

    Dari film Hunger, kita jadi lebih bisa menghargai makna makanan yang sebenarnya.

    ReplyDelete
  16. Biar dapet rating 7.6 tapi cerita seperti ini bakalan tetep aku tonton, entahlah seneng aja lihat kehidupan para chef dan masakannya, apalagi katanya banyak pesan moral ya, tema begini yang aku butuhkan buat nyemangatin hidup

    ReplyDelete
  17. Kalau nonton film hunger masakan jadinya kepengen bikin juga jadi lapar mata dan lapar perut

    ReplyDelete
  18. "Mahal karena spesial, atau spesial karena mahal?"

    Suka nih sama quote nya. Kadang emang kalau masuk restoran terus liat buku menunya, radak mikir (apalagi pas uang mefet hehe). Porsinya kecil tapi harganya "wow".

    ReplyDelete