Marissa Haque dan Inspirasi Hidupnya

  
maria-g-soemitro.com
sumber: SI/Astra Bonardo

Marissa Haque dan Inspirasi Hidupnya

Saya iri pada almarhum Marissa Haque. Aktris senior berusia 61 tahun tersebut mendadak menghembuskan napas terakhir pada Rabu, 2 Oktober 2024. Tanpa riwayat penyakit apapun. Berpulang begitu saja tanpa merepotkan keluarganya.

Jika boleh memilih, saya pun ingin banget berpulang seperti itu. Saya gak mau merepotkan keluarga. Saya takut, gara-gara saya menjadi pasien selama berbulan-bulan, bahkan mungkin bertahun-tahun, aktivitas anggota keluarga lain terganggu. 

Tentu saja saya paham, saya tak bisa memilih. Namun, saya bisa meminimalisir kemungkinan dengan mengetahui apa sebab Icha, nama panggilan Marissa Haque berpulang, 

Baca juga:

Guru Mengajiku, Mirip Ibu Sinta Nuriyah Wahid

Kompasianer itu Bernama Anies Baswedan

Daftar Isi:

  • Berpulangnya Marisa Haque
  • Minimalisir SCD dengan Jalan Kaki 
  • Inspirasi Perjalanan Hidup Marissa Haque

Apa penyebab Marissa Haque meninggal dunia? Menurut laman Healthline kematian mendadak seperti itu dinamakan Sudden Adult Death Syndrome (SADS) atau Sudden Cardiac Death (SCD) yaitu meninggal mendadak saat tidur akibat henti jantung.

Banyak penyebabnya. Para peneliti menemukan gen tertentu berpotensi mengalami SCD. Andai lebih dari 20 persen kerabat terdekat seperti saudara kandung, orang tua, dan anak mengalaminya, maka kemungkinan besar, kita akan mengalami sindrom tersebut.

Selain gen, gangguan medis tertentu seperti bipolar dapat meningkatkan risiko SCD. Selain itu penyakit jantung, epilepsi, aritmia, dan kardiomiopati hipertrofik juga berisiko menyebabkan kematian mendadak.

Wah ternyata epilepsy yang telah saya idap selama puluhan tahun, berpotensi mengakibatkan SCD.

Tapi gak mau dong pasrah begitu saja menerima kematian di tempat tidur. Saya wajib berikhtiar agar tubuh yang telah bekerja selama puluhan tahun ini terjaga, dan tidak mogok di tengah jalan.

Dan di antara yang saya pilih adalah berjalan kaki pagi secara rutin.

  

maria-g-soemitro.com

Minimalisir SCD dengan Jalan Kaki

“Ah beres-beres rumah juga udah capek,” jawab seorang tetangga, seorang ibu yang usianya sepantaran dengan saya, 

Saya mengajaknya jalan kaki di pagi hari karena nampaknya tubuh sang tetangga overweight. Selain iitu, jalannya sempoyongan, serta sering mengeluh sakit punggung, sakit kaki dan gejala sakit khas perempuan berumur lainnya.

Padahal menurut Abah Google, beberes rumah gak cukup lho (tentu saja saya gak bilang pada sang tetangga, entar saya dibilang sok tau. 😀😀 )

Ah, sebetulnya sepintas aja kelihatan kok “jalan kaki” tuh gak sesederhana beberes rumah. Dengan jalan kaki kita bisa menghitung jumlah langkah yang ditentukan para ahli agar bisa terhindar dari sakit jantung, stroke,  gagal jantung dan penyakit lainnya.

Selain itu, godaan beberes rumah sangat banyak, seperti scroll-scroll layar ponsel, ngobrol dengan tetangga yang lewat, dan godaan lainnya.

Memang tidak mudah mendisiplinkan diri berjalan keliling komplek perumahan selama 20-30 menit. Namun, ketika inget lagi manfaatnya, semangat 45 saya muncul lagi. 

Apa aja manfaat jalan kaki? Ini dia:

1. Memperkuat kaki

Ade Rai bilang, tulang yang jarang dipakai, akan mengecil seiring berjalannya waktu. Binaragawan Indonesia yang kerap mendapat penghargaan internasional itu emang getol membuat konten yang menganjurkan agar mereka yang berumur rajin berolahraga.

Dan saya memilih olahraga mudah yang bisa saya kerjakan secara konsisten, yaitu jalan kaki setiap pagi. Menurut beberapa sumber, jalan kaki memberi kekuatan tubuh bagian tengah, meningkatkan keseimbangan tubuh serta mengurangi risiko osteoporosis 

2. Memperbaiki Kesehatan Jantung

Nikmatnya berolahraga, mungkin hanya pelaku aktivitas olah raga yang bisa menjelaskannya. Terlebih jika mampu mencapai target.

Seperti selama ini (tempat tinggal saya di lereng gunung), ada jalan menanjak curam yang bikin saya terengah-engah. Awal melewatinya saya kerap berhenti, sekarang sih bisa menempuh perjalanan dengan sekali jalan, walau sesampainya di puncak saya terengah-engah.

Tensi darah juga terkontrol. Gak heran menurut penelitian dari laman Prevention setiap 1000 langkah bisa membantu untuk menurunkan 45 poin tekanan darah sistolik, selain itu jalan kaki secara rutin bisa mengurangi 30% risiko serangan jantung, 

3. Menekan Stres dan Mengurangi Depresi

Menikmati pemandangan merupakan manfaat nyata berjalan kaki. Sewaktu masih tinggal di pusat Kota Bandung, saya menikmati kehidupan urban yang ternyata sangat beragam.

Sekarang rumah saya terletak di lereng gunung. Setiap pagi selalu ada yang baru yang saya lihat dan sering saya rekam. Seperti aneka jamur yang tumbuh di musim hujan, bunga-bunga jenis tertentu seperti amarilis yang muncul mewartakan kedatangan musim hujan, serta masih banyak lagi.

4. Menurunkan Berat Badan 

Berat badan saya gak banyak berkurang sih, tapi terasa padat dan liat/alot, khususnya anggota tubuh dan bokong. Sehingga gerakan saya lebih lincah dan jarang sakit.

  

maria-g-soemitro.com
sumber: instagram.com/marissahaque

Inspirasi Hidup Marissa Haque

Marissa Haque terkenal tangguh menimba ilmu. Bisa dilihat dari biografinya yang menguraikan sederet instansi pendidikan. Salah satunya Fakultas Hukum Universitas Trisakti Jakarta, tempat Icha memperoleh gelar Sarjana Hukum, jurusan Hukum Perdata.

Namun, mungkin banyak yang gak tahu bahwa Marissa Grace Haque, nama lengkap aktris dan politisi senior ini, pernah mensomasi almamaternya.

Diawali dengan diterbitkannya tabloid dengan gambar sampul Marissa Haque  oleh Fakultas Hukum Universitas Trisakti Jakarta. Tanpa izin!

Ketika itu Marissa memang sudah membintangi sejumlah film dan menjadi selebriti terkenal. Sehingga pihak kampus latah memakai gambarnya.

Hal yang mengusik rasa keadilan (dan akhirnya membentuk sikap Marissa sebagai politisi) membuat Marissa melayangkan somasi. 

Mungkin banyak orang menyesalkan keputusan Marissa dengan berkata: “Ah sudahlah, tabloid kampus kan gak berbayar, kenapa harus disomasi?” Sikap permisif yang akhirnya memunculkan banyak pelanggaran hukum.

Karena itu saya setuju dengan jawaban Marissa yang mengatakan bahwa sebagai institusi pendidikan yang membekali mahasiswa/mahasiswinya dengan aturan hukum dan landasannya, seharusnya menerapkan juga dalam aktivitas sehari-hari.

Penasaran dengan kasus ini, saya mencoba gugling dan menemukan kasus yang mirip di laman hukumonline.com. Seorang pemilik studio foto bertanya tentang hak cipta dari foto yang dibuat, jawabannya sebagai berikut:

Anda sebagai pemilik studio foto memang adalah pencipta atau pemegang hak cipta dari potret yang Anda buat. Akan tetapi, jika Anda ingin menggunakan potret orang-orang yang pernah diambil di studio Anda, maka secara hukum Anda diharuskan untuk meminta persetujuan mereka terlebih dahulu atau ahli warisnya.

 Apabila Anda tidak meminta persetujuannya, maka Anda dapat diancam pidana dengan pidana denda paling banyak Rp 500 juta.

Jadi, seharusnya Fakultas Hukum Universitas Trisakti mohon izin dulu pada Marissa sebelum menggunakan fotonya. Terlebih di institusi pendidikan ini berkumpul pakar hukum. Jika mereka yang paham hukum melanggar hukum, apa yang bisa diharapkan dari masyarakat awam? 

Sayang, banyak yang permisif ketika pelanggaran hukum dilakukan institusi terkenal, pejabat serta penguasa tertentu. Sehingga akhirnya pelanggaran kecil-kecilan berubah menjadi pelanggaran besar yang menggurita dan sulit dibasmi.

Bagaimana akhir somasi Marissa? Saya tidak menemukannya dalam berita online, mungkin harus ke perpustakaan yang menyimpan artikel surat kabar sekitar tahun 1985-an.

Apa pun akhirnya, keputusan Marissa menginspirasi banyak orang untuk mempertahankan hak-nya. Jika hak tersebut disepelekan dan diabaikan pemiliknya, maka bagaimana dia bisa menuntut pihak lain menghormati hak yang dimiliki?

Tentu saja kisah di atas hanya setetes air dari lautan amal jariyah yang telah dilakukan Marissa Haque selama hidupnya. Amal yang begitu banyak hingga tak cukup ditulis dalam satu postingan.

Baca juga:

Jennifer Lopez dan Cara Mendidik Anak Agar Punya Kebanggaan Diri

Jessica Kumala Wongso: “Saya Tidak Dendam”


13 comments

  1. Salah satu artis yang punya "otak", gak hanya ngandelin kecantikan aja

    ReplyDelete
  2. Marissa Haque ini salah satu artis yang tidak hanya bersinar di dunia artis, tapi juga di dunia pendidikan. Jadi akan banyak menjadi inspirasi banyak orang. Dan saya setuju, setiap orang wajib mempertahankan atau memperjuangkan haknya. Termasuk kalau ada foto atau tulisan kita di blog yang diambil atau dikutip tanpa izin.

    ReplyDelete
  3. Saya dari SD s.d kuliah jalan kaki, sesekali naik motor di tahun 2009 lalu saat kuliah dan memang secara badan jadi lebih bugar dan jarang sakit2an. Tapi sekarang setelah seringnya naek kendaraan sering badan kurang bugar, badan kaku dan malah perut buncit karena jarang olahraga. Memang jalan kaki penting banget, dulu ngerasain banget manfaatnya. Kini beda banget...

    ReplyDelete
  4. Sosok Marissa Haque betul-betul menginspirasi, banyak yang 'terjaga' justru setelah mendengar beliau berpulang. Artis yang selalu bersemangat dalam belajar dan menyuarakan kebaikan yang saat beliau masih hidup dianggap sepele, seperti kasus penggunaan fotonya tanpa izin di atas.

    ReplyDelete
  5. Mamaku suka sekali Marissa Haque karena menjadi MC sebuah video pembelajaran tilawatil quran.. selain cantik marissa haque pintar katanya

    Membaca tulisan Ambu saya jadi paham sejauh apa kepintaran seorang marissa haque yang dimaksud mama.. sebagai perempuan marissa haque terlihat sombong untuk sebagian orang tapi disitu dia sedang memberi contoh pada orang lain bagaimana cara seseorang mempertahankan haknya

    ReplyDelete
  6. Cukup kaget juga waktu tahu berita Marissa Haque wafat karena Sudden Cardiac Death. Tapi kalau baca curhatan putri beliau, ternyata memang beliau kecapekan sih ya. Seminggu sebelumnya baru pulang dari ranap di RS, karena diare, kalo ga salah...
    Langsung ngajar, bimbingan, dll. Gigih banget sih beliau. Aku suka dengan tutur bahasanya lembut, engga sombong...Semoga beliau diterima amal ibadahnya di sisi Allah SWT...

    ReplyDelete
  7. Bahkan saat hidupnya berakhir, banyak orang merasakan kesedihan dan kehilangan. Bukankah itu berarti sesuatu? Teh Ica pasti sangat baik sekali.

    ReplyDelete
  8. Aku kagum dengan Marissa Haque, dia beneran punya beauty, brain, dan behaviour
    Cantik luar dalam
    Pintar dan sangat vokal bersuara tentang kebenaran

    ReplyDelete
  9. Marissa Haque termasuk sosok yang vokal yaa..
    Berani mengutarakan pemikiran dan pendapatnya, tentu tetap berlandaskan ilmu yang ia pahami.

    Hidup sehat ala Marissa Haque ini perlu diterapkan.
    Setuju dengan Ambu kalau semisal waktunya tiba nanti.. gak ingin menjadi susah suami atau anak. Semoga lancar saat menghadap keharibaannya. Aammiin~

    ReplyDelete
  10. Di saat banyak yang menghujat saya termasuk fans setia Marissa Haque. Sosoknya yang ada di hampir semua cover buku tulis, kalender, iklan...dll saat saya di bangku Sekolah Dasar sungguh mengagumkan. Artis ternama yang tak hanya mengandalkan kecantikannya saja tapi juga terus getol menimba ilmu, pun berpegang tegus pada prinsipnya. Berani beda itu tak mudah pastinya, tapi hingga akhir hayatnya Marissa Haque tetap konsisten pada pilihannya.

    ReplyDelete
  11. Mbak, beneran ini makin membuat saya semangat buat jalan kaki karena emang segitu banyaknya sih manfaat yang bisa didapatkan. Thanks ya informasinya.

    ReplyDelete
  12. Habis baca tulisannya jadi keinget kalau inspirasi itu bisa datang dari mana aja, ya, termasuk dari perjalanan hidup seseorang. Salut banget sama perjalanan Marissa Haque, gimana dia nggak cuma sukses di karir tapi juga terus belajar dan berkarya. Jadi semangat buat terus upgrade diri juga! 🙌✨

    ReplyDelete
  13. Sosok almarhum Marissa Haque memang luar biasa, ya Ambu. Nggak cuma cantik, tapi juga pintar dan punya keberanian mempertahankan hak-haknya. Salut banget sama semangat beliau, baik di dunia seni, pendidikan, maupun politik. Kisah perjuangannya mengingatkan kita pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental, terutama lewat langkah kecil seperti rutin jalan pagi. Tulisan Ambu juga bikin aku refleksi, gimana pentingnya hidup berkualitas dan nggak hanya pasrah pada keadaan. Semoga Teh Ica diterima di sisi terbaik-Nya, dan inspirasinya terus hidup di hati banyak orang.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar
Mohon menggunakan akun Google ya, agar tidak berpotensi broken link
Salam hangat