The Princess‘s Gambit (Lagi) Tentang Pernikahan Politik
Artificial Intelligence (AI) ternyata sering ngawur! Salah satunya ketika saya searching tentang Gusti Nurul. Putri keraton yang cantik dan cerdas ini menurut AI telah menolak pinangan Sri Sultan Hamengkubuwono II. Aneh, karena faktanya HB II lahir pada tahun 1750 dan meninggal tahun 1828, sementara Gusti Nurul lahir pada 1921, dan meninggal pada tahun 2015.
Kapan ketemunya? 😀😀
Konon Gusti Nurul, yang saking cantiknya dijuluki "De Bloem van Mangkunegaran" memang menolak beberapa tokoh terkenal, diantaranya Sultan Hamengkubuwono IX (nah yang ini mah masuk akal karena lahir pada 1912 dan meninggal 1988), Sutan Sjahrir, sampai presiden RI pertama, Soekarno.
Saya searching tentang kawin mawin putri keraton di Indonesia ini ketika sedang menonton drama China “The Princess‘s Gambit”. Sayangnya gak seperti Gusti Nurul yang menolak dipoligami, dalam drama yang diperankan aktris cantik, Meng Zi Yi ini justru meminta dinikahi walaupun hanya menjadi selir.
Seru pastinya ya? Terlebih baik Meng Zi Yi maupun tandemnya, aktor ganteng Liu Xue Yi, merintis dari bawah. Keduanya bertahun-tahun menjadi support role sebelum akhirnya terpilih sebagai female lead dan main lead.
Seseru apa? Yuk kita kupas tipis-tipis:
Baca juga drama Meng Zi Yi lainnya:
Immortal Samsara, Akibat Hukum Selibat
Blossom, Kisah Asmara dalam Kelindan Intrik Kekuasaan
Love in Pavilion, Dari Manhua Menuju Kedamaian Dunia
Liu Xue Yi sebagai Shen Zai Ye
Sebagai perdana menteri Kerajaan Qi, Shen Zai Ye memendam rahasia. Dia bukanlah orang biasa seperti yang selama ini dikenal masyarakat.
Shen Zai Ye merupakan putra bangsawan yang bertukar tempat ketika kebakaran melanda, kemudian melakukan pengorbanan dan strategi agar bisa mendekati raja hingga akhirnya diangkat sebagai perdana menteri.
Salah satu pengorbanan itu adalah memperisteri Meng Zhen Zhen, anak perempuan keluarga Meng yang selama ini membantu putra mahkota.
Serta mengangkat selir dari keluarga pejabat lainnya, yaitu Qin Jie Yu dari keluarga Qin, serta Duan Yun Xin dari keluarga Duan.
Shen Zai Ye terpaksa menambah selir, yaitu Jiang Tao Hua atau Putri Chengping ketika sang putri bersikeras. Dia tak menduga selir barunya ini sangat membantu tugasnya: Membongkar kejahatan yang dilakukan putra mahkota.
Meng Zi Yi sebagai Jiang Tao Hua/ Putri Chengping
Pria adalah elang Jantan di langit
Perempuan adalah kuda unggul di padang rumput
Tidak ada yang lebih hebat
Demikianlah wejangan yang diberikan ibu Jiang Tao Hua pada anak perempuannya.
Sayang, sang ibu yang juga merupakan Ratu Beiyuan, tewas ketika terjadi perebutan kekuasaan, meninggalkan kedua anaknya, Jiang Tao Hua dan Jiang Chang Jue ditawan dalam Istana Pengasingan.
Akibatnya, status Puteri Kerajaan yang dimiliki Jiang Tao Hua hanyalah gelar kosong. Keseharian hidupnya sangat memprihatinkan. Lebih rendah dibanding dayang istana.
Para dayang berlomba-lomba merundungnya. Jiang Tao Hua dan adiknya kerap tak diberi makan selama 3 hari. Ketika akhirnya muncul makanan, itu hanyalah air cabe atau makanan yang telah diinjak-injak hingga kotor tak layak dikonsumsi.
Tidak hanya itu, para dayang gemar memasukkan serangga dan beragam hewan lainnya ke dalam kamar Jiang Tao Hua. Mereka juga kerap menampar dan memukul kakinya sampai terluka.
Lebih sadis lagi hukuman dari Lv Yuanhua, Ratu Beiyuan yang mengganti posisi ibunya. Jiang Tao Hua dihukum berlutut di pekarangan istana sewaktu musim dingin.
Namun yang paling menyakitkan untuk Tao Hua adalah perpisahan dengan adiknya, Chang Jue, yang dimasukkan ke markas militer sebagai tawanan, sementara dia dipaksa melakukan pernikahan politik dengan salah satu pangeran dari Kerajaan Qi.
Pernikahan politik sebetulnya hanya tipuan. Faktanya, Tao Hua mendapat tugas sebagai mata-mata. Agar patuh, Tao Hua harus minum racun berupa pil jiangtao yang penawarnya akan diberikan setiap bulan.
Synopsis Drama China The Princess‘s Gambit
Melenceng dari rencana awal, yaitu pernikahan politik antara Putri Chengping dari Beiyuan dan Pangeran ke-4 dari Kerajaan Qi, sang putri malah akhirnya menikah dengan Perdana Menteri dari kerajaan tersebut.
Biang keroknya putra mahkota Kerajaan Qi. Dia ingin menjebak Perdana Menteri Shen Zai Ye yang tengah menyelidiki kasus hukum sang putra mahkota, yaitu pencucian uang kotor dan penambangan perak illegal.
Dari tempat yang berbeda, baik Putri Chengping maupun Shen Zai Ye dicekoki obat bius, kemudian dimasukkan ke dalam satu kamar, sehingga ketika kepergok, Shen Zai Ye akan dipermalukan dan ditendang raja.
Ternyata tidak sesederhana itu. Posisi Shen Zai Ye tak tergoyahkan. Malah Putri Chengping lah yang dihukum dengan mengembalikan ke negara asalnya, Beiyuan.
Tentu saja Putri Chengping menolak. Posisi sang putri memang menyedihkan. Pasca ibunya dilengserkan Lv Yuan Hua, Ratu Beiyuan yang kini bertahta, Putri Chengping dan adiknya dijebloskan ke istana tawanan. Membuat hidup keduanya lebih rendah dibanding dayang istana.
Tak puas menguasai Beiyuan, Lv Yuan Hua berencana menguasai Kerajaan Qi. Caranya dengan menjalin kerja sama bareng pangeran ketiga Kerajaan Qi, menjatuhkan putra mahkota, membuat renggang ikatan persaudaraan di antara para pangeran Kerajaan Qi, dan membunuh Perdana Menteri Shen Zai Ye.
Untuk itu Ratu Beiyuan butuh mata-mata. Putri Chengping ditunjuk melakukan tugas tersebut dengan lebih dulu menawan adiknya di kamp militer. Sang putri juga diharuskan minum pil racun yang penawarnya akan diberikan setiap bulan.
Jadi, dalam keadaan terjepit, karena gagal menikah dengan pangeran ke-4, Putri Chengping memohon pada raja untuk mengawinkan dirinya dengan sang perdana menteri.
Permohonan yang sulit, Shen Zai Ye telah memiliki 1 orang isteri dan 2 orang selir, ketiganya merupakan hasil pernikahan politik. Namun Putri Chengping bersikeras, dia rela menjadi selir.
Permohonan Putri Chengping dikabulkan. Raja menurunkan titah agar Shen Zai Ye menikah dengan sang putri.
Tak dinyana, hubungan penuh kecurigaan antara perdana menteri Shen Zai Ye dan Putri Chengping secara perlahan mencair. Bahkan seiring waktu keduanya saling mencintai.
Review Drama China The Princess‘s Gambit
Berhubung langit memberiku kesempatan
Aku akan terus menemaninya bersandiwara
40 episode? Wah banyak banget, enggak deh. Demikian kurang lebih komen yang sering muncul dalam postingan drama China. Biasanya ada tambahan komen; “Nonton sampai tuntas?”.
Jawabannya: Gak selalu. Khususnya ketika saya kurang menyukai salah satu pemeran utamanya, atau alur ceritanya gak karuan.
Termasuk drama China “The Princess‘s Gambit”. Saya suka aktor Liu Xue Yi, aktingnya gak pernah mengecewakan. Sementara tandemnya, aktris Meng Zi Yi mmm…..ya gitu deh.
Dalam beberapa drama yang saya tonton, Meng Zi Yi hanya didapuk sebagai support role. Ada drama yang memilihnya sebagai FL, yaitu drama China “Blossom”, itu pun berhenti di tengah jalan karena lemahnya chemistry antara ML dan FL. Keduanya, ML dan FL seperti sibuk masing-masing.
Nah dalam drama China “The Princess‘s Gambit”, Meng Zi Yi seperti ikut masuk ke dalam permainan akting Liu Xue Yi. Riasan Meng Zi Yi juga gak terlalu menor, jadi lebih nyaman ngelihatnya.
Sedangkan untuk alur kisah, jujurly saya penasaran dengan novel aslinya, yaitu "Tao Hua Zhe Jiang Shan" (桃花折江山) by Bai Lu Cheng Shuang (白鹭成双). Karena penulis skenario mengabaikan latar belakang tiap tokoh. Seperti enggan meraciknya agar penonton bisa mendapatkan “feel”nya.
Padahal amunisinya banyak lho. Seperti empat pangeran (termasuk putra mahkota) yang berebut tahta. Empat istri ML (termasuk FL) yang seharusnya bisa diramu untuk saling bersaing memperebutkan perhatian ML.
Su Ni sebagai penulis scenario malah bertindak sebaliknya, para pemain diletakkan begitu saja seperti bidak catur. Kaku dan minim kisah.
Setelah saya lihat lama profile-nya, baru paham. Selain drama China “The Princess‘s Gambit”, dia baru menelurkan satu drama lainnya, yaitu drama China “Wrong Carriage, Right Groom” yang saya skip di tengah jalan karena bete.
Seperti drama terdahulunya, dalam drama China “The Princess‘s Gambit”, Su Ni juga kerap mengabaikan bridging sehingga alur kisah terasa gak nyaman.
Walau demikian, secara keseluruhan drama China “The Princess‘s Gambit” oke kok. Tema pernikahan politik yang diawali benci dan berakhir cinta, akan selalu disukai.
Juga sinematografi drama China yang selalu all out, serta pernak pernik perhiasan serta kostum yang memanjakan mata. Dengan rating 8,3/10 dari Mydramalist, drama China “The Princess‘s Gambit” cukup recommended dinikmati sebagai hiburan.
Baca juga drama Liu Xue Yi lainnya:
Love Never Fails, Kisah Cinta Dewa Agung pada Bunga Kamelia yang Mengharu biru
Kill Me Love Me, Antara Cinta dan Balas Dendam
In Blossom, Kisah Cinta Putri dengan Raga yang Tertukar
Profile
Drama: The Princess‘s Gambit
Native Title: 桃花映江山
Also Known As: Peach Blossom Overturning the Country , Tao Hua Ying Jiang Shan , Tao Hua Zhe Jiang Shan , 桃花折江山
Director: Yi Jun
Screenwriter: Su Ni
Genres: Historical, Mystery, Romance
Country: China
Episodes: 36
Aired: Jun 25, 2025 - ?
Original Network: Tencent Video
Duration: 45 min.
No comments
Terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar
Mohon menggunakan akun Google ya, agar tidak berpotensi broken link
Salam hangat