Immortal Samsara (Drama China), Akibat Hukum Selibat
Mengapa ada larangan menikah (hidup selibat) untuk pemimpin agama Katolik? Bukankah pernikahan merupakan sunnatullah yang berlaku pada semua mahlukNya?
Jika pertanyaan tersebut ditanyakan pada umat Katolik, mungkin mereka akan balik bertanya: ”Mengapa umat Islam dilarang makan daging babi?”
Jawaban-jawaban atas pertanyaan di atas akan jadi debatable, karena setiap keyakinan agama mempunyai sudut pandangnya masing-masing. Tidak ada jawaban yang memuaskan masing-masing pihak, kecuali “Untukmu agamamu, dan untukku agamaku” dan menghormati keyakinan agama setiap orang.
Seperti keberadaan forum zakat yang ditulis Nurul Dwi Larasati, blogger Depok yang selain aktif blogging juga kerap berbagi di media sosialnya.
Larangan menikah rupanya mengilhami novelis Cina, Su Mo untuk membuat karya novel "Chen Xiang Ru Xie" (沉香如屑) yang kemudian divisualisasikan dalam drama Cina “Immortal Samsara”
Diperankan oleh Yang Zi pemenang banyak penghargaan, seperti: ‘Best Actress in Modern TV Series' award at the 26th Huading Awards ; ‘Outstanding Actress (Emerald Category)’ at the 6th The Actors of China Award Ceremony serta masih banyak lagi, bisa dilihat di sini
Serta Cheng Yi, penerima penghargaan kategori newcomer pada 7th Donews Award ceremony yang berlangsung di Beijing Performing Arts Center.
Bagaimana hasil tandem Yang Zi yang sukses sebegai Jin Mi dalam drama Cina “Ashes of Love” dan Cheng Yi yang juga berprofesi sebagai penyanyi?
Yuk kita kupas:
Baca juga:
Ashes of Love, Ayah Berulah Anak Kena Tulah
Dance of the Phoenix, Kisah Cinta tanpa Greget!
The Chang'an Youth, Kisah Perawan di Sarang Pelajar Ganteng
Yang Zi sebagai Yan Dan | Bai Piao Liang
Merupakan jelmaan Teratai Empat Daun yang terlahir kembar, Yan Dan dianggap lebih lemah dibanding Zhi Xi. Sehingga Yan Dan dianggap sebagai adik Zhi Xi.
Padahal tidak demikian kenyataannya. Tanpa belajar pun, kemampuan Yan Dan lebih tinggi. Ditambah kesukaan Yan Dan membaca buku, dan langsung memahami isinya, kemampuan Yan Dan jauh melebihi Zhi Zi.
Ada 2 alasan Yan Dan menyukai buku, yaitu untuk membuat skenario drama dan berkelana ke alam manusia. Yan Dan membayangkan hidup di alam manusia akan membuatnya bebas, tidak terkekang belenggu peraturan seperti yang peraturan yang berlaku dunia langit.
Ternyata realitasnya tidak sesederhana itu.
Cheng Yi sebagai Tang Zhou / Emperor Ying Yuan / Xuan Ye
Lahir dari rahim Dewi Agung Ran Qing dan berayahkan pemimpin klan Asura, Xuan Ye, serta digembleng langsung oleh kaisar langit, kemampuan Ying Yuan melebihi dewa lainnya. Sehingga Ying Yuan terpilih sebagai dewa agung yang kedudukannya sangat tinggi.
Ada hal yang disembunyikan kaisar langit dari penghuni langit lainnya, yaitu fakta bahwa Ying Yuan keturunan klan Asura, klan yang sangat memusuhi kerajaan langit dan berambisi memusnahkan klan langit.
Ray Chang sebagai Yu Mo
Yu Mo keturunan terakhir klan Sembilan Sirip, klan kuno yang pernah menjadi penguasa lautan karena mampu menaklukan air dan api.
Sebelum kematiannya, ibu kandung Yu Mo menitipkan anaknya pada Dewa Bei Ming, penguasa Tebing Xuan Xin, agar mendapat gemblengan kultivasi dan memiliki kemampuan tinggi.
Selama tinggal 900 tahun di kediaman Dewa Bei Ming, Yan Dan lah yang merawat Yu Mo, sehingga Yu Mo jatuh hati dan enggan berpisah dari peri bunga teratai itu.
Meng Zi Yi sebagai Zhi Xi
Lahir sebagai kembaran Yan Dan, Zhi Xi merasa tertekan karena didaulat sebagai kakak.
Zhi Xi memang lebih pendiam dan tekun belajar. Sangat berbeda dengan Yan Dan yang lebih suka membaca buku dan berpetualang.
Namun Zhi Xi menyadari, kemampuan Yan Dan lebih tinggi. Dengan mudah Yan Dan menaklukan suatu ilmu yang dengan susah payah dipelajari Zhi Xi. Hal yang tentu saja membuat Zhi Xi cemburu.
Vicki Xu sebagai Immortal Fairy Ying Deng
Paham adanya larangan menikah di dunia langit, Dewi Ying Deng malah nekad mencintai Dewa Agung Ying Yuan sehingga dia terusir dari istana sang dewa.
Beruntung, Ying Yuan tidak berhati kejam. Sang dewa agung hanya memutasikan Ying Deng sebagai kurator pavilion sihir. Kebaikan yang disalah artikan Ying Deng, dia bersikukuh mencintai Dewa Agung Ying Yuan dan menggunakan berbagai cara agar dapat mendekatinya.
Betapa marahnya Ying Deng ketika mengetahui ada perempuan yang berhasil mendekati pujaannya. Perempuan itu adalah Yan Dan, perwujudan Teratai empat daun yang kemampuan kultivasinya jauh di bawah Ying Deng.
Sinopsis Chinese Drama Immortal Samsara
Dulu aku melihat cinta sebagai binatang buas
Namun cinta datang dari hatiku
Cinta tetap ada selama aku hidup
Jika cinta adalah kesalahan
Maka hidup juga merupakan kesalahan
Demikian kata Dewa Agung Ying Yuan pada kaisar langit. Sekembalinya dari alam manusia, Ying Yuan menolak menjalankan peraturan hidup selibat. Dia kembali hanya untuk mewujudkan kedamaian di tiga alam.
Selama 10.000 tahun kehidupannya, Dewa Agung Ying Yuan selalu patuh pada peraturan langit. Dia meyakini takdirnya sebagai penjaga keamanan semesta dengan tidak menikah.
Hingga dia bertemu Yan Dan, peri Teratai Empat Daun yang memberi warna dalam hidupnya. Gadis cantik nan cerdas itu mampu menjadi tandem dalam memecahkan rahasia catur. Rahasia yang tidak terduga merupakan siasat perang.
Naas, Ying Yuan sekarat saat perang melawan dewa iblis. Dia bersembunyi agar racunnya tidak menular. Namun Yan Dan tidak mau menyerah. Ketika akhirnya berhasil menemukan Ying Yuan, dia merawat sepenuh hati dan bersedia memberikan setengah dari jantungnya, agar Ying Yuan kembali sembuh.
Kesembuhan Ying Yuan bak buah simalakama, sebagai dewa agung dia tak bisa menikahi Yan Dan. Bahkan penghukuman surgawi menunggu Yan Dan.
Tak ingin berlama-lama di kerajaan surgawi dan merasakan sakit hati, Yan Dan memilih menjatuhkan diri, masuk ke sungai akhirat. Ada 2 opsi menunggu Yan Dan di sungai akhirat. Dia akan masuk ke alam manusia, jika berhasil menanggalkan rasa cintanya pada Ying Yuan. Sebaliknya apabila gagal, Yan Dan akan mati.
Ternyata sampai 900 tahun kemudian, Yan Dan tetap berkeliaran di sungai akhirat. Walaupun kecantikannya sirna, panca inderanya pun memudar.
Tak tega melihat penderitaan Yan Dan, Dewa Agung Ying Yuan merapal mantra agar Yan Dan melupakannya. Tindakan yang mengakibatkan Yan Dan berubah wujud menjadi iblis.
Di waktu bersamaan Dewa Agung Ying Yuan mengemban tugas surgawi yang mengharuskannya berangkat ke alam manusia.
Review Chinese Drama Immortal Samsara
Hiks, ikut meleleh melihat Yan Dan berjuang melupakan cinta terlarangnya. Penulis scenario sangat jempolan, tidak hanya piawai menyusun plot yang runut dan mengalir, juga mampu membuat penonton melupakan bahwa mereka sedang menonton drama.
Chemistry Yang Zi sebagai Yan Dan, dan Cheng Yi sebagai Dewa Agung Ying Yuan, tentu saja menjadi point penting. Walau terbersit keinginan untuk menjodohkan Yan Dan dengan Yu Mo (Ray Chang). Karena cinta Yu Mo lebih tulus, bahkan Ray Chang lebih gagah dan ganteng dibanding Cheng Yi.😂😂
Harapan yang sia-sia tentunya. Second lead gak mungkin jadian dengan main lead. Sehebat dan seganteng apapun second lead, penulis skenario menakdirkan male lead berpasangan dengan second lead. Di akhir kisah gak ada tempat untuk orang ketiga, karena penonton bisa marah.😀😀
Selain acting kedua pemeran utama, Vicki Xu yang mendapat peran antagonis juga berakting dengan ciamik. Sebagai Dewi Ying Deng, dia berbicara pelan, halus, namun sangat kejam dan menusuk lawan.
Pujian lainnya dialamatkan untuk kostum dan asesoris para pemainnya. Serta applause untuk CGI yang sukses mevisualisasikan kemegahan kerajaan, khususnya kerajaan langit.
Hal yang sangat saya harapkan sewaktu menontong drama Cina The Eternal Love aka drama Cina “Three Lives, Three Worlds, Ten Miles of Peach Blossoms”, drama bagus yang rusak karena gagal menyajikan megahnya kerajaan langit dan kerajaan rubah.
Anehnya drama Korea bergenre sageuk juga gagal dalam memanfaatkan CGI. Entah mengapa, mereka gak berusaha menutupi penggunaan bangunan yang sama untuk beberapa drama. Itu lho bangunan tinggi yang menjadi rumah Pangeran Lee Rim dalam drama Korea “Rookie Historian Goo Hae-Ryung”, dan dipakai lagi dalam drama Korea “The King's Affection” dan drama Korea “The Red Sleeve”
Mungkin sineas Korea terlalu bangga dengan kemampuannya menghipnotis dunia hiburan dengan akting para aktris dan aktornya, sehingga melupakan printilan printilin yang justru dicermati para penontonnya.
Kembali ke drama Cina ”Immortal Samsara”, drama ini sukses meraih rating rata-rata 8,4 di mydramalist. Angka yang cukup bagus karena para reviewer mydramalist tak segan memberi angka I,0 untuk drama yang mereka nilai buruk.
Baca juga:
Three Lives, Three Worlds, Ten Miles of Peach Blossoms, Kisah Romeo and Juliet ala Mitologi Tiongkok
Love Like the Galaxy, Kala Cinta Harus Memilih
Profile
Drama: Immortal Samsara
Native Title: 沉香如屑
Also Known As: Agarwood Like Chips , Agarwood Like Crumbs , Chen Xiang Ru Xie
Screenwriter: Zhang Yuan Ang, Bai Yi Cong
Director: Guo Hu, Ren Hai Tao
Country: China
Episodes: 38
Genres: Romance, Wuxia, Drama, Fantasy
Aired: Jul 20, 2022 - Aug 17, 2022
Original Network: Youku
Udah lama banget sejak kapan nonton drama atau serial mandarin/ china. Semenja kada drama korea ga terlihat lagi yang dari negeri bambu ini. Btw mba, ini kita nontonnya di mana ya?
ReplyDeleteKalau daku semisal ceritanya asik dan mengena, acap kali lupa dengan nuansa bentuk kerajaannya apa.
ReplyDeleteIntinya memang dalam menonton tayangan itu, tergantung bagaimana selera yang melihatnya ya
wowwww, ratingnya tinggi banget ya, orang yang lain bisa dapat rating 1 gitu :D
ReplyDeleteCeritanya menarik sih ya, mana pemainnya cantik dan ganteng.
Dulu waktu kecil saya juga suka nonton drama china kolosal. Terus besoknya ke sekolah rambut saya penuh hiasan ala-ala rambut pemain drama china itu, padahal ya rambut saya ikal, hahahaha
Belum pernah nonton dracin Mba
ReplyDeleteTapi kalau Immortal Samsara ini sepertinya kalau dari reviewnya kayak permasalahan yang dihadapi dramanya tidak terlalu berlebihan ato yg berat gitu ga sih mbak?
Di luar itu, sepertinya Immortal Samsara nontonable banget deh nih
Belum pernah nonton dracin Mba
ReplyDeleteTapi kalau Immortal Samsara ini sepertinya kalau dari reviewnya kayak permasalahan yang dihadapi dramanya tidak terlalu berlebihan ato yg berat gitu ga sih mbak?
Di luar itu, sepertinya Immortal Samsara nontonable banget deh nih
Drama China sekarang bagus-bagus ya ambu. gak kalah dengan drakor. Cuma yang aku kurang sukanya biasanya episodenya lebih lama. Seperti Immortal Samsara ini kan sampe 38 episode.
ReplyDeleteUdah lama banget ga ngikutin drama cina.
ReplyDeleteKalo diliiat ratingnya bagus dan temanya china kolosal sepertinya bisa masuk list berikutnya, ngabisin dulu maraton drakor nih hihi..
Kalau ratingnya tinggi, pasti ceritanya bagus, apalagi dari ulasan Mbak Maria, memang penulis ceritanya sangat ciamik meracik alurnya. Dengan latar kerajaan, namun cerita dan akting yang keren, membuat penonton tetap antusias mengikuti terus ceritanya.
ReplyDeleteNah iya, kadang printilan-printilan terabaikan. Jumawa sama akting pemainnya, visualisasi kemegahan kerajaan tak dioptimalkan, padahal itu akan bikin penonton makin terkesan seperti pada Immortal Samsara ini.
ReplyDeleteDrama China kolosal ceritanya selalu menarik ya, saya selalu suka. Selain film ini, saya penarasan juga dengan forum zakat nya mbak.
ReplyDeleteFilm kolosal China memang dalam ya ceritanya. Biasanya memang melibatkan kebijakan dalam beberapa agama dan tradisi keagamaan.
ReplyDeleteTapi sepertinya film ini dikemas dengan apik ya mom, soalnya pemerannya cantik dan ganteng, hehe
Cantik banget pemeran utama wanitanya... Drama keren yang memberikan makna luas tentang cinta. Rasanya jatuh cinta gak pernah ada yang salah sih.. hanya kadang timing ya yang kurang tepat.
ReplyDeletePatut ditonton drama yang baru saja berakhir ini.
Pas Yangxi main di the Oath of Love, begitu iklan ini keluar, langsung niat pengen nonton. Udah start episode 1 dan 2. Eeeeeh, gak lanjut lagi sampai hari ini lantaran kemarin dikejar deadline penulisan buku. Kayaknya harus langsung kelarin nonton nih abis baca review ambu. Thank you ambu.
ReplyDelete