![]() |
Ashes of Love, Ayah Berulah Anak Kena Tulah
Ashes of Love berkisah
tentang apa yang terjadi jika seorang ayah berulah. Punya anak di sana. Punya
anak di sini. Saking bingungnya sampai mengira anak orang lain sebagai
anaknya. 😀😀
Ups sorry, Ashes of Love
bukan berkisah tentang orang tapi tingkah laku para dewa, yang ternyata
ada yang play boy juga dan memiliki anak dari hasil “one night stand”. Hihihi
begitulah fiksi, bebas aja bikin cerita, terlebih menyangkut para dewa.
Seperti kisah
Mahabarata yang dikenal luas di Indonesia. Dewa Surya mampu membuat Kunti,
ibunya Pandawa Lima,memiliki anak hanya dengan mantra.
Demikian pula Ashes of
Love, drama Tiongkok bergenre kolosal/sejarah yang penuh sisik melik yang bikin
penonton geleng-geleng kepala.
China memang unggul
lebih dulu di Indonesia dengan kisah Sun Go Kong, si kera sakti. Juga kisah “The
Legend of White Snake” yang dibuat remakenya pada tahun 2019.
Baca juga: Legend of Yun Xi, Konflik Asmara Seorang Pakar Racun
Sempat kalah pamor dan
disalip drama Korea, penggemar fanatik drama China enggan bergeming, walau harus mantengin
puluhan episode, sekitar 40-80 episode. Bandingkan dengan drama Korea yang
hanya 16 – 20 episode.
Jika pernah menonton
drama China, salah satunya “Ashes Love”, maka akan tahu jawabannya. Aktor dan
aktris yang tampan serta cantik. Adegan
perkelahian yang mirip tarian. Kostum panjang melambai. Sinematografi yang bikin lidah berdecak. Serta CGI (Computer
Generated Imagery) yang bikin drama Korea bertema sageuk terasa ketinggalan
kereta.
Saling beradu mencari
pasar di Indonesia, harusnya dipahami para sineas Indonesia, penyebab warga Indonesia lebih memilih menonton drama asing dibanding hasil karya anak bangsa.
Hiburan adalah hiburan, darimana pun datangnya. Ketika seseorang mencari hiburan, dia nggak akan memilih hiburan yang berujung bete alias jengkelin. Andai sineas Indonesia mampu menghasilkan karya seperti drama Korea dan China, pastinya para pemburu hiburan akan menonton tanpa harus diminta,
Diangkat dari novel
Heavy Sweetness, Ash-like Frost karya Dian Xian, Ashes of Love menjadi serial
televisi yang ngehits pada tahun
2018. Episode pertama serial ini ditayangkan di Jiangsu TV pada 2 Agustus 2018 - Januari 2019, dan telah ditonton lebih dari 15 miliar kali. Wow banget ya?
![]() |
source: cdramabase.com |
Yang Zi sebagai Jin Mi,
Putri dari Dewi Bunga dan Dewa Air.
Zi Fen, Sang Dewi
Bunga yang cantik jelita membuat banyak pria terpincut. Salah satunya Kaisar Langit yang menggunakan berbagai cara
untuk memaksa Zi Fen. Termasuk memperkosa Dewi Bunga (yang sudah mengandung anak Dewa
Air) dan memenjarakannya di Istana Langit.
Tidak cukup, Kaisar Langit juga menjodohkan Dewa Air dengan Dewi Angin, agar Dewi Bunga patah hati. Klimaksnya Tu Yao, Permaisuri Langit menendang Dewi Bunga keluar dari istana langit.
Paska melahirkan JIn
Mi. Dewi Bunga Zi Fen bisa melihat bahwa 10.000 tahun kemudian, Jin Mi akan
mengalami ujian cinta yang dapat membahayakan nyawanya. Untuk mencegah tragedy,
sebuah pil anti cinta/yun, dibenamkan dalam raga Jin Mi.
Tak ayal, sesudah
dewasa Jin Mi tidak dapat merasakan
jatuh cinta. Dia manut aja ketika dijodohkan dengan Dewa Malam, walau sejatinya
Jin Mi hanya mencintai Xu Feng, Dewa Api.
![]() |
source: filmdaily.co |
Deng Lun sebagai Xu Feng,
Sang Dewa Api (Phoenix) putra kedua Kaisar Langit. Ibunya, Tu Yao, permaisuri
Kerajaan Langit yang juga mantan pemimpin klan burung meminta janji Kaisar Langit
untuk menjadikan Xu Feng sebagai putra
mahkota Kerajaan Langit.
Tidak cukup, untuk
memenuhi ambisinya pada kekuasaan atas Kerajaan Langit, Tu Yao menjodohkan Xu
Feng dengan keponakannya, Sui He, penggantinya di klan burung.
![]() |
source: thefangirladdict.com |
Luo Yunxi sebagai Run Yu,
Sang Dewa Malam, hasil kisah cinta satu malam antara
Kaisar Langit dan Su Li, putri Dewa Ikan Naga, hanya gara-gara Su Li mirip Zi
Fen, Dewi Bunga, perempuan yang sangat dicintai Kaisar Langit.
Takut anaknya akan
mengalami hal yang tidak menyenangkan, Su Li merahasiakan kelahiran Run Yu. Sayang, sebagai
keturunan Kaisar Langit, Run Yu memiliki kesaktian yang tidak mudah untuk
disembunyikan. Saat itulah keberadaannya diketahui Dewa Air penguasa tempat Su
Li berada. Serta penghuni Kerajaan Langit.
Agar bisa
mengendalikan Run Yu, Permaisuri Langit membawa Run Yu ke Kerajaan Langit. Juga
agar tidak menjadi penghalang suksesi anaknya sebagai putra mahkota Kerajaan
Langit.
Baca juga: Item, Akibat Dendam Pada Ayah Kandung
Sinopsis Ashes of Love
Hidup ceria sebagai
peri buah, Jin Mi tidak mengetahui ada rahasia besar dibalik kelahirannya. Dia
juga tidak tahu bahwa Ibunya, bukan perempuan sembarang. Almarhum ibunya adalah
Zi Fen, Sang Dewi Bunga, penguasa flora
yang keberadaannya independent, tidak bisa direcoki penguasa dunia lainnya.
Kehidupan nyamannya
terusik ketika tiba-tiba muncul anak burung yang nampak sekarat. Jin Mi yang
polos dan penuh kasih merawat anak burung tersebut. Dia tidak tahu bahwa yang
dirawatnya adalah Xu Feng, sang Dewa Api. Sebagai keturunan burung, Xu Feng
adalah Phoenix yang secara periodik mati untuk hidup kembali.
Ada yang melakukan
sabotase pada proses metamorfosis Xu Feng. Tujuannya tentu saja agar Xu Feng
mati. Untunglah Xu Feng sangat tangguh, bahkan sanggup melewati cermin air,
pelindung dunia flora, tempat Jin Mi disembunyikan.
Sesudah tubuhnya
kembali pulih, Xu Feng bermaksud kembali ke habitatnya, Kerajaan Langit. Jin Mi
yang kekanak-kanakan merengek minta ikut. Hati Xu Feng luluh, dengan kesaktiannya
Jin Mi diselundupkan ke Kerajaan Langit.
Di Kerajaan Langit, Jin
Mi mendapat banyak materi pelajaran dari Xu Feng yang akhirnya jatuh cinta pada
Jin Mi.
Tidak hanya Xu Feng,
kakak tiri Xu Feng, Dewa Malam juga terpincut dan jatuh cinta pada Jin Mi.
Bedanya Run Yu, sang Dewa Malam lebih beruntung, karena sebelum kelahirannya,
Kaisar Langit dan Dewa Air sudah berjanji untuk menjodohkan anak mereka.
Review Ashes of Love
Jika takdir sudah
berkehendak, maka terjadilah apa yang harus terjadi. Kurang lebih demikian
pesan drama China “Ashes of Love”. Bahkan dewa dewi dengan segala kesaktiannya
tidak bisa menghalangi takdir.
Bicara takdir, saya
teringat tulisan Alaika Abdullah tentang “hidup adalah pilihan”. Pendapat
tersebut mendapat tentangan beberapa orang temannya yang mengatakan bahwa “hidup
bukan pilihan”. Tuhan sudah memutuskan, bla….bla…bla…..
Nah si teman salah
mengartikan antara takdir dan pilihan hidup. Takdir (lahir, jodoh dan kematian)
telah digariskan. Tidak demikian dengan pilihan hidup. Setiap orang bisa
memilih untuk hidup hanya “rebahan” dan menjadi mustahik. Atau bekerja keras
dan menjadi muzaki.
Ketika seseorang mengalami
addict terhadap drugs, dia bisa memilih berjuang untuk berhenti dengan cara
rehabilitasi. Atau ikut arus, enggan berhenti dan membiarkan sarafnya rusak.
Demikian pula dengan
kisah “ Ashes of Love”, Jin Mi bisa memilih hidup enak sebagai istri Dewa
Malam, sekaligus menjadi Permaisuri Langit yang punya kekuasaan bukan kepalang.
Punya suami seperti Dewa
Malam yang cinta mati, pastinya dambaan banyak perempuan. Duh, rasanya larut
pada cinta Dewa Malam yang diperankan Luo Yunxi dengan apik. :D
Atau memilih
mengorbankan matanya untuk melihat warna warni dunia serta ancaman kematian
demi cintanya pada Xu Feng. Toh Xu Feng sudah salah paham, mengira Jin Mi
berkhianat.
Relevankah menyamakan
dunia manusia dengan dunia para dewa?
Ah, kisah para dewa
dalam “Ashes of Love” kan hanya rekaan berdasarkan lika liku kehidupan manusia.
Diimplementasikan pada kehidupan para dewa yang mengharu biru.
Didalamnya terdapat
banyak pesan moral. Jika memilih ambisi atas kekuasaan, mungkin akan berakhir
seperti Kaisar Langit yang melihat anaknya gontok-gontokan memperebutkan tahta.
Atau memilih cinta dan
hidup sederhana seperti Xu Feng dan Jin Mi yang jauh dari hiruk pikuk.
Setiap pilihan pastinya
mempunyai konsekuensi tersendiri.
Baca juga: Vaga Bond, Gajah Bertarung Pelanduk Mati di Tengah
Profile (sumber: MyDramaList)
Ashes of Love (Hanzi: 香蜜沉沉烬如霜; Pinyin: Xiāng Mì Chén Chén Jìn Rú Shuāng
Heavy Sweetness, Ash-like Frost (English/literal title)
Genre: Xianxia, Fantasi, Romansa
Director: Zhu Ruibin
Country: China
Episodes: 63
Aired: Aug 2, 2018 - Sep 4, 2018
Original Network: JSTV, Tencent Video, iQiyi, Youku, iQiyi
Duration: 45 min.
Setuju sama ini Ambu
ReplyDeleteSaling beradu mencari pasar di Indonesia, harusnya dipahami para sineas Indonesia, penyebab warga Indonesia lebih memilih menonton drama asing dibanding hasil karya anak bangsa.
Semoga saja memang para sineas banyak belajar ya dari China dan Korea.
Saya suka bilang wow sama kisah-kisah yang mengangkat tokoh dewa ... imajinasi maker-nya itu lho.... warbyasak.
Genre fantasi begini kadang enggak habis pikir, ya. Dulu seneng banget nonton white snake legend, sampai inget namanya Pai Su CHen dan Siao Ching, hehe ...itu ular putih ama ular ijo.
ReplyDeleteReviewnya menarik Ambu.
Lihat pemainnya cantik, ya. Ini aktris China,ya? Terakhir nonton film China yang kerajaan itu, Putri Huan Zhu.
Film ini sangat bagus ya, banyak karakter yang ditampilkan seperti ambisi dan moral endingnya karakter ini bisa menumbuhkan merebut kekuasaan harta, keren kak pembaca dibuat lebih bisa mengenal setiap karakter
ReplyDeleteMenghibur banget ya Ambu, Dewi Bunga, Kaisar Langit, Dewa Malam, putri ikan Naga, Dewi Angin. Pinter banget sineas Tiongkok berimajinasi menyusun ceritanya. Saya belum mulai nonton lg nih, sela2 waktu malah asyik baca novel, hihi.. pingin reinstall aplikasi nonton lg tp blom jadi2
ReplyDeleteAmbu menyinggung sun gokong seketika saya berbalik ke masa lalu hihi. Favorit banget padahal ceritanya fantasi abis. Entah seru aja nontonnya. Udah lama nih gak nonton drama China hehe
ReplyDeleteJadi otw pengen nonton nih.. AKu suka drama apa aja yang penting enak aja ceritanya.
ReplyDeleteDulu pas SMP dan SMA juga seringnya nonton pilem2 china atau drama china.. kayak kera sakti, ular putih, pendekar rajawali .. dll
Serial televisi kayak gini selalu Menarik untuk ditonton. Banyak pesan moral kehidupan yang bisa kita pelajari dan kita dapatkan m. Aku beberapa tahun kebelakang ga pernah absen nonton beberapa serial. Tapi sekarang udah jarang nih, udah ketinggalan. Beruntung baca review mba ini, sedikit terobati deh :)
ReplyDeleteWhoaaa, kayaknya mau nonton ini aahh
ReplyDeleteCeritanya genre fantasi, tapi baguus dan menghibur banget yha
ketimbang drakor on going isinya bikin kepala mendidih mulu wkwkwkwk
Pelajaran berharga arti sebuah kekuasaan, ambisi sebuah perjalanan sebuah cerita yang ingin disampaikan dalam film. Membuat perenungan mendalam arti perjalanan.
ReplyDeleteCerita filmnya bergenre fantasi, bagus nih ...sangat menghibur nonton bersama keluarga lebih asyik ya ...
ReplyDeleteambu aku masih ada tokoh paisucen dari white snike yang melegenda hehe. Memang drama China ceritanya panjang tapi selalu menarik dan semua yang ditampilkan memanjakan mata. Beruntungnya Jin Mi dicintai sepenuh hati sama Dewa Malam, btw ini menarik banget ya. Kisahnya imajinatif tapi sarat hikmah juga. Hidup adalah pilihan dan semua pilihan ada konsekuensinya sendiri-sendiri. :)
ReplyDelete