Akhirnya
nonton drama China (lagi)
Saya
sebut (lagi) karena sebelum kerap menikmati drama Korea, saya biasa mengisi me time dengan menonton telenovela, dorama Jepang dan drama China. Umumnya sih menonton dari televisi
nasional.
Tak
pelak, sinetron Indonesia juga pernah saya tonton. Namun berhenti di tengah
jalan. Atuda bertele-tele banget. Plot kisah terasa dipaksakan. Contohnya: bapak
sang pemeran utama yang semula dikisahkan sudah mati. Ternyata masih hidup.
Segar bugar.
Lha
berpuluh tahun kemana aje? Membiarkan anaknya hidup sebagai anak yatim
yang terlunta-lunta. Kerap dihina-hina.
Sebelnya, penulis skenario ngga menjelaskan secara logis.
Konon,
penyebab kisah sinetron menjadi mlungker-mlungker dan membengkak ratusan
episode karena permintaan penonton. Benarkah? Yang pasti, yang dimaksud
penonton bukanlah saya. Yang lebih suka belasan hingga 20 an episode saja.
Tuntas. Ngga pakai adegan konyol, “manusia mati hidup lagi” :D
Jumlah
episode drama China yang banyak jugalah yang membuat saya enggan mendownload
dan menontonnya nanti. Alasan saya mendownload drama dan film, bisa dibaca
disini:
Umumnya,
drama China memiliki kurang lebih 50 episode per judul. Waduh, dulu mau
mengunggah “Empress Ki” yang diperankan aktris kesayangan, Ha Ji Won, saya
mikir ribuan kali. Padahal “cuma” 48 episode lho. Sekarang malah menonton drama
China yang rata-rata berjumlah 50 episode.
Penyebabnya,
saya kesasar sewaktu mencari inspirasi masak di YouTube. Kok ada unggahan drama China yang
terkenal nih. Nonton deh, eh keterusan. :D
Asyiknya, drama yang diupload di YouTube bisa ditonton sewaktu-waktu. Seperti sewaktu ngantri dokter
di RSHS kemarin. Alamak, setengah hari nunggu dipanggil. Hingga BW tuntas.
Upload foto di IG selesai. Namun tak kunjung dipanggil. Jadilah, membuang waktu
dengan menonton drama China. ^_^
Latar
belakang kerajaan pada drama China, membuat saya kerap memilih genre drama ini.
Indah banget. Jika kamu pernah menonton drama Korea dengan latar belakang
kerajaan, maka akan terasa jomplang deh.
Sinematografi
drama China, sungguh awesome! Bikin penonton terbuai. Derap kaki kuda, kibasan
pedang dan lambaian baju pemain tatkala duel, bikin terpana. Wow amazing!
Terlebih
drama “Legend of Yunxi” mendapat rating 8.2/10 versi IMDb, perolehan yang
sangat tinggi. Penyebabnya mungkin dibuat berdasar pada novel Poison Genius
Consort (Hanzi: 天才小毒妃) karya Jie Mo, yang bercerita mengenai Han Yun
Xi, gadis cerdas yang memiliki kemampuan menangani racun. Mirip profesi dokter
di era kerajaan,
Sehingga
tokoh utama bukanlah Cinderella menye-menye yang menyebalkan. Tanpa berpanjang
kata lagi, yuk berkenalan dengan pemainnya.
Ju Jing Yi
sebagai Han Yun Xi.
Gadis cantik ahli racun, bakat yang diwarisi dari kedua orang tuanya. Sewaktu masih mengandung Yun Xi, Tian Xin tidak menyetujui eksperimen suaminya
menciptakan manusia Gu. Dia melarikan diri dan ditemukan Han Cong An, seorang
dokter kekaisaran.
Han
Cong An tidak saja jatuh cinta pada Tian Xin, juga memperistrinya serta mengangkat
anak yang dikandungnya. Anak tersebut diberi nama pada anak sesuai marga Han
Cong An. Hingga dewasa, Han Yun Xi tidak
mengetahui bahwa Han Cong An bukan ayah kandungnya, hingga suatu peristiwa
membuka fakta mengenai orang tua kandung Han Yun Xi.
Zhang Zhe
Han sebagai Long Fei Ye. Lelaki misterius yang berakting
sempurna sebagai pangeran Qin, adik kandung kaisar yang dipercaya sebagai
jendral perang. Aslinya dia adalah seorang anak kaisar dari kerajaan yang
ditaklukan ayah Kaisar Tian Hui.
Long
Fei Ye bertekad untuk membalas dendam dengan menggulingkan Kaisar Tian Hui Di.
Yalkun Merxat
sebagai Gu Xi Shao.
Pangeran kedua dari kerajaan yang digulingkan kerajaan Tianning lainnya. Gu Xi
Shao ahli herbal dan racun yang jatuh cinta pada Yun Xi. Sayang, Yun Xio hanya menganggapnya sebagai
sahabat terbaik yang selalu ada, mendampingi Yun Xi kala gadis ini ditimpa
kemalangan.
Hu Bing
sebagai Kaisar Tian Hui Di.
Kaisar zalim yang bersama ibu suri menghalalkan segala cara untuk melanggengkan
kekuasaannya. Termasuk mengorbankan rakyat dan tentaranya untuk membentuk
pasukan Gu, pasukan monster yang tak terkalahkan.
Hanya
satu hal yang membuatnya luluh yaitu keberadaan anak-anaknya, special putra
mahkota sebagai pewarisnya. Penerus kekuasaannya.
Sinopsis:
Orang
yang dicintai ternyata adalah anak dari orang yang membawa petaka, selalu menarik untuk dibubuhkan dalam topik
percintaan. Membuat haru biru penonton. Termasuk dalam “Legend of Yun Xi”
Di
awal episode, Yun Xi dipaksa menikah dengan pangeran Qin, adik Kaisar Tian Hui
Di. Titah yang tentu saja tidak dapat ditolak. Karena perintah kaisar sama
dengan perintah langit. Berani melawan bakal dipenggal.
Padahal
baik kaisar maupun ibu suri punya niat buruk. Mereka tak percaya pangeran Qin
merupakan adik kandung kaisar. Maka dengan iming-iming akan mempertemukan Yun
Xi dengan ibu kandungnya, Yun Xi mendapat tugas untuk melihat tanda bekas
terbakar.
Dulu,
sewaktu pangeran Qin masih kecil dan diasingkan, ibu suri yang tak ingin anaknya
memiliki saingan, memerintahkan pembakaran rumah yang dihuni pangeran Qin
kecil. Ternyata, walau seisi rumah binasa, pangeran Qin selamat.
Apakah
Yun Xi berhasil melaksanakan tugas ibu suri?
Nah,
ini dia yang menjadi perekat romansa keduanya. Han Yun Xi jatuh cinta pada Long
Fei Ye karena jendral yang cool ini selalu membelanya. Long Fei Ye jatuh cinta
pada Han Yun Xi karena kecerdasannya sebagai ahli racun.
Bukan
saja anak kaisar Tian Hui Di berhasil diselamatkan Han Yun Xi dari racun. Han
Yun Xi juga berjasa menyelamatkan bencana keracunan di lokasi suaminya, Long
Fei Ye ditugaskan.
Bagaimana
akhir kisah asmara keduanya? Khususnya saat terbongkar rahasia bahwa ayah kandung Yun Xi lah penyebab penderitaan Long Fei Ye.
Remuk
redam pastinya. Saking banyaknya permintaan, drama “Legend of Yun Xi” ditambah
2 episode sebagai epilog.
Review:
Darimana
datangnya darah biru?
Bukankah
sermua insan di muka bumi dilahirkan sama? Sederajat?
Kuat
dugaan, dimulai dari kepemilikan atas tanah. Para tuan tanah membentuk angkatan
bersenjata untuk melindungi kekayaannya.
Kemudian antar tuan tanah berperang.
Yang paling sering menang akan melebarkan daerah kekuasaannya. Demikian
seterusnya.
Bahkan
hingga kerajaan terbangun, peperangan selalu menghantui. Setiap kerajaan harus
siap siaga. Karena terkadang menyerang juga merupakan bentuk pertahanan diri.
Dalam
“Legend of Yun Xi”, suasana saling sikut juga mewarnai kehidupan istana. Para
selir yang dipersembahkan negara jajahan harus melakukan segala cara untuk
melanggengkan kekuasaannya di istana.
Konflik
dan kelindan sikut menyikut antar keluarga, serta peperangan antar negara, membuat
posisi Yun Xi menjadi istimewa. Karena berkompetisi berarti menggunakan segala
macam cara, termasuk racun yang mematikan.
Diawali
dan diakhiri dengan perjuangan Yun Xi menggunakan racun untuk mengobati, yang
sangat disayangkan adalah ending yang nggak banget.
Masa
sih pengobatan menggunakan darah harus dengan menghilangkan nyawa? Bukankah darah di jantung sama dengan darah di
pembuluh nadi? Endingnya terlalu absurd.
Untung,
cuma itu aja kelemahan drama ini. Selebihnya oke banget. Chemistry Han Yun Xi bikin
meleleh para penonton. Walau Zhang Zhe Han
sebagai Long Fei Ye, agak sok cakep menurutku. Tentu saja itu selera
penonton. :D
Profile
Legend of Yun Xi
Genre
: Historical fiction
Based
on novel Poison Genius Consort by Jie Mo
Penulis
skenerio: Jin Yuanyuan
Sutradara:
Lin Jianlong, Liu Zhenming
Pemeran
: Ju Jing Yi, Zhang Zhe Han, Yalkun Merxat
Negara
asal : China
Bahasa:
Mandarin
Jumlah
episode 48 + 2 (epilog)
Produser
eksekutif: Lin Guohua
Produser:
Wang Zijie, Liu Jiacheng
Lokasi:
Hengdian World Studios
Durasi:
45 menit
Rumah
produksi: Shanghai Star 48 Culture and Media Group iQiyi
Tanggal
rilis: 25 Juni – 15 Agustus 2018
Aku jadi pengen nonton Mba Maria. Cukup penasaran sama jenderal ganteng. Haha, tapi satu yang ditakutkan. Habis nonton gak ilang bapernya. Hihi
ReplyDeleteSaya jarang nonton drakor dan sebagainya termasuk drama cina juga. Tapi liat review yang ini kok jadi pengen nonton.
ReplyDeleteKalau ending, biasanya tiap penonton akan berbeda pendapat, ya, termasuk soal aktor dan aktrisnya :D
ReplyDeleteJalan cerita dan konfliknya, untuk film China memang lebih menarik ditonton ketimbang sinetron Indonesia. Saya juga heran kenapa sinetron Indonesia yang bolak-balik begitu-begitu saja masih banyak yang tonton, ya?
Cerita kolosal semacam ini saya juga suka. Cuma kadang berhenti di tengah jalan karena endingnya bikin sedih..makanya sebelum nonton sering minta bocoran yang sudah lihat duluan ..hihi...tfs mb...
ReplyDeleteHahaha, penulis skenario sinetron di indonesia, suka-suka buat jalan ceritanya, banyak yang udah mati eh hidup lagi wakaka
ReplyDeleteAda di channel apa ya film drama ini? Jarang nonton drama, seringnya action aja lah. Tapi yaaa...dar der dor...
ReplyDeleteAplikasi IQYI
DeleteYaah.. padahal ending tuh segalanya lho buat penonton. Harus nendang. Masa iya udah nonton 48 episode yang seru dan penuh intrik endingnya absurd. Kan jadi antiklimaks.
ReplyDeleteSaya jarang nonton drama sih, apalagi china. Dulu banget nonton drama kolosal korea, Jang Gem yang konon tabib perempuan pertama di kerajaan korea. Mirip Yun Xi juga rupanya yang ngerti racun.
Yang saya suka dari drama itu kalau tokoh utama manusiawi, artinya ngga selalu benar, ngga selalu teraniaya or menderita, ngga selalu sabar, ngga selalu beruntung, dll. Sayangnya kebanyakan drama kan tokoh utamanya ya... begitu deh. Jadi ya jarang nonton.
hihihi sama, saya nonton drakor gara gara serial Jang Gem
DeleteTapi kalo mau nonton drama kolosal, Cina lebih unggul
Karena sesuai aslinya, sumber daya alam mereeka juga hebat
Dulu bangets saya penonton setia drakor waktu cuma tayang di TV, lalu enggak lagi, pindah ke serial drama Holywood yang di TV kabel macam HBO, FOX..dll. Terus keal blog 3 tahun lalu, enggak pernah nonton lagi dah kwkw
ReplyDeleteSaya lupa sudah pernah belum nonton drama China, tapi kalau ceritanya tentang kerajaan begini saya suka. Saat ngikuti drakor yang genre sejarah atau kerajaan saya lebih suka daripada yang cerita cinta, menye-menye pula.
Untuk genre sejarah, drama Cina lebih unggul
DeleteDulu kan Korea negara kecil, tambah apes waktu perang saudara dengan Korut
Untung etos kerjanya tinggi, Indonesiapun disalip :D
(((((Drama Cina)))))
ReplyDeleteKeseringan dengar orang nonton, jadi agak agak aneh baca "drama cina". Padahal Putri Huan Zhu yang di tv dulu itu juga termasuk drama cina ya?
lha saya malah belum pernah nonton Putri Huan Zhu
DeleteIni nontong legend of Yun Xi karena lagi boring nonton drakor :D
Belum pernah nonton film cina begini, soalnya enggak tahu ceritanya plus panjang episodenya. Nah, baca ini jadi penasaran ya, soalnya bajunya cantik hehe...
ReplyDeletesettingnya lebih bagus drama Cina mbak, penonton serasa dibawa ke dunia mimpi gitu :D
DeleteWah.. sepertinya seru dramanya nih. Apalagi soal kerajaan2 ya. Aku paling demen. Cuma episode banyak jg. Nonton drakor aja gak kepegang. Hehehhe
ReplyDeletehahaha saya juga baru nonton kalo senggang
Deletedrama Cina ditonton kalo lagi boring drakor :D
begitu pula sebaliknya
Dari dulu aku jg lebih milih drmanya China mba, drpd drakor :D. Mungkin Krn dr kecil biasa nemenin mama nonton drama2 China ya , jd kebiasaannya nonton mereka drpd yg Korea. Iya sih nyebelin Krn episodenya panjang2, tapi Yo wislah yg ptg seru :D. Jd pgn liat drama yg ini jg nih
ReplyDeletedrakor emang baru datang kemudian
DeleteDulu dunia hiburan Indonesia dipenuhi drama Taiwan (meteor garden dkk), telenovela, doramaa dst
Rata2 yg comment udah lari dari topik karena penulis curhat dulu 🤣
ReplyDeleteemang sengaja karena nggak semua pembaca blog pernah nonton drama ini
Deletesehingga ketika masuk ke topik dengan bahasan yang ngga mereka mengerti, mereka bingung
Atau kurang lebih menempatkan diri pada posisi pembaca
habis nonton legend of yunxi nonton juga film princess silver mantap juga ceritanya.
ReplyDeleteIni tebakan gua yah! Menurut gua emang drama china nuansa abad pertengahan itu bagus karena mereka lebih memfokuskan kesana mungkin atas perintah rezim/pemerintah mereka! Tujuannya? Ya tentu mempromosikan budaya mereka! Yah sama kek Indonesia klo ttg budaya china itu cukup kaya akan budaya jadi selain promosi, enak jg buat dinikmati pecinta film or novel or semacamnya! Bukannya menghina, beda ama korea yg budayanya sedikit jdi klo ada yg bagus itu masih langka. Btw gua jg pecinta cerita abad pertengahan gitu baik gaya barat maupun asia khususnya china! Ini klo fiksi ya bukan dunia nyata!
ReplyDelete