Ini Solusi Cegah Stunting, pada Anak dengan Alergi Susu Sapi

      
maria-g-soemitro.com

Ini Solusi Cegah Stunting, pada Anak dengan Alergi Susu Sapi 

“Kepaksa diberi air tajin, bu,” kata seorang tetangga sambil menyuapi batitanya dengan bubur.  “Tapi cuma 3 bulan kok, sesudah itu campuran bubur dan pisang,” katanya lebih lanjut.

Kami, para ibu-ibu kompleks perumahan sedang berbincang tentang alergi. Tentu saja suasana jadi ramai. Setiap ibu ingin berkisah, baik tentang alergi yang dideritanya, maupun alergi yang dialami kerabatnya.

Kasus tetangga yang batita (anak di bawah tiga tahun) nya menderita alergi susu sapi membuat saya terdiam. Pastinya sang ibu sangat bingung. Saat ASI-nya gak keluar, sang anak mengalami diare sewaktu diberi susu formula (sufor). Akibatnya berat badannya merosot drastis.

Terpaksa sang batita diberi air tajin atau air hasil rebusan beras. Berwarna putih, air tajin muncul ketika beras mendidih. Pastinya air tajin sangat miskin nutrisi, karena hanya mengandung karbohidrat. Sementara untuk tumbuh kembang optimal, seorang anak membutuhkan gizi seimbang.

Baca juga

5 Tips Kehamilan Sehat Untuk Cegah Anak Stunting

Anak Alergi? Ini Cara Cerdas Mengatasinya! 

Daftar Isi:

Alergi Susu Sapi Jangan Disepelekan

Pahami Tentang Alergi Susu Sapi

Kaitan Alergi Susu Sapi dengan Stunting

Solusi Agar Anak dengan Alergi Susu Sapi tidak Stunting

Jadi teringat anak sulung saya yang juga alergi susu sapi. Lahir premature, si sulung harus di inkubator selama beberapa minggu, sehingga kesulitan dalam pemberian ASI. Ketika diberi sufor, sulung saya alami diare, dan dokter pun meresepkan susu khusus. Susu formula yang hanya bisa dibeli di apotek atau supermarket besar.

Susu apa? Nah itu yang saya gak paham. Beruntung pada Rabu, 31 Mei 2023, saya bisa mengikuti Webinar yang digelar dalam rangka Allergy Awareness Week 2023. Hadir sebagai narasumber sebagai berikut:

  • Dr. dr Zahrah Hikmah, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak, Konsultan Alergi Imunologi
  • Chacha Thaib, Influencer dan Ibu dengan anak alergi susu sapi
  • Serta Dokter Spesialis Anak dan Founder Aplikasi Tentang Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH sebagai moderator.  

Sebagai founder Tentang Anak, dr. Mesty Ariotedjo telah melakukan survey terhadap 419 responden tentang kaitan alergi susu sapi dan stunting.

Survey bersama responden yang juga merupakan ayah bunda tersebut menghasilkan 3 tindakan untuk mengurangi dampak alergi, yaitu:

  1. Menghindari makanan penyebab alergi
  2. Memberikan alternatif jenis makanan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan gizi harian
  3. Berkonsultasi ke dokter dan memantau pertumbuhan anak secara teratur.

      
maria-g-soemitro.com

Pahami Tentang Alergi Susu Sapi

Mengapa seorang anak mengalami alergi, sedang yang lainnya tidak?

Pada pengidap alergi, saat terpapar allergen, tubuh akan menganggap sebagai bahaya mengancam, sehingga memproduksi antibody, dan memunculkan gejala alergi.

Pencetus alergi bisa berupa makanan/minuman atau sesuatu yang terhirup. Contoh makanan pencetus alergi, yaitu: susu sapi, kacang kedelai. kacang tanah, tree nuts, makanan laut, gandum, telur dan lainnya.

Sedangkan contoh sesuatu yang terhirup adalah: tungau debu rumah, serbuk sari tanaman,kecoak, serpihan kulit binatang, jamur, dan lainnya.

Anak dengan alergi susu sapi menunjukkan gejala ringan hingga berat, antara lain gejala pada saluran pencernaan, sistem pernapasan dan kulit.

Hal ini tentu saja mengganggu. Tidak saja anak menjadi rewel, orangtua pun kebingungan. Contoh kasus di atas, sang ibu terpaksa memberi air tajin yang miskin gizi. Kesulitan memberi makan dan substitusi yang tidak sesuai ,dapat mengakibatkan anak mengalami malnutrisi serta gagal tumbuh. 

Faktor lain yang mengganggu tumbuh kembang anak adalah meningkatnya kebutuhan, eliminasi diet, supliment ASI tidak mencukupi, dan restriksi berbagai jenis makanan

    

maria-g-soemitro.com

Kaitan Alergi Susu Sapi dengan Stunting

Akibat lanjutan malnutrisi serta gagal tumbuh maka anak berpotensi mengalami stunting.

Menurut WHO, definisi stunting sebagai berikut:

Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai. 

Kondisi ini tentu saja harus menjadi perhatian berbagai pihak, karena anak yang tidak tumbuh kembang optimal akan mengancam kemajuan bangsa.

Menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),  kasus tertinggi terjadi pada usia awal kehidupan, dengan, angka kejadian alergi susu sapi sekitar 2-7,5%.

Sedangkan hasil Survei Status Gizi Indonesia yang tercatat Kementerian Kesehatan, dari hasil Survei Status Gizi Indonesia menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia sekitar 21,6% pada tahun 2022.

Studi menemukan bahwa prevalensi stunting pada anak dengan alergi makanan adalah 9%, bahkan ditemukan mencapai 24% pada kelompok anak yang didiagnosis dengan alergi protein susu sapi

Dalam Webinar Allergy Awareness Week 2023 kali ini,  dr Zahrah menjelaskan stunting terjadi pada anak dengan alergi susu sapi, apabila anak terlambat didiagnosis, eliminasi makanan yang banyak, onset penyakit saat usia dini, radang saluran cerna persisten, alergi makanan multiple hingga penyakit fase aktif.

    

maria-g-soemitro.com

Solusi Agar Anak dengan Alergi Susu Sapi tidak Stunting

Agar anak tidak mengalami malnutrisi, bahkan berakhir stunting, dibutuhkan peran aktif orangtua. Dalam paparannya, dr Zahrah menjelaskan kerja sama aktif yang harus dilakukan orangtua sebagai berikut:

  • Langkah awal, orangtua ke dokter spesialis anak untuk mengindentifikasi pencetus alergi/protein susu sapi.
  • Langkah berikutnya menghindari makanan dan minuman yang mengandung protein susu sapi dan produknya.
  • Jangan lupa selalu monitor status gizi anak dan pastikan nutrisinya mencukupi.

Dr Zahrah juga mewanti-wanti orangtua untuk waspada dalam membaca label makanan. Beberapa contoh bahan makanan yang mengandung protein susu sapi diantaranya:

  • Foaming agent (milk protein)
  • Keju bubuk
  • Whey bubuk
  • Protein susu
  • Caramel color
  • dan lainnya

Setelah orangtua melakukan tata laksana alergi susu sapi, berikutnya dilakukan monitoring tumbuh kembang anak, meliputi:

  • Enam bulan pertama monitoring berat pbadan, kepatuhan diet pada usia 1,2 dan 4 bulan.
  • Enam bulan kedua kehidupan: evaluasi berat badan, panjang badan dan kepatuhan pantangan pada usia 6, 9 dan 12 bulan.
  • Setelah 1 tahun: evaluasi pertumbuhan setiap 6-12 bulan.

Setelah satu tahun, menurut dr Zahrah sebetulnya anak tidak lagi membutuhkan susu formula susu sapi. Tidak demikian halnya untuk anak di bawah 1 tahun. Penggantinya bukan susu soya yang banyak kita temukan, melainkan 3 jenis susu pengganti berikut ini:

1. Formula Hidrolisat Ekstensif

Susu ini masih mengandung protein susu sapi, tapi sudah dipecah menjadi komponen yang lebih kecil. Sehingga membuat susu formula hidrolisat dapat ditoleransi oleh sebagian besar anak yang memiliki alergi susu sapi dengan gejala ringan sampai sedang.

2. Formula Asam Amino

Mengandung asam amino bebas (bentuk protein paling sederhana), susu formula asam amino diberikan pada anak dengan alergi protein susu sapi yang masih terus menunjukkan reaksi alergi dan pertumbuhan yang buruk saat menggunakan formula hidrolisat ekstensif. 

Isolat Protein Soya

Diproses dengan cara memisahkan protein yang paling murni dari bagian kedelai, isolate protein soya memiliki kandungan protein yang lebih padat dan rendah lemak. Karena dalam proses pembuatannya, kandungan lemak, laktosa, gluten, dll, juga ikut terpisahkan sehingga pada produk akhirnya mengandung sangat sedikit karbohidrat atau lemak. 

Pesan kuat dari hasil perbincangan Webinar Allergy Awareness Week 2023 adalah deteksi dini pada anak dengan alergi susu sapi, agar bisa segera dilakukan tatalaksana nya.

Kemudian dilakukan monitoring sehingga anak bisa tumbuh kembang secara optimal.

Baca juga:

Anak Susah Makan? Pahami 7 Pedoman Berikut!

Stop Mitos! 9 Hal Penting Tentang Alergi Ini Kamu Harus Tahu

31 comments

  1. Edukasi seperti ini, soal deteksi dini pada anak yang alergi susu sapi penting terus dilakukan, agar segera bisa diterapkan tata laksana untuk penanganannya. Sehingga anak tidak sampai malnutrisi dan mengakibatkan stunting di kemudian hari.

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju banget Mbak Dian, banyak yang belum paham alergi susu sapi dan cara mengatasinya

      Delete
  2. Bener banget, jadi pengetahuan baru untuk saya Mba. Selama ini nggak kepikiran misal anak-anak yang kena stunting sekaligus alergi susu sapi. Lengkap dengan tips dan rekomendasi susu juga ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. sementara tragedi stunting bakal mengancam kualitas bangsa ya?

      Delete
    2. Iya banget Mba, jadi memang jadi PR bersama untuk melahirkan dan merawat generasi penerus kita yang berkualitas jiwa dan raganya..

      Delete
  3. Setahu saya gak cuma anak2 yang alergi susu sapi, tapi dewasa juga bisa, yang ini biasanya karena ada penyakit bawaan yaitu "Lactose Intolerance", jadi gak bisa mentoleransi laktosa pada susu. Bagus kalo sudah ada 3 jenis susu yang bagus untuk penderita alergi susu. Karena bagaimanapun anak2 membutuhkan protein dari susu untuk tumbuh kembangnya agar terhindar dari stunting.

    ReplyDelete
    Replies
    1. beruntung orang dewasa gak lagi tergantung susu sapi ya?

      Delete
  4. Edukasi ini memang terus dikembangkan agar masyarakat lebih paham lagi dan ingat, harus berkonsultasi ke doktet setiap 6,9 dan 12 agar lebih terpantau kesehatannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya Mbak, karena jika terlanjur, masa depan bangsa taruhannya

      Delete
  5. Soal malnutrisi tuh memang penentu selama masa keemasan pertumbuhan anak-anak ya Mbak. Kebayang saat di masa-masa ini, si anak alergi dengan susu sapi. Apalagi pas melewati masa sapih ASI dan harus mengkonsumsi makanan dan minuman penunjang. Sering juga sih saya dengar susu diganti dengan air tajin. Tapi belum kebayang gimana rasanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. masih banyak Mbak, para ortu gak paham atau bahkan gak cukup berada untuk mengakses susu penggantinya

      Delete
    2. Iya ya Mbak. Sedih banget rasanya anak tidak bisa mendapatkan hak nya sebagai anak. Situasi yang dilematis.

      Delete
  6. Nah ya, banyak di masyarakat main potong kompas, kalau anak alergi susu sapi maka penggantinya adalah susu soya. padahal, kudu tegak dulu diagnosanya beneran gak sih ini alergi susu sapi. Trus pengganti susunya juga sebaiknya atas rekomendasi dokter ya bund, krn ada sufor yang mestinya lbh cocok agar nutrisi si anak tetap bisa tercukupi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, maklum literasi kita suka sepotong sepotong ya?

      Delete
    2. Bener banget kak April, harus diagnosa medis dulu ya, apa emang sudah bener. Tapi setahuku, anak-anak agar terhindar dari stunting kuncinya ya konsumsi ASI yang kaya akan kolustrum sebagai sistem pertahanan tubuh. Sufor dan prosuk susu lainnya hanya opsi kedua. Titik.

      Delete
    3. Jadi paham mengenai kajian alergi ini.
      Sepanjang pengetahuanku pun begini, Ambu.. Alhamdulillah, jadi tercerahkan karena ada edukasi mengenai alergi susu sapi dan solusinya dari Danone Indonesia.

      Delete
  7. Wah iya, mencegah stunting itu penting
    Pastikan selalu memberikan makanan gizi seimbang pada anak
    Saat bayi bisa dgn asi dan mpasi
    Klo alergi susu sapi bisa cari alternatif lain

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah iya, karena kalau alergi susu sapi tak segera ditangani, anak berpotensi mengalami malnutrisi. Akibat lanjutan malnutrisi serta gagal tumbuh maka anak berpotensi mengalami stunting. Duh, nyesek kalau sampai terjadi.

      Delete
  8. Kalau zaman dulu, alergi tuh ditanganinya sama semakin sering memberikan alergennya yaa.. Tapi zaman sudah maju, penelitian telah banyak dilakukan dan edukasi yang terus dilakukan oleh Danone Indonesia, membuka mata para Ibu agar bisa memberikan asupan makanan selain susu sapi yang tetap bisa membantu menutrisi tumbuh kembang anak agar tidak stunting.

    ReplyDelete
  9. Keluarga yang masih memiliki anak kecil memang kudu melihat dan memantau perkembangan si kecil dengan telaten ya Ambu.
    Kalau ada tanda² alergi susu sapi nah harus cepat ditangani, agar tumbuh kembangnya tidak terhambat

    ReplyDelete
  10. Opsi/pilihan susu Soya sepertinya kerap dijadikan alternatif pengganti ketika mengetahui sang buah hati alergi terhadap susu sapi. Jadi memang penting banget untuk digencarkan susu pengganti yang aman bagi balita yg mengalami alergi susu sapi. Termasuk jenis-jenis produk bahan makanan yang mengandung protein susu sapi, untuk mencegah ketidaksengajaan memberikan asupan makanan tambahan yang justru akan memicu terjadinya (lagi) alergi susu sapi.

    ReplyDelete
  11. Memang agak repot sih (untuk nggak bilang repot banget) kalau ada alergi. Yang dewasa aja repot, apalagi bayi. Btw, pengganti susu sapi itu harganya terjangkau kan? Karena biasanya yang mengalami stunting kan dari kalangan ekonomi lemah.

    ReplyDelete
  12. Gizi anak harus selalu diperhatikan oleh orang tua. Apalagi dampak stunting ini sangat besar sampai anak dewasa nanti. Kalau anak ada alergi susu sapi, harus ada alternatif penggantinya. Suka sama konten edukasinya mbak, sangat mencerahkan buat saya yang lagi promil

    ReplyDelete
  13. Masalah stunting ini adalah masalah yang serius karena dampaknya luar biasa nantinya pada tumbuh kembang anak-anak, makanya para orang tua harus benar-benar memberikan asupan yang bergizi pada anaknya, termasuk dalam memilih susu formula yang tepat bagi anak yang mengalami alergi susu sapi ya. Dan tentu saja sebaiknya cepat konsultasi dengan dokter bila anak mengalami alergi agar cepat juga dapat mendapatkan solusi dan penanganan yang tepat ya.

    ReplyDelete
  14. Bener mom, Jika anak tidak dapat mengonsumsi susu sapi, ada banyak susu alternatif yang tersedia, seperti susu kedelai, susu almond, susu oat, atau susu kacang-kacangan lainnya kan...

    ReplyDelete
  15. Info penting nih, terutama yang anaknya terkena alergi susu sapi. Alhamdulillah sejauh ini anak-anakku aman dari alergi susu sapi.

    ReplyDelete
  16. 1000 hari pertama memang sangat penting pertumbuhan untuk bayi harus diperhatikan terutama pemberian ASI hingga 2 tahun dannpemberian nutrisi yg bergizi untuk si kecil

    ReplyDelete
  17. Beruntung sekali ya Buibu yang ada di era teknologi sekarang ini, mudah mendapatkan informasi terkait perkembangan bayi, jadi apa-apa bisa cepat dapat solusi.

    ReplyDelete
  18. Beruntung sekali ya Buibu yang ada di era teknologi sekarang ini, mudah mendapatkan informasi terkait perkembangan bayi, jadi apa-apa bisa cepat dapat solusi.

    ReplyDelete