Our Blooming Youth, Karena Sejarah (Tidak) Ditulis oleh Pemenang

     
maria-g-soemitro.com

Our Blooming Youth, Karena Sejarah (Tidak)  Ditulis oleh Pemenang

Pernah dengar adagium “Sejarah ditulis oleh pemenang”? Salah satunya terjadi di Indonesia, yang kisahnya divisualisasikan dalam film berjudul Pengkhianatan G30S/PKI. Sebelum Presiden Suharto lengser, baik TVRI maupun televisi swasta wajib menayangkan film tersebut.

Kewajiban tayang dihentikan karena film tersebut melenceng dari fakta. Salah satunya adegan hoaks para jendral disayat-sayat tubuhnya, matanya dicukil dan alat kelaminnya dipotong. 

Dalam bukunya “How did the General Dies”, Ben Anderson mengutip dokumen autopsi yang memuat visum et repertum. Dijelaskan bahwa kondisi para jenderal tidak menunjukkan adanya penyiksaan. Tidak ada mata yang dicungkil, penis mereka masih ada. Pemaparan selengkapnya silakan baca di sini

Penyelewengan sejarah? Apa pentingnya?

Salah satunya agar rakyat menganggap pemerintah yang berkuasa sebagai pahlawan. Agar pemerintah punya kambing hitam, dan agar rakyat manut pada apa pun keputusan pemerintah.

Contoh kasus ketika penduduk sekitar waduk Kedung Ombo menolak pembangunan. Dengan entengnya Suharto mengatakan bahwa penduduk yang menolak pembangunan waduk adalah gerombolan PKI.

Gak hanya Indonesia yang mengalami masa kelam kediktatoran dan pejabat yang menyalahgunakan kewenangannya. Negara Korea Selatan juga. Di kemudian hari sineas Korea menuangkannya dalam drama/film, diantaranya  drama Korea “Snowdrop” dan yang terkini drama Korea “Oasis”.

Pemuda dan pemberontakan terhadap penyelewengan terhadap fakta sejarah, rupanya mengilhami writernim Jung Hyun-Jung untuk menyusun scenario  drama Korea “Our Blooming Youth”.

Bagaimana hasilnya? Yuk kita kupas.

Baca juga:

Poong, The Joseon Psychiatrist, Lumpuhnya Keahlian Sang Akupunktur

The King's Affection (Drama Korea) Gara-Gara Kembar Buncing

   

maria-g-soemitro.com

Park Hyung-Sik  sebagai Putra Mahkota Lee Hwan

Meski memiliki tangan, kau tak bisa menggunakannya

Kau tak akan bisa berjalan, meski memiliki kaki

Sahabatmu akan menikammu dari belakang

Kau tak akan pernah menjadi raja

Kau akan menjadi tua dan mati sendirian tanpa istri dan anak

Banyak orang akan tewas karena kebodohanmu

Kau akan menjadi gila dan berkelana ke seluruh negeri

Kutukan pada hari pelantikannya, yang entah dari mana asalnya, menghantui Lee Hwan, dan membuat putra mahkota Joseon tersebut merasa depresi.

Lee Hwan selalu mengira dialah penyebab kakaknya, Putra Mahkota Ui-Hyeon wafat. Dia juga mulai curiga dan menjauhi sahabat karibnya sejak kecil, Han Sung-On. Terlebih ketika anak panah yang tak tidak diketahui asal usulnya, menyebabkan Lee Hwan lengan kanannya cedera.

Gamang, selalu ketakutan dan kesehatan mentalnya terganggu, Lee Hwan merasa beruntung ketika Min Jae-Yi datang dalam kehidupannya.

Keduanya saling membutuhkan. Min Jae-Yi ingin nama baiknya dipulihkan, sedangkan Lee Hwan membutuhkan orang yang mampu membuka misteri rangkaian pembunuhan yang sedang berlangsung di Joseon.

maria-g-soemitro.com

Jeon So-Nee sebagai Min Jae-Yi/ Kasim Go Sun Dol

Kepercayaan adalah sesuatu yang jangan pernah kau lepaskan

Dengan begitu engkau bisa melindungi negeri

Tanpa rasa percaya, engkau tidak bisa bertahan

Kata-kata Min Jae-Yi membesarkan hati Lee Hwan yang tengah terpuruk. 

"Jadilah raja berdasarkan kebaikan dan kebajikan"

Padahal Min Jae-Yi sendiri sedang terbelit masalah serius. Dia terancam hukuman penggal setelah dituduh meracuni keluarga hingga tewas.

   

maria-g-soemitro.com

Yun Jong-Seok sebagai Han Sung-On

Sungguh malang nasib Han Sung-On. Di hari pernikahannya, anak Penasihat Negara Kiri tersebut mendapat berita tragis. Keluarga calon istrinya, Min Jae-Yi, mati terbunuh.

Yang paling menyedihkan, muncul tuduhan Min Jae-Yi lah yang membunuh keluarganya dengan racun, agar bisa melarikan diri dengan kekasihnya.

Selain masalah perjodohannya, Han Sung-On juga tengah galau melihat sikap Putra Mahkota Lee Hwan yang menjauhinya dan bersikap curiga. 

Padahal keduanya bestie sejak masih kecil. Han Sung-On dan Lee Hwan berkelana dan berguru pada master yang sama. Keduanya mengalami banyak pengalaman, diantaranya diperdaya si kecil nakal nan cerdas, Min Jae-Yi.

maria-g-soemitro.com

Lee Tae-Sun sebagai Kim Myung-Jin

“Mungkin lebih tepat menanyakan apa yang tak bisa kubuat,” sesumbar Kim Myung-Jin.

Dijuluki “orang gila”, Kim Myung-Jin lahir di era yang salah. Tatkala kedua kakaknya menduduki jabatan di kerajaan, anak bungsu perdana menteri Joseon itu malah asik di Manyeondang.

Di laboratoriumnya, Kim Myung-Jin meramu berbagai macam obat yang dibutuhkan rakyat kecil, serta membantu mereka mengatasi hal-hal seperti membasmi kutu di tempat tidur. Namun yang paling membuat tersohor adalah minat Kim Myung-Jin pada bedah/otopsi jenazah untuk mengetahui penyebab kematiannya. 

Tak menyadari anaknya sangat brilian, ibu Kim Myung-Jin sering menghukum dengan memukul, menguncinya dalam gudang, dan tak memberinya makan. Kim Myung-Jin juga kesulitan memperoleh jodoh karena para gadis bangsawan takut pada aktivitasnya membedah mayat.

Di kemudian hari, laboratorium Kim Myung-Jin sangat membantu Putra Mahkota Lee Hwan dan Min Jae-Yi dalam memecahkan kasus pembunuhan dan kasus misteri lainnya.

   

maria-g-soemitro.com

Pyo Ye-Jin sebagai Jang Ga-Ram

Saat seseorang melanggar prinsip moral

Maka rumahnya akan dirobohkan

Akan digali lubang dan dijadikan danau

Para pelayannya menjadi budak pemerintah

Pelayan pria yang kabur akan diberi cap “pelayan” di pipi kirinya

Sedangkan pelayan perempuan akan dicap “pelayan” di pipi kanan

Jang Ga-Ram menciut ketakutan mendengar hukuman yang bakal menimpanya andai statusnya sebagai pelayan Min Jae-Yi ketahuan.

Kesetiaan pada gadis majikannya, membuat Jang Ga-Ram nekad menemani Min Jae-Yi ke kota Hanyang, ibukota Joseon. Dia menyamar sebagai seorang pemuda dan melamar pada Kim Myung-Jin sebagai murid magang.

Hanya tinggal waktu penyamarannya terbongkar, karena pemerintah menyediakan hadiah bagi orang yang berhasil menangkap Jang Ga-Ram.

    

maria-g-soemitro.com

Sinopsis Drama Korea Our Blooming Youth

Kuberikan izin padamu, rakyatku

Temui aku di Istana Timur

Namun kau harus mencari sendiri jalan menuju ke sana

Itulah awalnya. Min Jae-Yi bisa masuk ke Istana Timur, tempat tinggal Putra Mahkota Lee Hwan, dengan menyamar sebagai kasim bernama Go Sun Dol.

Bukan tanpa sebab Min Jae-Yi bertindak nekat demikian. Pada hari menjelang pernikahannya dengan Han Sung-On, keluarganya (ayah, ibu dan kakak) tewas karena racun. 

Tragisnya, Min Jae-Yi dituduh menjadi penyebab keracunan. Sehingga dia menjadi buronan dan hanya Lee Hwan yang bisa membantunya memecahkan kasus tersebut sekaligus membersihkan nama baiknya.

Min Jae-Yi meyakini ada keterkaitan antara pembunuhan terhadap kelurganya, dengan surat hantu yang diterima Lee Hwan.

Diawal pelantikannya sebagai putra mahkota, Lee Hwan mendapat surat hantu. Isinya tuduhan Lee Hwan telah merebut posisi putra mahkota dengan meracuni kakaknya, Putra Mahkota Ui-Hyeon.

Surat hantu juga berisi kutukan yang membuat Lee Hwan depresi dan sulit fokus. Karena itu Lee Hwan mengirim surat hantu tersebut pada gurunya, Master Min yang tinggal di Gaeseong. Dengan harapan sang guru akan mengirimkan anak laki-lakinya, Min Yoon-Jae untuk memecahkan misteri surat hantu.

Lee Hwan tidak tahu, selama ini bukan Min Yoon-Jae yang berhasil membongkar kasus kejahatan di Gaeseong, melainkan adik perempuannya, Min Jae-Yi. Hal ini disamarkan oleh Master Min karena tabu bagi perempuan melakukan hal tersebut.

Tentu saja Lee Hwan tidak langsung percaya pada penjelasan Min Jae-Yi. Dia memberi kesempatan pada Min Jae-Yi untuk membuktikannya dengan mengungkap beberapa kasus yang sulit ditangani Lee Hwan.

Lee Hwan menduga Jo Won-Bo menjadi biang keroknya. Penasihat Negara Kanan itu telah lama menunjukkan permusuhan dan ingin melengserkannya.

Ternyata kasusnya tidak sederhana. Jo Won-Bo memang berkhianat terhadap titah raja. Dia meluluh lantakan kawasan Byeokcheon dengan tuduhan penduduknya pencuri dan pemberontak.

Sementara faktanya bukan demikian. Salah paham dan merasa diperlakukan tidak adil, penduduk Byeokcheon menyusun rencana untuk merebut tampuk kekuasaan dan membasmi keluarga Lee, keluarga yang kini tengah berkuasa.

Mereka melakukannya dengan teliti dan terencana rapi, diantaranya membunuh keluarga Master Min yang mengetahui adanya konspirasi jahat yang tengah mengintai raja dan keluarganya.

   

maria-g-soemitro.com

Review Drama Korea Our Blooming Youth

Muda dan visioner, kurang lebih demikian pesan yang ingin disampaikan drama Korea “Our Blooming Youth” melalui 5 tokoh utamanya: Putra Mahkota Lee Hwan, Min Jae-Yi, Han Sung-On, Kim Myung-Jin dan Jang Ga-Ram.

Drama Korea “Our Blooming Youth” bukan sekadar sajian drama sageuk dengan kostum kerajaan  dan intrik kekuasaan, namun juga cara membongkar kasus yang revolusioner di zamannya. Seorang anak perdana menteri bukannya menjilat sana-sini agar bisa menduduki posisi prestise, tapi malah asyik mengembangkan penelitian di laboratoriumnya.

Kim Myung-Jin, nama si anak perdana menteri tersebut, kerap melakukan bedah mayat untuk mengetahui penyebab kematian, hal yang kerap ditabukan hingga kini. Bisa dilihat dari “May I Help You”, drama yang berkisah tentang Korea Selatan masa kini, dan stigma pada pengurus jenazah, yaitu: menakutkan, banyak kuman dan lainnya.

Drama Korea “Our Blooming Youth” juga melukiskan leburnya strata sosial yang dilukiskan dengan kedekatan hubungan para gadis/pria bangsawan dengan Jang Ga-Ram, pelayan dari keluarga Min. Serta kedekatan putra mahkota dengan Tae-Gang, yang dulu dipungutnya di jalanan.

Serasa belum lengkap, pernak pernik sejarah Korea dilekatkan dalam drama Korea “Our Blooming Youth”, seperti Raja Joseon menciptakan huruf Korea agar rakyatnya dapat membaca, sanksi hukuman yang sangat sadis, hingga pemberontakan Min Jae-Yi yang dimarahi ayahnya karena berbusana pria. 

Apakah orang akan mendengar perkataan perempuan yang memakai pakaian perempuan?

Apa yang dilakukan Min Jae-Yi mirip suara kaum feminis abad kini, bukan?

Tapi mengapa, raihan rating drama Korea “Our Blooming Youth” hanya 4.877% (nationwide) dan 5.596% (Seoul) di episode terakhir? 

Padahal sinematografinya keren lho. Chemistry pemeran utama, khususnya Park Hyung-Sik dan Jeon So-Nee sangat oke. Drama ini juga merupakan olahan tangan dingin sutradara Lee Jong-Jae yang banyak menelurkan drama laris seperti drama Korea “100 Days My Prince”, serta writer-nim Jung Hyun-Jung yang pernah menulis skenario sukses seperti drama Korea “Romance is a Bonus Book”.

Kemungkinan besar masyarakat Korea gak terlalu peduli dengan drama yang “terlalu ribet”. Mereka lebih suka drama receh yang menghibur dan relate dengan kehidupan serta “suasana hati” mereka.

Gak heran drama Korea ongoing “Doctor Cha” yang (semula saya skip, dan urung) berkisah tentang rumah tangga dokter Cha, sukses mendulang rating. Drama ini berhasil meraih rating 11.205% (nationwide), dan 11.715% (Seoul) pada episode ke-4.

Mayoritas masyarakat Korsel nampaknya mirip masyarakat negara +62 yang memilih drama yang menghibur dibanding drama yang membutuhkan effort untuk mikir.

Gak salah sih. 😊😊


Baca juga:

May I Help You (Drama Korea), Menepis Stigma Pengurus Jenazah

100 Days My Prince; Janji Setia Seorang Pangeran Cilik


Profile

    Drama: Our Blooming Youth (English title) / Youth, Climb the Barrier (literal title)

    Revised romanization: Chungchoonwoldam

    Hangul: 청춘월담

    Director: Lee Jong-Jae

    Writer: Jung Hyun-Jung

    Network: tvN

    Episodes: 20

    Release Date: February 6 - April 11, 2023

    Runtime: Monday & Tuesday 20:50

    Language: Korean

    Country: South Korea

17 comments

  1. Saya terkesan sekali dengan film ini, apalagi dengan peran Jeon So-Nee sebagai Min Jae-Yi/ Kasim Go Sun Dol. Perannya benar-benar sangat dirasakan dalam film ini. Kecerdasannya. Bikin ketawa kalau dah ketemu Kim Myung Jin yang ga kalah cerdas juga sama Min Jae-Yi. Abis nonton ini lanjut nonton The Crowned Clown

    ReplyDelete
  2. karena hidup udah ribetttt, jadinya prefer drama yg easy cheesy gt ya Ambu 😸 sekadar escape sejenak dari reality hihihi.
    bolehlaaahh pankapan nonton drama ini . menarik niihh

    ReplyDelete
  3. Milih drama yang menghibur karena hidup nyata sudah terlalu banyak persoalan, bahkan lebih drama daripada drama itu sendiri.

    ReplyDelete
  4. Milih drama yang menghibur karena hidup nyata sudah terlalu banyak persoalan, bahkan lebih drama daripada drama itu sendiri.

    ReplyDelete
  5. Saya kalo ngeliat drama/film korea yang kerajaan begini langsung tertarik deh. Suka aja sama setting kerajaan dan baju-bajunya itu.
    Meski jalan cerita kadang absurd tapi berkat settingnya jadi betah nonton.

    ReplyDelete
  6. Hai ambu drakor ini agak ribet memang ya, banyak konfliknya. Namun untuk sebagian orang (termasuk aku) nonton yang berliku-liku alias ribet enak juga. Jadi membuat penasaran, endingnya ceritanya seperti apa? apalagi tontonan ini memakai atribut kerajaan zaman dulu, pasti ada adegan silatnya ya

    ReplyDelete
  7. Pelik juga ya permasalahannya. Apalagi dunia kerajaan, memiliki kekuatan penuh mau salah satu benar, kalau sudah jadi keputusan, ga bisa diganggu lagi
    Jadi penasaran sama surat hantu...
    Berharap Min Jael Yi terbukti bukan pelaku pembunuhan terhadap kelurga

    ReplyDelete
  8. Wah Pyo Ye-Jin jadi ganteng di situ .
    Makin gereget nih aktingnya, apalagi dengan cerita saeguk seperti ini berpakaian tradisi.
    Oke juga Ambu rekomennya

    ReplyDelete
  9. Nontonnya di mana nih Ambu? Suka banget drakor sageuk gini. Suka lihat baju dan suasana istananya. Elegan dan keren banget. Cari ah...Makasih reviewnya. Nanti tinggla nyambung-nyambungin aja ceritanya sambil nonton...

    ReplyDelete
  10. Kalau saya sejujurnya lebih suka drama yang mikir, tapi jangan yang endingnya menggantung hahaha.
    Kalau terlalu menggantung, bikin sakit kepala aja jadinya :D
    Mending milih yang lucu, biar bisa ngakak :D

    ReplyDelete
  11. Saya termasuk yang suka dengan jalan cerita 'receh'. Apalagi kalau ada unsur komedinya. Beda sama dulu yang suka dengan yang agak ribet. Agak banyak intrik gak apa-apa,lah. Tapi, sekarang gak mau lagi nonton malah jadi mikir :D

    ReplyDelete
  12. Our Blooming Youth ini sebenarnya juga rame kok Ambu
    Banyak juga yang nonton
    Tapi berhubung aku kurang suka dengan drama sejarah seperti ini, jadi nggak nonton, hehe

    ReplyDelete
  13. Wihh ada Woo Do Hwann, baru tau dia main drama ini. Padahal lumayan sering nonton dramanya, soalnya dia lucu hahahaa. Ternyata lagi2 main di drama ringan ya doi, wajib nonton nih

    ReplyDelete
  14. Menurutku rating ini bukan hanya dari plot story line.. tapi juga karena masalah yang disajikan terlalu klemer-klemer. Huhuhu.. Gak satset. Trus juga chemistry antara lead male femalenya kurang nendang.

    Aku berenti nonton ini, Ambu.
    Padahal uda eps 8 siih.. kek yang jenuh banget.
    Tapi ini preferensiku, hehhee.. someday mungkin aku terusin kalo lagi mood nonton drama Mas Hyung Sik.

    ReplyDelete
  15. Hiburan pasca lebaran dg menonton drama korea seperti di atas bisa dicoba ya...alur ceritanya pun bagus.

    ReplyDelete
  16. Memang benar ya kalimat pepatah fitnah lebih kejam daripada pembunuhan, karena penyelewengan sejarah semacam ini membuat orang yang terlibat sebagai kambing hitam di dalamnya, akan mendapatkan predikat buruk sepanjang hidup dan matinya. Kebetulan saya cukup tertarik dengan drama jaman kerajaan, biasanya dracin, tapi jadi tertarik juga dengan drakor ini.

    ReplyDelete
  17. Haha, saya jadi merasa seperti paragraf terakhir karena nonton memang tujuannya cari hiburan jadi pilih yang ringan ringan aja..

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar
Mohon menggunakan akun Google ya, agar tidak berpotensi broken link
Salam hangat