Karena OYPMK dan Penyandang Disabilitas Juga Berhak Meraih Mimpi

  
maria-g-soemitro.com

 Karena OYPMK dan Disabilitas Juga Berhak Meraih Mimpi

“Bu, ngapain susah-susah bantu mereka? Tinggal nadahin tangan, mereka mah udah dapat duit. Sementara kita harus kerja keras,” jawab Ibu Iy, pelatih kerajinan tangan, ketika saya memintanya untuk membantu melatih teman-teman penyandang disabilitas, anggota komunitas yang saya dampingi. 

Obrolan beberapa tahun silam tersebut membuat saya sedih, marah, kecewa serta perasaan tak karuan lain.

Bayangin, hanya sekadar melakukan aktivitas harian pun, penyandang disabilitas harus menaklukan fasilitas dan bangunan yang tidak aksesibel, seperti tangga yang curam, letak kompor yang terlalu tinggi, bak mandi yang didesain untuk non disabilitas, serta penghalang lainnya.

Ditambah ruang publik dan layanan publik yang tak ramah. Mereka sering ditolak supir angkot (angkutan umum) alasannya: Lama dan repot! Huhuhu…..penyandang disabilitas memang kerap harus merangkak untuk naik tangga angkot.

Namun yang paling menyakitkan adalah stigma masyarakat yang menempatkan penyandang disabilitas pada strata terendah: Golongan pengemis! 

Jahat banget ya? 

Masyarakat lupa bahwa penyandang disabilitas juga mempunyai harkat dan martabat. Mereka tak pantas diremehkan. Asal diberi kesempatan, mereka pasti sanggup mandiri!

Baca juga:
Ayo Tunjuk Tangan dan Wujudkan Mimpimu! 

Ranking 3 di Dunia, Yuk Eliminasi Kusta dengan Tolak Stigma

Daftar Isi:

  • Karena OYPMK dan Penyandang Disabilitas juga Berhak Meraih Mimpi    
  • FKDC Persiapkan OYPMK dan Penyandang Disabilitas Meraih Mimpi
  • Bersama Alfamart, OYPMK dan Disabilitas Wujudkan Mimpi


Karena itu saya merasa beruntung bisa mengikuti talkshow yang diselenggarakan KBR dan NLR Indonesia yang berjudul ‘Praktik Baik Ketenagakerjaan Inklusif: Mengantar Mimpi OYPMK dan Disabilitas’ dengan narasumber:

  • Antony Ginting - Recruitment & Selection Manager HO Alfamart
  • Abdul Mujib - Ketua Forum Komunikasi Disabilitas Cirebon

Seperti diketahui, OYPMK merupakan sebutan bagi Orang Yang Pernah Mengalami Kusta. Penyakit yang banyak muncul di novel bergenre sejarah ini ternyata masih ada. Bahkan Indonesia menjadi penyumbang kasus kusta nomor 3 di dunia setelah India dan Brazil.

Dampak penyakit kusta membuat penderitanya dikucilkan. Paska sembuh, banyak OYPMK yang mengalami disabilitas fisik, sehingga masyarakat menstigma dan enggan bergaul dengan mereka, alasannya: Takut tertular!

Untuk itulah NLR Indonesia hadir, sebagai organisasi nirlaba yang bekerja untuk menanggulangi kusta dan konsekuensinya, dengan pendekatan tiga zero yaitu zero transmisi, zero disabilitas dan zero eksklusi.

  • Zero Transmisi: Memberantas kusta dengan menghentikan penularannya.
  • Zero Disabilitas: Mendorong penemuan dan pemantauan penderita kusta agar tidak mengalami risiko disabilitas.
  • Zero Eksklusi: Mengupayakan inklusivitas dan pengurangan diskriminasi/stigma terhadap OYPMK dan penyandang disabilitas karena kusta.

Bisa ditebak, talkshow kali ini membahas ‘zero ekslusi’ dengan mengundang Abdul Mujib, penyandang disabilitas yang juga Ketua Forum Komunikasi Disabilitas Cirebon. Serta Antony Ginting - Recruitment & Selection Manager HO Alfamart yang menjelaskan proses recruitment OYPMK dan penyandang disabilitas yang telah dilaksanakan Alfamart.

Bagaimana keseruan acaranya? 

Berikut rangkumannya: 

 

maria-g-soemitro.com

Abdul Mujib - Ketua Forum Komunikasi Disabilitas Cirebon (kanan)


FKDC Persiapkan OYPMK dan Penyandang Disabilitas Meraih Mimpi

Untuk mewujudkan mimpi besar, dibutuhkan kolaborasi 4 elemen, yaitu: pemerintah, pemilik bisnis, akademisi dan komunitas. Demikian kurang lebih penjelasan Septi Peni Wulandani, Founder school of life  dan Ibu Profesional di sini

Dalam hal ketenagakerjaan bagi OYPMK dan disabilitas, pemerintah menjalankan fungsinya dengan menerbitkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016, yang mewajibkan perusahaan swasta mempekerjakan paling sedikit 1% penyandang disabilitas dari jumlah pegawai atau pekerja. 

Sementara komunitas Forum Komunikasi Disabilitas Cirebon (FKDC) yang diketuai Abdul Mujib fokus memberikan pembekalan pada OYPMK dan penyandang disabilitas meliputi:

Persiapan Fisik

Berpenampilan menarik atau good looking kerap menjadi syarat yang tercantum dalam lowongan kerja. 

Masuk akal sih. Bukan berarti harus tampan/cantik yang penilaiannya sangat relatif, namun karyawan yang berpenampilan rapi dan bersih pastinya lebih disukai. 

Karena itu FKDC menyiapkan anggotanya agar selalu berpenampilan rapi dan bersih di tempat kerja. Jangan menjadikan disabilitas fisik sebagai alasan untuk tidak melakukannya.

Persiapan Psikis

OYPMK dan penyandang disabilitas memang berbeda dengan non disabilitas. Tapi bukankah setiap orang memang berbeda? Tidak ada satu pun manusia yang sempurna?

FKDC melatih anggotanya yang berjumlah 285 orang (235 orang disabilitas, 50 OYPMK) agar mau mengakui kekurangan/kelebihan fisiknya, untuk memudahkan mengomunikasikan dengan teman kerja/ pimpinan, dan memperlancar pelaksanaan job description.

Anggota FKDC juga mendapat pembekalan mengenai disiplin serta peraturan kerja perusahaan yang harus ditaati, langkah awal apabila ingin berprestasi di perusahaan tersebut.

 

maria-g-soemitro.com
Antony Ginting - Recruitment & Selection Manager HO Alfamart

Bersama Alfamart, OYPMK dan Disabilitas Wujudkan Mimpi

Berapa jumlah gerai Alfamart? Dikutip dari kanal24.co.id, Corporate Secretary AMRT Nur Rahman mengatakan hingga Juni 2022 total gerai Alfamart berjumlah 17.137 gerai. Sehingga bisa dipastikan karyawannya mencapai ratusan ribu orang.

Andai Alfamart bisa memenuhi ketentuan 1 % sesuai Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016, maka Alfamart bisa menyerap cukup banyak tenaga kerja disabilitas dan OYPMK.

Tentunya tidak mudah. Selama ini Alfamart menggunakan metode recruitment untuk non disabilitas, demikian pula bangunan toko, tata letak dan fasilitas yang tersedia bukan didisain untuk penyandang disabilitas dan OYPMK.

Karena itu, seperti dijelaskan Antony Ginting - Recruitment & Selection Manager HO Alfamart, digunakan beberapa pendekatan supaya Alfamart bisa menjalankan ketentuan pemerintah, yaitu:

Bekerja Sama dengan Akademisi

Sesuai syarat kolaborasi di atas, Alfamart menggandeng yayasan/sekolah, agar Alfamart tetap bisa menerima karyawan sesuai persyaratan yang telah ditetapkan manajemen Alfamart.

Metode Recruitment

Alfamart juga tidak mengubah syarat kelulusan pegawai baru bagi penyandang disabilitas dan OYPMK. Yang diubah adalah metodenya. Sehingga adil bagi penyandang disabilitas dan OYPMK, maupun non disabilitas.

Syarat Mobilitas

Guna meminimalisir timbulnya kecemburuan antar karyawan, Alfamart juga tidak menganak-emaskan penyandang disabilitas dan OYPMK dalam suatu divisi tertentu. Maka penyandang disabilitas dan OYPMK harus beradaptasi atas pekerjaan yang membutuhkan mobilitas tertentu, karena gerai Alfamart tersebar di seluruh penjuru

Syarat Communication Skills

Penyandang disabilitas dan OYPMK yang mendaftar sebagai karyawan Alfamart diharapkan mempunyai communication skills yang mumpuni. Karena bidang bisnis Alfamart di perdagangan ritel sangat membutuhkan soft skills ini.

   


Sekapur Sirih

Talkshow  ‘Praktik Baik Ketenagakerjaan Inklusif: Mengantar Mimpi OYPMK dan Disabilitas’ ini sangat bagus dan membuat saya tercenung.

Sepanjang perjalanan saya mendampingi komunitas penyandang disabilitas, tak pernah saya melihat ada anggota komunitas yang bermuram durja dan tidak bersemangat hidup. Mereka selalu bercanda dan giat berlatih.

Di lain pihak, bandingkan dengan kasus 4 anggota keluarga tewas di Kalideres yang kehilangan communication skills dan kemampuan bertahan hidup. Padahal mereka semua termasuk golongan non disabilitas!

Sehingga jelas, yang membedakan penyandang disabilitas (termasuk OYPMK) dengan non disabilitas, bukanlah fisiknya, melainkan adversity quotient atau kecerdasan bertahan hidup yang diajarkan setiap orangtua pada anaknya.

Apakah di kemudian hari si anak mampu mengembangkannya? Jika iya, maka disabilitas fisik bukanlah penghalang untuk berkarya dan memenangkan persaingan.

Jadi, yuk teman-teman OYPMK dan penyandang disabilitas bermimpilah setinggi mungkin, dan raih mimpimu, karena kalian pasti bisa!

 Baca juga:
Yuk Dukung Penderita Epilepsi dengan Singkirkan Stigma

Novi Amelia dan Kecerdasan Bertahan Hidup


13 comments

  1. Adversity ini hal yg krusial bgt
    Jadi ingat saya pernah ngobrol dgn bu Titik Winarti yg memberdayakan kaum disabilitas d Sby
    Blio juga punya aura semangat yg luar biasa. Semoga oypmk dan disability juga mendapat akses dan kesempatan serupa yaakk

    ReplyDelete
  2. Setuju sekali, perhatian terhadap OYPMK serta penyandang disabilitas lainnya wajib ditingkatkan. Salut kepada korporasi seperti Alfamart yang sudah menunjukkam kepedulian secara nyata. Semoga bisa menjadi inspirasi untuk yang lain.

    ReplyDelete
  3. Ya Allah. Sedih banget sih kalau tahu soal stigma negatif ini. Semoga masyarakat makin sadar kesetaraan kita dengan mereka ya

    ReplyDelete
  4. Ya Allah sedih banget kalau masih ada orang yang memandang rendah penyandang disabilitas sampe menggolongkan mereka sebagai pengemis 😭

    Semoga para OYMK senantiasa diberikan kecerdasan dalam bertahan hidup. Dan yang lebih penting, masyarakat yang masih sempit berpikir itu berhenti mengucilkan mereka dengan segala macam pandangan buruk dan merendahkan.

    ReplyDelete
  5. Para OYMPK kan sebelumnya terlahir biasa saja, namun karena diganggu sama si virus ya, Ambu, jadinyamenemukan tantangan hidup baru. CMIIW. Apalagi memang sebagai manusia, kita kan semua sama.

    ReplyDelete
  6. Disabilitas dan OYMPK juga manusia biasa yang punya mimpi. Janganlah diskriminasi mereka dengan menganggap mereka bisanya cuman mengemis. Banyak yang mandiri dan kreatif juga kok. Harus dihilangkan stigma seperti ini agar makin maju negeri ini

    ReplyDelete
  7. Wah, keren banget alfamart bantu untuk ngasi kerjaan bagi disabilitas. Jadi bisa lebih berdaya ya, Ambu.

    ReplyDelete
  8. Setuju OYPMK juga setara dengan Kita semua mereka bisa berkegiatan seperti masyarakat umum lainnya supaya berdaya dan produktif

    ReplyDelete
  9. Semua berhak loh buat mendapatkan penghidupan yang layak, termasuk juga rekan² disabilitas dan OYPMK.
    Maka setuju banget dukung biar gak ada stigma.
    Lagipula udah ganti tahun juga kan masa masih aja ada stigma

    ReplyDelete
  10. Senangnya saudara-saudara kita disabilitas sekarang lebih powerful dengan berkomunitas. Ini bisa memperkuat peran mereka di masyarakat juga dunia kerja. Sukses selalu untuk FKDC yang telah menginisiasi gerakan-gerakan positif untuk oypmk.

    ReplyDelete
  11. Semakin banyak yang terbuka untuk peduli terhadap OYPMK dan disabilitas karena semua ditentukan dari skills sehingga gak ragu lagi untuk saling memudahkan satu sama lain juga tetap menjadi bagian dari sebuah tatanan masyarakat.

    ReplyDelete
  12. disabilitas ini memang masih banyak dipandang sebelah mata, tetapi tidak sedikit juga komunitas2 yang mengembangkan dan memberdayakan penyandang disabilitas.

    salut dengan alfamart yang mau terbuka dan peduli terhadap OYPMK dan disabilitas

    ReplyDelete
  13. Benar Ambu, kalau 4 elemen di atas bergabung akan menjadi kolaborasi yang keren. Apalagi ini Alfamart juga sudah memulai memberi kesempatan bagi saudara-saudara kita OYPMK dan penyandang disabilitas. Semoga bisa jadi jalan mereka untuk berkarya tanpa batas..

    ReplyDelete