5 Komitmen Agar Bebas Finansial di Usia Dini!
“Saya juga dulu tinggal di Bandung, bu. Tapi ya, beruntunglah masih bisa tinggal di sini,” kata Ibu Astri sambal melempar pandangan ke arah perumahan kami, perumahan sederhana di pinggir Kota Bandung, yang dihuni kelompok menengah.
Taksiran saya usia Ibu Astri sekitar 30 tahunan. Diantara ibu rumah tangga lain yang asyik menawar pada penjual sayur, dia nampak canggung. Tapi itu dulu, kini setelah akrab, seluruh penghuni komplek mengetahui riwayatnya.
Menikah di usia muda, Ibu Astri dan suaminya sangat beruntung, kedua belah pihak lahir dari keluarga berada, sehingga pada usia dua puluh tahunan, mereka berdua bisa tinggal di rumah pribadi, di kawasan Bandung utara. Impian banget ya?
Namun, laut tak selamanya tenang, terkadang ada ombak yang menghantam pesisir pantai. Dan ombak itu bukan perselingkuhan, hal yang biasanya ditakuti pasangan suami istri, melainkan vonis dokter yang menyatakan sang suami terkena kanker ganas.
Enggan menyerah, ikhtiar pengobatan dilakukan ke negeri seberang. Gak cukup pendapat para dokter ASEAN, mereka mencari second opinion hingga ke Eropa dan Amerika Serikat. Mereka keukeuh pada pendirian, bahwa gak ada anggota keluarganya yang mengidap kanker, kok sang suami bisa terkena sih?
Baca juga:
3 Cara Jitu Kaya Raya agar Gak Ngenes di Usia Senja
Penting!! Raih Cuan Berlimpah dengan Tribelio
Daftar Isi
- Jangan Lalai Siapkan Payung Finansialmu
- 5 Komitmen Menuju Bebas Finansial
- Program #FWDUnstoppable30 Lucky Draw
Ketika akhirnya menyerah, dan sang suami menjalani serangkaian pengobatan kanker di salah satu rumah sakit Singapura, kondisi finansial mereka sudah morat marit. Usaha rintisan sang suami harus gulung tikar. Ibu Astri sendiri sudah mengundurkan diri dari kantor saat mengetahui suaminya sakit.
Dengan berat hati, mereka harus menjual rumah untuk membayar tagihan yang bejibun. Sisanya untuk pembelian rumah di pinggir kota Bandung, juga untuk pos biaya berobat sang suami
“Yang penting suami saya sehat kembali bu. Kami bertiga bisa ngumpul bareng,” kata Ibu Astri sambil tersenyum. Saya mengangguk setuju. Apapun yang terjadi, kita harus bersyukur telah berhasil melaluinya. Apalagi anak balita Ibu Astri nampak nyaman di lingkungan baru,
Sayang, gak semua orang seberuntung itu. Banyak keluarga tak mampu bangkit lagi setelah dihantam ombak yang demikian dahsyat. Anak-anak mereka terancam tidak bisa melanjutkan pendidikan tinggi. Sang istri bisa menuntut perceraian, (Ingat kasus istri selebriti yang minta cerai karena kemampuan otak sang suami terganggu akibat bakteri staphylococcus aureus?).
Hal tersebut biasanya disebabkan yang bersangkutan tidak menyiapkan bekal, dalam menempuh perjalanan hidup yang pastinya gak selalu mulus. Padahal, kemanapun pergi, kita harus menyiapkan bekal bukan? Contohnya mau bepergian dari Bandung ke Jakarta. Tentu harus menyiapkan bekal berupa biaya transportasi, biaya makan, serta biaya lainnya.
Lha ini, mau melakukan perjalanan hidup kok gak bawa bekal?
Jika Anda termasuk gen Z yang tidak mau mengalami nasib naas, penting banget menyiapkan bekal dengan menetapkan tujuan bebas finansial di usia sedini mungkin.
Paling tidak ada 5 komitmen yang harus dilakukan untuk menggapai kondisi tersebut:
![]() |
ilustrasi Canva |
5 Komitmen Menuju Bebas Finansial
Mengapa harus bebas finansial? Karena kondisi bebas finansial memungkinkan kita memiliki uang yang cukup untuk membayar biaya hidup dan membiayai tujuan hidup.
Bebas finansial berarti kita mampu mengendalikan keuangan dan pilihan hidup kita.
Jadi, saat ombak menerjang, kita siap. Bebas finansial membantu kita agar tetap tenang karena kondisi finansial dapat memenuhi biaya kesehatan, biaya pendidikan anak-anak, bahkan biaya bepergian ke luar negeri.
1. Komitmen akan Tujuan Hidup
“Start with the end,” kata Stephen Covey. Konsep ini melatih diri untuk selalu memikirkan target akhir dalam sebuah tindakan.
Sehingga andai targetnya adalah memiliki sejumlah asset sebelum usia 30 tahun, maka kita akan fokus merencanakan keuangan yang optimal dan melakukan tindakan terkait seperti hidup hemat, gak tergiur iklan yang mempromosikan fashion terbaru dan hal lainnya.
Memiliki tujuan hidup membuat kita menjadi pribadi dewasa yang penuh tanggung jawab, sehat secara mental dan finansial.
2. Komitmen Hidup Sukses
Komitmen hidup sukses berarti siap menerima kegagalan saat mencoba hal baru. Seperti yang dikatakan Najwa Shihab dalam berbagai kesempatan: “Habiskan kegagalanmu di usia 20 tahun”
“Teknologi berkembang pesat, gen Z harus mampu mengikutinya,” lanjut Najwa (sumber)
Agar hidup sukses, gen Z harus selalu menambah value, baik melalui buku dan kursus online yang kini marak, bahkan andai harus membayar untuk pelatihan yang akan menambah value dan meningkatkan karir di masa datang.
Juga jangan abaikan kesempatan hanya karena tidak yakin mampu melakukannya. Kesempatan tak selalu datang, dan kesuksesan baru akan diraih setelah kita melakukannya, bukan sebelumnya.
3. Komitmen Investasi pada Koneksi Sosial
“Ah dia mah punya orang dalem.”
Pernah dengar kalimat tersebut? Nah jangan berburuk sangka dan menyerah. Koneksi sosial bisa dibangun sebagai investasi untuk gen Z. Mulailah dengan mengikuti komunitas yang kita sukai, rajin ikut seminar, rutin berhubungan dengan teman lama dan masih banyak lagi tempat dan situasi untuk memperoleh teman baru.
Agar koneksi sosial berjalan lancar, terapkan “to take and to give”, atau jangan pelit memberi value yang kita miliki. Misalnya teman kita pelaku UMKM dan kita punya akun Instagram dengan followers lumayan banyak. Maka bisa banget memberi penawaran gratis untuk mempromosikan produknya melalui akun kita.
Walau tidak bertujuan pamrih, tapi biasanya filosofi “apa yang kamu tabur, itu yang kamu tuai”, akan berlaku.
4. Komitmen Investasi pada Aset
“Apa beda orang Indonesia dengan orang yang tinggal di negara maju?”
Pertanyaan Menteri Keuangan, Sri Mulyani ternyata punya jawaban yang menarik:
Di negara maju, orangnya santai dan bisa berleha-leha karena uang dan aset mereka bekerja keras dengan diinvestasikan. Di Indonesia kebalikannya, orangnya kerja keras tapi aset atau uangnya tidur, cuma ditaruh di bawah bantah.
Dengan smartphone yang dimiliki, investasi untuk gen Z semakin mudah didapat. Hanya dengan jentikan jari, beragam investasi bisa dilakukan, seperti reksadana, obligasi, kripto, hingga membeli property seperti rumah atau apartemen.
5. Komitmen Investasi pada Kesehatan
Ibu Astri seperti yang saya kisahkan beruntung mempunyai keluarga yang berada. Walau demikian, sebaiknya jangan menggantungkan kebutuhan keuangan pada orang lain. Caranya dengan melakukan proteksi keuangan.
Nah, gak ada gen Z yang gak punya smartphone, bukan? Gunakan smartphone untuk menggapai bebas finansial dengan menjalin koneksi sosial, menambah value, berinvestasi dan melakukan proteksi keuangan.
Asuransi Kesehatan sebagai bentuk proteksi keuangan, kini semakin mudah. Hanya dengan menggunakan smartphone, mulai dari mencari layanan asuransi yang tepat dan menyenangkan karena mudah dipahami, mudah dibeli, mudah diklaim, serta mudah diakses,
Salah satunya FWD Critical First Protection dari FWD Insurance. Asuransi penyakit kritis ini bisa dipilih gen Z karena dengan biaya premi yang dimulai dari Rp300 ribuan, nasabah yang terproteksi berpotensi mendapatkan uang pertanggungan senilai lebih dari Rp500.000.000 yang bisa digunakan untuk biaya perawatan rumah sakit yang disebabkan oleh berbagai kondisi kritis termasuk penyakit kritis yang sering terjadi, penyakit langka, hingga penyakit yang belum ditemukan saat ini.
Jangan takut uang hilang saat mengambil proteksi ini. Hehehe …..sering banget ya, mendengar ketakutan tersebut.
Apabila klaim tak pernah diajukan, maka nasabah berkesesempatan mendapatkan pengembalian premi di akhir masa asuransi. Jadi nikmati saja hidup berkualitas yang bebas dari rasa khawatir.
Bagaimana dengan Asuransi Jiwa, perlukah gen Z mengambil polisnya?
Ingat peristiwa malang Ibu Astri di atas. Kejadian yang sama bisa terjadi pada setiap keluarga muda di Indonesia. Jika sayang keluarga, tentu saja suami istri harus memproteksi keuangan dengan asuransi jiwa. Uang pertanggungannya sangat dibutuhkan ahli waris untuk melanjutkan hidup secara normal.
Program #FWDUnstoppable30 Lucky Draw
Bagaimana rasanya mendapat All New Honda HR-V, Vespa LX, iPhone 13, serta hadiah menarik lainnya yang bernilai jutaan rupiah?
Bakal wow senang banget pastinya ya?
Nah menyambut hari jadi ke-30, PT FWD Insurance Indonesia mengajak seluruh nasabah dan calon nasabah baru untuk sama-sama merayakannya dengan berpartisipasi dalam program #FWDUnstoppable30 Lucky Draw.
Caranya mudah, masyarakat umum dan nasabah existing yang melakukan salah satu atau lebih dari 12 produk asuransi pilihan dari FWD Insurance, akan mendapatkan nomor undian untuk kesempatan memenangkan 56 hadiah istimewa termasuk All New Honda HR-V, Vespa LX, iPhone 13, serta hadiah menarik lainnya yang bernilai jutaan rupiah.
Berlangsung dari tanggal 10 Juni – 31 Desember 2022, program #FWDUnstoppable30 Lucky Draw bertujuan menginformasikan bahwa asuransi sebagai proteksi keuangan, bisa menyenangkan lho. Nasabah bisa bebaskan langkah tanpa merasa khawatir.
Hanya dengan pembelian produk asuransi FWD Insurance, nasabah akan mendapatkan nomor undian per Rp 300.000,00 premi/kontribusi yang pertama kali dibayarkan (berlaku kelipatan), untuk semua metode dan frekuensi pembayaran yang dipilih.
Program #FWDUnstoppable30 Lucky Draw akan ditutup dengan pengundian dan pengumuman pemenang yang akan dilaksanakan di Januari 2023 mendatang.
Jadi? Yuk segera siapkan payung yang akan memproteksi keuanganmu bersama FWD Insurance.
Baca juga:
Self Love, Karena Anda Sangat Berharga!
5 Cara Cerdas Habiskan THR agar Bebas Finansial di Usia Muda
Prinsip Start with The End ini yg kudu diusung setiap kluarga yaaa.
ReplyDeleteWahh jd mupeng buat ambil premi nya. Karena hadiahnya ciamik benerrrr
Investasi memang sangat penting ya Ambu, terutama untuk masa depan kita dan masa depan anak-anak kita. Apalagi jika investasi dilakukan sejak usia muda. SAya sendiri lebih sreg berinvestasi di dunia property.
ReplyDeleteBtw, hadiah yang ditawarkan oleh PT FWD Insurance Indonesia sangat menggiurkan ya? Saya mau dong All New Honda HR-V, hehehe...
Masalah kesehatan memang yang harus diutamakan ya, kalau sudah sakit dan musti berobat kemana-mana, uang pun habis. Untungnya keluarga sudah punya juga asuransi kesehatan..
ReplyDeleteInvestasi kesehatan si yang lagi aku fokusin sekarang karena akhir-akhir ini gampang sakit. Jujur takut banget sama masalah penyakit turunan jadi mau nggak mau harus mempersiapkan sejak.
ReplyDeleteMenarik sekali ini. Saya rasa Gen Z perlu peduli akan proteksi keuangan dalam hidupnya. Tentu bebas finansial butuh komitmen dan mungkin sulit dijalankan. Tapi jika ada penawaran seperti FWD Critical First Protection dari FWD Insurance, asuransi penyakit kritis yang bisa dipilih gen Z. Pasalnya dengan biaya premi yang dimulai dari Rp300 ribuan, bisa terproteksi berpotensi mendapatkan uang pertanggungan senilai lebih dari Rp500.000.000 terkait berbagai kondisi kritis, kenapa enggak kan?
ReplyDeletePaling sulit membuat komitmen saat usia masih muda, karena banyak-nya godaan dan juga keinginan yang masih menggebu....
ReplyDeleteAnak gadisku yang sudah bekerja ambu termasuk gen Z tentang asuransi Puji Tuhan dia aware. Karena disekeliling dia sudah lihat ada beberapa saudara yang sakit parah dan tak mampu membiayai sakitnya karena tidak memiliki asuransi dan tabungan yang memadai
ReplyDeleteSoal investasi, jujur saya agak terlambat memulainya. Asuransi kesehatan apalagi untuk penyakit kritis masih jarang orang yg ikut, padahal proteksinya bisa ratusan juta ya...
ReplyDeleteSaya suka suka diskusi juga ma anak-anak tentang finansial. Pengennya mereka memang melek finansial. Paham literasi keuangan. Syukur-syukur bisa bebas finansial sejak muda
ReplyDeleteKelima komitmen ini penting banget ya Ambu biar bisa aman secara financial. Kita engga pernah tahu apa yang terjadi di masa depan, punya asuransi kesehatan, pendidikan, jiwa itu memang harus diperhatikan.
ReplyDeleteInvestasi banyak ragam pilihan dengan segala program di dalamnya, salah satunya fwd insurance bisa buat khasanah informasi
ReplyDeleteAsuransi kesehatan emang paling penting deh mengingat kita gak pernah tau penyakit itu datangnya tiba-tiba, entah sakit berat, bahkan sakit gigi pun bakalan terbantu, pastikan kita punya seperti adanya asuransi seperti FWD ini
ReplyDeleteGenerasi Z di rumah kudu sering-sering diajak membahas finansial freedom ini nih. Karena masih muda, kesempatan untuk belajar tentang instrumen keuangan. Berkomitmen kuat dari sekarang, maka bebas finansial insyaAllah bisa dicapai.
ReplyDelete"orangnya kerja keras tapi aset atau uangnya tidur, cuma ditaruh di bawah bantah." menegna sekali mbak. Untuk keamanan finansial berlu sekali kita investasi,agar finansial keluarga tetap terjaga ya
ReplyDeleteLiterasi finansial yang wajib banget dipahami dan dijalankan oleh mereka yang masih dalam usia produktif ya Mbak. Harus nabung, pintar mengatur keluar masuk pendapatan dan selalu punya rencana baik jangka pendek maupun jangka panjang. Justru saat di usia mudalah harus aware akan hal ini.
ReplyDeleteSalah satunya adalah berinvestasi dalam asuransi. Harus diniatkan menabung lewat asuransi. Terutama untuk urusan kesehatan. Karena kita tidak tahu bagaimana urusan kesehatan kita nanti dan berapa biaya yang harus kita tanggung.
Kantor suami pakai FWD Insurance nih. Jempolan layanannya. Sudah 2 kali saya opname yang ditanggung oleh FWD. Efisien dan efektif kerjanya. Biasanya butuh berjam-jam untuk proses ijin keluar RS, tapi FWD cepat sekali prosesnya.
Sakit itu biayanya besar ya mbak, dari yang ada bisa jadi kekurangan kaena harus membiayai pengobatan. AKu juga pernah itu merasakan akibat kecelakaan, syukurlah masih ada prtoteksi asuransi jiwa waktu itu, meskipun masih banyak yg harus dikeluarkan juga.
ReplyDeleteMenyiapkan finansial sedni mungkin itu perlu banget, mulai mengajarkan ke anak-anak juga nih teruatam mengenai investasi termasuk jiwa.
WAh FWD lagi ada program baru ya buat nasabah baru maupun exixsting, hadiahnya banyak banget
Investasi gak hanya berupa harta atau aset aja ya Ambu, tapi pikirkan juga tentang kesehatan. Karena kita gak bisa prediksi kedepannya, "Istilahnya sehat sebelum sakit."
ReplyDeleteBiaya pengobatan kalau sakit nih mahal ya maka dari itu penting banget punya asuransi karena jadi meringankan saat kita ditimpa musibah sakit kerasa banget manfaatnya waktu saya terkena sakit dulu
ReplyDeleteDAlam upaya meraih bebas finansial ini butuh komitmen nggak hanya bagian finansial saja ya ambu, termasuk komitmen investasi kesehatan juga. Mengingat dalam menjalankan aktivitas untuk mencapai bebas finansial butuh sehat pula, noted
ReplyDeletememang harus komitmen nih kalo mau bebas finansial, yang jelas hrs mau mulai investasi sih buat mengimbangi inflasi, kalo kata para advisor tuh pada bilang biarkan uang yang bekerja untuk kita kelak
ReplyDeleteInvestasi gak melului berupa uang yaaa. Ternyata investasi seperti kesehatan juga skill/ value sangat penting untuk diperhatikan, demi masa mendatang yang jauh lebih baik dan gak membebani anak cucu. Huhuhu semoga kita semua bisa begitu aamiin.
ReplyDeleteGenerasi Z emang keren2 sedari dini dah pd melek finansial bahkan ku lihat juga pada melek kerja, meski msh "sebatas" bikin konten gtu2 tapi dah paham cara menghasilkan cuan ya bun.
Yg cukup sulit itu komitmennya ya Mbu. Teori sudah sangat banyak bahkan sebagian sampai di luar kepala. Tapi kenyataannya nih yg tetap saya sendiri masih banyak tergoda dan kenyataan memang banyak kebutuhan hehehe
ReplyDeleteYang harus dipikirkan secara matang yaa, Ambu.. memiliki jaminan untuk masa-masa yang tak bisa ditebak. Dan semoga dengan mempersiapkan dengan baik, ada kemudahan untuk ikhtiar sehat kembali dan kondisi keuangan pun tetap stabil.
ReplyDeletePelajaran yang baik sekali untuk kita semua, Ambu...terima kasih.
wah benar sekali ini. sebagai anak muda menuju tua (hehehe) saya merasa tertampar. bahwa sejatinya yang paling penting itu komitmen terhadap diri sendiri agar sua poin di atas bisa dijalani dan tercapai.
ReplyDeleteFWD benar-benar memiliki komitmen untuk mendukung masyarakat dalam berbagai bisang kehidupan, kesehatan, aset, koneksi sosial, dan komitmen lainnnya. Tentu ini bukan hal yang main-main, apalagi memberikan kejutan bagi para nasabahnya, ini bisa menjadi salah satu bentuk layanan dan perhatian mereka kepada masyarakat luas
ReplyDeleteInvestasi buat kesehatan sih ya yang paling penting. Karena kita nggak akan tahu kapan sebuah penyakit datang. Jadi kita hanya bisa mempersiapkan segala sesuatunya lebih awal dan terecncana agar bekal yang dipersiapkan pun jadi lebih matang, dan nggak terancam diterpa badai..
ReplyDeletebegitupun dengan adanya asuransi ya.
Komitmen di usia mudah harus bener2 di tanamkan. karena kalau sudah terlanjur bisa ke bawa hingga usia tua. Sehingga menjadi sesuatu yang tidak baik nantinya dilihat sama anak keturunan
ReplyDeleteSaya setuju banget dengan 5 komitmen menuju bebas finansial yang disebutkan di tulisan ini. walaupun nyatanya butuh niat dan usaha yang sungguh-sungguh untuk mewujudkannya. dan makasih tuk remindernya ambu karena tak ada kata terlambat untuk memulai.
ReplyDeleteYa Allah bener banget sih ini, kalau ngga komitmen, kita akan terlena dan akhirnya ngga akan bisa mencapai apa yang kita cita2kan. Berat, susah, memang, tapi itu satu2nya jalan untuk menebus kesuksesan yaa Ambu
ReplyDeleteImpian semua orang banget ya ini bisa bebas finansial sedini mungkin. Syukurlah anak muda zaman sekarang banyak yang udah melek finansial. Untuk mencapai impian tersebut memang dibutuhkan banget yg namanya komitmen
ReplyDeleteKomitmen adalah hal yang paling penting dan utama kalau mau sukses termasuk sukses dalam finansial. Kalau berbicara tentang finansial pribadi ditambah dengan kondisi ekonomi global saat ini, rasanya memang getir ya. Tapi kalau tidak mau hidup jadi amblas ya harus patuh sama komitmen seperti di atas ya mbak.
ReplyDeleteBener banget kak yang anda sampaikan. Perlu komitmen kuat untuk bebas finansial sejak dini
ReplyDeleteinvestasi sekarang memang menjadi salah satu hal yang wajib kita lakukan dan pelajari ya, mbak. mau itu investasi harta, ilmu dan kesehatan semuanya penting dalam kehidupan kita
ReplyDelete