Curhat Si Ambu
  • Home
  • Kuliner
  • Drama Korea
  • Lifestyle
    • Finance
    • Review
      • Beauty
      • Blogging
      • Fiksi
      • Zerowaste Lifestyle
      • Mualaf's Diary
    • Traveling
    • Healthy
  • Contact Us

 

sumber: freepik.com

New Normal, Konpirasi Herd Immunity?

Kurva belum melandai sejak pandemi Covid 19 melanda Indonesia pada bulan Maret 2020. Namun alih-alih meneruskan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pemerintah mengizinkan 102 daerah menerapkan New Normal. Khusus DKI Jakarta sudah mulai Senin, 8 Juni 2020 silam.

Sontak muncul tudingan dan perdebatan. Diantaranya tuduhan pemerintah Indonesia memilih skenario “herd immunity” untuk menyelesaikan pandemi Covid 19. Jika benar, tentu saja tidak etis!

Apa sih herd immunity?

Peneliti Virus Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, dr Mohamad Saifudin Hakim menjelaskan:

Herd immunity merupakan kondisi suatu kelompok atau populasi manusia kebal atau resisten terhadap penyebaran suatu penyakit infeksi.

“Cara ini membiarkan kelompok masyarakat tertentu yang memang rentan terkena dampak infeksi yang berat. Misal, kelompok usia tua, kelompok masyarakat berpenyakit komorbid, dan individu dengan gangguan autoimun atau berbakat alergi," kata Hakim. (sumber detik.com)

Herd immunity suatu wilayah baru akan tercapai jika 60-80% penduduk telah mempunyai kekebalan. Kekebalan bisa didapat melalui program imunisasi dan infeksi secara alamiah.

Catatan penting nih untuk kaum anti vaksin!

Hingga 19 Juli 2020, pemerintah Indonesia merilis data jumlah kasus positif 86.521 orang, sembuh 45.401  orang dan meninggal 4.143 orang. Jika merujuk pada teori herd immunity, maka dengan  penduduk Indonesia sekitar 268 juta, untuk mencapai herd immunity alamiah sekitar 160–215 juta penduduk harus terinfeksi. Dari jumlah tersebut,  kemungkinan pasien meninggal dengan case fatality rate (CFR) adalah 5,7% atau 9,1 juta hingga 12,2 juta penduduk.

Serem nian!

Tapi, masa iya sih Pemerintah Indonesia setega itu pada rakyatnya?

sumber: freepik.com

Mengapa Harus New Normal?

Maju kena mundur kena, pemerintah dihadapkan pilihan, apakah tetap menerapkan PSBBB hingga ditemukan vaksin virus corona, yang entah kapan. Atau menghentikan PSBB dan menggantinya dengan “New Normal”.

New normal adalah skenario percepatan langkah penanganan virus corona COVID-19, dengan beberapa syarat. (sumber: tirto.id)

Petaka besar menanti apabila PSBB tidak  dihentikan, yaitu:

  1. Ekonomi terpuruk. Dalam rapat kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (22/6), Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan kemungkinan Indonesia mengalami resesi jika ekonomi kembali terkontraksi pada kuartal ketiga. Dia memperkirakan ekonomi akan minus 1,6 % - hingga tumbuh 1,4 %.  (sumber: katadata.co.id)
  2. Kesehatan mental masyarakat terganggu. Sering dilupakan bahwa manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan interaksi agar kesehatan mental terjaga. Bahkan dikutip dari Vox.com, Nicholas Bloom, seorang profesor ekonomi di Stanford University mengungkapkan ketakutan Work From Home (WFH) dalam jangka panjang yaitu turunnya produktivitas serta karyawan yang kehilangan inovasi. Bahkan secara ekstrim Bloom mengatakan  “2020 akan menjadi tahun inovasi yang hilang”.

Anak-anak yang busung lapar, membuat saya setuju dengan keputusan pemerintah Indonesia. Saat ini pemerintah bersama pihak-pihak terkait berusaha menghilangkan persentase anak Indonesia yang mengalami stunting. Usaha yang terancam gagal andai nafkah keluarga berkurang bahkan turun ke titik nol.

Bagaimana mau mengonsumsi makanan sehat dan air bersih jika uangpun tak ada? Saat itu pula kekerasan keluarga (KDRT) meningkat, demikian pula dengan tingkat kriminalitas. Dampak lanjutannya, Indonesia akan memiliki generasi yang “lelet mikir” karena kekurangan gizi saat gold age.

Dikutip dari tirto.id, WHO Regional Director for Europe, Dr Hans Henri P. Kluge dalam siaran persnya menyatakan bahwa “New Normal” boleh diberlakukan dengan syarat-syarat berikut:

  • Bukti yang menunjukkan bahwa transmisi COVID-19 dapat dikendalikan.
  • Kapasitas sistem kesehatan dan kesehatan masyarakat termasuk rumah sakit tersedia untuk mengidentifikasi, mengisolasi, menguji, melacak kontak, dan mengkarantina.
  • Risiko virus corona diminimalkan dalam pengaturan kerentanan tinggi , terutama di panti jompo, fasilitas kesehatan mental, dan orang-orang yang tinggal di tempat-tempat ramai.
  • Langkah-langkah pencegahan di tempat kerja ditetapkan - dengan jarak fisik, fasilitas mencuci tangan, dan kebersihan pernapasan.
  • Risiko kasus impor dapat dikelola.
  • Masyarakat memiliki suara dan dilibatkan dalam kehidupan new normal.

Baca juga: Andai Tinggal di Korea Selatan, Ini Yang Akan Terjadi Pada Krisdayanti

Saat PSBB pun banyak yang enggan menggunakan masker (dok. Maria G Soemitro)

New Normal Itu Mudah, Asalkan Paham.

Paham menjadi kata kunci. Seorang ibu pernah menegur saya saat sedang mengantri di depan kasir supermarket. “Harus di batas garis,” katanya.

Padahal saya berdiri di batas garis! Namun tertutup trolley saya dan trolley konsumen lain yang kebetulan sedang “parkir”.

Yang menggelikan saat saya sedang menjalankan proses pembayaran, ibu tersebut nyerobot. Akibatnya terjadi singgungan saat saya harus menggesek debit card, sementara dia asyik menimbun mesin pembayaran dengan barang belanjaannya.

Nah lho.

Melalui situs covid19.go.id, Kementerian Kesehatan memberikan pedoman New Normal secara rinci, yang diantaranya adalah:

  • Wajib Menggunakan Masker Saat di Luar Rumah. Nampak sepele namun tidak mudah. Terbukti saat komunitas Blogger Crony membuat challenge mengunggah foto pedagang yang tertib bermasker, saya gagal dong. Di lingkungan rumah saya nggak ada pedagang kaki lima/warung yang menggunakan masker. “Eungap” (sulit bernafas),” kata mereka. Mereka hanya nyengir saat saya menyentil bahwa pengidap Covid 19 tidak selalu memperlihatkan gejala.
  • Etika Batuk. Membudayakan etika batuk (tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam). Jika menggunakan tisu untuk menutup batuk dan pilek, buang tisu bekas ke tempat sampah yang tertutup dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelahnya. Bahkan saat bukan dalam masa pandemi Covid 19, etika batuk harus dijalankan. Sering banget kita melihat penderita flu batuk meludah sembarangan serta batuk di depan orang.
  • Makan Makanan Dengan Gizi Seimbang. Pilih buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C seperti jeruk dan  jambu untuk membantu mempertahankan daya tahan tubuh.
  • Physical Distancing. Harus dilaksanakan dalam semua aktivitas di luar rumah, dengan menjaga jarak  minimal 1 meter. Jika perlu tegur orang yang melanggarnya. Sesudah kejadian di atas, saya selalu menegur mereka yang mepet-mepet atau nyerobot saat berbelanja dan mengantri di kasir.
  • Higiene dan Sanitasi Rumah dan Lingkungan Kerja. Memastikan seluruh area kerja bersih dan higienis dengan melakukan pembersihan secara berkala dengan menggunakan pembersih dan desinfektan yang sesuai. Juga menjaga kualitas udara tempat kerja dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari masuk ruangan kerja, pembersihan filter AC.
  • Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Diantaranya dengan  Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sesuai anjuran, pada saat pulang dari bepergian, sebelum makan, setelah kontak dengan dengan orang lain/tamu, setelah dari kamar mandi, serta setelah memegang benda yang kemungkinan terkontaminasi.
  • Siapkan Handsanitizer. Selalu menyiapkan handsanitizer dengan konsentrasi alkohol minimal 70% di tas dan di tempat-tempat strategis di rumah maupun di kantor.
  • Disiplin Berolahraga. Olah raga selalu menjadi cara preventif yang terbaik dalam mencegah penyakit. Karena itu Kementerian Kesehatan mencantumkan keharusan berolah raga dalam GERMAS (Gerakan Masyarakat Sehat). Banyak cara berolah murah seperti berkebun dan jalan kaki mengelilingi kompleks perumahan.

Kecuali physical distancing dan menggunakan masker, sebetulnya tidak ada yang baru mengenai peraturan New Normal. Pola makan sehat, misalnya, telah dikampanyekan sejak kita masih di sekolah dasar dengan semboyan “4 Sehat 5 Sempurna”. Saatnya kembali ke jajanan jadul tapi menyehatkan seperti  gado-gado/lotek dan menghindari/mengurangi seblak dan ayam goreng tepung.

Demikian pula dengan cuci tangan. Mayoritas pemeluk agama di Indonesia adalah Muslim, pastinya akrab dengan kebersihan seperti selalu menjaga wudu. Demikian pula dengan masyarakat non muslim, tidak ada pelajaran berkotor ria dalam aktivitas sehari-hari.

"Sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," kata Presiden Jokowi  di Istana Merdeka, Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Kamis (7/5/2020). (sumber: Kompas.com)

Dan hidup berdamai dengan Covid 19 ternyata mudah. Kenali cara penyebarannya, dan laksanakan langkah-langkah preventif yang telah dijabarkan Kemenkes.

Sederhana bukan? 

Baca juga:

Ignaz Semmelweis, Bapak Cuci Tangan Dunia

Masker Yang (Pernah) Jadi Polemik Saat Covid 19


Catatan: 

Banyak yang protes sewaktu saya mengunggah foto perempuan yang enggan menggunakan masker.

Sebetulnya itu cara saya menegur, seperti menegur orang yang buang sembarangan. Tindakan mereka merugikan orang lain.

Sesudah dipotret (dengan terang-terangan), ada yang menggunakan maskernya, ada pula yang cuek aja.

 
sumber: Maria G Soemitro
Resep Ayam Goreng Lengkuas yang Maknyus, Warisan Ibunda

Harum ayam goreng lengkuas yang tengah dimasak, semerbak memenuhi rumah. Berkelindan aroma lengkuas, sereh, cabai, bawang dan ayam. Hmmm …. Yummy.

Padahal ayamnya belum digoreng, lho. Masih dalam proses pengempukan (diungkep) di wajan. Kebayang kan hasil akhirnya? Warna keemasan ayam berpadu dengan rempah yang kaya rasa walau tanpa MSG. 😋😋

Almarhum ibunda yang mengenalkan saya pada ayam bumbu rempah lengkuas. Sebelumnya ya hanya bumbu kuning biasa, hasil melihat-lihat aktivitas ibunda di dapur.

Hihihi nakal ya? Bukannya bantuin, malah cuma ngelihatin,  trus kala ibu lengah, motelin ayam yang sudah digoreng. Hehehe ….. enak lho.

Nggak tahu kenapa, sewaktu masih kecil dan gadis,  saya kok nggak suka masak di dapur. Lebih memilih bikin kue dan minuman. Penyebabnya mungkin ibu tuh galak. Males kan dimarahin?

Sesudah berumah tangga, baru deh kelabakan bikin masakan sendiri. Di zaman belum ada gadget dan internet, ini periode yang lumayan horor. Untung semasa gadis saya berlangganan majalah “Gadis”, dilanjutkan “Femina” yang banyak resep masakan mudahnya.

Sehingga saya bisa mengungkep ayam dan membuat oseng/tumis sayuran. Andalan nih. Tiap hari menu berbeda seputar oseng kangkung, oseng buncis, oseng sawi. Pembeda terletak pada campuran oseng. Hari ini campur dengan bakso, besok sosis, besoknya lagi ayam cincang.

Semua cocok dengan ayam goreng kan?

Sesudah ibu kerap ke Bandung (ibunda berdomisili di Sukabumi), barulah saya mendapat  warisan“ilmu” membuat ayam goreng lengkuas.

Di Sukabumi ibu memiliki usaha catering, tepatnya sesudah saya kuliah di Bandung. Sehingga ibu membutuhkan banyak referensi masakan. Karena passionnya memasak, dengan cepat ibu trampil dengan beragam resep masakan baru.

Sebagian diturunkan, sebagian lagi terlupa, hanya ibunda yang tahu.

dok. Maria G Soemitro

Kelebihan  Ayam Goreng Lengkuas

Zaman sekarang bikin ayam goreng tuh gampang banget. Beli aja bumbu siap pakai sachetan, di warungpun ada. Kemudian masak  ayam dengan bumbu tersebut hingga air ayam habis. Goreng deh.

Namun ada yang luput dari perhatian. Hampir semua bumbu siap pakai menggunakan MSG didalamnya. Bukan tanpa sebab. Konsumen sendiri yang menghendaki. Konsumen merasa masakan baru mantap rasanya jika dibubuhi MSG.

Nggak heran kaldu ayam/kaldu sapi yang beredar dipasaran mengandung MSG. Lha produsen memilih mengikuti selera pasar dong ya? Prinsip dagang kan seperti itu. Menyediakan produk yang diinginkan konsumen, bukan sekedar dibutuhkan konsumen.

Konsumen Indonesia addict terhadap MSG. Addict atau kecanduan MSG disebabkan sejak kecil terbiasa mengonsumsi MSG. Semakin dewasa kebutuhan MSG semakin banyak.

Gimana menanggulanginya?

Banyak ibu rumah tangga mengganti MSG dengan gula pasir. Asal ngga kebanyakan ya? Ntar malah addict gula.

Cara lainnya dengan menggunakan banyak rempah, untuk menetralkan kerja/kebiasaan lidah sebagai organ pengecap.

Ayam goreng rempah lengkuas bisa menjadi salah satu alternatif.  Racikan ayam yang berasal dari daerah Minangkabau, Sumatera Barat ini, di daerah asalnya lebih dikenal dengan sebutan ayam langkueh.

Seperti diketahui resep masakan Padang/Minang yang asli tidak menggunakan MSG, karena rasa rempahnya sudah cukup kaya.

Ayam langkueh menyebar hingga ke pulau Jawa sesudah pemilik resepnya membuka banyak gerai. Bahkan konon, racikan ayam goreng kremes terinspirasi dari ayam goreng lengkuas.

Iya juga sih, bumbu ayam goreng kremes plek sama dengan ayam goreng lengkuas. Hanya komposisi lengkuas dan sereh yang dikurangi. Bumbu ayam ungkep inilah yang menjadi bumbu dasar kremesan. Ditambah air, tepung beras, tepung tapioka, baking soda dan keahlian membuat kremesan yang cantik. (Hihihi …. Saya masih gagal bikin kremesan).

Maria G Soemitro

5 Manfaat Lengkuas Bagi Kesehatan

Karena bisa digunakan sebagai bumbu ayam yang gurih, saya penasaran, ingin tahu manfaatnya. Ternyata banyak banget.

Apa saja? Ini dia:

(sumber: healthline.com)

  1. Menyembuhkan Asma. Lengkuas memiliki sifat antiinflamasi sehingga berpotensi mengobati penyakit asma. Paska mengonsumsi lengkuas, bronkiolus akan melebar, keluhan asma berkurang.
  2. Mencegah Kanker dan Tumor. Kandungan zat antioksidan dan anti-inflamasi yang dimiliki lengkuas  mampu menurunkan kerusakan DNA akibat radikal bebas. Bahkan beberapa peneliti  menemukan bahwa lengkuas memiliki sifat melawan kanker, khususnya penyakit kanker payudara dan paru-paru.
  3. Meningkatkan Kesuburan Pria. Lengkuas menjadi solusi bagi pasangan yang ingin segera memiliki momongan. Karena lengkuas mampu meningkatkan 3 kali lipat  jumlah sperma, kemampuan gerak dan kesehatan sperma. (Hasil penelitian yang diterbitkan Iranian Journal of Reproductive Medicine tahun 2014).
  4. Menurunkan Kolesterol. Para ilmuwan China menemukan bahwa ekstrak lengkuas dapat melawan sintase asam lemak dengan bantuan flavonoidnya seperti kaempferol dan quercetin. Efeknya kadar kolesterol akan menurun. Penelitian lain dilakukan ilmuwan Korea yang membuktikan ekstrak lengkuas ini efektif untuk mengurangi kolesterol dan Trigliserida.
  5. Mengurangi peradangan dan nyeri. Lengkuas mengandung HMP, suatu fitokimia yang berkhasiat anti-inflamasi yang kuat. Tidak hanya lengkuas, tanaman dari keluarga Zingiberaceae memiliki manfaat  mengurangi rasa sakit, gejala peradangan yang umum terjadi.
  6. Perlindungan terhadap infeksi. Minyak atsiri yang diekstrak dari akar lengkuas dapat melawan berbagai mikroorganisme. Menambahkan akar lengkuas segar ke dalam resep Anda dapat mengurangi risiko vibriosis, infeksi yang disebabkan oleh makan kerang yang kurang matang.
  7. Mengawetkan makanan. Akar lengkuas efektif membunuh bakteri berbahaya, termasuk E. coli, Staphyloccocus aureus, dan Salmonella Typhi. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa akar lengkuas dapat melindungi terhadap jamur, ragi, dan parasit.

Dan yang pasti lengkuas muda rasanya enak banget lho. Berpadu dengan serai/sereh, bawang merah, bawang putih, kemiri dan ketumbar, rasanya pecah di mulut.

Nggak perlu perasa seperti micin dan kaldu-kalduan termasuk kaldu jamur, karena akan merusak rasa alami ayam berbumbu rempah. Suer deh.

Maria G Soemitro

Resep Ayam Bumbu Lengkuas Warisan Ibunda

“Bawang putihnya harus banyak,  bawang merah setengahnya aja, karena rasanya asem”, kata ibunda yang masih terngiang hingga kini.

Komposisi  lengkuas dan sereh/serai yang dipakai ibunda juga banyak banget,  agar bumbunya harum dan sedap.

Tips lainnya, sebelum memblender bumbu, ibunda menyanggrai dulu (bisa juga ditumis dengan sedikit minyak):  bawang merah, bawang putih, kunyit, kemiri dan ketumbar agar bumbu tidak terasa pahang (mentah). Proses menumis juga akan menyingkat waktu menumis keseluruhan bumbu blender.

Untuk pemilihan ayam, ibunda kerap menggunakan ayam kampung atau ayam pejantan.  Karena harganya lebih mahal dan  proses memasak lebih lama, saya biasa membeli ayam broiler,  dipotong menjadi 10 bagian.

Resep Ayam Goreng Lengkuas

Bahan dan bumbu:

  • 1 ekor ayam, potong sesuai selera,  lumuri garam dan jeruk nipis
  • 500 ml - 1 liter  air untuk merebus

Bumbu dihaluskan:

  • 10 siung bawang putih
  • 5 siung bawang merah
  • 2-5 cabai merah,  buang biji (sesuai selera)
  • 5 cabai rawit (boleh diskip)
  • 200 – 250 gram  lengkuas /laos /laja muda
  • 2 ruas jahe
  • 5 batang serai, ambil bagian putihnya saja
  • 2ruas kunyit
  • 1 sdm ketumbar
  • 5 buah kemiri
  • 3 lembar daun salam
  • 1 sdm garam 

Cara membuat :

  1. Lumuri  ayam dengan garam dan air jeruk nipis. Remas-remas,  diamkan 20 menit. Cuci ayam hingga bersih dan tiriskan
  2. Tumis bawang merah,  bawang putih,  kunyit,  kemiri dan ketumbar hingga harum. Angkat. Haluskan bersama sisa bumbu (cabai,  jahe, sereh,  lengkuas) 
  3. Masak bumbu halus hingga mendidih. Masukkan ayam, air dan daun salam. 
  4. Masak ayam dengan api kecil sambil sesekali diaduk agar tidak gosong.
  5. Matikan api jika ayam telah empuk dan air ayam habis
  6. Goreng ayam dengan api sedang. Atau bisa langsung disantap sebagai lauk.

 


 


Korean Garlic Cheese Bread, Resep Laziz Devina Hermawan

 Menuju sukses membuat “Korean Garlic Cheese Bread” ternyata nggak mudah. Butuh 2 kali kegagalan sebelum akhirnya meloncat-loncat seperti Dora the Explorer:

“Berhasil …. Berhasil …. Berhasil!” 😂😂😂

Percobaan pertama gagal gara-gara ngulenin roti sambil nonton drama Korea nih. Hehehe ….  Biasanya ngulenin roti kan lama, supaya nggak bete disambi deh nonton drakor. Baru tahu kemudian bahwa resep ini nggak perlu diuleni. 🙇🙇

Percobaan kedua gagal karena terlalu cepat diangkat. Takut gosong. Alhasil roti nggak browning cantik tapi putih pucat. Waduh ….. #hiks.😭😭

Sebetulnya membuat roti tuh gampang banget, asalkan ada 3 bahan: tepung terigu protein tinggi, ragi/yeast dan air, maka jadilah roti. Bahan lain seperti gula, garam, mentega/margarine/minyak hanya membantu agar roti menjadi empuk dan gurih. Tanpa bahan pembantu, roti tetap akan mumbul cantik, tapi kurang enak.

Ketiga bahan tersebut juga dibutuhkan untuk membuat bakpau dan roti goreng. Dengan kata lain, jika adonan roti dikukus akan jadi bakpau, apabila digoreng namanya berubah menjadi roti goreng.

Semudah itu ya? Dibanding camilan Indonesia, western food lebih gampang. Bahan utamanya cuma satu:  tepung terigu. Berbeda dengan  Indonesia yang punya tepung ketan, tepung beras, tepung sagu hingga tepung tapioka. Maka munculah gemblong, kue talam, awug, rengginang dan cireng. Omaygat jadi laper deh. 😄😄

Nah, Korean Garlic Cheese Bread sebetulnya hanya roti bun/roti bulat yang diberi isian cheese dan garlic. Jadi booming karena Korea Selatan membuat demam masyarakat Indonesia. Nggak hanya drama Korea dan K-popnya, juga kulinernya.

Sewaktu Dalgona Coffee merajai time line, saya nggak begitu tertarik. Buat saya kopi tuh ya kopi jahe, atau kopi yang diseduh wedang jahe. Wkwkwk …. Apa boleh buat, berkat minum kopi jahe, saya jarang batuk pilek.

Beda halnya saat Korean Garlic Cheese Bread memenuhi timeline Youtube dengan penampakan cantiknya. Camilan yang konon berasal dari Gangnam, Seoul ini sukses bikin air liur menetes. Aduh cheese gitu lho, ditambah harumnya garlic, pastinya yummy.

Sayang beribu sayang, oven yang saya miliki bolong. Untuk menutupi kebolongan saya menggunakan loyang alumunium, agar panas api nggak langsung menyerbu loyang berisi adonan.

Tapi tetap riskan ya? Sehingga selama ini saya hanya berani baking roti kasur, cake dan cookies. Roti kasur dan cookies memiliki adonan yang padat, yang nggak mudah gosong. Sedangkan cookies emang membutuhkan panas agar hasil akhirnya crunchy krenyes – krenyes.


Baca juga: Devina Hermawan dan Resep Tempe Katsu nan Laziz

Resep Korean Garlic Cheese Bread buatan Devina Hermawan membuat saya luluh dan memberanikan diri. Penyebabnya bukan saja bayangan roti empuk yang garing kulitnya, juga terobosan cerdas Devina mengganti cream cheese dengan saus keju/cheese bechamel. Harga cream cheese kan mahal, gimana kalo gagal?

Hihihi pesimis duluan.

Sebetulnya bisa saja menggunakan roti bun siap pakai. Banyak tersedia di supermarket, atau toko yang menjual frozen food. Biasanya digunakan untuk membuat roti burger. Tapi nggak asyik ya? Resep tersedia, bertebaran di dunia maya, must try dong.

Dannnn …. Gagallah saya pada percobaan pertama. Hiks. Penyebabnya saya menggunakan resep roti bunnya Ninik Becker. Sambil nonton drama Korea pula. Wkwkwk.

Resep Ninik Becker hanya menggunakan tepung protein sedang, sedangkan selama ini saya selalu menggunakan tepung protein tinggi. Jadi  pingin banget mencoba rasanya.

Baca juga: Tereliminasinya Eddy Siswanto, 4 Channel YouTuber Ini Resepnya Recommended Deh!

Tapiii ….trial and error harus step by step ya? Karena itu di percobaan kedua saya menggunakan resep Devina Hermawan yang mengombinasikan tepung terigu protein tinggi dengan tepung terigu protein sedang. Sehingga roti mengembang bagus. Kulit roti kering, namun isinya tetap empuk.

Sayangnya permukaan roti  nggak browning  (berwarna kecoklatan) cantik. Mau nekad diteruskan,  takutnya malah jadi roti bagelen yang kering itu. :D  :D

Jadi harus searching untuk mencari cara agar roti browning namun isinya tetap empuk. Beruntung, dunia memiliki gadget, internet dan Om Google yang memberi tahu cara menyiasati oven terlalu panas seperti  yang saya miliki. Yaitu dengan menaruh loyang/mangkuk berisi air di bawahnya!

Eksperimen ke-3 pun dimulai, malam hari  (sambil blogwalking ….. wkwkwkwk) saya membuat adonan roti yang ternyata prosesnya gampang dan cepat banget. Kemudian proofing 2 jam, dan simpan di lemari es untuk proses pemanggangan esok harinya.

Hasilnya taraaa …..bisa dilihat di atas atau di bawah sebelum tampilan resep. Dua buah roti agak gosong karena saya lupa memutar loyang roti. Bagian oven yang bolong terletak di kanan, jadi tragedy gosong di sebelah kanan.

Nggak papa, yang penting hasilnya sesuai estimasi. Kulit rotinya garing, namun isinya tetap empuk. Berpadu dengan saus keju yang gurih dan saus bawang putih yang pedas sebab saya menambah saus sambal kedalamnya. Sekarang, sambil mengetik, mulut nggak berhenti mengunyah. Korean Garlic Cheese Bread yang benar-benar nagih!

Agar teman-teman juga bisa sukses membuat Korean Garlic Cheese Bread, berikut ini saya rangkum trial and errornya. Juga resep Korean Garlic Cheese Breadnya Devina Hermawan.


7 Langkah  Sukses Membuat  Korean Garlic Bread

  1. Perhatikan tanggal kadaluarsa ragi/yeast. Sebaiknya pilih ragi dalam kemasan sachet karena kedap udara dan habis dalam 1-2 kali pemakaian. Sebelum membuat adonan roti, campur ragi, gula dan air hangat untuk memeriksa ragi, jika dalam waktu 5 menit tidak muncul gelembung, buang campuran tersebut. Buat ulang dengan ragi yang baru.
  2. Agar adonan roti mudah proofing/mengembang, gunakan tepung berprotein tinggi yang dikenal di pasaran sebagai tepung cakra. Sayangnya roti akan cenderung keras. Untuk menyiasatinya beberapa pakar kuliner seperti Fatmah Bahalwan menambahkan “bread improver” dalam adonannya. Devina Hermawan memilih membuat campuran tepung cakra dengan tepung protein sedang (all purpose flour)
  3. Agar sukses memanggang  roti dengan menggunakan oven tangkring, taruh adonan roti bun di rak atas, sedangkan rak bawah untuk loyang/mangkuk berisi air.
  4. Adonan roti bisa tahan lama dan disimpan dalam  di lemari es, asalkan telah diproofing 2 jam dan ditutup rapat.
  5. Untuk membuat saus keju pengganti cream cheese, pilih keju yang mudah meleleh. Juga perhatikan takaran garam, karena salted butter, margarine dan keju sudah menyumbang rasa asin.
  6. Selain menggunakan oven, adonan roti bisa dipanggang dengan menggunakan panci berpenutup. Bedanya saus garlic harus dimasak lebih dulu, serta jangan menggunakan telur.
  7. Dalam resep asli Devina membagi adonan roti menjadi 4 bagian. Saya membagi menjadi 5, hasilnya cukup besar untuk dimakan sendiri.  Resep Devina juga nggak perlu diuleni. Cukup dicampur rata kemudian proofing. Perubahan lainnya saya cantumkan dalam resep.

Baca juga: Curry Puff dan Fatmah Bahalwan, Pengajar Sejuta Umat




Resep Korean Cheesy Garlic Bread (5 roti)

(by Devina Hermawan)

Bahan Adonan Roti:

  • 220 ml air
  • 200 gr tepung protein tinggi
  • 125 gr tepung protein sedang
  • 2 sdt gula pasir
  • 1 sdt garam
  • 1 sdt ragi
  • 2 sdm olive oil / minyak goreng
  • 1 sdm madu

Bahan Garlic Sauce:

  • 100 gr mentega cair
  • 35 gr bawang putih cincang (saya menggunakan 5 siung bawang putih)
  • 20 gr susu kental manis (saya menggunakan 1 sachet susu kental manis)
  • 15 gr madu
  • 1 sdm parsley/bawang daun/seledri/oregano cincang
  • 1 butir telur ukuran kecil
  • ½ sdt garam
  • ¼ sdt merica
  • 1 sdm saus tomat (option)
  • 1 sdm saus sambal (option)

Bahan Cheese Bechamel:

  • 3 sdm tepung protein sedang
  • 50 gr mentega
  • 250 ml susu cair
  • 100 gr keju cheddar parut
  • 1 sdm gula pasir
  • ½  sdt garam

Cara Membuat:

  1. Buat campuran ragi yang terdiri dari 220 ml air, 2 sdt gula dan 1 sdt ragi. Diamkan 5-10 menit. Sesudah muncul gelembung, campur larutan ragi dengan bahan roti lainnya. Gunakan sumpit agar adonan tercampur rata.Diamkan adonan minimal 2 jam
  2. Setelah 2 jam, taburi talenan/meja dengan tepung. Dan lumuri tangan dengan minyak goreng agar tidak lengket saat menguleni.
  3. Buat bulatan adonan roti, bagi menjadi 5 bagian sama besar. Ke-5 bagian adonan tersebut dibuat bulatan-bulatan rata. Simpan di atas loyang yang sudah  diolesi minyak. Lanjutkan dengan proofing selama 30 menit
  4. Sambil menunggu adonan roti mengembang, panaskan oven 220°C.
  5. Panggang roti selama 15 menit.
  6. Roti juga bisa dipanggang tanpa oven. Gunakan panic berpenutup, alasi dasar panci dengan loyang atau alas kukusan, alasi dengan kertas roti masukkan roti dan tutup pancinya lalu masak dengan api sedang selama 15-20 menit
  7. Sambil menunggu proofing/baking, buat garlic sauce. Caranya dengan membuat campuran mentega cair, bawang putih dan parsley/bawang daun/seledri cincang, susu kental manis, madu, garam, merica dan telur lalu aduk rata. Garlic sauce bisa dibuat pedas dengan menambahkan saus tomat dan saus sambal.
  8. Jika memanggang dengan panci, garlic sauce harus dimasak. Caranya dengan melelehkan  butter/mentega kemudian tumis bawang putih hingga wangi. Matikan api lalu tambahkan parsley cincang, garam, merica, susu kental manis dan madu, aduk rata dan tidak perlu menggunakan telur
  9. Cara membuat cheese bechamel: Panaskan mentega dan tepung dalam wajan hingga tepung matang. Tambahkan susu, keju parut, garam, dan gula. Aduk hingga keju meleleh dan menyatu lalu matikan api. Setelah dingin, masukkan  ke dalam piping bag.
  10. Belah roti menjadi 6 bagian sama rata tapi jangan sampai putus
  11. Semprotkan bechamel di setiap sisi roti, lalu oles dengan garlic sauce
  12. Letakkan di loyang yang dialasi kertas roti, lalu panggang dengan suhu 220°C selama 10-15 menit
  13. Untuk memanggang dalam panci, alasi dasar panci dengan loyang atau alas kukusan, alasi dengan kertas roti masukkan roti dan tutup pancinya lalu masak dengan api sedang selama 10-15 menit.

Dipanggang dalam oven atau dalam panci rasanya sama-sama yummy. Crunchy di luar, empuk di dalam. Roti yang lembut berpadu dengan saus keju yang umami, serta harum bawang yang hmmm ….laziz 😋😋😋




 

Goodbye My Princess, Ending yang Menyayat Hati

Banyak orang nggak menyukai spoiler. Bahkan menurut pakem, reviewer dilarang menjadi spoiler. Karena itu dalam beberapa tulisan review, saya menghindari menulis kisah terlalu njlimet, terlebih mengungkap endingnya.

Berasal dari bahasa Inggris, spoiler bisa diartikan sebagai “bocoran / beberan”. Merujuk bahasa kekinian, spoiler adalah label yang disematkan kepada orang yang suka membocorkan jalan cerita dari sebuah film, buku, musik, dan serial tv yang baru muncul dan banyak dinantikan publik.

Di lain pihak, saya bukan penganut tontonan yang harus “happily ever after” jika nggak memungkinkan jadian, ya jangan maksa atulah.^^

Nah, saat menulis drama “Goodbye My Princess”, yang berakhir tragis, judul sad ending inilah yang muncul. Padahal drama ini nggak sekedar bagus, tetapi bagus banget!

“Goodbye My Princess” dibuat berdasarkan novel berjudul “Eastern Palace (东宫, Dong Gong)” hasil karya Fei Wo Si Cun. Sang pengarang novel juga berkontribusi mengarang theme song “Xiao Hu Li’ yang berkisah tentang “rubah” (putra mahkota Li Cheng Yin) dengan “gadis gembala”(Qu Xiao Feng/putri ke-9 Raja Liang Barat)

Nggak heran “Goodbye My Princess” menggondol banyak penghargaan. Yaitu “China Golden Rooster and Hundred Flowers Film Festival”, “Golden Bud - The Fourth Network Film And Television Festival”, “Baidu Fudian Awards” dan “Sina Film & TV Award Ceremony” untuk China Web Series serta aktor dan aktris terbaik.

 

Oliver Chen sebagai Li Cheng Yin / Gu Xiao Wu.  pangeran kelima Kerajaan Li yang kemudian menjadi putra mahkota.

Saat dilahirkan, ibu kandung Cheng Yin dibunuh permaisuri dan dibesarkan permaisuri yang tidak memiliki  anak kandung. Misteri kematian ibu kandungnya baru diketahui sesudah Cheng Yin berkunjung ke kerajaan Liang Barat.


Peng Xiao Ran sebagai  Qu Xiao Feng putri ke-9 kerajaan Liang Barat yang terletak di daratan barat laut. Dia tidak hanya menjadi kesayangan ayahnya, juga sang kakek, Raja Tieda penguasa Kerajaan Dan Chi.

Xiao Feng mempunyai sepupu perempuan yang tumbuh bersama sejak kecil, bernama A Du. A Du adik He Shi, kepala pasukan Dan Chi. Tak heran A Du juga memiliki kemampuan bela diri yang hebat yang dibutuhkan untuk melindungi Xiao Feng.

Selain A Du, Xiao Feng memiliki guru bernama Gu Jian yang tidak hanya mengajarinya ilmu bela diri, juga mencintainya hingga sanggup mengorbankan nyawa.



Shawn Wei sebagai Gu Jian, guru Xiao Feng. Teman seperguruan Cheng Yin, yang menjadi rival berat dalam memperebutkan Xiao Feng.

Bak bayangan Gu Jian selalu menempel dalam kehidupan Xiao Feng. Selalu datang kala dipanggil dan berani mati demi sang putri.


Sinopsis Goodbye My Princess

Drama “Goodbye My Princess” terdiri dari 2 babak. Yang pertama sebelum Xiao Feng dan Cheng Yin menerjunkan diri ke dalam Sungai Kelupaan untuk menghapus semua ingatan mengenai tragedy cinta mereka.

Yang kedua setelah keduanya diselamatkan dari Sungai Kelupaan dan mulai merajut lagi kisah cinta dari nol.

Babak pertama terjadi saat putra mahkota Cheng Ji dan adiknya Cheng Yin berangkat menuju Kerajaan Liang Barat untuk melakukan aliansi pernikahan.

Malang, sebelum sampai tujuan, rombongan diserang gerombolan anonim, (kelak kelompok Dan Chi difitnah sebagai pelakunya), menghabisi nyawa putra mahkota serta seluruh pengawal. Hanya pangeran ke-5, Cheng Yin yang selamat.

Xiao Feng lah yang menyelamatkan Cheng Yin saat terkapar berlumuran darah. Xiao Feng sebetulnya berencana melarikan diri dengan gurunya, Gu Jian. Namun sang guru terlambat datang.

 Sekembalinya di camp militer, Cheng Yin diberitahu bahwa bahwa pelaku penyerangan rombongan mahkota adalah kelompok Dan Chi. Cheng Yin mendapat tugas masuk ke base camp militer Dan Chi dengan menyamar sebagai pedagang teh bernama Gu Xiao Wu, saudara sepupu Gu Jian.

Tipu muslihatnya berhasil. Di luar dugaan Cheng Yin jatuh cinta pada Xiao Feng. Bahkan kakek Xiao Feng, Raja Tieda penguasa Dan Chi, merestui pernikahan keduanya dengan menggelar pesta besar-besaran.

Saat pesta berlangsung, pasukan Kerajaan Li dan sekutunya, Kerajaan Shuo Bo, menyerbu Kerajaan Dan Chi.

Tentara Dan Chi kocar kacir karena  dilumpuhkan dari dalam oleh Cheng Yin. Klimaksnya Raja Tieda dipenggal kepalanya oleh Cheng Yin.

Xiao Feng yang berhasil melepaskan diri dari penyanderaan,  menyaksikan adegan pemenggalan tersebut. Dia juga menyaksikan kebrutalan pasukan Kerajaan Li yang memaksa ibu kandungnya bunuh diri, dan membuat ayahnya Raja Liang Barat menjadi sakit ingatan.

Tak sanggup hidup dalam duka yang mendalam, Xiao Feng memilih menerjunkan diri ke dalam Sungai Kelupaan. Diikuti Cheng Yin yang berusaha membantunya.

Babak kedua terjadi di Istana Timur, tempat Cheng Yin akhirnya berkuasa sebagai Putra Mahkota.

Cheng Yin merupakan putra mahkota ke-3 yang diangkat Kaisar Li. Yang pertama adalah Cheng Ji yang dibunuh dalam perjalanan ke Liang Barat. Cheng Yi menjadi putra mahkota kedua setelah membunuh kakaknya.

Tidak hanya  membunuh kakaknya, Cheng Yi juga dalang huru hara dan korupsi besar-besaran di kerajaan Li.

Kaisar kerajaan Li mengetahui sepak terjang Cheng Yi dan menutupinya, termasuk saat belang Cheng Yi terkuak. Namun kaisar tak dapat tinggal diam sewaktu Cheng Yi memberontak, melakukan kudeta pada ayahnya sendiri.

Setelah Cheng Yin diangkat menjadi putra mahkota, dia menikah dengan Xiao Feng sebagai permaisurinya dan Zhao Se Se, anak jendral Zhao, sebagai selirnya.

Xiao Feng tidak tahu bahwa pernikahan Cheng Yin dengan Zhao Se Se sebetulnya merupakan siasat untuk memperkuat kekuatan militernya. Sehingga kisah cinta mereka menjadi panas dingin. Cheng Yin cemburu pada Gu Jian, sedangkan Xiao Feng mencemburui Zhao Se Se.

Kisah cinta mereka semakin rumit setelah ingatan Xiao Feng pulih.


Review Goodbye My Princess

Orang tua menangis tanpa henti di langit

Tetapi burung-burung muda tidak akan kembali

Kembali ke sarang kosong mereka

Ratap sedih orang tua sepanjang malam

Bagaimana perasaanmu sebagai perempuan, saat melihat suami tercinta memenggal kepala kakekmu, sosok yang kamu sayangi, yang sangat memanjakanmu sejak kecil?

Juga bagaimana perasaanmu, andai sebagai seorang ayah harus menghukum mati anaknya yang memberontak, serta anak yang masih dalam kandungan istrinya? Sang istri yang hamil tua harus minum obat peluntur yang berujung kematian karena pendarahan terus menerus.

Intrik demi melanggengkan kekuasaan atau merebut kekuasaan mewarnai hampir semua  drama sejarah. Sebab merunut kejadiannya setiap kekuasaan membutuhkan pengorbanan. Seperti drama “Legend of Fu Yao””Legend of Yun Xie””Ashes of Love”

Baca juga:

Legend of Fu Yao, Cinta Terganjal Rantai Takdir

Legend of Yun Xie, Konflik Asmara Seorang Pakar Racun

Ashes of Love, Ayah Berulah Anak Kena Tulah

Demikian pula dengan drama Korea bertema sageuk. Bahkan walau diwarnai  unyu-unyu kisah cinta nan lebai dan banyak adegan yang mengundang tawa, tetap ada adegan pertempuran antar kerajaan atau perkelahian antar saudara. Bahkan antar perempuan (selir/ibu suri/permaisuri) yang tak segan membunuh dengan racun.

Untuk memilih, walau bukan cara yang akurat, jika ingin menonton drama sejarah yang “berat” pilih yang  based on novel. Sedangkan tontonan hiburan biasanya dari web comic atau murni hasil karya penulis scenario.

Benang merahnya, aktor dan aktris sama-sama sedap dipandang mata. Gebyar busana yang melambai indah, serta latar belakang pemandangan negara China yang memanjakan mata.

Terlebih “Goodbye My Princess” mengambil lokasi Bashang Grassland, padang rumput yang keren banget, karena memvisualkan Xiao Feng sebagai putri Kerajaan Liang Barat dan cucu Kerajaan Dan Chi, penguasa daratan Barat Laut Tiongkok yang sebagian besar terdiri dari hamparan padang rumput.

Suguhan upacara-upacaranya, bikin pingin travelling kesana. ^^

Demikian pula busana para aristokrat yang mewah, baik yang di daerah barat maupun di daratan barat. Penuh gebyar. Pakaian pengantinnya bo, punya buntut bermeter-meter.  Nampak mewah membalut Peng Xiao Ran pemeran  Qu Xiao Feng yang dari sononya cantik banget.

Aktingnya juga patut diacungi jempol. Belum lagi chemistry dengan aktor muda berbakat  Oliver Chen (kelahiran 1996) yang bikin hati penonton meleleh-leleh.

Secara keseluruhan, nilai 9/10 untuk “Goodbye My Princess”. Walau sad ending, penonton puas dengan plot yang  cukup rapat. Saya yakin, novelnya bakal bikin saya terhanyut jauh … jauh …. ^^


 

Profile

Drama Goodbye My Princess

Native Title: 东宫

Based on novel Eastern Palace (东宫, Dong Gong) by Fei Wo Si Cun

Country: China

Director: Li Mu Ge

Written by Qian Yu, Wang Yihan, Xu Xiaolin, Hu Rong, Liu Xiao, He Yitong

Producer(s): Li Huan, Wang Botong

Production location(s): Beijing, Bashang Grassland, Dunhuang, Hengdian

Episodes: 52

Aired: Feb 14, 2019 - Mar 25, 2019

Original Network: Youku

Duration: 45 min.

Content Rating: G - All Ages

 


 

The King: Eternal Monarch, Sepotong Cinta Dalam Fiksi Ilmiah

 

Percaya bumi itu bulat? Atau bumi itu datar?

Bagaimana dengan dunia parallel, atau kehidupan selain dunia kita?

Para ahli fisika kuantum  meyakini bahwa selain kehidupan yang kita kenal dan jalani sekarang, ada satu atau lebih kehidupan lain yang juga berjalan secara bersamaan dalam dunia paralel.

Malangnya observasi hanya bisa dilakukan di dunia kita,sehingga hasilnya ngga valid. Ahli fisika Dr. Michio Kaku, menganalogikan  parallel universe seperti yang dialami seekor ikan gurami dalam sebuah kolam.

Saat hujan turun, ikan gurami merasakan getaran yang berasal dari gelombang akibat tetesan air hujan. Getaran itu berupa gravitasi dan cahaya dari alam semesta lain. Sehingga dia mengetahui ada kehidupan lain diluar kolam. Sayang, akibat keterbatasan, dia tidak bisa membuktikannya. (sumber: ikons.id)

Dasar teori dunia parallel (parallel universe) adalah ketidak terbatasan jagat raya yang memberikan kemungkinan adanya alam semesta lain. Diperkirakan ada 1011 galaksi di jagat raya, sehingga selalu ada kemungkinan ada kehidupan lain selain galaksi yang kita huni sekarang.

Keberadaan dunia parallel menjadi inti kisah drama Korea: “The King: Eternal Monarch". Untuk menghubungkan satu dunia dengan dunia lain dimunculkan “manpasikjeok”, seruling bamboo yang menjadi pusaka Kerajaan Corea.

Berkat manpasikjeok pula actor utama drama ini, Lee Min Ho bertemu dengan Kim Go Eun. Kemudian bahu membahu mencari potongan manpaksijeok lain yang diikuasai sang paman yang merupakan trouble maker kisah ini. Dengan kata lain, seruling bamboo dan si paman menjadi benang merah. Tanpa keduanya, ngga ada kisah The King: Eternal Monarch. :D

Siapa Lee Min Ho, ngga usah dibahas lagi dong ya? Namanya melejit paska Boys Over Flower, dan wajahnya bikin banyak perempuan merindu, wakakak …. :D

Juga Kim Go Eun, aktris  yang merayakan ulang tahun ke-29 pada 2 Juli kemarin, sukses membintangi Goblin, Cheese in The Trap dan penyabet beberapa penghargaan serta nominasi. Padahal sepanjang karirnya Kim Go Eun cuma bermain di 3 serial drama lho, selebihnya doi lebih sering bersliweran di layar perak.

Tepat banget memilih mereka berdua sebagai pemeran utama The King: Eternal Monarch. Drama ini seakan ditulis penulis scenario khusus untuk Lee Min Ho dan Kim Go Eun.  ^^


Ditambah penampilan Woo Do Hwan yang berperan ciamik dalam 2 karakter. Serta Lee Jung Jin, sang Pangeran Geum yang anggun dalam karakter antagonis, sukses menyihir penonton Korea Selatan dan berhasil meraih rating 2 digit.

Baca juga: About Time, Tentang Kematian: Pilih Dia atau Kamu?

 

Lee Min Ho sebagai Lee Gon. Raja Kerajaan Corea, Di usianya yang ke-8, Lee Gon harus melihat peristiwa berdarah: ayahnya, Lee Ho, Raja Corea yang sedang berkuasa, dibunuh oleh Pangeran Geum, kakak ayahnya.

Lee Gon kecil hampir bernasib sama , untunglah datang penyelamat tak dikenal. Bahkan Lee Gon sempat menyembunyikan patahan manpasikjeok yang diincar pamannya.

Lee Gon juga berhasil mengambil name tag dari tubuh penyelamatnya. Seorang tak dikenal dengan kostum hitam-hitam.

Name tag tersebut atas nama letnan polisi  Jeong Tae Eul, nama yang tak terdaftar dalam Kerajaan Corea.

Saat tersesat di hutan bamboo, Lee Gon baru memahami fungsi patahan manpasikjeok yang disembunyikan dibalik pecut kudanya. Dia juga menemukan jalan menuju dunia lain yang bernama Republik Korea, tempat Jeong Tae Eul tinggal.


Kim Go Eun sebagai Jeong Tae Eul. anggota kepolisian Republik Korea, Hidup bahagia dengan ayahnya, pelatih tae kwon do tak menduga suatu hari bertemu dengan pangeran berkuda putih yang terobsesi padanya.

Wajah mirip dirinya ternyata hidup di Kerajaan Corea. Tidak hanya mirip tetapi plek sama sidik jari, golongan darah serta tanggal lahirnya.

Bedanya perempuan bernama Luna tersebut menderita kanker stadium akhir, serta kerap keluar masuk penjara karena tindakan criminal.

Luna diselundupkan ke Republik Korea untuk memuluskan langkah Pangeran Geum menguasai manpasikjeok, sedangkan Jeong Tae Eul dibawa ke Kerajaan Corea sebagai tahanan.


Lee Jung Jin sebagai Pangeran Geum/ Lee Lim. Anak tertua Raja Corea yang mendambakan kejayaan dunia. Dia tahu manpasikjeok yang tersimpan diistana dapat memenuhi ambisinya.

Dengan persiapan matang, dia berhasil merebut manpasikjeok dari istana, dan membunuh adiknya,  Lee Ho, raja yang sedang berkuasa.  Sayang terjadi peristiwa diluar prediksi. Keponakannya berhasil mematahkan manpasikjeok dan menyembunyikannya.

Lee Lim melarikan diri ke Republik Korea dan mulai menyusun kekuatan untuk merebut patahan manpasikjeok dari tangan kepokannya.

Woo Do Hwan sebagai Jo Young

Woo Do Hwan sebagai Jo Young,  bodyguard raja Lee Gon di Kerajaan Corea, dan sebagai Jo Eun Sup di Republik Korea.

Sebagai anak pejabat istana Kerajaan Corea, Jo Young menjadi teman kecil Lee Gon, kemudian dipercaya menjadi body guardnya. Kepada Jo Young pula, Lee Gon mengisahkan rahasianya.

Untuk membantu melacak keberadaan pamannya di Republik Korea, Lee Gon mengajak Jo Young. Saat itulah Jo Young bertemu Jo Eun Sup, orang  yang berwajah sama namun bertolak belakang dalam hal latar belakang keluarrga,  sifat serta karakter.

Woo Do Hwan sebagai Jo Eun Sup

Ada hukum tak tertulis yang berlaku, yaitu  tidak boleh ada 2 manusia yang berwajah/ bertubuh sama dalam satu dunia. Salah satu harus mati, agar tak menimbulkan kebingungan/kekacauan.

 

Kim Kyung Nam sebagai Kang Shin Jae, anggota kepolisian di Republik Korea. Sebetulnya dia adalah warga Kerajaan Corea . Saat masih kecil Shin Jae diselundupkan ke Republik Korea.

Peran ibunya dibutuhkan Lee Lim. Saat sang ibu merasa putus asa dan hampir bunuh diri bersama Shin Jae, Lee Lim menawarkan bantuan.  Barter pun terjadi. Shin Jae menggantikan posisi anak seorang hartawan di Republik Korea yang dalam keadaan koma, ibu Shin Jae menjadi mata-mata Kerajaan Corea.


Sinopsis The King: Eternal Monarch

Tiupan manpasikjeok membuat ombak menjadi tenang. Angin berhenti.

Ombak menjadi tenang. Lawan pergi. Penyakit sembuh.

Hujan turun ditanah kering. Cuaca musim hujan membaik.

Begitu banyak kesaktian yang dimiliki manpasikjeok, yang diturunkan sejak Raja Sinmun, Dinasti Silla, membuat seruling bamboo ini menjadi pusaka Kerajaan Corea.

Raja Lee Ho tidak mengetahui bahwa Manpasikjeok mampu membuat pemiliknya menguasai waktu dunia parallel.

Berbeda dengan Lee Ho adalah Lee Lim, kakak tertua beda ibu yang berambisi ingin menguasai dunia. Karena itu pada  tahun 1994,  Lee Lim bersama dengan tangan kanannya melakukan serangkaian pembunuhan demi merebut manpasikjeok.

Pangeran Geum, nama panggilan Lee Lim berhasil membunuh Lee Ho. Namun gagal mendapatkan manpasikjeok dalam keadaan utuh, Keponakannya, Lee Gon mematahkan manpasikjeok saat melakukan perlawanan.

Walau hanya patahan,  manpasikjeok tetap bisa membantu  Pangeran Geum memasuki  dunia Republik Korea, tempatnya bersembunyi dengan identitas orang yang dia bunuh untuk menutupi keberadaannya.

Pangeran Geum juga mengumpulkan anak buah dan menyusun strategi untuk menemukan kembali patahan manpasikjeok, jika perlu menukar nyawa, dan menyandera agar bisa menyelusupkan orangnya ke Kerajaan Corea.   

Pada tahun 2019, Lee Gon, pengganti Raja Lee Ho, baru menemukaan rahasia manpasikjeok setelah dewasa dan bertekad menemukan Letnan Jeong Tae Eul, sosok yang semula dikira sebagai penyelamat nyawanya.

Jeong Tae Eul ternyata tinggal di Republik Korea. Umurnya masih muda. Jadi tak mungkin dialah sosok penyelamat di malam berdarah.

Hasil penyelidikan Lee Gon menyimpulkan bahwa kedua patahan manpasikjeok harus disatukan agar terjadi keseimbangan, setelah sebelumnya dikacaukan Pangeran Geum.

Namun keseimbangan menuntut konsekuensi lain, kisah cintanya dengan Jeong Tae Eul akan terhapus.

Baca juga : Hotel Del Luna, Menembus Batas Fantasi Hongs Sisters


Review The King: Eternal Monarch.

Déjà vu …. !

Menonton adegan Lee Gon kembali ke masa silam untuk mengubah kisah, walau berarti harus menghapus kisah cintanya dengan Jeong Tae Eul.

Adegan ke masa silam (untuk mengubah nasib), terdapat dalam kisah Harry Potter. Harry Potter dan Hermione Granger dalam Harry Potter and The Order of The Phoenix, menggunakan mesin waktu dari gurunya untuk melepaskan Sirius Black dari penjara di Menara.

Seperti banyak fiksi, imajinasi pengarang bisa saja sama. Terlebih penulis skenario drama Korea dituntut untuk menyajikan plot kisah menawan. Sumber daya alam mereka terbatas. Berbeda jauh dengan negara Cina.

Sebagai contoh setting adegan kerajaan, itu-itu aja dan kalah mewah dengan drama Cina yang nampak megah dan cerminan istana beneran. Terlebih pemandangan alamnya yang bukan sekedar permainan augmented reality (AR).

Karena itu, dibutuhkan kekuatan plot cerita, pemilihan pemeran yang tepat  serta kesolidan team pendukung sebagai point penentu keberhasilan drama Korea.

Plot cerita seperti biasanya ada bolong disana-sini, tapi tertutup dengan baik berkat permainan apik Lee Min Ho dan Kim Go Eun. Kisah ini seolah ditulis untuk mereka berdua.

Credit point lainnya harus diberikan untuk Lee Jung Jin, pemeran Pangeran Geum yang dengan langkah flamboyannya mendatangi korban. Atau mengayunkan payung berisi manpasikjeok,  berdetak memecah keheningan malam.

Dingin, arogan dan melakukan setiap step dengan penuh perhitungan. Wajah feodal Pangeran Geum nampak datar saat  berkata-kata halus, namun tangannya menjulur ke bawah, kemudian krekek …krekek ….leher korbanpun terpuntir hingga nyawanya melayang.

Tak kalah mempesona adalah acting Woo Do Hwan yang memerankan 2 karakter sekaligus. Jo Young yang dingin, kaku dan jago berkelahi untuk membela raja. Serta Jo Eun Sup yang ngocol, konyol dan pastinya lucu.

Selain The King: Eternal Monarch, Woo Do Hwan juga berakting ciamik dalam beberapa serial, diantaranya sebagai pemuda broken heart dalam Save Me.

Persahabatan Woo Do Hwan dan Lee Min Ho berlanjut paska shooting The King: Eternal Monarch, dan memenuhi timeline penggemar drama Korea dengan adegan bromance mereka,𝩀𝩀𝩀

Drama ini recommended, walau semula saya enggan menontonnya. :D

Namun, ide kisah serta permainan actor pendukung seperti yang disebut di atas membuat saya berdecak kagum. Wow!

 Baca juga: 

Save Me, Belenggu Aliran Sesat

Vaga bond, Gajah Bertarung, Pelanduk Mati di Tengah

Profile

Drama: The King: Eternal Monarch

Revised romanization: Deo King: Youngwonui Gunjoo

Hangul: 더 킹: 영원의 군주

Director: Baek Sang-Hoon

Writer: Kim Eun-Sook

Network: SBS

Episodes: 16

Release Date: April 17 - June 12, 2020

Runtime: Friday & Saturday 22:00

Language: Korean

Country: South Korea


Newer Posts Older Posts Home

Search This Blog

ABOUT ME



Assalamualaikum, hai saya Maria G Soemitro, mantan chief accounting yang menyukai sisik melik environment, cooking dan drama Korea,  saya bisa dihubungi di : ambu_langit@yahoo.com
Selengkapnya tentang saya bisa klik disini, penghargaan yang saya peroleh ada disini

Pertemanan

Follow by Email

Translate

POPULAR POSTS

  • Dewi Kentring Manik, Dewi Cantik Jelita Pelindung Kota Bandung
  • Angkotna Ditarik, Mangggg ........
  • Orkestra Jalanan
  • The King: Eternal Monach, Sepotong Cinta Dalam Fiksi Ilmiah
  • Graceful Family, Mencari Pengakuan Ibu Kandung

Featured Post

Energi dari Sampah, Menunggu Sentuhan Pelaku Green Jobs

  Energi Dari Sampah, Menunggu Sentuhan Pelaku Green Jobs “Sekarang saya ngirit gas, jarang beli,” kata seorang ibu di perumahan Griya Cempa...

Categories

  • lifestyle 196
  • review 123
  • drama korea 90
  • kuliner 77
  • healthy 54
  • blogging 47
  • finansial 38
  • review kuliner 37
  • Environment 22
  • budaya 19
  • travelling 19
  • beauty 15
  • Zero Waste Lifestyle 14
  • fiksi 14
Powered by Blogger.
Powered By Blogger

Blog Archive

  • ▼  2021 (32)
    • ▼  March (3)
      • Cantik Lestari Tanpa Merusak Alam Dengan Minyak Te...
      • Penthouse, Kisah Halu yang Penuh Teriak Kemarahan
      • 4 Manfaat HRIS Software untuk Perusahaan di Bidang...
    • ►  February (13)
    • ►  January (16)
  • ►  2020 (188)
    • ►  December (11)
    • ►  November (20)
    • ►  October (16)
    • ►  September (17)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (6)
    • ►  May (23)
    • ►  April (26)
    • ►  March (19)
    • ►  February (9)
    • ►  January (19)
  • ►  2019 (112)
    • ►  December (7)
    • ►  November (6)
    • ►  October (8)
    • ►  September (12)
    • ►  August (6)
    • ►  July (11)
    • ►  June (9)
    • ►  May (28)
    • ►  April (13)
    • ►  March (6)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2018 (54)
    • ►  December (4)
    • ►  November (16)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (6)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (5)
    • ►  March (5)
  • ►  2017 (53)
    • ►  December (9)
    • ►  November (5)
    • ►  October (3)
    • ►  September (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (5)
    • ►  June (6)
    • ►  May (9)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (5)
    • ►  November (2)
    • ►  January (3)
  • ►  2015 (25)
    • ►  October (1)
    • ►  September (14)
    • ►  March (2)
    • ►  February (8)
  • ►  2014 (2)
    • ►  December (2)

SUBSCRIBE & FOLLOW

SUBSCRIBE NEWLETTER

Popular Posts

  • Graceful Family, Mencari Pengakuan Ibu Kandung
    “Kau adalah kegagalan” “Aku bahkan tak bisa membuangmu” Pernah melihat atau mendengar seorang ibu berkata begitu kejam dengan ...
  • Nasi Tutug Oncom, Makanan Wong Cilik Anu Kacida Raosna!
    “Mbak, beli nasi tutug oncomnya ya?” Begitu sapaan Suzy setiap berpapasan di area Taruna Bakti Bandung, lokasi anak-anak saya dan...
  • Jangan Ngebakso Sultan ya, Ntar Ketagihan Lho!
    “Bakso Bandung enak semua”, kata Azizah Azizah, tetangga sebelah rumah saya di Cigadung.   Baru pulang dari tugasnya berbu...
  • The King: Eternal Monach, Sepotong Cinta Dalam Fiksi Ilmiah
      The King: Eternal Monarch, Sepotong Cinta Dalam Fiksi Ilmiah   Percaya bumi itu bulat? Atau bumi itu datar? Bagaimana dengan dunia...
  • Dewi Kentring Manik, Dewi Cantik Jelita Pelindung Kota Bandung
    Selama puluhan tahun tinggal di Kota Bandung ada 2 pertanyaan yang   amat sangat penasaran ingin saya ketahui jawabannya,  ...

Lifestyle

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates