Love on the Turquoise Land, Kisah Cinta Seorang Pemburu Gunung Nan

maria-g-soemitro.com

Love on the Turquoise Land, Kisah Cinta Seorang Pemburu Gunung Nan

Gen Alpha (lahir ~2010-2025) mungkin tak mengenal Mbah Maridjan. Andai pernah, barangkali sekadar melintas di timeline media sosial, karena juru kunci Gunung Merapi tersebut telah menghembuskan nafas terakhir pada 2010.

Selalu berpakaian khas abdi dalem, yaitu pakaian lurik dan blangkon di kepala, Mbah Maridjan diangkat Sri Sultan Hamengkubuwono IX  pada 1982. Tugasnya menjaga  wilayah lereng Merapi sesuai filosofi Jawa yang kental dengan nilai-nilai spiritualitas.

Mereka yang pernah bertemu dengan almarhum pastinya ingat dengan pesannya agar manusia harus  hidup selaras dengan alam, bukan menantang atau melawannya. Manusia juga wajib menjaga keseimbangan dengan alam.

Begitu setianya Mbah Marijan pada tugas, sehingga sewaktu Gunung Merapi meletus dengan dahsyat dan pihak berwenang mengevakuasi warga, Mbah Maridjan tetap bertahan di rumahnya, bertekad menjalankan tugas sebagai juru kunci Gunung Merapi sampai akhir hayat.

Sesudah amukan Gunung Merapi mereda, jenazah Mbah Marijan ditemukan dalam posisi bersujud, di antara puing rumah yang luluh lantak diterjang wedhus gembel (awan panas).

Saya teringat pengabdian Mabah Marijan pada tugasnya ketika sedang menonton drama China “Love on the Turquoise Land”. Drama yang diadaptasi dari novel "An Owl Rising from the Green Soil" (枭起青壤) by Wei Yu (尾鱼) ini dibintangi 2 bintang papan atas, Chen Xing Xu dan Dilraba Dilmurat.

Sayang, drama yang berkisah pengabdian pewaris pasukan yang dibentuk kaisar dari zaman kuno ini hanya mendapat rating 7,8/10. Padahal intronya sangat menarik lho, coba kita simak:

Pada zaman kuno, sebuah meteor jatuh  ke hutan tua di Gunung Nan

Meteor tersebut mencair dan masuk ke tanah

Menyebabkan tanah berwarna kehijauan

Tanaman, burung dan binatang mengalami perubahan aneh

Kejadian misterius sering terjadi

Setelah itu mulai muncul mahluk buas yang takut cahaya, memakan daging dan sangat kejam di kawasan Gunung Nan

Penduduk menamai mahluk buas tersebut: Mahluk Gelap

Mahluk gelap sangat brutal, mereka membunuh tanpa ampun

Dan membuat rakyat menderita luar biasa

Kaisar mengirim pasukan untuk melawan mahluk gelap

Dan memaksa mereka kembali tinggal di bawah tanah

Sejak saat itu pasukan yang menjaga daerah itu menyembunyikan identitas mereka dan menyebut mereka sebagai Pemburu Gunung Nan

Mereka bersumpah untuk tidak berdampingan dengan mahluk gelap

Legenda itu diwariskan hingga kini

Luka yang disebabkan mahluk gelap, beberapa waktu kemudian akan membentuk jaringan seperti selaput

Itu akan berakar dan bertunas

Baca juga drama Dilraba Dilmurat lainnya:

Love Designer, Kisah Tentang si Cantik dan si Cowok Alfa

The Long Ballad, Tentang Dua Putri Kerajaan yang Bertahan Hidup

Pretty Li Hui Zhen, Pesan Cantik ala Tara Basro

maria-g-soemitro.com

Dilraba Dilmurat sebagai  Nie Jiu Luo

“Cantik, punya aura seniman, namun bicara selalu ketus,” demikian ciri-ciri Nie Jiu Luo menurut Yan Tuo saat pertama bertemu.

Bukan tanpa sebab Nie Jiu Luo selalu bersikap ketus. Sejak kecil dia sudah ditinggal pergi ibu kandungnya, seorang Pemburu Nanshan, untuk melaksanakan tugas membasmi Mahluk Gelap.

Sesudah kepergian sang ibu, ayahnya bunuh diri karena depresi, sehingga dia dibesarkan Paman Jiang, Ketua Pemburu Gunung Nan.

Dari tiga tim Pemburu Gunung Nan, yaitu tim pelacak, tim penyerang, dan tim pencambuk, Nie Jiu Luo digembleng sebagai tim pelacak yang bertugas melacak keberadaan Mahluk Gelap.

Untuk itu, dia harus menjauhi makanan yang berbau menyengat seperti mint, jahe serta rempah lainnya.

Ada beberapa anak keturunan Pemburu Gunung Nan yang digembleng bersama Nie Jiu Luo, namun hanya dia yang mendapat warisan pisau, dan mendapat julukan “Pisau Gila”

Ingin menekuni profesi sebagai pematung, beberapa kali Nie Jiu Luo mengutarakan keinginan untuk mengundurkan diri sebagai anggota Pemburu Gunung Nan.

Sayang keinginan tersebut tak mudah terlaksana. Hati nuraninya terketuk ketika mendengar ada anggota Pemburu Gunung Nan yang ditawan oleh kawanan Mahluk Gelap.

maria-g-soemitro.com

Chen Xing Xu sebagai Yan Tuo

Samar Yan Tuo ingat perkenalan pertamanya dengan Bibi Lin. Kala itu ayahnya mengenalkan seorang perempuan muda untuk membantu ibu Yan Tuo yang sedang hamil besar. Sesudah itu Yan Tuo hanya tau ibunya menangis dan menghilang.

Yan Tuo juga ingat dia punya adik perempuan. Bersama sang adik, dia pernah tersesat ke dalam labirin ruang rahasia di dalam perkebunan milik ayahnya. Namun dia lupa, kelanjutannya.

Karena sekarang, dia hanya sendirian, pewaris tunggal di Group Roushan Kota Xicang yang gerak geriknya dipantau Bibi Lin.

Selain dia, ada seorang gadis bernama Lin Ling yang selalu nampak terintimidasi dengan kehadiran Bibi Lin.

Sewaktu menemukan buku harian ibunya, Yan Tuo baru tersadar ada yang tidak beres dengan kehadiran Bibi Lin dan orang-orang di sekitarnya. Dia juga baru menyadari wajah Bibi Lin tak berubah menjadi tua, sejak awal bertemu 20 tahun silam.

Yan Tuo pun mulai membongkar misteri Bibi Lin dan berharap menemukan adiknya tercinta.


maria-g-soemitro.com
Synopsis Drama China Love on the Turquoise Land

Sebagai pewaris Group Roushan di Kota Xicang, semula hidup Yan Tuo lurus saja. Hidupnya terjamin di bawah pengawasan Bibi Lin yang menggunakan nama ibunya, Lin Xi Rou.

Secara samar, terkadang Yan Tuo teringat punya ayah, ibu, dan adik perempuan yang entah mengapa tak pernah dilihatnya lagi.

Ingatannya semakin jelas setelah Yan Tuo menemukan buku harian ibunya dan mulai mendeteksi keanehan orang-orang disekelilingnya, diantaranya wajah Bibi Lin yang tak pernah menjadi tua. Wajahnya persis sama ketika Yan Tuo mengenal Bibi Tuo untuk pertama kali.

Merasa penasaran, Yan Tuo mengajak Lin Ling,  seorang gadis yang juga berada di bawah pengawasan Bibi Lin, untuk bekerja sama. Bersama Lin Ling, dia mulai melacak Group Roushan diluar aktivitas formal di bidang farmasi. 

Titik terang muncul kala Yan Tuo  ikut mengunjungi panti asuhan yang terletak di Gunung Nan. Panti asuhan yang selama ini didanai Group Roushan ternyata menyimpan misteri, diantaranya manusia berlumuran darah yang tiba-tiba menyerang Yan Tuo secara brutal.

Di Gunung Nan pula untuk pertama kalinya Yan Tuo melihat Nie Jiu Luo, anggota Pemburu Gunung Nan yang membantunya menyingkap misteri.

Bibi Lin ternyata adalah Mahluk Gelap berwujud manusia. Dia memiliki pasukan Mahluk Gelap berwujud manusia yang membutuhkan manusia hidup untuk dijadikan “kantong darah”. 

Untuk tujuan itu Bibi Lin mendanai panti asuhan. Termasuk mengangkat Lin Ling sebagai salah satu anak asuhnya. Sedangkan Yan Tuo dirawat demi menjamin keberlangsungan Bibi Lin di alam manusia.

Nie Jiu Luo juga menjelaskan bahwa Pemburu Gunung Nan dibentuk kaisar dari zaman kuno untuk membasmi Mahluk Gelap. Tugas ini diwariskan dari generasi ke generasi, seperti halnya Nie Jiu Luo yang mendapat tongkat estafet dari orangtuanya.

Dua puluh tahun silam, ibu Nie Jiu Luo pernah bertempur dengan Bibi Lin (dalam wujud monster) kala menangani perbaikan Gerbang Jinren. Pertempuran tersebut menyebabkan tewasnya ibu Nie Jiu Luo, sedangkan Bibi Lin melarikan diri.

Nie Jiu Luo dirawat dan dibesarkan Paman Jiang Bai Chuan, Ketua Pemburu Gunung Nan. Dia digembleng menjadi bagian dari tim pelacak, yang membuatnya berlatih memiliki penciuman tajam untuk melacak Mahluk Gelap.

Tugas yang semakin lama semakin sulit dilakukan karena Mahluk Gelap yang telah menjadi manusia sulit dicium aromanya, namun lebih ganas. Manusia yang pernah digigit dan dicakar Mahluk Gelap hanya bisa diobati oleh Pemburu Gunung Nan.


maria-g-soemitro.com

Review Drama China Love on the Turquoise Land

Serasa melihat Angelina Jolie sebagai Lara Croft ketika melihat aksi Dilraba Dilmurat dalam drama China "Love on the Turquoise Land". Dalam drama ini dia  mendapat julukan “Pisau Gila”  karena berpakaian khusus berwarna gelap dan menggunakan pisau untuk menyerang musuh.    

maria-g-soemitro.com
source: Mydramalist

Beruntung drama ini lumayan diapresiasi reviewers IMDb, dibanding film “Lara Croft: Tomb Raider” yang hanya mendapat rating 5,8/10,  drama China “Love on the Turquoise Land” memperoleh rating lumayan, yaitu 6,4/10.

Rating tersebut hanya selisih sedikit lebih tinggi dari rating Douban, situs web jejaring sosial dan basis data daring Tiongkok yang popular mirip IMDb, yang memberi rating 6,3/10.

Rating yang lumayan, tapi tidak cukup tinggi, mengingat drama China "Love on the Turquoise Land" diperankan dua bintang papan atas Dilraba Dilmurat dan Chen Xingxu. 

Apa penyebabnya?

Akting Dilraba Dilmurat dan Chen Xingxu seperti biasa, selalu bagus. Keduanya memahami karakter yang diperankan dan berhasil membangun chemistry. 

Ditambah beberapa adegan yang bikin meleleh, bisa-bisa penggemarnya berharap keduanya jadian di dunia nyata.

Prolognya saya suka, serasa menonton wayang kulit lengkap dengan lagunya.

Sinematografinya juga khas drama China yang digarap apik. Penonton diajak masuk ke dunia mistis, bedanya tim protagonis masih berada di era kuno sementara tim antagonis sudah berada di abad kini.

Alurnya maju mundur, mengajak penonton melihat awal terjadinya prahara yang menimpa keluarga ML, dengan sajian paduan thriller dan budaya sepanjang drama yang mungkin membosankan bagi sebagian penonton.

Puncaknya terjadi ketika penulis skenario membuat FL amnesia. Duh, gak penting amat! 

Barangkali kesempatan berimajinasi yang diberikan pada penulis skenario terlalu banyak. Harusnya drama China “Love on the Turquoise Land” cukup 24 episode saja, agar alur kisah lebih fokus dan padat. Sehingga reviewers dengan senang hati memberi nilai cukup tinggi.

Baca juga drama Chen Xing Xu lainnya:

Goodbye My Princess, Ending yang Menyayat Hati

My Boss, Kisah Cinta Advokat Perceraian yang Ganteng

The Starry Love, (Bukan) Cinta Putri yang Tertukar

Profile 

Title: Love on the Turquoise Land

Native Title: 枭起青壤

Also Known As: An Owl Rising from the Green Soil , Xiao Qi Qing Rang , 梟起青壤

Director: Tian Li, He Tan

Genres: Thriller, Romance, Sci-Fi, Fantasy

Type: Drama

Format: Standard Series

Country: China

Episodes: 32

Aired: Nov 22, 2025 - Dec 6, 2025

Genres: Thriller, Romance, Sci-Fi, Fantasy

Original Network: Tencent Video

Duration: 45 min.




No comments

Terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar
Mohon menggunakan akun Google ya, agar tidak berpotensi broken link
Salam hangat