The Long Ballad, Tentang Dua Putri Kerajaan yang Bertahan Hidup
Harta, tahta, wanita, ternyata juga merasuki salah satu organisasi keagamaan di Indonesia. Publik melihat konflik yang terjadi antara pengurus Syuriyah dan ketua Umum hanya seputar permintaan mundur sang ketua, namun ternyata masalah utamanya adalah: pengelolaan tambang!
Paling tidak itulah hasil interogasi Tempo.co yang bisa disimak melalui podcast atau channel YouTube mereka: Bocor Alus Politik.
Harta, tahta, wanita lainnya terjadi di Keraton Solo. Paska wafatnya Pakubuwono (PB) XIII pada November 2025, anak sulung sang sunan (KGPH Hangabehi) dengan anak bungsu (KGPH Purbaya) yang kebetulan lahir dari permaisuri.
Konflik Keraton Solo ini seperti mengulang konflik 18 tahun silam. Setelah PB XII mangkat pada 12 Juni 2004, sang sunan tidak memiliki permaisuri, juga tidak menunjuk pewaris, hingga putra pertama (Sinuhan Hangabehi) dan putra dari selir lain (Sinuhan Tedjowulan) saling klaim, saling berebut tahta.
Jadi, bisa dipahami ya, zaman now aja “harta tahta wanita” menjadi penyebab keributan, apalagi era jadul, seperti yang dikisahkan dalam drama China “The Long Ballad”, antar saudara saling jegal, saling bunuh.
Diadaptasi dari manhua "Chang Ge Xing" (长歌行) by Xia Da (夏达), drama China “The Long Ballad” yang berhasil meraup rating 8,6 ini baru berhasil saya rampungkan.
Padahal bertabur bintang lho, mulai dari Dilraba Dilmurat, Zhao Lu Si, Leo Wu sampai Liu Yu Ning adu akting dalam drama ini.
Seru pastinya ya? Yuk ah langsung aja kita obrolin:
Baca juga drama Dilraba Dilmurat lainnya:
Love Designer, Kisah Tentang si Cantik dan si Cowok Alfa
Pretty Li Hui Zhen, Pesan Cantik ala Tara Basro
Dilraba Dilmurat sebagai Li Chang Ge /Putri Yong Ning
Terlahir dari istri sah Putra Mahkota Dinasti Tang, Li Chang Ge bergelar Putri Yong Ning
Namun bonding yang kuat diterimanya dari Pangeran Qin, adik ayahnya. Sang paman mengajarinya bela diri dan strategi militer, ilmu yang dibutuhkannya ketika terjadi pergantian kekuasaan. Ayah, ibu dan saudara-saudaranya dibunuh, dan dia harus melarikan diri karena terancam dibunuh juga.
Leo Wu sebagai Ashile Sun
Musuh dari musuhku adalah temanku
Demikian kata Ashile Sun ketika melihat Chang Ge diburu tentara istana dan terancam hukuman mati.
Sebagai anak angkat Ashile Chuobi, pemimpin Suku Ashina, hidup Sun penuh perjuangan.
Ibu kandungnya disandera dan dia ditugaskan mengepalai prajurit Elang yang senantiasa diadu oleh sang ayah, dengan Ashile She Er pemimpin prajurit Serigala dan Tu Ka She pemimpin pasukan Beruang.
Namun, musuh yang paling menakutkan ternyata Princess Yi Cheng [Khatun of Ashile Tribe] yang berniat menguasai Suku Ashina dan menyerang penguasa dinasti Tang.
Zhao Lu Si sebagai Li Le Yan / Yong An
Manusia tidak hidup untuk menuruti perintah
Manusia juga tidak hidup untuk kebaikan
Manusia hidup demi hal yang mereka anggap berharga
Demikian kata Li Le Yan kala menegur Hao Du
Li Le Yan berubah. Dari seorang putri pemalu, penakut dan selalu berlindung dibalik bahu saudara sepupunya, dia menjadi tegar dan kuat setelah mengalami hidup bak rakyat jelata.
Sebelumnya Li Le Yan lahir dengan sendok emas. Istana tempatnya dilahirkan sangat nyaman dan selalu melindunginya.
Hingga terjadi peristiwa penculikan. Nyaris dijual sebagai budak, Le Yan sempat bekerja sebagai buruh tekstil, kemudian ikut rombongan pengungsi, berjalan jauh dan bertemu dengan seorang anak yatim piatu, gelandangan, yang selalu kelaparan, bahkan seumur hidup belum pernah mencoba kelezatan sesuap nasi.
Synopsis Drama China The Long Ballad
Sebagian orang lembut bagai air
Beberapa orang bagai api
Mereka yang mendekatinya akan terbakar
Jika memaksakan diri bersama mereka
Kita akan hancur menjadi abu
Di era dinasti Tang, dua putri kerajaan tumbuh bersama sejak kecil. Putri kerajaan pertama bernama Li Chang Ge, dia bergelar Putri Yong Ning karena terlahir dari istri sah putera mahkota.
Putri kerajaan kedua adalah Li Le Yan, anak perempuan Pangeran Qin, adik putra mahkota.
Keduanya kerap bersama bukan saja merupakan saudara sepupu, juga karena Chang Ge punya bonding yang lebih kuat dengan ayah Li Le Yan, daripada ayahnya sendiri.
Sang paman lah yang menempa Chang Ge menjadi perempuan cerdas, piawai dalam bela diri dan strategi militer. Maskulinitas Chang Ge berbanding terbalik dengan Le Yan. Dia lebih menyukai kaligrafi, sastra, menyulam dan keahlian lain yang “perempuan” banget.
Perebutan kekuasaan membuat keduanya terpisah. Pangeran Qin bersama kelompok pendukungnya menggulingkan putra mahkota. Akibatnya putra mahkota dan seluruh keluarganya tewas dibunuh.
Chang Ge selamat karena ibunya sudah mendapat firasat buruk. Chang Ge sempat dikirim keluar dari Istana Timur, tempat kediaman putra mahkota, namun kembali lagi karena mendapat firasat buruk.
Chang Ge berhasil menyelinap masuk kediaman sang paman yang kini telah menjadi putra mahkota, dan bermaksud membunuhnya, tapi urung karena gak tega.
Sang paman yang bijak hanya menyuruh Chang Ge ditawan dalam istana pribadi.
Menyadari kekuatan sang paman yang sangat besar, Chang Ge melarikan diri dari istana, meninggalkan Chang’an, ibukota kerajaan, menuju Youzhou.
Chang Ge berharap Gubernur Youzhou akan membantunya melawan sang paman. Pertimbangan Chang Ge, sang gubernur merupakan sahabat mendiang ayahnya, keduanya pernah bersama di medan perang, berjuang membela kejayaan dinasti Tang.
Malang, harapan Chang Ge terlalu tinggi. Alih-alih berpihak padanya, Gubernur Youzhou malah menginstruksikan tentaranya untuk menangkap dan membunuh Chang Ge.
Sebetulnya, instruksi membunuh bukan berasal dari pamannya, melainkan penasihatnya, Du Ru Hui. Menteri Perang ini menugaskan Hao Du, anak angkatnya untuk menghabisi Chang Ge.
Beruntung, untuk sekian kalinya Chang Ge dibantu Ashile Sun, putra angkat ketua Suku Ashina yang sedang menyamar.
Suku Ashina yang menguasai padang rumput telah lama bermaksud menyerang Dinasti Tang, penguasa wilayah dataran tengah. Untuk mengetahui kekuatan pasukan dan logistiknya, Ashile Sun menyusup ke Chang’an, kemudian Youzhou dan bertemu Chang Ge.
Selain perang, ada solusi perdamaian yaitu pernikahan politik. Apabila berhasil, maka Li Le Yan yang telah diangkat sebagai Putri Yong’an, yang harus harus menikah dan berangkat menuju padang rumput Suku Ashina.
Tentu saja putra mahkota menolak. Agar anak gadisnya terhindar dari pernikahan politik, sang ayah mengirim Le Yan ke luar Chang’an dengan alasan sedang sakit.
Malang, tujuan baik sang ayah malah membuat Le Yan diculik pedagang budak.
Dua putri Kerajaan, dua kepribadian yang semula hidup nyaman dalam lingkaran istana, sekarang harus berhadapan dunia nyata, dunia yang dihadapi rakyat dalam kesehariannya.
Review Drama China The Long Ballad
Budak perempuan ini mengurangi minatku
Biarkan dia melayani She Er
Mereka serasi
Demikian kata Ashile Sun yang diperankan Leo Wu, ketika menolak Li Chang Ge /Putri Yong Ning (FL) sebagai pemberian atas kemenangan mengalahkan Ashile She Er.
Wow, adegan ini bikin pingin nyorakin FL yang diperankan Dilraba Dilmurat. Udah dikasih hati kok minta ampela. Sebelum diselamatkan Ashile Sun, Nyawa FL ini diujung tanduk, siap-siap dipenggal atau dijadikan budak.
Kelindan emosi emang mewarnai drama China “The Long Ballad”. Tiga serangkai penulis, yaitu: Chang Jiang, Pei Yu Fei, Ji Sang Rou, dengan rapi menyusun karakter setiap peran berikut pengembangannya.
FL yang temperamental dikisahkan menjadi lebih bijak. Putri Yong An (diperankan Zhao Lu Si) yang lemah dan gampang mewek, akhirnya tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan tegar. Dengan tegas dia menampar Hao Du (diperankan Liu Yu Ning) karena telah memanfaatkannya.
Jika ada kritik, lebih dialamatkan pada pemilihan Dilraba Dilmurat yang terlalu cantik, sehingga kurang macho, serta chemistry yang kurang greget antara Dilraba dan Leo Wu (ML).
Selebihnya, sungguh tepat drama China “The Long Ballad” mendapat rating 8,6 dari Mydramalist, selain akting, alur cerita yang runut dan menyenangkan, drama ini menggunakan transisi adegan pertempuran dari format live action ke format manhua dan donghua. Sangat inovatif.
Seperti diketahui drama China “The Long Ballad”merupakan adaptasi dari karya manhua "Chang Ge Xing" (长歌行) by Xia Da (夏达), pemenang penghargaan Golden Monkey Award dan Golden Dragon Award dari China Animation.
Meskipun fiksi Sejarah, beberapa peristiwa dan karakter yang digambarkan didasarkan pada catatan sejarah nyata Dinasti Tang abad ke-7. Unsur fiksi dan realitas terjalin dengan mulus dan dieksekusi dengan mendebarkan di sepanjang 49 episode.
Penonton seolah diajak memasuki kota kekaisaran Dinasti Tang, Chang'an, kota perbatasan Shouzhuo, Luoyang, padang rumput Mongolia, hingga Gurun Utara Mobei.
Setelah menengok laman profil sutradara, baru paham deh. Drama ini disutradarai Chu Yui Bun dan Gu Zhi Wei, dua sosok bertangan dingin yang berulangkali menghasilkan drama berating tinggi.
Sebagai penutup, jika sedang mencari drama China bagus, drama China “The Long Ballad” recommended banget, terlebih dua pemainnya (Zhao Lu Si dan Liu Yu Ning) ikut menyumbang suara merdunya, dalam lagu berikut ini:
- I Wish You Were My Long Lasting 多麼願你是我恆久的歌 by Zhao Lu Si 趙露思
- A Love Like Before 一愛如故 by Liu Yu Ning 刘宇宁
Baca juga drama Zhao Lu Si lainnya:
Love's Ambition, Rapuhnya Fondasi Mahligai Perkawinan
Hidden Love, Cinta Monyet pada Guru Fisika
Profile
Title: The Long Ballad
Native Title: 长歌行
Also Known As: A Longa Balada , Chang Ge Xing , Princess Chang Ge , Princess Changge , Song of the Long March , The Long March of Princess Changge , Trường Ca Hành , Путешествия Чангэ , القصيدة الطويلة , 長歌行 , 장가행
Screenwriter: Chang Jiang, Pei Yu Fei, Ji Sang Rou
Director: Chu Yui Bun, Gu Zhi Wei
Genres: Action, Historical, Romance, War
Type: Drama
Format: Standard Series
Country: China
Episodes: 49
Aired: Mar 31, 2021 - May 3, 2021
Aired On: Monday, Tuesday, Wednesday
Original Network: Tencent Video
Duration: 45 min.








.png)


No comments
Terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar
Mohon menggunakan akun Google ya, agar tidak berpotensi broken link
Salam hangat