Threads of Destiny, Ending Pengantin Perempuan yang Berganti Pasangan
Mengapa pesta pernikahan dalam budaya Tionghoa selalu dipenuhi warna merah?
Ternyata etnis China percaya bahwa warna merah merupakan warna keberuntungan, karena itu di setiap perayaan, terutama pernikahan, mereka selalu menggunakan warna merah untuk busana pengantin, hiasan rambut dan aksesori , dekorasi seperti lentera, spanduk, atau gorden, serta banyak elemen lain yang dapat terinspirasi dengan sentuhan merah.
Selain keberuntungan, warna merah juga melambangkan kebahagiaan, kesuburan, kesuksesan, dan nasib baik.
Tidak hanya warna merah, simbolisme hewan digunakan etnis China dalam pesta pernikahan. Seperti naga yang dikenal sebagai "Penguasa Binatang" (juga simbol Kaisar Tiongkok), dan burung phoenix sebagai "Raja Burung" (lambang Permaisuri Tiongkok).
Di zaman modern, naga melambangkan kekayaan dan kekuatan bagi mempelai pria, sementara burung phoenix melambangkan keanggunan dan pembaruan hidup pada pengantin perempuan.
Koeksistensi dua makhluk mitos ini melambangkan kebahagiaan, cinta, dan kemakmuran. Simbol hewan lain yang umum digunakan adalah koi, kupu-kupu, kelelawar, burung bangau, dan kuda.
Ternyata asyik ya mempelajari simbol-simbol pernikahan etnis China. Padahal ini baru sebagian kecil saja lho, belum lagi jika dibedah ketika berakulturasi dengan budaya Melayu yang kini banyak digunakan pengantin di Indonesia.
Rasa penasaran tentang busana etnis China ini muncul ketika menonton drama China “Threads of Destiny” yang berkisah tentang pengantin yang bertukar nasib.
Merupakan adaptasi dari web novel "Chong Sheng Zhu Mu Bu Zheng Bu Qiang, Shi Zi Ye Shou Si Bai Yue Guang" (重生主母不争不抢, 世子爷手撕白月光) by Qi Xing Jiu Yue (七星九月), drama China “Threads of Destiny diperankan aktris Zhu Li Lan dan aktor Qin Tian Yu.
Keduanya kerap muncul sebagai support role atau guest role dalam drama dengan rating tinggi yang diperankan aktor/aktris terkenal. Kali ini, baik Zhu Li Lan maupun Qin Tian Yu dipercaya memerankan FL dan ML dalam drama 26 episode, yang setiap episode hanya berdurasi 15 menit.
Menarik pastinya ya?
Baca juga drama Qin Tian Yu lainnya:
Serendipity, dan Kutukan Second Lead Syndrome
Story of Kunning Palace, Ketika Permaisuri nan Kejam Mengubah Takdir
The Starry Love, (Bukan) Cinta Putri yang Tertukar
Zhu Li Lan sebagai Jiang Xue Ying
Sebagai anak sulung dari istri sah keluarga Jiang, hidup Jiang Xue Ying penuh nestapa. Ayah kandungnya membencinya. Sang ayah berkolusi dengan ibu tiri dan adik tirinya, selalu menempatkan Jiang Xue Ying pada posisi yang salah.
Puncaknya terjadi ketika dia dijodohkan dengan Pangeran Lu Jun Xing dari keluarga Raja Jun. Adiknya yang julid minta pertukaran pasangan. Jiang Xue Ying dikawinkan dengan Lu Liang, adik sepupu sang pangeran yang berasal dari istri tidak sah. Sedangkan sang adik menikah dengan Pangeran Lu Jun Xing.
Qin Tian Yu sebagai Pangeran Lu Jun Xing
Saat lentera bunga menyala
Aku akan melindungimu seumur hidup
Demikian janji Pangeran Lu Jun Xing pada istrinya, Jiang Xue Ying.
Pasangan ini melewati perjalanan panjang sebelum akhirnya bertemu dengan jodoh sesungguhnya.
Publik mengenal Pangeran Lu Jun Xing sebagai bangsawan yang gemar berfoya-foya dengan banyak perempuan. Dia memang sengaja menutupi fakta sedang melaksanakan tugas militer yang berbahaya.
Termasuk banyak selir yang menjadi issue, ternyata hanya samaran. Selir Tian sebetulnya inang pengasuh Shi Yi, anak yatim piatu yang ditemukan Pangeran Lu Jun Xing di medan perang.
Sedangkan Leng Yue menjadi penanggung jawab sanggar tari, lokasi penyamaran Pangeran Lu Jun Xing melakukan tugas militer.
Sinopsis Drama China Threads of Destiny
“Kali ini kau pasti tidak akan kembali,” kata Jiang Yu Er, dalam hati mengutuk kakaknya, Jiang Xue Ying. Penuh kedengkian.
Untuk kesekian kalinya Jiang Yu Er berusaha mencelakai Jiang Xue Ying. Dia iri pada sang kakak. Mulai dari takdir kelahiran sampai pernikahan, sang kakak selalu lebih unggul.
Jiang Xue Ying lahir dari istri resmi, sedangkan dia hanya anak dari selir. Demikian juga dalam perjodohan, Jiang Xue Ying dijodohkan dengan Pangeran Lu Jun Xing dari keluarga Raja Jun, sedangkan dia dengan Lu Liang, adik sepupu sang pangeran yang berasal dari istri tidak sah.
Untuk menukar keberuntungan, Jiang Yu Er berusaha mengganti posisi sang kakak. Hasilnya boncos! Pernikahannya penuh prahara, sementara sang kakak dengan Lu Liang menjadi pasangan sukses. Lu Liang lulus ujian kekaisaran dan dipercaya oleh Raja Ning memegang jabatan menteri yang strategis.
Dengan penuh kemarahan, Jiang Yu Er menginginkan posisinya kembali. Dia ingin Lu Liang menjadi suaminya, sedangkan sang kakak kembali ke posisi sebagai istri Pangeran Lu Jun Xing.
Takdir memenuhi permintaan Jiang Yu Er, kedua kakak beradik tersebut kembali ke masa silam, tatkala keduanya menuju altar pernikahan. Jiang Yu Er menikah dengan Lu Liang, dan kakaknya menikah dengan Pangeran.
Ternyata hasilnya jauh lebih parah. Lu Liang bukan suami idaman, dia menyukai seks dengan kekerasan (sadomasokisme). Lu Liang juga senang minum-minum dan berjudi hingga menghabiskan harta sesan Jiang Yu Er.
Lu Liang juga tidak lulus ujian kekaisaran. Malah ketahuan mencontek dan dihukum seumur hidup tidak boleh mengikuti ujian. Anehnya, yang lulus ujian dengan gemilang, dan mendapat peringkat satu justru adalah Pangeran Lu Jun Xing.
Pernikahan sang kakak, Jiang Xue Ying dengan adalah Pangeran Lu Jun Xing dipenuhi madu dan cinta, sedangkan pernikahan Jiang Yu Er dan Lu Liang bak neraka.
Apa yang sebetulnya terjadi? Jiang Xue Ying lah kuncinya. Sewaktu menikah dengan Lu Liang, dia berhasil mengendalikan suaminya sehingga berhasil dalam banyak hal.
Ketika berjodoh dengan Pangeran Lu Jun Xing, Jiang Xue Ying cukup tenang dan bersabar, menunggu adiknya bermain kotor kemudian membongkar kebusukannya.
Pangeran Lu Jun Xing sendiri sebetulnya bukan sosok begajulan seperti yang dicitrakan ke publik. Pangeran Lu Jun Xing sangat cerdas sehingga dengan mudah bisa menyelesaikan ujian kekaisaran.
Sanggar tari yang dimiliki bukan tempatnya memadu kasih dengan selir, melainkan tempat melakukan pertemuan rahasia dengan anak buahnya untuk menyelesaikan berbagai misi, diantaranya membongkar korupsi yang dilakukan Raja Ning.
Review Drama China Threads of Destiny
Capek! Drama China “Threads of Destiny” didominasi kisah FL (Jiang Xue Ying yang diperankan Zhu Li Lan) terus menerus dirundung oleh adik tirinya.
Nampaknya si adik (untuk memudahkan, saya jadikan POV dalam synopsis) gak punya kerjaan lain selain memikirkan cara untuk menjatuhkan sang kakak.
Penggemar olahraga tinju mungkin akan menyukai drama yang didominasi pemeran antagonis terus menerus melakukan pukulan jab, cross, hook, dan uppercut pada FL seperti ini. Sehingga gak bakal kecewa seperti pertandingan El Rumi vs Jefri Nichol yang hanya berlangsung 38 detik. 😀😀
Selain adik tiri FL, ada sih oknum lain yang ingin menjatuhkan FL, seperti selir Tian yang sebetulnya bukan selir sungguhan, serta dancer bernama Leng Yue yang cinta mati pada main lead (ML), tapi okelah.
Sosok-sosok antagonis biasanya emang diciptakan penulis scenario, agar terjadi keseimbangan. Penonton gak hanya terbuai kisah FL dan ML yang memadu cinta dengan manisnya. Juga merasakan pahit, kecut, dan asem yang dialami FL maupun ML.
Sayangnya, mungkin karena durasi pendek, hanya 15 menit per episode, dengan jumlah 26 episode saja, penulis scenario terpaksa memampatkan isi novel "Chong Sheng Zhu Mu Bu Zheng Bu Qiang, Shi Zi Ye Shou Si Bai Yue Guang" (重生主母不争不抢, 世子爷手撕白月光) by Qi Xing Jiu Yue (七星九月), dan hanya menampilkan adegan-adegan yang dirasa menarik, yaitu perundungan yang terus menerus dilakukan Jiang Yu Er (diperankan Mu Le En) pada kakaknya. Dan tentu saja dimenangkan sang kakak.
Kisah yang aneh menurutku sih. Bahkan ayah kandung kedua kakak beradik ini ikut-ikutan membenci anak perempuan sulungnya, tanpa penonton tahu apa penyebabnya!
Bagaimana kualitas akting para pemerannya?
Hmmm…nah ini dia, drama berdurasi pendek seperti ini biasanya diperankan aktor/aktris kelas B saja. Itu untuk pemeran utama perempuan dan pria, support role dan guest role terkadang lebih parah, aktingnya gak natural.
Gak heran rating drama China “Threads of Destiny” dari Mydramalist mencapai 8,0/10 (yang bikin saya menonton drama ini), perlahan menurun menjadi 7,9/10. Kemudian menjadi 7,8/10 pada episode 16 dan 17.
Sebetulnya secara keseluruhan drama China “Threads of Destiny” gak buruk. Malah saya menganjurkan untuk penonton pemula drama China yang enggan menonton sampai berpuluh-puluh episode.
Review saya mungkin dirasa “pedas” karena membandingkannya dengan drama China lainnya, seperti drama China “Till the End of the Moon” yang dibintangi aktor/aktris kelas A seperti Luo Yun Xi, Bai Lu dan Deng Wei.
Drama berdurasi 53 menit/episode dan berjumlah 40 episode tersebut juga dibintangi Zhu Li Lan sebagai support role. Durasi yang panjang membuat penulis scenario leluasa menyusun karakter setiap pemerannya.
Baca juga drama Zhu Li Lan lainnya
Till the End of the Moon, Kisah Cinta Dewa Iblis dan Dewi Yuling
Immortal Samsara, Akibat Hukum Selibat
Profile
Drama: Threads of Destiny
Native Title: 锦绣宅心
Also Known As: 錦繡宅心 , Jin Xiu Zhai Xin , Chong Sheng Zhu Mu Bu Zheng Bu Qiang, Shi Zi Ye Shou Si Bai Yue Guang , 重生主母不争不抢, 世子爷手撕白月光 , 重生主母不爭不搶, 世子爺手撕白月光
Director: Elsie Zhao, Zhang Xiao Qi
Genres: Historical, Romance
Country: China
Episodes: 26
Aired: Aug 8, 2025 - Aug 24, 2025
Aired On: Monday, Tuesday, Wednesday, Thursday, Friday, Saturday, Sunday
Original Network: Tencent Video
Duration: 15 min.


.png)



.png)


Durasi dan episodenya pendek ya...ini bikin penulis skenario tak bisa leluasa menyusun karakter setiap pemerannya. Memang pas kalau gini buat penonton pemula drama China yang enggan menonton sampai berpuluh-puluh episode ...
ReplyDeleteDulu waktu masih kerja kalau ada keluarga majikan yang menikah, suka banget dengerin para sesepuhnya yang kasih tau akan nilai dan kepercayaan mereka, bangsa Cina. Merasa takjub aja gitu
ReplyDeleteSeperti naga yang melambangkan kekayaan dan kekuatan bagi mempelai pria, juga burung phoenix yang melambangkan keanggunan dan pembaruan hidup pada pengantin perempuan. Kalau kita jeli nonton tayangan ini banyak banget yang bisa kita dapatkan ya
Belum lagi cerita nya yg sangat seru karena drama pengantin nya...
Saya juga suka nonton Cdrama yg durasinya 15menitan gini Ambu. Ga kerasa sih per episodenya. Soalnya saya skip lagu pembuka dan penutup (+cuplikan eps mendatang atau sebelum jika ada).
ReplyDeleteKeluarga ibu saya masih fanatik merah. Jadilah pintu dan kusen jendela rumah kami di cat merah. Tak sedikit kurir yg mengira penunggunya Orang Tionghoa tulen huehehe
Saya baru tahu ternyata penilaian rating itu bisa per-episod ya, Ambu
ReplyDeleteKirain udah nilai keseluruhan awal sampe selesai.
Waah peer juga untuk sutradara ya, gimana caranya ratingnya tetap merangkak naik atau minimal konsisten
Kalau sudah berada di kualitas B, saya pun enggan nontonnya Mbak. Apalagi dengan waktu pendek di setiap episodenya. Kebayang. Pasti dipadat-padatkan gitu adegan dan alur ceritanya. Biasanya ada adegan di akhir episode yang bikin kita mau meneruskan tontonan. Gimana itu menciptakannya di setiap 15 menit? Ih penasaran saya.
ReplyDeleteRasa iri ini memang kalau tidak dikendalikan pasti selalu menimbulkan bencana. Amit-amit deh.
ReplyDeleteDalam artian, drama ini tuh mengisahkan kalau apapun yang terjadi, usaha nggak pernah mengkhianati hasil. Kalau mau berusaha dengan sungguh-sungguh, maka hasilnya akan baik. Bukannya yang ingin langsung nikmatnya doang
ReplyDeleteWarna merah gak hanya berarti marah ternyata, ya. Untuk etnis China malah bagus. Durasi 15 menit memang sangat nanggung. Minimal 30 menit kalau kata saya baru bisa menilai apakah serial tersebut bagus atau enggak
ReplyDeleteaku langsung baper sama gaya ceritamu yang asik banget. Mulai dari gimana kamu menggambarkan Jiang Xue Ying yang tiap diperhadapkan sama cobaan dari keluarga sampai dinamika pernikahan yang benar-benar dramatis, rasanya tuh kaya lagi diajak ngobrol santai—bahas drama tapi terasa dekat.
ReplyDeleteLucu (tapi juga tragis) ya, gimana si adik, Jiang Yu Er, tuh super iri sampai rela bikin skenario penggantian pasangan. Dan ternyata, “kemenangan” itu malah jadi petaka: pernikahannya sama Lu Liang jeblok total, dibanding “surga” pernikahan kakaknya dengan Pangeran Lu Jun Xing. Itu twist waktu loop ke masa lalu, bikin aku mikir: emang ya, kadang yang kita kira ‘keinginan’ malah bikin kita capek sendiri.
Aku juga suka banget pas kamu bilang—kunci dari nasib yang berubah itu ternyata karakter si FL sendiri, Jiang Xue Ying. Ia yang tenang dan sabar, bahkan bisa memanfaatkan situasi untuk nge-bongkar isu busuk adiknya. Jadi kaya, drama ini tuh bukan soal siapa lahir dari mana atau dijodohkan sama siapa—tapi soal siapa yang benar-benar punya kekuatan hati dan strategi. Aku merinding pas baca bagian itu!
Walaahh..
ReplyDeleteKasian banget yaa, Ambu.. kalo scriptnya ga matang.. suka bikin penonton lieeuur sendirii..
Tanpa sebab dan malah jadi adegan ga penting.
Biadanya kalo korea modelan tanpa sebab bgini based on webtoon. Jadi kaya beberapa critanya dimampatkan.. malah jadi penuh tanda tanya..
Mungkinkah bakalan ada sequelnya, Ambu?