Heavenly Ever After, Jangan Salah Pilih Jodoh!
“Jodoh itu kalo pisah mati,” kata seorang kerabat senior. Sebagai masyarakat awam, beliau berusaha menjelaskan bahwa pasutri yang bercerai berarti tidak berjodoh.
Hasil searching tentang jodoh menjawab bahwa jodoh adalah pasangan hidup, suami atau istri, yang saling cocok dan sesuai satu sama lain. Jodoh juga bisa dipahami sebagai takdir atau rencana Tuhan yang telah ditetapkan sejak awal bagi setiap individu untuk menemukan pasangannya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa ciri-ciri seseorang adalah jodoh kita, apabila merasa nyaman, kedekatan yang tak terjelaskan, saling mendukung, memiliki tujuan hidup yang sama, dan saling melengkapi.
Selebihnya, pasangan berjodoh akan berkomunikasi dalam hubungan yang terbuka, jujur, dan saling memahami.
Pertanyaan tentang jodoh ini muncul ketika sedang menonton drama Korea “Heavenly Ever After” yang berkisah tentang pasangan Lee Hae-Sook dan Ko Nak-Joon.
Keduanya meninggal karena usia tua, kemudian bersatu lagi di surga. Akibat terjadi salah paham, Lee Hae-Sook tiba di surga dalam wujud nenek renta berusia 80 tahun, sementara suaminya masih muda berusia 30 tahunan.
Pastinya seru ya? Terlebih drama ini diperankan aktris senior, Kim Hye-Ja dan aktor ganteng, Son Suk-Ku.
Yuk atuh kita pantengin:
Baca juga:
Our Blues, Drama Korea Bergaya Omnibus yang Bikin Penonton Ternano-nano
The Judge from Hell, Tentang Hakim Iblis dan Etika
Kim Hye-Ja sebagai Lee Hae-Sook
Aku lelah mengurus orang
Bagi Lee Hae-Sook, hidup penuh madu dan cinta dalam biduk pernikahan bersama Ko Nak-Joon, ternyata hanya impian.
Lee Hae-Sook menikah dalam usia 20 tahunan. Di awal pernikahan mereka harus tinggal bersama ibu mertua yang bertindak sewenang-wenang. Seperti saat makan, Lee Hae-Sook hanya boleh makan kepala ikan. Ibu mertua memberikan bagian ikan yang lezat pada Ko Nak-Joon.
Ketika akhirnya keduanya bisa hanya hidup berdua, durasinya hanya 5 tahun saja. Setelah itu, selama 50 tahun, dia harus membanting tulang mencari nafkah bagi keluarga, dan tersenyum penuh cinta pada suaminya yang terbaring tak berdaya.
Son Suk-Ku sebagai Ko Nak-Joon
Bagi Ko Nak-Joon, istrinya Lee Hae-Sook adalah perempuan yang paling dicintainya.
Terjadi friksi dalam hatinya ketika istrinya ternyata tidak cocok dengan ibu kandungnya.
Namun yang paling membuatnya gundah adalah tatkala dia mengalami kecelakaan di usia 35-an. Akibatnya kakinya lumpuh dan dia harus tergolek di tempat tidur.
Hatinya memberontak, ingin membantu istrinya mencari nafkah. Ingin membantu menegakkan kehormatan istrinya. Ngenesnya sebagai kepala keluarga, dia tak berdaya.
Synopsis Drama Korea Heavenly Ever After
Kau yang sekarang
Adalah yang paling cantik bagiku
Demikian kata suami tercinta Lee Hae-Sook, yang berbaring di tempat tidur dengan pandangan mata penuh cinta. Membuat binar-binar kebahagiaan dalam hati Lee Hae-Sook.
Walau keduanya sudah lansia, jalinan cinta pasangan suami istri ini, Ko Nak-Joon - Lee Hae-Sook tak lekang oleh waktu dan peristiwa.
Sebelumnya, kala usia pernikahan mereka baru menginjak 10 tahun, Ko Nak-Joon mengalami kecelakaan. Kakinya lumpuh. Akibatnya dia harus tergeletak di tempat tidur. Bergantung pada Lee Hae-Sook yang mencari nafkah, mengurus rumah tangga dan mengurus kebutuhan pribadinya seperti BAK dan BAB.
Namun, seperti sumpah suci pernikahan, selalu setia dalam suka maupun duka, jalinan cinta Ko Nak-Joon dan Lee Hae-Soo hanya terpisahkan oleh maut. Ko Nak-Joon meninggal dalam usia 85 tahun.
Dan tak lama kemudian, Lee Hae-Sook dalam usia 80 tahun menyusul kepergian sang suami ke alam baka.
Sesampainya di surga, sewaktu seorang pegawai bertanya: “Kau sekarang berada di surga, ingin terlihat seperti usia berapa?” Tanpa ragu Lee Hae-Sook menjawab: “80 tahun”
Jawaban yang membuat pegawai surga kebingungan. Umumnya penghuni surga menginginkan hidup di surga dalam usia muda, sekitar 25 tahun. Usia yang semula dipilih Lee Hae-Sook, namun digantinya sewaktu teringat pujian suaminya, Ko Nak-Joon.
Betapa kagetnya Lee Hae-Sook ketika bertemu Ko Nak-Joon. Ternyata hanya dia sendiri yang meminta untuk nampak berusia 80 tahun, karena sang suami memilih tampilan usia muda, 30 tahunan.
Bisa dipahami. Selama 50 tahun terpaksa berbaring di tempat tidur membuat Ko Nak-Joon punya banyak impian. Mulai dari aktivitas sederhana, seperti berlarian di hamparan rumput, serta pastinya tidak selalu tergantung pada istrinya.
Namun dasar jodoh, cinta Ko Nak-Joon tidak terhalang wajah yang tua renta. Dia tetap menyayangi Lee Hae-Sook, bahkan telah membangun rumah impian di surga.
Ternyata kebahagiaan pasangan suami istri ini belumlah kekal. Timbangan kebajikan Lee Hae-Sook hanya selisih sedikit dibanding timbangan dosanya.
Pangkal masalahnya, untuk menutupi biaya rumah tangga, Lee Hae-Sook harus bekerja. Dengan bermodalkan sedikit uang asuransi, Lee Hae-Sook memutuskan menjadi rentenir.
Selama menjadi rentenir inilah, Lee Hae-Sook kerap “berbuat dosa”. Ketika menagih, dia ulet dan bersikap keras serta tegas. Bahkan dia “tega” menagih pada anggota keluarga peminjam yang telah meninggal dunia.
Di pihak lain, Lee Hae-Sook banyak menabur kebajikan. Seperti ketika ada peminjam yang gemar KDRT pada anak perempuannya. Karena tak kunjung membayar, Lee Hae-Sook membawa si anak sebagai bagian pembayaran. Setelah itu, Lee Hae-Sook memberi limpahan kasih sayang pada anak yang diberinya nama Lee Young-Ae.
Hati Lee Hae-Sook juga mudah luluh. Pernah ada peminjam yang meninggal tanpa ada yang mengurus, Lee Hae-Sook segera turun tangan. Dia membiayai tempat persemayaman (termasuk biaya makan dan minum) serta penguburannya. Tak lupa, Lee Hae-Sook mengerahkan orang untuk datang ke pemakaman.
Atau dengan kata lain, jangankan menerima kembali uang yang dipinjamkan, Lee Hae-Sook malah mengeluarkan uang biaya pemakaman,
Sayang, semua kebajikannya belum cukup untuk menjadikan Lee Hae-Sook sebagai penghuni kekal surga. Berulang kali dia mendapat cobaan, diantaranya bertemu kembali dengan ibu mertua yang cerewet dan pernah memperlakukan Lee Hae-Sook dengan amat sadis.
Tapi yang paling menyakitkan adalah kedatangan seorang perempuan cantik bernama Som-I. Gadis muda tersebut diselamatkan suaminya dari ancaman masuk nereka. Dan sekarang Som-I tinggal bareng mereka. Merecoki hubungan suami istri ini.
Review Drama Korea Heavenly Ever After
Gak mau! Itu jawaban saya, andai mendapat akses untuk menjejakkan kaki ke surga ala drama Korea "Heavenly Ever After".
Lha surga kok nyebelin banget! Sebagai penghuninya, ketika salah ambil keputusan, kita gak boleh mengoreksi kesalahan tersebut. Seperti kasus Lee Hae-Sook yang salah memilih tampilan usia 80 tahun aka tua renta, sementara tampilan suaminya 30 tahunan.
Di surga juga banyak hal nyebelin. Suami istri berantem. Mertua yang ucapannya setajam silet, ikut cawe-cawe. Dan ada orang ketiga yang mengganggu hubungan suami istri. Kok gak ada bedanya dengan hidup di dunia fana?
Walau paham sih. Penulis scenario menulis drama ini berdasarkan tafsiran surga dan neraka menurut pandangan agama Kristen. Sangat berbeda dengan agama Islam, yang punya keyakinan almarhum/almarhumah akan menunggu hari kiamat sebelum akhirnya ditentukan tujuan akhir, surga atau neraka. Setelah ditetapkan sebagai penghuni surga, keberadaannya tak bisa dikutak-kutik lagi.
Tidak demikian halnya dengan keyakinan agama Kristen (termasuk agama Katolik). Ada dua tujuan bagi mereka yang meninggalkan dunia fana, yaitu surga dan neraka.
Penghuni surga terbagi lagi menjadi surga kekal dan surga percobaan. Nah, Lee Hae-Sook termasuk golongan penghuni surga percobaan, karena punya banyak "dosa" , sehingga harus ikut ujian supaya bisa menjadi penghuni surga kekal.
Lha gimana gak banyak "dosa"? Selama 50 tahun Lee Hae-Sook harus berhadapan dengan banyak orang. Dia terpaksa mencari nafkah dengan menjadi rentenir bermodalkan uang asuransi yang amat kecil.
Sementara si suami yang hanya berbaring, gak ketemu banyak orang, dan gak harus cari nafkah, tapi malah bisa jadi penghuni surga kekal. Gak adil kan ya?
Protes lainnya, ide bagus sih tetap menyayangi istri yang berpenampilan tua renta, sementara suami masih muda. Sayang eksekusinya kagok. Jika cinta , mengapa enggak tidur sekamar?
Gak harus ada adegan intim suami istri sih. Cukup menunjukkan betapa sayangnya Ko Nak-Joon pada sang istri yang berpenampilan mirip neneknya.
Merasa penasaran penulis skenarionya, saya mengintip laman profile Lee Nam-Kyu di Asianwiki. Ternyata doi juga menjadi penulis drama Korea “Behind Your Touch” dan drama Korea “The Light in Your Eyes”.
Kedua drama menggunakan daya imajinasi tingkat tinggi. Bahkan dua pemeran drama Korea “The Light in Your Eyes” (yang berhasil mendapat rating 2 digit), ikut berperan dalam drama Korea "Heavenly Ever After", yaitu Kim Hye-Ja dan Han Ji-Min. Mungkin dengan harapan drama ini mendulang sukses juga.
Pada awal penayangannya, drama Korea Heavenly Ever After memang berhasil menggaet penonton Korea dengan raihan rating 5.8% (nationwide) dan 6.8% (Seoul). Sayang menurun di episode 10, ratingnya hanya 4.9% (nationwide) dan 5.3% (Seoul) sumber: AGB Nielson.
Apakah disebabkan kisah yang semakin gak fokus? Atau boring dan menjengkelkan seperti yang saya rasakan? Entahlah. Yang pasti, drama Korea Heavenly Ever After bisa jadi pilihan, andai sedang mencari tontonan yang dipenuhi pemain watak.
Namun gak usah berharap sajian lebih. Musik dan sinematografi terasa seadanya. Sesuai dengan gaya sutradaranya, Kim Suk-Yoon, yang bersama screen writer juga pernah bersama membesut drama Korea “Behind Your Touch” dan drama Korea “The Light in Your Eyes”.
Rupanya mereka (aktor/aktris, screen writer dan sutradara) reunian dalam drama Korea “Heavenly Ever After”. 😀😀
Baca juga:
The Light in Your Eyes; Ketika Sekelompok Kakek dan Nenek Tua Renta Beraksi
Behind Your Touch, Psikometri Pembongkar Kasus Pembunuhan Berantai
Profile
Drama: Heavenly Ever After
Revised romanization: Cheonkukboda Areumdawoon
Hangul: 천êµë³´ë‹¤ 아름다운
Director: Kim Suk-Yoon
Writer: Lee Nam-Kyu, Kim Soo-Jin
Network: JTBC
Episodes: 12
Release Date: April 19 - May 25, 2025
Runtime: Saturday & Sunday 22:30
Language: Korean
Country: South Korea
cuplikan drama ini sering banget muncul di fyp tiktok-ku. jujur aja, lihat cuplikan episode-episode awal membuatku tertarik pengen nonton tapi mau nunggu tamat dulu baru nonton biar gak penasaran tiap minggu, tapi ternyata membosankan yaa, Mba? duh jadi mikir ulang nih mau nonton, hehehe
ReplyDeleteDengan gap usia yang terlalu jauh, meski pasangan di surga, tetap akan terlihat aneh nggak sih. Mana ada orang ketiga yang masih muda pula.
ReplyDeleteKalau memang cinta, harusnya emang bobok berdua sih. Tinggal kasih adegan cerita-cerita aj di tempat tidur, ye kan. Hehehe....
Kok baca tulisan ambu nyebelin banget ya dramanya.. hahaha.. padahal saya suka tuh drama behind your touch. Lucu... Dan menegangkan. Teman2 saya juga nyerah di ep 10 nonton drama ini.
ReplyDeleteBanyak banget review di media sosial tentang drama ini, tapi entah kenapa aku belum tergerak buat ikut nonton. Hehehe.. Agak aneh aja rasanya liat nenek2 dan pria muda. Ya walaupun jalan ceritanya mereka sebenarnya seumuran.
ReplyDeletePingin nonton nih karena pensaran penampakan "surga"nya itu kaya apa, hihii
ReplyDeleteSebab surga yang selama ini kita pelajari adalah tempat yang damai dan sejenisnya.
Lah ini kok ada yang berantem dan temen2nya hahaha
Emang drakor ini always out of the box dah
Itu pula menariknya yaa
Awal pertama liat trailernya udah berujar, wah unik banget nih drama. Yang menjadi perhatianku semula pemilihan dua pemeran utama yang terpaut usia sangat jauh dan sempet bertanya2 bagaimana membangun chemistrynya yg sejatinya karakternya (bukan sebagai ibu dan anak). Tapi kalau pemain berkelas selalu berhasil menurutku membawakan perannya.
ReplyDeleteTemanya unik juga ya. Seharusnya sih keunikan ini bisa bikin dramanya melejit. Setidaknya meski tidak terlalu populer bisa menghadirkan rating tinggi. Tapi kisah tentang keadaan surga neraka ini menarik juga. Jadi ikut ngebayangin bagaimana seorang perempuan berjuang mencari nafkah sendiri puluhan tahun, tapi timbangan amalnya masih terhitung sedikit ketimbang dosanya. Tragis betul ya
ReplyDeleteAku awalnya semangat nonton drama ini karena ada Son Suk Ku. Tapi berhenti di episode 2. Geli lihat oma oma harus menjalin kasih dgn usia 30 tahun an. Hehe
ReplyDeleteDefinisi surga dan neraka ala akuntan, ya Mbak, pemahaman paling dasar dari mengapa berbuat kebajikan agar bisa masuk ke dalam surga.
ReplyDeleteKelihatannya seru juga sih, kalau menontonnya di kala senggang. Sangat mungkin dengan hati kaku tapi peneliti sejarah sosial seperti saya tetap menikmati asal ada yang bisa mengingatkan pada teori/data tertentu.
Semakin banyak episode heavenly ini, maka rasa penasaran penonton pastinya ada, cuma semakin monoton pastinya akan ditinggalkan. Sekarang memang pengemasan produk digital termasuk di industrian perfilman harus apik meramunya, bisa menyentuh secara personal bagi yang menontonnya. Mendiversifikasikan konten film pada tiap episodenya penting untuk mencegah kebosanan. Biar ratingnya tetap terjaga "BAIK".
ReplyDelete