The Judge from Hell, Tentang Hakim Iblis dan Etika

 
maria-g-soemitro.com

The Judge from Hell, Tentang Hakim Iblis dan Etika

Publik gusar. Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya memvonis bebas Gregorius Ronald Tannur, anak mantan anggota DPR RI dari PKB, Edward Tannur yang videonya tengah menyiksa kekasihnya, Dini Sera Afrianti (29) tersebar luas.

Dari CCTV terlihat, paska bertengkar dengan kekasihnya, Ronald  menendang kaki kanan Dini hingga jatuh terduduk. Dia juga memukul kepala Dini dengan menggunakan botol miras Tequila sebanyak dua kali.

Sesampainya di basement parkiran, Ronald masuk mobil di posisi kemudi tanpa menghiraukan Dini yang sedang bersandar di pintu kendaraan. Akibatnya, sebagian tubuh Dini terlindas, dia juga sempat terseret sejauh 5 meter.

Ketika Ronald mengetahui Dini terbaring tak berdaya, bukannya membawa ke rumah sakit, dia malah membawa Dini pulang ke apartemen Tanglin Orchard PTC. Di sana Ronald mencoba memberikan napas buatan, ketika tak ada respon, barulah korban dibawa ke Rumah Sakit National Hospital untuk dilakukan tindakan medis. Namun, nyawanya tak tertolong. 

Anehnya, untuk seluruh tindakan sadis Ronald, Ketua Majelis Hakim PN Surabaya Erintuah Damanik membebaskan Ronald atas semua dakwaan pada Rabu (24/7/2024).

Hukum memang bisa multi tafsir, tidak demikian halnya dengan etika. Ketika Ronald menyiksa Dini, mungkin hakim bisa menafsirkan bahwa hal tersebut bukan merupakan pelanggaran hukum, dengan alasan Ronald berusaha memberikan napas buatan.

Tapi dia telah melanggar etika, dan hal itu tak bisa diperdebatkan. Karena seperti kata Earl Warren, Ketua Mahkamah Agung Amerika Serikat (1953-1969): “Law floats in a sea of ethics’”.  Yang kurang lebih artinya adalah 

“Hukum mengapung di samudera etika”.

Pembahasan antara hukum dan etika ini muncul ketika saya sedang menonton drama Korea “The Judge from Hell” yang berkisah tentang iblis yang turun ke bumi untuk menghukum manusia yang melakukan pembunuhan.

Iblis berwujud Hakim Kang Bit-Na nampak sadis ketika menghukum pembunuh, namun dia sangat menjungjung etika. Ketika melihat seorang siswa, dia segera turun tangan membantu.

Seasyik apa drama yang diperankan Park Shin-Hye ini? Yuk kita simak:

Baca juga:

Moon In The Day, Kisah Cinta Arwah Penasaran

Island, Kala Iblis Menunggu Datangnya Sang Kekasih

  

maria-g-soemitro.com

Park Shin-Hye sebagai Kang Bit-Na

Di tengah malam bersalju,  Kang Bit-Na merenggang nyawa. Seseorang menusuknya dengan pisau hingga tewas.

Naas, arwahnya nyasar, harusnya masuk neraka palsu,  dia malah masuk ke neraka pembunuh (Gehenna). Penyebabnya,  Yustitia (petinggi neraka ke-3) gak mau check and recheck. Padahal asistennya, valak, telah memberitahu bahwa Kang Bit-Na tidak masuk ke dalam daftar.

Atas kesalahan tersebut, Yustitia dihukum ke dunia manusia dengan menggunakan tubuh Kang Bit-Na

Kang Bit-Na sendiri punya kisah yang rumit. Sebelum kematiannya, dia berhubungan asmara dengan salah satu anak dari Jung Jae-Gul, anggota parlemen Korea.

  

maria-g-soemitro.com

Kim Jae-Young sebagai Han Da-On

Han Da-On punya kenangan buruk, semasa masih kecil dia melihat orangtua dan adiknya dibunuh. Han Da-On selamat dari pembantaian karena berhasil masuk kamar dan mengunci pintu.

Setelah itu, Han Da-On terpaksa menjadi saksi. Ngenesnya, kesaksiannya tidak dipercaya. Penyidik beralasan Han Da-On masih kecil sehingga mengubah-ubah perkataannya.

Beruntung di antara para anggota kepolisian ada yang iba dan berbesar hati mengangkat Han Da-On sebagai anak. Kebaikan hati mereka membuat Han Da-On mengikuti jejak orangtua angkatnya dan menjadi anggota kepolisian juga.

25 tahun kemudian, kehidupan nyaman Han Da-On 25 tahun berubah. Pembunuh berantai muncul lagi dan menewaskan ibu angkatnya.

   

maria-g-soemitro.com

Synopsis Drama Korea The Judge from Hell

Yustitia pergilah ke dunia manusia

Hukumlah  10 orang pembunuh yang tak menyesal

Dan tak bisa diampuni

Ambil nyawa mereka dan kirim ke neraka

Waktumu setahun

Gara-gara salah mengirim arwah ke neraka, Yustitia, petinggi ke-3 di neraka dihukum oleh Bael. Dia harus mencari 10 pembunuh yang tak menyesal dan tak bertobat, kemudian mengirimnya ke neraka.

Untuk menjalankan misinya, Yustitia masuk ke dalam raga Hakim Kang Bit-Na yang pada saat bersamaan sedang meregang nyawa. Serta dibantu valak, asistennya di neraka pembunuh.

Sebagai hakim dalam tubuh Kang Bit-Na , Yustitia melakukan tugas selayaknya hakim, namun keputusannya selalu kontroversial. Terdakwa pembunuh selalu dibebaskan, walau ada saksi dan bukti yang akurat.

Alasannya tentu saja agar Yustitia bisa menunaikan tugas. Yustitia mengirim si pembunuh ke neraka, dengan terlebih dulu menyiksanya, mirip tindakan si pembunuh terhadap korban.

Seperti kasus pembunuhan yang dilakukan  Yang Seung-Bin terhadap istri dan kedua anaknya. Walaupun penyidik menghadirkan bukti, Yustitia dalam tubuh Kang Bit-Na menolak dengan alasan bukti terlambat dihadirkan.

Pasca putusan pengadilan,  Kang Bit-Na  menyiksa Yang Seung-Bin,  seperti Yang Seung-Bin menyiksa istri dan kedua anaknya. Setelah itu barulah Kang Bit-Na mengucap Vai all’ inferno dan memberi cap  ’Gehenna” serupa besi panas dikeningnya, pertanda Yang Seung-Bin dikirim ke neraka.

Sebelum Kang Bit-Na berhasil memenuhi semua tugas dan kembali ke neraka, dia melakukan kesalahan.

Kang Bit-Na mencabut nyawa Han Da-On yang mengaku telah membunuh orangtua dan adiknya. Padahal yang dimaksud detektif tersebut adalah, dia menjadi penyebab kematian keluarganya, bukan membunuh secara langsung.

Akibat kesalahan tersebut, hukuman Yustitia bertambah, dia harus mengirim 20 pembunuh ke neraka, sementara Han Da-On hidup kembali.

Han Da-On tentu saja bingung. Dia yakin telah ditikam oleh Kang Bit-Na. Dia bahkan melihat luka tusukan. Tapi kok dia hidup kembali dan luka tusukannya menghilang.

Kecurigaan Detektif Han Da-On bertambah ketika terjadi pembunuhan berturut-turut dan selalu terkait dengan hakim Kang Bit-Na. Para korban diputus bebas oleh hakim Kang Bit-Na.

Sewaktu akhirnya Han Da-On  berhasil membuktikan bahwa Kang Bit-Na lah pelaku pembunuhan sadis, terjadi peristiwa tak terduga. Ibu angkat Han Da-On diculik pembunuh berantai dan disiksa dengan cara kejam.

Pembunuhan tersebut mirip banget dengan kasus pembunuhan berantai yang menimpa orangtua Han Da-On.

  

maria-g-soemitro.com

Review Drama Korea The Judge from Hell

Mendapat rating 6.8% (nationwide) dan 7.2% (Seoul) di episode awal jelas suatu prestasi untuk drama Korea The Judge from Hell, terlebih rating melaju signifikan mencapai 11.4% (nationwide) dan 10.9% (Seoul) pada episode 10.

(Akhir-akhir ini jarang sekali drama Korea meraih rating dua digit, sudah bagus jika terlacak AC Nielsen dan berhasil mendapat  rating 2-3 persen)

Reviewers Mydramalist juga memberi rating tinggi, yaitu 8,7. Bahkan beberapa reviewers mengucap kalimat senada: “So far top drama for me of 2024 along with The Double and rom com lovely runner”

Setuju sih, walau seperti drama Korea lainnya, CGI drama Korea The Judge from Hell lumayan buruk, namun unggul pada acting para aktris/actor-nya, serta plot kisah yang rapih dan bikin pingin tahu endingnya.

Drama Korea The Judge from Hell menyimpan rahasia kedua pemeran utama di awal kisah. Menjelang akhir, barulah membuka sedikit-demi sedikit. Bikin penonton penasaran, dan tanpa sadar “menggoreng” kisah di medsos. Imbasnya rating drama Korea The Judge from Hell pun naik.

Keunggulan lainnya, (pastinya) akting Park Shin-Hye yang gak ada matinya. Aktris yang mulai menjajal seni peran sejak usia 13 tahun ini berperan sebagai Hakim Kang Bit-Na

Chemistry antara Park Shin-Hye dan  Kim Jae-Young sebagai Detektif Han Da-On, bikin penonton pingin sang iblis jadian dengan manusia. 😀😀

Yang saya suka lainnya, dan mungkin juga menjadi penyebab drama ini disukai adalah kebiasaan Hakim Kang Bit-Na dan teman-teman iblisnya menyitir kalimat-kalimat Alkitab, seperti:

Matius 7:7 Mintalah, maka akan diberikan padamu

Carilah, maka kau akan mendapat

Ketuklah, maka pintu akan dibuka untukmu

Juga ini:

Berbahagialah mereka yang tak melihat

Namun percaya

Dalam drama Korea The Judge from Hell memang dikisahkan para iblis ini sangat menjunjung etika. Sewaktu melihat peristiwa bullying, Kang Bit-Na segera turun tangan menolong korban.

Termasuk ketika berhadapan dengan anak kecil yang bersaksi. Kala kebanyakan anggota kepolisian tidak mempercayai kesaksian anak kecil, Kang Bit-Na berujar:

Aku percaya akan  semua perkataan anak kecil

Walau dia mengubah-ubah perkataannya

Anak kecil memang susah diatur

Tapi aku percaya, karena mereka tidak licik

Makjleb bukan? Drama Korea The Judge from Hell memang berkisah tentang iblis yang kejam, namun menjunjung etika.

Kekejaman mereka hanya untuk manusia yang berdosa.  Kepada manusia yang baik hati mah, iblis biasa aja, gak kejam. Paling merayu manusia berbuat dosa (itu pun kata Alkitab) 😊😊

Baca juga:

Revenant, Takut Setan? Jangan Nonton!

My Demon, Ketika Iblis Jatuh Cinta


Profile

Drama: The Judge from Hell

Revised romanization: Jiokeseo On Pansa

Hangul: 지옥에서 온 판사

Director: Park Jin-Pyo

Writer: Jo Yi-Soo

Network: SBS

Episodes: 14

Release Date: September 21 - November 2, 2024

Runtime: Friday & Saturday 22:00-23:10

Language: Korean

Country: South Korea


13 comments

  1. Duuuh diawali dengan kisah yang bikin kesel ya Allah...
    kok bisa2nya divonis bebas padahal jelas2 membunuh dengan bukti lengkap..
    Tapi hari ini beritanya agak bikin lega karena akhirnya 3 hakim bangsat itu ditangkap.
    Meski lebih puas lagi kalo semua tersangka dihukum mati aja deh... aamiin...

    ReplyDelete
  2. Drama Korea The Judge from Hell alurnya unik ya, out of the box banget. Jadi membayangkan seandainya di remake versi Indonesa, sapa y yang cocok jadi peran utamanya?
    Saya pribadi kurang suka nonton film yang berser-seri. Kelamaan nontonnya. Tapi khusus untukThe Judge from Hell, saya pertimbangkan lagi...

    ReplyDelete
  3. memang keadilan di dunia nyata ini banyak tak sesuai. seperti kasus Ronald yang sudah menyiksa kekasihnya sampai akhirnya meninggal, kok malah bebas. Tapi tetap nanti ada hukum Tuhan yang lebih menyiksanya dan membuat hidupnya tidak tenang.
    Tapi seandainya ada hakim iblis di dunia nyata, saya setuju karena. Karena dia hanya menyiksa memang orang yang bersalah dan berdosa, dan memihak pada orang yang baik.

    ReplyDelete
  4. Kalau tokoh Kang Bit Na beneran ada sebagai hakim tegas dan adil, mungkin keadilan di dunia bisa ditegakkan ya Ambu. Saya sendiri kapan hari sudah sempat nonton Dramanya Park Shin Hye ini namun karena terdistraksi drakor lain akhirnya jeda dulu

    ReplyDelete
  5. Awal-awal keren loh serial ini. Ada nuansa horor dan crime yang seru, tapi romansa antara si detektif dan Justitia kok kaya bikin alurnya mbleyot ya?

    ReplyDelete
  6. Jadi dapat pesan moralnya, buat kita sebagai manusia jadi orang baik ya.
    Karena kalo bukan orang baik, bakalan dideketin sama iblis ya?

    ReplyDelete
  7. Sekarang 3 hakim sudah ditangkap, ya. Saya senang lihat perkembangan kasus pembunuhan Dini.
    Dari drama seperti The Judge from Hell kita bisa berkaca sampai mana kualitas hukum sebuah negara. Meskipun saya sangat awam dalam dunia hukum di Korea, tapi terkadang sebuah film lahir dari keresahan.

    ReplyDelete
  8. Waah, kudu ikutan berpetualang sama Mama Shin-Hye nih..
    Review Ambu menarik sekali.. Aku baru nonton eps awal, saat Shin-Hye di sidang kematian. Rasanya aura-aura persis nonton dramanya Park Sodam sama Seo In Guk di Death Game.

    ReplyDelete
  9. Swharusnymalu banget manusia yg tidak punya etika ya. Itu iblis saja sangat menjunjung etika. Lah manusia kok semaunya aja

    Ikut geram sama hakim yg membebaskan kasus anak anggota dewan dari PKB. Malu maluin banget partai Islam tapi kelakuan anggota nya tidak beretika seperti itu. Udah memembunuh eh main siap juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih lagi rame. Merembet kemana-mana, siapa aja yang terima suap. Duh...mana kalau dipikir, ece-ece jumlahnya kecil. Ooop...hehe...
      Syukurlah udah tertangkap yah...
      Nah, jadi penasaran deh pengen nonton "The Judge from Hell" ini. Mayan cuma 14 episode, standar lah, engga lama...

      Delete
  10. Ini projek comebacknya Park Shin Ye setelah punya anak ga sih Ambu? Aku lom sempet nonton seriesnya tapi kayanya ini genre baru buat si bawang putihnya negeri ginseng hehe...

    ReplyDelete
  11. Aku bisa simpulkan pesan dari cerita ini baik2 lah jadi orang agar ga berteman dengan iblis or setan hehe

    ReplyDelete
  12. Hehehe... penutupnya bikin senyum, sekejam-kejamnya iblis, dia masih menggunakan cara halus, yaitu merayu.
    Sementara manusia, dengan menyiksa, bahkan membunuh

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar
Mohon menggunakan akun Google ya, agar tidak berpotensi broken link
Salam hangat