One and Only, Kisah Cinta Terlarang

Ketika aktivis ngeributin pernikahan Idayati (adik Jokowi, presiden ke-7 RI) dengan Anwar Usman (Ketua MK), saya bingung dan mengabaikan. Dalam hati saya berujar:”Orang nikah kok diprotes, biasa aja lagi.”

Baru paham setelah beberapa tahun kemudian, tepatnya 3 Agustus 2023, Anwar Usman membaca keputusan tentang perubahan peraturan capres-cawapres yang memungkinkan keponakannya, Gibran, melaju dalam kontestasi capres-cawapres 2024-2029.

Huhuhu ternyata seperti itu ya dampaknya pernikahan politik? Bisa cawe-cawe yang menguntungkan anggota keluarga, bahkan mungkin kerabat yang sowan ke mereka.

Apabila merunut ke belakang, pernikahan politik bukan “barang aneh”. Ada pernikahan Prabowo dengan Titik Soeharto (anak Soeharto, presiden ke-2 RI) yang juga merupakan pernikahan politik.

Walaupun pernikahan tersebut kandas, namun Prabowo telah mendapat keuntungan dengan kenaikan pangkat yang cukup lumayan.

Jauh sebelum era modern, praktik pernikahan politik dilakukan Kertarejasa, pendiri dan raja pertama Kerajaan Majapahit. Dia menikah dengan putri Kertanegara, raja terakhir dari Kerajaan Singasari.

Gak tanggung-tanggung pula nikahnya. Kertarejasa menikahi sekaligus 4 putrinya Kertanegara (yang sebetulnya memiliki tali persaudaraan dengannya).

Sepowerfull itu, dan sebutuh itu keluarga yang berkuasa akan pernikahan politik.

Kisah pernikahan politik mewarnai drama China “One and Only” yang tayang tahun 2021. Sebelumnya saya pernah nonton drama yang diperankan Ren Jia Lun dan Bai Lu ini, tapi cuma beberapa episode. Saya lupa penyebabnya.

Dan baru ingat ketika sedang menonton drama China The Demon Hunter's Romance yang juga diperankan Ren Jia Lun.

Sesudah melihat Mydramalist memberi rating 8,6 untuk drama China “One and Only”, saya jadi penasaran dan menuntaskan drama yang diadaptasi dari novel "One Life, One Incarnation – Beautiful Bones" (一生一世美人骨) by Mo Bao Fei Bao (墨宝非宝) ini.

Apakah sebagus itu? Yuk kita kupas:

Ren Jia Lun sebagai Zhou Sheng Chen

Mendapat gelar Pangeran Nanchen, Zhou Sheng Chen tidak saja merupakan keponakan kaisar, dia juga merasakan bimbingan langsung dari kaisar.

Kedekatan tersebut rupanya mengundang kecemburuan. Banyak pihak takut Zhou Sheng Chen akan merebut posisi kaisar, sementara kaisar sendiri mempunyai banyak keturunan.

Untuk meredakan spekulasi yang berdampak buruk, Zhou Sheng Chen memutuskan meninggalkan istana. Dia menjadi jenderal penjaga perbatasan agar kerajaan selalu damai, jauh dari kemungkinan serangan musuh.

Dihadapan para pejabat istana, serta tentunya kaisar dan ibu suri, Zhou Sheng Chen bersumpah bahwa dia tidak akan menikah, dan seumur hidup tidak memiliki keturunan.

Bai Lu sebagai Cui Shi Yi

Sejak kecil, hidup Cui Shi Yi nampak bahagia. Ibunya adalah Cui Wen Jun, anak kedua dari keluarga Cui yang terhormat dan mempunyai kekerabatan dengan kaisar.

Cui Shi Yi juga sudah dijodohkan dengan putra mahkota, sehingga harta bendanya sungguh berlimpah.

Namun faktanya, kehidupan Cui Shi Yi tak seindah itu. Dia dipisahkan dari ayah kandung yang mencintainya, hanya karena sang ayah dianggap telah menyinggung permaisuri.

Akibatnya Cui Shi Yi mengalami afasia, dia tak bisa berbicara.

Kehidupan Cui Shi Yi mulai berubah setelah dia tinggal di Kota Xizhou, dan mendapat bimbingan dari Jenderal Zhou Sheng Chen.

Cui Shi Yi kembali bisa berbicara, dan secara lambat namun pasti dia merasakan cinta.

Wang Xing Yue sebagai Liu Zi Xing

Mendapat gelar Adipati Guangling, kehidupan Liu Zi Xing sebagai salah seorang putra kaisar ternyata tak seindah itu.

Pasca ayahandanya meninggal, adiknya putra mahkota Liu Hui diangkat sebagai kaisar, dan dirinya menjadi putra mahkota.

Gelar putra mahkota ternyata hanya ban serep. Setiap adiknya melakukan kesalah, Liu Zi Xing lah yang mendapat hukuman cambuk.

Sementara tubuhnya sangat ringkih. Dia memang terlahir sakit-sakitan. Untuk penghibur diri, Liu Zi Xing selalu menatap lukisan Cui Shi Yi, gadis cantik yang dijodohkan dengannya.

Synopsis Drama China One and Only

Sebagai pemimpin keluarga, Cui Guang sangat paham, keberlangsungan klannya sangat bergantung pada pengaruh keluarga Kerajaan. Karena itu tak cukup dirinya menjadi tutor keluarga kaisar, Cui Guang juga menjalin kekerabatan dengan menjodohkan keponakan perempuannya, Cui Shi Yi dengan putra mahkota.

Hati yang tega dan keras juga dibutuhkan agar keluarga kerajaan tidak gusar. Ketika adik ipar Cui Guang membuat permaisuri Gao tersinggung, ayah Cui Shi Yi ini “diusir” dari rumah. Dia menjadi biksu dan tak boleh lagi menjejakkan kaki di kediaman Cui.

Pergantian kekuasaan sempat membuat Cui Guang ketar-ketir. Kaisar wafat dan Liu Hui, putra mahkota yang masih kecil diangkat sebagai penggantinya. Berarti posisi putra mahkota kosong, dong? Sementara ikatan perjodohan Cui Shi Yi dengan putra mahkota, bukan dengan kaisar.

Untunglah perdebatan tak berlangsung lama. Liu Zi Xing , putra almarhum kaisar lainnya ditunjuk sebagai putra mahkota.

Walau sebetulnya Liu Zi Xing bukanlah menantu idaman. Dia sakit-sakitan. Ibu suri memilihnya dengan pertimbangan sangat kecil kemungkinan Liu Zi Xing menggeser kedudukan kaisar.

Supaya kekerabatan semakin kuat, dengan cerdiknya Cui Guang menitipkan Cui Shi Yi yang masih belia pada Zhou Sheng Chen, paman kaisar, agar menjadi muridnya.

Zhou Sheng Chen merupakan sosok anggota kerajaan yang sangat disegani. Begitu kuat pengaruhnya, sehingga keluarga kekaisaran takut jenderal yang menjaga perbatasan negara ini akan merebut tampuk kekuasaan.

Untuk meredam isu, di depan para pejabat dan kaisar yang berkuasa, Zhou Sheng Chen mengucapkan ikrar tidak menikah, dan tidak punya keturunan seumur hidupnya.

Jadilah, pada waktu yang ditetapkan Cui Shi Yi berangkat ke Kota Xizhou, tempat tinggal Jenderal Zhou Sheng Chen, yang berarti semakin berjauhan dengan calon suaminya, Liu Zi Xing.

Karena itu dibuatlah lukisan Cui Shi Yi dan dikirimkan pada Liu Zi Xing. Lukisan tersebut menjadi peredam rindu Liu Zi Xing dan mengembangkan cintanya pada Cui Shi Yi.

Takdir baru mempertemukan keduanya setelah terjadi konflik di istana. Baik Cui Shi Yi maupun Liu Zi Xing sudah cukup dewasa, sehingga Liu Zi Xing bisa berdalih menyelesaikan kasus bersama Jenderal Zhou Sheng Chen di Kota Xizhou.

Sayang pertemuan sepasang insan yang dijodohkan ini berlangsung singkat. Bahkan hanya sempat beradu pandang. Liu Zi Xing harus segera ke ibukota untuk menyingkirkan Zhao Teng, kepala kasim yang dengan pengaruhnya berhasil menyingkirkan ibu suri.

Keberhasilan Liu Zi Xing menyingkirkan Zhao Teng malah menjadi boomerang. Perjodohannya dengan Cui Shi Yi dibatalkan begitu saja.

Dengan sisa-sisa pengaruhnya, Cui Guang malah menjodohkan anak laki-lakinya dengan Putri Qi Xing Hua, meskipun keduanya telah memiliki kekasih.

Hal ini tentu saja membuat Liu Zi Xing gusar. Dialah yang telah berjasa menyingkirkan Zhao Teng dan mengembalikan posisi ibu suri. Tapi mengapa nasibnya tetap apes? Bahkan janji pernikahan dengan Cui Shi Yi dihapus seolah hanya sekadar tulisan di selembar kertas.

Liu Zi Xing memang sakit-sakitan, tapi dia merupakan salah seorang putra kaisar yang berotak cerdas. Dia tak mau pasrah begitu saja menerima nasib.

Review Drama China One and Only

Berbeda dengan reviewers lain yang memuji setinggi langit tentang kisah cinta antara Cui Shiyi (Bai Lu) dan Zhou Sheng Chen (Ren Jialun) saya justru baper pada second lead.

Second lead diperankan Wang Xing Yue, pendatang baru yang sukses memerankan putra mahkota Liu Zi Xing yang teraniaya dan korban intrik kerajaan. Mulai dari penyiksaan fisik sebagai tumbal kesalahan kaisar, dan puncaknya perjodohan dengan Cui Shiyi, dibatalkan begitu saja.

Drama China “One and Only” merupakan pertama kalinya Wang Xing Yue mendapatkan peran penting. Gak heran di usianya yang masih muda (19 tahun), setelah berhasil membuktikan akting yang menawan, karirnya berkembang pesat dan tak pernah absen membintangi drama China dengan rating tinggi.

Bagaimana dengan Ren Jialun yang didapuk sebagai pemeran utama? Memang gak salah tim casting memilih aktor yang sudah malang melintang di layar kaca ini. Ren Jialun seolah bertransformasi menjadi peran yang dia mainkan, seperti kali ini sebagai Zhou Sheng Chen, jenderal penuh karisma.

Demikian pula Bai Lu, dengan luwes dia berakting sebagai remaja belasan tahun, kemudian berkembang menjadi gadis dewasa. Untuk drama bergenre romance, Bai Lu memang pakarnya.

Kekuatan akting para aktris dan aktor, baik main role maupun support role, ditambah sinematografi yang memukau, baik gradasi warna maupun aspek teknisnya, tak heran drama China “One and Only” mendapat rating 8,6.

Terlebih karena novelnya, "One Life, One Incarnation – Beautiful Bones" (一生一世美人骨) by Mo Bao Fei Bao (墨宝非宝) telah lebih dulu menghipnotis, dan penulis scenario berhasil menyajikan kisah cinta yang membuai ini.

8 comments

Guritno Adi April 23, 2025 at 1:00 AM
Dalam dunia klasik kerajaan memang yang namanya jodoh-menjodohkan dan menjaga reputasi klan sangat penting. Bisa belajar banyak nih dari film ini.
Annie NugrahaApril 23, 2025 at 5:07 PM
Meski gak rajin/sering nonton Wuxia, saya sempat beberapa kali menonton film klasik Cina yang memang hadir dengan sinematografi yang apik banget. Dan itu sulit ditandingi oleh para pekerja sinema lainnya (dari negara lain). Jadi pengen tahu, peralatan apa yang mereka gunakan dan bagaimana sisi seni yang dikuasai.

BTW, kita terkadang suka terpukau dengan second lead ya Mbak. Saya juga beberapa kali ngalamin di beberapa drama. Malah sering terlintas di hati seandainya si aktor bertukar posisi hahahaha.
curhatyukApril 23, 2025 at 5:20 PM
Pernikahan politik itu memang nyata adanya ya Ambu. Btw saya salfok sama Ren Jialun yang sekilas mirip Lee Jong Suk, pacaranya IU. Lama banget saya tidak nonton drama kerajaan Cina dan jadi tertarik karena pemainnya ganteng, hehehe. Episodenya lumayan panjang juga ya Ambu, ada 24 episode (Maria Tanjung Sari)
Yuni Bint SaniroApril 23, 2025 at 6:47 PM
Aku suka Bai Lu pertama kali di dramanya berjudul Only For You. Setelah itu, aku hanya menontonnya lagi di dramanya yang Modern saat dia berperan jadi staff di perusahaan permodalan gitu. Lupa judulnya.

Nah, kalau yang settingnya di masa lampau saat masih kerajaan atau kisah fiktif kayak dewa-dewaan gitu. Aku belum tertarik untuk menonton.

Cuma menurutku, one and only ini ide ceritanya menarik sih. Aku penasaran gimana akhirnya seorang yang berikrar tak ingin menikah dan punya keturunan ini.
RismayaniApril 23, 2025 at 11:15 PM
Prihatin banget dengan nasib kehidupan putra mahkota Liu Zi Xing yang teraniaya terus sampai percintaannya harus dibatalkan begitu saja. Dari baca sinopsisnya jadi penasaran banget pingin nonton drama China "One and Only" ini.
rejekingalir.comApril 23, 2025 at 11:32 PM
Jangankan dalam dunia dracin atau drama kerajaan, di dunia nyata pun kerap yang namanya pernikahan politik itu acap kali ada ya? Apa dunia nyata mengikuti drama, atau sebaliknya?
Aisyah DianApril 24, 2025 at 2:18 AM
One and only ini pengen banget aku tonton gara-gara baca review ini, yups setuju kisah second lead emang kadang malah bikin baper akut hihihi
dessy achierinyApril 24, 2025 at 4:32 PM
Kalau inget nonton dracin suamiku hobby banget mbak. Ahaha. Klo aku kebalikannya. Kalau pernikahan politik biasanya banyak diangkat di serial Korea. Kalau aku lebih suka serial Korea dibanding dracin