Recap 2024, Mulai dari Mantu Hingga Kepergian Adik Tercinta

  
maria-g-soemitro.com
pexels/Viridiana Rivera

Recap 2024, Mulai dari Mantu Hingga Kepergian Adik Tercinta

Pecah telor! Akhirnya berhasil memenuhi target 150 tulisan di tahun 2024. Atau lebih tepatnya tahun 2024 saya berhasil memposting 152 tulisan yang tersebar di beberapa platform, yaitu blog  “Curhat si Ambu”, blog “Nyi Omas”, serta 2 akun Kompasiana.

Bahkan jumlahnya lebih dari 152 jika menambahkan tulisan di luar blog pribadi dan UGC, seperti paid post di detik.com terkait pariwisata. Tapi gak usah lah ya? karena ada beberapa content placement di blog ini. 

Sejak awal saya memang tidak secara spesifik menargetkan150 tulisan/tahun tersebut harus tulisan sendiri atau termasuk content placement. Tujuan menetapkan target bukanlah sekadar jumlah tulisan, tapi untuk menyemangati diri sendiri.

Pemicunya pandemi Covid-19, saya merasa terpuruk. Tiba-tiba saya merasa takut mati. Saya tahu, kematian adalah keniscayaan. 

Baca juga:

Sikap Asertif dalam Bertetangga, Antara Akal Sehat dan Takut Konflik

Distraksi Berjudul Gus Miftah

Daftar Isi:

  • Pecah Telor! 150 Lebih Tulisan Pada Tahun 2024
  • Penghargaan Tak Terduga dari Twinkl
  • Dianugerahi (Lagi) Anak Menantu Perempuan yang Cantik
  • Kepergian Adik Tercinta
  • Solo Traveling Tipis-Tipis

Yang terjadi sebetulnya, pandemi Covid-19 membuat saya merasa tertekan. Sebagai mahluk sosial, saya merasa gagap ketiba tiba-tiba situasi dan kondisi berubah. Portal menuju ke perumahan tiba-tiba digembok. Jalan-jalan lengang. Kendaraan umum hanya dihuni 1-2 penumpang. Ke supermarket harus antri dan wajib menggunakan masker. Jika tidak, seorang satpam akan datang menghampiri dan mengingatkan.

Diperburuk berita yang bermunculan, betapa kematian begitu dekat. Membuat saya memutuskan harus ada pengalih perhatian. Kebetulan, setahun sebelumnya, seorang teman blogger menulis status di facebook  bahwa dia berhasil memposting sekian tulisan per tahun.

Merasa penasaran, saya ikut menghitung jumlah tulisan yang berhasil saya posting di tahun 1019. Ternyata mencapai sekitar 120 postingan.

Jadilah, di masa pandemi (2020) saya menargetkan harus membuat 150 tulisan per tahun, atau sekitar satu tulisan/ 2-3 hari ya? Sekalian melatih kecepatan saya dalam membuat tulisan. 

Dan selalu gagal! Jumlah postingan pertahun hanya sekitar 120-130 buah. Tak pernah sekali pun jumlahnya mendekati angka 150 postingan. Baru di penghujung tahun 2024, ketika iseng menghitung jumlah tulisan, ternyata sudah mencapai 145 buah. Masih tersisa 10 hari, maka saya ngebut, dan berhasil mengumpulkan 152 postingan. Horeee….. 😀😀

maria-g-soemitro.com


Penghargaan Tak Terduga dari Twinkl

Dalam perjalanan ke Solo, kemudian ke Surabaya untuk memenuhi undangan pernikahan seorang keponakan, tiba-tiba saya menerima email:

Halo Kak Maria,

Semoga kakak dan keluarga dalam keadaan baik dan sehat selalu.

Perkenalkan nama saya Kristi, saya bekerja di perusahaan penerbit bahan ajar untuk anak usia 0-16 th, Twinkl di Sheffield, England.

Dalam rangka memerangi perundungan yang marak terjadi di seluruh dunia, Twinkl mengadakan kampanye Anti-Bullying Week dan sedang mencari strategi untuk mengatasi bullying dari sekolah dan para blogger di Indonesia.

Saya terinspirasi oleh artikel kakak yang berjudul Perfect Imperfect, 3 Cara Mengatasi Bullying. Menurut saya strategi mengatasi bullying dalam artikel kakak seperti salah satunya menjadi orang yang lebih unggul, sangat bermanfaat dalam mengedukasi para pembaca, orang tua maupun anak maupun remaja untuk bersikap dalam menghadapi bullying. 

Oleh karena itu saya ingin memasukan profil, link artikel serta strategi cara mengatasi bullying ini ke dalam halaman resmi kampanye kami "Anti-Bullying Week: Cara Mencegah Bullying di Sekolah Orang Tua dan Guru Wajib Tahu" sebagai salah satu Anti-Bullying Hero dan sebagai sumber inspirasi Twinkl. Kristi ingin menyebarkan tips ini ke lebih banyak orang tua, pengguna dan pembaca setia Twinkl.

Jika kakak bersedia untuk ditampilkan di halaman resmi kampanye kami, mohon kiranya untuk menautkan kalimat beserta link di bawah ini di akhir artikel: Perfect Imperfect, 3 Cara Mengatasi Bullying

"Artikel menjadi sumber inspirasi dan terpilih untuk dimasukkan ke dalam kampanye  "Anti-Bullying Week 2024/2025" dari penerbit bahan ajar pendidikan Twinkl."

Twinkl juga akan dengan senang hati untuk memberikan lencana "Anti-Bullying Action Hero" yang mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk website kakak.

Besar harapan Kristi untuk mendengar pendapat dari kakak. Terima kasih dan selamat beraktivitas kembali.

Salam hangat,

Kristi

Tulisan saya menjadi bahan ajar di Twinkl? Wah bingung saya. Gak fokus karena sedang menempuh perjalanan luar kota, dan tulisan tersebut merupakan salah satu setoran one day one post (ODOP) yang diselenggarakan Indonesian Social Blogpreneur Community (ISB),  saya pun bertanya ke Teh Ani Berta,  founder ISB , dan segera mendapat jawaban:

Wah membanggakan sekali Ibu Maria, selamat ya …

Duh senangnya. Niat awal saya mengikuti ODOP memang kepingin banget membuat blog ini semakin berwarna dengan tulisan-tulisan bermanfaat.

Alhamdulilah terwujud, semoga saya bisa lebih konsisten ya?

  

maria-g-soemitro.com

Dianugerahi (Lagi) Anak Menantu Perempuan yang Cantik

Dulu, semasa masih gadis, saya punya impian, yaitu punya banyak anak perempuan! Penyebabnya, 4 adik saya semuanya laki-laki. Dan itu kurang asyik. Gak ada teman bermain boneka dan gak ada adik perempuan yang bisa didandani.

Setelah berkeluarga, Allah SWT berkehendak lain, saya dianugerahi  3 anak laki-laki! Setelah itu barulah, Allah SWT menitipkan anak perempuan di rahim saya.

Ternyata hanya 3-4 tahun pertama, saya bisa main “boneka-boneka-an” tersebut. Setelah itu, saya harus memperlakukan anak bungsu saya sama dengan kakak-kakaknya. Agar dia bisa memiliki Adversity Quotient (AQ) atau kemampuan mengatasi problem solving dalam menghadapi persaingan hidup yang semakin sulit.

Waktu berlalu, satu persatu anak laki-laki saya menikah, dan saya pun mulai punya anak menantu perempuan yang cantik dan baik hati. Bahagia rasanya. Tak putus-putus saya bersyukur karena Allah punya rencanaNya tersendiri.

Setelah anak nomor 2 menikah tahun 2019, disusul anak sulung pada tahun pandemi, kemudian anak bungsu tahun kemarin, tahun ini, tepatnya 10 Februari 2024, saya mendampingi anak nomor 3 menuju gerbang pernikahan.

Alhamdulilah, semoga sakinah mawaddah warahmah.

  

maria-g-soemitro.com

Kepergian Adik Tercinta

Ternyata kematian begitu dekat. Rasanya pecah hati saya sewaktu mendengar adik saya, anak nomor 4 keluarga kami, meninggal dunia.

Seharusnya kami tahu dan bersiap. Berbelas tahun silam, kala kami bersaudara sedang memakamkan almarhum ibunda, adik saya ini terkena serangan jantung, tak sadarkan diri dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Sesudah itu, rumah sakit seolah menjadi rumahnya kedua. Untunglah, perusahaan tempatnya berkarir, salah satu bank swasta ternama, berbaik hati dengan menugaskannya di Sukabumi, tempat tinggalnya. Tidak lagi harus menjadi manajer cabang di luar kota Sukabumi, yang pastinya rentan terkena serangan jantung lagi.

Namun di atas segalanya, kami baru menyadari bahwa  Allah SWT mempunyai rencana yang indah.  Setelah memberi “teguran”, adik saya dan istrinya mendapat kesempatan menemani kedua anak laki-lakinya hingga lulus kuliah.

Dan, siap tak siap, setelah perjalanan panjang yang membahagiakan dan menyakitkan, seperti ketika adik saya harus bolak balik ke rumah sakit untuk disedot cairan di paru-parunya, Sang Maha Pencipta menentukan tanggal 22 Maret 2024 sebagai hari adik saya dipanggil menghadapNya.

Di luar kebiasaan keluarga kami, sebelumnya adik saya telah berpesan pada istrinya untuk mengkremasi dan melarung abu jenasahnya. Bahkan setelah kematiannya pun dia tak ingin menyusahkan keluarganya.

Selamat jalan adikku. Tugasmu di dunia telah selesai. Terimakasih untuk semua cinta dan kebahagiaan yang telah kau berikan, hingga kami bisa tersenyum setiap mengenangmu.

Kremasi dan Perjalanan Menuju Keabadian

  

maria-g-soemitro.com

Solo Traveling Tipis-Tipis

Sudah sejak lama, ada impian yang terpendam, yaitu ingin melakukan solo traveling. Penyebabnya mungkin kekangan selama pernikahan. Saya gak bisa kemana-mana. Hanya sumur, dapur, kasur. Andai ke luar kota hanya mengikuti jadwal keluarga suami seperti ziarah ke makam keluarganya, kemudian bersilaturahmi ke sanak saudara suami. 

Bahkan saya gak bisa berlama-lama di rumah ibunda di Sukabumi, walau itu adalah hari raya. Sebisa mungkin, kami sekeluarga berangkat ke Sukabumi di pagi hari, kemudian sore/malam harinya pulang lagi ke Bandung. 

Saya pun hanya bisa bermimpi bertemu saudara-saudara sepupu seperti  dulu, sebelum saya menikah. Setiap tahun, kami selalu berkumpul dan ngobrol sepanjang hari/malam sambil cekakak-cekikik. Entah apa yang diobrolkan. Pokoknya hepi aja.

Perbedaan agama, kemungkinan besar jadi penyebabnya. Dalam keluarga besar saya, hanya saya satu-satunya yang masuk Islam. Dan mantan suami takut saya tergoda kembali masuk ke agama Katolik lagi.

Sesudah bercerai, halangan itu tak ada lagi. Untuk pertama kali saya mengunjungi Depok, kota tempat bulik dan saudara-saudara sepupu saya tinggal.

Saya juga mengunjungi Solo dan menginap di hotel murah, kemudian berjalan kaki menuju Pasar Klewer, pusat batik Laweyan dan masih banyak lagi.

Tahun 2025, saya berencana mengunjungi Majalengka, tempat tinggal besan saya untuk mengunjungi beberapa tempat seperti sentra pembuatan kecap. Juga ke Cirebon untuk mengunjungi Keraton Kasepuhan dan Keraton Kacirebonan.

Ups, jangan jauh-jauh, rencana ke Museum Prabu Geusan Ulun di Keraton Sumedang Larang pun belum terwujud. Saya sedang mengumpulkan datanya, agar tidak plonga plongo sesampainya di sana. 😀😀

Baca juga:

Recap 2023, Dari Nyobain Whoosh Sampai Mantu!

Resolusi 2025: Slow Living agar Lebih Bersyukur

2024

Akhirnya halaman terakhir tertutup

Selamat, karena telah melakukan yang terbaik

Mari kita songsong 2025

Semoga tahun ini akan menjadi tahun penuh berkah 

Untuk kita semua


8 comments

  1. Aku terharu loh baca artikel ini. Kalau kata sesepuh, tugas kita sebagai orang tua selesai kalau anak-anak udah mentas (menikah). Alhamdulillah...semoga jadi keluarga sakinah mawaddah wa rahmah.
    Ada temenku juga samma, malah lebih sering bepergian sejak sendiri. Mungkin udah engga ada yg diurus. Kadang ikut grup travelling, kadang sendirian. Tapi sama anaknya dipantau sih. Jadi dia & anaknya sama-sama install aplikasi tracker gitu di HP, yg bisa cek keberadaan seseorang. Kayak GPS di mobil gitu...

    ReplyDelete
  2. Wow.. sekalii pencapaian Mbak Maria dalam dunia menulis. 150 lebih tulisan itu pencapaian yang luar biasa, Mbak. Saya aja tidak sampai 100 hehehe.
    Dan begitulah kehidupan. Ada kesenangan, ada kebahagian, semua dua hal berlawanan terus mengiringi perjalanan kehidupan kita.

    ReplyDelete
  3. 2024 yang begitu nanonano ya Bu.
    Semoga di 2025 ini semakin baik dan pencapaian semakin banyak...

    Btw gimana tulisan blog 2024 nya jadi mencapai 152

    Selamat ya Bu... Mbak Kristi memang tidak salah pilih menjadikan artikel Ambu pilihan terbaik dari twinkl

    ReplyDelete
  4. Senang sekali bisa ikut membaca rekapan tahun 2024 versi Ambu Maria. Inspiratif melakukan ini, jadi sarana bersyukur dan instropeksi diri lagi dan lagi demi kebaikan yang lebih di tahun 2025 ini.
    Di bagian artikel sebanyak itu saya berasa dijewer..duh karena (sok) sibuk saya hanya bisa nulis separo dari itu huhuhu
    Alhamdulillah banyak berkah di tahun lalu, semoga tahun ini bertambah ya Ambu...

    ReplyDelete
  5. Turut berdukacita atas kembalinya adik Mbak Maria ke pangkuan Bapa di sorga, kiranya keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan.

    ReplyDelete
  6. Wahh senang dengarnya anak ketiga sudah married, sudah lama nggak ikut bw jadi nggak tau kabar mbak Maria😆 Kerenn banget juga artikelnya jadi bahan materi di Twinkl🥰

    ReplyDelete
  7. Keren, selamat akhirnya target 150 tulisan bisa tercapai di 2024, semoga di 2025 tetap bisa bertahan dan ditingkatkan.
    semoga tahun ini cita-cita solo travelling juga bisa tercapai, bisa jadi banyak bahan tulisan tuh

    ReplyDelete
  8. Selamat tinggal 2024 dan kenangannyaa..
    Baik itu manis, pahit, getir, asem, semua rasa begitu bermakna.
    Terima kasih, Ambu.. atas inspirasinya.
    Akutu inget banget sama target artikel Ambu ini, jadi berniat ikutan menghitung jumlah artikel selama setahun.

    Kira-kira pecah telor juga kaya Ambu ganiih??

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar
Mohon menggunakan akun Google ya, agar tidak berpotensi broken link
Salam hangat