Tomorrow, Kisah-kisah Orang Nyesel Bunuh Diri!
Pembunuhan apa yang paling kejam? Jawabannya ternyata bunuh diri! Alasannya menurut drama Korea “Tomorrow” , pelaku bunuh diri telah memotong garis takdir. Sebagai hukuman, pelaku bunuh diri akan langsung masuk neraka, tanpa harapan bereinkarnasi dan mati dalam keadaan baik agar bisa masuk surga.
Kebetulan, saya menonton drama Korea “Tomorrow” bersamaan dengan tragedy satu keluarga yang bunuh diri dari lantai 22 sebuah apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), pada Sabtu, 9 Maret 2024.
Berbagai media menampilkan CCTV yang menunjukkan keluarga tersebut datang menggunakan kendaraan roda 4 berwarna putih, kemudian langsung naik lift ke lantai 21, kemudian menaiki anak tangga untuk menuju rooftop yang berada di lantai 22, dan bersama-sama menjatuhkan diri.
Pasca tragedy, pihak kepolisian memberi penjelasan bahwa mereka saling mengikat diri. Ayah (52 tahun) dengan anak perempuan (13 tahun), dan ibu (50 tahun) dengan anak laki-lakinya (15 tahun).
Mengapa?
Mungkin untuk saling menguatkan. Kebayang gak sih, sebelum menjatuhkan diri mereka dilanda panik dan menyesal? Atau bahkan sesaat sebelum jatuh ke bumi, mereka ketakutan dan menyesal?
Beberapa psikolog malah dengan tegas mengatakan bahwa si ayah dan si ibu sudah membunuh anak-anaknya. Jadi double dosanya, ya bunuh diri, ya membunuh.
Drama Korea “Tomorrow” meracik kisah beberapa kasus bunuh diri, seperti pemuda yang hopeless, pasangan yang ditinggal kekasihnya, veteran perang yang mendapat tekanan dari preman, bahkan anjing ingin bunuh diri pun ada. Setiap kasus disisipi pesan menohok. Gak heran Mydramalist memberi rating 8,8/10. Angka yang cukup tinggi!
Herannya, di negaranya drama Korea “Tomorrow” hanya sempat menempati rating 7.6% (nationwide) dan 8.2% (Seoul), sesudah itu melorot terus ke angka 2.9% (nationwide) di episode 9 dan bertahan di rating tersebut hingga akhir.
Tambah heran karena menurut TNS Media Korea dan AGB Nielson, drama ini gak masuk rating Top 20 TV programs (including news, sports, variety, etc.)
Apakah separah itu? Yuk atuh kita bahas.
Baca juga:
Kokdu: Season of Deity, Kala Dewa Kematian Mencari Cinta
Love to Hate You, Peliknya Pacaran dengan Selebriti
Kim Hee-Seon sebagai Koo Ryeon
Berusia 420 tahun, Koo Ryeon terhubung dengan Park Joong-Gil, malaikat maut lainnya.
Di masa silam keduanya merupakan suami istri yang telah menjalin kasih sejak masih kecil. Perang membuat mereka terpisah, Park Joong-Gil maju ke medan perang dan pulang sebagai pahlawan.
Semenetara istrinya malah bernasib malang. Sebagai tawanan suku bar-bar, Koo Ryeon dianggap sudah tidak suci. Kehadirannya membawa pengaruh buruk pada kampung tempat mereka tinggal.
Diperparah dengan perlakuan ibu mertuanya, Koo Ryeon memutuskan bunuh diri.
Ro Woon sebagai Choi Jun-Woong
Temperamen dan kekanak-kanakan, status Choi Jun-Woong berbeda dengan karyawan Jumadeung lainnya. Dia setengah manusia dan setengah malaikat maut, karena tubuhnya masih dalam kondisi koma di RS Universitas Seoul.
Choi Jun-Woong memang pernah berniat bunuh diri setelah berulang kali gagal diterima kerja. Namun dia koma setelah membantu seorang tunawisma yang berencana bunuh diri. Atas budi baiknya, King of Heaven memberi kesempatan Choi Jun-Woong menjadi malaikat maut selama 6 bulan sebelum akhirnya bangun dari koma.
Lee Soo-Hyuk sebagai Park Joong-Gil
Empat abad silam, sebagai salah satu pemimpin pasukan yang harus selalu siap maju ke medan perang, Park Joong-Gil melihat kehidupan secara hitam putih.
Esensi hidup adalah penderitaan
Takdir manusia untuk berusaha dan hidup bersama penderitaan
Penderitaan Park Joong-Gil yang terberat adalah ketika istri tercintanya, Koo Ryeon bunuh diri. Karena itu ketika menjadi arwah dan mendapat tawaran sebagai malaikat maut, dia minta bantuan pada King of Heaven untuk mengunci ingatan masa lalunya.
Sayang gak semudah itu. Ingatan masa lalu sering muncul dalam bentuk mimpi buruk. Park Joong-Gil heran, Koo Ryeon kerap muncul dalam mimpinya.
Yun Ji-On sebagai Lim Ryung-Gu
Lim Ryung-Gu punya kisah sedih. Ibunya gantung diri sesudah sekelompok preman memperkosanya. Namun Lim Ryung-Gu lah penyebab keputusan bunuh diri tersebut.
Lim Ryung-Gu melihat beberapa orang laki-laki keluar dari rumahnya, sementara dia kerap dibully sebagai anak haram seorang pelacur yang tak layak bermain dengan teman sebayanya.
Merasa kesal dan salah paham, Lim Ryung-Gu kecil menyesali kelahirannya ke bumi dan melontar kata-kata tak pantas yang menyebabkan ibunya bunuh diri.
Sebagai orang yang pernah melakukan bunuh diri, sang ibu akan mengalami beberapa kali reinkarnasi dan mati dalam keadaaan bunuh diri pula.
Sebagai Grim Reaper, Lim Ryung-Gu ingin memutus takdir tersebut agar arwah ibunya bisa beristirahat dengan tenang.
Sinopsis Drama Tomorrow
Aku ingin hidup
Aku ingin tetap hidup
Itulah kata-kata yang umumnya terucap dari orang-orang yang berhasil diselamatkan Tim Management Risiko (MR) Jumadeung dari bunuh diri
Seperti yang terjadi pada Cha Yun-Hui. Pasca diperkosa dia merasa dunianya runtuh. Tidak saja disebabkan kekerasan seksual yang dialaminya, juga perlakuan orang-orang sekitarnya.
Adik kembar dan orangtua Cha Yun-Hui menyalahkan karena berjalan sendiri di malam hari dalam keadaan mabuk. Pengacara pelaku perkosaan dengan kejam menuduh: “Mungkin kamu juga turut menikmati?”
Seolah belum cukup, masyarakat juga turut menghakimi. Mereka memihak pelaku perkosaan, seorang mahasiswa kedokteran yang punya masa depan cemerlang. Ngapain memperkosa perempuan berbaju ketat, mabuk dan berjalan sendirian di malam hari. “Itu sih emang minta diperkosa!”
Cha Yun-Hui mengalami depresi dan mulai menyakiti diri untuk melupakan kesakitan mentalnya. Dia juga berpikir untuk bunuh diri:
Semua akan berakhir jika aku mati
Tak peduli sekeras apa aku berusaha,
Aku terus mengingat kejadian itu
Ingatanku terhenti
Saat kulitku terluka akibat gigitanku ke kuku
Rasa sakit sesaat itu membuatku melupakan rasa sakit itu
Sejak itu aku menyakiti diri untuk bertahan hidup
Itu satu-satunya jalan untuk melupakan ingatan dan lari dari kenyataan
Semula Cha Yun-Hui menolak persidangan ulang yang bakal menambah luka hatinya. Namun akhirnya runtuh setelah mendapat penjelasan Koo Ryeon, sang malaikat maut.
Bertindak sebagai jaksa dalam sidang ulang, Koo Ryeon menuntut pelaku dihukum 10.024 tahun penjara!
Pertimbangannya sebagai berikut:
Pemerkosaan adalah pembunuhan jiwa. Rata2 harapan hidup orang Korea 83,3 tahun dikurangi umur korban 23 tahun, sisa 60 tahun. Total ada 138 video dan 9826 komentar di internet terkait kasus ini, dikali 1 tahun, maka tuntutan penjara pada terdakwa pembunuhan 10.024 tahun penjara!
Koo Ryeon merupakan malaikat maut yang ditunjuk sebagai ketua tim Management Risiko (MR) Jumadeung. Anggotanya adalah Lim Ryung-Gu yang bertekad membatalkan reinkarnasi ibunya dari tindakan bunuh diri. Serta Choi Jun-Woong, setengah manusia dan setengah malaikat maut karena tubuhnya belum mati, masih koma di RS Universitas Seoul.
Jumadeung sendiri merupakan perusahaan yang telah berdiri selama ratusan tahun. Salah satu pelayanannya adalah menjemput dan mengantar arwah, bisa ke surga atau ke neraka, sesuai perbuatannya di dunia.
Seiring berjalan waktu, King of Heaven sebagai pimpinan puncak Jumadeung melihat banyak arwah yang menyesali keputusannya bunuh diri.
“Apa yang terjadi pada orang yang bunuh diri? Tanya Choi Jun-Woong
Dia akan selamanya berjalan di neraka
Dengan penuh penyesalan
Sambil mendengarkan tangisan yang berduka karena dia
Itu merupakan harga dari suatu pilihan
Pilihan mereka yang lebih takut pada hari esok daripada kematian
Banyak pihak menentang kebijakan King of Heaven membentuk Tim MR, salah satunya ketua malaikat maut yang bertugas menjemput arwah. Menurutnya hanya kesia-siaan menyelamatkan orang yang ingin bunuh diri, jika hanya dengan beberapa patah kata dari Tim MR mereka urung bunuh diri.
Tim MR tentu saja menolak anggapan tersebut. Terjun langsung menangani kasus per kasus, mereka mendapat fakta bahwa orang-orang yang telah diselamatkan dari keputusan bunuh diri, akan menjalani kehidupan yang lebih baik.
Review Drama: Tomorrow
Drama yang bagus, sayang terlalu bertele-tele. Dari 16 episode, apabila dipadatkan menjadi 12 episode kayaknya gak bakal ditinggal penonton Korea Selatan.
Mungkin sutradara terpukau dengan banyaknya kisah inspiratif dan quote yang bermunculan dari webcomic "Naeil” by Ra Ma yang published sejak 20 Mei 2017 (via Naver) ini. Seperti kasus Shin Ye-Na. Keinginan bertubuh kurus membuat Shin Ye-Na menderita anoreksia. Dia dibully dan merasa tertekan sampai pingin bunuh diri.
Setelah lolos dari maut bunuh diri, temannya yang bertubuh subur berucap:
Hidup hanya sekali, aku tak peduli omongan orang lain
Standar kebahagianku, adalah diriku sendiri
Tubuhmu adalah milikmu, bukan orang lain
Kau harus mencintai dan merawat tubuhmu
Pemilihan Kim Hee-Seon sebagai Koo Ryeon, dan Ro Woon sebagai Choi Jun-Woong nampaknya disukai penonton Korea Selatan. Terlihat dari perolehan rating di awal episode yaitu 7.6% (nationwide) dan 8.2% (Seoul).
Mengapa akhirnya rating jeblok di tengah episode sampai episode akhir? Hanya 2.8% (nationwide) dan gak masuk 20 besar rating Seoul.
Sajiannya membosankan! Setting jelek. Masa Jumadeung yang dikisahkan berada di surga, lebih mirip kantor perusahaan kelas C. Modal dikit CGI-nya napa? Kaya sineas Cina yang gak kaleng-kaleng melukiskan nirwana dan neraka.
Demikian pula kostum King of Heaven. Terbiasa melihat kaisar langit dalam drama Cina yang mengenakan jubah putih melambai dan bertahta di tahta nan megah. Ngelihat kostum King of Heaven yang digunakan Kim Hae-Sook, kok serasa ngelihat badut (maaf). :D ::D
Penyajian kisahnya juga datar aja, gak bikin penonton penasaran dengan episode selanjutnya.
Namun yang paling parah adalah konsistensi kisah, salah satunya tentang orang bunuh diri sebagai kejahatan besar karena telah memutus takdir. Pelakunya dihukum berat dengan dijebloskan ke neraka terdalam, tanpa kesempatan reinkarnasi dan memperbaiki diri agar bisa masuk surga.
Kok ibunya Lim Ryung-Gu berulangkali reinkarnasi dan berulangkali pula mati bunuh diri? Sampai Lim Ryung-Gu memutuskan menjadi malaikat maut dan masuk tim MR agar bisa membantu ibunya.
Ah sudahlah, namanya juga drama yang dibuat berdasarkan imajinasi penulisnya, suka -suka dia. Sebagai penikmat imajinasinya kita hanya bisa protes, penulisnya jalan terus. 😀😀
Baca juga:
Poong, The Joseon Psychiatrist, Lumpuhnya Keahlian Sang Akupunktur
The Heavenly Idol, Kisah Imam Suci yang Membagongkan!
Profile
Drama: Tomorrow
Revised romanization: Naeil
Hangul: 내일
Director: Kim Tae-Yoon, Sung Chi-Wook
Writer: Ra Ma (webcomic), Kim Yoo-Jin
Network: MBC
Episodes: 16
Release Date: April 1 - May 21, 2022
Runtime: Friday & Saturday 21:50
Language: Korean
Country: South Korea
Waktu heboh sekeluarga bunuh diri, saya lagsung bertanya, apa kira-kira penyebabnya? Adakah masalah yang pelik sehingga tidak bisa diatasi oleh sepasang suami istri itu? Apalagi sampai bawa anak-anak ikut bunuh diri. Benar-benar tega dan ga habis pikir.
ReplyDeleteBtw, setuju nih, mbak. Sebagai penikmat, kita hanya menikmati racikan setiap kejadian dalam film. Lucu ya film ini, karena Lim Ryung Gu bisa memutuskan menjadi malaikat maut.
Lagian ngapain bundir, ya, hehee
ReplyDeleteKalau tau bundir itu dosa besar dan masuk neraka paling kejam dipastikan ngga ada yang mau deh.
Bayangin nyakitin diri sendiri sebelum mati itu apa ngga seram yaa...
Duuuh...aku senyum-senyum nih ngebayang surga kayak kantor perusahaan C. Baru tahu juga nih kepercayaan, kalau bunuh diri, reinkarnasinya ntar bunuh diri lagi...
ReplyDeleteBTW...tentang sekeluarga loncat dari apartemen, miris juga yah. Konon gara-gara pinjol...hiks...Naudzubillah...
Tadinya mau semangat nonton drakor Tomorrow ini karena temsnta unik tentang bunuh diri, tapi setelah baca review kalo ini membosankan dan banyak visualnya yang kurang menarik. Baiklah kita nonton yang saja dulu. hehrhe
ReplyDeletewiih pelaku pemerkosanya dihukum sampai 10 ribu tahun lebih, padahal umur rata-rata orang korea cuma 83 tahun. yah tapi namanya juga di drama ya mbak, terima aja walau kantor Jumadeang, yang selayaknya indah kayak di nirwana cuma kayak kantor perusahaan kelas C
ReplyDeleteNah. Saya juga berpendapat sama Mbak. Ceritanya terulur-ulur. Harusnya sih cukup 12 episode. Dan "kantor surga" itu pun gak maksimal ya setting nya. Seharusnya memang lebih megah dan tidak menyerupai kantornya manusia hahaha. Yang saya suka dari drakor ini adalah Rowoon nya. Mainnya selalu maksimal. Sayang banget ya ratingnya terjun bebas, padahal di awal-awal sudah ok.
ReplyDeletekalo dari jalan ceritanya sih bagus, biar orang-orang gak kepikiran lagi mau BD.
ReplyDeleteCuma ya kalau dipanjang-panjangin kisahnya layaknya sinetron di sini mah bikin ogah nonton, kan gak sat-set buat ke inti cerita
kasus bunuh diri satu keluarga ini cukup memilukan dan menarik perhatian. Saya jadi berpikir, apa yang mereka pikirkan sebelumnya, hingga nekat bunuh diri bareng-bareng sama istri, dan kedua anaknya. Nauzubillah ya.
ReplyDeleteTomorrow, seri drakor yang aku rasa menjadi catatan banget. bagaimana kita mempertanggungjawabkan peran kepada sang pencipta, wallahu alam.
Wah combo banget ro woon sama lee so hyuk satu project..
ReplyDeleteBelum nonton nih ambu aku...
Aku jadi keingetan drakor deathgame yang mati bhnuh diri dihukumnya mati berulang - ulang biar sakitnya berulang hiii serem
..banyak kasus bunuh diri ternyata ga diluar aja di kita juga banyak sekarg ..
Banyak banget drama korea tentang bunuh diri. Mungkin karena kasus ini cukup tinggi disana. Yang terbaru Death Game, mirip dengan tomorrow mengisahkan penyesalan karena sudah bundir.
ReplyDeleteTernyata di drama Korea juga penggambaran bunuh diri itu masuknya ke neraka ya, Ambu. Kayaknya ini menarik buat ditonton Apalagi si salah satu malaikat maut yang korban perang itu minta ingatannya masa lalunya dikunci. Sedih banget ya jadi korban perkosaan tuh, kalau hidup suka dituding menikmati kejadiannya, parah banget sama jaksa yg mikir gitu
ReplyDeleteSALAH SATU DRAKOR FAVORIT! Ada banyak episode yang bikin mbrebes miliii, contohnya saat episode kakek veteran. AAAAAAKKK AUTO TERHARUUU.
ReplyDeleteTomorrow ini pesannya bagus. Sayangnya, pengemasannya masih terlalu intens untuk orang-orang yang punya isu suicidal itu sendiri, apalagi di case pertama yang bullying itu.
Oh gtu kisahnyaaaa, entah kenapa aku belum tertarik nonton drakor ini. Kukira soal mesin waktu apalah ternyata malah malaikat maut yang turun ke dunia masa skrng hehe. Ternyata ada kisah tragis yang menjadi tema utamanya ya bund.
ReplyDeleteIya kadang kalau kelamaan gak konklusi2 org males nontonnya ya.
Aku kapan2 mau nonton liat akting Rowon deh :D
Duh, kasus bunuh diri di sana banyak banget ya. Sampe masuk ke drakor juga. Ga kebayang kalo harus nangani kasus kaya gini. Ini mirip ama drakor lain juga ya, Ambu. Aku pernah nonton yang Death Game juga bahas bunuh diri.
ReplyDeleteAku berenti nonton Tomorrow, Ambu.
ReplyDeleteBerasa banget case per-casenya menarik, banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil, tapi iya, banyak scene yang ga pentingnya juga.
Jadi karena drama fantasi, aku agak nyandet nontonnya. Kudu sampe abis biar dapet quote cakep tentang pentingnya menyayangi diri sendiri.
Bundir di kalangan masyarakat korsel emang sering terjadi ya kak. Bahkan pesohor nya juga banyak yang memilih jalan ini ketika tidak sanggup menerima hujatan dari netizen yang budiman
ReplyDelete