Bisnis Lobster Air Tawar, Modal Minim Peluang Cuan Besar

  
maria-g-soemitro.com

Bisnis Lobster Air Tawar, Modal Minim Peluang Cuan Besar

“Lobster air tawar, Mbak,” kata teman saya ketika saya melongok bak plastik di teras belakang rumahnya, di kawasan Awi Ligar Bandung. Jawabannya membuat saya mengernyit: Lobster air tawar? Kok bisa ya? Selama ini saya hanya tahu budi daya lele di perumahan.

Sang teman menjelaskan bahwa pemilik budi daya lobster air tawar adalah keponakannya, lulusan IPB yang kerja kantoran, dan sedang berusaha mendapat penghasilan tambahan.

Saya hanya mengangguk-angguk ketika sang teman bercerita tentang potensi cuan dari usaha lobster air tawar yang menggiurkan. Hanya bermodalkan Rp1 juta pemilik usaha bisa cuan Rp 28 juta hingga Rp 100 juta per bulan.

Satu juta rupiah tersebut untuk pembelian induk, makanan serta barang lain yang dibutuhkan guna pembibitan dan pembesaran. Setelah itu pemilik usaha gak usah repot karena pembeli akan berdatangan.

Ya iyalah, lobster gitu lho. Di supermarket ternama dengan mudah kita menemukan lobster yang termasuk strata produk berharga tinggi.

Tapi, apa sih bedanya lobster air tawar dengan lobster air laut?

Baca juga:

Belajar dari Atta Halilintar, Miliader yang Gak Lulus SMA

5 Peluang Usaha untuk Ibu Rumah Tangga di Era Digital

Daftar Isi

Beda Lobster Air Tawar dengan Lobster Air Laut

5 Tips Sukses Budi Daya Lobster Air Tawar

  • Wadah Pembenihan
  • Kualitas Air
  • Memilih dan Merawat Calon Induk 
  • Pengendalian hama dan penyakit
  • Penetasan Telur dan Pemeliharaan benih

Merasa heran dengan keberadaan lobster air tawar ( semula saya mengira lobster hanya tangkapan nelayan karena hidup di laut. Hehehe kudet ya?), saya pun searching mencari informasi perbedaan lobster air tawar dan lobster air laut.

Hasilnya sebagai berikut:

Familinya berbeda. Lobster air laut berasal dari Famili Palinuridae, Penasidae dan Scyllaridae, sedangkan lobster air tawar berasal dari Famili Astacidae, Cambridae dan Parastacidae. 

Lobster laut banyak ditemukan di daerah yang terdapat banyak terumbu karang, sedangkan lobster air tawar bisa dibudidayakan  dalam akuarium; bak plastik atau fiberglass; dan kolam semen.

Lobster air tawar memiliki sepasang capit yang ujungnya berwarna merah, sedangkan lobster laut cenderung tidak memiliki capit, dan memiliki warna tubuh seperti ungu, hijau, merah, dan abu-abu.

Lobster air tawar yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah Cherax quadricarinatus atau lebih dikenal dengan sebutan red claw. Ciri morfologinya berupa tubuh yang berwarna biru kehijauan, hijau kemerahan dan berwarna biru laut dengan sedikit bercak kemerahan. (sumber)

Dilihat dari sudut bisnis, dibanding lobster air laut yang harganya mahal, tentu saja lobster air tawar lebih diminati. Banyak penyebabnya, diantaranya jangka waktu budi daya yang relatif pendek, dan maraknya pelaku budidaya lobster air tawar.

  

maria-g-soemitro.com

5 Tips Sukses Budi Daya Lobster Air Tawar

Pernah membudiyakan lele, dan bangkrut, membuat saya penasaran ingin terjun usaha lobster air tawar juga.

Dulu, penyebab saya bangkrut adalah harga jual lele yang rendah, sementara biaya produksi lumayan tinggi. Selain itu, saya harus mengeluarkan biaya transportasi lumayan besar untuk membeli benih dan menjual lele dewasa.

Berbanding terbalik dengan lobster air tawar yang mendulang cuan besar. Kalkulasinya kurang lebih seperti ini:

Dengan modal Rp 1 juta rupiah, induk lobster air tawar akan bertelur setiap 2 bulan dan menghasilkan 300 telur/induk. Apabila dalam sebulan menghasilkan 10 kilogram lobster, maka dengan harga jual Rp140.000 per kilogram, omzetnya mencapai Rp 1,4 juta

Balik modal di penjualan pertama bukan? Terlebih harga lobster air tawar  kerap melambung tinggi, bisa mencapai Rp 200.000-Rp 300.000/kg.

Namun tentu saja ada beberapa tips yang harus dilakukan, yaitu:

1. Wadah Pembenihan

Disesuaikan dengan luas ruangan, ada beberapa opsi yang bisa dipilih pelaku budidaya lobster air tawar, yaitu akuarium; bak plastik atau fiberglass; dan kolam semen. Setiap pilihan ada kelebihan dan kekurangannya.

Seperti akuarium, harganya relatif lebih murah dibanding bak plastik atau fiberglass, namun mudah pecah. Sedangkan kolam semen membutuhkan biaya yang lebih besar lagi. Karena itu umumnya dalam budi daya lobster air tawar skala rumah tangga, kolam semen hanya digunakan untuk tempat memindahkan induk untuk pembesaran.

Baik akuarium, bak plastik atau fiberglass, maupun kolam semen, membutuhkan peralatan pendukung untuk menunjang keberhasilan pembenihan, seperti lubang persembunyian (pipa paralon, potongan bambu, genteng, ijuk, atau tali rapia) serta aerator sebagai pemasok oksigen dan menjaga kualitas air.

2. Kualitas Air

Air tanah, air PAM, dan air Sungai merupakan pilihan terbatas yang dimiliki pelaku budi daya lobster air tawar. Karena itu penting banget dilakukan treatment agar air yang digunakan ramah pada lobster air tawar, alih-alih membahayakan kehidupannya.

Seperti air tanah, sebaiknya diendapkan dulu selama 24 jam agar kadar oksigen yang terlarut di dalamnya meningkat. Selain itu, tingkat derajat keasaman (pH) air tanah cenderung asam.

Tidak demikian halnya dengan air PAM yang memiliki derajat keasaman yang relatif stabil. Namun kandungan zat klorin dan kaporit yang terdapat di dalam air PAM yang tinggi membahayakan kelangsungan hidup lobster air tawar. Sehingga air PAM harus didiamkan dahulu selama 24 jam sebelum digunakan, supaya kaporit dan klorinnya menguap

Dibanding 2 jenis air yang lain,  air sungai mempunyai pH yang stabil serta kandungan oksigen yang berlimpah. Namun harus diperhatikan kemungkinan cemaran air limbah, baik limbah rumah tangga maupun limbah industri.  

3. Memilih dan Merawat Calon Induk

Penggunaan akuarium atau bak plastik dengan ukuran panjang 1 meter, lebar 0,5 meter, dan tinggi 0,4 meter, cukup untuk membudidayakan satu paket induk lobster air tawar (5 betina dan 3 jantan) atau 100 ekor bernih ukuran 1 inci.

Umumnya pembudidaya memiliki lima paket induk yang terdiri dari 25 betina dan 15 jantan.  Pilih calon induk yang berkualitas, ciri-cirinya adalah nafsu makan besar, gerakannya lincah, berwarna cerah, sehingga bisa diharapkan pertumbuhannya bisa melesat pesat. Sebaliknya jangan memilih induk berkepala besar dan tubuh kecil, pertanda kekurangan makanan.  

4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Sama seperti umumnya mahluk hidup lainnya, kesehatan dan keberlangsungan hidup lobster air tawar selalu diintai hama dan penyakit.

Kucing dan tikus merupakan predator lobster air tawar yang harus diwaspadai. Selain itu juga ada jamur Saprolegnia dan Achyla, cacing jangkar, dan parasit Argulus Foliceus yang mengancam pertumbuhan lobster air tawar.

5. Penetasan Telur dan Pemeliharaan benih

Proses pemijahan, penetasan telur dan pemeliharaan benih merupakan waktu yang krusial.

Lobster air tawar merupakan hewan nokturnal yang aktif pada malam hari. Binatang ini meninggalkan tempat persembunyiannya untuk mencari makan, berpijah dan bertelur pada saat terjadi perubahan kekeruhan air.

Induk lobster air tawar dipindah ke wadah perawatan ketika telah terlihat telur di bagian abdomennya. Selama proses pengeraman dan penetasan, wajib dijaga suhunya agar tidak terjadi perubahan suhu.

Pada minggu pertama, telur berbentuk bulat dan masih berwarna kuning. Selanjutnya, telur akan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan mulai tampak bagian-bagian tubuh seperti mata dan kaki. 

Setelah satu bulan, telur menetas dan memunculkan semua bagian tubuh sudah terbentuk sempurna. Anakan yang baru menetas masih menempel pada induk untuk mendapatkan nutrisi dari induknya. 

Dalam waktu 2 – 3 hari, seluruh benih akan terlepas dari tubuh induknya. Bila dalam waktu tersebut masih ada benih yang menempel, sebaiknya dilepaskan dengan cara mengoyang-goyangkan tubuh induk di dalam air secara perlahan

Benih yang baru menetas dipelihara dalam kolam penetasan selama 10 hari. Selanjutnya benih dipindahkan ke kolam pendederan untuk dipelihara selama 2 bulan. Setelah berumur 8 – 15 hari benih sudah mulai berbentuk seperti lobster dewasa yang memiliki cangkang kepala dan cangkang tubuh.

Benih dapat diberi pakan tambahan setelah 1 minggu, berupa cacing sutra, tepung kacang, daging udang, atau pelet udang yang dihaluskan.  

Bagaimana? Tertarik usaha budi daya lobster air tawar juga? Atau justru mengkeret setelah membaca prosesnya yang lumayan berliku?

Iya sih, sesudah membandingkan dengan usaha budi daya lele yang pernah saya lakukan, budi daya lobster air tawar cenderung lebih ribet, harus telaten, sabar dan gak boleh lengah.

Tapi sangat sebanding dengan cuan yang diperoleh bukan? Bayangin, dengan harga jual standar, pelaku usaha budi daya lobster bisa mendapat omzet 14 kali lipat dari modal yang dikeluarkan. Apalagi jika harga lobster melambung tinggi.

Pertanda proses tidak akan mengkhianati hasil.

Baca juga:

UMi Jangan Sedih, Karena Badai Pasti Berlalu

Kail Harapan untuk Pak Budi Sudarno, Penjual Bakso Keliling



10 comments

  1. Jadi ingat tanteku dl, ambu.. suka dtg ke rumah bawa lobster. Lobsternya gede2 dan memiliki capit di dpnnya. Beliau pun yang membersihkan.. dan di masak oleh ibuku.. aku jd tahu skg perbedaan lobster air tawar dan laut. Disamping itu aku jg jd tahu, budi daya lobster jika ingin dibuat usaha spt apa.

    ReplyDelete
  2. Ide bisnis yang menarik, mbak. Karena kita nggak selamanya jadi budak korporat kan, haha. Coba pankapan kalo pas ke Gramedia dan ketemu bukunya, aku beli.

    ReplyDelete
  3. Saya juga baru tahu ini loh Mbak tentang lobster air tawar. Ternyata bisnisnya menjanjikan juga ya. Dengan tentu saja, mengikuti aturan budidaya yang pas agar proses pembenihan, pemeliharaan, dan penjualannya pun dapat maksimal.

    ReplyDelete
  4. Wuah cuan banget laba yg bisa diperoleh. Pernah denger sih pembudidayaan udang atau semacam lobster jg ga terbilang mudah
    Perlu keterampilan serta ketekunan

    ReplyDelete
  5. Terus terang aku baru tahu kalau ada lobster air tawar, selama ini setahuku cuma yang lobster air laut aja.
    Budidaya lobster air tawar bisa jadi salah satu pilihan untuk berwirausaha ya mba. Walau memang harus lebih sabar dan telaten tapi cuan yang dihasilkan juga sebanding.

    ReplyDelete
  6. Memang cuan nih usaha pembibitan lobster air tawar. Berharap ke daerah ada semacam sosialisasi atau bahkan pendampingan. Secara kalau ga tahu ilmunya bisa merugi kan ya... lobster kan suhu dan pH air saja harus sesuai. Apalagi makanan dan tempat tinggalnya. Gak bisa sembarangan seperti lele.
    Inspirasi bagus Bu semoga tahun baru semua bisnis makin maju... Aamiin...

    ReplyDelete
  7. Wah, aku juga baru tahu ini lho ada lobster air tawar. Terlihat mudah ya, model miniim untung besar tp belum tentu bisa telaten dan berhasil nih kalau nyoba kali pertama hehe

    ReplyDelete
  8. Mungkin terlihat sulit, tapi kalau dilakukan sesuai prosedur bisa lah ya mengelolanya.
    Apalagi terbayangkannya itu pas panen, wuah bakal banyak hasil yang bisa dijual atau disantap sendiri ya?

    ReplyDelete
  9. Wah , ide bagus nih mba buat nambah cuan di tahun 2024. setelah budi daya, peer selanjutnya semoga ketemu sama dengan tempat menampung si lobster air tawar ini

    ReplyDelete
  10. Sepertinya menarik untuk usaha lobster air tawar ini, cuma di daerah saya sepertinya konsumennya tidak banyak

    ReplyDelete