Through the Darkness, Tentang Criminal Profiler Penggemar Permen

   
maria-g-soemitro.com

Through the Darkness (Drama Korea) Tentang Criminal  Profiler Penggemar Permen

“Apa yang dipikirkan Bharada E saat menembak Brigadir J?” Pertanyaan itu muncul ketika akhirnya terbongkar fakta mencengangkan dalam kasus Ferdy Sambo. 

Awalnya diberitakan Bharada E menembak Brigadir J untuk membela diri. Ternyata Bharada E  dengan sadar (apapun alasannya) menembak kepala Brigadir J yang sedang berlutut, dalam posisi mohon ampun, minta untuk tidak ditembak.

Walau kasusnya berkembang dan Bharada E menjadi justice collaborator, tidak menutup kenyataan bahwa anggota kepolisian yang masih berusia 24 tahun ini sangat sadis! Dia tega menembak teman sekamarnya. Sama kejamnya, atau malah lebih kejam? Dibanding orang yang membunuh orang dengan motif tertentu.

Seperti dalam kasus pembunuhan berantai. Song Ha Young (Kim Nam Gil) dalam drama Korea "Through the Darkness" yang sering mempertanyakan: 

“Aku ingin tahu apa yang dipikirkannya.”

Pembunuhan berantai? Kok jauh banget? 

Karena selalu ada pembunuhan pertama sebelum terjadi serangkaian pembunuhan. Semakin sering pembunuh melakukan aksinya, dia akan semakin andal, licin dan sulit ditangkap.

Sosok pelaku umumnya seperti Ted Bundy, pembunuh berantai Amerika Serikat yang paling tidak telah membunuh 36 orang. Wajahnya tampan, lulusan universitas ternama, serta punya kemampuan menarik perempuan untuk mau masuk mobilnya. Sebelum akhirnya membunuh mereka.

Untuk mengidentifikasi pembunuh berantai, Federal Bureau of Investigation (FBI) memiliki petugas khusus bernama criminal profiler. Salah satunya bernama John E. Douglas yang menulis buku non fiksi berjudul Mindhunter: Inside the FBI’s Elite Serial Crime Unit.

Berawal dari ketertarikan pada psikologi kriminal, John E. Douglas membentuk dan mengatur Program Criminal Profiling di Behavioral Science Unit (BSU) FBI. Dia juga menyusun profil penjahat dengan melakukan wawancara ke seluruh penjuru Amerika Serikat.

Kerja kerasnya selama 25 tahun dituangkan ke dalam beberapa buku, diantaranya Mindhunter: Inside the FBI’s Elite Serial Crime Unit, yang tidak hanya menjadi panduan bagi para agen pemerintah, detektif, serta aparat kepolisian dalam menganalisis kasus dan memahami pikiran para penjahat.

Juga menjadi ide para pekerja seni untuk menelurkan sejumlah karya, seperti serial Criminal Minds dan Mindhunter yang tayang dua musim dari di tahun 2017 dan 2019. 

Korea Selatan tak mau kalah. Criminal profiler Korea pertama Korea Selatan, Kwon Il Yong. menerbitkan buku non fiction novel yang mirip “Mindhunter. Novel berjudul  "Akui Maeumeul Ilneun Jadeul" by profiler Kwon Il-Yong & writer Go Na-Moo (published September 28, 2018 by Alma) tersebut kemudian divisualisasikan dalam drama Korea “Through the Darkness”

Baca juga:

May It Please The Court, Bersatu Karena Pembunuhan Berantai

Bad and Crazy, Tentang Kepribadian Ganda yang Ratingnya Jeblok

  

maria-g-soemitro.com

Kim Nam-Gil sebagai Song Ha-Youn

“Tak ada kejahatan yang sempurna,” 

demikian prinsip Song Ha-Youn.

Punya trauma masa kecil, yaitu melihat mayat kala hampir tenggelam, Song Ha-Youn tumbuh sebagai pribadi unik dan sulit ditebak.

Unik karena sebagai pria dewasa Song Ha-Youn sangat suka permen dan coklat. Sulit ditebak, karena sebagai anggota kepolisian, Song Ha-Youn kerap ngeyel. Dia tak segan melakukan penyelidikan untuk membuktikan kebenaran pendapatnya, walau berarti harus bertentangan dengan komandannya. 

Beruntung Song Ha-Youn bertemu dengan Kook Young-Soo yang menilai pria pendiam itu sangat cocok bertugas sebagai criminal profiler, yang memiliki ciri-ciri:

  • Menolak untuk menyerah
  • Berpikiran terbuka
  • Memiliki intuisi, pengetahuan umum dan kemampuan menganalisis secara logis.

   
maria-g-soemitro.com

Jin Sun-Kyu sebagai Kook Young-Soo

Kook Young-Soo, kepala tim forensik yang “turun” tingkat menjadi kepala tim analisis perilaku kriminal.  Setidaknya itulah yang dipahami anggota kepolisian lain.

Faktanya, Kook Young-Soo telah lama mengimpikan keberadaan team yang bertugas mengumpulkan data tentang psikologi kriminal untuk mencegah terjadinya kejahatan yang lain.

Untuk merealisasikannya, Kook Young-Soo melakukan serangkaian pendekatan dan negosiasi agar Kepolisian Seoul memiliki criminal profiler yang tergabung dalam divisi Team Analis Perilaku Kriminal.

Usaha Kook Young-Soo sukses, bahkan sangat sukses.

   

maria-g-soemitro.com

Kim So-Jin sebagai Yoon Tae-Goo

Punya pengalaman buruk, Yoon Tae-Goo pernah bekerja dalam satu divisi dengan Song Ha-Youn. Saat sedang melakukan pengintaian, hampir saja dia menjadi mangsa pelaku kriminal, beruntung Song Ha-Youn datang membantu.

Namun justru Yoon Tae-Goo lah yang mendapat penghargaan dan pujian.

Song Ha-Youn tidak marah, apalagi dendam. Ketika keduanya harus bekerja sama dalam menangkap pembunuh berantai, Song Ha-Youn sangat menghargai kedudukan Yoon Tae-Goo sebagai ketua team (kapten)

Hal ini membuat Yoon Tae-Goo sangat respek pada Song Ha-Youn.

   

maria-g-soemitro.com

Ryeo Un sebagai Jung Woo-Joo

Sebagai petugas termuda, dan baru bergabung dengan Team Analis Perilaku, Jung Woo-Joo merasa teamnya keren. Namun Song Ha-Youn memberinya suatu analogi:

Seseorang bertanya pada pria buta yang membawa pelita

“Untuk apa kamu membawa pelita, toh matamu tidak bisa melihat?”

Si pria buta menjawab:

“Saya ingin orang lain bisa melihat dengan jelas,

dan tidak terjatuh di jalan."

Analogi yang membuat Jung Woo-Joo berdedikasi dalam tugasnya, walau rekannya, wartawan perempuan bernama Choi Yoon-Ji, sering datang ngerecokin pekerjaannya.

   

maria-g-soemitro.com

Sinopsis Drama Korea: Through the Darkness

“Bukan dia pelakunya,”kata Yang Yong-Chu saat melihat Bang Ki-Hoon. Keduanya merupakan tahanan polisi. Yang Yong-Chu menjadi tersangka pencurian, sedangkan Bang  Ki-Hoon tersangka pembunuh kekasihnya sendiri yang sedang hamil 3 bulan.

Bang  Ki-Hoon memang sial, sidik jari dan darahnya ditemukan di TKP. Keberadaannya di rumah sang kekasih cocok dengan waktu pembunuhan. Dan sesudahnya dia tak punya alibi.

Tak pelak, Bang  Ki-Hoon menjadi sasaran kepolisian Seoul yang sedang kebingungan dengan adanya pembunuhan berantai. Si pembunuh selalu menggunakan topi merah dan selalu membuka baju korban sampai telanjang bulat. 

Detektif polisi Song Ha-Youn setuju dengan pendapat Yang Yong-Chu. Namun dia tak berdaya ketika Kapten Polisi  Park Dae-Woong menyiksa Bang Ki-Hoon agar yang bersangkutan mau mengaku dan bisa menjebloskannya ke balik jeruji besi.

Pasca dipenjaranya Bang Ki-Hoon, pembunuhan berantai tetap terjadi. Tak mau berdiam diri, Song Ha-Youn melakukan penyelidikan ulang. Dia minta bantuan kepala tim forensik, Kook Young-Soo untuk mencari sidik jari lain yang tertinggal. 

Dan berhasil, Song Ha-Youn menemukan sidik jari ketiga, milik Cho Kang-Moo yang semula tidak terdeteksi karena yang bersangkutan masih di bawah umur.

Kesuksesan membongkar Red Cap Case membuat Kook Young-Soo semakin yakin bahwa kepolisian Seoul harus memiliki criminal profiler, suatu divisi yang telah lama diyakini Kook Young-Soo akan membantu kepolisian mengenali pelaku criminal dan menangkapnya.

Team bernama Analis Perilaku Kriminal tersebut akhirnya disetujui kepolisian pusat. Terdiri dari 3 personil: Kook Young-Soo, Song Ha-Youn dan anggota baru, Jung Woo-Joo. Mereka diberi kesempatan selama setahun, apabila gagal menjalankan tugas, team akan dibubarkan.

Melalui perjalanan berliku, divisi ini akhirnya sukses besar. Data-data yang mereka kumpulkan sangat berguna dalam memecahkan banyak kasus.

Walau pengorbanan mereka sangat besar, diantaranya Song Ha-Youn yang berubah akibat intens dan sering mewawancarai pelaku pembunuhan berantai.

Rasanya seperti aku telah memasuki ruangan

Melalui pintu yang tak pernah terbuka lagi ( Profesor Kwon Il Young)

  

maria-g-soemitro.com

Review Drama Korea Through the Darkness

Anda bukan penakut dan sedang mencari serial drama bagus? 

Nonton deh drama Korea” Through the Darkness” di viu.com (bukan paid post lho ya ini 😀😀). Drama ini gak hanya menyabet 4 penghargaan di 2022 SBS Drama Awards - December 31, 2022, juga mendapat vote 8,8 di mydramalist, nilai yang sangat excellent.

Penulis skenario berhasil menyusun kisah yang runut dan menawan. Dukungan musik dan sinematografnya keren, membuat penonton ikut larut menyelami jalan pikiran seorang pembunuh berantai. 

Seperti pelaku Red Cap Case, Cho Kang-Moo yang mencekik dan menelanjangi korbannya. Cho Kang-Moo punya ingatan menyeramkan, tentang ayahnya yang menelanjangi ibunya usai menyiksanya.

Song Ha-Youn (Kim Nam-Gil ) sering terhenyak mendengar jawaban yang membagongkan. Diantaranya jawaban atas alasan seorang pelaku pembunuhan berantai yang sangat menjaga kesehatannya:

Aku ingin hidup lebih lama

Agar lebih banyak orang yang kubunuh

Applause berat pastinya ditujukan 2 pemeran utama Kim Nam-Gil sebagai Song Ha-Youn dan Jin Sun-Kyu sebagai Kook Young-Soo. Saya berandai-andai pemeran utamanya bukan Kim Nam-Gil apakah akan sebagus ini? 

Mmm…..apabila melihat acting Kim Nam-Gil pada drama Korea “Island” (I dan II), yang seolah berjalan sendiran mengarungi sepinya lorong panjang tak berujung. 

Serta perannya sebagai Song Ha-Youn yang mempunyai kepribadian unik, nampaknya kita harus setuju keputusan SBS Drama Awards menganugerahinya Grand Prize. Penghargaan sama yang juga diterima Kim Nam-Gil pada 2019.


Baca juga:

Voice 4, Tentang Anak Anak yang Disiksa dan Ditinggalkan

Island, Kala Iblis Menunggu Datangnya Sang Kekasih

Profile


    Drama: Through the Darkness /Those Who Read Hearts of Evil (literal title)

    Revised romanization: Akui Maeumeul Ilneun Jadeul

    Hangul: 악의 마음을 읽는 자들

    Director: Park Bo-Ram

    Writer: Kwon Il-Yong (nonfiction novel), Go Na-Moo (nonfiction novel), Seol Yi-Na

    Network: SBS

    Episodes: 12

    Release Date: January 14 - March 12, 2022

    Runtime: Friday & Saturday 22:00-23:10

    Language: Korean

    Country: South Korea


17 comments

  1. Nam-Gil memang unik di tiap karakter yang dia perankan. Karena ekspresinya itu bisa sedemikian rupa excellent nya.
    Apalagi drakor ini masuk list keren yang pernah daku buat di blog, soal akting kerennya doi, hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju banget, Nam-Gil ini emang sosok cerdas, dengan naluri actingnya yang bisa membuat penggemarnya semakin terpesona. Btw, kak Lendy dan kak Maria ini menurutku yang sejauh ini keren mereview drakor sampe ke kulit2nya. Kadang dari rekomendasi ini saya jadi nonton :)

      Delete
  2. Gils, sadis banget. Kuat nggak ya aku nonton ini. Tapi penasaraaan banget sama drama ini sampe bisa dapet penghargaannn.

    ReplyDelete
  3. Selain karena budaya korea yang gak jauh beda dengan budaya indonesia, yang bikin drakor banyak menjadi tontonan adalah alur ceritanya yang unik tapi tidak lebay, dan endingnya yang kerap bikin greget, kayak... Plot twist gitu...
    Baca review film Through the Darkness ini, bikin saya penasaran pingin lihat sendiri filmnya. Kayaknya seru nih...

    ReplyDelete
  4. Wowwww, cuman 12 episode, lumayan ya nggak terlalu panjang. Drakor sekarang tentang kejahatan gini makin banyak ya, saya suka temanya nih, apalagi pemainnya keren-keren :)

    ReplyDelete
  5. drama lama, dan aku juga suka sama drama ini,.. emang perannya kim nam gil selalu bagus sih hihi

    ReplyDelete
  6. Thought The Darkness yang dibintangi Kim Nam Gil saya baru nonton episode awalnya sih. Keren ya, drakor ini bisa dapat 4 award. Mau ah lanjutin lagi nontonnya penasaran dulu belum tamat nonton

    ReplyDelete
  7. Saya selalu suka kalo Ryeo Un ikut serta dalam sebuah cerita. Mungkin sebagian orang meniai beliau kurang ganteng kek artis lain, tapi bagi saya dia tampan / good looking dan lelaki sekali mukanya, hahaa .

    Saya setuju dengan kalimat ini, "Andai pemeran utamanya bukan Kim Nam-Gil apakah akan sebagus ini?"
    Bagi saya penentu bagus engga nya cerita masih tetep dipegang sama aktor /aktris yang berpengalaman dan udah terbukti sepak terjangnya. Kalo di Indonesia, menurut saya dipegang sama Reza Rahardian.

    ReplyDelete
  8. Aku mau pengakuan nih ambu. Lagi 'puasa' dulu sama serial2 kayak gini. Dari dulu aku merasa aku kuat, mau sesadis dan seseram apa pun plot ceritanya. Kebayang kan zaman dulu gimana serial SAW itu psiko dan sadisnya, aku masih kuat.

    Tapiiiii makin ke sini, bahkan serial Netflix sesederhana YOU aja sekarang udah bikin aku merinding dan stop sampai Season 2. Segitu 'gila'nya sutradara-sutradara sekarang membuat jalan cerita. Aku gak habis pikir anak-anak muda yang banyak nonton thriller psikologis, semencekam apa bisa mempengaruhi dunia mereka?

    Mungkin serial korea lebih soft dan masih mempertimbangkan ketimuran sehingga masih relatif aman ditonton. Buat yang kuat, kalian hebat.

    ReplyDelete
  9. Through The Darkness memang sekeren itu. Cara menyampaikan profesi criminal profilernya bagus banget. Bisa jadi rujukan untuk mereka yang sedang membuat novel kriminal atau ingin menampilkan sosok-sosok tertentu dalam bidang kejahatan. Penonton juga diajak mengenal ciri-ciri orang yang sekiranya memiliki jejak kebiasaan yang cenderung ditampakkan dalam banyak kebiasaan. Saya juga suka banget sama drama ini.

    ReplyDelete
  10. Wah iya, ini dramanya Kim Nam Gil
    Ini ada di aplikasi streaming apa Ambu? Aku mau nonton, mumpung sepi tontonan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lho saya tulis di review kalo saya nonton di viu.com. Apakah Mbak Dee gak baca tulisan saya?

      Delete
  11. Dari kemarin baca review drakornya Kim Nam Gil terus.. jadi penasaran bagaimana aktingnya.

    Btw saya setuju banget sama pernyataan Ambu ttg Justice Collaborator ini. Mereka justru lebih kejam dibanding orang yang membunuh orang dengan motif tertentu. Apalagi Justice Collaborator nya notabene si penembaknya sendiri. Serem.

    ReplyDelete
  12. Through the Darkness, bikin pengen nonton apalagi ada bahasa-bahasa yang menarik di dalamnya percakapannya, ngeri-ngeri sedap. Langsung ek viu nih kayaknya biar bisa nonton langsung

    ReplyDelete
  13. wahh apakah aku juga cocok jadi criminal profie karena karakter pediam dengan tiga ciri itu? karena aku tuh orangnya menolak menyerah gitu ambu..
    tapi kayanya orang gakan percaya kalo bilang aku tuh pendiem hahaha...

    aku belum pernah nonton dramanya kim nam giel.. aku tuh kurang suka sama mantannya son ye jin satu ini.. hihihi

    ReplyDelete
  14. Wahh hanya 12 episode yaa? ada Kim Nam Gil juga, jadi tertarik pengen nonton dramanya

    ReplyDelete