May It Please The Court, Bersatu Karena Pembunuhan Berantai

      
maria-g-soemitro.com

 May It Please The Court (Drama Korea) Bersatu Karena Pembunuhan Berantai

Apakah kaum penguasa kebal hukum? Dulu mungkin ya? Dalam kasus pembunuhan Dietje Budiarsih pada 1986, perempuan yang konon menjadi  simpanan pejabat ini,  seorang paranormal bernama Pak De dikorbankan untuk menutupi jejak kejahatan.

Sia-sia Pak De berusaha membongkar dalang kejahatan. Dia terpaksa mengaku dan dijatuhi hukuman seumur hidup, setelah anaknya digunakan sebagai ancaman. 

Kasus Sum Kuning lebih parah. Pada September 1970, gadis penjual telur ini diperkosa sekawanan laki-laki dan dirampas uangnya. Konon anak pejabat juga ambil bagian. Tragisnya Sum Kuning malah dituduh sebagai anggota PKI. Keluarga Sum Kuning pun diintimidasi.

Klimaksnya, Jendral Hoegeng yang menjabat Kapolri saat itu, dinon-aktifkan saat mengusut kasus Sum Kuning.  Wuih!

Bersyukur era kegelapan berlalu seiring datangnya era internet. Yang terbaru adalah kasus Ferdy Sambo. Dengan kekuasaannya sebagai  Kadiv Propam, Jendral bintang 2 ini berusaha menutupi pembunuhan terhadap ajudannya, Brigadir J.

Terbongkar setelah anggota keluarga Brigadir J merekam bukti yang mementahkan kisah baku tembak, hasil karangan Ferdy Sambo. Dengan riuhnya netizen bersuara. Membuat Presiden Jokowi berulangkali menginstruksikan untuk kupas tuntas kasus pada Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kelakuan para penguasa dan penegak hukum yang bersatu untuk menutupi kejahatan, gak hanya terjadi di Indonesia. Bahkan bukan menjadi rahasia umum di semua negara, termasuk Korea Selatan.

Terinspirasi konspirasi mereka, Jung Hye-Jin menerbitkan novel  "Byeonloneul Shijakhagekseubmida" (published December 6, 2019 by Miraeuichang). Novel bagus yang membuat sutradara Kang Min-Ku membuat drama Korea ‘May It Please The Court’.

Baca juga:

Partners for Justice, Jangan Menulis Novel di Kasus Brigadir J!

Why Her? (Drama Korea), Karena Hanya Noona yang Percaya!

   

maria-g-soemitro.com

Jung Ryeo-Won sebagai No Chak-Hee

‘Penguasa kegelapan’ demikian julukan No Chak-Hee dari rekan-rekannya di  Firma Hukum Gangsan. Penyebabnya, No Chak-Hee punya jam kerja paling banyak, tarif jasa pengacara paling tinggi, sehingga otomatis memberi pemasukan tertinggi pada perusahaan.

No Chak-Hee juga sangat disayang Jang Byung-Chun, founder Firma Hukum Jangsan yang berungkali mengatakan bahwa dia menyayangi No Chak-Hee seperti cucunya sendiri.

Tapi seperti yang dikatakan rekannya sesama pengacara publik, Jwa Si-Baek: “Kesalahanmu adalah terlalu bekerja keras di Firma Jangsan”. Ada tindakan criminal yang dilakukan Jang Byung-Chun. Tindakan yang membuat No Chak-Hee,  alih-alih menyayangi, seharusnya membenci kakek tersebut.

   

maria-g-soemitro.com

 Lee Kyu-Hyung sebagai Jwa Si-Baek

Jwa Si-Baek, dikenal sebagai  pengacara publik yang sangat dihormati di wilayah Jeongha. 

Riwayat Jwa Si-Baek juga sangat bagus, dia dinobatkan sebagai pengacara publik terbaik selama 3 tahun berturut-turut. Unggul dalam ujian advokat dan institute pelatihan, Jwa Si-Baek memilih menjadi pengacara pro bono dibanding pekerjaan lain yang bergelimang uang.

Di awal pertemuannya dengan No Chak-Hee, Jwa Si-Baek sangat sinis pada gadis yang bersedia melakukan apapun demi memenangkan clientnya tersebut. 

Pandangan Jwa Si-Baek berubah setelah No Chak-Hee memberikan berkas kejahatan Gangsung Pharmaceuticals. Rupanya No Chak-Hee masih punya hati nurani, dia tak rela kaum perempuan menjadi korban produk bermasalah.

  

maria-g-soemitro.com

Jung Jin-Young sebagai  Jang Gi-Do

Aku berlutut dan meneteskan air mata

Lalu mereka menyanjung tinggi

Seolah-olah untuk mereka

Kata Jang Gi-Do pada sekretarisnya, setelah berlutut dalam  konferensi pers. Dia merasa heran betapa dampak berlutut dan memohon maaaf, bisa meningkatkan elektabilitasnya di kancah pemilihan anggota majelis nasional.

Sebetulnya, Jang Gi-Do tak tulus. Dia melakukannya karena tak sudi  menyerahkan saham ayahnya, Jang Byung-Chun, pada No Chak-Hee.

Jang Gi-Do memang licik,  kejam dan ambisius.

30 tahun silam, paska lulus perguruan tinggi, Jang Gi-Do menjadi mata-mata serikat buruh pabrik. Dia juga melecehkan seorang gadis yang membuat gadis tersebut bunuh diri.

Piintu kesuksesan sebagai pimpinan firma hukum Gangsan diperoleh Jang Gi-Do dengan menikahi perempuan kaya, Oh Ha-Ran. 

Tidak itu saja, firma hukum Gangsan banyak mendapat cuan dari menutupi kasus criminal, diantaranya dilakukan oleh paman-paman Jang Gi-Do, yaitu: Jo Hyun-Sik, CEO Gangsung Pharmaceuticals dan l Yoon Seok-Gu, pemilik Kumshin Electric.

Kini, Jang Gi-Do sedang bertarung untuk mendapatkan kursi di Majelis Nasional. Jika berhasil, dia berencana meraih kedudukan lebih tinggi dan terakhir sebagai presiden Korea Selatan.

     

maria-g-soemitro.com

Sinopsis Drama Korea May It Please The Court

Kepolisian Seoul gempar. Pembunuhan terjadi berturut-turut. Mulai dari Jo Hyun-Sik, CEO Gangsung Pharmaceuticals, disusul Yoon Seok-Gu, pemilik Kumshin Electric, selanjutnya  Park Kang-Il , Pimpinan Panti asuhan Haesong, kemudian Jeon Jae-Ho, Kepala Kepolisian Jeongha, dan yang terakhir adalah Pendiri Firma Hukum Jangsan, Jang Byung-Chun.

Ada kesamaan pada 5 korban tersebut. Mereka sudah berusia lanjut. Mereka ditemukan dalam posisi seolah sedang minta maaf, kedua tangan kaki diikat dan distrum listrik, hanya menggunakan celana dalam dan nampaknya juga disiksa dengan cara memasukkan kepala ke air.

Kesamaan yang lain, mereka terhubung dengan Jang Gi-Do, Firma Hukum Jangsan yang tengah bertarung memperebutkan kursi Majelis Nasional. Bahkan Jang Byung-Chun adalah ayah kandung Jang Gi-Do.

Siapa pelakunya? Jang Gi-Do menduga dilakukan oleh Lee Dong Pil, seorang inspektur polisi yang mempunyai keahlian menenggelamkan kepala korban. 

Namun Lee Dong Pil telah lama tak terlihat batang hidungnya. Sewaktu anak buah Jang Gi-Do mencari ke kuil, biksu setempat memberitahu bahwa Lee Dong Pil telah meninggal dunia 3 tahun silam.

Kepolisian tidak menyadari, pembunuhan terjadi karena korps ini pernah menutupi kejahatan sekelompok orang, 30 tahun yang silam. Kejahatan yang tidak hilang seiring berlalunya waktu.

Korban kejahatan yang mendendam  itu adalah Shin Chi-Sik, mantan buruh pabrik yang hidupnya hancur  setelah kekasihnya dilecehkan Jang Gi-Do. Sang kekasih, Eun Hee-Soo memilih bunuh diri dibanding meneruskan diri. Sementara Shin Chi-Sik disiksa dengan cara distrum dan ditenggelamkan kepalanya berulang kali.

Selain Shin Chi-Sik, juga ada Jwa Si-Baek, adik Eun Hee-Soo. Tiga puluh tahun silam, tidak hanya kakaknya yang mati bunuh diri, ayahnya mati setelah mengalami penyiksaan, dan ibunya mengalami hilang ingatan.

Korban kejahatan berikutnya adalah No Chak-Hee. Neneknya dibunuh Jang Byung-Chun, saat menjadi pelayan rumah tangga kakek kaya raya tersebut.

Untuk menutupi kejahatan, Jang Byung-Chun berpura-pura menyayangi No Chak-Hee yang menjadi sebatang kara, karena ibunya telah tiada dan ayahnya masuk penjara,  Selama 18 tahun kakek Jang Byung-Chun berpura-pura menyayanginya seperti pada cucu kandung.

Baik No Chak-Hee maupun Jwa Si-Baek sepakat, sebagai pengacara mereka harus menyeret pelaku kejahatan ke depan pengadilan. Bukan main hakim sendiri yang membuat korban menjadi pelaku kejahatan pula.

Beda halnya dengan Shin Chi-Sik. Dia bukan penegak hukum, juga bukan lulusan perguruan tinggi. Shin Chi-Sik melakukan balas dendam dengan cara baru: Melalui live straming!

   

maria-g-soemitro.com

Review Drama Korea May It Please The Court

Drama yang kerennnnn…….🥰🥰

Mulai dari kisah yang runut. Plot twist yang apik. Musik yang ngena banget, dan bikin penonton larut. Bahkan kilasan saat melihat siksaan pada korban gak terasa ngeri atau jijik. Serapi itu pembuatan drama Korea May It Please The Court.

Salut dengan pemilihan aktor/aktris yang dilakukan dengan tepat. Lee Kyu-Hyung sering mendapat peran sosok “dingin”  seperti dalam drama Korea Doctor John. Dalam drama Korea May It Please The Court, Lee Kyu-Hyung menjadi  Jwa Si-Baek yang cerdas, dingin namun bisa ngocol di waktu-waktu tertentu.

Demikian pula Jung Ryeo-Won, aktris cantik berusia 41 tahun ini sudah khatam berperan sebagai penegak hukum, seperti dalam Korea Diary of a Prosecutor, drama Korea Witch at Court. Dalam drama Korea May It Please The Court, dia berhasil memerankan No Chak-Hee yang arogan, pekarja keras dan cerdas.

12 episode terasa padat dan bikin penasaran episode selanjutnya, mungkin disebabkan kepiawaian penulis skenario Kim Dan serta Jung Hye-Jin meracik kisah. Keberhasilan yang tak lepas dari peran Jung Hye-Jin sebagai penulis asli drama yang dibuat berdasarkan novel  "Byeonloneul Shijakhagekseubmida" (published December 6, 2019 by Miraeuichang).

Tanpa narasi yang berlebihan, penonton diajak memahami kisah sejak episode awal. Deretan mobil mewah datang berziarah ke pemakaman. Kemudian muncul adegan foto bersama, untuk menjelaskan posisi No Chak-Hee, anak pelayan rumah tangga yang harus hidup di kalangan atas, tapi tetap mengalami diskriminasi. 

Banyak sosok menarik dalam drama Korea May It Please The Court, diantaranya detektif polisi Jung Jae-Geun yang hobi mengarang latar belakang pembunuhan. Mengingatkan saya pada pengacara Brigadir J yang hobi beropini tanpa fakta, bahkan nekad mengutarakan opininya di depan hakim.

Beruntung posisinya sebagai pengacara tak punya kuasa menangkap orang. Andaikan dia adalah detektif polisi , wah bisa bahaya! Dikisahkan dia ingin menangkap Jwa Si-Baek (Lee Kyu-Hyung) karena gak suka pada pengacara ini, dan pede bisa mendapat pengakuan setelah menyiksanya. Ampun dah! 

Khas polisi zaman baheula (salah satunya kasus Dietje Budiarsih) yang hobi memaksa orang yang dianggap sebagai tersangka. Gak heran, mereka pernah salah menangkap orang.

Jika harus mengkritik: Jumlah 12 episode terasa kurang. Harusnya 16 episode, sehingga penonton bisa lebih nyaman menonton, karena drama Korea May It Please The Court sarat kisah kejahatan, dan walau terhubung, tiap pelaku punya riwayat kejahatan yang berbeda.

Jadi, recommended  gak nih drama Korea May It Please The Court? Vote 9/10 dari saya untuk keseluruhan drama, baik story, cast, music maupun rewatch value.

Walau pastinya kurang cocok ditonton bersama keluarga. Khususnya keluarga yang memiliki anak di bawah umur karena akan berdampak pada kesehatan mental mereka.

Baca juga:

Diary of Prosecutor, Karena Jaksa Juga Manusia

The Devil Judge, Mahalnya Harga Keadilan!


Profile


    Drama: May It Please The Court (English title) / Start Defense (literal title)

    Revised romanization: Byeonloneul Shijakhagekseubmida

    Hangul: 변론을 시작하겠습니다

    Director: Kang Min-Ku

    Writer: Jung Hye-Jin (novel), Kim Dan

    Network: Disney+

    Episodes: 12

    Release Date: September 21, 2022

    Runtime:

    Language: Korean

    Country: South Korea


17 comments

  1. Aku suka drama Korea yang begini. Bercerita tentang hukum begini. Kayaknya May it Please The Court bakal jadi pilihan buat tontonan selanjutnya. Seru kayaknya.

    ReplyDelete
  2. Menarik kisahnya, No Chak-Hee awalnya saya kira pengacara biasa aja yang berprestasi di Firma, ternyata "korban kejahatan" dari Jang Byung-Chun juga.
    Shin Chi-Sik, setelah 30 tahun memendam dendam, akhirnya menemukan momen juga untuk membalas sakit hatinya.

    ReplyDelete
  3. Drama kejahatan yang diolah bareng penegakan hukum tuh menurut saya seru banget. Selalu ada rahasia dan plot twist yang membuat kita ikut berpikir dan mengikuti setiap episodenya dengan tekun.

    Saya baru tahu nih drama May It Please the Court. Bolehlah masuk list setelah menyelesaikan beberapa drama yang masih saya tonton. Saya suka actingnya Lee Kyu-hung. Peran apapun rasanya pas sama dia. Salah satu peran dia yang saya suka itu waktu dia jadi tahanan di Prison Playbook. Actingnya mumpuni banget

    ReplyDelete
  4. Baca dari ulasannya saja yakin ini drama bagus. Apalagi kisah kekebalan dan keadilan hukum, saya suka banget menonton atau membaca nya.
    Btw meski sudah diinstruksikan presiden, rasanya pemberian hukuman buat Putri dan Richard kok jomplang ya?

    ReplyDelete
  5. Seru banget nih kayaknya. Dunia hitam yang bersentuhan dengan dimensi hukum akan membuat kita paham bagaimana para pelaku bekerja. Berharap banget di Indonesia ada tayangan-tayangan seperti ini tapi pasti ga mungkin.

    ReplyDelete
  6. Baca sinopsisnya yakin ngga akan brani nonton karena bakalan ngga tega lihat ketidak adilan dan penyiksaaan2, tapi masuk ke review jadi goyah setelah ada kalimat "siksaan pada korban gak terasa ngeri" dan cuma 12 episode. Baiklah kita masukkan daftar tontonan berikutnya....

    ReplyDelete
  7. Tega bener ini film kejam menurut mpo perlakuan terhadap perempuan dan akhirnya bunuh diri. Nonton ini sambil pukul bantal biar saking kesel sama pelaku

    ReplyDelete
  8. Drama ini adakah romansa cinta-cintaannya Mba?
    Saya belum nonton dan baca ulasan ini, drama ini genre saya banget sih dan saya juga belum nonton Doctor John, masuk list sih ini untuk liburan longweekend besok..

    ReplyDelete
  9. Masih baca sinopsisnya aja sudah membayangkan cerita yang cukup menyeramkan nih. Lumayan menegangkan juga sih melihat adegan kalo posisi mayatnya sambil seolah tangannya sedang minta maaf gitu. Makin gila aja dunia perjabatan ya krn ada kekuasaan itu tadi yg seolah bisa semena-mena.

    ReplyDelete
  10. Genrenya oke juga nih pilihannya Ambu.
    Kalau daku misal suka dengan dramanya walau episode terasa kurang, cara menjawabnya dengan nonton berulang hehe

    ReplyDelete
  11. Huwaa, seru dan bikin merinding ya, balas dendamnya pake live streaming. Kayaknya bakalan makin gregetan kalau tahu siapa yang jadi pembunuh berantainya.

    ReplyDelete
  12. Siipp siippp
    Drama cuma 12 episode yg bahas ttg dunia hukum.

    asyiikkk nih buat ditonton pas long weekend

    Makasi Ambuuu

    ReplyDelete
  13. Ambuuu...aku suka drama May It Please The Court.
    Baru baca reviewnya dari blog Ambu, belum nonton sendiri aja uda kebayang-bayang keseruan drama dengan genre thriller action and law begini..
    Rasanya kalau plot twist, makin memacu adrenalin penonton niih..

    Kuy, nonton..

    ReplyDelete
  14. saya suka akting Jung Ryeo-Won di diary of a prosecutor. baru tahu ada drama ini, dan setelah baca reviewnya saya jadi tertarik pengen nonton. Duh, makin panjang aja nih daftar drama yang akan saya tonton, hehehe

    ReplyDelete
  15. tiap baca sinopsis drakor dari tulisan Ambu bikin aku selalu duh, ambu cepet banget tamatin nonton drakor, sedangkan aku belum kelar nontonnya hehehe..

    ReplyDelete
  16. Kok saya jadi ingat kasus pembunuhan berantai yang barusa terjadi di Bekasi kayaknya mirip cerita ini hehehe

    ReplyDelete
  17. Ambu, dulu pas kuliah ambu aktivis ya. Banyak postingan ambu yang beraroma sejarah. Hehehe. Jadi, series ini terinspirasi dari novel Byeonloneul Shijakhagekseubmida. Biasanya series diangkat dari novel ceritanya lebih hidup dan kompleks. Berat gak ambu mencernanya?

    Aneh, aku kok ya ndak kenal satupun ini pemerannya. Coba ingat ingat dulu, mana tahu pernah nonton salah satunya di series lain.

    ReplyDelete