5 Doa di Penghujung Ramadan Kala Pandemi Covid 19
"Doa adalah senjata seorang Mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi,” sabda Rasulullah (HR Abu Ya'la).
Pernah kaget saat doa
dikabulkan?
Maksudnya
tentu saja, saat berdoa sangat berharap dijabah
Allah, namun kaget karena begitu cepat terwujud.
Terjadi
belum lama ini. Saat memasuki bulan Ramadan,sudah beberapa minggu isi dompet
hanya selembar kertas berwarna coklat bernilai lima ribu rupiah, ditambah
beberapa uang logam. Saldo di bank juga hanya seribu lebih sekian rupiah.
Walau
demikian awalnya saya tenang saja. Kebutuhan
utama saya cuma tiga: makan, obat (saya penderita epilepsi yang setiap hari
harus minum obat) dan kuota internet (hehehe apa jadinya blogger tanpa kuota
internet?)
Nah,
kuota internet baru diisi dari saldo
e-wallet , botol obat terisi penuh karena baru menebus resep dengan
menguras saldo bank, dan di lemari persediaan terisi beras, mie instan serta tepung.
Stok makanan lain juga ada di lemari es, cukup nggak berlebihan, yang penting
nggak kelaparan. :D
Tiba-tiba
terpikir: gimana jika butuh uang cash?
Sama sekali nggak ada dana cadangan. Dan
meluncur begitu saja permintaan, usai sholat wajib:
“Ya
Allah, beri saya uang dong”.
Percaya
nggak? Malamnya uang itu masuk rekening!
Alhamdullilah ...
Uang
tersebut adalah fee postingan yang baru
saja saya selesaikan, sehingga saya duga masih sebulan lagi cair. Padahal ada
beberapa post paid yang masih belum terlihat hilalnya.
Ah
Allah memang Maha Baik.
Selama
ini saya hanya berdoa agar lancar
mendapat job, tapi gak pernah memohon lancar
pembayarannya. Nrimo aja jika baru cair 30 hari kerja, atau 45 hari kerja, 60 hari kerja, atau
bahkan ada yang setahun invoice yang belum dibayar client. Hal ini mengingatkan
saya pada satu hadis:
"Berdoalah kepada Tuhanmu di saat kamu senang (bahagia). Sesungguhnya Allah berkata, 'Barangsiapa berdoa (memohon) kepada-Ku di waktu dia senang (bahagia), maka Aku akan mengabulkan doanya di waktu dia dalam kesulitan.'" (HR Ar-Rabi')
Terlebih
pada bulan Ramadhan. Bulan diterimanya doa (syahrul istijabah). Dan bertepatan dengan Ramadan 1441 H seluruh umatNya mengalami
cobaan berupa Pandemi Covid 19, doa-doa harus semakin deras dipanjatkan.
Baca
juga: Tiada Sehelai Daun Gugur Jatuh Tanpa Seizin Allah
source: freepik.com |
Doa Agar Pandemi Segera Berakhir
Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya umatku tahu keutamaan bulan Ramadhan, pasti mereka berharap satu tahun menjadi bulan Ramadhan, karena pada bulan tersebut berbagai kebaikan berkumpul, berbagai amalan baik (that) diterima (maqbul), dosa-dosa diampuni, doa-doa dikabulkan (istijabah), dan surga rindu kepada mereka yang berpuasa."
Pada
saat tulisan ini dipublish, Mei 2020,
dunia mencatat 319. 961 kematian akibat Covid 19, sedangkan di
Indonesia virus Corona merenggut 1.191 nyawa penduduk Indonesia.
Mengapa
pandemi Covid 19 terjadi pada bulan Ramadan? Kan jadi ngga bisa bukber sambil
reunian. Ngga bisa blanja blanji dan
jajan sambil ngabuburit. Nggak bisa sahur in the road.
Pertanyaannya
yang terbalik.Mengapa melakukan ritual yang tidak ada hubungannya dengan perintah
agama Islam pada bulan Ramadan? Bukber
bisa baik bila memberi makan musafir dan anak yatim. Mengingatkan warga untuk
sahur dengan kentongan adalah baik, namun bukan dengan kebut-kebutan, dan semacamnya..
Baca
juga: Lagu Ariel Noah Mengingatkan Untuk Menepi dan Bersyukur
Mungkin
Allah mengajak umatNya untuk menepi sebentar dari hiruk pikuk. Untuk merenung dan bermuhasabah. Kemudian
membuat skala prioritas, agar bulan puasa tidak dilalui dengan sekedar lapar dan dahaga.
Serta
berdoa dengan khusyuk, supaya:
- Obat/vaksin Covid `19 segera ditemukan.
- Para tenaga medis mendapat kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan tugasnya.
- Penderita Covid 19 segera sembuh, serta mereka yang meninggal karena Covid 19 mendapat tempat yang layak disisiNya.
Seorang Mukmin sejati tidak boleh lelah dan
bosan untuk berdoa setiap saat. Jika apa yang diharapkan dalam doanya belum
terwujud, bukan berarti tidak terkabul. Allah sesungguhnya akan memberinya
dengan sesuatu yang lebih baik daripada yang dimintanya.
Baca juga: Surat Untuk Bumi, Dari Ramadan 1442 H, Ramadan Tanpa Pandemi
Doa Agar Indonesia Dapat Mengatasi Krisis Ekonomi
“Kapan atuh yah selesainya Corona, uang tabungan dipake terus kan lama-lama habis”
Keluhan ibu pemilik
warung, tempat saya membeli kebutuhan sehari-hari seperti gula dan kopi,
membuat saya tersentak.
Selama ini saya merasa
orang disekitar saya baik-baik saja. Saya tidak menyadari dampak meliburkan
anak-anak sekolah selama pandemi Covid 19. Sekolah libur bukan sekedar
anak-anak pindah lokasi belajar dan menyebabkan orang tuanya sibuk.
Juga berarti terhentinya
perekonomian di lingkup kecil sekolah, meliputi pedagang kaki lima (PKL),
warung pemasok para PKL tempat mereka membeli gula, tepung dan lain-lain,
merembet pada distributor dan pastinya pabrik pembuat bahan makanan tersebut.
Kebayang kan efek
berantainya?
Padahal ini baru tentang
para PKL yang berdagang di sekolah, belum dihitung kerugian para PKL baju,
kerudung, aksesori dan lainnya yang tidak terkait bahan makanan, karena itu dilarang
berjualan selama pandemi Covid 19.
Karena itu saya berdoa
agar pandemi segera berakhir dan negara pengimpor kebutuhan primer dan sekunder
membuka kran ekspornya. Negara Indonesia belum siap mandiri, belum sanggup mencukupi kebutuhan rakyatnya.
Sesuai perintah Rasulullah:
“Perbanyaklah berdoa. Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul." (HR Ath-Thabrani)
Baca juga: Kala ZakatBerbuah Zakat, Allahpun Tersenyum
source: unsplash.com/@BrookeLark |
Doa Agar Krisis Pangan Tidak Terjadi
Gara-gara pandemi, apa
yang terjadi jika Australia dan Amerika Serikat menutup pintu ekspor gandum?
Perekonomian Indonesia
akan collaps. Dimulai dari pabrik-pabrik tepung terigu yang tidak bisa
beroperasi karena tidak ada bahan baku. Selanjutnya pabrik mie instan akan
megap-megap. Disusul resto dan warung mie ayam/mie bakso. Pastinya berdampak ke
pembuat bakso, penjual daging sapi dan
merembet ke peternak sapi.
Betapa dahsyat bukan?
Sementara Presiden
Jokowi memberi warning, akan kemungkinan
negara-negara pengimpor beras ke Indonesia menghentikan kegiatannya untuk
sementara.
Yang bisa kita lakukan
adalah berdoa, sesuai hadis:
Rasulullah bersabda, "Doa itu adalah otaknya ibadah." (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
Dan percaya bahwa Allah
tak akan memberi ujian yang tak akan mampu kita lalui.
Baca juga: Hari Bumi,Petugas Sampah dan Covid 19
Doa Ingin Bertemu Anak Perempuan
Semata Wayang
6
tahun lamanya saya berpisah dengan anak perempuan semata wayang, Mabelle
Baca
juga: Mabelle, Mama Kangen Nak ... Lebaran Ini Ingin Bertemu
Setiap
ingat padanya, air mata akan berlinang dan terasa lagi nyeri seolah
tertusuk-tusuk di dalam sana.
Saya
juga sering memimpikan Mabelle. Mabelle sedang menangis. Saya tidak bisa
apa-apa. Tidak bisa menolongnya. Segala cara sudah ditempuh, hasilnya nihil.
Beruntung saya punya doa, seperti yang tercantum dalam kitabNya:
“Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepadaKu. Hendaklah mereka itu memenuhi perintahKu dan beriman kepadaKu, agar mereka memperoleh kebenaran (QS Al- Baqarah-186)
Baca
juga: 5 Manfaat Mudik, Eh Pulang Kampung ...
source: unsplash.com/@JudeBeck |
Doa Agar Selalu Sehat
Dibanding kematian, saya
paling takut sakit. Karena sakit akan menyebabkan orang lain repot. Kematian
juga menyusahkan sih, tapi sebatas memandikan, menyolatkan dan menguburkan,
sesudah itu selesai.
Beda halnya jika harus
sakit, terlebih sakit stroke. Aduh saya selalu memohon agar jangan
berlarut-larut menyusahkan orang lain.
Saya berdoa agar badan
saya selalu sehat dan bisa mendoakan
anak-anak saya. Agar mereka terbebas
dari pandemi Covid 19, selalu sehat dan sukses dunia akhirat. Karena hanya itu
yang bisa saya lakukan kini.
Rasulullah bersabda, "Tidak ada yang lebih utama (mulia) di sisi Allah daripada doa." (HR Ahmad)
Baca juga: Perempuan Jangan Cengeng Your Life is Your Choice
Penutup
Banyak
tenaga medis bersaksi, tentang pasien mereka yang nampaknya sudah kehabisan
pengharapan. Seluruh tindakan medis yang diperlukan telah dilakukan. Mereka meminta keluarga pasien untuk pasrah
dan berdoa.
Tak disangka
mukjijat terjadi. Pasien sembuh.
Dokter
tak bisa menjelaskan mengapa bisa sembuh. Secara keilmuan hal tersebut tidak
mungkin. Namun jika Allah berkehendak, semua akan terwujud.
Demikian
juga kini, saat seluruh umat manusia diuji dengan pandemi Covid 19. Bagi
muslim, sangat beruntung pandemi bertepatan dengan bulan Ramadhan. Bulan
diterimanya doa (syahrul istijabah) karena pada bulan inilah Allah SWT berkenan
menerima doa-doa hamba-Nya.
Rasulullah bersabda, "Tiada seorang berdoa kepada Allah dengan suatu doa, kecuali dikabulkan-Nya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana)." (HR Ath-Thabrani)
Kita hanya perlu berdoa
dan menyerahkan keputusannya pada Allah SWT.
Baca juga: MenyelamiFikih Perempuan Bersama Channel Aam Amirudin
Aamiin ya Allah, semoga Allah meng jiabah semua doa-doa Mba ya, pandemi segera berakhir, atau vaksin segera ditemukan, aamiin.
ReplyDeleteSemoga kita semua selalu sehat.
Dan semoga bisa segera bertemu dengan anak cantik kesayangannya, aamiin ya Allah :)
Semoga semua Do'a untuk kebaikan kita bersama dikabulkan oleh Allah ya, mbak ❤️
ReplyDeleteBetul, dibalik pandemi di Bulan Ramadhan ini Allah memberikan kita kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya dan banyak bermuhasabah, dibalik pandemi ini kita juga disuruh untuk latihan lebih bersabar lagi, dan juga dibalik pandemi ini banyak orang yang berdonasi kepada orang-orang yang kurang mampu lebih banyak dari biasanya.
Semoga pandemi ini cepat berakhir, dan kita dapat kembali berkumpul dengan orang-orang yang kita cintai tanpa perasaan was-was lagi.
Thanks atas info doanya. Akan saya praktekkan semoga diijabah Allah swt doa doa kita. Aamiin yra
ReplyDeleteTertohok banget begitu baca HR Ar-Rabi di atas ambu. Wkwkwkwk. Soalnya seringnya saya serius berdoa waktu susah doang. Pas lagi senang, berdoanya standar-standar aja. Doa buat kedua orang tua, itu doa wajib. Hihihi.
ReplyDeleteTerakhir ambu. Aku gak nyangka cerita pilumu dengan puterimu sebegitu pedihnya. Aku sampai menangis membacanya karena bagaimana pun dulu aku kala berumur 7 tahun hampir menjadi puteri dari 2 orang tua yg akan bercerai. Untungnya ayah ibu tidak jadi pisah karena mediasi keluarga berhasil dan mereka tetap bersama sampai hari ini, 35 tahun kemudian. Ambu, tetaplah menjadi wanita kuat. Jika di dunia ambu tidak bisa memilikinya, maka di surga Ambu akan bersamanya. Tetap semangat ambuuuuuuuu. Peluk cium dari jauh #Muthe
Semoga doa mba terkabul kan ingin bertemu anak yang sudah 6 tahun lamanya belum bertemu lagi. Aamiin. Ya Alloh sebagai ibu saya ngrasain banget gimana perihnya berpisah dari anak kandung. Sehari aja kalau anak nginep di tempat budhenya aku kepikiran. Apalagi ini. Semoga kesabaran mba membuahkan hikmah yang yang terbaik. Peluk mba :)
ReplyDeleteMasya Allah, Mba.
ReplyDeleteMataku langsung menghangat dan airpun lolos, padahal baru di bagian ini:
"Berdoalah kepada Tuhanmu di saat kamu senang (bahagia). Sesungguhnya Allah berkata, 'Barangsiapa berdoa (memohon) kepada-Ku di waktu dia senang (bahagia), maka Aku akan mengabulkan doanya di waktu dia dalam kesulitan.'" (HR Ar-Rabi')
Terima kasih ya, mba, ini self reminder banget.
Jadi, Ann, ingatlah, "... berdoalah terutama ketika kamu sedang bahagia ya, biar diingat Allah jika kamu sedang dalam kesulitan!"
Makjleb!
Insya Allah, Insya Allah...
Semoga doa-doanya diijabah ya mbak oleh Allah swt terutama supaya bisa segera bertemu dengan putri smata wayangnya. Memang ya disaat pandemi kayaknya Allah lagi ngajarin kita manusia-manusia di bumi ini supaya kembali ke jalan yang benar. Karena bisa aja selama ini udah diingetin tapi belum ngeh aja :( saat covid begini berasa banget segala hal tergantung hanya pada kuasa Allah..
ReplyDeleteKadang apa yang kita harapkan melalui doa akan dikabulkan yang menurut Allah sudah pada waktunya ya mba.
ReplyDeleteAku ngerasain banget sih kekuatan Doa