
sumber: Mydramalist

This Thriving Land, Kisah Cinta si Miskin dan si Kaya di Pedesaan Tiongkok
Pernahkah mendengar tentang night soil? Artinya kurang lebih feses manusia (tinja) yang dikumpulkan dari jamban atau lubang septik, pada malam hari. Feses yang terkumpul digunakan sebagai pupuk untuk menyuburkan tanah pertanian.
Saya tertarik searching tentang night soil ketika sedang menonton drama China “This Thriving Land”. Dalam drama tersebut ada satu sosok tuan tanah pelit yang sedang menunggu orang BAB. Demi mengumpulkan tinjanya, walau harus berebut dengan anjing.
Tentu saja praktik ini sekarang udah gak ada, tinja mentah berisiko menularkan cacing parasite melalui tanah, patogen bakteri dan virus, logam berat, residu farmasi dan lainnya.
Penggunaan tinja dalam aksi keberlanjutan lingkungan hanya boleh dilakukan apabila telah melewati proses pengolahan(pengomposan, pencernaan anaerobik, stabilisasi kapur, pengeringan termal sebelum aplikasi agronomis dan menetapkan batasan pada kontaminan.
Di Indonesia, tepatnya di Bandung, saya mengenal praktisi pengolah limbah ini, mulai dari limbah dapur sampai limbah tinja. Proses metanisasinya menghasilkan api untuk memasak, sedangkan residunya dipakai sebagai kompos.
Diadaptasi dari novel "Qian Juan Yu Jue Jue" (缱绻与决绝) by Zhao De Fa (赵德发), drama yang diperankan aktris papan atas, Yang Mi ini merupakan salah satu drama yang memperoleh rating tinggi menurut Douban, yaitu 7.5 dan turun menjadi 7.3 pada tayangan akhir.
Bagaimana dengan Mydramalist? platform daring tempat berkumpulnya penggemar drama Asia ini memberi rating 8,1/10, sedangkan IMDb memberi rating 3/10 saja.
Wah serem pisan!
Baca juga drama Yang Mi lainnya:
She and Her Perfect Husband, Terbongkarnya Kawin Kontrak Sang Pengacara
Legend of Fu Yao, Cinta Terganjal Rantai Takdir
Eternal Love, Kisah Romeo and Juliet ala Mitologi Tiongkok
![]() |
| sumber: Mydramalist |
Yang Mi sebagai Ning Xiu Xiu
Tanah adalah akarmu
Tulang yang lahir, daging yang tumbuh
Demikian kata ibu Ning Xiu Xiu pada suaminya yang keukeuh gak mau melepas akta rumahnya, agar bisa menebus Ning Xiu Xiu yang disandera penculik.
Tentu saja ucapan itu keluar setelah berselang lama. Setelah anaknya lolos dari penculikan dan akhirnya menikah dengan Feng Da Jiao, pemuda miskin yang membantunya kabur.
Padahal sebagai anak orang terkaya di Desa Kuil Tianniu, pemilik berhektar-hektar tanah pertanian, sejak kecil Ning Xiu Xiu tak mengenal kata susah. Dia terlahir dengan sendok emas.
Demikian pula, Fei Wen Dian, tunangannya selama tiga tahun. Pasangan Ning Xiu Xiu dan Fei Wen Dian begitu nampak serasi, keduanya sama-sama keturunan tuan tanah, cantik dan tampan, serta saling mencintai.
Malang, takdir perjodohan tidak berpihak pada keduanya.
![]() |
| sumber: Mydramalist |
Ou Hao sebagai Feng Da Jiao
Tumbuh bersama sejak kecil, latar belakang Feng Da Jiao bak bumi dan langit dengan Ning Xiu Xiu dan Fei Wen Dian
Ayah Feng Da Jiao hanyalah petani kecil yang berjuang untuk memperluas tanah pertaniannya, malang nasib belum berpihak padanya.
Sejak kecil, diam-diam Feng Da Jiao mencintai Ning Xiu Xiu. Namun dia tahu diri. Hati Ning Xiu Xiu sudah tertambat pada Fei Wen Dian.
Dia tak menduga jodoh akan datang pada mereka yang tulus mencintai.
Synopsis Drama China This Thriving Land
“Aku tidak menginginkan apa pun dari keluarga Ning”
Demikian kata Ning Xiu Xiu dalam amarahnya.
Bagaimana tidak, di malam sebelum hari H pernikahannya dengan Fei Wen Dian, dia malah diculik bandit yang minta tebusan 5.000 liang.
Ayah kandung Ning Xiu Xiu memang orang terkaya di Desa Kuil Tianniu, sekaligus orang paling pelit. Dia tak mau menjual sepetak tanah pun demi menebus putri sulungnya. Terlebih meminjam uang, dia tak mau membayar bunga.
Padahal waktu berjalan terus. Sebagai anak perawan, tak boleh semalam pun Ning Xiu Xiu berada di sarang bandit. Penduduk desa akan menuduh Ning Xiu Xiu sebagai gadis yang telah direnggut kehormatannya, dan digilir oleh para bandit.
Kala keluarga Fei Wen Dian mendesak ayah Ning Xiu Xiu untuk segera mengambil tindakan, dia malah menyuruh adik Ning Xiu Xiu yang bernama Ning Su Su untuk sementara menggantikan sang kakak, duduk di kereta pengantin.
Kakak ipar Fei Wen Dian sebetulnya tahu apa yang terjadi, tapi diam saja, hingga ritual pernikahan terselenggara, dia masih berharap sebelum tengah malam, Ning Xiu Xiu akan kembali.
Tentu saja harapan tinggal harapan. Selama ayah Ning Xiu Xiu tidak mau mengeluarkan hartanya, Ning Xiu Xiu tak kan dibebaskan oleh para bandit.
Untunglah ada Feng Da Jiao, pemuda miskin yang diam-diam mencintai Ning Xiu Xiu sejak mereka masih kecil. Dengan berani Feng Da Jiao menyusup ke sarang bandit. Aksinya berjalan mulus karena secara tak terduga ada bantuan dari Guo Gui Yao, sosok yang ingin membalas budi ibu Ning Xiu Xiu.
Lolos dari cengkeraman bandit, bukan berarti Ning Xiu Xiu diterima dengan tangan terbuka oleh keluarga Fei. Dia datang di pagi hari yang berarti “telah ternoda”.
Ning Xiu Xiu merasa sedih, putus asa, sekaligus marah ketika mengetahui kemalangannya disebabkan sang ayah tak mau berkorban untuk putri sulungnya. Dalam kemarahannya Ning Xiu Xiu berujar:
“Katakan pada Ning Xue Xiang, dia bukan ayahku!”
Ning Xiu Xiu juga mengambil langkah ekstrim. Sewaktu mengetahui mak comblang datang untuk menjodohkannya dengan Feng Da Jiao, dia segera menyetujui.
Ning Xiu Xiu tak peduli keputusannya akan membuat kehidupannya berubah 180 derajat. Keluarga Feng Da Jiao sangat miskin. Begitu miskinnya, sampai mereka harus meminjam ikan tatkala menjamu tamu.
Mereka juga hanya punya satu tong air sehingga Ning Xiu Xiu kesulitan mandi air hangat. Namun dia tak peduli. Begitu masuk ke keluarga Feng, Ning Xiu Xiu sadar harus ikut bekerja keras, termasuk mengolah tanah pertanian.
Review Drama China This Thriving Land
Nyesel baru nonton, ternyata bagus banget. Drama China “This Thriving Land” berkisah tentang perjuangan hidup wong cilik di pedesaan, lengkap dengan konflik dan pernak-pernik budayanya.
Mengingatkan saya pada drama Korea “The Murky Stream” yang berkisah tentang rakyat kecil di Korea yang harus bertahan hidup dari hari ke hari, dan novel “The Good Earth” karya Pearl S. Buck yang juga berkisah tentang kehidupan petani miskin di Tiongkok.
Salah satu kisah dalam drama China “This Thriving Land” yang bikin saya merenung adalah tentang keluarga Tie Tou yang hidupnya hanya tergantung dari tanah sewaan milik Keluarga Fei.
Dengan alasan utang, termasuk sewa tahunan yang belum dibayar, pemilik tanah memindahkan kontrak penyewaan. Tie Tou pun hopeless. Hilang impiannya menikahi gadis pujaan pada tahun depan. Sementara Tie Tou juga harus menafkahi ibunya yang sudah janda.
Konflik terjadi karena ternyata tanah di sewakan pada keluarga Feng, tetangga sebelah rumah selama berpuluh tahun. Kasus ini bikin pasangan FL dan ML pusing tujuh keliling.
Sebagai orang awam, mungkin ada yang komen: Ya salah sendiri gak bayar utang. Kebetulan saya pernah survey di pedesaan, jadi tahu bahwa petani hanya memegang uang di waktu panen, atau sekitar setahun 1-2 kali.
Uang hasil panen biasanya dibelikan ikan asin untuk lauk pauk (sampai musim panen berikutnya) dan membayar utang. Bagaimana jika gagal panen? Ya mereka harus bertahan hidup semampunya.
Walau begitu, kita harus memahami sikap Fei Zuo Shi (diperankan Qin Hai Lu) yang harus bersikap tegas pada penyewa tanah keluarga Fei.
Qin Hai Lu menjadi aktris yang saya sukai aktingnya dalam drama China This Thriving Land, serta beberapa pemeran pendukung, seperti ortunya ML maupun FL.
Bagaimana akting Yang Mi sebagai FL? Justru gara-gara aktris berusia 39 tahun ini, saya sempat skip drama China This Thriving Land. Menurut saya sih, walau aktingnya selalu mumpuni, Yang Mi (39 tahun) terlalu tua. Kurang pas memerankan Ning Xiu Xiu yang dikisahkan berusia belasan tahun.
Mau gak mau saya membandingkan dengan aktris Korea IU yang dengan mulusnya berperan sebagai Ae-Sun, gadis desa berusia belasan tahun dalam drama Korea “When Life Gives You Tangerines”. Duh gemes banget kalau inget aktingnya bareng Park Bo-Gum, chemistrynya itu lho bikin meleleh.
Sungguh berbeda dengan Yang Mi dengan Ou Hao (sebagai Feng Da Jiao). Chemistrynya kurang greget. Mungkinkah ini yang jadi salah satu penyebab IMDb hanya memberi rating 3,3/10 untuk drama China “This Thriving Land”?
Karena selebihnya oke kok. Alurnya lumayan, walau banyak adegan konflik keluarga yang seolah ditempelkan begitu saja. Tapi tertutup dengan banyaknya adegan keluarga (istri-suami, anak-ayah, serta anak-ibu) yang bikin nyes sekaligus geli.
Setting dan kostumnya sangat detail, termasuk upacara terkait budaya seperti ritual kematian. Salah satunya ketika ibu FL yang kaya raya meninggal dunia.
Rasanya ngenes sekaligus pingin tersenyum melihat satu keluarga miskin datang, ortunya nyuruh anak-anak mereka untuk nangis keras supaya bisa ikut makan enak.
Dengan jitu, drama China “This Thriving Land” memotret kehidupan sehari-hari kaum miskin pedesaan di Tiongkok. Hal yang membuat penonton seperti saya bertanya-tanya: “Jangan-jangan kaum miskin di Indonesia, sampai sekarang masih seperti ini.”
Baca juga:
The Murky Stream, Kisah Bandit di Wilayah tanpa Hukum
When Life Gives You Tangerines, Terima Kasih Karena Anda Telah Bekerja Keras!
Profile
Title: This Thriving Land
Native Title: 生万物
Also Known As: All Things Born , Qian Quan Yu Jue Jue , Wan Wu Sheng , 万物生 , 生萬物 , 繾綣與決絕 , 缱绻与决绝 , 萬物生
Screenwriter: Wang He
Director: Liu Jia Cheng
Genres: Life, Drama
Type: Drama
Format: Standard Series
Country: China
Episodes: 36
Aired: Aug 13, 2025 - Aug 23, 2025
Original Network: CCTV, iQiyi





.png)
.png)


No comments
Terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar
Mohon menggunakan akun Google ya, agar tidak berpotensi broken link
Salam hangat