Melody of Golden Age, Kisah Cinta Perempuan Ahli Forensik
Ngebayangin seseorang dihukum mati, rasanya kok serem banget ya? Kok tega sih hakim yang memutuskan hukuman mati? Ternyata seseorang dijatuhi hukmat karena emang udah kebangetan jahatnya.
Salah satunya kasus hukmat pada Oesin Bestari, orang Indonesia pertama yang dijatuhi hukuman mati pasca kemerdekaan Indonesia.
Pria keturunan Arab kelahiran Krian, Sidoarjo, Jatim pada 1926 ini divonis hukuman mati karena telah membantai puluhan orang, termasuk enam rekan bisnisnya.
Emang ya, seseorang yang membunuh untuk menyelesaikan masalahnya (misalnya ditagih utang) dan gak ketahuan, maka dia cenderung membunuh lagi.
Termasuk si Oesin, dia ketagihan membunuh karena dipikirnya ini cara mudah untuk mendapatkan uang. Caranya dengan merayu pedagang yang ditemuinya di pasar dengan iming-iming prospek keuntungan besar berbisnis pupuk, emas, kulit dan komoditas lainnya.
Calon korban yang tergiur akan datang dengan sukarela ke rumah Oesin, sebelum akhirnya dihabisi dengan pukulan lesung atau sepotong besi.
Jasad yang ditemukan berjumlah 25 orang, namun pihak kepolisian yakin masih ada puluhan lainnya, karena Oesin (bersama teamnya) melakukan hampir setiap hari hingga lupa nama korbannya.
Drama China “Melody of Golden Age” juga berkisah tentang pembunuhan berantai yang coba diungkap oleh pejabat kerajaan bernama Shen Du (diperankan Ding Yu Xi) dan perempuan yang dipaksa menikah dengannya, seorang pegawai Kementerian Kehakiman bernama Yan Xing / Yan Liu Nian (diperankan Ancy Deng).
Merupakan adaptasi novel "Chang An Tong Que Ming" (长安铜雀鸣) by Feng Huang Xi (凤凰栖), drama ini mendapat rating 8,1/10 dari Mydramalist, serta 7,2/10 dari IMDb.
Nampaknya rating rendah disebabkan hasil terjemahan (dari Bahasa China ke Bahasa Inggris) yang bikin kurang nyaman, karena kisahnya sih lumayan menarik.
Baca juga drama China tentang perempuan perkasa lainnya:
Miss Chun is a Litigator, Kisah Pengacara Perempuan di Era Dinasti Tang
Fated Hearts, Kisah Cinta Pangeran dan Jenderal Perempuan Berjubah Merah
Ding Yu Xi sebagai Shen Du
Dengan kekuasaan
Seseorang dapat melindungi orang yang ingin dilindungi
Shen Du punya dendam masa kecil. Sebagai pejabat, ayahnya dikriminalisasi, dituduh berkolusi dengan negara asing, berkonspirasi dengan tentara pemberontak dan berakhir dengan kematian tidak hormat.
Namun Shen Du cerdik. Untuk melawan kekuasaan yang besar, dia harus masuk lingkaran kerajaan, karena itu dia mengakui ayahnya sebagai orang tercela.
Setelah dewasa, Shen Du tidak hanya berhasil menarik perhatian Ibu Suri yang berkuasa (karena kaisar masih bocil), dia juga mendapat jabatan tinggi sebagai Kepala Pengawal Kekaisaran.
Dalam melaksanakan tugasnya, Shen Du terkenal bengis dan kejam hingga dijuluki “White Ghost”. Sebetulnya hal tersebut dilakukan untuk menutupi hatinya yang lembut dan penuh kasih.
Ancy Deng sebagai Yan Xing / Yan Liu Nian
Buat Yan Xing, sebetulnya Shen Du bukan sosok baru dalam hidupnya. Bertahun silam, tatkala keduanya masih kecil, Shen Du pernah menyelamatkan hidup Yan Xing.
Sebaliknya, Yan Xing juga pernah diam-diam masuk ke penjara, tempat Shen Du ditahan, untuk memberinya makanan.
Namun sebagai anak selir (ibunya mantan perempuan penghibur), Yan Xing tak berharap banyak akan dijodohkan dengan pejabat setinggi Shen Du. Karena itu, dia memilih menekuni berkarir sebagai panitera di Kementerian Kehakiman.
Nasibnya berubah setelah perdana menteri Zhang Xing Wei menggunakan ayahnya untuk mendapat informasi mengenai Shen Du melalui pernikahan politik. Yan Xing terpaksa menikah dengan Shen Du setelah kakak ketiganya melarikan diri dengan kekasihnya, seorang pelajar Sekolah Hongwen.
Synopsis Melody of Golden Age Chinese Drama
Terpaksa menikah dengan Shen Du, Kepala Pengawal Kekaisaran yang terkenal bengis dan kejam hingga mendapat julukan “White Ghost”, di malam pernikahan Yan Liu Nian mendapat peringatan dari sang suami:
Jangan pernah bermimpi menjadi Nyonya Shen yang asli, antara aku dan kamu hanyalah nama.
Jangan berharap bisa mendapatkan informasi apa pun dariku.
Jangan berharap bisa bertahan hidup di Shen Mansion.
Peringatan tersebut diabaikan Liu Nian, toh sejak awal dia tak mengharap menikah dengan Shen Du. Dia hanya menggantikan posisi kakak perempuannya yang melarikan diri bersama kekasih hati menjelang hari H. Setiap saat, Liu Nian siap diceraikan Shen Du.
Liu Nian memberanikan diri mengajukan diri sebagai pengganti mempelai, karena pernikahan yang merupakan anugerah Ibu Suri ini hanya menyebutkan putri keluarga Yan sebagai pengantin perempuan.
Melawan perintah Ibu Suri berarti mengantarkan nyawa seluruh keluarga Yan. Ada sih kemungkinan pengampunan dengan hukuman teringan, yaitu kepala keluarga Yan dibuang ke perbatasan. Atau sama saja dengan bunuh diri, sebab ayah Liu Nian sudah terlalu renta untuk berjalan jauh.
Ternyata menikah dengan Shen Du tidak seburuk dugaan. Pengabaian Shen Du sebagai suami, justru membuka peluang Liu Nian meneruskan minatnya. Dalam menekuni profesi panitera di Kementerian Kehakiman, Liu Nian kerap menggunakan kemampuannya di bidang forensik untuk membongkar kasus pembunuhan.
Salah satunya pembunuhan berantai yang prosesnya penyelesaiannya dipantau Ibu Suri, membuat Shen Du pusing tujuh keliling. Korbannya selalu berpasangan, dan yang aneh, korban perempuan adalah pelacur/perempuan penghibur.
Berkat bantuan Liu Nian yang memberanikan diri sebagai umpan, akhirnya kasus terbongkar. Pelakunya Nyonya Tang, perempuan paruh baya yang kerap muncul bersama Princess Yong An, kerabat kaisar.
Dalam menangani kasus ini, nyawa Liu Nian nyaris melayang di tangan Nyonya Tang.
Sepak terjang Liu Nian membuat Shen Du luluh. Terlebih istrinya dapat membuktikan bahwa dia bukanlah mata-mata Perdana Menteri Zhang Xing Wei.
Sebetulnya perjodohan ini emang akal-akalan Perdana Menteri Zhang untuk mendapatkan informasi tentang Shen Du, sosok yang sangat diandalkan Ibu Suri.
Dengan caranya sendiri Liu Nian memenuhi keinginan Perdana Menteri Zhang. Hal yang membuat Shen Du respek dan jatuh cinta pada Li Nian. Tanpa menyadari bahwa semasa masih bocah, keduanya pernah bertemu.
Review Melody of Golden Age Chinese Drama
Banyak banget drama yang mengangkat pernikahan politik. Semula terpaksa menikah, seiring waktu pasangan ini akhirnya saling jatuh cinta. Salah satunya drama China “The Prisoner of Beauty” yang berhasil meraup rating 8,9/10 dari Mydramalist. Drama yang recommended banget!
Bisa dipahami sih, selain diperankan dua bintang papan atas Liu Yu Ning dan Song Zu Er, drama ini juga ditulis screenwriter pendulang rating tinggi demikian juga sutradaranya.
Sedangkan pemeran drama China “Melody of Golden Age” agak jomplang. Aktor Ding Yu Xi sudah mengantongi jam terbang tinggi, berbeda dengan tandemnya Ancy Deng yang berusia 10 tahun lebih muda.
Tapi justru keberadaan Ancy Deng yang membuat saya ingin menonton drama ini. Dan ternyata pilihan saya gak salah, penampilan Ancy Deng terasa fresh dan manis.
Ada beberapa adegan Liu Nian (Ancy Deng) dengan ibunya yang lucu dan bikin greget. Chemistry Ancy Deng dan Ding Yu Xi juga mulus dan menggemaskan.
Tentang visualisasi CGI, kostum dan detail lainnya mah gak usah dibahas ya? Sama bagusnya kok dengan drama China “The Prisoner of Beauty”. Rata-rata drama China emang sangat mementingkan detail kostum dan visualisasi yang memanjakan mata.
Jadi, kenapa drama China “Melody of Golden Age” cuma mendapat rating 8,1/10 dari Mydramalist?
Alur ceritanya bertele-tele. Bridgingnya buruk. Paling kesel emang kalau nonton adegan drama yang mengundang pertanyaan, tapi gak ada jawabnya. Scene drama seperti ditempelkan begitu saja. Tanpa penjelasan.
Yang bikin ngeselin lain adalah banyaknya adegan yang terasa lambat dan gak penting. Jika sudah begini rasanya pingin skip-skip aja deh.
Kayanya drama China semacam ini harus mulai mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah episode, ya? Daripada berlama-lama dan bikin penonton boring, mengapa gak dicoba dipadatkan jadi 20-an episode aja?
Baca juga drama Ding Yu Xi lainnya:
Romance of a Twin Flower, Tentang Putri Kembar yang Tertukar
Love Game in Eastern Fantasy, Tentang Game Berburu Siluman
Profile
Title: Melody of Golden Age
Native Title: 长乐曲
Also Known As: A Melodia da Era Dourada , Chang An Tong Que Ming , Chang Le Qu , Zhang Le Qu , Долгая песнь , 長安銅雀鳴 , 長樂曲 , 长安铜雀鸣
Director: Wang Wei
Genres: Historical, Mystery, Romance, Drama
Type: Drama
Format: Standard Series
Country: China
Episodes: 40
Aired: Aug 26, 2024 - Sep 13, 2024
Original Network: Hunan TV, Mango TV
Duration: 45 min.




.png)

.png)


Tapi rating capai angka 8 itu menurutku udah bagus, Ambu...
ReplyDeleteSaya kalau milih2, rating 7.5 aja masuk dalam daftar hehe
BTW, saya jadi penaran sama The Prisoner of Beauty.
Klo berdasarkan penilaian Ambu, sepertinya harus nonton Melody of Golden Age dulu yaa biar ngga kerasa "jomplang"nya :D
Dari 40 episode, Ambu Maria menyarankan dipadatkan menjadi 20 episode. Berarti setengah dari total episodenya berasa cukup membosankan. Saya juga biasanya suka skip bagian yang membosankan. Daripada nanti berhenti nontonnya.
ReplyDeleteWah ambu memang semuanya ada berapa episode? Aku cepat bosan sih kalau adegannya dilamar lamain, zoom in zoom out, mata plotat plotot hahaha... Tapiii, pemainnya cantik dan ganteng ya, terhibur aku ☺
ReplyDeleteKalau di Indonesia ada hukuman mati lagi, apalagi buat koruptor, keknya pejabat2 itu dah habis haha :P
ReplyDeleteSoal pernikahan politik, baguslah kalau akhirnya saling suka gitu yaa. Tapi biasanya ada aja intriknya nggak bakal mulus jalannya nih ya bun hehe.
Wah iya sih kalau alur cerita bertele2 jadi males ngikutinnya,, kecuali ongoing pasti masih mau lebih bersabar ya, selain krn aktornya juga karena penasaran episode berikutnya.
Menarik nih, tentang ahli forensik tapi di drama sejarah! Duh, sebagai fans CSI dalam berbagai format kota, saya sangat tertarik dengan Dracin Melody of Golden Age. Bisikin OTT lokalnya dong Ambu..
ReplyDeleteWah menarik nih tema dramanya. Kepengen bisa nonton juga. udah lama banget aku gak nonton dracin. Seringnya drakor aja. Tapi kudu sabar ya, episodenya banyak :D
ReplyDeleteKalo soal dracin sudahnpaling trust review emang blognya ambu hihi...
ReplyDeleteBaca ulasannya Melody of Golden age bikin pengen nonton full nya..
Niat dah ada tinggal ngumpulin tenaga buat gerak sama waktu wkwkwk
Setuju, Ambu...harusny adipersingkat saja episodenya ya..Saya kadang kalau dah tahu drama China sekian puluh/ratus episode, mau nonton jadi mundur teratur . Karena biasanya jadi bertele-tele, bikin boring nontonnya
ReplyDeleteMenarik juga pas ambu bridging antara true crime Indonesia dan fiksi sejarah China. Jadi tahu. Jadi ini fokusnya pernikahan paksa, intrik politik, dan keahlian forensik ya ambu. Aku baruuu mau otw nonton ini. Baru kelar The Legend of Female General. Duh, kurang puas kalo yang itu.
ReplyDeleteNah. Penutup kalimat yang lama saya pikirkan tentang Dracin. Apalagi kasusnya seperti drama ini ya Mbak. Terkadang script writer melahirkan bagian-bagian adegan yang bikin ceritanya bertele-tele. Padahal jika hal ini dipotong, mungkin episodenya tidak akan sebanyak itu. Sayang banget kan ya jika cerita yang "sudah matang" jadi mentah karena adegan/cerita yang gak perlu.
ReplyDeleteUda keren aktornya, sayang banget yaah.. eksekusinya bikin kecewa.
ReplyDeleteTapi kadang yaa, Ambu.. Uda saking banyaknya algoritma drama teh.. jadi teu kudu tau jawabannya yaa.. misteri mungkin membuka imajinasi liar penonton.
Hiih Ambu Mariaaa, aku baca ulasanmu tentang Melody of Golden Age, dan sumpah ya… ngeri-ngeri sedap. Ngaitin drama fiksi sama kasus real Oesin Bestari itu chef’s kiss. Bikin kita yang baca langsung mikir, “Oh, ini bukan sekadar plot drama—ini refleksi sisi gelap manusia yang beneran pernah kejadian.”
ReplyDeleteYang aku suka, ambu ngejelasin pembunuhan berantai Oesin bukan cuma sebagai berita kriminal, tapi pola pikirnya. Orang yang ngerasa “sekali lolos, ya lanjut aja”—itu tuh real, dan masuk banget ke atmosfer dramanya. Jadi pas bahas Shen Du dan Yan Liu Nian ngejar kasus misterius, aku langsung kebayang betapa tension-nya sejalan sama dunia nyata.
Drama ini jadi kerasa bukan cuma investigasi ala kerajaan, tapi juga kayak reminder: sisi gelap manusia tuh nggak kenal zaman. Dan cara AMbu nulis? Warm, ngalir, tapi tetap kritis. Fix, baca review-mu bikin aku makin pengen nonton, meski rating terjemahannya meh… karena ceritanya sendiri keliatannya solid banget.
Drama China tuh rata-rata gitu ya. Selalu ada unsur cerita romantis di masa lalu. Entah ketemu saat masa kecil. Atau kedua keluarga ternyata kerabat atau bersahabat.
ReplyDeleteDan Melody of Golden Age juga menggunakan unsur ini. Tapi, masuk akal sih. Seenggaknya nggak yang ujug-ujug kejatuhan cinta. Hehehe....
Wah.. Menarik nih kayaknya ceritanya. Kadang suka mikir orang jahat di dunia nyata kok ngga kayak di cerita-cerita film/drama ya hukumannya.
ReplyDelete