Miss Chun is a Litigator, Kisah Pengacara Perempuan di Era Dinasti Tang

  
maria-g-soemitro.com

Miss Chun is a Litigator, Kisah Pengacara Perempuan di Era Dinasti Tang

Apakah kisah Mulan itu nyata? Pertanyaan tersebut muncul sewaktu melihat banyaknya drama Cina dengan pemeran utama perempuan bak pahlawan. Kisah perempuan yang “nothing to be something” atau semacamnya. Sungguh berbeda dengan drama Korea.

Ternyata Mulan yang  dalam bahasa Mandarin berarti magnolia hanyalah tokoh fiksi. Namanya tidak muncul dalam buku “Teladan Wanita”, suatu kompilasi biografi wanita selama Dinasti Wei Utara. (sumber)

Mulan merupakan tokoh fiksi yang pertama kali muncul dalam Balada Mulan ( Mùlán cí ), yaitu syair lagu tradisional yang terdiri dari 31 bait di masa Dinasti Wei Utara (386-557 Masehi).

Sosok Mulan juga muncul dalam cerita rakyat Tiongkok. Kompilasi berbagai perempuan dalam dongeng Tiongkok ini dirangkum oleh Yan Xiyuan dalam ” One Hundred Beauties” Serta karya lukis He Dazi di era Dinasti King, yang membuat 12 lukisan dalam album Gathering Gems of Beauty.

Pada akhir era Dinasti Ming (1368-1644) kisah Mulan kembali muncul, dalam drama berjudul “ The Female Mulan ” atau “ The Heroine Mulan Goes to War in Her Father's Place ” karya  Xu Wei pada tahun 1593

Serta pada abad ke -17, di awal Dinasti Qing dalam novel sejarah berjudul “ Sui-Tang Romance ” karya Chu Renhuo.

Sosok  Mulan yang turun-temurun dalam karya sastra Tiongkok, menjadikannya legenda yang tertanam kuat di benak masyarakat dari generasi ke generasi.

Ide perempuan penyelamat keluarga, juga muncul dalam dalam novel "Mei Ren Mou Lu" (美人谋律) by Liu An Hua Ming (柳暗花溟), yang kemudian divisualisasikan dalam drama Cina “Miss Chun Is a Litigator”.

Dalam drama ini, Sabrina Zhuang memerankan pengacara perempuan bernama Chun Tu Mi. Suatu profesi  yang sulit terwujud di era tersebut mengingat kuatnya budaya patriarki yang melarang perempuan untuk keluar rumah, apalagi berkarir dan leluasa bertemu pria.

Baca juga:

Blossoms in Adversity, Kala Mulan Menjadi Kepala Keluarga

New Life Begins, Tentang Para Istri Pejuang Emansipasi

Fateful Love, Kisah Gadis Modern Terdampar dalam Dunia Wuxia

  

maria-g-soemitro.com

Sabrina Zhuang sebagai  Chun Tu Mi

Chun Tu Mi anak perempuan tunggal dari  Kapten Chun Da Shan. Keluarganya turun temurun merupakan keluarga militer, sehingga Chun Tu Mi terbiasa ditinggal ayahnya yang kerap harus bertugas hingga perbatasan negara.

Hal tersebut membuat Chun Tu Mi menjadi gadis cerdas dalam problem solving. Terlebih ibunya meninggal kala Chun Tu Mi masih kecil.

Ibu Chun Tu Mi meninggal dalam kondisi tertekan. Sejak kecil dia bercita-cita menjadi pengacara. Sang ibu terpaksa memendam impiannya ketika harus menikah ayah Chun Tu Mi. 

Sebelum meninggal sang ibu mewariskan buku tentang dasar-dasar peraturan hukum. Buku yang membuat Chun Tu Mi bertekad menjadi pengacara, untuk mewujudkan impian sang ibu yang kandas.

  

maria-g-soemitro.com

Sinopsis Miss Chun Is a Litigator Chinese Drama (2023)

Chun Tu Mi galau. Mendadak ayahnya dijebloskan ke dalam penjara dengan tuduhan melakukan pelecehan seksual. Sebagai anak perempuan tunggal, Chun Tu Mi bingung kemana harus minta tolong.

Kakeknya (seperti juga ayahnya) adalah anggota militer yang kerap harus berjuang hingga perbatasan. Satu-satunya orangtua di rumah hanyalah ibu tiri yang sibuk berdoa alih-alih mencari pertolongan.

Chun Tu Mi yakin ayahnya tidak bersalah. Chun Tu Mi sangat mengenal ayahnya yang berperilaku jujur, lurus dan taat pada hukum. Terlebih sang ayah belum menikahkan Chun Tu Mi, anak satu-satunya. Sang ayah harus menjaga nama baik agar bisa menikahkan anaknya dengan pria terbaik.

Sebetulnya ada litigator (pengacara) terkenal yang bisa dimintai tolong. Walau tarifnya mahal, Chun Tu Mi bertekad minta bantuan sang pengacara. Malang, hasilnya nihil. Mereka mengambil uang muka dari Chun Tu Mi namun tak kunjung datang memberi bantuan hukum.

Akhirnya, dengan status sebagai anak terdakwa, Chun Tu Mi maju sebagai pengacara ayah kandungnya. Chun Tu Mi berhasil!

Ternyata ada orang yang dengki dan ingin menjatuhkan sang ayah. Orang tersebut membuat skenario agar ayah Chun Tu Mi tertangkap telah melakukan pelecehan seksual, sehingga ditangkap dan dihukum mati.

Beruntung dengan kecermatan dan kecerdasannya dalam ilmu hukum, Chun Tu Mi sukses membongkar kejahatan tersebut.

Chun Tu Mi tak menyadari, selama pengadilan, ada dua pasang mata yang memperhatikan jalannya sidang dan diam-diam memberi applause.

Mereka adalah Putra Mahkota Han Wu Wei dan Kang Zheng Yuan, pejabat Kementerian hukum. Keduanya sedang mendapat tugas dari kaisar, sekaligus menyelesaikan masalah-masalah hukum yang menimpa rakyat, dan sulit diatasi.

Melihat kecerdasan Chun Tu Mi, keduanya minta restu ayah Chun Tu Mi agar bisa  ikut berpatroli dan menunaikan tugas dari kaisar.

Semula sang ayah keberatan. Bagaimanapun Chun Tu Mi adalah seorang perempuan. Dan sesuai tradisi, perempuan harus di rumah, menunggu saatnya dijodohkan, kemudian ikut sang suami menetap di rumah keluarga suami.

Akhirnya, ayah Chun Tu Mi meluluskan permohonan anaknya, dengan syarat dia ikut sebagai kepala pengawal. Permohonan yang tentu saja disetujui.

Ternyata bukan sekadar kecerdasan tentang hukum yang membuat Chun Tu Mi  diajak berpatroli, diam-diam Han Wu Wei tertarik padanya.

Di lain pihak ada A Su Rui, pangeran dari kerajaan etnis yang semasa kecil pernah bertemu Chun Tu Mi dan memendam cinta padanya.

 
maria-g-soemitro.com

Review Miss Chun Is a Litigator Chinese Drama (2023)

Sedang nonton drama ongoing drama Korea “The Tale of Lady Ok “ yang berkisah tentang pengacara perempuan di era Joseon, saya teringat pernah menonton drama Cina yang juga berkisah tentang pengacara perempuan di era kerajaan.

Hasil ngubek-ngubek, nemu deh. Ternyata judulnya drama Cina “Miss Chun Is a Litigator”. Diperankan Sabrina Zhuang yang berperan sebagai  pengacara perempuan di era Dinasti Tang.

Kok gak nonton sampai habis? Saya lupa alasannya. Padahal saya sudah menonton dan menulis review drama terbaru yang diperankan Sabrina Zhuang, yaitu drama Cina “My Wife's Double Life”.

Jadi sambil menunggu lanjutan kisah drama Korea The Tale of Lady Ok yang bikin deg-degan (Apakah penyamaran Lady Ok akan terbongkar? Tapi gak mungkin dihukum mati, dia kan lakon utama. 😀😀 ), saya merampungkan drama Cina Miss Chun Is a Litigator.

Dan hasilnya? Ya ampun, pantesan Mydramalist cuma ngasih rating 7,6! 

Mungkin cerita novelnya bagus (diadaptasi dari novel "Mei Ren Mou Lu" (美人谋律) by Liu An Hua Ming (柳暗花溟))

Dan mungkin juga, penulis scenario mengalami masalah dalam menyusun kisah. Sehingga drama berjumlah 20 episode, dengan durasi  45 menit per episode, terasa centang perentang.

Banyak elemen gak penting dan too much. Seperti serasa belum cukup menggambarkan kisah pemeran utama perempuan (FL) yang dijahati ibu tiri, eh nenek tiri dan pelayan ikut-ikutan menjahati FL dan asistennya.

Akibatnya kisah kasih FL dan ML jadi keteteran. Pertemuan demi pertemuan sepasang merpati ini nyaris gak masuk akal. Diawali pertemuan FL yang lagi ribet ngurusin ayahnya yang terkena kasus, dan ML menyamar sebagai penarik kereta (mungkin di zaman sekarang mah, semacam driver ojol. 😊😊)

Mendadak keduanya bertemu lagi dengan ML yang terluka parah dan berpakaian compang camping penuh darah (dan kelihatan banget kalo itu hanya kostum yang dihias sobekan berwarna merah).

FL membantu ML. (Anehnya, bukan dibantu diobati, FL malah memberi ML minum dan makan! 😁😁 )

Bahkan FL nekad menyembunyikan ML serta mondar mandir keluar kota untuk nganterin makanan. Perbuatan yang sangat berisiko, karena pemerintah setempat sedang memburu criminal. 

Sebagai perempuan cerdas yang mampu memecahkan masalah hukum, masa sih FL gak curiga pada ML. Gimana jika ML ternyata garong? 

Secara keseluruhan, drama Cina Miss Chun Is a Litigator seperti puzzle yang disebar dan masih acak-acakan hingga akhir episode.

Kekacauan semakin parah dengan akting ML yang buruk (mungkin dia dipilih karena berwajah ganteng 😭😭 ) serta chemistry yang gagal dibangun.

Malah chemistry FL dengan second lead lumayan bagus lho. Sayang, yang namanya drama/film, fokusnya hanya pada hubungan FL dengan ML.  sebagus apa pun chemistry FL dengan second lead, bisa dipastikan gak happy ending. Kasihan banget nasib second lead ya? 😀😀

Baca juga:

The Tale of Lady Ok, Tragedi Pengacara Perempuan di Era Joseon

My Wife’s Double Life, Tentang Brad & Jolie dari Tiongkok?


Profile

Drama: Miss Chun Is a Litigator

Native Title: 春家小姐是讼师

Also Known As: Mei Ren Mou Lu , Chun Jia Xiao Jie Shi Song Shi , 春家小姐是訟師 , 美人谋律

Director: Zhang Rui

Genres: Historical, Mystery, Romance

Country: China

Episodes: 20

Aired: Mar 24, 2023

Aired On: Friday

Original Network: iQiyi

Duration: 45 min.


10 comments

  1. Kayaknya dulu enggak tuntas nontonnya karena mulai merasa enggak menarik ya, Ambu. Eh karena keingetan pengacara perempuan di era kerajaan, jadi deh merampungkan drama Cina Miss Chun Is a Litigator yang ratingnya ternyata rendah sebab centang parentang kisahnya...:)

    ReplyDelete
  2. Bukannya underestimate ya. Aku kalau sudah latar belakangnya masa kerajaan tuh memang agak malas nontonnya. Kecuali memang reviewnya lucu atau bagus.

    Kayaknya, Miss Chun is A Litigator ini bukan tontonan yang akan rela kunikmati dah.

    Terlebih sudah baca reviewnya yang kupikir kurang menyenangkan begini. Hehehe

    ReplyDelete
  3. Jarang-jarang baca tentang perempuan berprofesi sebagai pengacara di masa lampau, apalagi dalam konteks budaya yang masih begitu patriarkal.

    ReplyDelete
  4. Sayang banget, ya. Padahal, aku baca bagian awal kayanya idenya unik. Andai fokus saja ke perjalanan FL membantu memecahkan kasus seiring kisah cinta berkembang, katanya udah cukup bikin baper dan terasah utuh ceritanya

    ReplyDelete
  5. Di masa Dinasti Tang udah ada litigator, keren banget deh. Dari premis awal udah menarik dan bikin penasaran.

    ReplyDelete
  6. Keren Chun Tu Mi lewat kecerdasannya dicintai dia laki² dan bisa pula membebaskan ayahnya dari tuduhan gak beres. Coba kalau diadaptasi ke sinetron, hemmm bakalan kek gimana ya?

    ReplyDelete
  7. Keren Chun Tu Mi lewat kecerdasannya dicintai dia laki² dan bisa pula membebaskan ayahnya dari tuduhan gak beres. Coba kalau diadaptasi ke sinetron, hemmm bakalan kek gimana ya?

    ReplyDelete
  8. Ah, aku sepertinya kelewatan banyak drama cina yang belum aku tonton. Terakhir kali nonton pas pertengahan tahun lalu sebelum akhirnya disibukkan kegiatan survei lagi. Kayaknya perlu marathon lagi nih, menuntaskan listnya. Pengen nonton miss chun is a litigator jugaaak

    ReplyDelete
  9. Tapi aku salut lho sama mbak Maria meski nontonnya gak sampai selesai namun tetap menuliskan reviewnya. Dan aku setuju sih, sebagai penonton yang senang pada perempuan yang cerdas dan tangguh harusnya juga jangan bucin banget sampe bolak balik nganter makanan. Dan aku ngakak membayangkan kang ojol di samainnya

    ReplyDelete
  10. Kalau dari segi profesi, litigator ini gak berhak mengambil keputusan yaa, Ambu?
    Hanya melakukan tindakan hukum untuk melawan. Wah, Ambu kuat banget abis nonton The Tale of Lady Ok, lanjutt ke Miss Chun Is a Litigator.

    Kayaknya dari istilah-istilahnya aja bikin cukup banyak stop, buat memahami. Hehhee... akutu lemot banget nonton drakor hukum.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar
Mohon menggunakan akun Google ya, agar tidak berpotensi broken link
Salam hangat