The Tale of Lady Ok, Tragedi Pengacara Perempuan di Era Joseon

   
maria-g-soemitro.com

The Tale of Lady Ok, Tragedi Pengacara Perempuan di Era Joseon

Korea di era Joseon punya budaya Yeolbu (Hangul: 열부; Hanja: 烈婦), yang didefinisikan sebagai 'wanita berbudi luhur'. Kaum perempuan dididik untuk berbakti kepada orang tua dan mertuanya, setia kepada suaminya dan mematuhi anak laki-lakinya setelah kematian suaminya.

Bagaimana jika suaminya meninggal sebelum sang perempuan punya anak? Dia tetap harus berbakti di rumah mertuanya, dan dilarang menikah lagi. Apabila keukeuh mau menikah lagi, dia bisa dihukum mati.

Sebaliknya, jika sang perempuan menunjukkan kesucian dan kesetiaan pada pasangannya, pemerintah akan memberinya penghargaan yeolnyeo, karena dia telah menunjukkan keteladanan dengan tetap setia kepada mendiang suaminya.

Penghargaan yang akhirnya membuat salah kaprah. Banyak janda melakukan bunuh diri agar bisa mendapat penghormatan sebagai “perempuan berbudi luhur” dan otomatis meningkatkan derajat kedua belah pihak keluarga.

Budaya tentang janda yang mendapat penghargaan yeolnyeo muncul di drama Korea “The Tale of Lady Ok”, dan bikin penasaran. Dan saya menemukannya di Wikipedia

Dalam drama Korea “The Tale of Lady Ok”, sang janda yang diperankan Lim Ji-Yeon tetap setia walau ditinggal suami selama 7 tahun. Agar mendapat penghargaan yeolnyeo, warga desa mendesak sang janda mengakui jasad yang jelas-jelas bukan suaminya.

Ketika sang janda menolak, dia malah dijebloskan ke dalam penjara. Skenario konspirasinya, andai sang janda tidak mati, dia akan dibunuh. Kemudian pihak berwenang mengumumkan bahwa kesedihan telah membuat sang janda bunuh diri.

Sineas Korea memang gemar memasukkan elemen tradisi kuno dalam karya-karyanya. Suatu kebiasaan yang membuat budaya Korea terlindungi dan semakin kaya.

Seperti apa kisah tradisi janda setia drama Korea “The Tale of Lady Ok”? 

Yuk atuh kita kupas:

Baca juga:

Poong, The Joseon Psychiatrist, Lumpuhnya Keahlian Sang Akupunktur

Blossoms in Adversity, Kala Mulan Menjadi Kepala Keluarga

  

maria-g-soemitro.com

Lim Ji-Yeon sebagai Gudeok / Ok Tae-Young

Tolong sampaikan pesan

Bahwa dialah cinta pertama perempuan itu

Pada awalnya dia menjauhi pria itu karena status yang berbeda

Lalu, perempuan itu menolaknya demi hal yang perlu dilakukan

Tapi sang perempuan menyukai pria itu, 

mengenangnya dan merindukannya

Demikian kata Ok Tae-Young. Kata-kata yang sebelumnya tak pernah diucapkan pada Song Seo-In, sang kekasih.

Ok Tae-Young sadar dia tak pantas bersanding dengan Song Seo-In. Dia hanya memakai topeng bangsawan bernama Ok Tae-Young. Aslinya dia bernama Gudeok, budak perempuan yang harus melayani Kim So-Hye, seorang perempuan bangsawan yang kejam dan pemalas.

Saking malasnya, Kim So-Hye menyuruh Gudeok belajar baca tulis serta materi lainnya yang harus dipahami seorang perempuan bangsawan. Sewaktu ada ujian atau semacamnya, Gudeoklah yang harus menyelesaikannya.

Tak ada imbalan, yang ada hanya penyiksaan apabila Gudeok melakukan kesalahan. Kekejaman Kim So-Hye mencapai puncaknya ketika Song Seo-In, pria yang dijodohkan dengannya, malah menyukai Gudeok.

Dalam amuk kemarahan, Kim So-Hye  menganiaya Gudeok secara sadis, dia juga mengumpankan Gudeok sebagai objek nafsu bejat ayahnya.

Di saat genting, Gudeok berhasil melarikan diri bersama ayahnya. Para pelayan yang membenci kelakuan Kim So-Hye, membantu pelarian ayah dan anak tersebut.

Malang, di tengah pelarian ayah Gudeok menghilang.

maria-g-soemitro.com

Choo Yeong-Woo sebagai Song Seo-In / Cheon Seung-Hwi

Aku menulis untuk mengingat semua

Aku takut melupakannya ketika sudah tua

Aku ingin menghargai dan mempertahankan kenangan

Itu hanya sesuatu untukku

Jawab  Song Seo-In ketika Ok Tae-Young bertanya tentang buku yang ditulisnya, namun tak ingin diterbitkan.

Sebagai anak bangsawan, hidup Song Seo-In sebetulnya sangat nyaman. Dia cukup menaati perintah ayahnya untuk menikahi anak bangsawan lainnya.

Namun Song Seo-In tak melakukannya. Dia memberontak sewaktu mengetahui bahwa dia bukan anak dari istri sah ayahnya. Song Seo-In hanyalah anak dari seorang perempuan penghibur.

Song Seo-In  keluar dari rumah. Bersama pelayannya, dia mencari jejak sang ibu. Dilanjutkan mencari perempuan yang sangat dicintainya, seorang budak perempuan bernama Gudeok.

Selama perjalanan dia berganti nama menjadi Cheon Seung-Hwi, dan menyamar sebagai ketua group teater Yudam 

  

maria-g-soemitro.com

Kim Jae-Won sebagai Sung Do-Gyum

Kau menerima kebaikan 

Karena telah berbuat baik pada orang lain

Kau punya hati hangat yang bisa menghangatkan orang lain

Kata Song Seo-In pada Ok Tae-Young

Dan salah satu orang yang menerima kebaikan adalah Sung Do-Gyum, adik dari Sung Yoon-Gyum, suami Ok Tae-Young

Sung Do-Gyum masih berusia 10 tahun ketika ayahnya mendadak meninggal, sementara kakaknya, Sung Yoon-Gyum melarikan diri.

Untunglah ada Ok Tae-Young yang menganggapnya sebagai adik kandung dan mendampingi Sung Do-Gyum belajar, hingga dia memperoleh peringkat satu dalam ujian negara.

Ok Tae-Young pula yang bijak menangkap adanya percik asmara antara Sung Do-Gyum dan Cha Mi-Ryeong, kemudian menikahkan keduanya.

Atas semua yang telah dilakukan kakak iparnya, Sung Do-Gyum berusaha membalas budi.

maria-g-soemitro.com

Synopsis Drama Korea The Tale of Lady Ok

Mengapa orang yang pertama menyentuh hatiku

Adalah budak dari gadis yang dijodohkan denganku

Andai status kita setara

Aku akan menyatakan perasaanku terhadapmu

“Hanya engkau yang menatapku seperti itu,” jawab Ok Tae-Young ketika ditanya, bagaimana dia bisa menebak bahwa pria yang didepannya adalah Song Seo-In, kekasihnya, dan bukan Sung Yoon-Gyum, suaminya.

Walaupun berbeda orangtua dan berbeda marga, wajah Song Seo-In memang mirip banget dengan Sung Yoon-Gyum.

Bertahun silam, Song Seo-In lah  yang pertama bertemu dengan Ok Tae-Young. Kala itu Song Seo-In jatuh cinta pada  Ok Tae-Young masih seorang budak bernama Gudeok (nama yang berarti belatung).

Tak tahan dengan perlakuan kejam majikannya yang memaksa Gudeok melayani nafsu bejat ayah si majikan, Gudeok melarikan diri.

Dalam pelarian, Gudeok bekerja di tempat peristirahatan dan bertemu seorang perempuan bangsawan yang baik hati bernama Ok Tae-Young. Terkesan akan kepandaian Gudeok, sang perempuan bangsawan mengangkatnya sebagai saudara perempuan dan memberinya cincin sebagai ikatan jalinan kasih.

Malang, usia kekerabatan keduanya tak berlangsung lama. Kawanan bandit menyerang dan membumihanguskan tempat peristirahatan. Di saat genting, dan sebelum menghembuskan napas terakhir, Ok Tae-Young minta pada Gudeok untuk melarikan diri.

Gudeok tidak melakukannya. Dia pingsan dan ditemukan nenek Ok Tae-Young yang mengira Gudeok sebagai cucunya. Kala Gudeok mengaku bahwa dia bukan cucunya, sang nenek bersikeras menjadikan Gudeok sebagai cucunya yang bernama Ok Tae-Young. 

Gudeok akhirnya menyanggupi. Dia ingin mewujudkan impian Ok Tae-Young, yaitu menjadi pengacara hukum yang membela anggota masyarakat miskin dan buta hukum.

Tak dinyana, sang nenek menjodohkan Ok Tae-Young dengan Sung Yoon-Gyum, anak Hakim Daerah Cheongsu yang bak pinang dibelah dua dengan kekasihnya, Song Seo-In.

Perjodohan yang membuat Ok Tae-Young galau. Dia sadar dirinya bukan Ok Tae-Young, melainkan Gudeok, seorang budak. Kasta yang tak mungkin berpasangan dengan Song Seo-In (kekasihnya) dan Sung Yoon-Gyum (calon suaminya), karena keduanya bangsawan.

Dengan berbagai pertimbangan, diantaranya  Sung Yoon-Gyum dan ayahnya akan melindunginya, serta sang ayah akan memfasilitasi impiannya sebagai pengacara,  akhirnya Ok Tae-Young bersedia menikah walau tanpa cinta.

Naas, impian Ok Tae-Young hanya angan semata. Kemalangan beruntun menimpanya. Suaminya, Sung Yoon-Gyum ternyata adalah ketua organisasi terlarang, sehingga harus melarikan diri. 

Disusul ayah mertuanya meninggal dunia karena tak kuat menahan kesedihan.

Tak lagi punya pelindung, sebetulnya Ok Tae-Young bisa memilih opsi meninggalkan Cheongsu, mengikuti ajakan kekasihnya, Song Seo-In yang kini telah menjadi ketua group teater Yudam terkenal.

Sehingga dia bisa hidup bebas dan bahagia dengan sang kekasih.

Namun Ok Tae-Young memilih bertahan hidup di Cheongsu. Dia memilih mengambil alih beban ayah mertuanya untuk merawat Sung Do-Gyum, adik suaminya.

7 tahun kemudian, setelah Ok Tae-Young berhasil membimbing adik iparnya hingga lulus ujian negara peringkat pertama, serta menikahkan dengan gadis yang disukainya. Cobaan berat kembali  menimpa Ok Tae-Young. 

Hukuman penjara, bahkan kemungkinan dibunuh mengancam Ok Tae-Young. Dia menjadi korban konspirasi penghargaan yeolnyeo, atau penghargaan janda setia yang akan mendapat  penghargaan dari kaisar.

Di saat genting Song Seo-In sang kekasih muncul. Dia berperan sebagai Sung Yoon-Gyum suami Ok Tae-Young. Kepada publik, dia beralasan kehilangan ingatan sehingga selama 7 tahun tidak pulang ke rumah.

Berhasilkah?

  

maria-g-soemitro.com

Review Drama Korea The Tale of Lady Ok

Sebagus apa drama Korea The Tale of Lady Ok? Penonton Korea mendukungnya dengan memberi rating, dari hanya 4.206% (nationwide) dan 4.7% (Seoul) di awal penayangannya, meningkat menjadi 11.061% (nationwide) dan 11.8% (Seoul) di episode 10. (sumber: AGB Nielson)

Saya menulis review drama Korea The Tale of Lady Ok sebelum drama yang diperankan Lim Ji-Yeon ini tamat, namun Mydramalist sudah mengapresiasinya dengan rating 8, 1, setelah sebelumnya sempat mencapai 8,4.

Apa keunggulan drama Korea The Tale of Lady Ok?  Salah satunya ide mengangkat pemeran utama perempuan (FL) sebagai “hero”, yang bisa bangkit dari “nothing jadi something” berkat kecerdasannya.

(Jenis kisah yang banyak terdapat dalam drama Cina, sayangnya hampir gak pernah nemuin dalam drama Korea, deh)

Penulis skenario juga menyusun kisah dengan teknik piramida berbalik. Klimaks kisah ketika FL terancam hukuman mati dan dilempari batu, justru disajikan di episode awal. Bikin penasaran penonton kan?

Bumbu konflik, seperti intrik para perempuan bangsawan, kisah cinta para pelayan, serta kasus-kasus hukum yang harus ditangani FL juga teramu dengan baik. Gak lebay.  Justru dengan bumbu konflik tersebut, writernim berhasil membangun karakter FL.

Jujurly, saya gak peduli apakah FL akan happy ending dengan ML, atau tidak. Karena saya menikmati banget akting Lim Ji-Yeon sebagai Gudeok / Ok Tae-Young (FL). Chemistrynya dengan Choo Yeong-Woo sebagai Song Seo-In / Cheon Seung-Hwi patut diacungi jempol.

Saya curiga Lim Ji-Yeon dapat penghargaan lagi nih. Melengkapi deretan award yang diterimanya sejak tahun 2014. 😊😊💗💗

Baca juga:

Our Blooming Youth, Karena Sejarah (Tidak) Ditulis oleh Pemenang

New Life Begins, Tentang Para Istri Pejuang Emansipasi


Profile


    Drama: The Tale of Lady Ok (English title)

    Revised romanization: Okshibooinjeon

    Hangul: 옥씨부인전

    Director: Jin Hyeok

    Writer: Park Ji-Sook

    Network: JTBC

    Episodes: 16

    Release Date: November 30, 2024 - January 26, 2025

    Runtime: Saturday & Sunday 22:30

    Language: Korean

    Country: South Korea




8 comments

  1. Paling seneng deh nonton film dengan tema from nothing to something... Apalagi ini setting zaman dahulu kala di Korea... Pasti seru nih... Aku masukkan daftar watch-list ku ya AMbu... Trims review nya

    ReplyDelete
  2. Saya baru nonton smp episode 2 nih, karena selalu suka drakor genre Joseon. Penasaran, krn engga pernah baca reviewnya, tadinya mau loncat aja deh langsung episode 16, endingnya gimana sih...wkwkwk...
    Baca reviewnya jadi ada bayangan deh skenarionya kayak gimana.
    Yawda lanjut nonton aja episode per episode...

    ReplyDelete
  3. Cukup mengerikan juga apa yang terjadi di Joeson untuk kaum hawa. Beruntung kini liberalisme yang dianut Korea modern memberikan perempuan kebebasan untuk menjalankan takdirnya.

    ReplyDelete
  4. ngomongin tentang janda, seperti yang disampaikan ambu pada paragraf pertama jadi teringat cagub yang menyindir status janda,kwkwkwk. The tale of lady ini bisa jadi referensi film inspiring untuk para perempuan (terutama) bahwa janda lebih tepatnya perempuan bisa berdaya berkat kecerdasannya

    ReplyDelete
  5. Haaah? tetap harus berbakti di rumah mertuanya, dan dilarang menikah lagi. Apabila keukeuh mau menikah lagi, dia bisa dihukum mati. Astagaaa begini amat nasib perempuan Korea jaman itu yaa, hikss.
    Untung dapet mertua baik, kalo mertuanya kaya sinetron indosiar udah mati duluan sbelum dihukum mati yaa, hehee .
    Selalu menarik emang nonton drama yang pemeran utamanya meski dianiaya tapi tetep punya kecerdasan. Ikut puas klo liat endingnya dari nothing jadi something.
    Waah aku kayaknya tertarik nonton nih...

    ReplyDelete
  6. Saya lagi ngikutin drama ini. Semakin ke sini semakin seru ya. Yang bikin aku terus berdebar-debar adalah sepertinya ada tanda-tanda mulai terbongkarnya pemalsuan identitas Go-deok. Meskipun tertutupi oleh kepintaran Go-deok sebagai seorang pengacara yang disegani dan keluarga baru di mana dia tinggal.

    ReplyDelete
  7. Gigih ya semangat dari sosok Ok Tae-Young ini. Daku pernah baca ulasan dari yang lain juga bilangnya oke dramanya. Cua belum sempat menjadwalkannya buat nonton hehe

    ReplyDelete
  8. Gemeeccc banget ama pasangan iniii..
    Kasus-kasusnya menurutku unik yaa.. khas sageuk yang pemecahannya kudu mengikuti aturan pemerintah pada masa itu dengan segala ketimpangan status sosial dan kedudukannya. Beruntung ada sosok Gudeok yang meneruskan cita-cita Ok Tae-Young. Dan bersyukur juga bertemu dengan keluarga Ok yang baik hati.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar
Mohon menggunakan akun Google ya, agar tidak berpotensi broken link
Salam hangat