Fateful Love, Kisah Gadis Modern Terdampar dalam Dunia Wuxia
Pernah baca tentang kaki lotus? Itu lho tradisi Tiongkok kuno yang percaya bahwa seorang gadis dikatakan “cantik” jika kakinya membentuk bunga lotus yang tertutup. Ukurannya hanya 10 cm. Sedangkan gadis lain akan dinilai kurang cantik apabila kakinya berukuran 15 cm.
Lha bagaimana dengan perempuan di abad modern yang ukurannya bisa “jebrag” pakai sepatu ukuran 43 atau ukuran kakinya antara 26,5-27 cm? 😀😀
Konon tradisi kaki lotus dimulai sejak pemerintahan Kaisar Li Yu (961-975) yang kesengsem ngelihat penari yang mengikat kakinya dengan sutra putih hingga membentuk bulan sabit dan menari seperti seorang balet di atas teratai
Bentuk kaki penari yang kemudian menjadi selir kesayangan kaisar ini akhirnya menjadi trend setter, dan menjadi ukuran kecantikan seorang perempuan di masa itu.
Konon pula, fisik seorang perempuan kaki lotus akan lebih menarik. Karena dia kesulitan berjalan sehingga harus menggunakan otot di pinggul, paha dan bokongnya.
Jadi, kaki lotus dibentuk untuk menyenangkan kaum pria hipokrit ya? Mereka menggunakan lambang kaki lotus sebagai kesetiaan, tanpa peduli kaum perempuan harus tersiksa demi memperoleh kaki lotus.
Lotus Feet dibentuk sejak anak-anak masih berumur sekitar 4 tahun. Untuk meredakan nyeri, kaki mereka direndam dalam air hangat, kemudian jari-jari (kecuali jempol) ditekuk ke bawah telapak kaki. Kain sutera atau katun digunakan untuk membungkus kaki mereka hingga dewasa.
Menderita? Tentu saja. Bahkan dalam salah satu konten YouTube The Xiao Village, disebutkan 10 persen perempuan yang tengah menjalani proses lotus feet, meninggal dunia.
Emang menarik, menguak sejarah Tiongkok kuno dan mitologinya. Apalagi sambil menonton drama Cina yang kerap dibuat berdasarkan adaptasi novel tertentu. Seperti drama Cina Fateful Love yang merupakan adaptasi novel "Du Chong Yong Bin Wang Fei" (毒宠佣兵王妃) by Mao Xiao Mao (猫小猫).
Diperankan Hans Zhang yang tidak saja mempunyai sederet penghargaan dari perjalanan karirnya sejak 1997, juga merupakan screen writer dan memiliki studio tempat dia memproduseri serangkaian drama.
Gara-gara pingin melihat akting Hans Zhang pula saya menonton drama Cina Fateful Love, karena aktingnya sebagai Feng Teng dalam drama Cina Boss & Me bersama aktris cantik Zhao Li Ying, sudah lewat beberapa tahun silam.
Bagaimana aktingnya, khususnya dalam drama bergenre wuxia? Yuk kita kupas:
Baca juga:
Back from the Brink, Akibat Terlalu Bucin
Love in the Desert. Kisah Cinta Putri Gurun yang Bertukar Peran
Hans Zhang sebagai Jun Bei Yue / 4th Prince
Meskipun terlahir dari ibu berkasta rendah, sebagai pangeran ke-4, Jun Bei Yue paling menonjol dibanding anak-anak Raja dari Kerajaan Tianque lainnya. Dia menjadi andalan ayahnya dalam berperang. Jun Bei Yue tak pernah kalah, dia selalu memenangkan pertarungan.
Gak heran Jun Bei Yue mendapat julukan “Dewa Perang”. Karena berhasil menjadikan Tianque menjadi adi kuasa di Dataran Longyuan. Kerajaan lainnya, yaitu Nanzhao, Tieyan, Dongling, Xiling harus mengakui kehebatan Tianque, sekaligus selalu berusaha mencari celah untuk menaklukannya.
Keberhasilan Jun Bei Yue memegang pelat militer menimbulkan kecemburuan saudara-saudaranya. Mereka takut, Jun Bei Yue bakal menjadi kandidat penerus ayah mereka.
Karena itu saudara-saudara Jun Bei Yue, khususnya Jun Bei Chen atau pangeran ke-2 selalu mencari cara untuk menjatuhkan Jun Bei Yue. Bahkan tega memberi racun agar Jun Bei Yue tewas.
Zhu Xu Dan sebagai Han Zi Qing
Berasal dari dunia modern, Han Zi Qing terlempar ke ratusan tahun silam dalam wujud Han Zi Qing, anak perdana menteri Kerajaan Tianque yang lemah dan selalu menjadi bulan-bulanan ibu tiri serta kakak tirinya.
Termasuk ketika Raja Tianque mengadakan pencarian jodoh bagi putra ke-4nya, Jun Bei Yue yang belum menikah dan nampaknya bakal menjadi putra mahkota, penerus raja.
Dengan tega Han Xi Er, sang kakak tiri mencekoki Han Zi Qing minuman, agar tak sadar ketika dinodai Tuan Chen, orang suruhan Han Xi Er.
Yao Chi sebagai Xuanyuan Li Ge [Dongling's prince]
Sebagai anak laki-laki satu-satunya dari Ratu Kerajaan Dongling, Xuanyuan Li Ge seharusnya menjadi penerus tahta.
Sayang, nampaknya hal tersebut sulit diwujudkan. Sudah menjadi kutukan Kerajaan Dongling, usia setiap anak laki-laki Ratu Dongling hanya sampai 30 tahun.
Sebelum kematiannya, Xuanyuan Li Ge senang mengembara, diantaranya belajar kecapi dari ibu kandung Han Zi Qing.
Lantunan kecapi yang diajarkan ibu kandung Han Zi Qing tidak hanya sekadar musik, juga bisa digunakan sebagai alat membunuh lawan.
Sinopsis Fateful Love Chinese Drama (2024)
Sungguh malang nasib Han Zi Qing. Sebagai anak selir dari perdana menteri Kerajaan Tianque, dia harus menuruti semua kemauan dan perintah ibu tiri serta kakak tirinya, Han Xi Er.
Termasuk ketika suatu malam, Han Zi Qing dicekoki minuman keras sampai tak sadarkan diri.
Han Zi Qing tak tahu bahwa kakak tirinya punya rencana keji. Han Xi Er ingin membuat nama adik tirinya tercoreng agar tidak bisa mengikuti pemilihan istri Pangeran ke-4, kandidat kuat pangeran mahkota Kerajaan Tianque,.
Setelah Han Zi Qing tak sadarkan diri, kakak tirinya yang jahat membawanya ke Paviliun Peoni. Di sana Tuan Chen telah bersiap untuk merudapaksa Han Zi Qing.
Tak terduga di pavilion tersebut telah ada Jun Bei Yue, pangeran ke-4 yang terkena racun gurun yang mematikan, dan sedang menjalani pengobatan.
Segera, bawahan Jun Bei Yue mengusir Tuan Chen dan menyalurkan racun kepada Han Zi Qing yang tak sadarkan diri. Tujuannya tentu saja agar Jun Bei Yue selamat, dan Han Zi Qing mati.
Pada saat yang bersamaan, Han Zi Qing yang tinggal di abad modern terperosok ke dalam gua dan melihat belati. Dia mengambil belati dan menghunusnya. Secara ajaib, bak time traveler, dia terlontar ke beberapa abad silam, dan menjadi Han Zi Qing, si anak selir perdana menteri yang nyaris diperkosa Tuan Chen.
Terbangun dari pingsan, Han Zi Qing seolah terlahir kembali. Semula penurut dan penakut, kini berani melawan ibu tiri dan kakak tiri yang dengan sewenang-wenang menyiksanya.
Dengan demonstratif, dia juga mengikuti seleksi pemilihan istri Jun Bei Yue pangeran ke-4. Dia sengaja memanas-manasi kakak tiri, ibu tiri dan ayah kandungnya yang tak pernah berpihak padanya.
Tentu saja, dengan segera Jun Bei Yue memilih Han Zi Qing dibanding putri bangsawan lain, walaupun Han Zi Qing mengaku tak mempunyai ketrampilan apa pun.
Jun Bei Yue tak membutuhkan istri dengan banyak ketrampilan. Dia hanya tertarik pada kasus Han Zi Qing yang tak mempan terkena racun.
Penolakan atas pilihan Jun Bei Yue muncul dari ayah dan ibu tirinya. Raja mempersoalkan Han Zi Qing yang pernah bermalam dengan Tuan Chen.
Setelah akhirnya Jun Bei Yue bisa membuktikan Han Zi Qing belum ternoda, rintangan berikutnya justru lebih besar dan mengancam jiwa Han Zi Qing . Ada kepercayaan bahwa manusia yang tak mempan racun berasal dari Pulau Asing. Keberadaannya harus dimusnahkan karena mengancam keberlangsungan hidup manusia lainnya.
Di pihak lain, Han Zi Qing melakukan berbagai cara agar bisa kembali ke dunianya, dunia modern. Dia melihat kuncinya terletak pada pisau belati yang selama ini tersimpan di pinggang Jun Bei Yue.
Sayang, tak semudah itu Jun Bei Yue meminjamkan belatinya.
Review Fateful Love Chinese Drama (2024)
Menyebalkan, begitu kata banyak reviewers drama Cina Fateful Love di Mydramalist.
Dan saya setuju. Untunglah ada Hans Zhang yang berperan sebagai Jun Bei Yue / 4th Prince. Actor yang sudah lama malang melintang di layar kaca maupun layar perak berhasil membangun chemistry bareng Zhu Xu Dan.
Berperan sebagai Han Zi Qing, aktris Zhu Xu Dan bukan wajah baru di dunia drama, walau lebih sering mendapat peran sebagai support role.
Gak heran, rating drama Cina Fateful Love berhasil mendapat 7,8, atau tidak terlalu buruk. Pernyebabnya selain chemistry kedua pemeran utama, original soundtrack yang bikin meleleh, juga visualisasi sinematografi yang menawan.
Sayang gak banyak. Screenwriter malah asyik berupaya “membunuh” Female Lead (FL). Tidak saja dilakukan kakak tirinya, calon mertua (ibu tiri ML) juga nampak ngebet banget, melakukan berbagai macam cara agar FL tewas.
Padahal apa manfaatnya? Kan si ibu tiri ML ini pingin anaknyalah (pangeran ke-2) yang menjadi putra mahkota, bukan ML (pangeran ke-4). Andai FL berhasil dibunuh, bukankah ML masih hidup?
Kisah bertambah aneh ketika FL diduga sebagai keturunan Pulau Asing yang gak mempan racun. Berbagai pihak (termasuk ibu kandung ML) dengan berbagai cara berusaha membunuh FL.
FL cuma satu orang gitu lho, dan cuma anak seorang seorang perdana menteri. Dia gak punya bala tentara yang bisa membunuh umat manusia, ngapain dibikin repot?
Begitulah, drama Cina Fateful Love ditutup dengan kejengkelan dan beberapa skip adegan. Bikin mangkel sih. 😀😀
Baca juga:
The Legend of Zhuohua, Belenggu Intrik Politik
Lady Revenger Returns from the Fire, Balas Dendam dengan Face Off
Profile
Drama: Fateful Love
Native Title: 流光引
Also Known As: Poisonous Pampered Mercenary Princess Consort , Liu Guang Yin , Du Chong Yong Bin Wang Fei , 毒宠佣兵王妃
Director: Cheng Yuan Hai
Genres: Romance, Wuxia, Drama, Fantasy
Country: China
Episodes: 40
Aired: Aug 30, 2024 - Sep 15, 2024
Original Network: Tencent Video
Duration: 45 min.
Saya baru tahu ada tradisi kaki lotus yang menjadi simbol kecantikan seorang wanita, Mbak. Alamak, betap menderitanya anak kalau sejak kecil sudah dibentuk kakinya menjadi kaki lotus hehehe.
ReplyDeletekhusus Fatetul, saya penasaran dengan Han Zi Qing gadis modern yang terlempar ke masa lalu. Pastinya karena lebih berpikiran maju, dia bisa mengatasi masalahnya ya.
Settingnya unik, konfliknya kerasa, dan ada vibe yang bikin penasaran. Cara Ambu cerita juga ngalir banget, kayak lagi ngobrol santai. Jadi makin kepo sama novelnya.
ReplyDeleteCukup seru kalau membaca plot yang dijelaskan Mbak Maria. Petualangan antar dimensi waktu emang cukup umum kayaknya tapi masih banyak alur yang mengejutkan di sini.
ReplyDeleteHahahaha kebayang sih gimana jengkelnya. Rasanya pengen ngomel, tapi gak tau harus ngomel ke siapa ya. Lumayan banyak juga ya sampai 40 episode
ReplyDeleteWaduh, malah jadi mengada-ada gitu jalan ceritanya ya. Setuju sih untung Chemistry antar dua pemainnya kuat, jadi yg nonton dapat merasakan setiap momen bahagia maupun sedih mereka
ReplyDeleteKalau soal cinematography, wuxia memang juaranya ya Mbak. Penonton biasanya langsung terpesona dengan sudut pengambilan gambarnya. Apalagi jika ditunjang dengan outfit dan visual para pemeran. Hal ini yang menjadikan wuxia punya nilai jual yang tinggi meski jalan cerita tidak memenuhi harapan penonton.
ReplyDeletesuka iseng klo nonton dracin ini, isengnya suka merhatiin sanggul2 cewe2nya yang rapih2 banget dan modelnya jelimet gitu tapi unik dan cantik2. Pernah dulu ponakan ultah, rambutnya yang panjang aku dandanin terinspirasi sama cewe2 di dracin, hehe. Tapi beneran hasilnya cakep, antimainstrim :D
ReplyDeleteTrus setuju sama visual dracin yang selalunya cakep dipandang, dan musik tradisionalnya itu enak didengar, apalagi kalo setingannya di kerajaan2, biasanya juara
Aku auto ngelirik ke kakiku nih. Wkwkwk...kalau bertamu ke rumah orang, auto nyumputin kaki di balik rok atau kulot. Iya, kakiku gede. Haha...
ReplyDeleteUdah lama nih engga nonton dracin. Rada ragu kalau episodenya sampai puluhan.
Tapi baca reviewnya jadi penasaran juga nih. Pengen tahu juga nih pas episode memilih istri. Apakah endingnya aku bakalan kebawa jengkel?...hehe...
Hahaha. Nonton dracin ini malah jadi mangkel ya kak. Kadang emang gitu sih script writernya bikin drama yang bikin gemas pengen ngedumel pas ditonton
ReplyDeleteTernyata ga cuma Knetz yang gampang protes yaa.. Cnetz pun sama.
ReplyDeleteKalo ada drama yang agak bikin tantrum, langsung protes.
Kisahnya mirip sama Moon Lovers, hehehe.. Tapi media yang digunakan sebagai perjalanan waktu apakah belati?
Maksudnya di kondisi yang ga sadarkan diri, lalu mendadak Han Zi Qing terbangun di zaman wuxia?
Menarik pembahasan mengenai kaki lotus.
Aku jadi membayangkan.. standar wanita cantik setiap negara berbeda-beda.