Trigger, Kisah Orang-orang yang Terluka

maria-g-soemitro.com

Trigger, Kisah Orang-orang yang Terluka

Waspada terhadap stress! Akibat stress, seorang mahasiswa tingkat akhir bernama Seung Hui Cho, pada 16 April 2007 melakukan pembantaian di tempat kost mahasiswa, kemudian melakukan penembakan membabi buta di kampus Politeknik Negeri Virginia atau Virginia Tech.

Total korban tewas mencapai 32 orang, 27 di antaranya adalah mahasiswa kampus Virginia dari 5 fakultas. Serta tercatat seorang warga negara Indonesia, bernama Partahi Lumbantoruan mahasiswa program S3 Universitas Virginia Tech, yang juga menjadi korban pembantaian tersebut.

Partahi Lumbantoruan ( 34 tahun) berasal dari Medan, Sumatera Utara, sedang menempuh program doktoral di Fakultas Teknik Sipil.

Luka tembak juga menyebabkan 17 civitas akademika lainnya mengalami luka-luka.

Aksi baru berhenti setelah pemuda pendiam dan penyendiri berusia 23 tahun ini menghentikan aksinya dengan cara  bunuh diri.

Saya teringat kisah Seung Hui Cho ketika sedang menonton drama Korea “Trigger”. Dibintangi aktor favorit Kim Nam-Gil dan Kim Young-Kwang, drama ini berkisah tentang pemicu (trigger) kemarahan warga Korea Selatan.

Drama yang pastinya seru ya? Yuk ah, kita langsung kupas aja:

Baca juga drama Kim Nam-Gil lainnya:

Island, Kala Iblis Menunggu Datangnya Sang Kekasih

Through the Darkness, Tentang Criminal Profiler Penggemar Permen

maria-g-soemitro.com

Kim Nam-Gil sebagai  Lee Do

Di usia belia Lee Do pernah menodongkan  pistol pada pembunuh keluarganya (ayah ibu dan adiknya). Untunglah detektif polisi Cho Hyun-Sik berhasil menahannya dan memeluknya.

Setelah dewasa Lee Do memupuk karir di militer, yang membuatnya terpaksa membunuh 99 orang, kemudian mundur karena tak mau terpaksa membunuh orang lagi.

Aku tak mau memegang senjata lagi

Karena berarti harus membunuh seseorang

Walaupun berarti menyelamatkan nyawa yang lain

Pasca mengundurkan diri dari kemiliteran,  Lee Do bergabung dengan Kepolisian Gyeongin Barat, Pos Polisi Domyeong, tempat dia bekerja bersama orang yang paling mengerti dirinya, detektif polisi Cho Hyun-Sik.

Di sini dia menerapkan slogan:

Hadapi pelapor dan korban dengan hati

Hadapi penjahat dengan hukum

Di kawasan ini pula Lee Do bertemu dengan Ibu Oh Kyeong-Suk yang berjuang membela hak anaknya yang meninggal secara tidak manusiawi.

Relasi yang intens membuat Lee Do dan Oh Kyeong-Suk bak ibu dan anak.

maria-g-soemitro.com

Kim Young-Kwang sebagai Moon-Baek

Siapakah yang memberinya nama? Moon-Baek tak tahu! Sejak masih bayi merah, ibu kandung (yang tak pernah ditemuinya) menyerahkan Moon-Baek pada sindikat perdagangan organ manusia. Sindikat yang dengan kejam menjual sebelah matanya.

Seolah tak cukup, Moon-Baek dikirim ke Amerika Serikat. Di sana, organ dalamnya nyaris tak tersisa. Nyawa Moon-Baek terselamatkan ketika terjadi pertempuran antar gangster. 

Ketua gangster pemenang pertempuran rupanya menyukai Moon-Baek, dan mengadopsinya. Moon-Baek juga mendapat mata baru berwarna biru.

Beranjak dewasa, Moon-Baek menjadi tangan kanan yang sangat diandalkan. Salah satu bisnis gangster tersebut adalah penjualan senjata illegal keseluruh penjuru dunia, dengan bendera International Rifle Union (IRU)

Moon-Baek yang mendapat julukan Blue Brown  mendapat tugas memasarkan ke Korea Selatan, negara yang melarang penjualan senjata api.

maria-g-soemitro.com

Synopsis Drama Korea Trigger

Yeongseong Gosiwon menjadi saksi bisu peristiwa berdarah. Seorang penyewa bernama Yu Jeong-Tae memuntahkan peluru tajam. Kemarahan memuncaki benaknya.

Sudah bertahun-tahun dia menyiapkan dan mengulang ujian PNS, namun penghuni Yeongseong Gosiwon seolah mengusiknya. Mereka tak mau menaati peraturan, dan bertingkah sewenang-wenang.

Seperti mencuri kiriman lauk pauk milik Yu Jeong-Tae, merokok sambil gaming dengan suara keras (padahal ada aturan dilarang merokok di dalam gosiwon), minum minuman keras (yang juga dilarang) di area kamar makan bersama.

Sebetulnya Yu Jeong-Tae pernah melapor ke  pada pengelola gosiwon, tapi diabaikan. Yu Jeong-Tae malah dituduh sebagai pemuda kurang gaul yang hanya tau belajar.

Kemarahan Yu Jeong-Tae  mencapai klimaks ketika sedang belajar, dia terganggu suara-suara penghuni kamar sebelahnya yang sedang bercinta dengan liar. Pembatas dinding kamar gosiwon memang tak kedap suara. “Jika mau gituan, mengapa gak ngamar di motel saja?” kata Yu Jeong-Tae dengan kesal.

Yu Jeong-Tae pun segera mengeluarkan senjata api (yang dia tidak tahu siapa pengirimnya), kemudian memuntahkan isinya. Rentetan peluru tajam dihamburkan pada pasangan yang sedang asyik masyuk bercinta tersebut, pada penghuni yang lain, serta tentu saja pada pengelola gosiwon.

Tragedy pembantaian juga terjadi di tempat lain. Seorang residivis kekerasan seksual marah karena merasa tindak tanduknya diamati pihak berwajib. Dengan senjata api di tangan, dia memuntahkan isinya pada anggota kepolisian Gyeongin.

Pembantaian dengan senjata api lainnya dilakukan anak sekolah lanjutan. Pelakunya anak-anak yang mengalami perundungan. Bahkan seorang ibu rumah tangga mendadak punya senjata api untuk menembak direktur perusahaan yang selama ini mengabaikan anak sang ibu.

Keberadaan senjata api yang muncul secara “gaib” tentu saja membingungkan pihak kepolisian. Keamanan Korea Selatan selama ini tergolong kondusif. Korea Selatan melarang kepemilikan senjata api. Dari mana datangnya senjata api yang berjumlah ribuan tersebut?

Ternyata biang keroknya adalah Moon-Baek, anak angkat pemilik Perusahaan International Rifle Union (IRU) yang mengimpor senjata api secara illegal. Ke seluruh penjuru Korea, Moon-Baek menyebarkan senjata api sebanyak mungkin, khususnya pada mereka yang sedang tertekan.

Yang aku berikan hanyalah senjata

Pelatuknya ditarik atau tidak

Itu pilihan mereka sendiri

Hal ini memang skenario Moon-Baek. Dia berharap orang yang menjadi korban (dan keluarganya) penembakan akan mencari dan membeli senjata api untuk mempersenjatai diri. Moon-Baek berpendapat, inilah caranya untuk menegakkan keadilan.

Pendapat yang tentu saja ditentang Lee Do, mantan anggota militer yang bergabung dengan kepolisian Gyeongin. Pengalaman selama bertugas di militer mengajarkan:

Senapan bukanlah keadilan dan kekuatan

Itu hanya akan membawa kehancurannya sendiri

maria-g-soemitro.com

Review Drama Korea Trigger

Duh kok pemeran antagonisnya Kim Young-Kwang, sih? Karismanya bikin penonton jatuh cinta. Padahal sosok protagonisnya Kim Nam-Gil, lho.

Nampaknya Kim Young-Kwang memang gak ragu mengambil peran antagonis walau berisiko gak disukai penggemarnya, seperti sebagai psikopat dalam drama Korea “Somebody” (saya skip, hanya tahan menonton 2 episode 😀😀 ), kemudian menjadi ketua gangster dalam drama Korea “Evillive”, setelah berperan sebagai pasangan Lee Sung-Kyung yang bikin susah move on dalam drama Korea “Call it Love”.

Dan seperti drama-drama lainnya, Kim Young-Kwang yang flamboyant, tampil memukau sebagai Moon Baek. Kedua tokoh, baik protagonis maupun antagonis seolah berebut pujian dari penonton. Karena Kim Nam-Gil juga berhasil menyampaikan karakter Lee Do yang lembut namun kejam.

Anehnya drama Korea “Trigger” kok cuma dapat rating 8,3/10 dari Mydramalist. Malah IMDb lebih rendah lagi, drama ini diganjar rating 7,2/10 saja.

Apa penyebabnya? Kemungkinan banyaknya adegan yang membingungkan, seperti ketika Moon Baek tertembak di dada kirinya. Siapa yang menembak? Saya sampai me-rewind sambil mencoba mendengar letusan, dan gak nemu. Malah Lee Do nampak kebingungan.

Adegan mengganjal lainnya ketika Lee Do ditampilkan terlalu berlebihan. Lawan para preman sih oke ya, tapi melumpuhkan pengawal Moon Baek yang memegang senjata sambil memulihkan diri dari luka-lukanya?

Oke deh ini hanya drama, tapi ya jangan berlebihan sampai penonton dianggap “gak mikir”, kan keterlaluan ya?

Ending yang bikin gak nyaman, jadi kelemahan berikutnya dari drama Korea “Trigger”. Setelah awal yang runut dan bikin penonton larut dalam situasi penuh tekanan yang dialami para pelaku penembakan, mendadak penulis scenario seolah pingin cepat-cepat menyelesaikan kasus dengan begitu saja.

Analoginya, seperti lagi asyik-asyiknya pesta, eh mendadak tuan rumah mengumumkan pesta sudah usai, dan tamu disuruh pulang.  😭😭

Meskipun tentu saja, saya pro rating yang diberikan reviewers Mydramalist. Khususnya karena saya suka akting Kim Nam-Gil  dan Kim Young-Kwang. Jadi kalau kamu juga menyukai dua aktor Korea ini,  jangan lupa nonton drama Korea “Trigger”, ya?

Baca juga drama Kim Young-Kwang lainnya:

Call it Love, Tentang Pasangan Kekasih Korban Broken Home

The Secret Life of My Secretary, Derita Cinta Penderita Prosopagnosia

The Haunted Palace, Kisah Dukun Cantik Berburu Siluman Jahat


Profile


    Drama: Trigger

    Revised romanization: Trigger

    Hangul: 트리거

    Director: Kwon Oh-Seung

    Writer: Kwon Oh-Seung

    Network: Netflix

    Episodes: 10

    Release Date: July 25, 2025

    Language: Korean

    Country: South Korea 


12 comments

  1. Berarti Moon-Baek sudah mencari tahu ya siapa saja orang-orang yang sedang tertekan untuk dikirimi senjata api. Betul juga sih Lee Do kalau senapan bukanlah keadan dan kekuatan setuju banget apalagi kalau digunakan tidak semestinya. Jadi sampai akhir udah ketemu belum mbak siapa yang menembah Moon Baek setelah di rewind lagi?

    ReplyDelete
  2. Yuni Bint Saniro: aku cinta Kim Nam Gil. Emang berencana nonton Trigger. Tapi, belum Nemu waktunya. Kayaknya pas akhir pekan asyik. Bisa maraton. Hrhehe

    ReplyDelete
  3. Meski penuh aksi menegangkan jujur sih penasaran sama drama ini, apalagi ada Nam Gil. Eh tp jd keinget karakter nya sebagai pastor di fiery Priest. Yg berhenti dari kemiliteran/lembaga khusus karena trauma jg yg berdasar ketidak sengaja an.
    Perannya karakter Moon-Baek ini asal usulnya sedih bgt

    ReplyDelete
  4. AKu bacanya serasa teriris-iris hatiku ambu
    banyaak sekali anak-anak yang merasakan pedih dan luka tapi ngga bisa ngomong - ke siapa? ke teman malu, ke ortu dimarahin, dibentak, sedih .... dan akhirnya stres berat

    Ambu berhasilmembawa kami ke sana, meskipun bukan spoiler penuh, pembaca dapat merasakan bagaimana ‘trigger’ naratif berfungsi sebagai pintu masuk ke luka emosional yang belum sembuh sepenuhnya.

    Sebagai ilustrator, aku membayangkan adegan visual yang kuat: seseorang duduk di ruang gelap, diselimuti coretan huruf kata “trigger”, tapi ada secercah cahaya kecil dari jendela—seolah simbol harapan batin yang tak pernah benar-benar padam.

    Tulisanmu membuat aku berpikir bahwa sebuah karya yang menyakitkan tidak selalu sengaja melukai—kadang ia justru memanggil untuk dipahami, tidak dihindari. Ini bentuk edukasi emosional yang penting.

    ReplyDelete
  5. "Hadapi pelapor dan korban dengan hati, Hadapi penjahat dengan hukum"
    Cobaaa semua polisi di Indonesia kekgini, yaa...
    Sampe skeptis sama cara kerjanya dan gemess hari2 adaaa aja gebrakannya, hmmm
    Sejujurnya kurang suka sama drama action yang tembak2an, apalagi berbau2 polisi.
    Jadinya dikait2kan deh haha

    ReplyDelete
  6. Kalau di film, jadinya seru dan bikin nggak bosen nonton sampai akhir. Tapi kalau di dunia nyata (seperti yang di awal tulisan), asli sereeeemmm!!

    ReplyDelete
  7. Serem ya kalay ketemu orang yang stress. Bahkan terkadang kita gak tau orang tersebut stress atau enggak. Mana yang jadi korban sering random

    ReplyDelete
  8. Daku belum nonton ini Ambu, nunggu rampung aja episodenya hehe.

    Kalo gak salah di TFP season 2, Nam Gil bagus ratingnya 8 lebih di IMDb. Apakah itu pertanda dia cocoknya berperan kocak? Hehe

    ReplyDelete
  9. Kadang saya jadi kesal kalau dapat ending yang seperti ini. Berpamitan saat sedang seru-serunya. Lagian baru 10 episode ya, padahal. Kan masih bisa dituntaskan.

    ReplyDelete
  10. Udah nonton drakor ini walau masih agak susah menerima endingnya karena vilainnya kok gampang sekali matinya. Hmmm tapi mungkin juga belum mati dan ada ses 2 haha :p
    Trus kurang suka karakter om Kim yang di sini soft spoken aku kangen pastorku yang suka tantrum wkwk.
    Tapi di satu sisi emang sih org kadang jahat lahirnya dari org yang keseringan diganggu ma org lain.
    Dan kalau dipikir2 iya siiihh, org Korea tu kebanyakan bisa nembak krn kan wamil yaaa.
    Satu lagi yang masih belum masuk, gmn caranya itu senjata2 dikembalikan, mengapa org2 tersadar dengan satu video org meluk anak di tengah tembakan semata?
    Hihihi kembali lagi sungguh belum puas sama endingnya :D

    ReplyDelete
  11. Hihi...iya Ambu, endingnya cukup bikin penonton KZL yaa..
    Tapi bukan NF kalo ga bikin penonton greget.

    Inget banget pas Somebody juga NF series dan ana nganunya.. wkeke...

    Padahal...kehidupan aslinya Kim Young Kwang niih...orangnya intropert parraah... tapibambil karakter yang bener-bener berkebalikan ama dirinya...

    Kereenn siih...

    ReplyDelete
  12. Kebetulan Netflix selalu on, nanti cobalah kucari2 film Trigger rekomendasi dari mbak Maria ini, agustus merdeka !

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar
Mohon menggunakan akun Google ya, agar tidak berpotensi broken link
Salam hangat