The Glory, Terbongkarnya Kekejaman Sang Ayah
Kapan sebaiknya anak masuk pesantren? Ustaz Aam Amirudin, yang akrab dipanggil Pak Aam oleh ibu-ibu pengajian ternyata punya jawabannya:“Sebaiknya anak masuk pesantren di usia SMA.”
Mungkin terdengar aneh ya? Karena banyak banget orangtua yang berlomba-lomba, sedini mungkin, memasukkan anaknya ke pesantren. Pak Aam sendiri merupakan lulusan pesantren di usia SMP. Jadi paham banget hubungan parenting modern dengan apa yang dialami anak pesantren.
Hasilnya? Beliau membuka diri untuk berdiskusi dengan anak-anaknya, selalu mengucap kata indah untuk mereka, seperti: sayang, cantik, geulis/kasep, pinter dan lainnya. Beliau juga tak ragu memeluk mereka dan menjelang pulang ke rumah selalu bertanya:”Mau dibeliin apa?”
Anjuran Pak Aam ternyata sesuai dengan saran Psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani SPsi, MSi, Psi yang akrab disapa Mbak Nina. Dalam laman mommies daily, Mbak Nina menyarankan usia SMA, sekitar 15 tahun, memasukkan anak ke pesantren
Pertimbangannya, di usia SMA, anak sudah mandiri, sudah bisa jauh dengan orangtuanya, dan kerap tergantung dari orang di luar keluarganya.
Serta tentu saja, seperti yang juga diucapkan Pak Aam, anak di usia SMA sudah mendapat keteladanan dari kedua orang tuanya. Bonding anak dan orangtua sudah cukup untuk melepas sang anak belajar jauh dari jangkauan orangtuanya.
Kisah anak yang harus berjauhan dari orangtua, bahkan sejak bayi, menjadi salah satu ramuan drama Cina “The Glory”. Drama yang diadaptasi dari web novel "The Reborn Noble Girl Is Hard to Find" (重生之贵女难求) by Qian Shan Cha Ke (千山茶客) ini sangat mengharu biru.
Diperankan Chen Du Ling, anak yang terenggut dari pelukan ibu kandungnya, drama Cina “The Glory” sungguh menguras emosi. Gak kalah bikin panas dingin penonton seperti drama Korea “The Glory” yang juga berkisah tentang perjuangan seorang perempuan yang terbenam dalam pergulatan balas dendam.
Baca juga drama Chen Du Ling lainnya:
Till the End of the Moon, Kisah Cinta Dewa Iblis dan Dewi Yuling
My Journey to You, Kisah Cinta Dua Pembunuh Wufeng
A Journey to Love, Kisah Cinta Agen Intelijen Dua Negara
Chen Du Ling sebagai Zhuang Han Yan
Saat ketidak adilan menghampirimu
Menerimanya adalah sebuah penderitaan
Melawannya pun merupakan penderitaan
Itulah sifat dasar ketidak adilan
Terlahir sebagai anak keluarga yang kaya raya, Zhuang Han Yan malah bernasib sial. Sejak masih dalam kandungan, seorang dukun gadungan meramal keluarga Zhuang akan tertimpa kemalangan.
Dan benar, mendadak kakek Han Yan tewas. Menurut saran si dukun, agar keluarga Zhuang bisa terbebas dari kutukan, Han Yan yang masih bayi harus menerima hukuman, kedua kakinya harus dipukul.
Tak mau anaknya disiksa, ibu kandung Han Yan bersikeras mengganti posisi Han Yan, walau hukuman tersebut membuat kedua kakinya cacat, dan sang ibu harus duduk di kursi roda.
Sementara Han Yan yang masih bayi merah dibuang ke Danzhou, jauh dari ibu kota. Pengasuhan Han Yan diserahkan pada pasutri teman sang ayah yang kebetulan belum memiliki anak.
Naas, bukan kasih sayang yang diterima Han Yan, melainkan siksaan dan makian. Rupanya selama ini ayah Han Yan dibenci sang teman yang melampiaskannya pada Han Yan.
Han Yan juga dirundung kawan-kawannya yang mengejeknya sebagai Setan Berkaki Telanjang, yang dibuang ke Danzhou karena menjadi penyebab kemalangan keluarga Zhuang.
Xin Yun Lai sebagai Fu Yun Xi
Fu Yun Xi sebetulnya adalah anak angkat keluarga Fu. Ayah ibu angkatnya tak mempunyai anak, sehingga sangat mengandalkan Fu Yun Xi.
Sebagai anak berbakti, Fu Yun Xi selalu berusaha menaati permintaan mereka, termasuk ketika perjodohannya dengan Zhuang Han Yan dialihkan ke kakak sulung gadis tersebut.
Malang pernikahan Yun Xi harus berakhir ketika istrinya ikut menyantap camilan beracun yang ditujukan bagi Yun Xi. Sang istri meninggalkan seorang anak perempuan bernama Fu Ling Zhi, serta misteri kematiannya.
Synopsis The Glory Chinese Drama (2025)
Apa yang bukan milikmu
Tidak akan menjadi milikmu selamanya
Malang, dua puluh tahun kemudian Zhuang Shi Yang baru memahaminya.
Dua puluh tahun silam, demi mempersunting gadis idamannya, Ruan Xi Wen, perempuan tercantik di ibukota, Shi Yang melakukan serangkaian tipu muslihat licik.
Yang pertama dilakukannya adalah menghamba pada Pei Dafu, seorang mantan kasim yang menjadi ketua mafia, agar bisa membuat keluarga Xi Wen terlilit hutang, bangkrut dan akhirnya ayah Xi Wen tewas.
Shi Yang juga menggunakan kuasa ayahnya sebagai ketua akademi, dengan menugaskan Yuwen Chang An, kekasih Ruan Xi Wen, ke luar kota.
Sehingga dalam keadaan sendirian, lemah tak berdaya, Xi Wen terpaksa mau menikah dengan Shi Yang, walau tahu dia tak menyukai pria yang telah memiliki 2 anak dari seorang selir ini.
Kejahatan dibuat untuk menutupi kejahatan berikutnya. Demikianlah yang dilakukan Shi Yang. Sewaktu sang ayah mengetahui sepak terjangnya, Shi Yang terpaksa membungkam ayahnya dengan racun hingga tewas.
Untuk menutupi jejak kejahatan, Shi Yang tega mengorbankan anak kandungnya, Han Yan, yang baru dilahirkan Xi Wen. Shi Yang mengupah seorang pendeta gadungan agar menuduh Han Yan sebagai jelmaan Setan Berkaki Telanjang.
Han Yan yang masih bayi dikirim ke Danzhou, ke teman sekolahnya, sepasang suami istri yang tak memiliki anak, supaya dirawat seperti anak sendiri.
Han Yan menyempurnakan kejahatannya dengan menghukum Xi Wen. Berdalih menghilangkan kutukan, kaki Xi Wen dihukum hingga cacat dan harus duduk di kursi roda. Serta terpaksa harus tinggal di pavilion belakang kediaman Zhuang.
Namun yang paling naas adalah nasib Han Yan. Mendapat julukan Setan Berkaki Telanjang, Han Yan kerap dirundung teman-temannya, serta disiksa orangtua angkatnya.
Klimaksnya terjadi di usia Han Yan yang ke-17, sewaktu ayah angkatnya mau memperkosa, Han Yan tanpa sengaja membunuh ayah dan ibu angkatnya.
Dalam keadaan panik, Han Yan memutuskan ke ibukota, kembali ke rumah orangtua kandungnya. Setelah 17 tahun hidup menderita, dia bermimpi bisa menemukan kasih sayang ayah dan ibunya.
Ternyata harapan tinggallah harapan. Ibunya tak menyukainya. Terkukung dalam kursi roda, perempuan berwajah dingin itu dengan galak berulang kali mengusirnya.
Kesulitan Han Yan bertambah karena Fu Yun Xi, wakil ketua Mahkamah Agung berulangkali merecoki dengan menginterogasi tentang kematian orangtua angkatnya.
Fu Yun Xi sebetulnya terikat perjodohan dengannya. Sewaktu Han Yan masih di Danzhou, pria tersebut menikah dengan kakak sulung Han Yan. Sayang, jodoh mereka terhenti ketika kakak sulung Han Yan tewas. Sang kakak terkena racun yang ditujukan pada Fu Yun Xi.
Pekerjaan Fu Yun Xi memang riskan. Dia mendapat tugas membongkar kejahatan para pejabat. Di antaranya adalah Zhuang Shi Yang, ayah mertuanya.
Tak dinyana, kedatangan Han Yan di ibukota sangat membantu Fu Yun Xi. Gadis tersebut marah sekali ketika akhirnya mengetahui kejahatan ayah kandungnya. Terlebih dengan kejamnya sang ayah membunuh ibu Han Yan dengan pisau kemudian membakarnya.
Untuk memperlancar balas dendam, Han Yan bersedia pura-pura menikah dengan Fu Yun Xi. Walau tahu, Fu Yun Xi diam-diam mencintainya.
Review The Glory Chinese Drama (2025)
Apa yang paling berharga di hidup ini?
Jawabannya bukan cinta, melainkan kepercayaan
Sebelum menikah, sekutumu adalah orangtuamu
Sesudah menikah, sekutumu adalah suamimu
Jadi, pilihlah suami yang bisa kau percayai sebagai sekutumu
Wow, quote yang bagus bukan?
Mungkin karena merupakan adaptasi novel "The Reborn Noble Girl Is Hard to Find" (重生之贵女难求) by Qian Shan Cha Ke, drama China “The Glory” sarat dengan quotes.
Drama ini juga menguras emosi sejak episode awal. Adegan lolos dari percobaan rudapaksa mungkin bisa ditemukan dalam banyak drama. Tapi sosok ibu kandung yang “dark”, tega menghukum anak kandung yang baru ditemui, serta berulangkali mengusirnya, mungkin bisa dihitung dengan jari.
Dengan cerdik, Qian Shan Cha Ke sebagai penulis novel (diteruskan Cao Xiao Tian, penulis skenario) berhasil menggiring pembaca/penonton dengan fakta mengejutkan bahwa sosok villain ternyata ayah kandung pemeran utama.
Keberhasilan penulis skenario berikutnya adalah menyajikan alur kisah yang rapi, mengalir lancar dan membuat penonton penasaran, ingin tahu kelanjutan kisah di episode berikutnya.
Didukung sinematografi yang indah, gak heran drama Cina The Glory mendapat rating cukup tinggi: 8.5/10 dari Mydramalist dan 7,3/10 dari IMDb.
Padahal kedua pemeran utama bukan bintang besar lho. Chen Du Ling sebagai Zhuang Han Yan lebih banyak mendapat peran second lead, sebelum akhirnya didapuk sebagai pemeran utama perempuan.
Demikian pula dengan Xin Yun Lai yang berperan sebagai Fu Yun Xi, dalam beberapa drama yang melibatkan aktor ternama, seperti drama Cina “The Legend of Shen Li” yang diperankan Lin Geng Xin, aktor ganteng kelahiran 1994 ini harus puas mendapat jatah support role.
Seperti Korea Selatan, para sineas Cina rupanya juga melakukan regenerasi. Syukurlah, bosen juga ngelihat aktor/aktris yang itu-itu aja. Atau lebih parahnya: Memaksa aktor/aktris lawas berperan sebagai anak muda.
Baca juga:
The Legend of Shen Li, Kisah Romeo dan Juliet ala Xianxia
Perfect Match, Kisah Jodoh 5 Anak Perempuan Ibu Li
Profile
Drama: The Glory
Native Title: 雁回时
Also Known As: Yan Hui Shi , Gui Nv , 贵女 , 雁回時 , 貴女
Director: Yang Long
Screenwriter: Cao Xiao Tian
Genres: Historical, Romance
Country: China
Episodes: 30
Aired: Mar 18, 2025 - April 1, 2025
Original Network: Tencent Video
Duration: 45 min.
Nasib Han Yan mirip Wangsoo gini yaa, Ambu..
ReplyDeleteHuhuhu.. sedih banget.
Beneran gak bisa protes karena orang dulu sangat percaya dengan ramalan.
Dracin The Glory, nyatanya sangat jauh sekali dari The Glory Korea yaah..
Agaknya juga sulit mau nonton The Glory karena tayangnya di Tencent Video.
Yuni Bint Saniro said saat masih bayi merah si ibu bersedia menggantikan posisi Han Yan dan bikin kakinya patah. Terus kenapa setelah ketemu kembali malah dingin sama anaknya, Bu? Kamu sehat?
ReplyDeleteSetelah menikah, sekutumu adalah suamimu.
ReplyDeleteEh bener juga ya, kalau pilihannya tepat, emang pada akhirnya suami yang jadi sekutu hingga akhir hayat
Quotesnya bikin terhenyak, kudu mencari suami yang bisa dijadikan Sekutu.. Hemm, ini gak hanya kayaknya tontonan yang menghibur, tapi seperti jadi wejangan buat saya, hehe.
ReplyDeleteKurang lebih sama dengan kasus perceraian ya, Ambu...
ReplyDeletenasib anak yang ditinggalkan ayah/ibunya dari kecil ya kurang lebih begini kalauuuuu ngga langsung ketemu sama figur yang bisa jadi tauladan.
Setuju dengan kalimat, setelah menikah sekutu adalah suami, makanya dituntut untuk mencari suami yang baik dalam segala hal.
BTW, Kalau film dengan setting yang serupa memang harus didukung dengan adu sinematografi sebagai pembedanya.
Kurang lebih sama dengan kasus perceraian ya, Ambu...
ReplyDeletenasib anak yang ditinggalkan ayah/ibunya dari kecil ya kurang lebih begini kalauuuuu ngga langsung ketemu sama figur yang bisa jadi tauladan.
Setuju dengan kalimat, setelah menikah sekutu adalah suami, makanya dituntut untuk mencari suami yang baik dalam segala hal.
BTW, Kalau film dengan setting yang serupa memang harus didukung dengan adu sinematografi sebagai pembedanya.
Wah kok jadi ngeri ya klo ada ayah kejam seperti di Dracin ini saya mah gak bisa ber word word lagi namanya juga drama hehehe
ReplyDeleteSaya selalu merinding saat membaca sinopsis sebuah film/drama yang tokoh antagonisnya adalah orang terdekat dan sedarah. Ngeri membayangkan bagaimana seorang ayah kandung mampu memporak porandakan hidup anaknya demi kekuasaan dan nafsu pribadi. Apalagi sampai menghancurkan fisik dan mental. Iiihhh serem ih.
ReplyDeleteSaya tuh baru ngeuh bahwa dracin atau drakor tuh banyak quote-quote yang mengena. Menurut saya itu penerjemahnya menghayati juga ya dialognya. Kan ada aja yg asal nerjemahin...
ReplyDeleteSeru yah kalau drama ada balas dendam, bikin penasaran, endingnya kayak gimana...