King The Land, Kisah Pangeran yang Jatuh Cinta pada Senyum Cinderella, Seorang Hotelier
Apa beda hotel butik dengan hotel biasa? Pertanyaan ini muncul sewaktu saya membaca review seorang teman blogger tentang hotel butik. Beberapa foto hotel butik yang dikunjunginya menampilkan lantai hotel yang eksotis, dan pernak pernik aksesoris memenuhi dinding dan meja pajangan
Ternyata hotel butik gak sekadar cantik dalam tampilannya, yang menunjukkan perbedaan dengan hotel biasa yang cenderung membosankan.
Hotel butik merupakan ciptaan Bill Kimpton, seorang bankir investasi keliling yang kerap mengunjungi Eropa sekitar tahun 60-an dan 70-an. Dia merasa nyaman menginap di hotel-hotel kecil, tempat dia mengenal pemiliknya, kemudian mengobrol dan minum anggur di lobi. Semua terasa personal dan intim.
Sewaktu kembali ke AS, Kimpton merasa hotel yang dikunjunginya tak memiliki karakter. Hal itu membuatnya sangat kesal. Dia pun membuka hotel butik tempat semua orang merasa seperti di rumah. Pengunjung hotel bisa berkumpul dan mengobrol di sekitar perapian di lobi dan mereka saling mengingat nama satu sama lain.
Kimpton membangun The Bedford Hotel, hotel butik pertama di Amerika yang dibuka 1 April 1981 di San Francisco. Hotel butik lainnya segera bermunculan, termasuk Morgans yang didirikan oleh Ian Schrager pada tahun 1984, dan berbasis di New York.
Walaupun ide hotel butik dicetuskan Kimpton, namun , Schrager-lah yang melakukan revolusi. Sejak saat itu, The Morgans Hotel Group mengelola hotel butik dengan ratusan cabangnya.
Dari hasil searching dan mengutip beberapa sumber, dapat disimpulkan:
Hotel butik adalah hotel yang terasa intim. Kepemilikan lokal. Biasanya memiliki kurang dari 100 kamar, dekorasi yang unik, dan pendalaman budaya . Mereka melayani wisatawan yang mencari kemewahan, keaslian, dan sentuhan yang dipersonalisasi.
Ternyata banyak hotel bisa masuk kategori hotel butik tanpa mencantumkan “hotel boutique” ya? Karena pencantuman ini malah kerap bikin orang salah kaprah.
Tanpa memenuhi kriteria yang sebenarnya, mereka mencantumkan “hotel boutique” agar bisa menaikkan tarif kamar. Mirip yang dilakukan produsen yang menggunakan kata “hijab” pada label produk supaya dilirik konsumen dan harga pun bisa dikerek.
Apakah King’s Hotel dalam drama Korea “King the Land” termasuk hotel butik? Bisa dijawab setelah menonton drama yang diperankan dua bintang papan atas, yaitu Lee Joon-Ho dan Lim Yoon-A.
Di bawah ini kita review dramanya aja. Seperti apa? Yuk kita kupas:
Baca juga:
Dreaming of a Freaking Fairytale, Kisah Cinta Cinderella dan Pangeran yang Bangkrut
What Comes After Love, Pilih Cinta atau Nyaman?
Lee Joon-Ho sebagai Gu Won
“Jangan mencoba masuk ke tempat yang berbahaya,” kata Gu Hwa-Ran pada adik tirinya, Gu Won. Penuh ancaman.
Gu Won memang tidak dikehendaki sang kakak. Terlahir sebagai perempuan dari istri sah, Gu Hwa-Ran selalu takut adiknya merebut “hak”nya.
Ketika masih kecil, Gu Hwa-Ran selalu merasa ayahnya lebih memperhatikan Gu Won sebagai anak laki-laki. Setelah dewasa, Gu Hwa-Ran takut sang ayah akan mewariskan King’s Group pada adiknya.
Sementara Gu Won sendiri mengalami masalah yang tidak banyak diketahui. Sejak kecil dia dipisah dari ibu kandungnya, seorang karyawan King’s Hotel yang “menghilang”.
Karena desakan sang kakak, Gu Won menghabiskan banyak waktu di luar negeri. Gu Won kembali ke Seoul sewaktu dia mendengar kabar tentang ibu kandungnya.
Lim Yoon-A sebagai Cheon Sa-Rang
Warung makan terkenal seenak apa pun
Tak ada gunanya jika tak sesuai dengan selera
“Ibu, jika besar kelak aku ingin bekerja di hotel,” kata Cheon Sa-Rang pada sang ibu sambil menunjukkan hasilnya menggambar: Gambar sebuah hotel yang indah.
Sayang, Sang Maha Pencipta memanggil ibu Cheon Sa-Rang sebelum melihat anaknya tumbuh dan bekerja di King’s Hotel.
Beruntung gadis tersebut memiliki nenek yang merawat dan sangat mencintainya.
Sang nenek sangat paham cita-cita Cheon Sa-Rang menjadi hotelier. Dengan bijak dia merestui, sekaligus “garang” pada pria yang mendekati cucu tersayang.
Sinopsis Drama Korea King the Land
“Berarti sepotong ikan tuna ini 2,4 juta won?” tanya Gang Da-Eul sambil menyuap seiris ikan tuna yang sangat lezat. Dia mendapat angka itu sesudah menghitung harga ikan tuna seharga 700 juta yang disantap pemilik King’s Group.
Tiga perempuan sekawan, Gang Da-Eul , Oh Pyeong-Hwa dan Cheon Sa-Rang memang berasal dari keluarga sederhana. Selama 7 tahun mereka merintis karir di bawah naungan konglomerat yang sama, Gu Il-Hun pemilik King’s Group.
Gang Da-Eul bekerja di toko bebas cukai milik King’s Group. Dia satu-satunya yang telah menikah dan memiliki anak. Gang Da-Eul berhasil menjadi ketua tim, namun tetap mengalami pressure tingkat penjualan.
Oh Pyeong-Hwa menjadi pramugari King’s Air dan nampaknya merupakan anggota 3 sekawan yang paling malang. Dia mengalami pressure tertinggi, baik dari atasan maupun penumpang. Untunglah ada Lee Ro-Woon, pramugara tampan yang usianya lebih muda, dan selalu siap menolong Oh Pyeong-Hwa.
Menjadi hotelier adalah cita-cita Cheon Sa-Rang sejak kecil. Dia beruntung, walau bukan sarjana, berkat wajahnya yang memikat kala tersenyum, Cheon Sa-Rang diterima menjadi karyawan King’s Hotel.
Tidak hanya senyum yang memikat, Cheon Sa-Rang juga mampu melakukan percakapan dalam banyak bahasa, kemampuan yang sangat dibutuhkan sebuah hotel.
Namun, keberuntunganlah yang membuat prestasi Cheon Sa-Rang melebihi kedua sahabatnya. Penampilan dan cara kerja Cheon Sa-Rang disukai Gu Hwa-Ran, anak perempuan pemilik King’s Group.
Setelah Cheon Sa-Rang dimutasi ke lobi, peluang lainnya bermunculan, termasuk kompetisi yang mengantar gadis itu meraih penghargaan staf terbaik.
Keberuntungan lainnya adalah pertemuannya yang tak biasa dengan anak laki-laki pemilik King’s Group, yaitu Gu Won, adik tiri Gu Hwa-Ran.
Dimulai dari salah paham, sebagai staf terbaik Cheon Sa-Rang harus bertemu dan kemudian bersanding dengan Gu Won untuk membuat beberapa video dan foto yang menampilkan citra King’s Hotel.
Hingga akhirnya Gu Won, sang pangeran kuda putih melabuhkan cintanya pada Cheon Sa-Rang, sang Cinderella, dan setelah melalui beberapa “guyuran hujan” pasangan kekasih ini berakhir happily ever after.
Semua orang pasti diguyur hujan
Beda curahnya, tapi tetap kehujanan
Kendati begitu, hujan pasti reda
Review Drama Korea King the Land
Draft drama Korea King the Land ini tersimpan setahun lebih karena saya kehilangan minat di tengah jalan. Entah mengapa saya gak menemukan “feel” ketika harus menulis review-nya.
Padahal drama Korea “King the Land” tinggi banget ratingnya lho. Diawali cuma 5.075% (nationwide) dan 5.344% (Seoul) pada episode awal, drama ini sanggup menunjukkan kedigdayaannya dengan meraup rating 13.789% (nationwide) dan 14.534% (Seoul) di episode akhir.
Mungkin kisah klise antara Cinderella yang jatuh cinta pada pangeran berkuda putih, menjadi sebab saya kesulitan memberikan “nyawa” pada tulisan ini.
Sungguh berbeda dengan Lendy Agasshi yang selalu update dalam Ulasan Ending Drama Korea, gak pernah telat sampai setahun seperti saya.
Sebagai blogger, Lendy juga aktif menulis tentang Variety Show Korea, Daftar Drama Korea Terbaru serta Daftar Film Terbaru, saking aktif dan selalu update, blognya kerap masuk dalam nomor satu pencarian Google. Keren kan ya?
Kembali ke review drama Korea “King the Land” yang bikin saya mati gaya. Kemungkinan saya kesulitan menuliskannya karena kisah cinta dua sejoli ini lempeng banget. Selurus jalan tol. Gak ada sosok antagonis yang berusaha memisahkan mereka.
Ditambah OST dan sinematografi yang biasa banget dan beberapa adegan klise, drama Korea “King the Land” terasa kurang greget dan membosankan.
Dannn…..ini faktor penting untuk drama yang mengangkat kisah klise, saya bukan fans kedua pemeran utama bukan idola. Beda halnya jika Lee Joon-Ho dan Lim Yoon-A merupakan aktris idola. Andai kisahnya muter-muter puluhan episode bakal saya pantengin. 😀😀
Ups ada sih aktris pendukung yang saya suka, dia adalah Kim Young-Ok, aktris kelahiran 1937 yang dalam drama Korea King the Land berperan sebagai nenek dari Cheon Sa-Rang.
Aktris senior ini keren banget, dalam usianya yang ke-86 (tahun 2023), dia masih seenergik itu? Tambah kagum karena selama tahun 2024, Kim Young-Ok bermain dalam 4 drama Korea.
Ckckkck …minum jamu apa ya dia? 😊😊
Baca juga:
Cinderella at 2AM, Tentang Cinderella yang Pernah Jadi Korban KDRT
When The Phone Rings, Kisah Cinta Pernikahan Politik
Profile
Drama: King the Land
Revised romanization: King the Land
Hangul: 킹더랜드
Director: Im Hyun-Wook
Writer: Choi Rom
Network: JTBC
Episodes: 16
Release Date: June 17 - August 6, 2023
Runtime: Saturday & Sunday 22:30
Language: Korean
Country: South Korea
Sejak para member 2PM ini pada aktif lagi main drama, aku jadi nostalgia lagu-lagu merekaaa.. dan betapa idol gen 2 ini siap banget kalo di cie-cieein.. tapi gak kagok main bareng lagi dan lagiii.. Uda sring banget Junho oppa ketemu ama Yoona di acara musik, tapi main drama, jadi makin KLOP chemistry-nyaa..
ReplyDeleteGemeecc..
Meski iya, kisahnya cukup klasik untuk King The Land.
Karena mungkin yang ingin ditonjolkan selain kisah cinta keluarga konglomerat sama keluarga biasa, juga trauma sama senyum yang dialami Gu Won.
Aku mendadak juga jadi kepikiran, draft aku apakabaarr??
Banyak banget yang mangkrak, ga di posting karena keburu anyeepp..
Semoga abis ini bisa di re-touch dan siap publish seperti artikel iniiii..
Haturnuhun, Ambu.
Banyak sekali kisah Cinderella, ya. Tapi, kisah yang garis besarnya udah banyak diketahui banyak orang, tentu tantangannya malah jadi besar banget. Gimana cara mengolahnya supaya gak jadi klise? Ya gak heran kalau kemudian jadi 'hilang semangat' untuk ngereview. Saya pun terkadang juga begitu.
ReplyDeleteDrama 'King the Land' ini memang menarik banget, ya, Ambu. Perpaduan dunia perhotelan yang elegan dengan kisah Cinderella modern benar-benar bikin penasaran! Apalagi ulasan Ambu yang membahas secara detail konsep hotel butik dan dinamika karakter utama bikin aku makin ingin nonton. Terima kasih sudah berbagi perspektif seru ini!
ReplyDeleteWah...saya belum nonton King The Land. Benernya engga panjang, cuma 16 episode, standar aja ya. Tapi emang bener sih, rating tinggi belum tentu drakor tersebut kita suka. Bisa kisahnya engga cocok, atau pemerannya bukan aktor/aktris favorit.
ReplyDeleteMau cari ah di aplikasi drakor.id, siapa tahu cocok...
Sebenarnya menarik ya mengikuti kisah seorang pegawai hotel yang berbakat berhadapan dengan orang yang justru trauma sama senyum. Kalau bagian itu yang banyak digali, mungkin akan jauh lebih bikin betah nonton
ReplyDeleteHotel butik memang menarik perhatian karena bagaikan keluarga sendiri menginap disini. Jadi ingat losmen Bu Broto serial tvri yang menghadirkan konsep seperti ini
ReplyDeleteDrama king the land sempet boom waktu itu tapi aku cuman bertahan sampe episode 5 wkwkwk
ReplyDeleteGatau kenapa berasa jenuh aja malah sama junhonya hihi gimana yaa pokonya gitu deh gabisa dijelasin
Padahal ada yoona, idol favorit aku tapi sekali ini buatku prime minister lebih ok ceritanya huhu... sorry yoona...
wow pemeran nenek Sa Rang usianya sudah 86 tahun.
ReplyDeleteSemoga sampai seusia itu kita tetap produktif juga ya.
Ternyata konsep awal hotel butik itu lebih ke suasana kekeluargaan ya. Kalau saya pernah nginap di hotel yang ada tambahan boutiqe di belakangnya, rata2 hotel besar dengan ratusan kamar, terus ada benda2 bernilai seni di dalamnya
Saya nonton ini nyaris ga kelar..Karena di beberapa episode terakhir rasanya membosankan. Lempeng aja ga ada turunan tanjakan pada kisah kedua sejoli King The Land.
ReplyDeleteYang bikin saya suka pada drama ini karena settingnya hotel. Saya lulusan prodi Manajemen Pariwisata jadi dulu belajar printilan terkait hotel dan pernah magang di hotel saat kuliah. Jadi bernostalgia dengan istilah dllnya di drama ini
Iya sih drakor ini terlalu sweet jadi membosankan, untunglah Yoona dengan mata berbinar-binar dan senyum manisnya bikin gemesss nontonn terus haha
ReplyDeleteJudulnya "malu-malu kucing" ya Mbak hahaha. Tergemas deh dengan hubungan pribadi kedua tokoh sementara mereka harus menahan diri untuk tidak over di depan para pegawai hotel. Seru banget lihat gaya pacaran mereka yang hadir dengan chemistry yang unik.
ReplyDeleteMemang ada tantangan sendiri menulis tentang kisah bertema Cinderella yang sudah terlalu banyak. Meskipun adaptasinya sering melebihi ekspektasi sehingga mendulang penonton banyak. Tapi saya menikmati saat menonton meskipun sulit menghapal nama. Otak saya lebih mudah menghapal nama Cina, kalau sama-sama drakor impor.
ReplyDeletePlotnya sederhana tapi tetap menarik bikin penasaran banget nih. Apakah perebutan harta warisan lagi?
ReplyDeleteRada sebel sebenernya nonton ini tuh aku mah Mbu. Berasa liat orang pacaran dibayar, wkkwk. Tapi so far ceritanya bisa dinikmati lah ya.
ReplyDeleteKalau gak baca artikel keseluruhan bisa ketipu saya
ReplyDeleteKirain hotel butik itu ya hotel tapi ada jualan pakaian semacam toko atu butik juga. Hehe...
Kan salah ya?
Beruntung ini kisah Cinderella menarik hingga saya gak bosen ngulang baca sampai jadi paham apa itu hotel butik
King the Land bagus banget penyajian kisah Cinderella story yang tetap memiliki kelemahan, baik dari sisi keluarga yang kaya raya-nya tetapi juga keluarga biasa.
ReplyDeleteAku selalu salut sama orang-orang yang bisa menghadapi traumanya.
Pasti berat dan butuh perjuangan yang penuh luka untuk bisa sampai ke titik bahagia.