Brewing Love, Kisah Sepasang Merpati Pembuat Bir

  
maria-g-soemitro.com

Brewing Love, Kisah Sepasang Merpati Pembuat Bir

Kok banyak orang menyukai bir, sih? Kan rasanya gak enak?  Beda dengan wine yang selain terbuat dari anggur, juga bisa berbahan pisang, nangka, jambu, apel malang, belimbing, dan nanas, sehingga ada rasa manis-manisnya. Sedangkan bir, menurut saya sih rasanya pahit.

Sesudah menonton drama Korea Brewing Love, baru deh pertanyaan tersebut terjawab. Atau lebih tepatnya, gak heran lagi. Bir merupakan hasil budaya, seperti olahan beras ketan menjadi berbagai bentuk camilan (termasuk peuyeum ketan) dalam Upacara Seren Taun yang diadakan masyarakat Sunda Wiwitan.

Demikian pula dengan bir, mereka membutuhkannya untuk pergaulan dan peristiwa budaya. Malt atau barli/jelai/biji-bijian, mereka olah karena tumbuh subur di sekitar mereka.

Mereka menemukan malt yang difermentasi dengan menggunakan ragi bir (Saccharomyces) bisa menghasilkan cairan beralkohol yang rasanya manis.

Kemudian ada yang berkreasi dengan menambahkan hop untuk menambah rasa dan aroma. Eh kok enak? Maka jadilah bir yang selama ini kita kenal.

Dari berbagai sumber, saya baru tahu bahwa hop merupakan bunga berbentuk kerucut berwarna hijau dari tanaman hop. Bunga hop mengandung sejumlah asam alfa dan beta, serta minyak esensial.

Walaupun jumlah hop yang ditambahkan hanya kurang lebih 1 persen dari jumlah bahan, namun hop menjadi penentu rasa pahit dan aroma khas bir.

Hehehe nonton drama Korea Brewing Love jadi tahu cara membuat bir ya? Awalnya saya bingung, kok pemeran utamanya memanen hijau-hijau gitu. Sesudah saya nanya Google, baru tahu bahwa itu adalah bunga hop.

Mungkin nenek moyang kita juga kerap membuat minuman beralkohol (salah satunya minuman tuak yang masih ada sampai kini). Masuknya agama Islam menghentikan budaya minum miras penyebab mabuk tersebut.

Lain ladang lain belalang, masyarakat Korea biasa minum sake, bir dan minuman keras lain tanpa ada batas. Dan terciptalah drama Korea Brewing Love dengan latar belakang pembuatan bir.

Saya menonton drama ini karena dibintangi Kim Se-Jeong, aktris cantik yang aktingnya gak pernah mengecewakan. Tandemnya aktor Lee Jong-Won gak begitu familier sih, karena banyak dramanya yang belum saya tonton sampai tuntas.

Jadi penasaran, seseru apa akting keduanya, yuk kita bahas:

Baca juga:

King The Land, Kisah Pangeran yang Jatuh Cinta pada Senyum Cinderella, Seorang Hotelier

The Uncanny Counter, Kisah 4 Sekawan Penangkap Roh Jahat

maria-g-soemitro.com

Kim Se-Jeong sebagai Chae Yong-Joo

“Ternyata ada orang seperti itu,” gumam Yoon Min-Joo sewaktu melihat sepak terjang Chae Yong-Joo, gadis yang diam-diam mencuri hatinya.

Chae Yong-Joo memang bukan perempuan biasa. Sejak bayi dititipkan neneknya, orangtuanya beralasan merasa masih terlalu muda merawat anak, membuat Chae Yong-Joo menjadi sosok yang mandiri.

Sejak kecil pula, Chae Yong-Joo sangat paham, neneknya yang harus menjadi PKL makanan untuk menghidupi mereka berdua, tak memungkinkan dia bermanja-manja, sehingga dia harus kuat. Tidak boleh cengeng.

Chae Yong-Joo memilih karir di militer dan ditempatkan di satuan tugas khusus. Karir yang harus dilepas Chae Yong-Joo demi merawat neneknya yang sakit stroke.

maria-g-soemitro.com

Lee Jong-Won sebagai Yoon Min-Joo

Yoon Min-Joo sangat sensitif

Suara lantang membuat kepalanya sakit

Kontak fisik membuatnya gelisah

Dia tidak tahan apa pun yang menggesek kulitnya. Dia memotong label hingga kemejanya banyak yang bolong.

Kepribadian Yoon Min-Joo merupakan antithesis ayahnya, seorang militer yang berharap anak laki-lakinya berjiwa militer seperti dirinya.

Malangnya Yoon Min-Joo justru punya kepribadian hipersensitif. Bertambah parah sesudah ibunya meninggal dunia dan ayahnya menikah lagi.

Ketika tekanan tak tertahankan, Yoon Min-Joo memutuskan bunuh diri. Beruntung, seseorang menolongnya dari maut dan membuatnya kembali bersemangat.

Yoon Min-Joo pun memutuskan berangkat ke Jerman untuk belajar membuat bir. Dia kembali ke Seoul dan menemukan Maeul Village, tidak hanya sebagai tempat membuat bir, juga tempat dirinya diterima sepenuhnya.

Penghuni Maeul Village begitu memahaminya, sehingga tak segan mengomeli Yoon Min-Joo yang kerap bertingkah canggung. Seperti kata Shim Young-Ja:

“Hobinya menabrak apa pun dengan lututnya,”

Go Suk-Ja, pekerja Yoon Min-Joo lainnya bercelutuk:

“Dia sering meninggalkan kecerdasannya di rumah,”

Dengan lapang dada,  Yoon Min-Joo menerima semua kritikan anak buahnya. Dia juga menyiapkan ruang istirahat yang nyaman bagi mereka.

maria-g-soemitro.com

Shin Do-Hyun sebagai Bang A-Reum

Dilahirkan dari orangtua yang “marah” terhadap kemiskinan, membuat Bang A-Reum kesepian tinggal di rumah besar nan mewah karena orangtuanya sibuk mengejar materi.

Akibatnya kepribadian Bang A-Reum sangat rapuh. Malang, atasannya di divisi perencanaan Jisan Beverage menggunakan kerapuhan Bang A-Reum untuk memenuhi ambisinya sendiri.

Beruntung, Bang A-Reum bertemu Oh Chan-Hwi mantan petugas khusus yang memiliki hati hangat karena berasal dari keluarga yang hangat pula.

Bang A-Reum dan Oh Chan-Hwi bergabung dengan team Chae Yong-Joo menemukan produk baru: Bir dengan brand baru yang dapat memikat konsumen, dan menduduki tingkat teratas penjualan bir.

  

maria-g-soemitro.com

Sinopsis Drama Korea Brewing Love

Anehnya tidak ada labelling bir yang cacat

Walau aromanya terlalu kuat karena kebanyakan hop

Sedangkan manusia, mereka dianggap sebagai barang yang cacat

Karena berbeda dengan manusia lainnya

Enam tahun silam, peristiwa beruntun mengubah kehidupan Chae Yong-Joo, seorang gadis yang berkarir di pasukan tugas khusus.

Dia menyelamatkan seorang pemuda yang berusaha bunuh diri dan menemaninya hingga rumah sakit. Saking fokus dan sibuk, Chae Yong-Joo tidak tahu bahwa neneknya berulangkali menelepon.

Ternyata sang nenek terkena stroke, dan terlambat dibawa ke rumah sakit. Hal yang sangat disesali Chae Yong-Joo. Andai dia tidak sibuk menolong orang lain, dampak serangan stroke neneknya tentu tidak akan separah sekarang.

Demi bisa merawat neneknya, Chae Yong-Joo mengundurkan diri, kemudian bekerja di kantor Jisan Beverage cabang Busan. Berkat kemampuannya, dengan cepat dia menjadi manager yang mampu meningkatkan penjualan.

Roda berputar, kantor cabang Busan terancam ditutup. Chae Yong-Joo dijanjikan pembukaan kembali,  asalkan mau bergabung dengan team marketing pusat dan menelurkan bir baru yang mampu merajai pasar.

Pabrik bir yang menjadi rujukan adalah Pabrik Bir Uilhan yang terletak di Maeul Village. Produk pabrik tersebut, yaitu Bir Naro, memang tidak merajai pasar, namun rasanya sangat enak. Membuat pimpinan Jisan Beverage jatuh cinta.

Sayang, bukan perkara mudah membujuk Yoon Min-Joo, pemilik Pabrik Bir Uilhan untuk bekerja sama. Yoon Min-Joo selalu menolak tawaran perusahaan yang berdatangan ke Maeul Village.

Termasuk Bang A-Reum yang datang sebagai perwakilan divisi perencanaan Jisan Beverage yang ditolak mentah-mentah oleh Yoon Min-Joo, dan mulai mencari alasan pembatalan kerja sama.

Tidak demikian halnya dengan Chae Yong-Joo. Datang sebagai perwakilan divisi marketing Jisan Beverage, Chae Yong-Joo bertekad harus berhasil. Dia pantang menyerah karena dipundaknya terletak keputusan apakah cabang Busan akan dibuka atau tidak.

Dan keputusan itu berarti beberapa puluh karyawan yang memiliki keluarga dan mengandalkan nafkah dari kantor cabang penjualan Busan.

Strategi awal yang dilakukan Chae Yong-Joo adalah mendekati karyawan Yoon Min-Joo, beberapa perempuan setengah baya yang juga merupakan penghuni Maeul Village.

Chae Yong-Joo berhasil menaklukan hati mereka. Kemudian juga menaklukan hati Yoon Min-Joo. Bahkan akhirnya terbuka rahasia  bahwa Yoon Min-Joo lah, sosok hipersensitif yang berusaha bunuh diri dan diselamatkan Chae Yong-Joo, 6 tahun silam.

Paska percobaan bunuh diri dan diselamatkan, Yoon Min-Joo bertekad untuk membenahi diri. Dia berangkat ke Jerman untuk belajar membuat bir, dan terdampar di Maeul Village, tempat dia membangun pabrik bir dan menyelenggarakan festival bir untuk kesejahteraan penduduk desa.

Aku adalah Pantai yang sepi

Dan warga desa ini menerimaku

Kehidupan  Yoon Min-Joo yang tenang berubah dengan kedatangan Chae Yong-Joo.

maria-g-soemitro.com

Review Drama Korea Brewing Love

Huhuhu so sweet banget!

Berperan sebagai Chae Yong-Joo, akting Kim Se-Jeong tak mengecewakan. Walau sebenarnya gak aneh juga. Karakter yang diperankannya mirip perannya sebagai Do Ha-Na, pahlawan pembela kebenaran dalam drama Korea The Uncanny Counter (1 dan 2)

Demikian pula chemistry indahnya bareng Lee Jong-Won sebagai Yoon Min-Joo. Kepiawaiannya berakting dalam drama bergenre romance telah teruji dalam drama Korea Business Proposal yang mengganjarnya dengan penghargaan Best Actress dan Best Couple Award dari 2022 SBS Drama Awards. 

Akting oke, chemistry FL dan ML oke, sinematografi juga angkat jempol deh, mengapa drama Korea Brewing Love hanya diberi rating 1.876% (nationwide) dan 1.9%  (Seoul) oleh penonton Korea Selatan di awal episode, serta  1.774% (nationwide) dan 1.5% (Seoul) di episode akhir? (sumber AGB Nielson)

Reviewers Mydramalist juga tidak seantusias drama Korea Business Proposal yang memberi rating 8,7. Drama ini hanya diberi rating 8,0/10 saja.

Nampaknya cerita yang kurang greget jadi penyebabnya. Lee Jung-Shin sebagai penulis scenario hanya menjadikan pabrik bir sebagai latar belakang, gak mau mengeksplor konflik di dalamnya, seperti gagal panen hop, kerusakan mesin yang bikin gagal produksi dan lainnya.

maria-g-soemitro.com

Writernim malah berputar-putar menyajikan konflik yang gak penting, seperti kisah cinta karyawan Pabrik Bir Uilhan yang diunggah seorang YouTuber, serta kisah konflik lainnya. Kisah yang gak ngaruh dengan keseluruhan drama, dihapus pun gak masalah.

Penyajian dan penyelesaian konflik pun terasa tanggung. Tiba-tiba muncul kemudian menghilang begitu saja. 

Untunglah drama ini digawangi sutradara Park Sun-Ho yang sukses membesut drama Korea Business Proposal, drama Korea  Suspicious Partner (yang diperankan Ji Chang-Wook - Nam Ji-Hyun dan berhasil membuat banyak insan susah move on), dan lainnya.

Jadi recommended gak nih drama?

Recommended dong, selain drama ini sweet banget, penonton juga bakal tahu proses bikin bir, walau hanya sekilas.

Baca juga:

When The Phone Rings, Kisah Cinta Pernikahan Politik

Business Proposal, Jodoh tak Mungkin Tertukar?

maria-g-soemitro.com

si cantik Kim Se Jeong



Profile

Drama: Brewing Love / Drunken Romance (literal title)

Revised romanization: Chwihaneun Romance

Hangul: 취하는 로맨스

Director: Park Sun-Ho

Writer: Lee Jung-Shin

Network: ENA, Genie TV

Episodes: 12

Release Date: November 4 - December 10, 2024

Runtime: Monday & Tuesday 22:00

Genre: Romantic-Comedy

Language: Korean

Country: South Korea

4 comments

  1. Aku suka banget Sejong di The Uncanny Counter. Dia cantik banget dengan rambut ikal seperti itu, terus cocok memerankan karakter Do Ha-na yang cakep tapi jago duel.

    Kopi juga pahit tapi tetep banyak yang suka, hehe. Sebenernya bir yang enak nggak cuma ada pahit, tapi ada rasa lainnya yang membuatnya nikmat. Apalagi, bir itu menghangatkan, cocok buat negara 4 musim yang hawanya dingin merasuk tulang.

    ReplyDelete
  2. Wah sayang ya, coba kalau pabrik bir-nya tidak hanya sebagai latar belakang saja, tapi dieksplor secara detil juga, seperti kebayakan drama Korea lainnya, penonton bakal jatuh cinta dan tinggi deh rating-nya

    ReplyDelete
  3. Proses bikin bir yang gak di-explore lebih dalam lagi itu apakah karena sebuah ketentuan dan syarat tayangan ya kak? Kok aku jadi kepikiran gitu hehe. Tapi memang bakal lebih seru sih kalau bisa bahasan teknis seputar bir itu bisa lebih deep. Menarik soalnya.

    ReplyDelete
  4. Aku malah suka film barat yang tentang pabrik anggur, kaya ngejelasin tentang sejarah pabrik anggur pertama gitu. Lupa judulnya

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung dan memberi komentar
Mohon menggunakan akun Google ya, agar tidak berpotensi broken link
Salam hangat