Black Out, Tentang Korban Salah Tangkap
“Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga” Peribahasa ini nampaknya cocok dengan kondisi terkini kasus kematian sepasang kekasi: Eki dan Vina Cirebon.
Delapan tahun silam, tepatnya 27 Agustus 2016, Eki dan Vina ditemukan tewas di flyover Talun, Cirebon. Kala itu kepolisian melaporkan kematian Eki dan Vina akibat kecelakaan lalu lintas.
Anehnya, beberapa hari kemudian, dipicu seseorang bernama Linda yang mengaku kerasukan arwah Vina dan bercerita Vina telah mengalami pemerkosaan dan pembunuhan, Iptu Rudiana ayah Eki yang kebetulan adalah Kanit Narkoba di Polres Cirebon menangkap belasan orang yang kebetulan sedang berkumpul di depan SMPN 11 Cirebon.
Berbagai macam penyiksaan dilakukan terhadap mereka, seperti dipukul, kelopak mata dan kemaluan dibalsem, kelopak mata dan telinga di staples, disuruh minum air kencing, hingga akhirnya 8 orang mengaku dan dijebloskan ke dalam penjara. Tujuh (7) orang dihukum seumur hidup dan satu (1) orang telah bebas karena masih di bawah umur.
Kini, 8 tahun kemudian, seiring kemajuan digital dan munculnya film “Vina, Sebelum Tujuh Hari” terungkap bahwa pembunuhan dan rudapaksa terhadap Vina hanya akal-akalan/rekayasa Rudiana, karena itu sejumlah pengacara yang bergabung dalam Peradi turun gunung untuk mengajukan PK (Peninjauan Kembali)
Keputusan MA atas PK memang belum turun, tapi saya yakin ke-8 orang tersebut tidak bersalah. Alasannya banyak kebohongan yang akhirnya terkuak, seperti:
8 orang terpidana yang dituduh anggota geng motor ternyata adalah kuli bangunan yang beberapa orang diantaranya tidak bisa mengendarai sepeda motor dan tidak punya sepeda motor.
Celana dalam Vina tetap rapi terpasang, termasuk pembalut yang dipakai karena kebetulan Vina sedang menstruasi
Serta kesaksian Mega dan Widi, teman-teman Vina yang punya bukti percakapan pada waktu kematian, atau beberapa menit sebelum dan sesudah ditetapkannya waktu pembunuhan.
Huhuhu … saya sedang menyimak kasus Vina Cirebon ketika tayang drama Korea “Black Out” dan ternyata sama-sama berkisah tentang rekayasa kasus pidana. Tokoh dalam drama ini dikorbankan sebagai pelaku pembunuhan dan dijebloskan ke balik jeruji besi selama 10 tahun.
Rame mana? Sama-sama rame, bedanya drama Korea Black Out hanyalah fiksi sehingga penulis scenario bisa mewarnainya dengan kisah cinta, sosok yang bucin, intrik politik dan lainnya, untuk menarik minat penonton yang semakin sulit dirayu.
Baca juga
The Bequeathed, Akhir Sengketa Tanah Kuburan
Blood Free, Tentang Impian Hidup Abadi
Byun Yo-Han sebagai Ko Jung-Woo
“Kamu terlalu bersinar,” kata Choi Na-Kyeom. Ya, akibat terlalu bersinar, teman laki-laki Ko Jung-Woo mencemburuinya, sedangkan teman perempuan diam-diam naksir, bahkan Choi Na-Kyeom mencintai sampai level posesif pada Ko Jung-Woo.
Bagaimana tidak, di sekolah lanjutan di Desa Mucheon, Ko Jung-Woo paling menonjol. Wajahnya tampan, tubuhnya atletis, otaknya pun encer. Gak heran Ko Jung-Woo sering terpilih menjadi ketua kelas.
Berkat kepopulerannya, Ko Jung-Woo berhasil menaklukan cinta Park Da-Eun, perempuan cantik yang baru pindah ke Desa Mucheon.
Walau demikian, Ko Jung-Woo tetap rendah hati. Dia juga sangat dermawan. , Ko Jung-Woo kerap membayari uang makan siang dan kebutuhan sekolah Sim Bo-Young, korban KDRT dan satu-satunya perempuan dari 5 sekawan, julukan untuk Ko Jung-Woo dan kawan-kawan yang selalu runtang runtung bersama serta berkumpul di bangunan gudang milik keluarga Ko Jung-Woo juga menyediakan bangunan gudang milik keluarga sebagai base camp 5 sekawan.
Ko Jung-Woo memang anak orang kaya. Saking kayanya, ketika orangtua siswa lain sedang bersimbah keringat mencari sesuap nasi, orangtua Ko Jung-Woo jalan-jalan ke luar negeri.
Jomplangnya kondisi Ko Jung-Woo dengan teman-temannya tak pelak menimbulkan kecemburuan. Bertambah julid sewaktu ayah Ko Jung-Woo membelikan mobil sebagai hadiah berhasil diterima di fakultas kedokteran.
Ko Jun sebagai No Sang-Cheol
Baru dimutasi dari Seoul ke Mucheon Police Station, No Sang-Cheol punya kisah sedih. Istrinya dibunuh pada hari pernikahan mereka. Akibatnya No Sang-Cheol kerap bersikap ugal-ugalan dan marah pada pelaku pembunuhan.
Termasuk ketika bertemu untuk pertama kalinya dengan Ko Jung-Woo yang baru bebas dari penjara dalam kasus pembunuhan 2 orang gadis, teman sekolahnya.
Sinopsis Drama Korea Black Out
Bukan salah Ko Jung-Woo menjadi anak yang paling menonjol di Desa Mucheon, termasuk diantara 5 sekawan, julukan yang diberikan pada 4 siswa ( Ko Jung-Woo, Yang Byeong-Moo, Shin Min-Soo, dan Hyun Geon-Oh) serta 1 siswi (Sim Bo-Young) yang selalu runtang runtung bersama. Sejak kecil mereka tumbuh bersama di Desa Mucheon, dan belajar di sekolah yang sama.
Di antara mereka, Ko Jung-Woo paling menonjol. Tidak saja dalam bidang akademis, hingga Ko Jung-Woo kerap menjadi ketua kelas. Ko Jung-Woo juga sangat baik hati. Dia membela Hyun Su-O dari bullying, ketika kembarannya, Hyun Geon-Oh diam ketakutan.
Namun yang paling membuat teman-teman Ko Jung-Woo julid adalah kekayaannya. Ketika orangtua teman-temannya berpeluh keringat mencari sesuap nasi, orangtua Ko Jung-Woo piknik ke luar negeri. Orangtuanya juga dengan enteng membelikan sebuah mobil, sewaktu Ko Jung-Woo berhasil diterima di fakultas kedokteran.
Bahkan Ko Jung-Woo berhasil memacari Park Da-Eun, gadis tercantik Desa Mucheon.
Peristiwa tragis terjadi kala Ko Jung-Woo sedang galau pada sang pacar. Alih-alih bergabung dengan teman-temannya di gudang Jerami milik keluarga Ko Jung-Woo, seperti biasanya, dia malah minum-minum sendirian di rumah.
Di gudang Jerami, terpicu ucapan Sim Bo-Young yang meremehkan, Yang Byeong-Moo dan Shin Min-Soo memperkosa gadis tersebut. Kedatangan Hyun Geon-Oh membuat Sim Bo-Young ketakutan, dia lari dan terjungkal dari ketinggian.
Mengira Sim Bo-Young tewas, Hyun Geon-Oh menelepon ayahnya,
Anehnya, bukannya membawa ke rumah sakit, ketiga ayah (Yang Byeong-Moo, Shin Min-Soo dan Hyun Geon-Oh) malah membuang tubuh Sim Bo-Young ke lubang air di Desa Cheonsu, dengan menggunakan mobil milik Ko Jung-Woo.
Yang paling bejat, kejahatan mereka justru ditimpakan pada Ko Jung-Woo yang sedang tak sadarkan diri di rumahnya.
Beberapa bukti pembunuhan tiba-tiba muncul di sekitar rumah Ko Jung-Woo, seperti sepatu olah raga dan kunci inggris berlumuran darah Park Da-Eun.
Ko Jung-Woo tentu saja bingung. Sepatu olahraga yang dimaksud adalah hadiah orangtuanya yang tidak pernah dipakai karena kekecilan.
Namun Ko Jung-Woo tak berkutik. Akibat minum-minum, Ko Jung-Woo mengalami black out. Demikian pula kedua orangtuanya, sebagai anggota masyarakat yang awam hukum, keluarganya pasrah saja kala ayah Hyun Geon-Oh yang kebetulan anggota kepolisian menasehati Ko Jung-Woo untuk mengaku agar bisa mendapat keringanan hukuman, dari 20 tahun menjadi 10 tahun.
Sepuluh tahun kemudian, Ko Jung-Woo bebas. Dia mendapati ibunya kini hidup dengan ngenes. Pasca ayah Ko Jung-Woo meninggal, sang ibu menjual resto mereka, Mucheon Garden dan menjadi pelayan dapur.
Darah Ko Jung-Woo mendidih melihat sang ibu dihina-dina oleh para orangtua teman-temannya dari 5 sekawan. Cemoohan sebagai pembunuh dan orangtua pembunuh membayangi Ko Jung-Woo dan ibunya.
Ko Jung-Woo bertekad membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah.
Review Drama Korea Black Out
“Pembunuhnya Ko Jung-Woo … pembunuhnya Ko Jung-Woo…..” gumam ketua team kepolisian, detektif Kim Hee-Do.
Pembenaran untuk menyangkal hati nurani, kerap dilakukan orang. Seperti dalam kasus drama Korea Black Out, detektif Kim Hee-Do tahu ada yang salah, dia merekayasa bukti pembunuhan yang menjebloskan Ko Jung-Woo ke balik jeruji besi. Untuk meyakini diri, dia melakukan pembenaran dengan berulangkali bergumam Ko Jung-Woo adalah pembunuhnya.
Tragedy kemanusiaan lainnya terjadi sewaktu seseorang merasa bersalah, alih-alih tobat, dia malah melampiaskan pada orang lain. Dalam drama ini terjadi pada ayah Sim Bo-Young yang sering melakukan KDRT pada anak gadisnya. Ketika Sim Bo-Young tewas, dia bertekad membunuh Ko Jung-Woo yang didakwa sebagai pelaku.
Selain dua kasus kemanusiaan di atas, kerap terjadi rekayasa kasus seperti dalam drama Korea Black Out. Contoh yang terbaru adalah kasus Vina Cirebon serta Jessica dalam kasus Kopi Sianida.
Orang yang merekayasa kasus tak peduli nasib orang yang jadi korban rekayasa kasus, diantaranya kehilangan kemerdekaannya, serta mendapat stigma sebagai pembunuh selama hidupnya.
Kamu itu serangga
Kamu bukan manusia
Saya mencoba mengesampingkan judul drama “black out” yang artinya kehilangan kesadaran akibat minum alcohol. Tanpa black out-pun, setiap orang bisa terkena rekayasa kasus pidana.
Penulis naskah drama Korea Black Out menyusun kisah dengan runut dan menarik. Dia seperti menyebar puzzle tentang pembunuhan 2 orang gadis, kemudian merangkai kembali melalui sudut pandang orang yang dikorbankan sebagai pelaku.
Selain susunan puzzle yang rapi, penonton juga disajikan plot twist yang bikin penonton terpana, sekaligus penasaran menunggu episode selanjutnya.
Nampaknya writernim sukses menerjemahkan novel "Snow White Must Die" by German writer Nele Neuhaus (published 2010) dan memvisualisasikan dalam drama Korea Black Out. Terbukti AGB Nielson melaporkan rating drama Korea Black Out di awal episode hanya 2.8%, meningkat menjadi 8.7% di episode 11, dan 7.9% di episode ke 12, mengingat sekarang drama Korea makin susah meraup rating tinggi.
Dan makin bertambah seru di episode akhir. Bikin penasaran, walau sebagian besar gambar puzzle telah terbentuk.
Baca juga:
Through the Darkness, Tentang Criminal Profiler Penggemar Permen
One Ordinary Day, Gara-gara Berada di Tempat dan Waktu yang Salah
Profile
Drama: Black Out
Revised romanization: Baekseolgongjooege Jookeumeul - Black Out
Hangul: 백설공주에게 죽음을-Black Out
Director: Byun Young-Joo
Writer: Nele Neuhaus (novel), Seo Joo-Yeon
Network: MBC
Episodes: 14
Release Date: August 16 - October 4, 2024
Runtime: Friday & Saturday 21:50
Genre: Crime / Thriller
Language: Korean
Country: South Korea
Saking njelimetnya kasus vina dari yang awalnya aku ngikutin sampe akhirnya aku nyerah, hanya dengar dari berita2 saja. Dan sekarang juga ngga au gimana endingnya.
ReplyDeleteSyukurnya aku ngga suka film horor, jadi filmnya ngga nonton...
Tapi kalau film2 detektif sih masih suka,,,,
Saking njelimetnya kasus vina dari yang awalnya aku ngikutin sampe akhirnya aku nyerah, hanya dengar dari berita2 saja. Dan sekarang juga ngga au gimana endingnya.
ReplyDeleteSyukurnya aku ngga suka film horor, jadi filmnya ngga nonton...
Tapi kalau film2 detektif sih masih suka,,,,
Btw, sebenernya timelinenya itu penangkapan dulu baru Linda kerasukan. Soal drama Blackout ini, aku jadi tertarik pengen mengikuti karena kayanya banyak intrik, ya
ReplyDeleteDebatable sih kak. Kalo menurut kakaknya Vina, pemicunya adalah kerasukan Linda
DeleteMarlina (kakak Vina) kemudian membawa hasil rekaman kerasukannya Linda ke Iptu Rudiana yang kemudian menangkap 11 orang
Selalu suka baca review drakor atau drachin di blog keren ini. Kok bisa si Ambu mbahas Black Out ke kasusnya Vina. Nemu aja ya kasus real yang relate. Jadi bikin pembaca penasaran nih... Walau aku bukan penggemar drakor, tapi suka banget baca review drakor. Lumayan, bisa nyambung kalau ngobrol sama isteri atau anak ragilku, hehehe...
ReplyDeletePingiiin nonton, baca sinopsisnya aja bikin penasaran. Kasian banget sih jadi Ko Jung-Woo, kehidupan bebasnya terenggut karena fitnah 'salah tangkap itu' dan memutar balikan kehidupan keluarga yg sebelumnya begitu sempurna. Mesti masuk wish list sih ini
ReplyDeleteOrang yang hatinya sudah diliputi sifat iblis memang tidak mungkin memikirkan bagaimana sengsaranya orang yang dia fitnah, alih² tobat, yang ada pasti membuat kesalahan lain untuk terus menutupi kesalahannya sebelumnya itu.
ReplyDeleteMungkin buat saya yg muslim, hanya bisa memasrahkan semuanya kepada Tuhan YME. Berharap segera ada keadilan dan katma untuk pelaku kejahatan
Iya, banyak yang nonton drama ini
ReplyDeleteCeritanya cukup menegangkan, tapi seru
Miris juga ya, jika di dunia nyata banyak juga korban salah tangkap
keknya si Ko Jun ini kalau berakting ugal-ugalan kenapa malah keren, eh, wkwkwk.
ReplyDeletesepertinya jalan ceritanya menarik juga.
btw, besok berarti episode terakhirnya ya Ambu?
Saya kok mendadak jadi inget dengan kasus Dietje x Pakde. Sebuah kejahatan tersembunyi yang pelan2 menjadi rahasia umum. Pakde harus menjadi "tamu" hotel prodeo karena kejahatan orang lain yang ditimpakan kepadanya. Mungkin garis merahnya sama dengan Black Out ini ya Mbak. Jadi korban fitnah dan konspirasi sebuah pihak atau beberapa orang yang membuat hidup orang lain menderita.
ReplyDeleteWah, drakor ini benar-benar membuka mata soal isu korban salah tangkap yang ternyata masih sering terjadi. Emang sih, kadang kita nggak sadar betapa sistem hukum bisa bikin orang-orang tak bersalah jadi korban. Yang bikin greget, kasus kayak gini bisa terjadi sama siapa aja. Jadi kayaknya penting banget kita lebih peka sama isu-isu kayak gini, biar suara kita bisa bantu dorong perubahan di sistem yang ada. Nice insight, dari sebuah film ya.
ReplyDeleteNgeri ya sama yang namanya rekayasa kasus. Udahlah bersalah masih juga buat kesalahan lain dengan menjadikan orang lain kambing hitam. Sakit jiwa gak sih orang-orang kayak gitu?
ReplyDeleteMauu mauu... mau mulai nonton dramanya akang Byun Yo-Han.
ReplyDeleteAku suka banget sama ci akang teh sejak Mr. Sunshine. Berasa "Wah, doi sih bisa jadi aktor besar nih.." Hanya saja mungkin mulainya rada telat yaah..
Tapi seneng kalo doi dapet tantangan akting berbagai macam karakter.