Blood Free, Tentang Impian Hidup Abadi
Dunia pernah dikejutkan dengan ulah dr Panayiotis Zavos, seorang ilmuwan asal Amerika Serikat yang mengaku berhasil mengkloning 14 embrio manusia, 11 di antaranya sudah ditanam di rahim empat orang wanita.
Sayang, karena larangan praktek kloning, tidak diketahui lokasi dia mengkloning. Publik hanya bisa berspekulasi Zavos melakukannya di Kentucky, Amerika Serikat, Timur Tengah atau Siprus tempat dia lahir.
Penelitian bioteknologi yang berkembang dari masa ke masa, memang kerap menjadi kontroversi. Tujuannya dianggap bertentangan dengan moral agama.
Seperti kloning manusia yang haram menurut agama Islam karena bertentangan dengan syariat islam. Demikian juga dalam agama Katolik, Paus Johanes Paulus II menyatakan kloning merendahkan martabat dan nilai pribadi manusia
Sebetulnya, walaupun kloning dilarang, praktik memperpanjang keberadaan manusia di bumi, berlangsung dengan cara yang halus, tidak ekstrem. Salah satunya adalah proses pengobatan kanker dan perawatan kecantikan dengan stem cell.
Stem cell, atau sel punca, adalah sel biologis yang belum berdiferensiasi dan memiliki potensi untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda di dalam tubuh.
Sederhananya, ke dalam tubuh yang rusak akibat kemoterapi atau penuaan, dimasukkan sel punca yang bertugas untuk menggantikannya. Sel punca pembentuk darah tumbuh menjadi berbagai jenis sel darah, seperti sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit, dan seterusnya.
Penjelasannya tentu lebih rumit ya?
Ingatan akan bioteknologi yang perkembangannya merayap ini muncul sewaktu menonton drama Korea “Blood Free” . drama ini berkisah tentang keberhasilan bioteknologi menghasilkan pangan manusia, organ manusia serta produk lain yang tak mungkin diterima abad kini, kala teknologi dan agama belum “temenan”.
Gimana keseruan drama yang dibintangi aktor/aktris papan atas, Han Hyo-Joo dan Ju Ji-Hoon ini? Yuk kita bahas.
Baca juga:
Trolley (Drama Korea), Tragedi Buah Simalakama
The Bequeathed, Akhir Sengketa Tanah Kuburan
Ju Ji-Hoon sebagai Woo Chae-Woon
Orang menginvestasikan uang pada teknologi
Untuk membunuh
Lulusan pendidikan militer terbaik, Woo Chae-Woon pernah bertugas mengawal mantan Presiden Lee Mun-Gyu ke pertemuan AZORAN yang berakhir naas. Mendadak bom meledak, akibatnya kedua belah kaki Lee Mun-Gyu diamputasi dan sang presiden harus mengundurkan diri.
Atas permintaan mantan Presiden Lee Mun-Gyu pula, Woo Chae-Woon bersedia disusupkan ke Blood Free dan bertugas sebagai bodyguard Yun Ja-Yu untuk mengetahui otak pengeboman di AZORAN.
Han Hyo-Joo sebagai Yun Ja-Yu
32 trilun won, jumlah yang sungguh menggiurkan.
Dan 32 triliun won ditawarkan Seonu Geun, pemilik Dorson Grup pada Yun Ja-Yu selaku CEO Blood Free (BF). Jumlah yang kecil saja buat Seonu Geun, sangat besar bagi Yun Ja-Yu.
Namun Yun Ja-Yu bergeming. BF merupakan perusahaan bioteknologi impiannya. Selama 20 tahun, Yun Ja-Yu merintis perusahaan tersebut untuk mewujudkan impian menghadirkan pangan dan sandang tanpa membunuh hewan dan merusak hutan.
Walau dalam perjalanannya, Yun Ja-Yu mendapat perlawanan keras dari para peternak dan petani yang merasa nafkah hidupnya terancam dengan kehadiran BF.
Setiap gerak Yun Ja-Yu juga tak lepas dari mata elang para penguasa yang ingin mencaplok BF demi keuntungan pribadi.
Synopsis drama Korea Blood Free
Jika ada teknologi untuk membunuh
Berarti ada teknologi untuk menyelamatkan manusia
Demikian jawaban Yun Ja-Yu terhadap sikap skeptis body guardnya, Woo Chae-Woon tentang peralatan perang yang diproduksi untuk membunuh.
Dan Yun Ja-Yu bersama kawan-kawannya memang berambisi mengembangkan bioteknologi, untuk menghilangkan praktik membunuh hewan hanya untuk diambil daging dan bulu-nya.
Tak kurang 20 tahun Yun Ja-Yu melakukan penelitian bersama teamnya, serta akhirnya berproduksi, Perusahaan Blood Free (BF) sukses memasok kebutuhan pasar, berbagai macam daging ternak, hewan laut, dan yang tengah dirintis adalah organ manusia,
Kesempatan menggunakan organ manusia hasil budi daya, datang ketika Woo Chae-Woon mengalami serangan musuh tak dikenal. Luka yang dialami Woo Chae-Woon sangat fatal, dia hampir kehabisan darah dan ototnya rusak. Berkat transfusi darah dan transplantasi organ hasil budi daya BF, nyawa Woo Chae-Woon tertolong, bahkan pulih dengan cepat.
Keberhasilan pertama BF dalam menyelamatkan nyawa manusia ini menjadi hal yang sangat disyukuri oleh Yun Ja-Yu dan teamnya, sekaligus mengundang musuh semakin nekad.
Musuh yang ingin menguasai BF itu adalah Seonu Geun, pemilik Dorson Grup yang juga merupakan mantan menantu presiden terdahulu, Lee Mun-Gyu, serta ayah dari perdana menteri yang tengah berkuasa, Seonu Jae.
Seonu Geun ingin hidup selama 10.000 tahun, sedangkan anaknya, Seonu Jae, ingin punya kekuatan super hero seperti yang dimiliki Woo Chae-Woon, sesudah operasi.
Keduanya menggunakan berbagai cara, mulai dari membujuk Yun Ja-Yu untuk menjual perusahaannya dengan nilai fantastis, menyusup dan mengendalikan tangan kanan Yun Ja-Yu, hingga menggunakan pembunuh bayaran untuk mengambil nyawa Yun Ja-Yu dan pengawalnya, Woo Chae-Woon.
Review drama Korea Blood Free
Jang Yeongsil ….sana nyuci baju!
Hihihi rasanya pengen punya smart assistant bernama Jang Yeongsil yang dikisahkan dalam drama Korea Blood Free, bisa melakukan apa pun. Tentu saja bukan pekerjaan sepele seperti nyuci baju, tapi membuka file yang dibutuhkan, serta aktivitas lain, mirip artificial intelligence (AI) yang telah kita kenal.
Bedanya AI seperti ChatGPT dan Copilot masih terbatas, beda dengan Jang Yeongsil yang dibenamkan dalam smartphone, pemiliknya cukup memberi perintah dengan bersuara dan nyuruh ini itu, termasuk membuka dan menutup bagian bangunan tertentu.
Drama Korea Blood Free emang mind blowing banget. Ditulis oleh Lee Soo-Yeon yang nampaknya spesialis drama Korea bergenre thriller seperti drama Korea Stranger, penonton diajak untuk berimajinasi di luar batas normal.
Dengan adanya penelitian kloning bertahun silam (yang mengalami pelarangan) dan kini, teknologi sel punca terus berkembang, bukan tak mungkin imajinasi menciptakan mahluk hidup bakal terwujud.
Walau bertentangan dengan hukum alam, tentunya. Tapi manusia senengnya kan gitu. Nyrempet-nyrempet bahaya, dan melanggar peraturan.
Rating 8,0 drama Korea Blood Free di Mydramalist, menurut saya terlalu rendah. Paling tidak 8, 5 atau 9,0. Karena secara keseluruhan bagus.
Chemistry Ju Ji-Hoon dan Han Hyo-Joo yang punya jam terbang tinggi, bahkan Han Hyo-Joo yang didapuk sebagai Chungmuro's Blue Chip, mampu menampilkan karakter yang kuat.
Visual sinematografinya memukau. Setiap adegan dibuat dengan cermat untuk menangkap esensi cerita dan membangkitkan emosi penonton.
Drama Korea Blood Free hanya 10 episode, emang jadi tantangan sih ya? Namun writernim berhasil merangkai kisah yang cukup rumit menjadi alur yang nyaman. Walau terasa padat banget, gak bisa meleng dikit, harus mantengin dari awal hingga akhir.
Dannn … ditunggu season 2 -nya. Karena penasaran banget! kedua pemeran utama berakhir di meja operasi, hiks!
Baca juga:
Tomorrow, Kisah-kisah Orang Nyesel Bunuh Diri!
Vigilante, Takut Darah? Jangan Nonton!
Profile
Drama: Blood Free (English title) / Dominant Species (literal title)
Revised romanization: Jibaejong
Hangul: 지배종
Director: Park Cheol-Hwan
Writer: Lee Soo-Yeon
Network: Disney+
Episodes: 10
Release Date: April 10, 2024 --
Genre: Suspense / Thriller
Language: Korean
Country: South Korea
Keren banget kayanya drakor ini. Jadi pengen nonton. Cari ah. Terima kasih rekomendasinya
ReplyDeleteSegala sesuatu dalam hidup ini memang bagai 2 sisi mata uang koin. Termasuk teknologi. Kalau ada teknologi yang merusak manusia, pasti ada tekologi yang bisa menyelamatkan manusia. Dan 10 episode ini termasuk singkat dan pastinya padat ya, Mbak. Eh, ternyata harus lanjut ke saeson 2 lagi.
ReplyDeleteAku baru mau nonton Blood Free tapi masih maju mundur. Takut ill feel aja sih...
ReplyDeleteMungkin gara-gara thrilllernya aja...
Ternyata memang mind blowing yah. Belum kebayang sih makan daging palsu gitu.
Soalnya kebiasaan engga ada daging, yawda tahu-tempe aja...hehe...
Aku pengen juga dong punya asisten kayak Jang Yeongsil, hehe... bisa mempermudah beberapa pekerjaan (atau malah membuat malas ya?).
ReplyDeleteLama bgt ga liat aktingnya
ReplyDeleteWoo Chae Woon. Di drama
Blood Free ini cukup jadi tantangan utk perannya, karena tiap karakter-karakter yang ada terbilang kompleks.
Genre thriller dengan alur cerita penuh misteri
Canggih bener ya! Tapi menarik membayangkan hutan tak perlu rusak, tak ada binatang yang dibunuh. Dalam skala tertentu pastinya, biar siklus kehidupan tetap berjalan.
ReplyDeleteBtw si kloning manusia itu kelanjutannya gimana, ya? Dulu heboh sekali.
Manusia senengnya nyerempet bahaya dan melanggar aturan. Satu lagi, Ambu. Makin dilarang, makin tertantang. Mungkin rasa tertantang itu juga ya yang ada di benak segelintir ilmuwan sehingga membuat kloningan dll yang melawan hukum alam.
ReplyDeleteWaah.. menantikan Blood Free S2 nih Ambu..
ReplyDeleteKayaknya minim tahun depan yaa.. Karena tayangnya di Disney, aku kudu perpanjangan lagi nih.. demi menantikan akang Ju Ji-hoon yang ganteng selalu.
**uhhuuk... Ambu keselek baca komenan aku.
Sering baca review Ambu tentang drama dengan episode buanyak, sekarang cuman 10, jadi aneh Ambu, wakakakaka.
ReplyDeleteBtw, sering banget nih tema tentang manusia yang menginginkan hidup secara abadi. Kayaknya orang-orang yang pengen hidup abadi itu harus nonton film China, biasanya hidup abadi itu adalah sebuah hukuman.
Karena harus merasakan kehilangan orang yang dicintai berulang kali, dan merasakan kesedihan dunia tanpa akhir
Makasih Ambu rekomendasinya, jadi pengen nonton setelah baca sinopsisnya.. Semoga teknologi seperti ini bisa diadopsi juga
ReplyDeleteMakin canggih aja ceritanya Korea ini. Kaya ide. Suka sama quote nya jika ada teknologi untuk membunuh manusia, berarti ada juga teknologi untuk menyelamatkan manusia. Idenya itu loh kok ada aja sih thanks drakor. Selalu suka sama cerita ceritanya
ReplyDelete