Intermittent Fasting, Amankah untuk Anak-anak?

    
maria-g-soemitro.com

Intermittent Fasting, Amankah untuk Anak-anak?

Punya channel favorit? Pasti punya banyak ya? Demikian pula saya. Salah satunya,  channel YouTube “Dunia Ade Rai”.  Dari namanya udah ketebak kan?  Channel ini milik Ade Rai, binaragawan yang tidak hanya sukses di kancah nasional, juga internasional.

Uniknya, Ade Rai baru meramaikan media sosial, khususnya YouTube, setelah pandemi Covid-19 memaksa aktivitas sasana gym/fitness-nya harus ditutup. Bermodalkan papan tulis kertas, bersama asistennya, Ade Rai pun berbagi cara hidup sehat.

Yang paling menarik adalah dukungan Ade Rai agar kaum usia “senior” jangan malas menjaga kesehatan tubuh dengan berolah raga, khususnya latihan beban dan intermittent fasting.

Anjuran ini sangat berbeda dengan pemilik channel ber-niche kesehatan lainnya. Mereka membuat konten tentang work-out dan makanan sehat, yang lebih umum atau ditujukan bagi kaum muda.

Mungkin, Ade Rai di usianya yang menginjak 53 tahun pada tahun 2023 paham banget kebutuhan manula. Gak heran dia pede habis!

Baca juga

Anak Alergi? Ini Cara Cerdas Mengatasinya!

Anak Rewel? Deteksi Penyebabnya dengan Allergy Tummy Checker

Daftar Isi:

  • Seruan Ade Rai untuk Kaum Usia “Senior”
  • Autofagi, Target dari Intermittent Fasting
  • Tentang Obsessive Corbuzier’s Diet (OCD)
  • Intermittent Fasting, Apakah Aman untuk Anak-anak?

Khusus intermittent fasting, Ade Rai gak hanya membahas tentang caranya, juga manfaatnya. Termasuk menyentil kemalasan kaum senior dengan berlindung dalam pembenaran.

Sebetulnya, apa sih yang dimaksud dengan intermittent fasting?

Intermittent fasting (IF) adalah pengaturan pola makan dengan cara berpuasa, dan menggunakan jeda waktu untuk bisa mengonsumsi makanan. Jeda waktu ini lebih dikenal dengan jendela makan, yaitu lamanya waktu yang diperbolehkan untuk makan.

Healthline menggunakan kalimat yang lebih sederhana, yaitu:

Intermittent fasting adalah pola makan yang terbagi ke dalam dua periode, yakni puasa dan makan. Intermittent fasting tak menentukan makanan apa saja yang harus dikonsumsi, melainkan kapan seseorang harus makan.

Apa bedanya dengan puasa umat Islam?

Pastinya beda. Dalam intermittent fasting, selama berpuasa pelaku diperbolehkan minum air putih atau minuman nol kalori lainnya. Hal ini dibutuhkan supaya kebutuhan elektrolit, sodium, dan potasium klorida pada tubuh, bisa tercukupi.

Pelaku juga bisa menentukan lama berpuasa. Misalnya untuk pemula puasa 14 jam saja. Setelah terbiasa meningkat jadi 16 jam, bahkan 20 jam setiap harinya. Sesuai target intermittent fasting, yaitu kondisi autofagi (autophagy).

  

maria-g-soemitro.com

Autofagi, Target dari Intermittent Fasting

Dikutip dari halodoc.com,

Autofagi (autophagy) merupakan proses detoks yang berlangsung alami, kala tubuh membuang sel yang rusak dan tidak berfungsi, sekaligus meregenerasi dengan sel-sel baru yang sehat.

Proses autofagi akan berlangsung lebih cepat ketika sedang berpuasa. Karena itulah, jika pemilik tubuh ingin membuang racun penyebab penyakit, sekaligus menjaga organ tubuh agar tetap berfungsi dengan baik, dianjurkan untuk melakukan intermitten fasting.

Secara spesifik, Mark Mattson, seorang neuroscientist Johns Hopkins yang telah melakukan penelitian tentang autophagy, menjelaskan kondisi tubuh yang telah berjam-jam tanpa makanan, akan menghabiskan simpanan gulanya dan mulai membakar lemak. 

Mattson menyebut proses ini sebagai pergantian metabolisme (metabolic switching). Sedangkan Ade Rai dengan cara sederhana. Auto = sendiri , Phagy = makan/membersihkan/cleaning. Maka autophagy adalah kondisi tubuh yang melakukan adaptasi selama berpuasa dengan “makan sel lemak”nya.

   

maria-g-soemitro.com

Tentang Obsessive Corbuzier’s Diet (OCD)

Tentang OCD atau Obsessive Corbuzier’s Diet sebetulnya malah baru saya baca setelah 2 bulan melakukan intermitten fasting. Diawali berpuasa 12 jam, diteruskan 14 jam, sekarang saya terbiasa 18 jam, atau hanya mempunyai jendela makan selama 6 jam.

Hasil searching mengatakan bahwa OCD yang diklaim sebagai cara dietnya Deddy Corbuzier ini sebetulnya merupakan bagian dari intermittent fasting. Konsepnya sama, sang mantan pesulap hanya menguraikan agar mudah dilakukan.

Dalam bukunya, Deddy menulis anjuran 4 jendela makan, yaitu:

1. Jendela Makan 8 Jam (16:8)

Sesudah terbiasa puasa 12 jam, kemudian 14 jam, seorang pemula bisa mulai berpuasa 16 jam, atau hanya punya jendela makan selama 8 jam. Makan/ minum apa saja yang dilarang atau diperbolehkan untuk dikonsumsi?

Saya sih bebas!

Dengan pertimbangan intermitten fasting akan menjadi gaya hidup, saya makan apa pun yang diinginkan, namun tetap memperhatikan gizi seimbang. Selain karbohidrat, saya harus mengonsumsi protein, sayur dan buah-buahan.

Pengen mie bakso? Ya makan aja. Pengen mie instant? Why not? Mie instant bisa dimasak menjadi mie ayam yang penuh gizi kan?

2. Jendela Makan 6 Jam (18:6)

Sudah terbiasa puasa 16 jam?  Nah puasa 18 jam akan menjadi lebih mudah.

Kebiasaan tidak makan pagi sangat menguntungkan saya. Sehingga ketika menutup jendela makan pada pukul 18.00, maka saya bisa berpuasa hingga pukul 12.00 esok harinya.

Ada sih hambatannya. Saya terbiasa minum kopi di pagi hari. Jadi saya menggantinya dengan teh hangat yang diberi perasan jeruk nipis.

Ternyataaa… saat nanya Om Google ketika membuat tulisan ini, air teh mengandung 1 kalori, dan air perasan jeruk nipis mengandung sekitar 11 – 20 kalori dong.

Jadi bingung nih, punya saran teman-teman?

3. Jendela Makan 4 Jam (20:4)

Belum saya coba sih ini. Karena berarti saya harus mulai berpuasa pukul 16.00 dan buka puasa pukul 12.00 esok hari nya.

Biasanya puasa hingga pukul 11.00 udah berat. Saya gak bisa mikir!  Hehehe … sementara tau sendiri, kerjaan content creator kan butuh kerja otak, bukan kerja fisik.

Mungkin nanti bisa dicoba, tapi gak berlaku setiap hari. Terkadang aja puasa 20 jam, ketika sedang sibuk dan harus wara-wiri. Sehingga jendela makannya pendek.

4. Makan Satu Kali dalam Sehari (Eat-stop-eat)

Waw, apalagi puasa 24 jam. Tapi jadi tertantang nih.

Menurut Deddy, dalam tahapan ini pelaku intermittent fasting boleh makan setelah berpuasa 24 jam, kemudian stop. Misalnya terakhir makan pukul 12 siang, maka hanya boleh makan pukul 12 siang keesokan harinya. Pasca makan dan minum, pelaku hanya boleh minum air putih atau minuman nol kalori lainnya.

Sedangkan Ade Rai memberi waktu 2 jam untuk makan dan minum, baru dilanjut puasa lagi. Jadi, jika terakhir makan pukul 12 siang, maka pukul 12 esok hari bisa makan sampai pukul 14.00. dilanjut puasa lagi.

Baik aturan Deddy Corbuzier maupun Ade Rai, sama-sama susah sih. Karena itu dianjurkan agar dilakukan 2 minggu sekali saja. Supaya tubuh gak kekurangan gizi yang malah menimbulkan masalah kesehatan lain.

Bagaimana hasilnya?

Setelah memulainya pada bulan Mei, atau sekitar 2 bulan saat tulisan ini dibuat, berat badan saya turun 5 kg. Gak fantastis seperti klaim banyak orang ya?

Penyebabnya,  saya melakukan intermittent fasting secara bertahap, yaitu membiasakan jendela makan selama 12 jam pada bulan pertama. Setelah terbiasa, saya menuju step berikutnya berpuasa 14 jam atau jendela makan 10 jam, begitu seterusnya.

Sekarang jendela makan saya 6 jam, mulai buka pukul 11.00-an dan tutup jendela pukul 17.00-an. Penutupan jendela gak ontime karena saya sering masak dulu. Bakal nyiksa jika harus nunggu teng pukul 11.00 mah 😀😀

Saya juga gak ngoyo. Bertambahnya berat badan kan gak sim salabim. Gendut terjadi melalui proses hari demi hari, bulan demi bulan, bahkan tahun demi tahun. Masa mau langsing dalam waktu singkat?

   

maria-g-soemitro.com

Intermittent Fasting, Apakah Aman untuk Anak-anak?

Anak sulung saya semasa masih anak-anak mengalami obesitas. Penyebabnya, di usia 4 tahun, sulung saya ini bareng dengan kakak ipar yang tinggal berbeda kota.

Lho kok? Hehehe kisahnya panjang. Lain waktu di tulisan yang lain ya?

Nah kakak ipar saya punya konsep anak sehat = anak gendut. Sehingga sulung saya dibiasakan makan banyak karbo, seperti 2 porsi mie instan, fried chicken dan nasi tanpa sayur mayur, dan seterusnya.

Akibatnya ketika menginjak usia remaja (dan telah gabung lagi bersama saya), dia merasa minder.  Saya hanya berani menganjurkan olah raga agar berat tubuhnya bisa turun. Gak berani mengusulkan diet.

Terkait intermittent fasting,  nampaknya sulung saya bisa diet 12 jam atau 14 jam secara periodik ya?  Hanya jendela makannya yang terbatas. Dia tetap bisa mengonsumsi makanan favoritnya.

Sayangnya, hasil  searching gak menemukan penerapan intermittent fasting pada anak-anak. Mungkin belum ada penelitiannya, ya? Dengan pertimbangan anak-anak sangat membutuhkan gizi agar dapat tumbuh kembang secara optimal.

Di lain pihak menurut WHO, masalah gizi terjadi pada balita gemuk. Suatu negara dikatakan tidak lagi memiliki masalah gizi apabila indikator balita gemuk berada di bawah 5 %. 

Sedangkan data Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa sekitar 8 % anak berusia 5-12 tahun di Indonesia mengalami obesitas. Prevalensi tertinggi obesitas di Indonesia banyak ditemukan pada anak-anak di wilayah DKI Jakarta.

Bisa dipahami sih, sejak bangun tidur anak-anak (termasuk balita) sudah dibiasakan akrab dengan smartphone. Akibatnya mereka kurang aktif beraktivitas seperti seharusnya anak-anak.

Jawaban atas pertanyaan saya, pastinya bisa dijawab dokter Taura, Dokter Spesialis Anak yang melalui blognya banyak membahas kesehatan anak, diantaranya tentang batuk kronis pada anak.

Blog dokter yang bernama lengkap Taufiqur Rahman ini kerap membuat saya terperangah, ternyata banyak banget lika-liku kesehatan anak yang tidak saya ketahui.

Jadi, jika Anda sayang anak, jangan lupa mampir ke blog-nya ya?


Baca juga:

Ini Solusi Cegah Stunting, pada Anak dengan Alergi Susu Sapi

Anak Lahir Prematur? Pahami cara Mencegah dan Mengatasinya!


34 comments

  1. Dulu aku ikutan OCDnya Deddy Ambu, lumayan berhasil BB dari 96 kg turun ke 80-an dibantu dengan olahraga juga. Tapi pandemi badan membengkak, dan sekarang aku coba IF ini. Pakai jendela 18:6. Jam makannya sama kayak Ambu, jam 12 siang dan makan malam terakhir jam 6 sore. Baru sebulan, BB sih belum signifikan nurun tapi terasa pipi tirus dan perut menipis hwhw.

    Tapi aku masih cheat di hari minggu. Sebagai gantinya Senin dan Kamis aku puasa. Jadi terakhir kali makan jam 6 sore di hari Minggu, makan lagi jam 6 sore di hari Senin. Sahur cuma minum segelas air putih.

    Untuk kebiasaan Ambu ngopi agak susah juga ya, aku sempat nanya ke temen, minum jamu boleh nggak eh ternyata mengandung kalori juga. Untungnya aku gak biasa ngopi, cuma ngeteh dan sekarang aku total setop ngeteh di pagi hari gantinya air putih hangat aja. Minum tehnya di hari Minggu pagi aja :)

    Semangat sehat, Ambu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah itu dia, saya belum stop minuman manis
      Tapi berusaha santai aja
      Dengan adanya jendela makan konsumsi minuman manis berkurang

      Delete
  2. jaman now memang banyaakkk bgt penyakit yg disebabkan sedentary dan lifestyle yg kurang sehat/ kurang gerak

    jadiii saya sepalat bgt dgn isi artikel ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, biang keroknya emang sedentary lifestyle
      Dan sebagai content creator kita termasuk penganutnya :D

      Delete
  3. Intermitten fasting ini baru saya sadari mungkin saya telah melakukannya dulu waktu kerja di luar negeri. Pernah kan saya berada dalam situasi yg tidak enak Mbu. Sedih pisan pokoknya.
    Bisa dibilang sekian lama saya hanya bisa konsumsi air saja. Padahal kerja tetap. Makan bisa dibilang susah. Tapi Alhamdulillah ya sehat saja. Bukankah kondisi demikian, makan yang jarang tapi minum mah bisa hampir sama dengan intermitten fasting? Hehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha eta mah kapaksa atuh Teh Okti
      Hasilnya malah gak bagus, karena begitu ketemu makanan jadi rakus

      Delete
  4. Mbak saya sudah melakukan fasting ala jendela makan Kak Ade dan memang turun 4 kg dalam kurun waktu 1 bulan. Lumayan sih. Tapi begitu kena gathering kantor dan kondangan langsung naik lagi. Hehehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha.....hayuk mulai lagi
      Banyak juga ya, 4 kg dalam sebulan
      Saya mah gak ngoyo, jadi hanya 1-2 kg dalam sebulan

      Delete
  5. Jendela makan 6 jam tanpa makan pagi menurut saya salah besar. kenapa? karena sarapan pagi itu sangat penting untuk meningkatkan metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi.

    Sarapan pagi juga bagus untuk mencegah pusing, memperkuat konsentrasi, mencegah flu/pilek, serta meningkatkan daya tahan tubuh (sistem imun).

    Walaupun kita diet, teteplah harus sarapan pagi. Cuma porsi dan jenis makanannya yg dikurangi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Debatable sih soal sarapan ini, karena jika merunut ritme sirkadian, di waktu pagi tubuh kita membuang sisa hasil metabolisme, sehingga sebaiknya tidak makan "makanan berat"
      Selain itu, breakfast kan artinya buka puasa, bukan sarapan pagi, jadi pelaku intermittent fasting bisa breakfast pukul 09.00 -10.00 dan stop makan mulai pukul 16.00

      Delete
    2. Oh gitu ya kak, cuma waktunya saja ya yang beda-beda. Kalo aku mah gak kuat jalani hari kalo tanpa sarapan :D hehe...

      Delete
  6. Konsepnya sama dengan puasa sebenarnya ya Mbak. Hanya IF masih bisa minum. Saya juga sudah tahunan menjalankan IF. Sekarang jeda waktu/jendela makannya 5-6 jam (saat berada di rumah). Tapi saat traveling kadang saya longgarkan hingga 8 jam. Ini juga saya imbangi dengan food combining.

    Saya rasa sistem ini bagus dipraktekkan pada anak-anak yang sudah baliqh. Karena proses tumbuh kembang mereka harus lebih dikontrol agar tidak obesitas atau mengidap penyakit tertentu yang pelan-pelan membahayakan jiwa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju mbak, terlihat banget bedanya anak yang obesitas dengan yang tidak
      Aktivitas anak obesitas cenderung lebih lambat

      Delete
  7. Saya belum pernah coba intermittent fasting...menarik juga ini secara konsepnya dalam menyehatkan tubuh juga bisa diterima. Meski baca detilnya kebayang juga susahnya. :) Tapi biar sehat kenapa enggak ya, apalagi sudah terbukti hasilnya seperti yang nampak pada Ade Rai juga Deddy Corbuzier.
    Soal 2 bulan turun 5 kg sudah sukses itu, Ambu...setuju, jika turunnya drastis kok ngeri juga secara nambah berat badan saja bertahap enggak ujug-ujug kita gemuk
    Btw, semoga makin sehat dengan pola diet barunya yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak Dian mah proporsi tubuhnya udah ideal ^^

      Delete
    2. Hehe, sekarang nambah juga Ambu, terutama karena pandemi ga kemana-mana, jadi gemoy terus susah ke ideal lagi.:D
      Btw, kalau diet, suami saya pernah terapkan diet tinggi protein/rendah karbohidrat, setahun turunnya 10 kg.
      Nah, tentang penerapan intermittent fasting pada anak-anak ini bikin penasaran mengingat anak-anak masih membutuhkan gizi untuk tumbuh kembang secara optimal.

      Delete
  8. Daku ada sakit mag. Jadinya kalau mau minum jeruk nipis pas lagi Intermittent fasting, dilakukan ya setelah makan. Ndak berani di awal hari

    ReplyDelete
    Replies
    1. pelaku intermittent fasting gak diharuskan minum jeruk kok
      Itu mah saya aja, pingin nambah vitamin di pagi hari

      Delete
  9. Waaaa dapet ilmu baru nih saya. Ade Rai keren ya ambu, berbagi ilmu soal intermittent fasting termasuk manfaatnya. Saya otw mau nyobain ah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. pelan-pelan say, mulai dari 12 jam
      Badan jadi lebih "enteng" lho

      Delete
  10. Aku baca bukunya Deddy Corbuzier, Ambu.. dan sepertinya menjadi kurang ideal kalau aku yang lakukan. Dan diet ala Dewi Hughes.
    Berharap bisa hidup sehat dan memanfaatkan Intermittent Fasting untuk jaga berat badan tubuh agar ideal dan yang paling penting adalah sesuai dengan kebutuhan tubuh juga energi yang aku butuhkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya Teh Lendy, tujuan saya untuk sehat kok. Bukan untuk kurus langsing seperti gadis belia :D

      Delete
  11. Wah, aku jadi agak tertarik dengan konsep intermittent fasting ini. Soalnya habis pandemi badan jadi membengkak lagi.

    Ambu, sekalian tanya dong. Kalau lg menjalani intermittent fasting kaya gini, olahraga yang dianjurkan itu yg santai macam jalan kaki, yoga yang ringan-ringan aja atau tetap bisa ikutan areobik di jam jam mau buka jendela? Kalau boleh, share pengalaman Ambu terkait olahraga saat menjalani intermittent fasting juga dong.

    Mksh Ambu💛

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju, kak.
      Aku juga sebenernya belum lakukan diet apapun setelah mencoba diet ala Dewi Hughes. Dan yang terasa justru ketika rutin olahraga, aku ngerasa pola makan jadi teratur sendiri.

      Semacam tubuh bisa mengukur makanan yang masuk, dibakar menjadi tenaga untuk aktivitas dan cukup. Jangan lapar mata lagi.

      Delete
  12. Aku beberapa waktu lalu nyobain IF ini dan alhamdulillah cocok, sekarang baru mau mulai IF lagi.

    ReplyDelete
  13. ternyata konsep IF dan OCD hampir sama ya ambu, tapi keduanya belum saya terapkan. rasanya kalau mau mulai kok banyak godaan, apalagi perut suka menjerit kalo kelaperan. eh ini perutnya apa mulutnya yang pengen ngunyah ya? hehehe

    ReplyDelete
  14. Kalau saya belum pernah mencoba IF ini secara mendalam, tapi kalau ketemu makan nasi setelah 12 jam sering apalagi kalau dikejar kejar DL klo ga diingatkan makan ya suka lupa hihii, semangat Ambu melakukan IFvini semoga lancar yaa

    ReplyDelete
  15. Kalo sudah terbiasa IF, nafsu makan dan kemampuan kita untuk menerima asupan juga jadi terkontrol. Berasa banget deh. Porsi makan juga tidak heboh sureboh meski kita mengkonsumsi makanan terfavorit sekalipun.

    ReplyDelete
  16. ni jadi insight baru untuk saya, Mba. Tertarik juga pengen menerapkan intermitten fasting ini karena selama Mei-Juni kemarin saya defisit kalori dan BB turun sekitar 7kg. Eh rasanya badan malah enteng, nggak ngantukan juga. Cocok kalau dilanjut dg intermitten fasting ini sih 🤩

    ReplyDelete
  17. Aku sudah hampur 6 bulan mencoba intermittent fasting ini Ambu
    Mencoba 16 : 8 klo weeken 12 : 12
    Lumayan, bb turun 10 kg meski PR nya masih banyak

    ReplyDelete
  18. konon sih intermitten fasting ini tuh bagus ya karena kaya puasa, jd melatih dan mengkondisikan tubuh kita, jd gak drastis jeda antara puasa dan makannya

    ReplyDelete
  19. Mungkin minum kopi paginya, bisa diganti dengan air putih hangat Ambu.
    Daku belum sampe yang 16 jam sih.
    Masih sekitar 12-14 jam, tapi juga belum rutin hihi

    ReplyDelete
  20. Boleh juga dicobain program IF ini ya,Mba tapi jika belum ada penelitian untuk anak-anak tentu masih ragu untuk mengikuti ya. Olahraga sepertinya lebih menyenangkan untuk anak-anak karena ada gerak olah tubuh gitu,Mba meskipun kadang anak-anak malas bergeraknya.

    ReplyDelete
  21. kak trims infonya aku baru ngeh nih dengan intermittent fasting ini sepertinya cocok dengan aku. besok aku mau coba ah

    ReplyDelete