The King's Affection (Drama Korea) Gara-Gara Kembar Buncing
Tetangga depan rumah saya mempunyai anak kembar, laki-laki dan perempuan. Lucu banget. Usianya baru 2 tahun. Bahkan ketika keduanya sedang menangis, nampak lucu dan menggemaskan.
Sayang, tidak semua orangtua bayi kembar buncing (sepasang anak kembar laki-laki dan perempuan) bisa sebahagia tetangga saya.
Di beberapa kawasan, masyarakat Bali masih percaya pada mitos sejak zaman kerajaan-kerajaan Hindu. Mereka memberlakukan sanksi adat pada pasutri yang memiliki bayi kembar buncing.
Jika pasutri dari keluarga kerajaan melahirkan bayi kembar buncing maka dipercaya akan datang anugerah dan kemakmuran di kawasan mereka tinggal.
Sebaliknya, pasutri dari keluarga jelata (Sudra/Jaba) melahirkan kembar buncing, maka kawasan mereka tinggal akan tertimpa malapetakan dan kedukaan. Mereka percaya pasutri dari golongan Sudra ini telah melakukan kesalahan dengan melahirkan bayi yang hanya boleh dilahirkan dari rahim seorang bangsawan.
Hukuman atas kesalahan tersebut adalah pengasingan selama 3 bulan di ujung desa (biasanya dekat kuburan desa). Gak hanya pasutri yang diasingkan, kedua bayinya juga ikut serta. Selama pengasingan, hanya kepala keluarga (suami) yang boleh keluar persembunyian untuk menghidupi keluarganya dengan cara meminta-minta di sekitar desa.
Setelah masa pengasingan berakhir, derita belum berakhir. Mereka harus mengadakan upacara mecaru untuk membersihkan desa. Tentu saja, dengan biaya yang tidak murah.
Gak nyangka, ada budaya semacam itu ya? Malah masih dipraktikan di Indonesia, dan pemerintah setempat tidak berdaya untuk menghentikannya.
Sehingga ketika menonton drama Korea The Kings Affection, kita tahu bahwa penulis skenario tidak mengada-ada. Pembuat komik Lee So-Young pernah membacanya kemudian membuat comic "Yeonmo” yang published 2011 sampai 2014 by Daewon C.I.
Comic "Yeonmo” rupanya menginspirasi sutradara Song Hyun-Wook untuk membuat drama Korea The Kings Affection.
Bagaimana hasilnya? Yuk kita review:
Baca juga:
Moonshine, Gara-gara Musuh dalam Selimut
Mr. Queen, Drama Korea yang Bikin Ngakak!
Park Eun-Bin sebagai Dam-i/ Lee Hwi
Nasib sial menimpa Dam-i. Terlahir kembar, laki-laki dan perempuan, Dam-i harus dilenyapkan karena dipercaya anak perempuan akan membawa sial pada kerajaan.
Dam-i selalu lolos dalam percobaan pembunuhan, termasuk saat menyamar sebagai kakaknya Lee Hwi. Akibatnya Lee Hwi terbunuh dan Dam-i harus terus menyamar sebagai putra mahkota untuk menyelamatkan nyawa ibu serta orang disekelilingnya.
![]() |
Dam-i (kiri) - Le Hwi (kanan) |
Namun yang paling membuat Dam-i menderita adalah cinta terpendamnya pada Jung Ji-Un, cinta pertama yang ditemuinya saat mereka masih berusia 10 tahun.
Dam-i dan Jung Ji-Un berjanji akan saling bertemu. Janji yang tidak bisa terpenuhi karena saat itu kakaknya, Lee Hwi terbunuh dan untuk selamanya, Dam-i harus menyamar sebagai sang kakak.
Ro Woon sebagai Jung Ji-Un
Jung Ji-Un anak Komandan Jung yang melihat dengan mata kepala sendiri, ayahnya membunuh Dam-I, pelayan istana yang dicintainya.
Merasa marah dan sakit hati, Jung Ji-Un pergi mengembara ke negara Ming untuk memperdalam ilmu pengobatan.
Sekembalinya ke Joseon, Jung Ji-Un membuka pusat pengobatan. Namun terpaksa menutupnya ketika ayahnya memaksa untuk menjadi guru Putra Mahkota Lee Hwi, dengan cara menyandera asisten pengobatan Jung Ji-Un.
Jung Ji-Un tidak menyadari bahwa Lee Hwi sebetulnya adalah Dam-i, gadis cilik yang ditemuinya saat berusia 10 tahun, dan juga cinta pertamanya.
Sinopsis Drama Korea The Kings Affection – Perjamuan Terakhir
“Kakek juga sangat menyayangimu Yang Mulia, namun akan lebih baik jika kau terlahir sebagai laki-laki,” kata Han Ki-Jae, dalam perjamuan terakhirnya dengan raja Joseon yang tanpa terduga adalah Dam-i, cucu perempuannya.
Tak lupa Han Ki-Jae menyiapkan racun untuk diminum Dam-i, sebagai usaha ke-3 kalinya melenyapkan sang cucu.
Sang kakek meyakini kehadiran Dam-i hanya akan membuat malapetaka bagi kerajaan. Usaha pertama dilakukan ketika Dam-i masih bayi, namun gagal karena ibu Dam-i menyelamatkannya.
Yang kedua ketika Dam-i berusia 10 tahun. Dam-i kembali lolos dari maut karena sedang menyamar sebagai kakak laki-lakinya, Lee Hwi sebagai anak sulung putra mahkota.
Kematian Lee Hwi memaksa Dam-i harus selamanya menyamar sebagai laki-laki untuk menyelamatkan nyawa ibu kandung orang disekeliling mereka. Tidak hanya sebagai anak dari putra mahkota, Dam-i pun terpaksa melakoni hidup sebagai putra mahkota, kemudian raja Joseon.
Memerintah kerajaan dengan mudah Dam-i lakukan, tapi bagaimana ketika ibu suri mendesaknya untuk segera memiliki keturunan? Agar penyamarannya berlangsung mulus, Dam-i terpaksa menikah dengan No Ha-Kyung, anak Menteri Perang.
Dam-i juga harus menutupi kisah asmara terlarangnya bersama Jung Ji-Un, cinta pertama yang ditemui saat mereka masih berusia 10 tahun.
Namun yang paling berat adalah serangan dari Prince Wonsan, sepupunya yang curiga bahwa Dam-i adalah perempuan. Dengan berbagai cara licik Prince Wonsan berusaha membuktikan agar tahta kerajaan bisa dikuasai. Tahta yang menurut Prince Wonsan merupakan haknya.
Situasi menjadi panas dan rumit karena Dam-i punya rencana besar. Dibantu kekasihnya, Jung Ji-Un, dia berusaha membongkar kejahatan kakeknya yang telah meracuni King Hyejong, ayah Dam-i.
Dam-i berencana, ketika kejahatan sang kakek terkuak, dia akan menyerahkan tahta pada adiknya, Prince Jehyeon.
Diluar dugaan ternyata sang kakek sangat licik. Kekuasaannya juga sangat menggurita. Sang kakek telah menyiapkan pasukan untuk mengkudeta raja, kapan pun.
Review Drama Korea The Kings Affection
Why? Sama-sama ditayangkan KBS, kok drama Korea The Kings Affection lebih unggul dibanding drama Korea Moonshine?
Keunggulan tersebut bisa dilihat dari raihan rating 12.1% di episode terakhir drama Korea The Kings Affection, sementara drama Korea Moonshine hanya 5.9%. Pernah 7,5 % di episode awal, tapi melorot terus hingga mencapai angka tersebut.
Raihan awards juga didominasi drama Korea The Kings Affection dengan 5 penghargaan, sedangkan drama Korea Moonshine hanya 3 penghargaan.
Seperti kata blogger Lendy Agassi, seorang drama Korea addict yang bilang:
Moonshine ini juga tersendat-sendat dalam menghabiskannya, Ambu..
Soalnya dramanya terasa kurang deep, malah kemana-mana dan banyak gak masuk akalnya. Tapi terlebih dari itu, kita tau banget ya.. Kalau dimana-mana, tahta tertinggi memang Raja (pemimpin pemerintahan) tapi gak selamanya bener-bener pemerintah punya kuasa. Ada orang-orang di belakangnya yang mengendalikan demi tercapainya keinginan atau kepuasan seseorang atau kelompok.
Nah menurutku sih drama Korea: The Kings Affection membosankan, khususnya ketika mencapai episode belasan. Terasa dipanjang-panjangin gitu.
Apakah disebabkan ratingnya yang bagus sehingga dipanjangin jadi 20 episode?
Seperti kita ketahui, drama Korea yang bisa mencapai rating 2 digit umumnya terdiri dari banyak episode, seperti drama Korea My Only One (106 episode) yang berhasil menembus angka 46,6 - 52,4 persen, drama Korea Homemade Love Story (50 episode) dengan rating 32,9 % di episode terakhir.
Jadi, kesimpulan sementara saya (karena gak pakai riset mendalam hehehe), masyarakat Korea menyukai opera sabun yang panjang dan berbelit-belit, sehingga drama Korea: The Kings Affection yang seharusnya bisa selesai dalam 16 episode (atau malah 12 episode?) diperpanjang demi memuaskan penonton Korea.
Harus diakui, ada beberapa kelebihan drama Korea: The Kings Affection, seperti kisahnya yang runut dan mengalir lancar, walau sering gak bikin penasaran ingin lihat episode selanjutnya sih.
Juga Ost-nya yang sangat unggul dibanding drama Korea Moonshine, yaitu: Shadow of you (SUPER JUNIOR-K.R.Y), One and Only (Lyn) dan If I (Baek Ji-young) …… huhuhu bikin ikutan mewek.
Selain itu, keputusan writer-nim saat menyusun adegan Dam-i/ yang diperankan Park Eun-Bin saat berhadapan dengan kakeknya Han Ki-Jae (diperankan Yoon Je-Moon) bagus banget. Sebagai actor senior, Yoon Je-Moon memang tua-tua kelapa. Semakin tua semakin banyak santannya.
Gimana dengan Park Eun-Bin yang berakting sempurna dalam drama Korea Extraordinary Attorney Woo (meraup rating 19.210% di episode terakhir)? Keren sih. Dia sukses menyamar sebagai raja sungguhan, walau tubuhnya kecil mungil. Tapi dia kan memang perempuan ya?
Namun tokoh yang paling saya sukai dalam drama Korea: The Kings Affection, adalah ini nih:
Diperankan Bae Soo-Bin, Jung Seok-Jopembunuh berdarah dingin, tangan kanan kakek yang Dam-i/ Lee Hwi, juga ayah kandung Jung Ji-Un.
Dalam drama Korea non tema kerajaan, Bae Soo-Bin kerap dapat peran antagonis. Malah menjadi spesialis actor yang selingkuh/mendua pemeran utama perempuan, seperti di drama Korea A Pledge To God dan drama Korea Secret Love. Bikin gemes penonton: Pingin jitak dia! Hehehe😀😀
Lha di drama ini kok tugasnya: sret..sret..sret. …bunuh orang! Gak heran racikan writer-nim menyusun adegan insafnya ayah Jung Ji Un ini sangat menyentuh.
Jadi, recommended gak nih drama Korea: The Kings Affection?
Mmmm…. terserah sih. Nilainya 11 – 12 dengan drama Korea: The Red Sleeve yang ditayangkan MBC, dan memperoleh banyak penghargaan dari MBC.
KBS rupanya gak mau kalah, sehingga menganugerahi banyak penghargaan untuk drama Korea : The King's Affection, yaitu:
2021 KBS Drama Awards - December 31, 2021
- Best Actress (Park Eun-Bin)
- Best New Actor (Ro Woon)
- Best Youth Actress (Choi Myung-Bin)
- Netizen Award (Ro Woon & Park Eun-Bin)
- Best Couple Award (Ro Woon & Park Eun-Bin)
Baca juga:
The Red Sleeve, Tentang Raja yang Bucin pada Dayang Istana
A Pledge to God, Saat Seorang Anak Lahir untuk Dijadikan Tumbal
Profile
Drama: The King's Affection (English title) / Affection (literal title)
Revised romanization: Yeonmo
Hangul: 연모
Director: Song Hyun-Wook
Writer: Lee So-Young (cartoon) Han Hee-Jung
Network: KBS2
Episodes: 20
Release Date: October 11 - December 14, 2021
Runtime: Monday & Tuesday 21:30
Language: Korean
Country: South Korea
Aku jadi penasaran nih. Gimana ceritanya seorang putri menyamar jadi putra mahkota sampai raja.
ReplyDeleteEmang sih. Lakon cewek nyamar jadi cowok bukan kali yang pertama di drama Korea. Kayak Coffee Prince misalnya.
Tapi kan beda cerita ya. Kalau nyamar nya jadi raja. Kayaknya ini seru sih...
Kenapa ya, kalo drakor tuh walaupun ceritanya rumit, tapi tetap saja enak untuk diikuti dan selalu bikin penasaran dg endingnya.
ReplyDeleteSaya selalu saja curi-curi waktu untuk nonton drakor. Biasanya sih yang tidak berseri, yang sekali duduk tamat.
Jujur aku baru tau ada budaya yang bayi kembar buncing di Bali itu, sedih bgt bacanya :((
ReplyDeleteAnyway sepertinya drakor ini menarik ya konsep kerajaan gitu, apalagi pas tau aktornya si Rowoon (aku baru ngeh dia ini salah satu member boyband SF9 yg lagunya aku suka wkwk)
Thank you mbak, setidaknya saya jadi tahu gambaran besarnya. Mau nyelesain Reborn Rich dan Glory season 1 dulu kayaknya.
ReplyDeleteBayi kembar ternyata memiliki permasalahannya juga dan itu tradisi masih di negara NKRI ternyata ya ...
ReplyDeleteApakah para pegiat HAM dan KPAI gak berteriak?
Tapi ya sudahlah...
Balik lagi ke cerita dramanya, pengorbanan sang kembar untuk saudara meski beda jenis kelamin patut diapresiasi ya. Sesama kembar harus saling melindungi
Saya kalau nonton/baca kisah berlatar kerajaan gini, sering mikir, betapa rumitnya ya kehidupan di kerajaan itu, penuh intrik untuk memperebutkan kekuasaan. Ada kakek yang ingin membunuh cucu perempuannya sendiri, bahkan dia juga membunuh ayah dari sang cucu (yang berarti anaknya). Hubungan darah dikalahkan oleh nafsu ingin berkuasa
ReplyDeleteSaya pikir cuman di Indonesia aja yang sinetronnya sengaja dipanjang-panjangin demi rating, ternyata di korea juga yaa. Udah donlot drama ini beberapa waktu lalu tapi belum sempat nonton
ReplyDeleteBaru tau buncing adalah istilah untuk kembar sepasang.
ReplyDeleteKasian juga ya ada tradisi seperti itu di Indonesia. Pasti perempuannya pada takut hamil dan selama hamil bisa stress karena deg-degan takut lahir buncing. Smoga segera ada jalan keluarnya...
Btw salah satu genre korea yang saya suka nih adalah dengan tema-tema kerajaan....
Saya sebagian besar suka Saeguk. Ceritanya suka unik seperti The King's Affection ini. Gemes juga sama kisah percintaannya. Di sini baik Ro-woon dan Park Eun-bin mainnya bagus. Chemistrynya dapat. Jadi gak heran jika mereka dapat penghargaan. Keduanya sering sekali main drama yang temanya apik.
ReplyDeleteBelum nonton drakor ini sih.
ReplyDeleteDrama sageuk itu serunya di bagian intrik, dan ini bisa jadi panjang episodenya tapi gak bertele² amat kayak sinetron. Jadi bisa memungkinkan ratingnya naik
Ya ampun baru tahu ada adat kembar buncing .kasihan pasangan tersebut dan anak-anaknya
ReplyDeleteMbak Aku lama nggak nonton drakor, tapi setelah baca review ini berasa wajib nonton lagi. Huhuhu sebagai pecinta drama kerajaan gini aku merasa tergoda sekali hehehe
ReplyDeleteAku suka banget drama The Kings Affection ini Ambu..
ReplyDeleteKarena kesan pertamanya bagus dan seterusnya jadi seneng karena Eun Bin sama Rowoon oppa dapet banget chemistrynya meski minim skinship dan awalnya diduga cinta sesama jenis.
Eun Bin pas di channel NF juga sering memuji Rowoon.. Rowoon juga.
Pokoknya suka sama interaksi 2 aktor ini.
Setuju banget kalau dapet Best Couple Award dari KBS.
Suka dengan cerita drakor yang bahas kerajaan gini, lebih dapet aja feelnya, ah jadi penasaran ingin nonton juga nih. Makasih rekomendasinya bu.
ReplyDelete