Perceraian Sule - Natalie Holscher dan Kekerasan Emosional

     
www.maria-g-soemitro.com

Perceraian Sule - Natalie Holscher dan Kekerasan Emosional

Siapa yang tak kenal Sule, komedian ternama yang kerap menjadi contoh ‘from zero to hero’. Bernama asli Sutisna, anak penjual bakso ini sukses menggoyang panggung hiburan dengan kreativitasnya. Laris manis menggawangi acara televisi, mungkin hanya Raffi Ahmad yang bisa menyaingi kesuksesan Sule.

Sayang rumah tangganya tak sesukses karirnya. Pasca cerai dari istrinya Lina pada tahun 2018, Sule menikah lagi dengan, seorang penyanyi sekaligus DJ, Nathalie Holscher, pada 2020.

Publik berharap banyak pada pernikahan yang disiarkan secara langsung ini. Mereka menyamakan Nathalie dengan Ashanti, gadis cantik yang dipersunting duda 2 anak, Anang Hermansyah. Anang- Ashanti sukses membina keluarga bahagia dan jadi panutan keluarga dengan ibu sambung.

Nyatanya netizen harus gigit jari. Baru 2 tahun pernikahan, Nathalie Holscher melayangkan gugatan cerai setelah pindah dari rumah Sule. Netizen yang geram, menuduh Putri Delina sebagai biang kerok perpisahan orang tuanya. 

Konon hubungan Nathalie - Putdel, panggilan Putri Delina, memang kurang harmonis. Tapi masa sih gara-gara anak sambung yang notabene sudah dewasa dan sudah hidup mandiri, sanggup merecoki hubungan ayah dan ibu sambungnya?

Gak sesederhana itu.

Baca juga:

Yuk Dukung Penderita Epilepsi dengan Singkirkan Stigma

Enggak Mau Pikun di Usia Dini? Yuk Ngeblog!

Daftar Isi:

  • Kekerasan Emosional dalam Kasus Sule – Nathalie
  • KDRT Bernama Kekerasan Emosional
  • Emotional Abuse  dalam Hukum Islam
  • Kebahagiaan itu Pilihan

Penasaran akan kebenarannya, usai mendengar suara merdu Nathalie dan Sule membawakan lagu “Cinta Kita”nya Amy Search- Inka Christie, ketika muncul thumbnail obrolan Nathalie dengan Uya Kuya, saya mengkliknya.

Isi percakapannya membuat saya salut pada mualaf yang seharusnya mendapat bimbingan dari suaminya ini. Tak sekalipun dia berucap tentang keburukan suaminya. Namun tanpa sadar dia mengakui bahwa ada kekerasan emosional yang membuat Nathalie tertekan dan akhirnya keluar dari istana megah milik Sule.

Kekerasan emosional itu berupa pengabaian atau didiamkan oleh pasangannya dalam waktu yang lama. Termasuk kekerasan, karena perlakuan tersebut baru akan berakhir sesudah korban meminta maaf, memohon, atau bahkan menyerah pada tuntutan yang diberikan.

Nathalie Holscher berucap bahwa dia diabaikan dan dia merasa capek. Dia tidak menyadari bahwa pengabaian atau pelecehan emosional termasuk kategori KDRT. Dia merasa capek dan ingin keluar dari tekanan.

Apabila kehidupan rumah tangganya membahagiakan, tak mungkin Nathalie merasa capek dan menggugat cerai bukan?

  

sumber: canva.com

KDRT Bernama Kekerasan Emosional

Saya mengambil kesimpulan Nathalie mengalami kekerasan emosional karena saya pernah mengalaminya selama dua puluh tahun lebih usia pernikahan. Pengabaian oleh pasangan membuat saya merasa sakit hati tak tertahankan hingga berpikir jalan keluar menuju kesembuhan hanya satu: Mati!

Ya, saya pernah berdiri di pinggir rel kereta api dan berpikir kematian akan mencabut kesakitan yang saya rasakan.

Dan please, jangan bilang saya gak punya iman. Karena mental illness seperti juga gangguan kesehatan fisik, tak berhubungan dengan agama. Siapapun bisa mengalami. Mental illness dan berpikiran suicide bisa menimpa orang beragama maupun tidak.

Cara berpikirnyalah yang membantu dia untuk sembuh. Orang beragama akan mensyukuri ujian sakit sebagai pelebur dosa. Orang tak beragama akan berpendapat lain lagi.

Menurut Yayasan Pulih, emotional abuse (kekerasan emosional) merupakan salah satu bentuk kekerasan yang memiliki banyak bentuk dan cenderung bisa lebih “halus” dibandingkan bentuk kekerasan lainnya.

Namun akibat yang disebabkan emotional abuse sama parahnya. Korban menjadi tidak percaya diri, merasa ragu akan diri mereka, merasa tidak berharga dan berdampak pada pada hubungan sosial.

Akibat kekerasan emotional abuse, saya menjauh dari teman-teman lama, kerabat, bahkan hubungan persaudaraan dengan ibunda, kakak dan adik menjadi retak. Karena umumnya emotional abuse digunakan untuk mengontrol dan memanipulasi 

Dikutip dari laman Yayasan Pulih, berikut ini beberapa bentuk emotional abuse: 

  • Controlling behavior. Seperti: Membuat keputusan atau membatalkan rencana tanpa kompromi terlebih dahulu, Menghukum dengan membuatmu merasa tidak layak dicintai
  • Shame (membuatmu malu dengan kekurangan yang kamu miliki) 
  • Blame (menyalahkan orang lain sehingga ia tidak perlu menganggap kekurangannya). Seperti: Jealousy (sering menuduh orang lain berselingkuh), Playing the victim (menyalahkan orang lain sehingga ia tidak disalahkan, atau bahkan menuduh orang lain yang melakukan kekerasan dalam hubungan), Egging the person on (mereka cenderung membuat kesal sampai orang lain marah, dan menyalahkan orang itu karena sudah marah)
  • Humiliation (perilaku dan perkataannya memiliki tujuan untuk mempermalukan orang lain), seperti: Blatant name calling or harmful nicknames (secara terang-terangan memanggilmu bodoh atau idiot), Insults on appearance (menghina penampilanmu di depan orang lain)
  • Unpredictable behavior. Seperti: Emosi yang meledak-ledak, Memulai argument tanpa alasan yang jelas, Self-contradiction (membuat statmen yang berlainan dengan apa yang sudah dikatakan sebelumnya), Menyangkal fakta, Bermuka dua (bersikap menawan di publik tapi berubah sepenuhnya ketika sudah berada di rumah)
  • Isolation (mereka membuat orang lain merasa terisolasi dari orang lain), seperti: Mengatakan kamu tidak boleh menghabiskan waktu dengan teman atau keluarga, Menyembunyikan kunci rumah atau mobilmu, Mencuri, menyembunyikan, atau bahkan menghancurkan ponsel atau komputermu, Mengambil semua waktu luangmu

Selengkapnya silakan cek di sini

  

www.maria-g-soemitro.com
sumber: canva.com

Emotional Abuse dalam Hukum Islam

Rasulullah SAW bersabda:

 “Janganlah kalian saling memutuskan hubungan, jangan saling membelakangi, jangan saling bermusuhan, jangan saling hasud. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara. Tidak halal bagi seorang muslim untuk tidak bertegur sapa dengan saudaranya di atas tiga hari”. (HR Muttafaq ‘alaihi).

Sebetulnya masih banyak hadist yang menerangkan bahwa manusia di haramkan saling marah, mendiamkan, tidak menegur, bermusuhan antara satu sama lainya  melebihi tiga hari.

Begitu sempurna dan telitinya agama Islam, ya? Umat Islam dilarang saling mengabaikan, apalagi terhadap pasangannya. Untuk hal ini, Ustaz Aam Amirudin mengupas dalam berbagai tausiahnya, bahwa ganjaran pahala akan diberikan pada suami atau istri yang minta maaf duluan.

Namunnn…..capek kan selalu duluan minta maaf? Hihihi itulah yang saya alami. Setelah dibaikan berhari-hari bahkan berbulan-bulan, malah diabaikan sewaktu hamil, selalu saya yang duluan minta maaf.

Penyebabnya seringkali sepele, seperti saya membeli rak dapur karena yang lama sudah rusak, saya memanggil tukang reparasi televisi sebab televisilah satu-satunya hiburan saya dan hal sepele lainnya. Itu pun saya tahu setelah bertanya. Awalnya gak paham alasan saya diabaikan.

Tapi sudahlah, saya gak mampu menjalani hidup sekuat Asiyah, istri Firaun yang dijamin masuk surga. Saya memilih hidup bahagia, bebas tekanan di usia tua.

  

www.maria-g-soemitro.com
sumber: instagram.com/@nathalieholscher

Kebahagiaan itu Pilihan

Sebetulnya ada clue lain yang membuat saya mengernyitkan kening pada pasutri Sule – Nathalie. Dalam wawancara dengan Luna Maya, ada pertanyaan: “Apakah ada yang disembunyikan dari pasangan?”

Nathalie menjawab iya, dia pernah berbohong pada suaminya. Takut Sule marah, Nathalie bilang bahwa baju mahal yang dibelinya sebagai baju murah. Padahal Nathalie menggunakan uang pribadi untuk membeli baju tersebut.

Ya ampun, beli baju aja harus berbohong? Sebagai selebriti yang kaya raya, bukankah seharusnya Sule melimpahi Nathalie yang muda dan cantik dengan hadiah-hadiah mahal, seperti yang dilakukan Raffi Ahmad?

Sule harus memahami lifestyle dan traveling yang disukai Nathalie, yang tentunya masih senang jalan-jalan. Sule harus membahagiakan Nathalie agar Nathalie juga bisa membahagiakan Sule. 

Sikap Sule tersebut tersebut terlihat sewaktu Nathalie ke Singapura. Alih-alih menemani Nathalie libur ke Singapura untuk bersenang-senang dan memberi tahu tips traveling. Dia malah menyuruh anak-anaknya menemani Nathalie dan adik-adiknya.

Namunnn…. tentu saja apa yang saya tulis hanya penilaian pribadi,  berdasarkan ucapan yang begitu saja terlontar dari mulut Nathalie. Sejak mereka pedekate, saya sudah menyukai channel YouTube perempuan cantik ini. Perempuan yang selalu ceria walau bahunya harus memikul beban menafkahi adik-adiknya.

Pembelajaran apa yang bisa diambil? 

Mengingat pasangan ini hanya pedekate selama 2 bulan, maka:

Jangan terburu-buru menikah. Menikah adalah ibadah seumur hidup. Kenali pasanganmu dengan seksama Saat pedekate, catat semua minusnya dan tanyakan pada diri, sanggupkah kamu menerimanya?

 Jangan bermimpi bisa mengubah sifat dan karakternya.

Pilihanmu cuma dua: menerima atau berpisah. 

Karena kebahagian merupakan pilihan, bukan takdir.

Baca juga:

Cara Menghilangkan Stres dengan Mudah dan Praktis

Hentikan Stigma Pada Penderita Epilepsi, Kami Manusia Normal!

25 comments

  1. aku tim nathalie sih mba, kalau melihat-melihat berita dan beberapa potongan youtube yang beredar di tiktok maupun ig yah, kerap kali melihat nathalie sudah kehabisan kesabaran dengan suaminya, mungkin gap umur menjadi masalah juga yah untuk keduanya, tapi seharusnya sih sule dengan pengalaman dan umur yang lebih tua menjadi lebih dewasa menyikapi persoalan rumah tangganya

    ReplyDelete
  2. Ya ampun dah lama ga mampir ke blognya ambu. Aku suka sama tulisan ambu ini.. Meski ga ngikutin cerita artis ini tapi aku setuju sama penjelasan ambu ttg kekerasan emosional. Ini mgkn jarang dibahas juga ya. Padahal nggak nguatin bgt kalau dalam satu atap tapi retak ga ada obrolan sama sekali. Jadi ambu sendiri ambil sikap apa setelah 20 th didiemin?

    ReplyDelete
  3. Wah iya bener banget nih kata² penutupnya. Dan memang jangan pernah berfikir untuk merubah karakter atau sifat orang krn itu mustahil bgt

    ReplyDelete
  4. Aku nggak begitu ngikutin nih kasus kang sule dan keluarganya. Takut baper dan sebagainya. Cuma kalau baca artikel ini, aku setuju sih. Nggak mudah menjadi ibu sambung.

    ReplyDelete
  5. Saya pun punya pikiran yang sama Ambu. Memang sih, kita hanya mengamati dari luar dan Saya jarang mengikuti info seleb, tapi cukup untuk menilai bahwa Natalie lebih dewasa. Sementara pasangannya cenderung ngegampangin saja.

    Semoga beliau diberi kebahagiaan lahir batin, hidup berkah bareng Adzam ya..

    ReplyDelete
  6. Ya Allah baru tahu kalau rumah tangga Sule dan istrinya retak. Ga nyangka hiks
    Ternyata, pengabaian atau didiamkan itu merupakan kekerasan emosional ya ambu. Semoga yang terbaik untuk mereka. Kasihan ada anak kecil :(

    ReplyDelete
  7. Pentingnya komunikasi daoam rumah tangga sangat vital adanya. Rumah tangga memahg buakn urusan mudah, bukan sekedar urusan nafkah berupa uang, tapi juga nafkah secara batin. Berupa perasaan, perhatian, kepedulian, kebersamaan, bahkan chit chat sebelum tidur juga bisa menjadi waktu yang baik utnuk menjaga hubungan dan menghilangkan jarak.

    Semoga ketemu jalur terbaiks ehingga anak-anak tidak mengalami hal yang seharusnya tidak mereka alami.

    ReplyDelete
  8. Ambu, trimkasih banget udah buka insight baru dari peristiwa ini. sungguh menyayangkan memang pernikahan Nathali dan Sule netijen berharap akan long lasting, termasuk saya juga berharap yg sama. Tapi memnag terliat dukungan pasangan itu pentig bgt, klo memang gak ada support dr orang terdekat ngapain bertahan lebih lama

    ReplyDelete
  9. Hanya mengikuti berita nya sekilas, namun sama.sih nebaknya. Pemaparan yang menarik, kekerasan emosional. Ijin masukkan link ke blog ya, Kak

    ReplyDelete
  10. Aku pas nonton tv jadi nonton infotainment deh. Tapi begitu baca tulisan Ambu, memang bener banget nih penjelasan ttg Islam ngatur interaksi suami & istri.

    ReplyDelete
  11. Ada istilah psikologi baru dalam uraian tulisan, penting menjadikan perhatian agar komunikasi menjadi ruang membuka keharmonisan berumahtangga.

    ReplyDelete
  12. Oalah, gitu ceritanya. Dari kemarin lewat-lewat kabar soal ini tak nggak baca.

    Btw, Ambu ngalamin juga dulu? Hiks.. nggak kebayang dalam pernikahan. Aku pacaran doang, kalau udah didiemin rasanya pengin ngobrak-abrik segala.

    ReplyDelete
  13. Saya mengalami sering diabaikan. Dan sungguh bikin bingung. Wajar kalau Nathalie memilih pergi. Secara kita ini butuh kepastian. Kekayaan tidak ada harganya kalau akhlak tidak pada tempatnya

    ReplyDelete
  14. betul ambu, yang namanya keputusan bercerai memang mutlak yang lebih tau yang bersangkutan, kita sebagai orang luar cukup menyayangkan aja, tapi gak berhak juga untuk menghakimi, krn pasti semua daya upaya sudah diusahakan sblm akhirnya mengambil keputusan itu ya, semoga yang terbaik untuk mereka

    ReplyDelete
  15. Sejujurnya aku mulai nonton dan mengikuti berita Sule - Natalie Holscher karena nonton konten Atta-Aurel. Jatuh cinta sama bayi-bayi artis ini.. Lucu dan menggemaskan. Llau ada bayinya Natalie Holscher yang bule banget, mashaAllah~

    Sebenernya, kalau dilihat dari gesture dan ketawanya Natalie nih, uda keliatan kalau dia lagi sedih dan ada masalah. Tapi karena ia berusaha profesional, jadi semua ditutupi.

    Aku gak menyalahkan siapa-siapa, tapi ada kecenderungan membela Natalie Holscher. Karena pertimbangan bahwa beliau muallaf dan dalam proses yang berat melalui banyak hal. Dari segi akidah, aku sangat kecewa dengan Sule yang sebagai imam malah melepas tangan.

    Kalau ada apa-apa sama Natalie, Sule adalah orang yang pertama kali dimintain pertanggungjawaban. Gak perlu jauhjauh di akhirat nanti, di dunia pun seharusnya beliau paham hal itu.

    Kecewa..
    Kecewa banget sama Sule.

    Aku jadi menghindari konten yang ada Sule-nya. Ada perasaan sakit hati juga sebagai yang sama-sama di posisi perempuan.

    Semoga Allaah bukakan pintu hati keduanya untuk ada keinginan saling memperbaiki dan tidak saling berlepas satu sama lain.

    ReplyDelete
  16. Ah iya, aku yang g pernah nonton acara gosip jadi tahu juga tentang berita ini
    Dari potongan potongan di sosial media
    Benar sekali Ambu, orang menikah itu harus didasari kesadaran dan kesabaran
    Karena kalau nggak bisa menerima ya harus berpisah

    ReplyDelete
  17. Walau saya gak mengikuti kasus Sule ini, tapi jadi pelajaran sih bahwa keharmonisan dalam rumah itu bukan hanya dari pihak ibu/istri aja, tapi semua berperan biar gak da yang tersakiti

    ReplyDelete
  18. Saya juga pernah ada di posisi seperti mbak dan juga Natalie. Diacuhkan dan gak dianggap. Saya nangis sendirian di kamar eh dianya keluyuran. Merasa semuanya baik baik saja padahal mental saya sedang dihancurkan. Saya bertahan dengan melihat mental saya. Saya sekarang punya sikap dan akan mengacuhkan dia sebagai bentuk bahwa saya juga bisa bahagia tanpa dia.

    ReplyDelete
  19. iya nih, ibuku sering diabaikan oleh ayahku
    sediiiih banget liatnya
    ternyata memang si ayah komunikasinya kurang baik, tidak pandai meminta maaf, dan sebagainya

    sedih banget memang

    ReplyDelete
  20. Pertanyaan saya cuma satu , orang yang pernah gagal berumah tangga seperti Sule ini kalau nikah lagi tujuannya apa ya? cari partner yg menemani sampai tua? cari asisten pribadi yg melayani jasmani rohani? atau sekedar cari status spya ga dibilang duda kesepian gitu? suka gemes saya lihat orang yg sdh pengalaman berumah tangga tapi gagal untuk kesekian kali ..sepertinya engga pernah belajar dari kegagalan di masa lalu

    ReplyDelete
  21. Mengikuti kasus mereka sungguh bikin sedih. Gak tahu harus di pihak mana. Tapi sebagai perempuan, aku lebih ke Nathalie ya. Kebayang gimana stresnya ya. KDRT ini memang... euh, bikin greget. Nathalie masih beruntung bisa ke luar dengan mudah dari lingkaran ini. Walopun konsekuensi yang dia rasakan pasti gak mudah. Nah di sekeliling aku, banyak perempuan yang ada di posisi itu. Yang gak cuma emosi aja KDRT-nya, tapi juga fisik yang mengancam nyawa. Sudah dinasehati untuk ke luar, tidak bisa. Ada anak yang harus mereka lindungi. Huhu :(

    ReplyDelete
  22. Mengikuti kasus mereka sungguh bikin sedih. Gak tahu harus di pihak mana. Tapi sebagai perempuan, aku lebih ke Nathalie ya. Kebayang gimana stresnya ya. KDRT ini memang... euh, bikin greget. Nathalie masih beruntung bisa ke luar dengan mudah dari lingkaran ini. Walopun konsekuensi yang dia rasakan pasti gak mudah. Nah di sekeliling aku, banyak perempuan yang ada di posisi itu. Yang gak cuma emosi aja KDRT-nya, tapi juga fisik yang mengancam nyawa. Sudah dinasehati untuk ke luar, tidak bisa. Ada anak yang harus mereka lindungi. Huhu :(

    ReplyDelete
  23. Beneran cerai loh mereka. Padahal di banyak media sosial, keakraban bunda dan anak-anak bikin netizen terharu ya. Eh tapi gimana, mungkin jodohnya cuma sampai di sini

    ReplyDelete
  24. Setuju banget ambu, menikah memang jangan buru2 dan berharap bisa mengubah sifat pasangan :)). Sedih banget sih natalie harus pisah di saat udah punya anak pula. Tapi memang untuk.kebahagiaan dan mental yang sehat, mesti memilih ya

    ReplyDelete