Get Spirit! Karena Bahagia adalah Pilihan

   
www.maria-g-soemitro.com

Get Spirit! Karena Bahagia adalah Pilihan

Ruang seluas 6x 10 meter itu padat oleh pengunjung. Mereka berdatangan dari seluruh penjuru provinsi Jawa Barat. Penyebabnya mungkin Graha Atma atau rumah sakit jiwa di Jalan Riau Bandung ini dulu menjadi rujukan rumah sakit daerah, sehingga menjadi sangat terkenal.

Yups, pengunjung yang saya maksud di atas adalah penderita gangguan jiwa, atau sering diperhalus dengan mental illness. Sebutan untuk penderitanya diubah, dari orang gila menjadi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Rumah sakitnya yang kerap menjadi olok-olok, diubah menjadi Graha Atma.

Namun perubahan nama tidak mengubah fakta bahwa mental illness itu ada. Stadiumnya aja yang beda, seperti halnya kesakitan lain.  Ada yang stadium awal, tengah dan parah.

Graha Atma dengan pasien dan pengantarnya, mirip suasana Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung yang dipenuhi pasien dan pengantarnya. Mereka ngobrol, makan dan minum, terkadang ada yang tiduran karena harus berangkat dini hari dari luar Kota Bandung. 

Beberapa pasien tampak melamun, tatapannya kosong, tapi baju mereka rapi, bersepatu/bersandal bersih. Yah harap maklum jika kotor-kotor dikit dan berdebu, mereka kan dari luar kota.

Nah, ODGJ yang sering Anda lihat di jalan: setengah telanjang, gak pernah mandi, rambut gimbal seperti gulungan tali dan makan dari tong sampah, adalah penderita gangguan kesehatan mental yang dibiarkan oleh keluarganya, gak dirawat.

Mengapa? Karena biaya pengobatan sangat mahal! Beruntunglah pasien yang punya fasilitas BPJS, obat-obatan mereka ditanggung pemerintah. Sebab, mereka yang tidak beruntung terpaksa berobat ke ‘orang pintar’ atau dibiarkan berkeliaran di fasilitas umum.

Kita yang melek teknologi informasi juga beruntung, karena Azalia Cindy Permadi Founder Get Spirit dan rekan-rekan sejawatnya, psikolog di Bandung membuka pintu bagi mereka yang peduli kesehatan mentalnya maupun keluarganya.

Baca juga:

Self Love, Karena Anda Sangat Berharga!

Cara Menghilangkan Stres dengan Mudah dan Praktis

Daftar Isi

  • Yuk, Check up Kesehatan Mentalmu Melalui Konsultasi Psikologi Online
  • Deteksi Dini Kelainan Kesehatan Mental
  • Konsultasi Psikologi Online untuk Menjaga Kesehatan Mental
  • Mencari Layanan Konsultasi dengan Psikolog

Selama ini, perlakuan terhadap kesehatan mental sangat jomplang ya? Banyak orang melakukan check-up kesehatan fisik secara berkala, dan mengabaikan kesehatan mental. Mereka lupa, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Mencermati hal tersebut, Rabu, 13 Juli 2022 silam, Azalia Cindy Permadi Founder Get Spirit dan Indscript Creative berbincang bersama, dalam obrolan sarapan pagi yang berjudul “Mendeteksi Awal Kelainan pada Kesehatan Mental Diri Sendiri, Anak dan Lingkungan Terdekat serta Pola Penanganannya

Sangat menarik! Sebagai urang Bandung, semangat menjaga kesehatan mental saya bertambah,  sewaktu mengetahui narasumber Indscript Creative adalah Psikolog di Bandung. Dengan payung Get Spirit, mereka memberi ‘Layanan Psikologi,Training & Konseling Pendidikan, Anak serta Industri & Organisasi’

Terlebih setelah mendengar bahwa alamat kantor Get Spirit dekat dengan apartemen yang saya huni, yaitu di Jalan Sukarno Hatta, Bandung. Wah bakal mudah untuk konsultasi nih. Hihihi sok kenal sok dekat ya?😀😀

   

www.maria-g-soemitro.com
ilustrasi Canva


Deteksi Dini Kelainan Kesehatan Mental

Sebetulnya apa sih yang dimaksud dengan kesehatan mental? Selly Hamdani.S.Psi.M.Psi.Psikolog dari Get Spirit  memberikan definisinya sebagai berikut:

Kesehatan Mental merupakan kondisi sejahtera seseorang, ketika seseorang menyadari kemampuan dirinya, mampu untuk mengelola tekanan yang wajar serta beradaptasi dengan baik, dapat bekerja secara produktif dan berkontribusi dalam kehidupan di lingkungannya (WHO)

Seperti halnya kesehatan fisik yang bisa diketahui penyebab gangguannya, kesehatan mental juga dapat dideteksi agar kita terhindar dari masalah kesehatan mental.

Berikut penyebabnya:

  • Masalah/tekanan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Trauma/pengalaman kehidupan yang kurang menyenangkan.
  • Perubahan/masalah fisik yang serius.
  • Gaya hidup yang tidak sehat.
  • Tidak memiliki support system 
  • Memiliki keluarga yang mengalami kesehatan mental.

Ternyata cukup rumit ya? Penyebab dan gejala setiap penderita bisa sangat berbeda. Seperti yang saya alami. Menurut diagnose yang tercantum dalam surat rujukan puskesmas ke Graha Atma, saya mengalami depresi akut, sehingga harus mendapat serangkaian pengobatan.

Diantara beberapa gejala, ada peristiwa yang membuat saya bingung. Tiba-tiba, secara berulangkali, saya mendengar senandung ‘Merry Christmas’ serta lagu rohani Katolik lain. Lagu-lagu dari agama yang saya anut puluhan tahun berselang, sebelum masuk Islam.

Saya bingung, kok tiba-tiba mendengar lagu gereja? Setelah konsultasi, psikiater di Graha Atma memberi resep obat, sedangkan psikolog memberi penjelasan yang menentramkan, kurang lebih penjelasannya seperti ini (maaf jika salah, karena saya menggunakan bahasa orang awam):

Ketika mengalami tekanan yang menyakitkan, tubuh mencari keseimbangan dan menemukan memori indah. Nah, kenangan indah yang saya miliki diantaranya adalah suasana Natal yang penuh kegembiraan: baju baru, kue-kue dan lagu-lagu.

Sungguh beruntung saya bisa bertemu psikiater dan psikolog ya? Sehingga bisa konseling dan mendapat bantuan. Bagaimana jika orang awam ingin mengetahui kesehatan mentalnya?

    

www.maria-g-soemitro.com
ilustrasi Canva


Selly menjelaskan, seperti halnya gangguan kesehatan fisik, gangguan kesehatan mental pun bisa dilihat dari beberapa kondisi, yaitu:

Pikiran:

  • Banyak pemikiran negative
  • Tidak dapat berpikir jernih, sehingga sulit membuat keputusan
  • Lebih lamban dalam berpikir.
  • Pemikiran berbeda dengan kenyataan.

Perasaan:

  • Perubahan emosi yang cepat
  • Merasa tidak berdaya (putus asa)
  • Mudah merasa sedih, marah, cemas dan takut (lebih dari biasa)
  • Mati rasa

Perilaku:

  • Tidak memiliki energi untuk beraktivitas.
  • Menghindari pekerjaan/lingkungan.
  • Hanya ingin sendiri.
  • Sulit makan/tidur
  • Makan/tidur berlebihan.
  • Berkelahi dengan orang lain.

Apa yang harus dilakukan apabila tanda-tanda di atas di temukan pada anggota keluarga, kerabat, atau bahkan mungkin pada diri kita?

  • Kesehatan mental merupakan kondisi yang bersifat kontinum, di mana setiap kondisi kesehatan mental individu memiliki berbagai nilai yang berbeda-beda  » » sulit untuk dikenali kecuali menunjukkan gejala yang menonjol.
  • Hindari melakukan self diagnose »» Lakukan pemeriksaan dengan professional (psikolog, psikiater)
  • Tidak hanya memandang bagaimana seseorang sembuh dari sakitnya, tetapi bagaimana meningkatkan taraf kesehatan seseorang menjadi lebih optimal.

     
www.maria-g-soemitro.com
ilustrasi Canva
  

Konsultasi Psikologi Online untuk Menjaga Kesehatan Mental

Menjaga atau mencegah selalu lebih baik dibanding mengobati kesehatan mental yang terganggu. Dalam pemaparannya, Selly menjelaskan bahwa menjaga kesehatan mental bisa dilakukan dengan memahami dan menerima diri.

Self Awarness (kesadaran diri)

Memahami kelebihan dan kelemahan diri, mengenal personal value, memahami tujuan hidup

Self Worth (keberhargaan diri)

Menghargai diri sendiri – rasa keberhargaan diri, tidak ditentukan oleh kriteria tertentu.

Self Acceptance (penerimaan diri)

Memaafkan diri sendiri, menerima bahwa diri tidak sempurna, berhenti mengkritik kekurangan.

Self Love (mencintai diri)

Merasa percaya, menghargai diri dan kemampuan diri sendiri

Secara terperinci, Selly menjelaskan 8 cara self care, agar kesehatan mental selalu terjaga, yaitu:

  • Beribadah. Banyak orang mencemooh tentang surga dan neraka dalam agama. Mereka gak paham bahwa surga dan neraka adalah tujuan bagi orang yang beragama. Ibadah adalah cara mencapai tujuan. Bagaimana mungkin menjalani hidup tanpa tujuan dan cara?
  • Olah raga. Aktivitas fisik dapat meningkatkan kadar endorfin, yaitu hormon bahagia yang diproduksi oleh otak dan sumsum tulang. Jadi jika ingin bahagia dengan menghindari stress, maka olahragalah.
  • Melakukan hobi. Berkebun, menulis, memasak merupakan sebagian hobi yang membawa rasa senang dan kebebasan dalam hidup yang dapat membantu meminimalkan stress. Dengan melakukan hobi, hilang rasa lelah dan muncul energi positif.
  • Makan/minum favorit. Suka cokelat? Saya suka banget, ternyata cokelat dapat mengurangi kadar hormon stres kortisol dan menurunkan tekanan darah yang memicu perasaan tenang dan Bahagia. Jadi, jangan merasa berdosa (takut gemuk) karena makan coklat, ya?
  • Menulis jurnal. Dengan menulis jurnal, kita bisa melihat dengan jelas, apa masalah yang dihadapi? Apa pemicunya? Sehingga kita dapat mengurai masalah dan menemukan solusi dengan mudah.
  • Perawatan tubuh. Banyak orang masih menganggap perawatan tubuh sebagai kemewahan. Padahal perawatan tubuh bisa dengan cara mudah dan murah. Memijat diri sendiri, misalnya, cara gampang untuk mengurangi ketegangan fisik,
  • Tidur/istirahat. Menurut penelitian, orang yang mengalami insomnia mempunyai risiko depresi dua kali lipat dibandingkan mereka yang tidak memiliki masalah tidur. Jadi utamakan tidur/istirahat yang cukup sesuai kebutuhanmu.
  • Sosial media detoks. Fear Of Missing Out (FOMO) atau rasa takut tertinggal dari berita, tren serta apapun yang muncul di sosial media, kerap membuat orang menjadi cemas dan rendah diri. Karena itu lakukan sosial media detoks untuk menjaga kesehatan mental.

   
www.maria-g-soemitro.com
Team Get Spirit (sumber: Get Spirit)

Mencari Layanan Konsultasi dengan Psikolog

“Jangan-jangan saya terkena gangguan kesehatan mental.”

Pernah terpikirkan hal tersebut? Jika iya, jangan melakukan self diagnose, gunakan layanan konsultasi psikologi online yang sudah banyak berkiprah di dunia psikolog, yaitu Get Spirit. Digawangi Azalia Cindy Permadi Founder Get Spirit, pelayanan konseling tersedia untuk siapapun. Asalkan seputar psikolog, Get Spirit akan membantu.

Konseling online dirasa kurang nyaman? Ingin bertemu langsung dengan psikolog. Bisa banget  dengan cara konsultasi ke psikolog Get Spirit, yaitu menghubungi  wa.me/6281214000624 atau IG: instagram.com/get_spirit , untuk memperoleh jadwal konsultasi offline.

Berikut ini profil founder Get Spirit:


www.maria-g-soemitro.com
sumber: Get Spirit


Profil Azalia Cindy Permadi, M.Psi., Psikolog

Riwayat pendidikan: 

  • S1 : fakultas psikologi universitas kristen Maranatha
  • S2: magister profesi psikologi universitas kristen Maranatha

Karir : 

assosiate psikolog di berbagai biro psikologi, recruiter calon karyawan bank indonesia, recruiter calon karyawan pt telkom, recruiter badan kepegawaian negara

  

www.maria-g-soemitro.com
sumber: Get Spirit

Profil Theofanny, M.Psi., Psikolog

Background pendidikan :

  • S1 : fakultas psikologi universitas kristen Maranatha
  • S2: magister profesi psikologi universitas kristen Maranatha 

Pengalaman kerja : 

assosiate psikolog, grafolog

  

www.maria-g-soemitro.com
ruangan yang nyaman untuk konseling (sumber: Get Spirit)

Bahagia adalah pilihan, bukan takdir

“Isi kepalamu dengan apa yang kamu inginkan, bukan apa yang tidak kamu inginkan,” kata Napoleon Hill. Setuju banget ya? 

Ketika kita mengisi dengan energi positif: rasa syukur, kegembiraan, rasa cinta, penghargaan pada orang lain, kesehatan mental kita menjadi prima dan sukses mencapai tujuan.

Namun jika tak mampu melakukannya, Get Spirit siap membantumu.


Baca juga:

Perceraian Sule - Natalie Holscher dan Kekerasan Emosional

Ambil Isu Mental Health, Konten Awkarin di GoPlay Bakal Undang Banyak Penonton

7 Gaya Journaling dan Manfaatnya, Kamu Pilih Mana? 


20 comments

  1. Perlu juga nih mengetahui kesehatan mental kita ya.. aku paling suka kalo lagi stress pasti ke salon buat creambath atau facial, berasa terlahir kembali hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kita sebagai ibu rumah tangga, jangan dikira tidak memiliki masalah atau tekanan. Kurang kurangnya bisa memanage diri bisa stress juga lho

      Delete
  2. Kesehatan mental, sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
    Kalau kesehatan fisik perlu dijaga, kesehatan mental juga harus!
    Jangan terlalu terbawa arus kehidupan duniawi... Harus seimbang antara kehidupan duniawi dan akhirat...
    Dan supaya bebas dari stres dan tekanan, menurut saya... Bebaskan diri kita dari segala sesuatu yang berbau riba...

    ReplyDelete
  3. Betul sekali nih Mbu, banyak orang melakukan check-up kesehatan fisik secara berkala, tapi mengabaikan kesehatan mental. Padahal kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Saya alami waktu awal menikah dan punya anak. Merasa banyak tekanan dan saya tidak punya tempat untuk mengadu
    Bisa gila rasanya kalau saja saya tidak berusaha untuk keluar dari kondisi itu

    ReplyDelete
  4. Kalau sudah merasakan ada yang tidak wajar dari respon emosi, baiknya cepat mencari pertolongan ya Ambu, jangan dibiarkan sampai menumpuk. Semua demi kesehatan mental agar bahagia menjalani kehidupan.

    ReplyDelete
  5. Pengen banget nih Ambu, buat konsultasi ke psikolog. Akhir-akhir ini produktivitas saya menurun, sering putus asa dan bawaannya mengantuk..setuju sih sama pernyataan Napoleon Hill, harusnya pikiran diisi dg hal2 yang membuat kita semangat. Tapi rasanya agak sulit kalau sudah terngiang-ngiang hal yg membuat saya selalu bersedih. duh, saya malah jadi curhat di sini

    ReplyDelete
  6. Mental illness ini sesungguhnya complicated ya Mbak. Keterlibatannya bukan cuma fisik dan mental tapi juga kekuatan ibadah kita. Bagaimana kita mendekatkan diri kepada Allah SWT agar hati selalu ikhlas akan semua yang terjadi dalam hidup kita. Terdengar klise ya, tapi nyatanya memang begitu.

    Salut untuk GET SPIRIT. Semoga niat baik mereka menangani mental illness berlangsung berkelanjutan. Kegiatannya membawa manfaat, bukan hanya kepada penderita tapi juga untuk masyarakat pada umumnya.

    ReplyDelete
  7. Wah ambu ilmunya dapat banget ya. Kesehatan mental itu memang wajib kita yang jaga. Saya sangat setuju banget dengan bahagia itu pilihan. Kita yang menentukan, mau bahagia bisa walaupun ada masalah. Tapi ada masalah dibuat kusut juga bisa. self love ini kuncinya menurutku

    ReplyDelete
  8. Kesehatan mental penting banget karena akan berpengaruh juga pada kesehatan fisik. Pola hidup mengikuti aturan pencipta manusia akan menjadikan sehat jiwa ragaku karena Sang pencipta sangat mengetahui yang terbaik utk ciptaanNya.

    ReplyDelete
  9. Bener mbak. Bahagia itu pilihan, bukan takdir. Makanya saya memilih hengkang dari rumah mertua dan nekad kontrak rumah sendiri demi kesehatan mental saya biar gak makin parah. Eh kok malah curhat. Hehe. Beruntung yang bisa konsultasi ke psikolog ya. Kalau gak ada ya konsultasi ke Tuhan lewat perbanyak ibadah.

    ReplyDelete
  10. Selalu aware dengan yang namanya kesehatan mental.
    Kalau luka di badan, katika sakit akan terlihat. Kalau luka dari dalam, akan sulit. Jadi sering-sering check up melalui GET SPIRIT yang meman ahlinya agar terpantau dengan baik.
    Semoga sehat selalu.

    ReplyDelete
  11. Kesehatan mental menjadi bagian kebutuhan primer, karenanya perlu dipandu dengan baik

    ReplyDelete
  12. Semangat Mensana incorporisano sangat relevan hingga saat ii, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Mental Health pastinya sangat berperan dalam mewujudkan jiwa yang sehat.

    ReplyDelete
  13. Setuju banget nih Ambu bahagia itu adalah pilihan jadi kita yang menentukan apakah mau bahagia atau tidak ya yang pasti keikhlasan dalam menjalani sesuatu akan mendatangkan rasa "selamat" karena meneria bagian kita

    ReplyDelete
  14. Kesehatan mental memang kudu dari diri sendiri yang kuat untuk menjaganya. Sehingga gak hanya fisik aja yang dijaga, mental pun juga

    ReplyDelete
  15. Kesehatan mental ini sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Terkadang diabaikan karena engga keliatan sakitnya. Untunglah ada biro psikologi Get Spirit yang bisa bantu mereka yang punya masalah mental

    ReplyDelete
  16. beruntung sekali jika keluarga dari ODGJ bisa memperhatikan keseharan mental keluarganya karena baru sy tau jika ternyata biayanya juga tidak murah. Makanya ada beberapa yang diobatkan di orang pintar. Salut banget sama semangat Get Spirit, semoga dimudahkan dalam setiap programnya. Semoga dari tulisan seperti ini, orang tidak lagi menganggap orang dengan gangguan mental adalah orang gila atau gak ahli ibadah. Bukan. Kesehatan mental itu juga sangat penting. Seperti juga kesehatan fisik. Ambu, semoga hanya keindahan-keindahan indah saja yang dikuatkan dalam memory Ambu. Semoga selalu berbahagia, Ambu :)

    ReplyDelete
  17. Adakalanya orang hanya mementingkan kesehatan fisik, sehingga jadi abai dengan kesehatan mental. Apalagi jaman now yang diprediksi tahun depan ekonomi akan gelap, otomatis harus kuat mental menghadapi, kalau nggak, entah akan seperti apa?

    ReplyDelete
  18. Bener banget, Ambu. Standar bahagia orang zaman sekarang sangat tinggi ya, bikin mudah stress dan depresi. Mending ga usah membandingkan hidup kita dengan orang lain, biar hati adem. Keren nih, Get Spirit ada layanan konseling psikologi juga ya.

    Btw, aku pernah beberapa kali liat ada ODGJ yang ngobrol sama pohon pisang di kebun tetangga, sampe khawatir dia ganggu orang, tapi dia malah tidur2an aja di bawah pohon sekarang orangnya udah meninggal. :(

    ReplyDelete
  19. Ada tetanggaku yang sepertinya mengalami mental illness. Dia biasa jalan sekitar desa sampai desa tetangga dengan pakaian kumuh dan kotor. Nampaknya dia sudah nggak pernah mandi entah sejak kapan. Keluarganya membiarkan saja dia seperti itu. Karena memang keluarganya berasal dari keluarga yang nggak mampu.
    Konon dulu dia nggak seperti itu. Tapi karena satu dan lain hal, dia berakhir begitu.
    Mungkin benar. Ketika kita sudah mengalami tanda-tanda ada yang nggak beres dengan mental. Harusnya kita menemui ahlinya. Biar mendapat penanganan yang tepat.
    Permasalahannya, kalau tinggal di desa. Setiap kita konsultasi ke psikolog. Maka, orang akan menganggap kita gila. Padahal kan nggak begitu.

    ReplyDelete