7 Gaya Journaling dan Manfaatnya, Kamu Pilih Mana?
Na Hee-Do marah. Dengan menghentakan kaki, gadis itu masuk kamar, mengambil pulpen dan mulai mengisi buku hariannya:
Ini sangat mencoreng harga diriku!
Kenapa dia menghindar sampai sebegitunya?
Bahkan dia tak menghindar seperti itu saat ada serangga
Aku sangat benci Back Yi Jin
Dia sangat amat menyebalkan!!
….
…
…
Aku menyukainya!
Sialan! Aku menyukainya!
Seperti itulah manfaat journaling yang terekam dalam adegan drama Korea: “Twenty-Five, Twenty-One" yang dibintangi Kim Tae-Ri (Na Hee-Do) dan Nam Joo-Hyuk (Back Yi Jin).
Kemarahan memuncak yang dirasakan Na Hee-Do terhadap kekasihnya, Back Yi Jin, perlahan mencair saat dia menumpahkan unek-uneknya dalam buku harian. Dimulai tekanan pulpen yang memunculkan huruf tebal, lama kelamaan meluruh, huruf pun mulai menipis. Saat dia menyadari, apapun yang dilakukan sang kekasih, dia tetap menyukainya.
Baca juga:
Sedekah Pada Pengemis. Yay or Nay?
3 Privilege Blogger yang Bikin Congkak
Daftar Isi
- Journaling dalam Kisah Na Hee-Do - Back Yi Jin
- 7 Manfaat Journaling
- 7 Gaya Journaling
Kisah Na Hee-Do dan buku hariannya, memang hanya adegan dalam drama Korea. Namun bukan tak mungkin kita temui dalam peristiwa sehari-hari. Usai berantem dengan seseorang (gak harus dengan kekasih) dan menuliskan unek-unek, kita baru menyadari perasaan yang sebenarnya.
Saat masih rajin mengisi buku harian, saya menulis apapun. Tentang kemarahan pada ibunda, pada kakak perempuan saya satu-satunya. Saya juga menulis tentang kerinduan pada ayahanda yang telah tiada. Rindu ingin jalan-jalan. Rindu ingin bertemu Oki Kencanawati , sahabat saya yang tiba-tiba menghilang, dan masih banyak lagi.
Namun saya sering ngawur. Saya menyatukan buku harian dengan draft fiksi saya. Karena muncul begitu saja. Ketika menulis tentang anaknya bibi penjual lontong sayur dan mengobrol dengannya, tiba-tiba terbetik sebuah draft fiksi. Daripada repot, saya tulis saja dalam buku harian.
Kekacauan terjadi setelah saya menikah. Bapaknya anak-anak saya membaca buku harian saya dan cemburu dengan si A atau si B, tokoh rekaan dalam fiksi. Terjadilah pertengkaran yang ‘aneh’, karena mereka gak nyata.
Akhirnya buku harian terpaksa saya buang dan bakar. Sebetulnya saya menyayangkan hasil fiksi yang idenya gak mudah. Bahkan hingga kini, saya payah banget dalam menulis fiksi.
Sesudah menikah, kegiatan journaling pun terhenti total. Saya kehabisan ruang waktu untuk pribadi. Ada 4 anak yang harus saya urus, ditambah ayahnya anak-anak, dan bapak mertua. ART hanya datang pagi untuk menyuci dan menyetrika. Lha kok jadi curhat? 😀😀
Padahal banyak sekali manfaat journaling, diantaranya:
ilustrasi: Canva |
7 Manfaat Journaling
Alat Manajemen Stres
Gak perlu healing ke luar kota untuk mengurangi stress. Cukup melampiaskannya dalam tulisan. Mirip kisah Na Hee Do di atas. Setelah direduksi menjadi tulisan, seringkali stressor dapat dipahami dan dihargai dengan mudah.
Stressor dapat dilihat dari sudut pandang yang lebih objektif dan terpisah. Sehingga stress dapat dikelola dengan lebih baik.
Menenangkan Kecemasan
Carla Marie Manly, PhD, seorang psikolog klinis dan ahli kesehatan menjelaskan bahwa:
“Saat membuat jurnal, kita sering kali dapat mengungkap ketakutan tersembunyi yang menyebabkan kecemasan intermiten atau kronis," (sumber)
Lebih lanjut Manly mengungkapkan bahwa jenis jurnal tertentu dapat membantu mengurai masalah dan menemukan pemicu kecemasan.
Ketika selama satu bulan, sekelompok orang mendapat instruksi membuat jurnal tentang pengalaman traumatis selama 15-20 menit. Hasilnya adalah mereka mengalami penurunan kecemasan, lebih sedikit gejala depresi, dan lebih sedikit tekanan mental secara keseluruhan, serta peningkatan kesejahteraan,
Meredakan depresi
“Ketika seseorang menulis tentang pikiran yang menyedihkan atau menimbulkan kemarahan, maka pikiran itu akan diproses daripada tetap terjebak di dalam," kata Manly.
Hal ini menjelaskan mengenai penurunan skor depresi yang signifikan pada orang yang menulis tentang pikiran dan perasaan terdalam mereka, seputar peristiwa emosional selama 20 menit sehari, selama tiga hari.
Meningkatkan Memori
“Tangkaplah ilmu dengan mencatatnya,” kata Ustaz Aam Amirudin yang selalu terngiang hingga kini.
Journaling atau menulis tidak hanya bermanfaat mengatasi stress, juga meningkatkan sumber daya kognitif untuk proses mental penting lainnya.
Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh
“ Menulis jurnal bisa menjadi latihan relaksasi yang menurunkan pelepasan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin,” kata Manly, “karena produksi hormon yang berlebihan dapat menekan sistem kekebalan Anda.”
Hal ini menjelaskan adanya hubungan antara menulis jurnal dengan peningkatan kekebalan terhadap pasien HIV, dalam sebuah penelitian. Jumlah limfosit mereka meningkat setelah intervensi "menulis emosi" atau membuat jurnal.
Meningkatkan optimisme
"Dengan memiliki jurnal yang didedikasikan untuk menghargai unsur-unsur positif kehidupan, fokus diambil dari apa yang tidak berjalan dengan baik demi berkah dalam hidup seseorang," kata Manly.
Tidak semua hal berlangsung dengan baik dan sesuai dengan keinginan kita. Dengan menulis jurnal, kita bisa melihat peristiwa yang terjadi secara lebih objektif, merasa bersyukur dan menimbulkan optimisme.
Membantu Mengatasi Trauma
Saya takut bertemu dengan ayah dari anak-anak saya!
Saya tak tahu kapan awal terjadinya. Saya hanya ingat kemarahan yang saya pendam saat disebut: “Bodoh! “Tolol!” “Otaknya di mana?” hingga yang paling menyakitkan sewaktu dimaki: “Lonte!”
Waktu itu saya tak tahu bahwa saya mengalami KDRT. Saya melawan, namun terror makian bertambah parah dan klimaksnya saat saya mengalami ‘marital rape’. Tanpa terkendali, tubuh saya menolak, marah!
Hingga kini bongkahan trauma itu masih ada. Keras, sulit mencair. Harusnya saya menulis semua yang terjadi dalam untaian kata di buku harian ya?
Alih-alih journaling, saya membuat tulisan berseri dalam bentuk fiksi, kisah pertemanan dengan label “Adisa dan Aku”. Sayang hanya beberapa yang selamat, yang sudah saya rapikan dan publish di blog ini.
Selebihnya raib dalam bentuk draft di laptop yang dicuri maling. Dulu saya marah, namun kini sudah ikhlas. Berkat journaling dalam bentuk potongan draft tulisan, kini trauma saya mulai mencair.
Semoga teman-teman yang membaca tulisan saya tidak merasa kesal ya?
Karena seperti hasil beberapa penelitian, journaling menjadi alat terapi yang efektif untuk korban trauma. Kegiatan menulis membantu meningkatkan suasana hati secara signifikan.
7 Gaya Journaling
Melissa Divaris Thompson, seorang psikoterapis (sumber) mendefinisikan journaling sebagai berikut:
"Journaling adalah latihan meditasi yang dapat membantu Anda memilah emosi dan memprioritaskan bagian-bagian dalam hidup Anda. Dengan journaling, maka kecemasan dan depresi akan berkurang. Journaling juga membantu Anda memahami diri sendiri pada tingkat yang lebih dalam."
Yang menarik, ada beberapa gaya journaling yang dapat kita tiru. Berikut 7 diantaranya:
sumber: skillshare.com |
Daily Journaling
Cara menulis buku harian yang konvensional. Kita menulis apapun yang kita inginkan. Seperti catatan panjang dan terperinci setiap jam, atau malah semacam daftar pendek.
Apapun, gaya journaling membantu memproses pikiran dan perasaan yang terjadi pada hari itu menjadi menjadi catatan yang lebih objektif.
Daily journaling juga membantu kita memeriksa diri sendiri secara teratur, menandai waktu, dan menjadi suatu catatan yang menarik untuk dibaca kembali kelak.
sumber: skillshare.com |
Art Journaling
Mirip buku sketsa, art journaling merupakan pilihan yang tepat untuk melatih keterampilan kreatif, mengembangkan gaya pribadi, dan mengumpulkan inspirasi visual.
Tidak ada pakem di sini. Kita bebas menggunakan media apapun, atau mencoba cara baru untuk memproses emosi melalui seni visual, atau menjadikannya sebagai tempat untuk mendokumentasikan apapun yang terjadi pada kita
source: instagram.com/@janemaday |
Food Journaling
Saya menemukannya di Instagram dan ternyata sangat menarik ya?
Penjurnalan makanan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai dari membuat daftar makanan setiap hari, resep masakan, sketsa makanan favorit atau merenungkan kenangan makanan yang tidak ingin diupakan.
Hal ini membantu untuk makan dengan penuh perhatian, dokumentasi harian, atau jurnal perjalanan. Apapun itu, menghubungkan ingatan dengan makanan yang kita makan merupakan cara yang menyenangkan.
sumber: skillshare.com |
Travel Journaling
Bosan hanya selfie untuk mendokumentasikan liburan?
Travel journaling menjadi solusi untuk menyimpan kenangan dengan cara baru.
Campuran jurnal visual, tulisan, dan kenang-kenangan kolase dari perjalanan bisa memberikan gambaran yang lebih bernuansa dan momen yang tak terlupakan.
Dengan memiliki travel journaling akan membantu saat seorang teman ingin melakukan perjalanan ke tempat yang sama, atau sekadar kenangan ketika sedang terjebak di rumah. 😀😀
sumber: instagram.com/@janemaday |
Nature Journaling
Rosalie Haizlett mendefinisikan nature journaling sebagai:
Nature Journaling adalah aktivitas menulis dari hasil mengikuti ke mana pun rasa ingin tahu membawa kita dan mendokumentasikan penemuan di luar ruangan."
Membuat jurnal saat berada di daerah terpencil atau melakukan perjalanan impian, mungkin akan menyenangkan. Tetapi nature journaling untuk alam sekitar rumah merupakan apresiasi yang lebih dalam terhadap lingkungan. Ini membuat kita lebih peka dan peduli terhadap kehidupan alam yang berkelanjutan.
sumber: instagram.com/@janemaday |
Gratitude Journaling
Riset membuktikan bahwa melakukan bahwa melakukan syukur secara teratur dapat membantu meningkatkan kebahagiaan, kesejahteraan, dan kesehatan fisik.
Dengan membuat gratitude journaling, kita membangun kebiasaan bersyukur dan memiliki simpanan rasa syukur yang dapat digunakan kapanpun merasa sedih.
Silakan pilih, membuat jurnal visual yang rumit untuk rasa syukur, atau membuat dengan cara sederhana tentang 5 hal yang disyukuri hari itu.
sumber:skillshare.com |
Visual Journaling
Visual Journaling kerap disebut jurnal bergambar, menjadi cara asyik untuk menggabungkan kecenderungan artistik dengan refleksi pribadi.
Melalui jurnal visual, kehidupan sehari-hari dan proses perasaan tercatat dalam bentuk ilustrasi. Seperti bentuk jurnal reflektif lainnya, buatlah jurnal visual dengan mencoret-coret apa pun yang muncul dalam ingatan, atau memilih suatu keyword untuk memulainya.
Gimana? Ternyata kegiatan journaling cukup menarik ya? Terlebih jika dikaitkan dengan aktivitas blogger. Wah bisa keasyikan deh.
Baca Juga:
Tamu Tak Diundang dan 5 Tips Bersosialisasi di Masa Pandemi
5 Hal Suka Duka Tinggal di Apartemen Indonesia
Sejak kecil aku suka nulis diary dan melengkapinya dengan foto atau denah.
ReplyDeleteSaya kayanya masuk ke daily journaling. Yah meski gak setiap hari juga sih menuliskannya. Kalaupun ada travel journaling, food journaling dll, gayanya gak masuk ke sana. Tetep mendekati ke gaya daily journaling saja.
ReplyDeleteSampai ke hal imunitas tubuh juga ya pengaruhnya menulis jurnal ini?
ReplyDeleteBerarti memang perlu dimanfaatkan, agar hal-hal yang tak perlu dipikirkan bisa lenyap terbawa angin
Apalagi banyak yg belum tahu soal penelitian ini. Banyak yg mengira menulis ya menulis saja. Andai mereka tahu manfaatnya begitu banyak, pasti akan ada banyak yang menyempatkan untuk bikin jurnal harian ya
DeleteKreatif sekali gaya journaling yang disampaikan dan diperlihatkan di foto-foto artikel ini. Inspiratif.
ReplyDeleteJournaling memang punya banyak manfaat, terutama terkait kesehatan mental. Jadi rindu nge-journal, dulu nulis apapun unek-unek lalu setelahnya lega, padahal masalahnya selesai juga belum. Memang efeknya ngurangi kesemasan dan depresi dari journaling ini nyata adanya!
Apalagi manfaatnya journaling juga dapat meningkatkan memori ya mbak, karena ditulis dan dibaca ulang
DeleteYa kreatif ya. Ga sepeysaya, hehehe nulis ya nulis aja. Ga ada kepikiran buat ngehuas dengan karikatur dll
DeleteJadi mengetahui gaya penulisan melalui tulisan ini ambu, memang asa kemampuan menulis
ReplyDeleteBanyak banget manfaat menulis. Beruntung jaman sekarang bisa menulis di website blog dan bisa dapat cuan
ReplyDeleteHai ambu,ingat zaman SD dulu punya buku diary Hello Kitty yang semua penuh dicatat. Tentang suasana hati, itu berlangsung hingga SMP. Sekarang setelah jadi mom nyaris tidak punya waktu. Padahal manfaatnya banyak banget ya seperti yang disebut ambu diatas
ReplyDeletepengen banget bisa tertib, ambuuu.. saya seneng bikin corat-coret. masalahnya, ngga bisa konsisten. kadang buku catatannya bahkan sampai hilang. bikin baru lagi, ilang lagi. gitu aja terus 😌
ReplyDeletetapi baca ini, jadi kepikir nyoba mulai lagi.
Saya suka banget dengan ART JOURNALING yang handmade dengan tulisan tangan sendiri. Sudah dilakukan sejak kecil karena memang suka seni khususnya menggambar dan menulis indah. Sudah berbuku-buku dibuat sampai menerima setumpuk pesanan dengan request isi yang berisikan quote dan kalimat-kalimat yang mencerminkan pribadi orang yang memesan.
ReplyDeleteSampe sekarang art journaling masih jadi satu lini bisnis saya Mbak Maria. Alhamdulillah sambil mengerjakan art journaling ini saya menikmati waktu-waktu ME TIME dan melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari.
Dulu saya suka banget ngisi buku harian di diary, tapi untuk journaling serius gini belom sih, bisa dicoba juga hehe!
ReplyDeleteIdem kak Ratna, daku pun belum pernah buat journaling.
DeleteSepertinya menarik juga untuk dibuat, sambil healing yang santai ya
Ternyata journaling itu banyak manfaatnya ya termasuk mental health. Selama ini saya melakukan journaling untuk kenangan aja hehe. Dari dulu pun pengen dalam bentuk art journaling gitu, tapi nggak bisa nggambar...
ReplyDeleteSuka kagum deh sama orang yang bikin jurnalnya bagus-bagus. Inget teman SMA saya juga ada yang seperti itu. Suka pengen ikutan bikin. Tapi, gak pernah konsisten
ReplyDeleteBanyak banget manfaat journaling ternyata, pantes saja saat merasa agak emosi tapi gak bisa dilontarkan, kemudian dioret-oret di buku, perasaan juga lega setelahnya.
ReplyDeleteDiary yang bercampur imajinasi memang bisa bikin salah paham yang membaca, tapi itu menunjukkan tanda cinta kalau cemburu :)
Aku dulu saat masih sekolah dan ketika masih jadi karyawan baru di tempatku kerja sebelumnya, masih sering menuliskan kegiatan hari2ku, mbak. Tapi hanya sekedar tulisan aja. Cuman kalau model jurnal dengan beberap item art gitu belum pernah hanya semacam buku harian saja
ReplyDeleteDari sini baru nggeh kalau journaling itu banyak jenisnya, bahkan ada yang mirip seperti komik gitu ya mbak. Boleh deh sesekali mau coba bikin journaling juga karena manfaatnya bagus banget utk handle stres
aku salut sama orang-orang yang bisa menulis dengan rapi dari journaling. emang bener bisa kayak stres relief gitu yaaa kalau dari kegiatan yang kita sukai.
ReplyDeleteJournaling juga berkaitan dengan beberapa bahasan kesehatan mental, tubuh sehat kesehatan mental juga perlu diperhatikan salah satunya dengan journaling
ReplyDeleteAku termasuk yang suka sama journaling. Memilih ini karena merasa jadi lebih stabil emosiku, dan lebih baik hidupku
ReplyDeletewow banyak manfaatnya yaa ternyata.Untuk ketenangan batin, healingnya gak perlu jauh-jauh ke luar rumah atau bahkan ke luar negeri, di dalam kamarpun pun bisa dengan journaling
ReplyDeleteSejujurnya, aku juga orang yang suka sekali membingkai masalahku dengan menuangkannya ke dalam buku diary.
ReplyDeleteSampai sekarang.
Dan sekarang semakin semangat karena setiap tahun langganan beli buku diary NCT 127, NCT Dream dan WayV.
Rasanya pasti sedih ya, Ambu kalau apa yang kita tulis dibaca oranglain.
Sejujurnya, akupun gak tau dan gak ada aturan tertulis juga, meski sudah menikah, pasangan boleh membaca buku diary kita.
Yang pasti, ketika anakku punya diary, aku gak ingin kepo membaca, karena kalau ia sedang menulis, selalu diam-diam dan tampak menghindari kontak mata denganku.
Dari situ aku belajar, meski keluarga sekalipun, ada yang namanya ruang untuk mereka berekspresi selama itu tidak merugikan siapapun Journaling bisa sangat bermanfaat untuk saluran emosi negatif seseorang.
Dulu hobi banget beli buku diary buat bikin journal, akhirnya cuma diisi 3 lembar karena males haha, untung ada blog jadi bisa ngisi di sini.
ReplyDeleteIya, menulis jurnal setiap hari bisa menjaga kesehatan mental ya Ambu
ReplyDeleteBisa melepaskan semua perasaan yang dirasakan seharian
Aku cukup seringbbuat gratitude journal mbak, afirmasi positif ke diri sendiri, menghargai diri sendiri dan memang ngaruh bangeet kalau buat aku
ReplyDeleteKalau lihat tampilan journal orang-orang kok bagus-bagus ya. Apik, estetik. Aku sendiri kalau nulis di buku gitu nggak suka pakai pernak-pernik. Nulis ya nulis aja. Pakai pernak-pernik dan dihias-hias kok aku malah merasa itu "bukan aku". Sebatas seneng melihat jurnal estetik punya orang lain.
ReplyDeleteSaya pengin banget bisa bikin journal yang nyeni kayak orang-orang. Tapi ternyata jiwa seni saya pas2an banget. Lebih leluasa bermain dengan kata-kata ketimbang dengan gambar dan warna 😁
ReplyDeleteLebih suka yang daily ambu, soalnya kalau pake stiker kadang aku jadi sayang mau pake stiker lucu2 nya eheheh. Tapi kadang bikin yang kayak food journaling juga sih sesekali pake stiker2 lucu
ReplyDeleteSetuju banget kak kalau Menulis jurnal bisa menjadi latihan relaksasi yang menurunkan pelepasan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin Ya, dihatipun jadi lebih tenang setelah menulis jurnal
ReplyDeleteSaya punya buku journaling. tapi sya ga bisa pakainya saya pikir kumpulan kertas biasa saja ternyata journaling itu istimewa dan baik ya
ReplyDeleteAmazing banget! Ternyata ada 7 macam jounaling dan saya baru tahu 5 di antaranya ada. Keren banget. Saya salut dengan orang-orang yang membuat journaling, apalagi bisa untuk healing.
ReplyDeleteTerkadang saya merasa sesak dan ingin melepaskannya, tapi ga tau ke mana. Kadang kok saat menemani anak mewarnai dengan krayon, ada rasa senang. Beberapa kali lihat alat tulis warna-warni juga kepikiran journaling, tapi ga tau mulai dari mana