Dali and the Cocky Prince, Karena Darah Tak Selalu Lebih Kental

    
drama korea

Dali and the Cocky Prince, Karena Darah Tak Selalu Lebih  Kental

Suka Korean Food?

Pernah coba Gamjatang?

Walau sering berburu masakan Korea, saya belum pernah mencoba gamjatang. Mungkin karena resto Korea di Indonesia jarang menyajikannya.

Gamjatang merupakan sup khas Korea yang terbuat dari rebusan tulang leher babi yang di Korea  dikenal dengan sebutan gamja.

Cara pembuatannya konon dengan memasak tulang babi, kentang dan daun wijen secara perlahan. Atau cara memasak simmering menurut kamus internasional. Hasilnya, sup panas lezat yang dinikmati bareng soju Korea dingin.

Saya membayangkan mirip sundubu jjigae dan budae jjigae. Bedanya sundubu jjigae memiliki ciri khas tahu, budae jjigae mempunyai ciri khas sosis, sedangkan ciri khas gamjatang terletak pada kentang.

Karena di negara aslinya, semua sup menggunakan babi yang harganya lebih murah dibanding daging sapi. Setelah diimpor ke Indonesia, kuliner ini memakai daging sapi/ayam/seafood sebagai bahan baku kuah. CMIIW.

Ada kisah gamjatang dalam drama Korea Dali and Cocky Prince. Dalam drama yang juga berjudul Dal-Ri and Gamjatang, salah seorang tokoh berkisah bahwa dulu, semasa Amerika Serikat menduduki Korea Selatan, penduduk yang kelaparan membuat gamjatang dari sisa-sisa tulang yang dibuang tentara AS.

Sementara dari beberapa artikel, saya membaca budae jjigae-lah yang dibuat penduduk. Budae jjigae memiliki arti harfiah: sup pangkalan militer.

Apapun itu, penulis scenario sangat cerdas. Membuat drama dari  keseharian masyarakat Korea, diramu dengan kisah sejarah serta bumbu komedi dan adegan romantis.

Hasilnya?

Yuk kita review:

Baca juga:

Cheat On Me if You Can, Takut Mati? Jangan Selingkuh!

Secret Love, Drama Korea ini Mengandung Bawang!

  
korean drama

Park Gyu-Young sebagai Kim Da-Li

Nama Da Li, berasal dari Salvador Dali. Sebagai penerus Cheong Seong Galery, Kim Da Li memang sangat mencintai seni lukis. Begitu cintanya, seusai. menyelesaikan gelar sarjana di Seoul, Kim Da Li meneruskan kuliah di Amsterdam.

Kim Da Li punya kisah cinta yang pahit. Beberapa waktu menjelang pernikahannya dengan Jang Tae-Jin, CEO Segi Group, Jang Tae Jin memutuskan hubungan, hanya gara-gara status Kim Da Li sebagai anak angkat.

  

korean drama

Kim Min-Jae sebagai Jin Moo-Hak

Jin Moo-Hak, Direktur Dondon F & B, orang kaya baru yang melewati masa kecil yang sulit.

Tatkala anak seumurnya belajar dan bermain, Jin Moo-Hak harus menemani ibunya yang sakit dan membantu ayahnya, penjual gamjatang, mengantar pesanan.

Hal ini membuat Jin Moo-Hak berpendidikan rendah namun  ulet serta ahli dalam berbisnis.

  

drama korea

Kwon Yool sebagai Jang Tae-Jin

Jang Tae-Jin, CEO Segi Group yang arogan dan memandang rendah anggota masyarakat yang dianggapnya bukan berdarah biru.

Jang Tae-Jin tega memutus hubungan dengan Da Li menjelang pernikahan ketika mengetahui Da Li hanya anak angkat Kim Nak-Cheon, pemilik Cheong Seong Galery yang berasal dari kalangan atas.

Sikap Jang Tae-Jin bertambah sinis ketika mengetahui Da Li menjalin cinta dengan Jin Moo-Hak yang dianggapnya berasal dari “kalangan sampah”

  

drama korea

Sinopsis Drama Korea Dali and Cocky Prince

Dua orang dengan latar belakang berbeda, bertemu. 

Penyebabnya kesalahan pahaman. Kim Da-Li mahasiswa seni rupa di perguruan tinggi Amsterdam yang jenius, seharusnya menjemput Mr Jin Hitonari, seorang kolektor seni yang sangat berpengaruh.

Namun yang dijemput dan dibawanya ke pesta kolektor seni adalah Jin Moo-Hak, direktur Dondon F&B, produsen Gamjatang yang hanya paham membedakan daging babi dan cara mengumpulkan uang sebanyak mungkin.

Jin Moo-Hak datang ke Amsterdam untuk mengunjungi pertanian babi dan menandatangani kesepakatan. Pesta elit kaum pecinta seni tentu saja membuatnya canggung.

Kesalahan fatal pun tak terelakkan. Tanpa sengaja Jin Moo-Hak membuat lubang pada lukisan senilai milyaran rupiah.

Masalah tidak berhenti sampai di situ. Sewaktu hendak menginap di hotel, Jin Moo Hak mendapati kartu kreditnya diblokir ayahnya yang sedang marah. Ayah Jin Moo Hak tak menyetujui anaknya meminjamkan sejumlah uang pada Cheong Seong Galery.

Merasa iba pada nasib  Jin Moo Hak, Kim Da-Li membawa pemuda yang terancam lontang lantung di Amsterdam itu, ke rumahnya agar bisa bermalam. Malam yang mengesankan bagi keduanya, mereka mengobrol seolah 2 orang kawan lama.

Tak terduga pertemuan mereka berlanjut di Korea. Kim Da Li harus pulang. Ayahnya mendadak meninggal. Harus ada yang memimpin dan mengelola Cheong Seong Galery milik sang ayah.

Ternyata tak mudah. Kim Da Li dihadapkan pada ancaman kebangkrutan galeri. Kas kosong. Tak ada dana untuk menggaji karyawan. Sementara pihak bank yang biasanya ramah karena kawan akrab ayah Kim Da Li, tiba-tiba menolak memberi pinjaman.

Sebagai langkah awal, Kim Da Li bisa menjual rumah dan perhiasan, tapi bagaimana selanjutnya?

Dengan bantuan Jin Moo Hak, Kim Da-Li mengetahui ternyata ada scenario besar yang menghadang langkah Kim Da Li mempertahankan keberlangsungan galeri.

Oknum di belakang layar adalah Jang Tae-Jin, CEO Segi Group mantan tunangan Kim Da Li. Bersama senator An Sang-Tae mereka merencanakan pembangunan besar-besaran di kawasan Cheong Seong Galery berada.

Segala cara licik mereka tempuh. Termasuk menjerat Kim Si-Hyung, sepupu Kim Da Li, sebagai kaki tangan. Caranya mudah, Kim Si Hyung mantan narkoba, dengan iming-iming serbuk putih itu, masuklah Kim Si Hyung dalam perangkap.

Tidak demikian dengan Kim Da Li. Tak mudah menaklukan Kim Da Li. 

Kim Da Li sebetulnya punya 2 pilihan menarik: Kembali ke pelukan Jang Tae-Jin atau kembali ke Amsterdam meneruskan karir. Dua pilihan mudah yang bisa membuat Kim Da Li terlepas dari belitan masalah Cheong Seong Galery.

Namun Kim Da Li memilih berjuang mempertahankan Cheong Seong Galery yang telah dianggapnya sebagai ayahnya. Walau di kemudian hari terkuak bahwa Kim Da Li bukan anak kandung Kim Nak-Cheon, pemilik Cheong Seong Galery.

Dalam mempertahankan Cheong Seong Galery, Kim Da Li beruntung. Dia mendapat bantuan Jin Moo Hak kekasihnya dan Joo Won-Tak, kakak angkatnya yang berprofesi sebagai detektif polisi.

  

drama korea

Review  Drama Korea Dali and Cocky Prince

Tanya Joo Won-Tak: “Ibu kota India?”

Jawab Jin Moo-Hak: “Indonesia!”

Wkwkwk……..ngakak deh saya. Drama Korea Dali and Cocky Prince sungguh menghibur. Saking kocaknya adegan asmara antara Kim Da Li dan  Jin Moo Hak pun bikin ketawa.

Saya jadi paham pemilihan Park Gyu-Young sebagai Kim Da-Li. Sebagai aktris yang belum pernah didapuk sebagai pemeran utama, Park Gyu-Young berhasil memerankan Kim Da Li dengan mulus.

Sedangkan actor Kim Min-Jae yang kerap memperoleh jatah pemeran utama, sungguh aneh jika tak berhasil memerankan Jin Moo-Hak, direktur kaya raya yang konyol karena minim pendidikan akademis.

Music serta sinematografi juga sangat memanjakan penonton. Ditambah kepiawaian writernim menyusun adegan yang runtut sekaligus bikin penasaran di setiap episodenya, drama Korea Dali and Cocky Prince recommended banget untuk mereka yang butuh hiburan.

Jika ada celah mengritik, itu adalah adegan klise seperti tiba-tiba lampu padam dan kedua pemeran utama mendapati saling tindih, saling telanjang, ketika lampu tiba-tiba nyala lagi.

Gak papalah ya? Cuma sedikit kok. 😀😀

Baca juga:

Hello? It's Me!, Sosok Dari Masa Lalu

She was Pretty (Korean Drama) Karena Cinta Adalah Soal Rasa

Profile

Drama: Dali and Cocky Prince (English title) / Dal-Ri and Gamjatang (literal title)

Revised romanization: Dalriwa Gamjatang

Hangul: 달리와 감자탕

Director: Lee Jung-Sub

Writer: Son Eun-Hye, Park Se-Eun

Network: KBS2

Episodes: 16

Release Date: September 22 - November 11, 2021

Runtime: Weds. & Thurs. 21:30

Genre: Romantic-Comedy

Language: Korean

Country: South Korea


19 comments

  1. lucu ya jalan ceritanya. kecelakaan yang bikin makin bisa memaknai hidup.

    ReplyDelete
  2. Cantik banget si Kim Da li, ceritanya lucu nih, saya suka drama korea yang lucu-lucu, bikin refresh otak, ga bikin emosi kayak drakor yang fenomenal hahahaha

    ReplyDelete
  3. wah Indonesia disebut nih walau jawabannya salah ya Ambu. Saya tertarik dengan salah satu tokoh yang Ambu sebutkan, orang kaya baru yang karena keadaan harus bekerja di masa kecilnya. Sungguh menarik mengingat kesuksesan seseorang kadang berawal dari kesulitan hidup masa lalu.

    ReplyDelete
  4. Wah, makin banyak aja nih list tontonan
    Aku baru sedikit liat thriler nya tapi baru baca detail sinopsisnya di postingan ini
    Cukup kompleks ternyata dan bikin penasaran

    ReplyDelete
  5. Saya suka juga kekocakan yang terjadi di drakor dali and the cocki prince ini. Apalagi Kim Min Jae dan Park Gyu Young berhasil menampilkan sisi lain mereka di drama ini. Sukalah, pokoknya

    ReplyDelete
  6. Kalau ceritanya ada tentang makanannya biasanya saya masih tertarik buat lihat. Paling gak jadi tau tentang makanan-makanan dari Korea. Terkadang jadi terinspirasi juga buat cari di sini atau coba buat sendiri

    ReplyDelete
  7. Ini dah kelar ya dramanya, Mbu? Saya jadi penasaran mau nonton deh. Soalnya seliweran infonya di grup drakor. Dari trailer2nya memang lucu konyol sih ya. Cari ah link nya

    ReplyDelete
  8. Wah ibukota India dijawab Indonesia hahaha
    Genre drama kesehariana dibumbui sejarah, komedi dan romantis klop sekali ini. Menarik. Apalagi kalau ceritanya runut dan akting pemain mulus. Betah nontonnya pasti!

    ReplyDelete
  9. Asyik dapet rekomendasi drakor yg lucu dan menarik. Udah lama ga nonton drakor habis true Beauty Kemaren. Makasih mba reviewnya 😍😍

    ReplyDelete
  10. waahh ini adalah drama romcom terakhir yg aku tonton, bikin susah move on
    aku suka banget sama aktingnya Kim Min Jae disini
    lucu

    ReplyDelete
  11. Menarik review tulisannya ambu, membuat saya memfokuskan bacanya agar memahami jalan ceritanya

    ReplyDelete
  12. Drakor tuh selalu kaya tema dan ide cerita ya Mbak. Dari pengusaha kuliner babi. Cewek seniman pewaris gallery. Sampe akhirnya tanpa sengaja bertemu dan jatuh cinta. Ada aja.

    ReplyDelete
  13. Unik ya ceritanya, tapi antagonis cowoknya nyebelin banget, kaya seenaknya menilai orang huhu!

    ReplyDelete
  14. cerita sehari hari tanpa bumbu berlebihan memang lebih diterima ya, daripada sinetron kita yang terlalu banyak bumbu malah lebay jadinya...

    ReplyDelete
  15. Senang banget baca reviewnya.. Aku seolah udah bisa nebak jalan ceritanya gimana tapi tetap ada rasa penasaran untuk nonton langsung. Baca review film gini sungguh mengobati rasa rindu karena ga bisa ngedrakor kak. Makasih ya.

    ReplyDelete
  16. Aku belum nonton nih Ambu Cocky Prince komedi romantis berlatar sejarahkah ini? Aghhhh aku jadi kepo pengen maraton kayanya enak sambil makan jajangmyeon kesukaan aku 😍

    ReplyDelete
  17. Wah wah.. kalo kocak bisa masukmwaiting list nih .soalnya udah lama ndak nonton. Baca sekilas india dan indo akupun mesem2 sendiri eh kalo nonton gmna ya

    Konflik nya sederhana tapi karena alir dan tokohnya oke jadi bgus ya fimnya

    ReplyDelete
  18. Keren sinopsis ceritanya jadi kepo mau lihat filmnya ..jalan ceritanya cukup masuk akal ..

    ReplyDelete
  19. Saya ketinggalan nih nonton yang tayan bulan November kemarin ini. Dari alur cerita yang dituliskan di atas juga sepertinya menarik. Btw saya gak terlalu hapal sih makanan korea tapi dari baca ulasan Ambu jd nambah pengetahua juga ttg masakan Korea

    ReplyDelete