Anak Rewel? Deteksi Penyebabnya dengan Allergy Tummy Checker!
Malam hari harusnya menjadi saat yang tenang. Saat anak-anak terlelap di peraduan.
Tidak demikian halnya dengan anak kedua saya, Iyok. Bayi mungil, lucu, aktif dan menggemaskan di siang hari, berubah menjadi rewel di malam hari.
Tidurnya tak nyenyak. Menangis tanpa henti. Setelah saya menggendong dan mengayun-ayunnya dalam gendongan, barulah tangisnya berhenti dan matanya terpejam.
Namun begitu ditidurkan di box bayinya, Iyok akan bangun dan menangis lagi. Baru terdiam sesudah digendong dan diayun lagi. Berlangsung terus hingga dini hari.
Baca juga:
Anak Susah Makan? Pahami 7 Pedoman Berikut!
Optimalisasi Gizi, Kunci Sukses Tumbuh Kembang Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan
Daftar Isi
- Terkuak Penyebab Anak Rewel di Malam Hari
- Gejala Alergi Saluran Cerna vs Gangguan Saluran Cerna Fungsional
- Allergy Tummy Checker agar Anak Tumbuh Kembang Optimal
Tidak hanya Iyok, anak ketiga saya Bimo juga sama. Sering menangis tanpa sebab. Sungguh membingungkan karena mereka belum bisa bicara, belum bisa mengutarakan keluhannya.
Anehnya, kejadian bayi rewel dan sulit tidur di malam hari tidak berlaku pada Mabelle, anak ke-4 atau si bungsu. Demikian pula si sulung. Mereka anteng di malam hari. Setelah kenyang minum susu, tidur lelap hingga pagi hari.
Rahasia baru terkuak sesudah kemarin, Rabu 13 Oktober 2021, saya mengikuti webinar yang diselenggarakan Danone Indonesia. Bertema “ Gejala Alergi Saluran Cerna vs Gangguan Saluran Cerna Fungsional: Cara Membedakannya”, webinar menghadirkan narasumber Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi, dr. Frieda Handayani, SpA(K).
Kemungkinan besar, Iyok dan Bimo mengalami alergi saluran cerna atau gangguan saluran cerna, yang bisa dideteksi dengan menggunakan Allergy Tummy Checker.
![]() |
sumber: freepik.com |
Gejala Alergi Saluran Cerna vs Gangguan Saluran Cerna Fungsional
Pastinya bukan hanya saya, ibu yang bingung anaknya rewel sepanjang malam. Dalam webinar, dr. Frieda menjelaskan kemungkinan anak rewel, yaitu adanya gangguan pada saluran cerna pada anak yang disebabkan:
Gangguan saluran cerna manifestasi (FGID) dari alergi makanan, yang paling umum adalah alergi susu sapi (ASS)/cows milk protein allergy (CMPA), termasuk jika bayi menerima ASI dari ibu yang mengonsumsi susu sapi.- Gangguan saluran cerna fungsional/functional gastrointestinal disorder (FGID) yang disebabkan ketidak matangan saluran cerna anak..
Gangguan Saluran Cerna Fungsional
Functional gastrointestinal disorder (FGID) merupakan gejala saluran cerna kronis (terjadi jangka panjang) maupun rekuren (terjadi berulang) yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya. Setelah diperiksa semua bagus, baik secara struktur maupun biokimia.
Terjadi pada bayi di bawah usia 6 bulan, keluhan gangguan saluran cerna fungsional yang paling umum adalah:
Kolik Infantil
Terjadi pada 20 % populasi bayi. Bayi tiba-tiba menangis, tidak tenang dan rewel berulang dalam waktu lama.
Saat itu bayi mengalami sakit perut hebat dan berfluktuasi. Kadang ringan, bisa sangat hebat, dan tidak dipengaruhi waktu maupun makanan yang diberikan.
Umumnya terjadi pada bayi berusia 6 minggu dan mencapai puncaknya saat bayi berusia 2 bulan. Akan berkurang pada usia 3-4 bulan. Terjadi karena belum matangnya saluran cerna bayi, akibatnya gas menumpuk. Semakin besar anak, saluran cerna akan semakin matang, dan keluhan kolik menghilang.
Pada keluhan kolik tidak terjadi gangguan tumbuh kembang anak.Gak heran sewaktu saya konsul, kesehatan anak saya, Iyok maupun Bimo baik-baik saja ya?
Gumoh (regurgitasi)
Terjadi pada 30 % populasi bayi. Seorang ibu pastinya familier saat bayi kekenyangan dan mengeluarkan kelebihan ASI dari mulutnya.
Berbeda dengan muntah, gumoh adalah dikeluarkannya isi refluks dari kerongkongan ke dalam rongga mulut. Gumoh terjadi karena fungsi mortilitas saluran cerna bayi belum berkembang dengan sempurna.
Gumoh tidak berbahaya asalkan bayi memenuhi target pertumbuhan berat badan 20-25 gram per hari. Seiring bertambahnya usia bayi, gumoh akan hilang dengan sendirinya.
Konstipasi
Terjadi pada 15 % populasi bayi., umumnya terjadi pada bayi yang telah mendapat MP-ASI, walau bisa juga terjadi pada bayi di bawah usia 6 bulan. Bayi mengalami kesulitan atau jarang buang air besar selama kurang lebih 2 minggu.
Perlu diperhatikan, pada bayi yang mendapat ASI eksklusif tidak ada pola yang teratur. Ada bayi yang mendapat ASI mengalami BAB 6 kali sehari. Ada juga yang tidak BAB selama 7-10 hari. Semua itu tergantung pola makan ibu, jumlah asupan air ibu, jumlah asupan serat, matang/tidaknya saluran cerna bayi, serta prematur/tidaknya bayi saat dilahirkan akan berpengaruh pada saluran cerna bayi.
Konstipasi diklasifikasikan menjadi 2:
- Konstipasi fungsional, hampir 90 % anak mengalami gangguan saluran cerna fungsional.
- Konstipasi akibat kelainan organ, yang disebabkan penyempitan atau penyumbatan yang berakibat tinja tidak dapat dikeluarkan dari usus besar.
Banyak hal menjadi penyebab terjadinya FGID, kompleks dan saling berinteraksi, yaitu:
- Faktor Biologis, akibat belum matangnya saluran cerna pada bayi.
- Psikososial, harmonis/tidaknya hubungan orang tua akan berpengaruh pada gangguan saluran cerna pada bayi.
- Lingkungan maupun Budaya, seperti pemberian MP-ASI yang dapat mempengaruhi gangguan cerna.
Gejala Alergi Saluran Cerna
Allergi adalah suatu reaksi hipersensitivitas terhadap suatu zat tertentu yang mempengaruhi sistem imun atau mekanisme tubuh kita.Berbagai hal bisa menyebabkan alergi (alergen/penyebab alergi):
Yang terbanyak adalah alergi susu sapi, biasanya terjadi pada bayi berusia kurang dari 6 bulan. Setelah bayi berusia 6 bulan, alergen bisa berupa telur, produk susu, kacang-kacangan, cereal hingga tungau, debu rumah, dan lain lain.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat angka kejadian alergi susu sapi (ASS) 2- 7,5 % dengan kasus tertinggi pada usia awal kehidupan. Biasa terjadi pada 1 bulan awal kehidupan, dan atau setelah bayi mendapat susu sapi selama 1 minggu.
Gejala alergi susu sapi umumnya muncul pada:
- Kulit (50-70 %)
- Saluran nafas (20-30 %)
- Sistemik (-9 %) merupakan gejala parah karena menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan penyempitan di paru.
- Saluran cerna (50-60 %)
- Pada umumnya anak mengalami gejala ringan dan sedang, mencakup 85 % anak-anak, misalnya kulit gatal kemerahan, gumoh, sedikit konstipasi atau sembelit ringan. Jika mengalami alergi parah, anak bisa shock, BAB berdarah, anemia, serta terjadi gagal tumbuh sesuai usia.
Gejala alergi susu sapi ringan dan sedang sering muncul di saluran cerna (mencapai 50-60 %):
![]() |
sumber: Danone Indonesia |
Gejala alergi akan muncul:
- Cepat: Muncul < 2 jam setelah minum susu sapi
- Lambat: Muncul >2 jam setelah minum susu sapi
Ada hubungan erat antara alergi susu sapi dan gangguan saluran cerna, yaitu:
- Anak dengan alergi susu sapi sering mengalami lebih dari 1 gejala, seperti di kulit (kemerahan, pembengkakan di mata/bibir), di saluran nafas ((batuk, bersin, hidung berair), saluran cerna (gumoh, muntah, diare, konstipasi, anemia, darah pada feses) dan umum (kolik).
- Gejala alergi dapat terjadi di saluran cerna dan gejalanya mirip dengan gejala gangguan saluran cerna fungsional.
Apa akibatnya jika FGID dan/atau alergi tidak tertangani dengan baik?
- Akan berdampak kurang baik pada kesehatan anak di masa yang akan datang
- Gangguan kualitas hidup anak akan berakibat pada proses tumbuh kembangnya.
- Tindakan promotif dan preventif sedini mungkin harus dilakukan.
Kapan anak harus dikonsultasikan ke dokter?
- Jika gejala terus berlanjut
- Jika ada red flags (tanda bahaya), contohnya adalah gangguan pertumbuhan (berat badan dan tinggi badan) tidak sesuai, muntah darah, masalah makan, gangguan pada organ, dan lain lain.

sumber: Danone Indonesia

Allergy Tummy Checker agar Anak Tumbuh Kembang Optimal
Dari penjelasan dr. Frieda dapat disimpulkan bahwa gejala FGID maupun alergi sangat mirip sehingga orang tua sulit membedakan. Gejala FGID dan alergi juga banyak ditemukan pada anak usia dini.
Bedanya gejala FGID akan hilang seiring usia/pertumbuhan bayi/anak. Sementara alergi perlu ditangani dengan segera, untuk menjaga kualitas hidup dan optimalisasi tumbuh kembang anak.
Jika gejala berlanjut, orang tua harus berkonsultasi dengan dokter. Namun bagaimana membedakan antara gejala FGID dengan gejala alergi?
6 dari 10 ibu di Indonesia tidak mengetahui gejala alergi pada si kecil, demikian penjelasan Gut and Allergy Care Manager Danone Indonesia. Shiera Maulidya. Terlebih tentang adanya perbedaan gejala FGID dengan gejala alergi.
Peran orang tua sangat penting sangat dalam mengetahui dan mengatasi gejala alergi. Untuk itu Danone Indonesia hadir dengan Allergy Tummy Checker
Apa sih Allergy Tummy Checker?
Allergy Tummy Checker merupakan suatu inovasi digital yang membantu orang tua mendeteksi sedini mungkin gejala FGID maupun gejala alergi yang dialami buah hatinya.Sebagai salah satu alat untuk mendiferensiasi FGID dan gejala alergi di saluran cerna, Allergy Tummy Checker dapat membantu orang tua untuk:
- Mendiagnosa gejala alergi dan kondisi pencernaan beserta rekomendasi solusinya
- Membantu mengendalikan gejala alergi si Kecil
- Mencegah gejala berkepanjangan yang mengganggu tumbuh kembang si Kecil.
Bagaimana caranya?
Gampang banget, cukup mengakses bebeclub.co.id untuk menuju Allergy Tummy Checker yang akan hadir per tanggal 1 November 2021.
Jadi jika terdapat riwayat alergi pada keluarga, atau si Kecil menunjukkan gejala alergi, maka buka Allergy Tummy Checker:
- Mulai dengan masukkan biodata
- Jawab pertanyaan terkait alergi
- Hasilnya akan menjadi rekomendasi untuk konsultasi ke dokter apabila ternyata si Kecil menderita alergi
Semudah itu.
Namun sangat berarti. Karena anak rewel tidak hanya membuat orang tua bingung dan kurang beristirahat, tapi juga berpotensi menghambat tumbuh kembang optimal.
Agar menjadi anak hebat, buah hati yang mengalami alergi di saluran cerna tetap dapat memperoleh gizi seimbang dengan susu soya yang difortifikasi sebagai sumber nutrisi alternatif.
Jangan lupa bebeclub.co.id juga memuat banyak artikel bagi orangtua, diantaranya tentang nutrisi seimbang, alergi, agar orang tua dapat membekali diri dalam mendukung kualitas hidup anak mencapai tumbuh kembang yang optimal.
Baca juga:
Stop Mitos! 9 Hal Penting Tentang Alergi Ini Kamu Harus Tahu
Kemampuan mencerna makanan saatmsaat anajbanak masih bayi kerap belum sempurna,Kondisi ini jadi membuat rentan terhadap berbagai masalah pencernaan. Itu jadi pr pr bagi orang tua utk lebih memperhatikan nutrisi atau asupan gizi nya
ReplyDeletejadi allergy tummy checker ini untuk mengetahui kemungkinan anak alergi berdasarkan gejala yang ada, ya? menarik!
ReplyDeleteBisa jadi anak rewel karena sensitif terhadap sesuatu, ya. Pakai fitur ini jadi bisa ngecek, deh
DeleteBener banget kadang kita orangtua nya gak tau apa yang terjadi sama bayi kita saat rewel, aku pasti panik kalau nangisnya ngga mau berhenti juga saat kita sudah menggendongnya
ReplyDeleteOw, faktor psikologis ibu berpengaruh juga ya pada kondisi saluran cerna bayinya. Kukira hanya ngefek ke produksi ASI. Ternyata lebih luas lagi dampaknya.
ReplyDeleteUlasan yang menarik tentang FGID, jadi tahu bagaimana mengatasi jika buah hati mengalami FGID. Selain itu bisa cek juga melalui situsnya.
ReplyDeleteOh gumoh itu malah indikasi karena ada masalah di saluran cerna seperti alergi gitu ya, Kak. Kalau di desa mah gumoh itu dianggap karena anak yang terlalu kekenyangan. Makanya langsung berhenti ngasih asi.
ReplyDeleteAgak lama mencerna judul tulisan ini, sampai saya ketemu paragraf terakhir tentang allergy tummy checker. Hehehe. Istilahnya gak familiar buat saya yg udah punya 3 anak. Rupanya semua bisa diketahui dengan mengakses bebeclub.co.id. Sangat bermanfaat inovasi teknologi digital saat ini untuk tumbuh kembang anak, apalagi bisa diakses free.
ReplyDeleteah iya, emang harus di cek ya Ambu klo anak rewel dan merasakan kesakitan
ReplyDeletebiar segera ditangani
Memang gak gampang ya Mbak menangani penyakit pada bayi atau anak-anak. Secara mereka tuh belum bisa mengungkapkan dengan baik apa yang dirasakan lewat obrolan atau ekspresi tertentu. Jadi memang para orangtua harus tahu banyak tentang berbagai penyakit yang mungkin menyerang bayi/anak-anak seperti urusan lambung dan pencernaan di atas.
ReplyDeleteJadi kehadiran Allergy Tummy Checker ini bagus dan bermanfaat banget untuk dimiliki oleh semua keluarga
DeleteSaluran cerna ini hal penting yang harus selalu diperhatikan ya?
ReplyDeleteKalau saluran saluran cerna udah gak beres, maka dampaknya bisa ke yang lain juga
Dampaknya bisa banyak mba. Pada anak berkebutuhan khusus, seperti anak saya yang autis, gangguan saluran cerna ini bisa membuat anak saya mengalami perburukan perilaku. Makanya anak saya menjalani diet khusus untuk membersihkan leaky gut di ususnya.
Deletewah begitu ay, canggih ya. jadi bisa ketahuan ya. alhamdulilan anak2ku gak pernah seperti itu
ReplyDeleteBener juga ya Ambu, kalau anak rewel bisa jadi ada gangguan di saluran cernanya. Bisa jadi alergi juga ya terhadap susu sapi, telur atau makanan lainnya
ReplyDeleteJadi inget banget jaman anakku kecil yang tiap hari rewel mintanya di gendong. dan baru ketahuan kalau ternyata dia mengalami konstipasi kronis. sebelum usianya enam bulan. sedih banget dong baru tau setelah dia mpasi.
ReplyDeleteAku masih trauma kalo bayi rewel karena kolik soalnya bikin bergadang dan itu menyedihkan banget hiks sekarang enak udah tau sebabnya dan ada allergy tummy checker yang membantu huhu
ReplyDeleteWah ini pasti sangat membantu para Ibu nih, Keren keren 🥰🙏
ReplyDeleteeh ini sama kaya tummypedia nggak ya mom? soalnya aku pernah coba juga nih cek tummy si kecil tapi lewat foto kotorannya. Bikin kita lebih tenang ya karena jadi tau kondisi tummy si kecil
ReplyDeleteAnak pertama saya dulu pernah kolik dan rewel sepanjang malam, duh stresnya, mana dulu kan belum ada informasi semudah kita peroleh sekarang ya.
ReplyDeleteKalau sekarang lebih mudah ya mengenali alergi sejak dini, salah satunya dengan allergy tummy checker ini ya :)
Bagus nih ada fitur allergy Tummy checker, bisa membantu para ibu ketahui kondisi kesehatan anak
ReplyDeleteWah bacaannya bisa jadi pengingat kalau nanti nikah dan punya baby ya mbak. Orangtua memang kudu ngerti dan mampu mengartikan rewelnya anak secara tepat, kasihan kalau baby nangis mulu gitu, ga tega
ReplyDeleteKasihaannn kalo si kecil kudu struggling mengatasi hal ini.
ReplyDeleteapalagi kalo kena Functional gastrointestinal disorder (FGID)
Semangaattt buat para parents ya
Jadi inget, sulung semasa bayi suka rewel juga di tengah malam. Padahal sehari-hari dia tuh anak yang manis banget. Saya yang capek kerja sampai malam, rasanya pengen nangis. Ngantuk, besok pagi-pagi harus berangkat lagi, huhuhu ... Mana dibilang sama tetangga kalau ibunya banyak dosa, makanya anaknya rewel. Huaaa, pengen nangis makin kejer.
ReplyDeleteDulu sempat sih kasih anak susu formula. Sebentaaar banget. Paling cuma hitungan hari dan sedikit saja. Jadi penasaran deh, Ambu, kandungan susu sapi apa sih yang bikin bayi alergi? Mana dulu belum ada tummy checker pula, ya?
Wah..., Intan tuh waktu baby suka begini juga, Ambu, kayak Iyok, kudu digendong dan diayun-ayunkan agar terlelap, tapi begitu ayunan berhenti, melek lagi dan nangis lagi. And as a new mom, yang saat itu cuma berdua dengan ayah Intan, kami bingung harus gimana, kakek dan nenek Intan jauh, telekomunikasi juga tak semudah saat ini, dan akses ke informasi tak semudah saat ini.
ReplyDeleteAh, thanks untuk tulisannya, Ambu, pasti ini akan sangat bermanfaat deh untuk para parents yang masih memiliki anak-anak kicik. Hehe. Saya ijin share ke adik saya ya! Thanks again, Ambu.
wah saya baru tahu, ternyata nggak cuma susu ataupun asupan makanan yang mempengaruhi pencernaan bayi. Tapi harmonis tidaknya hubungan kedua orangtuanya pun bisa berpengaruh. Jadi walau sudah nggak dalam kandungan, ikatan batin anak dan ibu tetap sangat kuat ya
ReplyDeleteTernyata tidak hanya kulit yang alergi ya, dan alergi saluran cerna juga mungkin bisa terjadi. Btw, apakah alergi susu pada anak termasuk alergi saluran cerna atau justru lactose intolerance ya kak?
ReplyDeleteWah pengetahuan baruu banget. Ternyata gumoh bisa mengindikasikan pencernaan yg tidak baik2 saja ya mba
ReplyDeleteaku juga pernah merasakannya ambu. kebingungan anak rewel, ternyata bukan hanya lapar ternyata anak rewel juga bingung karena badannya ga nyaman ya mbu.
ReplyDeleteWah saya baru tahu lho kalau ada alergi saluran cerna, dampaknya juga ngeri sekali bisa berpengaruh pada masa depan si kecil.
ReplyDeleteanak saya juga punya riwayat sering kolik jadi sering bermasalah juga usut punya usut ternyata ada bakat intoleransi laktosa jadi harus jaga banget makanannya memang agak menantang punya anak alergian hehe karena kesehatan saluran cerna penting sekali buat tumbuh kembang anak
ReplyDeleteSama halnya kaya orang dewasa ya ambu, pasti ga nyaman kalo ada masalah pencernaan. Makanya kalo anak-anak jatuhnya jadi rewel yaa
ReplyDeleteOh iya ya mungkin anak saya waktu bayi rewel karena masalah perut juga
ReplyDeleteKeren juga ya ada aplikasi buat cek alergi pada anak. Jadi ga sabar pengen tahu lebih lanjut. Siapin alarm tgl 01 Nov ah.
ReplyDeleteWah, berarti harus dibedakan ya, apakah cuma gangguan pencernaan biasa atau sudah mengarah ke alergi. Penting banget pengetahuan ini. Terutama untuk ibu muda yang masih minim pengalaman.
ReplyDeleteah iya, jadi ingat dulu saat anak anak masih kecil
ReplyDeletesuka rewel klo perutnya sakit.
Sekarang dgn adanya tummy checker ini bisa memudahkan orangtua untuk mengetahui gejala sakit perut karena gangguan pencernaan ya Ambu
Informasi yang bagus sekali mengenai permasalahan perut yang sering disalah pahami oleh para orangtua baru.
ReplyDeletePanduan lengkapnya harus banget rajin-rajin update dan membaca di bebeclub.co.id.
Karena belum mengalami punya anak aku masih meraba-raba ambu, tapi allhamdulillah menambah wawasan banget soal alergi tummy checker. Makasih ambu
ReplyDeletekalau bayi rewel tengah malam pasti bikin bingung ya, mbak maunya apa. apakah lapar atau kolik. anakku pernah juga nih malam nangis nggak berhenti-berhenti tapi untungnya nggak sering kejadian begitu
ReplyDelete