Ketika Maria Bertemu Maria (dan Saling Ngobrol)
Punya teman bernama Maria?
Banyak ya? Hihihi tentunya bukan termasuk saya.
Setahu saya, jarang banget masyarakat Indonesia memilih nama Maria untuk anak-anaknya. Mungkin karena nama “Maria” identik dengan pemeluk agama Katolik yang notabene merupakan minoritas.
Tentunya bukan tanpa alasan pemeluk agama Katolik memberikan nama “Maria” pada anak-anaknya. Begini kisahnya.
Mirip agama Islam yang mempunyai 5 rukun, agama Katolik juga punya tahapan atau sakramen. Ada 7 sakramen. Seseorang. (bayi maupun orang dewasa) yang baru masuk agama Katolik akan mendapat sakramen permandian/pembaptisan, setelah beberapa tahun kemudian sakramen penguatan, dilanjutkan sakramen ekaristi dan seterusnya.
Nah saat sakramen pembaptisan ini dia mendapat nama baru, agar bisa meniru teladan orang yang digunakan namanya. Nama yang dipilih umumnya adalah nama martir (santa) atau rasul (murid) Yesus.
Contohnya saya diberi nama Maria Goreti agar memiliki karakter tangguh seperti Santa Maria Goreti.
Karena itu saya heran sewaktu mengikuti blog walking di komunitas ISB, ada teman blogger bernama Maria Tanjung. Tambah heran ketika melihat Maria Tanjung berjilbab.
Jadi, moment yang pas banget ketika Mbak Ani Berta memberi topik “saling mewawancarai teman blogger” dalam ajang One Day One Post (ODOP) ISB pada tanggal 9 Agustus 2021.
Blog Mbak Maria Tanjung: https://www.mariatanjung.com/
Gak pake lama, saya langsung menghubungi Maria Tanjung. Dan ternyata… ramah banget! Rasanya berkah deh dapat teman yang ramah dan cantik seperti Maria Tanjung
(saya punya pengalaman tandem dengan teman blogger yang jutek. 😀😀ðŸ˜ðŸ˜)
Pemberi nama “Maria” ternyata adalah neneknya, diambil dari nama istri Rasulullah, yakni Mariah al-Qibthiyah, seorang Kristen Koptik yang masuk Islam dan mendapat julukan: "Ibu Orang-orang Beriman"
Baca juga;
Blog Untuk Wijatnika Ika
Nggak Mau Pikun di Usia Dini? Yuk Ngeblog!
Sedangkan penjelasan namaTanjung berikut ini:
Mbak Maria Tanjung, mengapa mendapat nama “Maria”? Apa nama panjangnya dan darimana asal kata “Tanjung”
Nama panjang saya Maria Tanjung Sari dan itu adalah pemberian dari Alm. Bapak saya. Saya lahir di Tanjung, Kalimantan Selatan di saat Alm Bapak ditugaskan bekerja di Tanjung.
Cerita dong, apakah Mbak Maria sudah menikah? Jika sudah, boleh tahu berapa jumlah putra/putrinya
Alhamdulillah saya sudah menikah namun sampai 10 tahun pernikahan belum ada momongan. Semoga Tuhan masih berkenan member saya keturunan walau usia saya yang tidak muda lagi. Namun jika jalan takdir saya hidup tidak memiliki keturunan, maka saya hanya bisa pasrah. Insha Allah saya masih memiliki beberapa keponakan dari kakak-kakak dan juga adik ipar saya.
Selain blogger, apa profesi Mbak Maria Tanjung? Cerita sedikit dong tentang pekerjaannya ..
Saya seorang karyawan swasta di perusahaan Pest Control yaitu jasa basmi hama. Di masa Pandemi ini kantor saya juga melayani jasa disinfektan sehingga memang kami semua di kantor harus tetap waspada akan risiko-risiko yang berkaitan dengan pandemi.
Apakah Mbak Maria punya kisah manis dengan ayah? Bisa cerita?
Kalau kisah yang spesifik sih mungkin tidak ada. Hanya saya dan alm bapak pernah tinggal berdua semasa Ibu mempersiapkan kepindahan dari Balikpapan ke Surabaya dalam rangka pensiun. Bapak orangnya sibuk kerja namun tetap perhatian ke anak. Bapak meninggal di saat saya masih semester 3 kuliah dan sedihnya beliau belum sempat melihat saya lulus sarjana dan menikah.
Bagaimana dengan Ibu? Punya kisah manis juga? Cerita dong ….
Saya dan ibu 40 tahun hidup bersama dan tak terpisah. Kami terpisah hanya beberapa bulan saja karena saya waktu itu mencoba kerja luar kota. Namun ujung-ujungnya saya balik lagi tinggal sama ibu karena tak tega meninggalkan beliau seorang diri di rumah. Saya dan ibu punya watak yang sama sehingga terkadang kami suka beda pendapat, namun di balik semua itu saya sangat menyayangi ibu dan beliaulah orang tua saya satu-satunya saat ini.
Berapa bersaudara Mbak? Bisa cerita apakah sekarang masih satu kota? Punya kisah menggelikan tentang mereka?
Saya anak bungsu dari 3 bersaudara. Kami sekarang hidup terpisah kota bahkan pulau. Untungnya sekarang zaman sudah canggih jadi berkomunikasi pun tidak sulit untuk dilakukan.
Tidak ada yang special hubungan persaudaraan kami. Kakak laki-laki saya yang nomor pertama itu cenderung cool sih ya jadi ga deket sama adik-adiknya. Sedangkan kakak perempuan nomor dua itu karena di luar pulau jadi kami komunikasi paling banter via whatsapp saja.
Lahir di kota apa mbak? Bisa cerita sedikit tentang kota kelahiran?
Saya lahir di Tanjung Kalimantan Selatan namun hanya 3 tahun setelah itu ikut alm Bapak pindah kerja di Balikpapan, Kalimantan Timur. Masa kanak-kanak dan masa remaja saya habiskan di Balikpapan. Saya sebenarnya betah di Balikpapan namun Bapak kan memang berencana pension di Surabaya akhirnya saya hanya 18 tahun tinggal di Balikpapan.
Boleh tahu makanan kesukaan Mbak Maria? Bagaimana cara membuatnya?
Saya tidak memiliki kuliner favorit semua sama sih bagi lidah saya, hehehe. Cuma saya engga pernah bosan kalau makan empek-empek, rujak cingur sama lontong balap. Terus terang saya ga pernah membuat sih, lebih banyak membeli jadi kurang paham bagaimana membuatnya. Ohya saya juga suka penyetan sih seperti ayam dan lele penyet karena memang di Surabaya kuliner kaki lima yang banyak itu kalau malam.
Apa kuliner paling populer di kota tempat tinggal Mbak Maria sekarang? Bisa membuatnya atau biasa beli? Kalau beli, ada rekomendasi yang terenak? Pastinya menurut selera Mbak Maria ya?
Saya merekomendasikan penyetan Bebek Palupi sih, namun bukan bermaksud untuk promosi tapi memang arek Suroboyo seneng banget kalau makan penyetan. Sebenernya penyetan di Surabaya itu banyak sekali macamnya namun dekat rumah saya yang terkenal itu Bebek Palupi
Sebagai blogger, Mbak Maria punya goal tertentu? Jika iya, sudahkah terwujud?
Saya ngeblog dari tahun 2019 tepatnya bulan September. Rasanya sampai sekarang tidak percaya sudah 2 tahun saya Alhamdulillah masih konsisten ngeblog dan kalau bisa sampai tutup usia ya.
Goal saya sebenarnya ingin resign dari kantor sekarang namun sepertinya kondisi belum memungkinkan karena masih pandemi juga. Akhirnya saya mencoba tetap focus di dunia ngeblog sambil berusaha branding diri agar ke depannya semakin banyak orang yang mengenal saya sebagai blogger, syukur-syukur member saya job mengulas produk milik mereka misalnya.
Sebagai perempuan, pernahkah Mbak Maria merasa terpuruk. Boleh cerita/tidak kisah keterpurukannya. Tapi boleh dong share kiat-kiat keluar dari keterpurukan tersebut?
Saya sebagaimana layaknya manusia lain pernah berada dalam kondisi terendah. Sebenarnya banyak sih keadaan dimana saya berada di titik terendah namun ada satu yang ingin saya sampaikan ketika teman-teman kuliah saya sudah sukses dengan karir mereka sementara saya masih stag di kondisi yang begitu-begitu saja.
Namun kemudian saya sadar bahwa kesuksesan seseorang tidak didasarkan pada harta maupun jabatan hingga akhirnya saya berusaha berdamai dengan diri sendiri. Kiat saya keluar dari keterpurukan adalah dengan focus pada diri sendiri saja dan menetapkan tujuan yang akan dicapai untuk masa depan. Menjadi tua bukan berarti berhenti untuk merancang masa depan.
Baca juga:
Menyelami Fikih Perempuan Bersama Channel Aam Amirudin
Bahagia Menjadi Ibu Rumah Tangga, Ini 5 Tipsnya!
sumber gambar: instagram.com/@mariatanjungmenulis
Ambu... Terima kasih banyak sudah mengulas saya. Terharu saya .. Semoga bisa menginspirasi
ReplyDeleteWah, duo Maria yang sama-sama jago nulis. Saya sudah berkunjung juga ke blognya Mbak Maria Tanjung. Sosok blogger yang keren dan inspiratif.
ReplyDeleteBenar kak, duo Maria yang sama-sama menginspirasi dan memiliki ciri khas unik masing-masing, baik dari style maupun gaya penulisan di blog hehe
Deleteseneng kalo baca senior blogger ceritain kisahnya selama ngbolg,, motivasi banget.. makasi kak
ReplyDeleteAku stalking duo Maria ini sejak bulan ramadhan lalu hehe... Keduanya menginspirasi ku dalam dunia kepenulisan
ReplyDeleteBener juga, Maria jarang dipake untuk wanita muslimah, tapi sepupuku ada satu yang namanya Maria. Jadi penasaran pingin tanya uwakku kenapa dulu anaknya dinamakan Maria :) pasti ada sejarahnya.
ReplyDeleteAku kalau denger nama Maria ingetnya telenovela Bun hihihi 😂. Tapi biasanya memang aku kalau sering denger nama Maria kebanyakan non muslim. Ngomong ngomong Maria tanjung ini aku sangka orang padang. Soalnya di padang ada suku yang namanya tanjung. Tapi ternyata bapaknya Mba Maria ini lahir di kalimantan ya. Semoga mba Maria Tanjung ini segera diberikan momongan ya Bun. Amin
ReplyDeleteWow, inspirasi jadi interviewer yang bagus dan detail . Perjalanan dan proses hidup yang dijelaskan dengan tuntas dan gamblang dan detail sekali. Bravo buat kedua nara sumber dari tulisan ini.
ReplyDeleteBerdamai dengan diri sendiri dan tetap memberikan manfaat untuk orang lain.
ReplyDeleteDaku belum bertemu secara langsung sama kak Maria, tapi pernah satu grup belajar blog disitulah kenalnya hehe
Namanya sama ama temenku, mba. Temenku namanya Maria tanjung juga, dan muslimah juga. Sepertinya banyak juga pnggunaan nama maria bgi kaum muslim, ehehhe
ReplyDeleteAKu kira Bu Maria Tanjung masih usia 30-an. Hehe, tapi seru ngobrol dengan yang namanya sama. Ide bunda juga sangat unik. Kalau saya agak susah kayaknya nemu yang namanya Raja.
ReplyDeleteIya nama Maria identik agama kristen ya. Tapi dari nama Tanjung sih saya masih menduga beliau Islam. Sama-sama cantik nih ibu-ibu yang bernama Maria, hehe
ReplyDeletewah wah.. gemes sekali bisa ketemuan dengan nama yang sama, dan di ranah kesukaan yang sama ya, sama-sama ngeblog. Keren semuanya mbak maria-maria ini :)
ReplyDeleteCerita mengesankan bagi arti sebuah nama, maupun ulasan sosok perempuan hebat dengan segala karyanya
ReplyDeleteoh iya, aku juga sering blogwalking ke blog mbak Maria Tanjung ini Ambu
ReplyDeletewah ternyata ada juga kisah mariah dalam agama islam ya, bahkan mendapat julukan sebagai ibu orang-orang beriman
Wahh ramahnya, Mba Maria. Apakah Mba Maria pemilih ig at Mariatanjungmenulis?
ReplyDeleteSaya beberapa kali punya rekan kerja bernama Ira dan jadi bingung saat manggil mereka, serasa memanggil diri sendiri, hehehe
Wah seru banget ya ketemu sesama blogger yang punya nama sama wkwk. Kira-kira ada nggak ya blogger yang namanya Diko selain saya? hehe. Btw nama bulek saya juga Maria, dan dia wanita muslimah jugaa
ReplyDeleteAhhh, aku baru kenal keknya sama Maria ini.
ReplyDeleteMakasih ambuu cerita blogger cantik ini.
Aku kan jadi tahuu dan berkenalan lewat tulisan.
Makasih sudah menginspirasi.
Kalau didaerahku sebenarnya penamaan kata MARIA memang identik dengan seseorang yang beragama khatolik. Dan walaupun ada yang bernama Maria biasanya yang sudah memeluk agama islam, tapi apapun nama yang diberi orang tua itu adalah doa untuk kita
ReplyDeleteSaya dulu punya teman namanya Maria orangnya baik sekali sekarang entah kemana ga pernah lg mendengar namanya baca ini jadi ingat dia. Ternyata Maria itu sebuah doa agar menjadi pribadi yang tangguh seperti Siti Mariyam
ReplyDeleteTemanku banyak juga yang bernama Maria dan baik2 orangnya ..membaca kisah Mbak Maria jadi terharu deh
ReplyDeleteseru ya ketemu dg orang yg namanya sama dg kita y mbak hihihi
ReplyDeleteaku berpikir jika dipanggil keduanya pada noleh hwakakaka
aku juga orang surabaya nih wah mbak maria tanjung sby mana nih?
aku blum pernah makan bebek palupi meski beberapa kali dengar . sby banyak kulinerannya alhamdulillah
aku. juga suka rujak cingur hihihi
mbak maria keduanya semoga bisa mewujudkan mimpi mimpinya
menarik juga kosnep mewawancarai teman blogger seperti ini, supaya lebih kenal gitu ya. Saya juga punya banyak teman bernama Maria, rupa-rupa kelakuannya. Hahahaha
ReplyDeleteBaca ini saya langsung teringat juga Kota Tanjung yang di Kalimantan Selatan. Ternyata nama Kak Maria juga berasal dari kota tersebut. Seru ya apalagi bertemu dengan orang yang namanya identik dengan kita.
ReplyDeleteSeru bacanya, kakakku jg dipanggil Maria, dulu sering dicela krn dibilang non islam, apalagi saat blm berhijab hehe.
ReplyDeleteSaling mengenal nama Maria yang lainnya, jadi menambah teman ya mba, iya di ISB banyak juga yang namanya sama. Kadang suka salah mention hehe. Aku jadi ingat dulu temenan sama Elis. Jadi kalau ada yang panggil Lis A Lis B heheh, soalnya sama-sama pakai kacamata.
ReplyDeleteseru ya mba bisa ketemu dgn nama dan profesi blogger juga, aku nih jarang banget ketemu orang dgn nama yg sama, namaku termasuk langka juga soalnya
ReplyDeleteSeru nih, kalau acara seperti ini dibikinin podcast juga. Lebih berasa juga "getar-getar" teman wawancara teman. Sukses buat Duo Blogger Maria
ReplyDeleteSaya nggak banyak punya teman namanya Maria, Teh. Nenek saya dari Ayah namanya Maria juga. Dan saya suka sekali nama Maria ini :)
ReplyDeletewahhh aku langsung pengen pempek, dari kemarin pengen cemilan, tapi apa dan suka bingung sendiri
ReplyDeleteseru dan lebih personal ya mbak kalau ngobrol begini dengan sesama blogger