River Where The Moon Rises dan Kekuatan Netizen

  
drama Korea

 

 River Where The Moon Rises dan Kekuatan Netizen

Pernah dengar nama Gofar Hilman? 

Sayapun baru tau. Saya baru tau setelah content creator (YouTuber, penyiar radio dll) tersebut  ramai diperbincangkan di jagat twitter sebagai pelaku pelecehan seksual pada tahun 2018. Berikut pengakuan korbannya yang speak up melalui akun twitter Nyelaras @quwenjojo:

Satu tangan dari atas, satu lagi dari bawah. Gue shock. Di situ tangan Gofar mulai ‘mengacak-acak’ bagian-bagian tubuh sensitif gue. Gue minta lepas nggak didenger dan kondisinya depan gue rame banget cowok menyaksikan itu cuma teriak 'dienakin kok nggak mau?' Iya, gue langsung ngerasa rendah banget,"

Mengapa baru speak up 3 tahun kemudian?  

Nyelaras @quwenjojo menjelaskan:

"Beberapa bulan setelah kejadian itu, gue pernah speak up di Instagram, tapi gue take down karena respon salah satu temen perempuan yang intinya bilang 'bukannya dia punya alesan sampe bisa ngelakuin itu?' Jawaban itu dulu bikin gue geli dengan diri sendiri,"

Untunglah, 3 tahun berlalu, situasi berubah. Kini,  netizen semakin paham betapa mengerikannya dampak pelecehan seksual. Terbukti dukungan diberikan netizen pada Nyelaras @quwenjojo dan mereka menyerang Gofar. Rekam jejak Gofar yang mengaku pernah meniduri 100 perempuan pun tersebar.

Yang paling keren, Lawless mendepak Gofar dari team. Lawless merupakan usaha bersama di bidang otomotif motor, clothing dan resto burger antara Gofar Hilman dengan beberapa rekannya yaitu Arian, Sammy, Roni, Ucup dan Mehdi. Melalui media sosial Instagramnya @lawless_jkt mengumumkan bahwa Lawless berdiri bersama korban. Mereka menyatakan, mulai 9 Juni 2021 Gofar Hilman bukan lagi bagian dari Lawless Jakarta.
 

Hebat!

Mengapa? Karena sulit sekali menyeret pelaku pelecehan seksual ke pihak yang berwajib. Hukum di Indonesia belum berpihak pada korban. 

Kejadian mirip terjadi di Korea Selatan. Bukan pelecehan seksual, melainkan bullying. Tapi dampaknya pada korban sama saja. Korban merasa tak berguna,  rendah diri, dan malu. 

Mereka baru bisa speak up beberapa tahun berselang setelah merasa cukup “kuat”.  

Kasus bullying menimpa Ji Soo, aktor yang telah beberapa tahun menekuni dunia hiburan Korea Selatan. Sayangnya Ji Soo bukan korban, melainkan pelaku. Dia melakukan bullying, berkata kasar dan memukul teman sekelasnya di SMP. Namun berbeda dengan Gofar yang ngeles dan enggak mau ngaku, Ji Soo mengakui kesalahan dan meminta maaf pada seluruh korban dugaan perundungan yang dilakukan semasa sekolah. 

Ji Soo yang sedang syuting  drama “River Where The Moon Rises”, terpaksa mengundurkan diri walau sudah mendekati rampung. Telah 90 % syuting dilaksanakan. Malah episode 1 dan ke-2 telah tayang di Viu.com. Tapi nekad syuting akan memperparah kerugian yang mencapai3 miliar won atau sekitar Rp 38 miliar. 

Penonton drama  Korea “Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo” pastinya masih ingat akting Ji Soo yang berperan sebagai salah satu pangeran tampan Goryeo. Juga akting aktor bermata sayu ini sebagai sahabat dokter Yoo Hye-Jung yang diperankan Park Shin-Hye dalam drama “Doctors”. 

Tapi bagi dunia hiburan Korea Selatan, tak cukup akting bagus dan wajah ganteng, seorang aktor harus punya latar belakang bersih. Sebab, sebagai selebriti yang mempunyai jutaan penggemar, dia merupakan panutan. Jika seorang panutan ternyata pelaku bullying, ditakutkan penggemarnya akan meniru, melakukan bullying pula.  

Demikian juga seorang pelaku pelecehan seksual. Dunia panggung harus menutup pintu baginya.  

Walau si aktor sedang mengerjakan kontrak. Lebih baik rugi materi. Agar bisa menjadi pembelajaran. Toh dunia hiburan Korea punya banyak aktor/aktris “bersih” yang mampu berakting mumpuni. Salah satunya Na In Woo yang didaulat menggantikan Ji Soo.  

Pemeran Kim Byeong-In, sepupu ratu dalam drama Korea “Mr Queen” ini berhasil mencuri perhatian penonton dan produser. Padahal di tahun 2016, Na In Woo hanya mendapat jatah peran pendukung dalam Cinderella and the Four Knights. 

Bagaimana hasilnya? 

Yuk kita kupas.

Baca juga:
Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo, Anak Perawan di Sarang Pangeran

Doctors, Kala si Anak Nakal Menjadi Dokter

 

drama korea


Kim So-Hyun sebagai Putri  Pyong Gang/Yeom Ga jin

Putri sulung King Pyeongwon dari istri pertama (Ratu). King Pyeongwon sangat mencintai ratu dan putrinya. Dia merasa sedih berkepanjangan ketika mendengar keduanya tewas saat melakukan tugas inspeksi ke wilayah perbatasan Go Guryeo. 

Putri  Pyong Gang sebetulnya masih hidup. Sebelum pertempuran yang menewaskan ibunya, dia berhasil melarikan diri bersama On Dal, anak kepala suku Sunno. Sayang keduanya terpisah. Putri Pyong Gang hilang ingatan dan dididik oleh ketua kelompok Cheonjubang menjadi seorang pembunuh, serta mendapat nama baru: Yeom Ga Jin. 

Bukan tanpa sebab. Ketua kelompok Cheonjubang dendam pada King Pyeongwon. Agar dendamnya terbalaskan, dia ingin King Pyeongwon dibunuh Yeom Ga jIn, anak kandungnya sendiri. 

  

drama korea


Na In-Woo/Ji Soo sebagai On Dal

On Dal adalah anak Jendral On Hyeob, kepala suku Sunno. On Dal menjadi yatim piatu setelah ayahnya dibunuh dalam pertempuran tidak seimbang. Seorang perempuan paruh baya suku Sunno mengambil alih tugas Jendral On Hyeob untuk merawat On Dal, dan menganggapnya anak. 

Sang ibu angkat tak ingin On Dal mengalami nasib sama dengan ayahnya, bersama anggota suku Sunno yang tersisa, bersembunyi di lembah hantu dan mendidik On Dal sebagai pencari herba.  

  


Lee Ji-Hoon sebagai Jendral Go Gun.

Sebagai anak kepala suku Gyeru, Go Gun tinggal di lingkungan istana. Diam-diam dia mencintai Pyong Gang, putri King Pyeongwon. Mereka berpisah setelah sang putri mengikuti Ratu, ibu kandung Putri Pyong Gang melakukan inspeksi ke perbatasan Go Guryeo. Saat itulah ayah Go Gun melancarkan aksi jahat, membunuh Ratu dan menghabisi suku Sunno yang tengah dikunjungi Ratu. 

Betapa kagetnya Go Gun ketika suatu hari memergoki seorang pembunuh yang hampir mencelakai raja. Pembunuh tersebut mirip Putri Pyong Gang, namun tak mengenal dirinya. Akhirnya Go Gun tahu bahwa Putri Pyong Gang selamat dari pertempuran belasan tahun silam, namun harus kehilangan ingatan. 

Tidak hanya masih hidup, Putri Pyong Gang ternyata mencintai laki-laki lain.

  

drama Korea



Sinopsis Drama Korea River Where The Moon Rises

Bicaramu seperti
Saat kamu menjadi pembunuh

On Dal menegur istrinya, Yeom Ga jin yang bersikap dingin menghadapi pertarungan dan berakhir kemaatian di pihak lawan.   

Kedua insan hidup dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Yeom Ga jin sebenarnya adalah Putri  Pyong Gang, anak sulung King Pyeongwon, yang tengah menduduki tahta Go Guryeo, salah satu dari 3 kerajaan: Go Guryeo, Silla dan Baekje.

 Sedangkan On Dal adalah anak Jendral On Hyeob, kepala suku Sunno. Salah satu dari 5 suku yang menghuni kerajaan Go Guryeo, yaitu Sunno, Jeollo, Sono, Gwanno dan Gyeru. Sunno dan Jeollo hidup di perbatasan, sedangkan Sono, Gwanno dan Gyeru tinggal di pusat kerajaan, di sekitar istana. Mereka melakukan korupsi dan mengenakan pajak yang memberatkan rakyat. 

Raja tidak berdaya karena ke-3 suku mempunyai balatentara yang kuat. Ratu yang berasal dari suku Jeollo juga tidak berkutik. Malah, akibat fitnah yang dilancarkan kepala suku Gyeru, Ratu meninggal dalam pertempuran saat berkunjung ke pemukiman suku Sunno. 

Sebelum pertempuran yang mengakibatkan kematian Ratu dan Jendral On Hyeob, keduanya menginstruksikan agar On Dal menyembunyikan Putri  Pyong Gang. On Dal berhasil melaksanakan tugas. Namun mereka harus berpisah. Perpisahan yang mengubah keduanya. 

Bersama anggota suku Sunno yang selamat dari pertempuran, On Dal tinggal di lembah hantu dan menjadi pencari herba. Sedangkan Putri Pyong Gang hilang ingatan dan dilatih oleh ketua kelompok Cheonjubang menjadi pembunuh handal. Salah satu tugas yang diberikan adalah membunuh King Pyeongwon. 

Putri Pyong Gang yang mendapat nama baru:  Yeom Ga jin, tidak tahu bahwa King Pyeongwon adalah ayah kandungnya sendiri. 

Yeom Ga jin/Putri Pyong Gang gagal menjalankan misi. Aksinya dipergoki Jendral Go Gun, temannya semasa kecil, anak kepala suku Gyeru. 

Saat melarikan diri, Yeom Ga Jin mendapat pertolongan On Dal yang semula tidak mengenalinya sebagai Putri Pyong Gang, anak Ratu yang pernah diselamatkan olehnya. Kali ini, On Dal tidak saja menolong nyawa Putri Pyong Gang, tapi juga memberinya tempat tinggal. Karena sesudah ingatannya pulih,  Putri Pyong Gang tak ingin meneruskan profesi sebagai pembunuh. Sementara raja dan rakyar Go Guryeo kadung mengira Putri Pyong Gang telah mati bersama ibunya. 

Sayang, Putri Pyong Gang tak dapat hidup tentram sebagai Yeom Ga Jin di lembah hantu. 

Tugas istana menanti. Dia harus melindungi ayah dan adik laki-lakinya dari ancaman pembunuhan. Go Won-Pyo, kepala suku Gyeru, dibantu kepala suku Sono, Gwanno berencana merebut tahta Go Guryeo.
  

drama Korea


Review Drama Korea River Where The Moon Rises

Akting menawan, selalu menjadi kekuatan drama Korea, termasuk River Where The Moon Rises. 

Tim produksi tepat banget mengganti Ji Soo dengan Na In Woo. Saya mencoba berandai-andai On Dal diperankan Ji Soo, saat peperangan, saat bermanja-manja dengan ibu angkatnya, serta pastinya chemistry Ji Soo dengan Kim So-Hyun sebagai Putri  Pyong Gang/Yeom Ga jin. 

Jawabnya, saya lebih suka akting Na In Woo, walau dia baru didapuk sebagai pemain utama di drama “River Where The Moon Rises” 

Aktingnya paska membunuh musuh, pas banget. Dikisahkan On Dal dididik sebagai pencari herba yang pecinta binatang. Sehingga On Dal merasa tubuhnya bau amis darah, sesudah membunuh musuh di medan perang. Tapi dia harus melakukan demi istrinya, Putri Pyong Gang. 

Selain terpukau  akting para pemainnya, saya merasa bosan di tengah episode. Terasa lelet. Mungkin jumlah 20 episode yang bikin drama terasa dipanjang-panjangin. 

Mungkin juga, kecenderungan saya membandingkan drama Korea dengan drama Cina bergenre sama. Saat peperangan drama Cina “Oh My General” misalnya, visualisasi derap kuda, debu berterbangan, kibasan pedang, semuanya indah banget. Sedangkan peperangan drama Korea “River Where The Moon Rises” terasa seadanya. Bikin boring. 

Ditambah kisah yang bolong di sana dan di sini, lengkap sudah bikin saya malas rewatch dan tidak merekomendasikan drama “River Where The Moon Rises”, kecuali Anda pecinta aktor Na In Woo, serta aktris Kim So-Hyun yang aktingnya “biasalah” 😀😀 

Baca juga:
Oh My General, Kala Jendral Hamil Maju ke Medan Perang
Goodbye My Princess, Ending yang Menyayat Hati Profile

Profil (sumber asianwiki.com)

Drama: River Where The Moon Rises / The Moon Rising River (literal title)
Revised romanization: Dalyi Ddeuneun Gang
Hangul: 달이 뜨는 강
Director: Yun Sang-Ho
Writer: Han Ji-Hoon
Network: KBS2
Episodes: 20
Release Date: February 15 - April 20, 2021
Runtime: Mon & Tue 21:30
Language: Korean
Country: South Korea


9 comments

  1. Kalo Gofar sih, aku ga terlalu kaget, karena emang sorry to say, personal branding-nya kan emang 'penjahat kelamin'. dan dia bangga banget dgn itu. Naudzubillahi min dzalik. tanda2 kiamat sudah dekat :(


    Yg Ji Soo ini aselik, aku kaget dan yahhhh sayang bangeeettt
    aktingnya mumpuni dan kalo lihat penampakan doi, kok emaaan gitu lho, sempat jadi pelaku bullying, hiks.

    salut dgn kebijakan di Korsel ya.
    Aktor yang sedang syuting drama “River Where The Moon Rises”, terpaksa mengundurkan diri walau sudah mendekati rampung. Telah 90 % syuting dilaksanakan.

    Malah episode 1 dan ke-2 telah tayang di Viu.com. Tapi nekad syuting akan memperparah kerugian yang mencapai3 miliar won atau sekitar Rp 38 miliar.

    Ini pelajaran buat kita semua sih. Kudu bermoral dan berakhlak baik!

    ReplyDelete
  2. Bullying dan pelecehan seksual itu dua hal yang sukses bikin korbannya kana mental, mulai dari rasa nggak ada harga diri, malu, marah yang berkepanjangan dan yang paling parah luka traumanya juga sulit hilang. Sayangnya disekitar kita masih aja terjadi dua hal tersebut

    ReplyDelete
  3. Waktu kasus Gofar booming, sempet ngerasa campur aduk. Marah, sedih, kesel. Bisa-bisanya ada manusia sejahat itu. Tapi lebih gemes sama reply-reply netizen yang bilang, "Kenapa baru speak up sekarang? kan udah 3 tahun lalu?". Pengen rasanya ku tampol online deh serius.

    Aduh drakornya menarik, namun sepertinya bakal menguras emosi yak. Aku masukin list dulu. Thank youu

    ReplyDelete
  4. Hihihihi aku ga familiar dengan nama aktor drakor tersebut, mbak Maria. Tapi eru juga ya kalau aku baca2 ceritanya. Ada lupa ingatan, kejahatan pembunuhan, dll Oh gitu yaaa...ternyata memang sih aktor ga cukup hanya wajah tampan dan akting bagus, tetapi tingkah laku, sikap juga menjadi poin2 penilaian. Bisa aja ia tidak dipakai lagi dalam drakor2 karena ulahnya itu. Kalau Gofar, ih serem amat ya. Paling kesel sama pelaku pelecehan seksual. Gemes sama undang2/ peraturan di negara kita yang sepertinya belum memihak korbannya.

    ReplyDelete
  5. Aku sempat mengikuti Kontroversi drama ini Ambu
    banyak yang menyayangkan ketika aktor utama harus diganti
    tapi ya begitulah ya, risiko menjadi artis. Memang harus memiliki sikap baik, karena public figure

    ReplyDelete
  6. Memang seharusnya dari sebuah perbuatan, khususnya yang merugikan orang lain atau melanggar hukum, ada konsekuensi yang didapatkan oleh pelaku. Kalau makin banyak yang malah kasih tawaran job, maka dia nggak merasa dapat hukuman. Sama halnya koruptor di Indonesia, walaupun ceritanya mereka dihukum tapi masih bisa membeli kenyamanan, jadi nggak ngerasa kena hukuman. Keluar penjara masih bisa menikmati duit hasil korupsinya. Duh sedih. Sementara di Korut, ketiduran di ruang sidang saja dihukum mati. T_T (Tapi kalau KorUt itu keterlaluan juga sih hukumannya😅 )

    ReplyDelete
  7. Pendapat kita sama Mbak. Drakor ini biasa aja menurut saya. Alur cerita dan acting semua pelakonnya cenderung flat. Tidak ada klimaks. Bahkan jika dihubungkan dengan topik kepahlawanan atau royal family juga tampak nanggung.

    Mungkin gak sih karena orang sudah jengah sama kasus bullying itu jadi pada gak berminat sama drakor ini?

    ReplyDelete
  8. Saya sempat membaca berita Gofar ini, tp ga begitu mengikuti.
    Yg aktor Korsel Ji Soo sempat membaca beritanya yg bersileweran di time line FB. Rekam masa lalunya diusia sangat muda menghantam karir yg sudah bersinar. Setuju, pembelajaran utk anak2 muda utk menjaga sikap.
    Drakornya sy blm nonton Ambu, lagi balik ke selera asal, ngubek2 Disney, hehehe.

    ReplyDelete
  9. Ternyata latar belakang bersih jadi tuntutan wajib di Korea ya. Syuting sudah 90% saja bisa mundur atau dimundurkan. Luar biasa. Dan pastinya berat sekali bagi yang sudah telanjur punya jejak jelek.
    Btw, i feel you Mbak. Drakor kalau ada edisi perangnya terasa garing karena terbiasa menonton versi kolosal Cina.
    Btw, kenapa sekarang dandanan drakor mirip-mirip dracin, ya? Ada yang mirip banget malahan.

    ReplyDelete