Rama dan Shinta, Ternyata Bukan Kisah Cinta Romeo and Juliet

 
antara foto

Rama dan Shinta, Ternyata Bukan Kisah Cinta Romeo and Juliet

Alkisah, hiduplah seorang raja bernama Dasarata yang memimpin kerajaan Kosala dengan adil dan bijaksana. Rakyatnya  hidup happy, gemah ripah loh jinawi. Raja Dasarata memiliki 4 anak laki-laki dari 3 istri yang berbeda, yaitu Rama, Laksmana, Bharata dan Satrugna.

Sebagai putra mahkota, Rama mempunyai istri cantik bernama Shinta, putri kerajaan Wideha. Tidak mudah mempersunting Shinta, Rama harus mengikuti sayembara, membentangkan busur panah Dewa Siwa. Tapi… berhubung Rama merupakan titisan Dewa Wisnu, mudahlah untuknya memenangkan sayembara.

Ujian Rama berikutnya adalah mengasingkan diri, masuk ke dalam hutan selama 14 tahun. Trouble makernya Kekeyi, selir  Dasarata, ibu dari pangeran Bharata. Dahulu ketika sakit, Dasarata pernah berujar “Siapapun yang bisa menyembuhkanku, apapun permintaannya akan kukabulkan”.

Dengan penuh keberanian aka nekad 😀😀 Kekeyi menguncup nanah di kaki raja dengan mulutnya. Berhasil, Dasarata sembuh. Sesuai janji, Kekeyi boleh minta apapun, dan pasti dikabulkan.

Privilege yang digunakan Kekyi dengan licik, dia menjegal pengangkatan Rama sebagai penerus Dasarata, dan menggantinya dengan Bharata, anak Kekeyi. Untuk mengamankan kursi Bharata, Kekeyi  juga meminta agar Rama dibuang ke hutan selama 14 tahun.

Daftar Isi

  • Ramayana, Kisah Pangeran yang Malang
  • Ramayana, Komikku yang Pertama
  • RA Kosasih, Bapak Komik Indonesia
  • Shinta, Perempuan Bernasib

Janji seorang raja selevel janji dewa. Tak bisa ditarik. Rama tak ingin ayahandanya menyalahi janji, maka pergilah dia ke hutan Dandaka bersama istrinya,serta Laksmana, saudara laki-laki yang selalu mengikuti kemanapun Rama pergi.

Malang tak dapat ditolak, di hutan Dandaka, peristiwa pilu menimpa Rama dan rombongannya. Walau kesaktian Rama mampu mengusir kejahatan yang berasal dari  mahluk gaib hutan Dandaka.

Namun kelicikan Rahwana, Raja Alengka si mahluk paling tengil dalam kisah pewayangan, mampu membuat Rama lengah. Ketika sedang melayang di atas hutan Dandaka, raksasa cabul, rakus dan gemar menculik istri orang ini terpincut kecantikan Shinta.

Dengan segala tipu muslihat, Rahwana berhasil menculik Shinta. Jatayu, sahabat Prabu Dasarata yang melihat kejadian tersebut, tak kuasa menahan kesaktian Rahwana. Di saat terakhir menjelang nafas terakhir, dia sempat berkisah pada Rama tentang kelakuan Rahwana.

Baca juga:

Moon Lovers Scarlet Heart Ryeo, Anak Perawan di Sarang Pangeran

Love in The Moonlight, Indahnya Cinta Terlarang 

 

Ramayana, Komikku yang Pertama

Familier dengan kisah di atas?
Merupakan rangkuman buku komik pertama saya, Ramayana. Almarhum ayahanda yang beli, dan lamaaaa  …..banget nggak beli lanjutannya. Jadi deh tuh buku lecek, covernya hilang, dan saya hafal luar kepala!

Dibanding komik-komik HC Andersen, yang banyak dimiliki teman-teman, dan mudah ditemukan di taman bacaan, saya lebih menyukai komik karangan RA Kosasih ini. Kemudian membangun imaji tentang ketampanan dan kecantikan sepasang kekasih.

Padahal tak ada adegan romantis yang digambar oleh RA Kosasih. Juga tak ada percakapan panjang ala pagelaran wayang, seperti yang kerap divisualisasikan para dalang. 

RA Kosasih hanya bertutur tentang silsilah, peristiwa, sebab akibat, tanpa penggambaran berbunga-bunga. Pembaca bebas menafsirkan, apakah Rama seganteng Song Joong Ki? Serta Shinta secantik  Song Hye Kyo?

Huhuhu…..masih bisa belum move on dari kenyataan mereka telah bercerai. 😀😀

Apapun itu, RA Kosasih dengan komik Ramayana dan Mahabharata berhasil menyampaikan epos secara utuh. Dan membuat saya belajar tentang cerita kepahlawanan yang muncul berulang kali dalam pagelaran wayang, sendratari, dan reliefnya di Candi Prambanan.

Apakah itu tujuan awal alm ayahanda membelikan buku Ramayana? Kemungkinan besar iya, mengingat alm ayahanda seorang guru, sehingga sangat berhati-hati saat memilih bacaan bagi anak-anaknya.

sumber: historia.id

RA Kosasih, Bapak Komik Indonesia

Saya penyuka komik. Sangat menikmati komik. Nggak hanya alur ceritanya, juga gambarnya. Karena merupakan perwujudan kultur, budaya dan imajinasi pengarangnya. Seperti yang dibuat Herge dalam komik “Petualangan Tintin”.

Saya terkagum-kagum akan imaji Herge yang memberi jambul pada sang wartawan,  Tintin.  Rambut awik-awikan Captain Haddock yang gemar sumpah serapah. Duh bisa ketawa terbahak-bahak sendirian. Belum lagi tingkah konyol detektif kembar Dupont et Dupond, dan Profesor Calculus yang linglung bukan main.

Herge dengan “Petualangan Tintin” yang melegenda sejak 1929, mirip kisah RA Kosasih yang menelurkan komik superhero pertama kali di Indonesia, Sri Asih (1950). Sayang Sri Asih dianggap kebarat-baratan, RA Kosasih pun didorong membuat komik yang dianggap sebagai kisah asli Indonesia, Ramayana dan Mahabharata.

Tapi seperti yang kita ketahui, Ramayana dan komik pewayangan lainnya merupakan akulturasi kesusastraan Hindu dan sastra tradisional Indonesia, terutama dari sastra Jawa dan Sunda. 

Perdebatan tersebut merembet pada penobatan RA Kosasih sebagai Bapak Komik Indonesia. Salah satunya dilakukan Djair Warni, pengarang Jaka Sembung. Djair beranggapan Kosasih tidak mempunyai karakter komik yang khas.

Sementara itu, kelompok seniman lain menilai nggak ada sosok selain RA Kosasih yang layak mendapat gelar Bapak Komik Indonesia. RA Kosasih tidak hanya mengabdikan hidupnya untuk membuat komik, juga memproduksi banyak karakter.

Selain Sri Asih dan Siti Gahara, karya RA Kosasih disamping rangkaian komik dari dunia pewayangan. Terobosan RA Kosasih lain yang tidak diketahui banyak orang adalah karyanya yang berjudul “Empat Sekawan, komik dengan karakter anak-anak yang belum lazim pada zamannya (sumber: nu.or.id)
  

sumber: kumparan.com


Shinta, Perempuan Bernasib Malang

Imajinasi saya tentang Rama, si suami yang ganteng, Shinta si istri yang jelita serta Rahwana, pebinor yang gemar merusak rumah tangga orang lain, ternyata harus ditata ulang.
Seorang pengguna Facebook, Ruri Indraswari  berbagi sudut pandang tentang Rahwana yang romantis, ehem ….. begini kisahnya.

Walau bermuka bengis, Rahwana hanya mencintai istrinya, Dewi Setyawati. Malang, sang istri berumur pendek, dia meninggal dan menitis pada Dewi Shinta.

Karena itu, betapa kagetnya Rahwana saat melihat sosok istrinya di hutan Dandaka. Sewaktu tahu, Shinta adalah titisan Dewi Setyawati, Rahwana kecewa, Shinta sudah diperistri Rama. Pilihannya hanya 2, merelakan atau merebutnya kembali.
Rahwana memilih menculik Shinta. 

Rahwana membawa Shinta ke Alengka dan menyekapnya di istana yang megah. Shinta diperlakukan bak ratu, dihujani hadiah dan tak pernah disentuhnya. Padahal Rahwana bisa banget memperkosa Shinta.

Rahwana tahu, cinta sejati tak butuh dipaksa.
Dia tak pernah menyentuhnya.
Dia menunggu.
Menunggu adalah hal terbaik agar sang dewi tak terluka hatinya.
Agar sang dewi mencintainya sepenuh hati.
Suatu saat nanti.....entah kapan

Tanpa jemu, setiap hari Rahwana mendatangi Shinta dengan beragam puisi. Dia selalu minta maaf karena telah menculiknya. Dia juga menyuarakan isi hatinya, meminang Shinta agar bersedia menjadi permaisurinya.

Shinta bergeming.  Titisan Dewi Setyawati itu sangat setia pada suaminya. Dia menolak diperistri Rahwana. Hingga akhirnya dia merasakan ketulusan Rahwana. 

Namun Shinta tak mau mengkhianati suaminya. Walau dia gelisah. Tiga tahun lamanya dalam penyekapan Rahwana, kemana Rama? Mengapa tak juga menyelamatkannya? Apakah suaminya sudah tak mencintainya lagi?

Akhirnya Rama datang dengan balatentara kera, dengan gagah berani Rahwana menyambutnya. 

“Aku mencintai Shinta, Rama! Aku akan melakukan apa pun untuknya. Aku benar-benar mencintainya, bukan sepertimu yang menikahinya hanya karena berhasil memenangkan sayembara. Semua perbuatanku yang kau sebut ‘mengacau’ sebenarnya adalah usahaku dalam rangka mendapatkan cintaku kembali"

Pertarungan pun terjadi. Rama berhasil melumpuhkan Alengka dan membunuh Rahwana melalui tangan Hanoman.

Dengan suka cita, Shinta berlari menghambur ke pelukan Rama.
Sambutan Rama tak terduga. Rama begitu dingin dan mencurigai Shinta telah dinodai Rahwana. Sia-sia Shinta menjelaskan bahwa dirinya masih suci. 

Rama tak percaya. Dia malah menyuruh menyiapkan api untuk menguji kesucian Shinta. Tentu saja, karena masih suci, nyala api tak bisa membunuh Shinta.

Dititik ini sudut pandang saya berubah terhadap ikatan cinta Rama – Shinta. Kejam banget ya Rama? Gimana jika Shinta diperkosa Rahwana? Sebagai tawanan kemungkinan sangat besar terjadi.

Jika dia mencintai istrinya, seharusnya dia menerima apa adanya bukan?
Yah begitulah. Seperti kisah Ramayana, setiap peristiwa di dunia mempunyai multitafsir. 

Nggak hanya hitam dan putih, tapi juga merah, kuning, biru serta banyak warna lainnya.
Bagaimana menyikapinya, itulah yang terpenting.

Baca juga:
 The Wind Blows, Janji Suci Perkawinan

The World of The Married, Selingkuh dibayar Selingkuh

18 comments

  1. Jadi ingat jaman kecil naik rama shinta di dufan, hehehe. Bukannya menikmati pertunjukan yang disediakan di wahana tersebut, malah meluk si mama, karena takut gelap di dalam wahana itu.

    ReplyDelete
  2. kalo baca komik seperti ini, kita jadi belajaar banyaaakk bgt seputar filosofi, kebijakn hidup dll.
    memang ya, begitulah dunia ini ya Ambu.
    banyak "gradasi warna" di dalamnya.

    ReplyDelete
  3. Sampai sekarang saya nggak bisa menikmati membaca komik. Padahal anak-anak saya kalau baca komik, bisa senyum, bahkan ketawa, bisa tiba-tiba wajahnya jadi tegang. Sementara saya, baca komik ya datar-datar aja ekspresinya

    ReplyDelete
  4. Senang alur cerita Rama Shinta dahulu dan kini, kisahnya jika dituangkan dalam sebuah buku oleh penulis legenda merupakan sesuatu inspirasi literasi Indonesia.

    ReplyDelete
  5. Daku kalau baca komik, biasanya yang lucu bukan tentang epos. Nah kalau Mahabharata dan Ramayana karena pernah ditayangin di Tivi tahun lalu, baru engeh ceritanya hehe

    ReplyDelete
  6. Dulu, waktu SMA, saya punya temen yang hobi banget baca komik. Termasuk komik tentang Rama Shinta ini. Sering banget saya diceritakan (kembali) tentang indahnya cerita cinta Rama Shinta. Tapi baru kali ini saya tahu ada satu sisi cerita tentang Rahwana. Satu hal yang gak pernah saya dengar sebelumnya. Ternyata ya. Cinta sejati itu luar biasa.

    ReplyDelete
  7. Komik RA Kosasih saya adanya yang serial Mahabarata & Bharata Yudha...emang legend banget tuh komik. Yang Rama Shinta, waktu itu minta dibeliin, ga dikasih-kasih hehehehe.

    Eh OOT.

    ReplyDelete
  8. Inget Drakor Empress Ki, pada akhirnya permaisuri Ki jatuh cinta juga sama kaisar karena ketulusan hatinya padahl sebelumnya dia py hubungan sama mantan raja.. ckckc
    Aku lebih pro ke Rahwana. Btw aku blm tau cerita nya gini loh.. skrg jadi tau tapi gak happy ending ah nyeseggg

    ReplyDelete
  9. Cerita Rama dan shinta ini bener-bener cerita romantis ya ambu. Tentang kesetian, mempertahankan cita sejati, perjuangan dan lainnya.

    ReplyDelete
  10. Baca tulisan ambu jadi teringat masa masih SMP ya,baca komik HC Andersen,Petuaalangan tintin dan karya RA Kosasih,bapak komik Indonesia.Cerita Rama dan Shinta membuat emosi kita ikut terbawa didalamnya.Zaman itu baca komik bergambar kadang aku suka tukaran dengan teman.Aku punya komik teman punya komik jadi banyak yang dibaca

    ReplyDelete
  11. Kenapa RA Kosasih tidak ada penerusnya ya di Indonesia? Kangen komik-komik nya> Rama dan Shinta adalah legenda kisah cinta yang sarat makna. Makasih Cik Maria... Artikelnya mengingatkan masa kecilku yang doyan baca....

    ReplyDelete
  12. Saya mendengar versi serupa dari guru Bahasa Daerah (Bahasa Jawa) saya saat SMP - kebetulan mereka gemar menyelipkan cerita wayang. Jika Rahwana itu sejatinya enggak jahat..Maka jika biasanya kisah Rama Shinta dianalogikan sebagai cinta sejati, tapi sebenarnya cinta Rahwana lah yang murni hihi. Sekian tahun kemudian saya baru paham makna kisah versi guru SMP saya ini. Dan memang jika ditafsirkan dari sudut pandang lain, demikianlah adanya

    ReplyDelete
  13. Sisi lain Rahwana yang tidak banyak orang tau, bahwa ia memperjuangkan apa yg ia cintai. Tp orang taunya Rahwana tokoh jahat, tanpa tau kenapa hehe

    ReplyDelete
  14. Saya ingat Pak Kosasih dan karya-karyanya. Tapi rasanya memang sudah sangaaaaat lama. Kaget juga saat dibahas di sini.. Dan merasa wow tentu saja.
    Cerita zaman dahulu memang mutitafsir. Setiap tokoh juga punya sisi baik dan sisi jelek. Fungsinya adalah sebagai bahan ajar bagi masyarakat pada saat itu.

    ReplyDelete
  15. Membaca buku membuka informasi membuka cakrawala, buku komik karya penulis melegenda perlu dilakukan agar kita juga bisa mengikuti ketrampilan dan kemampuan menulis dengan baik seperti beliau

    ReplyDelete
  16. Sudut pandang dalam memahami cerita setelah melalui banyak pengalaman. Benar banget Ambu, Rama Shinta menunjukkan cinta seorang perempuan, tapi tetap perlu pembuktian dari pria yang ngaku mencintainya dengan tulus, hiks

    ReplyDelete
  17. Rama dan Shinta merupakan sebuah kisah yang sangat melegenda dan juga memberikan kisah cinta yang sarat makna tentang kehidupan. Tulisan ini cukup memberikan pandangan yang menarik di sisi sudut pandang lain. Keren.

    ReplyDelete
  18. Kisah ini benar-benar sangat menginspirasi dan semoga ada lanjutan kisahnya yang lebih modern lagi.

    ReplyDelete