The Legend of Jin Yan, Putri Kok Oon?

 

The Legend of Jin Yan, Putri Kok Oon?

 

Hahaha, … “Putri kok oon” merupakan salah satu komen yang melintas sewaktu saya menonton “The Legend of Jin Yan” di WeTV. Selain “Oon”, bullying lain seperti  “Oneng” berhamburan, menunjukkan Kabby Hui, pemeran Jin Yan, sukses berakting sebagai putri berusia belasan tahun yang bingung menghadapi intrik kerajaan.

WeTV menjadi salah satu aplikasi yang saya unduh untuk menikmati tontonan Mandarin. (Bukan sponsor post lho ya 😀😀) Selain Viu.com yang unggul dengan konten drama Korea dan serial Indonesia.

Mengapa harus 2 aplikasi?

Tampilan drama Korea di  Viu.com lebih jernih, video dengan resolusi rendah masih nyaman ditonton. Koleksi drama Korea yang dimiliki juga lebih komplet. Sayangnya minim video Chinese drama.

Sedangkan WeTV, walau menyediakan video drama Korea, namun nggak komplet. Aplikasi ini unggul dalam koleksi drama Mandarin. Ngga semua ada sih, tapi cukuplah untuk pemenuhan kebutuhan hiburan saat senggang.  

Keunggulan lain dari WeTV adalah banyaknya chit chat yang masuk. Hihihi bikin semarak. Apalagi kalo muncul tokoh antagonis, duh berterbanganlah omelan: “pelakor”, “mak erot”, “mak lampir”. Serasa nonton layar tancep. Bisa sih dihilangkan, tapi saya memilih dimunculkan agar bisa ikut ketawa ketiwi.

Sama-sama gratis, WeTV juga nggak terlalu banyak iklan seperti Viu.  Namun untuk video ongoing, penonton diharapkan beralih ke VIP, murah sih cuma Rp 15.000/bulan.

Kedua aplikasi ini, WeTV dan Viu, harus diakui merupakan tontonan murah meriah. Terlebih di saat pandemi, diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)  membuat mereka yang gemar menonton di bioskop, harus mengurungkan diri.

Oh ya, untuk “memancing penonton”, WeTV mengunggah videonya di channel YouTube hingga 3 episode. Selebihnya video cuplikan-cuplikan yang tentu tujuannya menggiring penonton (yang penasaran), untuk menginstall dan melanjutkan episode berikutnya via aplikasi.

Selain WeTV, aplikasi Chinese Drama lainnya adalah iQYI, tapi dua aplikasi inipun cukuplah. Jangan kebanyakan, ntar pekerjaan terlantar. 😀😀

Baca juga: The Eternal Love, Chinese Drama ala Sinetron Indonesia



Kabby Hui sebagai  Wen Su Jin / Jin Yan. anak perempuan satu-satunya  Jendral Wen Bu Qing dari istri sah. Semasa masih kecil, mendiang raja menjodohkan Wen Su Jin dengan Qiao Qi, atau disebut juga sebagai pangeran Jin, anak sulung raja.

Ibu suri yang tidak mengetahui perjodohan tersebut, menikahkan Wen Su Jin dengan Putra Mahkota Xiao Yu. Namun di hari perjodohan, Wen Su Jin malah menyelinap keluar untuk mendapatkan amulet takdir palsu, agar perjodohan bisa digagalkan.

Wen Su Yu, menggantikan posisi Wen Su Jin sebagai istri Pangeran Mahkota Xiao Yu. Tindakan yang berakibat fatal, Wen Su Jin kehilangan identitas dan terpaksa menyamar sebagai pelayan Wen Su Yu saat menyelinap masuk istana. Di istana, Wen Su Jin mengenalkan diri sebagai Jin Yan.



Chen Jing Ke sebagai  Pangeran mahkota  Xiao Yu. Anak permaisuri yang diangkat sebagai putra mahkota. Malang,  tiga orang istri sahnya ( putri mahkota) berturut -turut meninggal di paviliun Cheng Rui.

Sebagai penggantinya, ibu suri menetapkan putri keluarga Wen Bu Qing, jendral yang bertugas menjaga perbatasan kerajaan, sebagai istri/permaisuri putra mahkota.

Pertemuan tak sengaja yang berulang-ulang dengan Wen Su Jin membuat Pangeran Yu jatuh cinta, meski diawali curiga, mengira Su Jin adalah mata-mata yang dielundupkan musuh.


Ryan Zhan sebaga pangeran Xiao Qi. Anak sulung penguasa Chu, Pangeran Xiao Cheng, dari  selir. Pangeran Jin, nama panggilan Xiao Qi mendapat anugerah panglima kerajaan Chu, untuk melepas keinginannya mempersunting Wen Su Jin.

Bersahabat sejak kecil dengan Wen Su Jin, Pangeran Yin diam-diam jatuh cinta pada Su Jin dan meminta restu ayahnya untuk mendapatkan perjanjian pernikahan. Sayang, pada saat hendak menggunakan perjanjian pernikahan tersebut,  ibu suri telah menetapkan Su Jin sebagai istri Putra Mahkota Xiao Yu.


Zhao Yao Ke sebagai Wen Su Yu. Walau anak sulung Keluarga Wen, nasib Su Yu tidak seberuntung Su Jin, karena dia hanya anak seorang selir. Su Yu juga kerap harus menyembunyikan kenakalan Wen Su Jin. Kenakalan yang digunakan Su Yu agar Su Jin mau  keluar rumah di hari pernikahan.

Diam-diam Su Yu menyintai Pangeran Jin. Dia pasang badan agar adiknya bisa mencari cara menggagalkan perjodohan. Sayang saat menghadap ibu suri, Su Yu terpaksa membuka cadar agar Pangeran Jin urung bunuh diri, dan mau menerima tawaran kedudukan panglima.

Tindakan fatal yang menyebabkan keluarga kerajaan mengira Su Yu sebagai Wen Su Jin.

rame ya? 😀😀😀

Sinopsis The Legend of Jin Yan    

Seorang gadis dipinang sekaligus oleh 2 orang pangeran Kerajaan Chu, itulah yang yang terjadi pada Wen Su Jin, anak perempuan Jendral Wen Bu Qing yang masih berusia 18 tahun.

Yang pertama adalah Pangeran Jin yang dikenalnya sejak kecil, dan dipanggil “guru” oleh Wen Su Jin. Yang kedua adalah Pangeran Mahkota Xiao Yu yang harus segera memiliki putri mahkota, setelah istrinya meninggal.

Ibu suri yang membuat keputusan perjodohan Pangeran Yu, merasa malu jika harus mengurungkan titahnya, karena itu dia meminta Pangeran Jin mengurungkan niat, dengan iming-iming kedudukan panglima.

Pangeran Jin tentu saja enggan menyerah. Dia sangat menyintai Wen Su Jin sejak mereka masih kecil. Keputusannya berubah sesudah tahu bahwa yang dinikahi putra mahkota bukan Wen Su Jin, melainkan kakaknya, Wen Su Yu yang menyamar sebagai Wen Su Jin.

Perbuatan yang justru membuat Wen Su Jin asli kesulitan mengakui jati dirinya. Termasuk saat berhadapan dengan Pangeran Yu, sosok yang kerap ditemuinya sebelum dan sesudah pernikahan terjadi. Wen Su Jin terpaksa mengaku bernama Jin Yan, pembantu rumah tangga Jendral Wen, agar Su Yu dan keluarga besarnya selamat dari hukuman, karena telah mengelabuhi keluarga kerajaan.

Namun serapat-rapatnya menyembunyikan terasi, penyamaran Wen Su Jin akhirnya terbongkar.



Review The Legend of Jin Yan

Renyah, manis, penuh senyum dan tawa, drama “The Legend of Jin Yan” mirip “The Eternal Love (2017)” minus kiss scene yang berlebihan. Kemiripannya tidak saja merupakan tontonan yang menghibur, juga lemahnya plot hingga bolong disana-sini.

Negara Tiongkok rupanya sedang mengejar ketertinggalan industri hiburan, khususnya serial televisi,  dari Korea Selatan. Terlihat dari usia para pemainnya yang rata-rata kelahiran tahun 1990.

Sangat berbeda dengan drama Korea yang dipenuhi pemain lama, rata-rata kelahiran tahun 1980an. Jika ada yang aktris/aktor pemeran utama yang lahir 1990an, biasanya adalah pemain cilik yang beranjak dewasa. Tentunya telah lama bergelut di dunia peran, sehingga aktingnya mumpuni.

Beda banget dengan akting Chen Jing Ke, pemeran Putra Mahkota Yu yang lahir tahun 1998 dan baru debut tahun 2020. Nggak terlalu jelek sih aktingnya, cuma perlu jam terbang. Dan untuk mendapat banyak jam terbang, harus memulai bukan?

Karena itu, jangan terlalu berharap dari “The Legend of Jin Yan”. Bobotnya  jauh banget dibanding “Goodbye My Princess”, “Ashes of Love”, “Legend of Fu Yao” dan masih banyak lagi. Namun, andai yang dicari adalah tontonan yang menghibur, yang nggak butuh mikir njlimet, “The Legend of Jin Yan” bisa dijadikan pilihan.

Apalagi nontonnya di aplikasi WeTV yang penuh chit chat rame, bakal ikut terbahak-bahak deh. Jangan kaget saat adegan kiss scene, muncul comment “mauuuuu”, atau “nyosor deh” dan sebagainya. 😀😀

Baca juga:

 Legendof Fu Yao, Cinta Terganjal Rantai Takdir

Ashes of Love, Ayah Berulah, Anak Kena Tulah

 

Profile : The Legend of Jin Yan

Native Title: 凤归四时歌

Also Known As: 風歸四時歌 , 妃上不可 , Feng Gui Si Shi Ge , The Legend of Jinyan

Director: Sun Kai Kai

Country: China

Episodes: 34

Aired: Jun 17, 2020 - Jul 8, 2020

Aired On: Wednesday, Thursday, Friday

Original Network: Tencent Video

Duration: 45 min.

 

10 comments

  1. Whaaa aku baru kelar tadi malam nih mbak, ngarepnya sih keren gitu ya secara anak jendral perang tapi kog datar banget. Harusnya bisa jagoan lepas dari segala penindasan gitu hehehe.mungkin saya terlalu berharap lebih... Entahlah hari ini mau lihat suyu semoga keren

    ReplyDelete
  2. Hehehe.... pepatahnya udah ganti ya, bukan lagi menyembunyikan daging, melainkan terasi.

    Wah asyik ya kalau nonton ginian terus ada falititas chit chatnya, bisa jadi hiburan tersendiri

    ReplyDelete
  3. Jadi pengen nonton nh Ambu, aq suka film klasik model kerajaan gini

    ReplyDelete
  4. Industri serial drama korea ini lagi menjamur ya era saat ini, pas banget menemani saat di rumah aja. 15000 termasuk biaya yang masuk diakal sih, ke layanan vip pula. Sisi lain dari kerajaan bisa ditonton dari serial drama ini ya.

    ReplyDelete
  5. Hahaha.. Kayaknya lebih seru baca komentar-komentarnya ya, Mbak. Eh, emang yang nonton kebanyakan orang Indonesia apa gimana ya XD

    ReplyDelete
  6. Wen Su Jin karena masih muda belia ya Ambu..jd belum ngerti dg intrik kerajaan yang njelimet, wah seru ya The Legend of Jin Yan. Kl saya belum beralih ke drama Mandarin, masih setia terus ama drakor hehe

    ReplyDelete
  7. Dapat rekomendasi drama lagi nih dari Ambu. Pengen menyempatkan nonton drama, semoga bisa

    ReplyDelete
  8. Intriknya seru, jadi tukar identitas gitu ya? Eh ga juga ding, ngakunya pelayan kok ya. Jadi penasaran endingnya..jadi pengen down load aplikasinya juga. Tapi ntar boros kuota banget ga ya. Hihi..

    ReplyDelete
  9. Jadi benar ya, semua film akan menemukan penontonnya.
    Meski beda 'bobot', toh banyak juga yang nonton dengan alasan lain, seperti komen lucu-lucunya. Hehe.

    ReplyDelete
  10. Beda banget sama female lead film kerajaan cina kebanyakan yang strong, cerdas atau licik. Ini gak banget sumpah, udah childish, bodoh lagi. Maaf ya kasar, tapi emang ini film ngeselin banget gara gara pemeran utamanya dibuat kayak gitu

    ReplyDelete