“Ini butter, butter itu diatasnya mentega
karena lebih lembut, seperti agak-agak berminyak gitu” kata seorang seleb beken
yang sedang share tutorial memasak di Instagram.
Sayapun
nyengir!
Rasanya
ingin memperbaiki ucapan sang seleb yang selain dikenal sebagai penyanyi,
rupanya gemar memasak. Tapi mbok ya seaching dulu, cari perbedaan arti antara mentega/butter dengan margarine.
Perbedaan baking soda dengan baking powder, dan seterusnya. Jangan sampai
penggemarnya ikutan salah.
Bulan
Ramadan 2020 yang berbareng dengan pandemi Covid-19, rujpanya membuat para seleb sepi
job dan terpaksa putar otak memaksimalkan media sosialnya. Sehingga
pundi-pundinya tetap terisi.
Kok
ngomongin seleb ya?
Ups
sorry, sedang mencari ide nih, dan nyasar lah saya di sana. Kemudian berakhir
dengan ghibah. Maafkan saya ya mbak seleb. :D
Eniwei
baswey, boleh juga tuh mengajak anak-anak memasak, khususnya membuat cookies. Butuh banyak bantuan sewaktu membentuk cookies. Lumayan untuk
Lebaran nanti.
Ah
nanti acak-acakan!
Nggak
papa, kita bikin drop cookies aja, alias tanpa cetakan. Tentunya sambil ngobrol
ngalor ngidul mengenai kuliner impor ini. Kok impor sih?
Semua
makanan yang terbuat dari tepung terigu bukan kuliner asli Indonesia. Penyebabnya:
gandum, tanaman penghasil tepung terigu, ngga bersahabat dengan iklim
Indonesia. Sehingga Indonesia terpaksa mengimpor dari Amerika Serikat dan
Australia, bahkan jadi negara pengimpor gandum tertinggi di dunia.
Sedangkan
kudapan asli Indonesia, bisa dipastikan berbahan:
- Singkong, maka muncullah getuk, keripik singkong, opak, kolak singkong, singkong goreng, rondo royal, mmm ... apalagi?
- Beras ketan, maka kitapun mengenal gemblong, getas, lupis, onde-onde, kue mochi, klepon, rangginang dan masih banyak lagi.
Dengan
kata lain, bahan baku kuliner asli pasti
bisa ditanam nenek moyang kita sejak zaman baheula. Termasuk diantara 2 bahan
di atas adalah beras, ubi, labu, mmm ..... bisa nambahin?
Baca juga: Rengginang, Kudapan Ngetop yang Miskin Referensi
Asal usul cookies/kue kering
Berawal
seorang pembuat kue mencoba temperature oven dengan sedikit adonan, eh kok
enak, krez ... krez gitu, jadilah dia
diberi nama cookie yang artinya kue kecil.
Lebih
tepatnya “keokje” dalam bahasa Belanda.
Nah, nampaknya bangsa Indonesia mengenal cookies dari bangsa Belanda ya? Karena
orang Italia menyebut kue kecil ini dengan amaretti atau biscotti, sedangkan
orang Jerman menyebutnya keks atau plzchen.
Eh
keks kan cake ya? Bolu atuh!
Adonannya sama sih. Baik
cake maupun cookies berbahan tepung terigu: gula: mentega dengan ukuran
seimbang, misalnya 2 cup tepung; 2 cup gula; 2 cup mentega.
Berdasarkan komposisi tersebut, para pembuat
kue berimprovisasi. Takaran tepung dikurangi sedikit, diganti tepung
maizena/tepung jagung. Mentega diganti margarin. Gula pasir diganti gula palem,
dan seterusnya.
Sedangkan telur yang
berfungsi sebagai pengembang kue dan cake, ditambahkan sesuai kebutuhan.
Cookies serta brownies, jelas gak perlu mengembang, jadi jumlah telurnya sedikit.
Sedangkan cake seperti chiffon cake butuh minimal 8 butir telur.
Nah si keokje alias kue
kecil ini oleh Belanda nggak hanya diperkenalkan di Indonesia, tapi juga ke
Amerika Serikat, dilanjutkan pada abad 19 ke Inggris dan Skotlandia (sumber
Kompas.com)
Perkembangan geografis
Amerika, seperti dibangunnya jalur kereta api, berdampak pada perkembangan
cookies dan bermunculannya ratusan resep cookies baru. Demikian juga dengan
keberadaan peralatan yang semakin canggih dan memungkinkan berbagai inovasi
cookies. Kini, tak ada satupun buku yang mampu menampung semua resep cookies.
Choco chips cookies juga
ditemukan secara tidak sengaja oleh Ruth Graves Wakefield pada 1938. Semula dia
membuat kukis dengan taburan irisan coklat di atasnya. Diluar dugaan bukannya
meleleh, irisan coklat itu justru tetap
berbentuk, dan orang-orang menyukai kukis buatannya.
Choco
chips cookies bermertamorfosis menjadi
banyak jenis, sesuai selera. Ada chewy cookies, crispy cookies, cakey cookies
dan Gooey (liat/lengket) cookies. Crispy cookies pastinya kita kenal banget
dengan berbagai macam merk seperti Oreo, Marie Regal, Khong Guan, dan lain
lain, juga home made seperti kaastengel dan nastar.
Bagaimana
jika praktek membuat chewy cookies bersama anak-anak? Cookies ini ngetrend di
USA dan UK beberapa tahun lalu. Takut anak-anak ngga suka? Gampang, baking aja lebih lama hingga kering, maka jadilah crispy cookies yang familier di lidah.
Mumpung
Ramadan, tambahkan kurma yang telah diiris ke dalam campuran choco chips
cookies, agar anak-anak mendapat tambahan asupan gizi, Juga supaya anggota
keluarga yang semula enggan mengonsumsi kurma, sekarang bisa melahap dengan
asyiknya.
Baca juga: Kisah Panci Ajaib dan Resep Gudeg Favorit Keluarga
![]() |
source: freepik.com |
Khasiat Kurma Bagi Kesehatan
Sewaktu
anak ke-3 saya, Bimo harus dirawat di rumah sakit karena tifus, banyak yang
menyarankan untuk minum sari kurma. Beruntung, di Bandung banyak yang jual. Dan
Bimo juga nggak rewel. Disuruh minum ya minum aja sampai habis.
Penasaran
dong, apa khasiatnya?
Dikutip
dari Kompas.com, berikut ini manfaat kurma:
- Kurma mengandung antioksidan, yaitu : flavonoid, karotenoid dan asam fenolik. Flavonoid membantu mengurangi peradangan. Karotenoid berfungsi meningkatkan kesehatan jantung, serta mengurangi risiko gangguan terkait mata. Seangkan asam fenolik pada kurma berperan sebagai anti-inflamasi alami yang dapat membantu menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung.
- Kurma kaya akan serat, yang membantu memperlambat pencernaan dan dapat membantu mencegah kadar gula darah melonjak terlalu tinggi setelah makan.
- Kurma membantu meningkatkan fungsi otak
- Kurma mengandung fosfor yang bermanfaat untuk kesehatan tulang. Selain fosfor, kandungan mineral lain yang dimiliki kurma yakni kalium, kalsium, dan magnesium.
Sip
kan?
Banyak
khasiat yang diperoleh dengan menyantap kurma pada cookies yang akan kita buat. Ditambah
manfaat dari kismis, choco chips, sukade/manisan buah kering, serta apapun yang
kebetulan ada di dalam lemari es.
Baca juga: Devina Hermawan dan Resep Tempe Katsu nan Laziz
![]() |
Bentuknya jelek, tapi soal rasa boleh diadu ha ..ha..ha.. |
Resep Kurma Cookies
Saya
mendapat resep dari just try and taste.com. Ada resep chewy cookies yang sudah
lama banget mau saya bikin. Tapi kalau hati dan tangan belum menyatu, bahan
bakupun mengendap di lemari pendingin. Terkadang hingga lewat waktu kadaluarsa
dan harus dibuang.
Kali
ini, nggak lama sesudah mbak Endang Indriani, pemilik blog just try and taste.com, memposting
resep cookies terbarunya, kok terbayang lezatnya malam-malam ngemil cookies,
maka terjadilah ...... :D
Saya
tidak melakukan modifikasi resep, hanya mengubah komposisi buah kering dan
choco chips. Semakin banyak isian, cookies akan semakin chewy dengan rasa manis
yang legit. Jadi silakan banget jika mau berimprovisasi dengan isian.
Oh
iya, adonan bisa disimpan dakam freezer
selama kurang lebih sebulan. Caranya, buat bulatan – bulatan seperti ketika
akan baking, masukkan ke dalam freezer, jika sudah mengeras masukkan dalam
plastik kedap udara.
Kurma Choco
Chips Cookies
Resep
just try and taste (untuk 50 buah cookies)
Bahan
bahan:
- 240 gram mentega/margarin
- 200 gram brown sugar
- 2 butir telur
- 2 sendok teh vanila ekstrak
- 250 gram tepung terigu protein sedang
- 20 gram tepung maizena
- ½ sendok teh baking powder double acting
- ½ sendok teh baking soda
- ¼ sendok teh garam
- 300 gram kurma, buang bijinya iris-iris
- 200 gram kismis/raisin
- 250 gram sukade/manisan buah kering
- 100 gram chocolate chips
Cara
membuat:
- Siapkan loyang kue kering/loyang datar, lapisi dengan kertas baking, atau bisa juga olesi margarin kemudian taburi tepung terigu, tipis saja ya.
- Campur bahan kering dalam wadah: tepung terigu, tepung maizena, baking powder, baking soda dan garam, aduk rata.Saring. Sisihkan.
- Campur bahan isian dalam wadah berbeda: irisan kurma, kismis, sukade, chocolate chips, kismis, sisihkan.
- Kocok mentega/margarin dengan kecepatan sedang hingga adonan lembut. Masukkan vanila ekstrak, aduk rata. Tambahkan telur satu persatu dan kocok hingga menjadi adonan yang pucat dan mengembang.
- Masukkan tepung terigu step by step sambil diaduk dengan spatula. Kemudian masukkan bahan isian, aduk lagi hingga tercampur rata. Jangan kelamaan mengaduk, agar kue tidak menjadi keras.
- Tutup mangkuk dengan plastic wrap, masukkan ke dalam kulkas selama 20 menit, agar adonan mengeras sehingga mudah dibentuk dan tidak melebar ketika dipanggang. Adonan tahan 3 hari didalam kulkas.
- Siapkan oven, set disuhu 170'C api atas bawah. Letakkan rak pemanggang di tengah oven.
- Buat bulatan dengan bantuan 2 sendok makan. Letakkan di loyang. Beri jarak antar adonan agar ketika kue melebar tidak saling bersentuhan satu dengan lainnya. Panggang kue selama 20 – 25 menit hingga tercium harum cookies, permukaannya mengeras, dan berwarna kuning kecoklatan.
- Keluarkan dari oven, diamkan hingga kue mengeras di loyang, pindahkan ke rak kawat dan biarkan hingga benar-benar dingin sebelum ditata di toples.
Bertabur Biji Karet, Rasakan Sensasi Skippy Peanut Cookies yang Lembut Mengelus Lidah
Ini Dia Beda Cilok, Cimol, Cilor, Ciwang, Cireng, Pentol dan Bakso Aci
Cookies kurma tampak enak, nih. Kayaknya setiap saya lihat makanan semua berasa enak dan jadi pengen. Belum pernah bikin kue saya, selama ini bantuin doang. Malahan suami yang buatin, hehe
ReplyDeleteLagi banyak kurma memang ni di rmh, klo dibikin kukis lumayan jg buat nambah menu kukis u lebaran nanti ya.. resep dari mbak Endang emang mantap ya mak... jadi pen bikin jg ni kukis kurma ��
ReplyDeleteSaya dan suami juga penggemar kurma. Olahan cookiesnya bisa saya jadiin referensi buat ide bikin kue di rumah, terutama bersama anak.
ReplyDeleteAnyway thansk for sharing
Kukisnya menggiurkan.
ReplyDeleteKurma aja di rumah bisa ludes kayak makan kacang, walau udah diingatin cara sunnah mengkonsumsinya. Kalau dibikinin kukis semakin seru nyamilnya ini.
Simpen resep duluuuu...bikinnya nggak tau deh kapan :D
ReplyDeleteBtw Ambu, beras dan beras ketan itu dua spesies yang berbeda :) Awug pakai beras, bukan beras ketan.
Wah enak ini..
ReplyDeleteIbu mertuaku suka bikin ini ambu...
Biasanya ada buat hidangan lebaran
Sewaktu tinggal di Amerika,aku baru tahu kalau cookies ini camilan wajib bagi anak-anak di sana. Di katering sekolah ada, di rumah pun biasa punya. Dan gedenya itu setelapak tangan anak-anak ukurannya. Jadi dimakan pun pas buat camilan, satu aja ngeganjel. Di minimarket kecil dekat tempat tinggal, sampai gerai macam McD juga dijual satuan gitu, sebagai pelengkap menu utama. Sejak sering icip cookies di sana, anak sulungku jadi suka banget. bikinnya juga relatif mudah ya Mbak....Tapi aku biasa pakai coklat belum pernah pakai kurma. Besok-besok coba pakai kurma dan coba resep ini saja:)
ReplyDeleteLagi banyak ide kreasi olahan kurma nih ya Ambu, kebayang sih kao kukis kismis aja enak, pastinya si kukis kurma ini pasti lebih lezat apalagi khasiatnya juga lebih oke kan kurma ini :) cocok buat cemilan buka puasa juga ya Ambu
ReplyDeleteAku baru Tau sejarahnya cookies anak2 ku Suka bngt mba tapi Blum pernah nih dicampur Kurma jd pnasaran gimana rasanya mau contek resepnya
ReplyDeleteOpeningnya itu saya banget ambu. Saya itu baru bisa bedain mentega dan butter sejak ngasih anak pertama saya MPASI 2016. Wkwkwwkk. Dasar emang saya, gak pernah mau belajar bikin kue sebelum menikah. Begitu menikah, baru deh mulai belajar semuanya. Keasikan melajang ya begitulah.
ReplyDeleteKurma choco chips cookiesnya asik mba. Renyah, dan tentunya lebih sehat karena homemade ya. Penampakannya mirip salah satu brand cookies yg banyak ngeiklan di TV. Bisa jadi camilan Lebaran juga ini mba. Hihihi.