“Apaan
sih itu? Cilok? Makanan kurang gizi gitu dimakan”.
Nah
itu omelan khas ibu-ibu jadul macam saya.
Penyebabnya,
ketika sang kakak wisuda S2, alih-alih bergabung dengan saudaranya, anak saya
ketiga, Bimo, malah asyik makan cilok di di pelataran ITB.
Omaygat!
Adagium
singkong (bahan baku cilok) adalah santapan kaum proletar, masih melekat pada
sebagian besar masyarakat Indonesia.
Nggak
terlalu salah, sih. Jika membuka fatsecret.co.id, maka akan terlihat kandungan
protein cilok cuma 1/3 kandungan protein roti putih. Cocok banget dengan lagu
“anak singkong”nya Arie Wibowo ya?
source: factsecret.co.id |
Tapiiii
....
Pemilihan
singkong sebagai bahan baku sangat berkaitan dengan ketahanan pangan bangsa,
lho. Singkong merupakan hasil pertanian petani Indonesia.
Sedangkan
gandum (bahan baku roti) menjadi hasil panen petani bule, karena tumbuhan
gandum sulit ditanam di Indonesia. Bisa tumbuh, tapi hasil panennya nggak
sebagus hasil pertanian orang Amrik dan orang Australia
Sebelum
mengobrol lebih jauh mengenai kemandirian pangan. Yuk kupas tuntas mengenai
cilok dan kawan-kawan, sesuai judul tulisan ini.
“Aci” yang menjadi bahan baku cilok dan kawan-kawan, adalah “tepung
tapioka” dalam Bahasa Sunda. Etnis Jawa mengenalnya sebagai “tepung kanji”.
Jika
kamu ke pasar tradisional di Jawa Barat dan mencari tepung tapioka, pasti akan
dijawab “nggak ada”. Karena penjual mengenalnya sebagai tepung aci, bukan
tepung tapioka.
Sekaligus
mengukuhkan “cilok” dan kawan-kawan sebagai inovasi masyarakat Sunda yang
tinggal di provinsi Jawa Barat.
Ada
2 jenis kudapan aci, yaitu yang berbahan baku campuran tepung aci dan tepung terigu. Serta cemilan berbahan tepung aci saja.
Apa
saja? Yuk, kita telusuri:
Perkawinan Tepung Aci dan Tepung Terigu
Nama
boleh beda, namun campuran bahannya sama, itulah cilok dan kawan kawan. Cilok
(resep disertakan di bawah) dibuat dari perkawinan tepung aci, tepung terigu
dan air).
Resep
cilok dan kawan-kawan membutuhkan tepung terigu agar bisa dipulung. Tanpa
tepung terigu, adonan akan mirip agar-agar, sulit dibuat bulatan.
cilok (source: mariagsoemitro) |
Cilok
Singkatan
dari aci dicolok. Bulatan aci yang terbuat dari campuran tepung aci, tepung
terigu dan air, disiram bumbu kacang/bumbu sambal goreng/bumbu sambal
matah/bumbu sambal matah. Sesuai selera.
Cara
menyantap dengan menusuk/menyolok bulatan cilok menggunakan lidi/tusuk sate. Aih sedappp .... ^_^
cimol (source: resepkoki.id) |
Cimol
Singkatan
dari aci digemol. Digemol artinya dibuat bulat-bulat. Resep membuat cimol
hampir sama persis dengan cilok. Bedanya usai dibuat bulatan, cimol digoreng
(cilok direbus dalam air panas)
Penyajiannya
juga beda. Cimol diberi taburan sesuai selera, seperti bumbu barbeque, bumbu
keju atau bumbu pedas.
Cilor
Singkatan
dari aci telor. Resep pembuatannya sama dengan cilok. Perbedaan terletak paska
adonan telah menjadi bulatan yang dimasak. Bulatan aci ditusuk menggunakan
tusuk sate. Satu tusuk terdiri dari 2 – 5 bulatan aci.
Masukkan
sate aci kedalam kocokan telur. Goreng. Sajikan. Bisa langsung disantap, atau
dicocol dengan saus sambal kesukaan keluarga.
Bakso Aci
Sebetulnya
ini cuma strategi marketing aja.
Disebut
bakso aci karena kandungan dagingnya hanya sedikit. Jumlah campuran tepung aci
dan tepung terigu mendominasi komposisi bahan baku.
Lihat
resep di : Oh,
Ini Rasanya Bakso Aci Ganteng!
Sementara
pada resep bakso (sapi/ayam), didominasi daging sapi/ayam, jumlah tepung aci
hanya beberapa sendok, sekedar untuk merekatkan adonan.
pentol (source: akurat.co) |
Pentol
Pentol
sama aja dengan bakso aci, juga sama dengan bakso yang ngga kerasa dagingnya yang
dijual mamang-mamang bakso pedagang kaki lima/PKL.
Saya
menduga, pentol merupakan hasil kreativitas etnis Jawa. Seperti halnya kudapan
bakwan dari Tanah Mataram, yang sama dengan bala-bala di Tatar Sunda. CMIIW
Kesamaan
bahan baku dan akulturasi budaya lain seperti India dan Tionghoa, membuat etnis
Sunda dan etnis Jawa yang tinggal dalam satu pulau, membuat inovasi cemilan
yang mirip.
Perbedaan
terjadi pada nama dan beberapa bumbu. Perbedaan yang tidak signifikan, yang tidak
mengubah tampilan kudapan tersebut.
Resep Cilok
Resep
dari Mbak Endang Indriani, pemilik blog just and taste.com ini nggak diberi
bumbu MSG sama sekali, termasuk kaldu-kalduan mengandung MSG seperti Royco dan
Masako.
Karena
rasa gurih bisa didapat dari kaldu ayam/sapi/seafood, serta telur. Jika
keduanya tidak digunakan juga ngga apa-apa. Cilok tetap lezat berkat cocolan
sambalnya.
Bahan baku:
- 200 gram tepung aci/tapioka
- 125 gram tepung terigu
- 2 butir telur (boleh diskip)
- 250 ml air/ kaldu ayam/kaldu sapi/kaldu seafood misalnya udang.
- 2 - 3 sendok teh garam
- 4 siung bawang putih dihaluskan
- 1 ½ sendok teh merica bubuk
- 3 batang daun bawang, iris halus
Cara Membuat:
- Didihkan air/kaldu dalam panci, bubuhi garam, bawang putih dan merica.
- Jika campuran air/kaldu dan bumbu sudah mendidih, kecilkan api, masukkan terigu. Aduk cepat dan masak hingga adonan menggumpal, aduk sebentar. Angkat. Biarkan hingga suhunya menghangat.
- Setelah adonan mendingin, masukkan telur, aduk cepat. Kemudian masukkan daun bawang dan tapioka. Aduk rata.
- Siapkan air rebusan cilok.
- Lumuri telapak tangan dengan sedikit tepung aci. Ambil sejumput adonan. Bentuk menjadi bulatan mirip kelereng/bakso. Masukkan ke dalam air rebusan. Lakukan hingga adonan habis.
- Bulatan cilok akan mengapung. Tunggu sebentar. Angkat menggunakan saringan.
- Hingga disini proses pembuatan cilok sudah selesai. Namun ada yang mengukus cilok paska diangkat dari air rebusan, dengan menggunakan kukusan selama 15 menit. Tujuannya agar cilok tetap hangat ketika disantap. Serta terlihat mengkilat transparan.
Tepung Aci yang Jomblo
Hihihihi
....disebut jomblo karena jenis kudapan ini tidak membutuhkan tepung terigu
sebagai temannya. Sehingga bisa dipastikan bentuknya ngga bulat-bulat.
Apa
saja jenis kudapan yang betah menjomblo hingga akhir zaman?
Ini
dia:
Ciwang (source: mariagsoemitro) |
Ciwang
Singkatan
dari aci bawang, ciwang memiliki sebutan lain yakni teci atau tepung aci.
Konon
berasal dari Kota Sukabumi, saya justru berkenalan dengan ciwang sesudah
berimigrasi ke Kota Bandung.
Penyebabnya
mungkin almarhum ibunda yang nggak mengizinkan saya jajan, terlebih jajanan
miskin gizi seperti ciwang. Padahal ciwang nggak dimakan tunggal. Harus ada
saus kacang agar maknyus rasanya.
Adanya
saus kacang pada ciwang meningkatkan kandungan gizi pada ciwang. Sama persis
kasusnya dengan cilok berbumbu saus pecel.
Ciwang
mengingatkan saya pada puding hunkwe yang kerap dibuat almarhum ibunda. Bedanya
hunkwe terbuat dari tepung kacang hijau, sedangkan ciwang dari tepung singkong.
Nah,
diskriminasi bentuk lain ya? Mentang-mentang singkong :D
Resep Ciwang
Bahan baku:
- 200 gram tepung aci/tapioka
- 800 ml air
- ½ sdt. garam
- ½ sdt merica
- Bawang daun secukupnya, iris halus untuk campuran adonan dan taburan
- 2 sdt. bawang goreng
Cara membuat:
- Saring tepung aci agar tidak muncul gumpalan saat dimasak.
- Masak tepung aci, air dan garam dengan api kecil. Aduk perlahan dan terus menerus. Jangan sampai menempel pada dasar panci yang membuat adonan hangus dan berbau sangit.
- Jika sudah menjadi adonan kental dan mengkilap, masukkan setengah bagian bawang daun dan bawang goreng. Angkat.
- Tata adonan ciwang ke dalam wadah pyrex/anti lengket, taburi dengan sisa bawang daun dan bawang goreng. Dinginkan.
- Sajikan dengan cara dipotong-potong, lalu siram dengan saus kacang.
cireng (source: idntimes.com) |
Cireng
Singkatan
dari aci digoreng. Hati cireng mendua. Ada yang menambah sedikit tepung terigu,
beberapa pemberi resep lainnya tanpa tambahan tepung terigu.
Hasil
sedikit berbeda terlihat pada tekstur cireng. Cireng dengan tambahan tepung
terigu, lebih keras.
Resep Cireng
Bahan baku
- 200 gram tepung aci
- 150 ml air
- ½ sendok teh garam
- ½ sendok teh merica bubuk
- ½ sendok teh kaldu bubuk
- 1 sendok makan bawang putih bubuk/ 2 siung bawang putih, geprek, iris halus
- 1 buah bawang daun, iris halus.
Cara membuat
- Campur 150 gram tepung terigu dalam satu wadah, dengan bumbu-bumbu (garam, merica, kaldu, bawang putih, bawang daun). Sisihkan.
- Buat adonan biang yang terdiri dari 50 gram tepung aci dan 150 ml air. Masak dengan api kecil, aduk hingga membentuk adonan bening licin mirip lem. Angkat.
- Masukkan adonan biang dalam campuran tepung (step 1), hingga membentuk adonan yang bisa dipulung.
- Cubit adonan kurang lebih 10 gram (sesuai selera), beri isian (keju, tumis oncom, dll) jika suka. Bulatkan, lalu pipihkan.
- Goreng cireng dengan api sedang.
- Sajikan dengan cocolan sambal matah/sambal kacang/sesuai selera.
singkong (source: Ikhlasul Amal/flickr |
Cilok dan Kemandirian Pangan
Seperti
telah diulas di atas, cilok bisa menjadi perlambang kemandirian pangan
Indonesia.
Sangat
sesuai dengan lagu lawas ciptaan Koes Plus:
“Orang bilang tanah kita tanah surga” “Tongkat kayu dan batu jadi tanaman”
Hebatnya,
kemandirian pangan berasal dari masyarakat sendiri. Tanpa bantuan pemerintah, mereka berinovasi
dan berkreasi hingga layak jual di retail modern, bahkan diekspor.
Sementara
pemerintah masih berkutat mengimpor gandum, bahan baku tepung terigu. Padahal
baru di era orde baru, hasil turunan gandum ini mengrojok pasar.
Dimulai
dari petani Amerika Serikat yang over
produksi, dikirim ke Indonesia dengan ucapan manis “hibah”, sesudah terperdaya lezatnya
tepung terigu, Indonesia menjadi budak impor gandum.
Menjadi
pengimpor gandum terbesar di dunia, sungguh bukan suatu prestasi yang bisa
dibanggakan.(sumber)
Eniwei,
memberi produk gratisan, agar konsumen terpikat dan akhirnya membeli, mirip
banget dengan cara SPG yang kerap kita temukan di pasar swalayan ya?
Strategi
marketing kurang lebih emang sama sih.
Hasilnya,
tergantung yang melakukan.
Perusahaan
berlevel remahan rengginang, atau sekelas negara adidaya.
Big
questionnya, bisakah Indonesia melakukan strategi marketing seperti yang
dilakukan Paman Sam tersebut?
Aku dari Jatim, Bunda. Pas bulek yang ada di Bekasi bawa cireng, sempat mikir, ini makanan apa sih? Ternyata, enak. Wkwkw..
ReplyDeleteSkrg, ngga cuma pentol sama cireng ajah yg dijual di Jatim. Cilor sana bakso aci pun juga banyak yg jual
Di antara semua jajanan di atas yang aku baru denger "Ciwang", di Bekasi blm ada yang jual Ambu. Rasanya gmn Ambu?
ReplyDeleteWah, jajanan kesukaan keluarga saya nih.
ReplyDeleteTapi saya ngga bisa masak. Kalau suami dan anak saya yang sulung malah seneng masak.
Nanti saya kasih resep ini ah, biar bisa bikin sendiri.
Kadang saya ragu beli jajan2 gini karena ngga tau bubuk bumbu yang dipakai aman tidak, sambalnya higienis nggak, gitu sih. Kalau bikin sendiri kan lebih tenang ya.
Makasih resepnya...
Menarik banget pas bahas, bisakah kita melakukan strategy marketing seperti Amerika. Bisa.
ReplyDeleteDalam perbisnisan orang-orang ini menjual "STORY" seperti ngomongin gizi, ngomongin kesehatan, ngomongin bahaya A dan B semua sebenarnya bagian dari strategi pengiasaan bisnis yang dilakoni para pemilik kapital industri.
Balik lagi ke cilok, saking aku ingin tahu beda cilok, cireng, cimol dkk. Lewat aplikasi Gojek aku aku pe membeli semuanya. Hahahaha
Cilok tetep favoritm
Wah ... Dari satu jenis tepung, bisa dibuat aneka makanan atau camilan ya mbak. Dan semua aku suka, walaupun banyak yang bilang kalau itu jajanan nggak bergizi. Egepe deh hehe
ReplyDeletePokoknya segala kuliner dari aci banyak aja, ya. Tetapi, saya tetap sukanya sama cireng. Kalau yang lainnya cenderung kurang suka :)
ReplyDeleteSaya mengenal makanan berbahan aci ini awalnya dari anak yang suka jajan ini di sekolah.
ReplyDeleteKarena saya termasuk penggemar singkong, rebus, kukus, goreng, hayuks. Maka ikutan nyoba.
Ciwang yang belum pernah nyoba. Penasaran.
Aneka hidangan dari aci plus resep gini aku suka deh. Bisa dicoba nih, apalagi bahannya mudah didapat.
ReplyDeleteEnak nih semuanya. Sewaktu masih tinggal di Bogor bisa makan semua keluarga C ini kapan pun mau. Semalam baru kedatangan sodara juga dari Bogor bawain rujak cireng dalam kemasan. Tinggal digoreng. Ya ampun, rasanya dapat harta karun. Hahaha. Makasih resep-resep cetarnya mba.
ReplyDeleteTernyata variannya banyak sekali ya, saya kenalnya cuma cilok, cimol sama cireng aja, padahal dulu pernah tinggal di bandung 2 tahun
ReplyDeleteWakakakak saua kok suka banget ya baca tilisan ini. Renyah enak. Hahhah.
ReplyDeleteDari semau itu, aku pakibg suka cireng ajah. Yang lain doyan sih, tapi gak seberapa. Hihi.
Seneng banget kalau makan cireng sama cilok, tapi belum coba bakso aci nih, padahal lagi ngehitz yaa.. kalau cilor biasanya di sini dikasih nama pentol gulung :))
ReplyDeleteSuka banget sama cilok. Kadang istri bikin sendiri di rumah agar puas menikmatinya. Kalau bakso aci belum pernah karena belum nemu di tempatku
ReplyDeleteWaaaaaa akhirnya aku menemukan resep cilok!
ReplyDeleteAku ngakak baca ini. Segitu banyaknya nama nama itu dan aku menyebutnya pentol saja. Gak tahu nama-nama lainnya. Buatnya juga mudah tapi lama, makannya cepet. Kak mau dong lain kali kasih resep buat bumbu sausnya, ehe
ReplyDeleteIngat banget sama Cimol, dulu setiap pulang sekolah selalu beli di abang-abang Bandung. Dan sekarang saya baru tahu kalau Cimol kepanjangan dari Aci Digemol, wkwkwkwk. Unik juga ya, Bun. Taoi saya suka semua makanan dari Aci.
ReplyDeleteAku sepakat soal jajanan sekolahan ini sebagai bentuk kemandirian pangan. Meski miskin gizi tapi sangat nikmat. Sayangnya di padang jarang yg jual. Aduh rindu semua makanan ini. Ciwang ini penasaran
ReplyDeleteAku baru tau semuanya nih ternyata beda-beda yah. Kelihatan sama ya kan karena sering dijual di jalanan. Aku sih belum pernah coba sekaligus semuanya namun beberapa sudah dicoba ketika ke Bandung. Pembuatannya memang berbahan tepung yah kan berarti bole juga coba resep buat sendiri di rumah nih.
ReplyDeleteFavoritooo~
ReplyDeleteCimol, Ambuuu...
Tapi aku baru tau, Ambu...kalau di Sunda gak kenal Tepung Kanji.
Karena di Jawa, tepung kanji terkenal untuk lem, bukan makanan.
Semuanya aku suka mbu hahaha jaman sekolah mah komo cireng, cilok, ciwah, jadi jajanan favorit. Cimol sama cilor edisi terbaru dari variasi cemilan berbahan tepung aci
ReplyDeleteWah, lengkap beserta resepnya 😍 saya paling suka makan cilok, cilor, pentol, dll. Sekarang kan makanan itu sudah dijuak di mana-mana ya, Mbak. Kalau cireng, saya paling suka makan bikinan ibu saya. Hihi.
ReplyDeletewah jadi pengen bikin cilok.. haha.. kangen sama cilok enak di Bandung euy.. Ini macam2 olahan aci bikinnya gampang2 ya..
ReplyDelete