Curhat Si Ambu
  • Home
  • Kuliner
  • Drama Korea
  • Lifestyle
    • Finance
    • Review
      • Beauty
      • Blogging
      • Fiksi
      • Zerowaste Lifestyle
      • Mualaf's Diary
    • Traveling
    • Healthy
  • Contact Us
source: SBS


Adagium “gajah bertarung dengan gajah, pelanduk mati di tengah-tengah” sangat tepat ketika dikaitkan dengan banyaknya korban jiwa akibat penguasa saling bertikai.

Ingat kasus G30SPKI? Semua orang mengira PKI lah dalangnya, ditumpas Pak Harto yang kemudian menjadi Presiden RI ke-2. Segitu gampangnya kah? Indonesia punya banyak kandidat presiden yang lebih kompeten lho. Jendral AH Nasution, misalnya, sudah berpangkat jendral ketika peritiwa terjadi.

Demikian juga peristiwa “kerusuhan Mei 1998”, “krisis moneter 1997”, semua by design para penguasa yang tak tersentuh hingga kini. Media hanya memberitakan yang terlihat.

Drama Korea bergenre thriller “Vagabond” mengangkat kekejian para penguasa yang tak segan mengorbankan nyawa, dengan dalih “semua orang kan kelak bakal mati”.

Didukung deretan aktor dan aktris papan atas serta gelontoran anggaran 25 milyar won, atau setara dengan Rp 296, 2 milyar, tak heran “Vagabond” berhasil menyabet beberapa awards berikut:

SBS Drama Awards 2019  - December 31, 2019
Best Actor (Lee Seung-Gi)
Best Actress (Bae Suzy)
Best Supporting Actress (Moon Jeong-Hee)
Best Couple Award (Lee Seung-Gi & Bae Suzy)
Hanryu Contents Award


Lee Seung Gi sebagai Cha Dal-Geon, seorang stunt man yang bercita-cita menjadi seorang aktor terkenal. Sayang, impiannya kandas. Padahal dia harus menghidupi seorang keponakan laki-laki. Akhirnya Cha Dal Geon bekerja serabutan, diantaranya sebagai supir taxi.

Kematian keponakannya dalam perjalanan pertandingan eksibisi ke Maroko, mengubah jalan hidup Cha Dal Geon. Dia bertekad mencari kebenaran kasus, walau nyawanya menjadi taruhan.


Bae Cuzy sebagai Go Hae-Ri,  agen yunior NIS (Badan Intelijen Negara), semula naksir atasannya, Gi Tae Ung, sayang cintanya bertepuk sebelah tangan.

Kasus meledaknya pesawat B357 dan pertemuan intens dengan Cha Dal Geon, mengubah arah angin kisah cinta Go Hae Ri. Walau berakhir “open ending”, cukup membuat fans yang terbaper-baper ketika keduanya beradu peran dalam “Gu Family Book”, terpuaskan.


Shin Sung Rok sebagai Gi Tae-Ung, atasan tak langsung Go Hae Ri.  Agen senior NIS yang nampak dingin. Dia tahu Go Hae Ri naksir berat padanya, tapi Gi Tae Ung cuek.

Namun, berkat banyak keputusan cepat dan tepat yang dilakukan Gi Tae-Ung, team Go Hae Ri – Cha Dal Geon terselamatkan. Bahkan mereka bertiga akhirnya membentuk team untuk menelusuri kebenaran kasus meledaknya pesawat B357.


Lee Kyoung-Young sebagai Edward Park, perwakilan perusahaan Dynamic System, pemilik pesawat B357 yang meledak, menewaskan keponakan Cha Dal Geon. Berkat Edward, Cha Dal Gein dan Go Hae Ri berhasil membawa buronan Kim Woo Gi kembali ke Korea Selatan.


Moon Jeong-Hee sebagai Jessica Lee, pemimpin perusahaan John and Mark yang ambisius. Menggunakan berbagai cara untuk memenangkan tender pemerintah, termasuk tidur dengan menteri pertahanan.

Sinopsis
Kisah diawali dengan serombongan anak SD yang bergembira ria karena akan terbang ke Maroko, mengikuti pertandingan eksibisi taekwondo.
Ada yang berpisah dengan orang tuanya, saudara kandungnya. Juga ada guru perempuan yang memberi tahu suaminya bahwa dia sedang hamil muda. Meriah banget!

Kegembiraan berubah menjadi duka, ketika sekian jam kemudian pesawat B357 yang ditumpangi rombongan meledak. Hancur berkeping-keping.

Cha Dal Geon yang marahan dengan Cha Hoon, keponakannya, bahkan ngga sempat “say good bye”,  merasa sangat terpukul. Berulang kali dia menonton video kegembiraan Cha Hoon di kabin pesawat, sebelum take off.

 Itulah awal mulanya.

Sesampainya Cha Dal Geon, sebagai salah seorang anggota keluarga korban,  mendarat di Maroko, dia melihat sosok lelaki yang mirip banget dengan pria berbaju hitam dan bertopi, yang duduk di belakang almarhum Cha Hoon.

Aksi kejar-kejaran tak terhindarkan. Sayang, buronan lolos. Merasa lebih mudah jika mendapat bantuan NIS,  Cha Dal Geon meminta tolong Go Hae-Ri.

Go Hae Ri, yang semula tak mempercayai adanya konspirasi, akhirnya mempercayai Cha Dal Geon setelah menemukan berbagai kejanggalan.

Video buatan Cha Hoon raib, membuat kasus terancam dihentikan.

Beruntung, satgas yang dibentuk NIS menemukan Kim Woo Gi, sebagai copilot B357 ternyata masih hidup. Kim Woo Gi bekerja sama dengan Jerome, lelaki dalam video Cha Hoon, meledakkan pesawat.

Kemudian melarikan diri dengan menggunakan parasut.

Pada saat bersamaan perusahaan Dynamic System, pemilik pesawat B357 sedang bersaing dengan perusahaan John and Mark, memperebutkan lelang anggaran kemiliteran yang berjumlah triliunan won.

Dan seperti halnya negara beraroma KKN lainnya, anggaran dibagi-bagi untuk para petinggi. Termasuk untuk presiden, pejabat tertinggi negara yang memiliki akun perusahaan siluman di Singapura.

Situasi menjadi tak menyenangkan untuk duo Cha Dal Geon dan Go Hae Ri, karena langkah mereka mengganggu ambisi para pejabat. Hingga Cha dal Geon berujar :” kita melawan pemerintah!”. 
Ironis banget ya?

Beruntung para pejabat NIS yang jujur membentuk semacam dinas rahasia tandingan dengan kata kunci rahasia “Vagabond”. Mereka berlindung di belakang penjual ayam goreng yang memiliki anak penderita syndrome savant. Gye Jang Su, nama sang anak, memiliki keahlian meretas jaringan.

source: soompy.com

Review
“Jika singa terperangkap dalam penjara, apakah dia akan berubah menjadi kucing?”

Banyak sekali ungkapan-ungkapan bagus dalam drama ini. Seorang presiden ternyata memberi perintah dalam bentuk kiasan. Apakah aktualnya demikian juga?

Apapun itu, sungguh menarik ketika budaya bertemu dengan sikap politik yang harus kejam dan tega. Membolak balikkan kebenaran karena sejarah milik penguasa.

Baca juga: Rookie Historian Goo Hae Ryung, Sejarah (Bukan) Milik Penguasa

Seperti ketika team Cha Dal Geon berjuang menuju pengadilan untuk menghadirkan saksi, bukannya dibantu SWAT, eh malah dibarikade dan diberondong peluru panas.

Episode 12 yang mengharu biru, diselesaikan penulis skenario, Jang Young-Cheol, dan Jung Kyung-Soon dengan ciamik.

Keren, mengundang senyum usai ketegangan yang memuncak.


Kepiawaian mereka berdua meracik konflik menjadi kunci sukses “Vaga Bond”. Rata-rata ratingnya menyamai “Hotel Del Luna” yang berkisah mengenai mahluk astral atau jin.

Bedanya, “Hotel Del Luna” memaku penonton dengan efek Computer Generated Image (CGI) yang keren banget. Sedangkan “Vaga Bond” mengajak penonton mengikuti alur yang nyaman, mengira petinggi John and Mark sebagai pelaku kejahatan. Hingga merasa jijik pada aksi Jessica yang merayu setiap pejabat yang ditemui.

Klimaksnya, Jessica mengakui bahwa dia bukan otak dibelakang kematian wakil direktur John and Mark, serta jatuhnya pesawat B357.

Nah lho, jadi siapa?

Harta, Tahta dan Wanita menjadi kunci. Namun kesuksesan “Vaga Bond” terletak pada:
  • Chemistry Bae Suzy dan Lee Seung–gi yang oke banget. Tanpa sentuhan romansa berlebihan yang bisa bikin eneg. Banyak adegan yang bikin baper, seperti ketika Lee Seung-gi meloncat dari kamar mandi tanpa busana. Juga kala Lee Seung-gi sebagai Cha Dal Geon harus memilih antara nyawanya atau nyawa Go Hae Ri, gadis pujaannya.
  • Suka aksi laga?  Drama “Vagabond” recommended banget untuk ditonton. Kamu akan merasa sedang menonton film,  dan bukan drama televisi.
  • Budget 25 milyar won, atau setara dengan Rp 296, 2 milyar digelontorkan untuk “Vagabond”, jadi bersiaplah menikmati drama sekelas film bioskop. Tidak hanya sentuhan CGI, latar belakang pemandangan benua Afrika yang awesome, bikin penonton pingin travelling kesana.
  • Namun yang bikin angkat jempol adalah keberadaan Gye Jang Su, penderita syndrome savant, anak penjual ayam goreng yang dikisahkan sebagai hacker kelas wahid. Tidak hanya berhasil meretas banyak jaringan rahasia, Gye Jang Su juga berhasil mengecoh petinggi Blue House dan NIS. Sangat berharap kemunculan ABK dengan keahliannya, menjadi awal banyak negara untuk lebih memperhatikan kemampuan mereka yang di atas rata-rata.

Gimana? Layak banget kan jadi tontonan akhir minggu? Kemarin saya mencari di Viu.com nggak ada, rupanya bertengger di Netflix. Jika belum langganan Netflix, kamu bisa banget menonton gratis 1 bulan pertama.  

Profile
Drama: Vagabond
Revised romanization: Baegabondeu
Hangul: 배가본드
Director: Yu In-Sik
Writer: Jang Young-Cheol, Jung Kyung-Soon
Network: SBS
Episodes: 16
Release Date: September 20 - November 23, 2019
Runtime: Friday & Saturdays 22:00-23:10
Language: Korean
Country: South Korea




suorce: instagram,com/Agnieszka Kowal

Punya pengalaman bibir kering dan pecah-pecah?

Saya sih sering banget. Biasanya terjadi ketika lalai minum air putuh dan main hajar makanan pedas serta asin. Terlebih di udara panas. Wah nggak hanya bibir, kulit tubuh pun terserang kering, kusam, bak penderita kurang gizi. #sedihnian

Jika sudah begini, lisptik semahal apapun akan nampak jelek di bibir. Membentuk gumpalan. Nggak rapi, dan mengerikan.

Untuk pertolongan pertama biasanya saya mengoleskan “Tender Care” disetiap kesempatan, seperti usai sholat dan menjelang tidur. Sambil pastinya minum air putih banyak-banyak.

Hasilnya, bibir terasa lembab kembali. Sebagai tindakan preventif, saya mengoleskan krem yang oily ini sebelum menggunakan lipstik, serta pemulas mata (eye shadow), agar hasilnya nampak terhidrasi.


source: instagram.com/makyaj.blogu0

Tender care? Apa sih itu?

Di kardus mininya ada keterangan: Tender Care  adalah balm untuk menjaga kelembaban dan kehalusan kulit. Aplikasikan pada kulit yang sering kering, kasar, atau bermasalah.

Sedangkan keterangan di websitenya :
'Praktis untuk dimasukkan ke dalam tas Anda atau berikan sebagai hadiah istimewa, Tender Care adalah balm cantik yang diformulasikan khusus untuk kulit kering. Dengan paduan Emolien, Beeswax dan Vitamin E yang begitu efektif hingga formulanya dipertahankan sama seperti ia pertama kali dilahirkan pada tahun 1980.


source: instagram.com/just.bloger

Apa manfaat Emolien?

Dilansir dari situs Boldsky, emolien merupakan pelembap yang digunakan untuk menghidrasi kulit. Terdiri dari lipid dan minyak, pelembab ini berfungsi mengatasi kulit kering dan kasar. Juga membantu agar kulit menjadi lembap, lembut dan sehat.


source: nld.com.vn

Sedangkan vitamin E pastinya semua udah tahu fungsinya sebagai antioksidan yang mampu melawan radikal bebas dalam tubuh yang disebabkan oleh paparan sinar UV serta polusi.

Sehingga tepat banget mengoleskan “Tender Care” pada sekitar mata dan bibir seperti yang saya lakukan. Vitamin E yang dikandung “Tender Care”  akan menangkal tanda penuaan seperti garis halus, keriput, dan bintik hitam.

Vitamin E juga dapat menenangkan kondisi kulit yang meradang, serta memberikan kelembapan yang tahan lama.


source: exportersindia.com

Beeswax.  Jika emolien dan vitamin E begitu familer, mungkin tidak demikian halnya dengan beeswax. Diproduksi oleh lebah sebagai hasil sampingan madu. Beeswax lebah tidak dikonsumsi melainkan dioleskan pada kulit untuk mendapatkan khasiatnya.

Apa saja? Ini dia ...

  • Mengatasi peradangan kulit seperti eksim yang acap membuat kulit terasa gatal.
  • Melembapkan kulit. Kaya akan vitamin A dan emolien yang dapat melembutkan dan menghidrasi kulit, beeswax kerap tercantum dalam komposisi beberapa produk perawatan kulit. Antioksidan yang terkandung di dalamnya mampu menangkal radikal bebas, serta memperbaiki kulit yang kering, kasar dan pecah-pecah.
  • Meredakan nyeri. Olesan beeswax dapat mengurangi sakit, dan luka berdarah.
  • Menghilangkan jerawat. Beeswax dikenal sebagai bahan alami yang mengandung antibakteri, antiperadangan, dan antioksidan sehingga baik untuk kulit berjerawat
Manfaat Tender Care

Nah, melihat bahan yang dikandung “Tender Care”, nggak heran cream ajaib ini segera melembutkan bibir saya yang kering pecah-pecah ya?

Karena bibir merupakan bagian wajah yang unik. Bibir memiliki lapisan kulit yang sangat tipis dan transparan, disebut stratum korneum. Gara-gara jarak lapisan kulit yang begitu dekat dengan permukaan pembuluh darah di bawahnya, timbul warna kemerahan.

Berbeda dengan kulit wajah, bibir tidak memiliki kelenjar minyak.  Membuat bibir lebih mudah kering dan retak.  Sehingga dibutuhkan perawatan dengan pelembab kaya manfaat seperti “Tender Care”

Selain untuk bibir, bagian tubuh lain yang membutuhkan perawatan 
“Tender Care” adalah”:

  • Bagian wajah yang terkelupas akibat kering.
  • Bagian mata: pelupuk dan sudut mata. Untuk melembabkan dan menghidrasi.
  • Bagian mata yang belepotan eye liner, baik paska dibersihkan atau ketika sedang dioleskan.
  • Siku dan tumit. Untuk  melembutkan dan melembabkan kulit siku dan tumit yang kasar.
  • Kutikula kuku. Oleskan “Tender Care” kemudian pijat perlahan.
“Tender Care” juga bisa banget dioleskan pada:

  • Ruam popok pada bayi.
  • Meredakan luka bakar.
  • Menyamarkan bekas luka
Seperti halnya lipstik dan bedak yang selalu saya bawa ketika bepergian, demikian juga “Tender Care”. Lupa bawa atau ketinggalan, bisa bikin saya risau selama dalam perjalanan.


source: justbloger

Komposisi “Tender Care”

Perpaduan Emolien, Beeswax dan Vitamin E yang dikandung “Tender Care” membuatnya tampak unik.  Sekilas mirip cream, tapi kok oily.

Dari kardus maupun laman id.oriflame.com dapat diketahui komposisi “Tender Care” original (kemasan baby pink), yaitu:

Petrolatum, Caprylic / Capric, Triglyceride, Paraffinum Liquidum, Cera Alba, Paraffin, Acetylated Lanolin, Cetyl Alcohol, Tocopheryl Acetate, Propylparaben.

Komposisi sedikit berbeda pada “Tender Care” yang mendapat campuran parfum. Seperti Tender Care Rose yang memiliki komposisi:

Petrolatum, Caprylic / Capric, Triglyceride, Paraffinum Liquidum, Cera Alba, Paraffin, Acetylated Lanolin, Cetyl Alcohol, Parfum, Tocopheryl Acetate, Glyceryl Caprylate, Helianthus Annuus Seed Oil, Rosa Damascena Flower Extract, Tocopherol.


instagram.com/beyzabloggers

Keunggulan “Tender Care” lainnya

Seperti yang telah saya sebutkan di atas, “Tender Care” selalu saya bawa kala bepergian. Ngga pernah ketinggalan. Bentuknya yang mungilnya sehingga ngga menuh-menuhin tas bepergian, merupakan salah satu keunggulan produk Oriflame ini.

Yang lainnya adalah:

  • Berisi 15 ml, semula saya under estimated, “kok sedikit, sih?”. Ternyata bisa berbulan-bulan lho. Tergantung pemakaian. Saya termasuk boros. Jika situasi memungkinkan, saya sering mengoleskan “Tender Care” kemudian memijat kutikula kuku kaki dan tangan serta tumit. Biasanya sambil menonton drama Korea, atau sedang bete menunggu antrian. Jadi ngga ada wasting time, saya menggunakan waktu sebaik mungkin.
  • Merupakan produk dengan beauty consultant  yang keberadaannya sangat dekat dengan konsumen. Bahkan bisa memilih. Konsultan Oriflame kan banyak, bisa tetangga/kerabat atau teman. Biasanya mereka pengguna juga. Sehingga dengan mudah menerangkan produk yang dijual.
  • Membantu menambah penghasilan kaum perempuan. Kamu peduli akan kesejahteraan kaum perempuan tapi beranggapan miring pada skema MLM yang mereka gunakan? Kelaut aja deh. Cara pemasaran ngga ada kaitannya dengan produk. Dengan cara mudah, Oriflame membantu perempuan yang ingin meningkatkan perekonomian keluarganya. Cukup bayar iuran yang ngga seberapa. Beli barang. Terus jualan deh. ^_^
  • Merupakan produk ramah lingkungan. Sejak dirancang hingga diproduksi, produk Oriflame menggunakan bahan bahan yang tidak membahayakan lingkungan. Ekstrak tumbuhan digunakan sebagai bahan skin care dari sumber tanaman yang dapat diperbarui.
source: instagram.com/gmz_erdal06

Tentang Oriflame

"Kecantikan bukan hanya sekedar penampilan - namun mengenai sikap dan tindakan. Kecantikan adalah tentang menjadi diri sendiri dan peduli pada sesama. Tentang membuat perubahan dalam hidup dan membantu membuat dunia terasa lebih cantik. Kita Kita semua bisa membuat perubahan cantik"

Rangkaian kalimat di atas saya ambil dari situs Oriflame. Setuju banget ya? Cantik jangan hanya penampilan, tapi juga kepribadian dan visi misi terhadap alam sekitar.

Uniknya, pendiri Oriflame bukan perwakilan kaum perempuan. Mereka adalah dua orang bersaudara Jonas af Jochnick dan Robert af Jochnick beserta rekannya Bengt Hellsten.

Didirikan pertama kali pada tahun 1967 di Swedia, Oriflame masuk di Indonesia sejak tahun 1986 di bawah PT. Orindo Alam Ayu. Oriflame memiliki prinsip yang patut ditiru perusahaan lain, yaitu
“Kami berkomitmen untuk mengurangi dampak bisnis kami”
Karena setiap produk dibuat untuk membantu kehidupan manusia. menjadi percuma jika aktivitas produksinya merusak alam, tempat manusia lahir, tumbuh dan berkembang biak.

Ingin memesan/membeli “Tender Care?”

Bisa banget menghubungi :

IG @amyzet – Amy Zatiningsih

CP/WA : 0856 – 9049 - 393


Serengeti National Park Tanzania (source: instagram.com/ericaamineh)


Sehari Bersama Madame Vivera Siregar, Belajar Travel Photography

Karena latar belakang keilmuannya, kami memanggil Vivera Siregar dengan sebutan: Madame. Untunglah, sosok blogger berwajah cantik nan humble ini tak keberatan.

Termasuk ketika memberikan sebagian ilmunya dalam bidang photography dalam event #arisanilmu bareng KEB. Di profile nya, Vivera memang mencantumkan Photography enthusiast, selain profesinya sebagai French Teacher.

Sebentar, apa sih #arisanilmu KEB?

Sebagian dari team KEB (source: WAG KEB)

KEB merupakan singkatan dari Kumpulan Emak-emak Blogger, suatu komunitas blogger perempuan terbesar di Indonesia yang memiliki 3.000 lebih anggota, di dalam dan luar negeri.

Secara periodik, KEB mengadakan event #arisanilmu atau berbagi ilmu antar anggota, agar anggota KEB naik kelas. Nggak sekedar asal posting, namun bisa menyuguhkan konten bermutu, mendalami photography dan vlogging sebagai penunjang aktivitas ngeblog.

Baca juga: Belajar Vlog Bareng Yasinta Astuti

Khusus untuk anggota KEB yang bermukim di kota Bandung, dibentuk WA Grup khusus. Agar sesama anggota saling mengenal, guyub dan saling mendukung. Dalam bentuk blogger walking (BW), instagram walking (IW) dan, pastinya #arisanilmu.

Walau terkadang pertemuan hanya sekedar mempererat silaturahmi, seperti sewaktu munggahan atau sekedar kangen/bloggergathering.

Seperti yang terjadi di awal Januari 2020, dimulai lemparan ide untuk ngumpul. Bisa di lokasi yang memungkinkan untuk potluck. Atau cafe kekinian yang menjamur di Kota Bandung, yang bisa banget dipakai untuk ketemuan formal/non formal.

Dengan pertimbangan lokasinya strategis, terpilihlah Warung Upnormal di Cihampelas Walk (Ciwalk) Kota Bandung. Pertimbangan lainnya, tentu harga makanan yang terjangkau, menunya lengkap dan ngga harus nyewa ruangan. Hihihi ... emaks mah harus ngirit, ye kan?

Tanpa ekspektasi berlebihan, saya ikut. Walau sakit lutut sedang mendera lagi. Tapi, bayangan bertemu belasan teman blogger mengalahkan segalanya. Cukup minum pain killer, sayapun ke Ciwalk.

Ternyata ada bonus dong di blogger gathering, 5 Januari 2020 ini. (atau malah sebenarnya diem-diem udah ada rencana? :D  :D).

Yaitu #arisanilmu yang disampaikan Vivera Siregar. Tentang travel photography. Duh serasa dapat coklat lezat dari surga. Photography kan kesukaanku banget.

Selama ini hanya bisa kepo dan mupeng, ngelihat akun-akun instagram yang mengkhususkan diri pada travel photography. Cakep – cakep bangettt ....!!!!

Dan dengan mudahnya saya menuduh: “Iyalah, fotonya cakep-cakep. Kan pake kamera DSLR”. “Sedangkan saya kan cuma pakai kamera ponsel”.

Sebetulnya saya punya kamera saku, tapi udah lama banget ngga dipakai. Habis, gimana ya? Walau hasilnya ngga maksimal,  kamera ponsel lebih praktis dan mudah.

Namun, jika kita merenung apa yang dikatakan pakar photography,  Henri Cartier-Bresson:
The picture is good or not from the moment it was caught in the camera
Yang penting ketika mengabadikan momen itu ya orang dibalik kamera. Bukan alatnya. Jadi, gapapa juga menggunakan kamera handphone. 

Alhamdulillah,  Vivera memberi materi  travel photography untuk kamera ponsel. Rupanya madame kita ini sangat memahami audience yang sering malas bawa “kamera sungguhan”.:D :D

Ada beberapa kiat yang harus dilakukan, jika ingin mendapat hasil maksimal ketika travelling, yaitu:

Lawang Sewu Semarang

1. Planning.
Destinasi.  Misal mau pergi ke Yogyakarta. Nah, tetapkan mau mengunjungi destinasi mana saja? Apakah keraton? Taman Sari? Pasar Gede? Atau cukup jalan Malioboro. Karena di Malioboro pun banyak objek, seperti kuliner gudeg, pecel, puyuh goreng, hingga andong dan drivernya yang menggunakan busana khas Yogya.

Waktu. Penting banget nih memilih waktu. Jangan memilih waktu yang intensitas hujannya tinggi banget. Bisa-bisa bukannya hunting foto, eh malah sibuk menghindari banjir. Pilihlah waktu sekitar bulan Maret, April, Mei, Agustus dan November.

source: hpgetar.com

2. Persiapan.
Ngga hanya menyiapkan baju dan make up supaya nampak seombrey-ombrey di depan kamera, tapi juga harus menyiapkan kondisi ponsel. Berupa:

Peralatan penunjang. Misalnya tripod, penting banget memilih yang tegak dan nggak miring-miring. Sesuai kegunaan tripod sebagai penunjang aktivitas photography untuk mengurangi noise, pertimbangkan membeli alat stan yang berkualitas.

Memory. Jangan sampai nih ya, gara-gara kehabisan memory di lokasi kegiatan, harus buang/delete foto dan video dulu,  supaya bisa merekam adegan/momen. Hwaduh anjuran yang makjleb banget. Karena pernah ngalamin apes di Festival Seni Mranggen beberapa waktu lalu.

Baca juga: Sejuta Asa, Segenggam Renjana Di Kampung Ragam Warna Mranggen  

Berharap pingin jadi emak sok hemat, saya ngga beli memory eksternal. Akibatnya  selama event bukannya memotret dan wawancara, eh malah riweuh menghapus foto dan video yang dirasa udah nggak perlu.

Padahal lokasi Mranggen cukup jauh, sekitar sejam dari Kota Semarang. Belum lagi harus mendaftar beberapa bulan sebelumnya. Pas tiba waktunya malah memble.

Kisah “mengerikan” selanjutnya adalah terpaksa pinjem beberapa foto milik teman yang lebih siap. Suer, kalo inget, pingin nangis gulung guling.

Baterai. Jangan cuma mengisi baterai ponsel hingga penuh. Bawa dan isi baterai power bank. Agar tidak mati gaya di lapangan. Sedih banget!  Saya sering ngalamin. Lupa bawa power bank. Atau bawa power bank, tapi lupa bawa kabelnya. Omaygat!

Taman Sari Yogyakarta (instagram.com/viverasiregar)

3. Eksekusi.
Persiapan dan planning udah oke, berikutnya eksekusi dong. Vivera menyarankan:

Penggunaan aplikasi.  Umumnya kamera pada ponsel hanya untuk bersenang-senang, bukan untuk photographer profesional. Karena itu gunakan kamera pada aplikasi seperti Snapseed, VSCO dan Lightroom agar mendapat hasil bidikan yang bagus.

Penting banget nih ya, hasil foto dengan sedikit editing. Jika membutuhkan editing, cukup yang disediakan aplikasi Instagram.

Sebelum action, rencanakan hasil fotonya seperti apa. Jangan sesudah jadi, baru riweuh. Karena sebaik-baik hasil editing, lebih bagus hasil foto yang orisinil. Malah jika mau ikut lomba photography, ada beberapa fitur editing yang dilarang lho.

Gunakan grid. Untuk menentukan perspektif, setting grid pada kamera. Kemudian tempatkan objek sesuai selera.  Apakah di atas, di bawah, kiri, dengan posisi tengah? Objek ini memberi “nyawa” pada hasil foto, khususnya foto landscape.

Ah ini dia yang bikin hasil fotografi para pakar nampak ciamik ya? Mereka berhasil mengabadikan sebuah objek 3 dimensi menjadi 2 dimensi. Selama ini saya menyerah dan memilih membuat videonya,  yang pastinya lebih belibet.

Source: expertphotography.com

Foto yang bercerita. Sedang di mana kamu? Seharusnya tanpa memberi narasi, orang yang melihat langsung tau. Contoh kamu pergi ke pura Tanah Lot. Jangan bikin foto dengan wajah yang memenuhi frame hanya dengan berlatar belakang pantainya. Lha ini mah di pantai Ancol juga bisa.

Perhatikan deh foto Vivera  di atas. Tanpa narasi, orang langsung tahu bahwa Vivera sedang berada di destinasi wisata Taman Sari Yogyakarta.

Jangan lupa selalu bawa kamera. Hihihi..... ini sih tambahan dari saya. Gara-gara sering kehilangan serendipity yang bagus akibat lalai. Misalnya, ah cuma ke depan sebentar.

Atau dulu sering banget saya malas bawa ponsel jika ke pasar. Ah takut malah ribet, kan cuma sebentar. Padahal masyaallah, pasar tradisional tuh ternyata surganya photographer.

Ada kakek/nenek yang berwajah penuh kerutan, namun tetap tekun berjualan. Ada yang menunggu barang dagangan sambil baca surat kabar. 

Dan yang terakhir, saya sempat memotret pelaku ngelem Aibon. Sayang, karena takut pelaku ngelem marah, hasil jepretannya kurang bagus.

Baca juga: Pecandu Lem Aibon di Pelupuk Mata, Tapi Tak Nampak

apple strudel  by Dyah Prameswarie

Last but not least, dalam acara blogger gathering KEB Bandung kali ini, Dyah Prameswarie atau yang kerap dipanggil Ibu Paus bawa apple strudel yang pastinya langsung tandas sebelum pesanan makanan tiba.

Atuda enak bangetttt.... Jangan kapok ya mbak Dydie. Teman-teman yang pingin pesan atau sekedar pingin ngeces dengan olahan tangannya. 
Silakan kepoin akun instagram @dyahprameswarie ya? Karena food blogger dari Kota Cimahi ini piawai banget meracik kudapan.





“Akan selalu menyayangi dalam suka maupun duka”

Kurang lebih demikian bunyi janji perkawinan yang disepakati oleh “sepasang merpati” sebelum masuk gerbang perkawinan. Dan bukan sebaliknya: “Ada uang, abang sayang. Tak ada uang, abang melayang”. ^_^

Agar suasana romantis tetap terjaga, biasanya dibutuhkan komunikasi intens. Sehingga saling memahami, saling mendukung, dan “menyayangi dalam suka maupun duka” pun terwujud.

Tapi bagaimana jika salah satu, suami/istri didiagnosa menderita Alzheimer, membuat pasangannya memutuskan “mingkem” ngga mau terbuka, malah kerap melontarkan kalimat ‘bak bensin penyiram api’?

Seperti yang dilakukan Do-Hoon dalam “The Wind Blows” pada istrinya Lee Soo Jin. Padahal  bukan tanpa alasan Kwon Do Hoon melakukan gerakan tutup mulut alias GTM. Kwon Do Hoon didiagnosa dokter mengidap Alzheimer. Penyakit yang akan membawa duka pada perjalanan cinta mereka, kurang lebih demikian pendapat Kwon Do Hoon.

Alzheimer merupakan kelainan pada otak yang mengakibatkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan bicara, serta perubahan perilaku secara bertahap.

Penemunya, Alois Alzheimer, seorang Psikiater asal Jerman menduga terjadi pengendapan protein di dalam otak, yang mengakibatkan terhalangnya asupan nutrisi ke sel-sel otak.

Walau banyak ditemukan pada orang di atas 65 tahun, tak tertutup kemungkinan pasien berusia produktif. Sayang, belum ditemukan pengobatan yang efektif menyembuhkan Alzheimer. Pasien hanya diberi obat untuk meredakan gejalanya.



Kam Woo Sung sebagai Kwon Do Hoon. 
Sosok suami khas Korea Selatan yang senang minum dan menghabiskan waktu dengan teman-temannya sampai larut malam.

Biaya hidup yang serba mahal membuatnya ragu-ragu memiliki anak. Karena punya anak berarti harus mengorbankan karir istri, yang berimbas pada “take homepay”. Dia takut penghasilannya sebagai pengusaha tidak bisa mencukupi. Ketakutannya semakin menjadi setelah dokter memvonis dirinya mengidap  Alzheimer.


Kim Ha Neul sebagai Lee Soo Jin. 
Tipe perempuan mandiri yang sangat layak dicintai. Sayang, kebiasaannya muter-muter untuk menyampaikan sesuatu membuat Do Hoon, suaminya kerap marah.

Mau bilang dirinya hamil aja harus menunggu waktu yang tepat. 

Juga sewaktu mengalami keguguran. Tanpa memberi tahu apalagi diskusi dengan suaminya,  Lee Soo Jin pergi sendirian ke dokter kandungan. Nggak heran Do Hoon marah karena merasa disepelekan.


Hong Je Yi sebagai Lee A Ram. 
Andai tiba-tiba muncul kembang api yang memecah indah dan bersinar pada malam gemintang, dialah Lee A Ram. Buah hati Lee So Jin dan Kwon Do Hoon.

Diawali pertemuan ayah dan anak yang mengharu biru. Disusul penolakan Ah Ram mendapati ayahnya “aneh”, sering memaksakan kehendak dan kedapatan mengompol. Ayah dan anak akhirnya berdamai. Bahkan Ah Ram jugalah yang berjuang menjaga ingatan ayahnya terhadap keluarganya.


Sinopsis
“The Wind Blows” dibuka dengan perjalanan romantis pasangan suami istri Kwon Do Hoon – Lee Soo Jin yang seperti pasutri muda lainnya, saling berkhayal mengenai buah hati mereka. Akan seperti apa jika lelaki? Demikian pula sebaliknya.

Sejak episode pertama, penonton sudah disuguhi hidup perkawinan yang tak mudah. Sewaktu masih pacaran, Do Hoon dengan heroiknya menghentikan kendaraan di bawah letter S sekedar untuk mengobati Lee Soo Jin.

Berbeda halnya ketika sudah memasuki gerbang pernikahan. Do Hoon sampai hati meninggalkan Lee Soo Jin yang sedang sakit perut, dengan perkataan: “buang air besar disana aja!” Wow, sadis ......

Demikian pula ketika Lee Soo Jin terjebak di luar rumah. Dengan tega,  Do Hoon tidak mau membukakan pintu, membiarkan istrinya hanya mengenakan daster, kedinginan di tengah malam, hingga harus masuk rumah sakit.

Namun yang paling meremukkan hati tatkala Lee Soo Jin merengek minta anak, Kwon Do Hoon dengan dingin bilang bahwa dirinya baru pulang dari rumah sakit untuk vasektomi. Alamak!

Karena kesal, Lee Soo Jin berstrategi, memasang perangkap agar Do Hoon mau berselingkuh dengan dirinya! 

Iya, Lee Soo Jin berdandan parah dengan tujuan bikin Do Hoon ngga ngenalin. Kemudian memperkenalkan diri sebagai perempuan lain, terus merayu, dan ngajak Do Hoon selingkuh.

Kwon Do Hoon rupanya mengetahui ulah istrinya tapi pura-pura bloon. Bahkan diajak melakukan hubungan suami istripun diladeni. Tujuannya tentu saja agar Lee Soo Jin membenci dan menceraikannya.

Ngga disangka, “perselingkuhan” semalam berbuah anak cantik, Lee A-Ram, yang disembunyikan Lee Soo Jin dari Kwon Do Hoon.

Selama 6 tahun pertama, keinginan keduanya terpenuhi. Lee Soo Jin memiliki anak dari suaminya. Sedangkan Kwon Do Hoon berhasil menceraikan Lee Soo Jin, agar perempuan yang dicintainya itu bisa hidup bahagia, tanpa keharusan mengurusi suami yang sakit Alzheimer.

Kesalah pahaman berbuntut panjang. Lee Soo Jin yang tak mengetahui penyakit Do Hoon mengira mantan suaminya mau merebut Lee A Ram. Padahal sejak awal Kwon Do Hoon sudah mengetahui keberadaan Ah Ram. Bahkan menyiapkan kamar serta menyimpan semua perkembangan anaknya dalam sebuah album.

Sepandai-pandai tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Terlebih jejaring perkawanan Kwon Do Hoon - Lee Soo Jin tak berubah. Mereka juga tinggal di kota yang sama.

Haru biru mewarnai pertemuan mereka, hingga Kwon Di Hoon berucap:

“Soo Jin, kau tahu seberapa besar aku berusaha meninggalkanmu?
Mengapa kau kembali”.

Apa jawabannya bisa diterka bukan?

Review
“Bahkan jika aku melupakan semuanya
Aku tak akan melupakanmu”
Menghakimi Kwon Doo Hon karena tak terbuka pada istrinya memang mudah. Namun dilihat dari sudut pandang Doo Hoon, apa yang dilakukannya sangat masuk akal. Bukan sekedar biaya, karena selain berprofesi  sebagai pengusaha, Doo Hon juga anak tunggal seorang konglomerat.

Namun kenyataan bahwa fungsi kognitif penderita Alzheimer akan menurun drastis. membuatnya tak mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Melupakan anak dan istrinya bahkan dirinya.

Sebagai suami yang sangat menyayangi istrinya, Kwon Doo Hon tak mau Lee Soo Jin tersiksa.

Kehadiran anak akan menambah berat beban Lee Soo Jin. Andai Doo Hon berterus terang, Soo Jin pasti harus mencari nafkah sambil merawat Doo Hon, sambil membesarkan anak.

Namun, pemikiran sepihak tetaplah salah. Mengidap Alzheimer bukan berarti kiamat dunia.

Ada janji suci perkawinan yang mengikat suami istri dalam duka dan suka. Mereka harus selalu berpegangan tangan. Saling menguatkan dan melengkapi dalam suka duka.

Terbukti hidup mereka dilingkupi kasih sayang ibu mertua dan sahabat. Keberadaan Ah Ram. sang anak, justru penyemangat hidup Doo Hon untuk memerangi penyakitnya. 


Walau ratingnya tidak jeblok, perolehan rating “The Wind Blows” juga tidak terlalu bagus. “The Wind Blows” harus bersaing dengan drama bergenre romance lainnya yang diperankan aktor dan aktris good looking berusia 20 -30 tahunan.

Padahal seperti diketahui, akting Kam Woo Sung (lahir  1 Oktober 1970) dan  Kim Ha Neul (21 Februari 1978) patut diacungi jempol. Setiap peran yang mereka bawakan selalu prima. Terlebih dalam adegan lambat yang membutuhkan penampilan mimik.  Akting mereka, patut diacungi jempol.

Drama “The Wind Blows” bisa ditonton di Viu.com tanpa bayar karena sudah tidak termasuk kelas premium. Walau harus bersabar setiap berapa menit ada iklan lewat. ^_^

Profile
Drama: The Wind Blows (literal title)
Revised romanization: Barami Boonda
Hangul: 바람이 분다
Director: Jung Jung-Hwa
Writer: Hwang Joo-Ha
Network: JTBC
Episodes: 16
Release Date: May 27 - July 16, 2019
Runtime: Mon & Tue 21:30
Language: Korean
Country: South Korea

Newer Posts Older Posts Home

Search This Blog

ABOUT ME



Assalamualaikum, hai saya Maria G Soemitro, mantan chief accounting yang menyukai sisik melik environment, cooking dan drama Korea,  saya bisa dihubungi di : ambu_langit@yahoo.com
Selengkapnya tentang saya bisa klik disini, penghargaan yang saya peroleh ada disini

Pertemanan

Follow by Email

Translate

POPULAR POSTS

  • Princess Silver, Gara Gara Dendam Sang Ratu
  • The King: Eternal Monach, Sepotong Cinta Dalam Fiksi Ilmiah
  • The Blooms at Ruyi Pavilion (2020), Tentang Putri yang Mencuri CD
  • Lomba Public Speaking di Hari Kemerdekaan, Usulkan ke Pak RT Yuk ...
  • Legend of Yun Xi, Konflik Asmara Seorang Pakar Racun

Featured Post

Cantik Lestari Tanpa Merusak Alam Dengan Minyak Tengkawang

  Cantik Lestari Tanpa Merusak Alam Dengan Minyak Tengkawang Media sosial Indonesia geger. Seorang dokter kecantikan berseteru dengan sesoso...

Categories

  • lifestyle 197
  • review 130
  • drama korea 96
  • kuliner 77
  • healthy 54
  • blogging 47
  • finansial 40
  • review kuliner 39
  • Environment 26
  • budaya 21
  • travelling 19
  • Zero Waste Lifestyle 16
  • beauty 16
  • fiksi 14
Powered by Blogger.
Powered By Blogger

Blog Archive

  • ▼  2021 (46)
    • ▼  April (3)
      • Hello? It's Me!, Sosok dari Masa Lalu
      • Marriage Lyrics and Divorce Music, Tentang 3 Kelua...
      • Oh My Boss!, Tentang Cita Cita Suzuki Nami yang Bi...
    • ►  March (14)
    • ►  February (13)
    • ►  January (16)
  • ►  2020 (188)
    • ►  December (11)
    • ►  November (20)
    • ►  October (16)
    • ►  September (17)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (6)
    • ►  May (23)
    • ►  April (26)
    • ►  March (19)
    • ►  February (9)
    • ►  January (19)
  • ►  2019 (112)
    • ►  December (7)
    • ►  November (6)
    • ►  October (8)
    • ►  September (12)
    • ►  August (6)
    • ►  July (11)
    • ►  June (9)
    • ►  May (28)
    • ►  April (13)
    • ►  March (6)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2018 (54)
    • ►  December (4)
    • ►  November (16)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (6)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (5)
    • ►  March (5)
  • ►  2017 (53)
    • ►  December (9)
    • ►  November (5)
    • ►  October (3)
    • ►  September (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (5)
    • ►  June (6)
    • ►  May (9)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (5)
    • ►  November (2)
    • ►  January (3)
  • ►  2015 (25)
    • ►  October (1)
    • ►  September (14)
    • ►  March (2)
    • ►  February (8)
  • ►  2014 (2)
    • ►  December (2)

SUBSCRIBE & FOLLOW

SUBSCRIBE NEWLETTER

Popular Posts

  • The King: Eternal Monach, Sepotong Cinta Dalam Fiksi Ilmiah
      The King: Eternal Monarch, Sepotong Cinta Dalam Fiksi Ilmiah   Percaya bumi itu bulat? Atau bumi itu datar? Bagaimana dengan dunia...
  • Princess Silver, Gara Gara Dendam Sang Ratu
    Princess Silver, Gara Gara Dendam Sang Ratu   Pernah dengar kisah “pakde” di zaman orba? Bernama asli Muhammad Siradjudin, pakde berprof...
  • The Blooms at Ruyi Pavilion (2020), Tentang Putri yang Mencuri CD
      The Blooms at Ruyi Pavilion (2020), Tentang Putri Yang Mencuri CD   Tahu arti mimpi digigit ular? Ternyata banyak artinya. Bisa berm...
  • Legend of Yun Xi, Konflik Asmara Seorang Pakar Racun
    Akhirnya nonton drama China (lagi) Saya sebut (lagi) karena sebelum kerap menikmati drama Korea, saya biasa mengisi me time deng...
  • Lomba Public Speaking di Hari Kemerdekaan, Usulkan ke Pak RT Yuk ...
      Sering ikut lomba  di perayaan Hari Kemerdekaan? Kebetulan saya belum pernah ikut. Penyebabnya, rumah kami di kota Sukabumi berjauhan de...

Lifestyle

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates