Curhat Si Ambu
  • Home
  • Kuliner
  • Drama Korea
  • Lifestyle
    • Finance
    • Review
      • Beauty
      • Blogging
      • Fiksi
      • Zerowaste Lifestyle
      • Mualaf's Diary
    • Traveling
    • Healthy
  • Contact Us


Berawal dari sebungkus mentimun yang ranum, masih muda kinyis-kinyis dari tukang sayur, jadilah bala-bala aka ote-ote, aka bakwan, yang top markotop rasanya.

Kisah tentang bala-bala bisa dibaca disini:
3 Negara Ini Punya Camilan Mirip Bala-Bala aka Bakwan aka Ote-Ote

Kok dimasak bala-bala sih?  Mengapa ngga dipakai masker mentimun? Atau bisa juga lalap? Atau disantap dengan kerupuk Bandung yang juara rasanya?

Nah itu dia. Ngelihat disiang hari tukang sayur masih bawa barang jualan 2 kg mentimun, kok kasihan ya? Terlebih saya udah lama merasa merana melihat kulit wajah dan tangan saya yang nampak kering. Sebetulnya saya tahu penyebabnya, yaitu kurang minum air putih! Nggak perlu bikin masker segala.☻☻

Namun seperti seluruh dunia juga tahu. Saya ini banyak mau, tapi pemalas! Jadilah mentimun teronggok beberapa hari di atas meja makan. Hingga akhirnya teringat resep Ninick Becker:  vegetable fritters!  Dia menggunakan zucchini dan wortel untuk frittersnya.

Tentang Ninick Becker, saya ulas di sini:
Tereliminasinya Eddy Siswanto, 4 Channel Youtube ini Resepnya Recommended deh!

Lho kan mentimun bukan zucchini? Iya, hihihi kita bahas di paragraf berikut ya. Karena dunia kuliner suka bikin kreativitas yang tak terpikirkan sebelumnya. Kol digoreng misalnya. Siapa yang suka kol goreng?

Selain membuat bala-bala mentimun,  saya juga pernah membuat bala-bala dari campuran terong. Kisahnya sama dengan mentimun, tergoda dengan ranumnya terong serta kasihan melihat barang jualan tukan sayur yang masih menggunung.

Ditambah beberapa tayangan YouTube berbahan terong/eggplant yang nampaknya laziz banget,  jadilah seplastik eggplant saya bawa pulang, dan berakhir di adonan bala-bala. Saya nggak recommend bala-bala terong karena rasanya getir. pahang kalau mengambil istilah etnis Sunda.

source: foodsforbetterhealth.com

Zucchini dan Mentimun, Mirip tapi Beda
Zucchini dan Mentimun mirip terong, keduanya juga  termasuk sayuran. Beberapa perbedaan nya saya kutip dari tulisan Dt. Atray Bhatt di lybrate.com sebagai berikut:
  • Mentimun dapat dimakan mentah atau dimasak. Zucchini rasanya paling enak saat dimasak. Setelah dimasak, mentimun menjadi layu tetapi tetap renyah. Sedangkan  zucchini berubah warna menjadi coklat dan rasanya manis.
  • Mentimun memiliki rasa segar, kandungan airnya banyak, karena itu mentimun kerap dimakan mentah/lalapan atau dijadikan acar. Sementara rasa zucchini lebih  hangat/manis, bahkan cenderung sedikit pahit zucchini dapat digoreng, dipanggang, dikukus, atau digunakan untuk menyiapkan sup.
  • Perbedaan lain, nilai kalor zucchini dibanding mentimun. Zucchini juga lebih kaya vitamin B dan vitamin C dibandingkan dengan mentimun. Kedua sayuran memiliki jumlah kalsium yang relatif sama tetapi zucchini lebih kaya daripada mentimun dalam kalium dan zat besi. Zucchini juga memiliki jumlah protein dan serat yang lebih tinggi.

Kandungan mentimun sebagai berikut:

source:iStock


Manfaat Mengonsumsi Mentimun
Namun yang akan kita buat bala-bala adalah mentimun, bukan zucchini. Dibanding zucchini, mentimun jauh lebih murah dan mudah ditemukan di bumi Indonesia.

Nah, manfaat apa saja yang bisa didapat jika mengonsumsi mentimun?

Mentimun mengandung antioksidan (flavonoid dan tanin)
Merupakan molekul yang menghambat oksidasi, antioksidan membentuk reaksi kimia yang berupa  atom yang sangat reaktif dengan elektron tidak berpasangan yang dikenal sebagai radikal bebas.

Akumulasi radikal bebas berbahaya ini dapat menyebabkan beberapa jenis penyakit kronis. Stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas menyebabkan kanker dan penyakit jantung, paru-paru dan autoimun (Sumber 4Trusted).

Mentimun dapat  membantu menurunkan gula darah
Penelitian pada mentimun menemukan bahwa mentimun efektif mengurangi dan mengontrol kadar gula darah  dan mencegah komplikasi terkait diabetes

Mentimun dapat mengatasi sembelit dan meningkatkan hidrasi.
Karena kaya akan air dan serat, mentimun akan meningkatkan hidrasi, meningkatkan konsistensi feses, mencegah sembelit dan membantu menjaga keteraturan buang air besar.

Serat yang terkandung dalam mentimun akan membantu mengatur pergerakan usus. Sedangkan pektin,  jenis serat larut yang ditemukan dalam mentimun, dapat membantu meningkatkan frekuensi buang air besar.

source: bernas.id

Tips Memilih mentimun
Di awal saya menulis membeli mentimun yang masih muda. Mungkin kebetulan tukang sayur membeli dari makelar yang acap berkeliling di Pasar Ciroyom. Tapi ternyata mentimun muda agak pahit, saya terpaksa memotong banyak bagian ekornya.

Mentimun yang terlalu tua juga kurang tepat dijadikan campuran bala-bala, karena terlalu banyak mengandung air. Jadi pilih yang bentuknya sedang, umurnya pas, ngga terlalu muda atau terlalu tua, dengan ciri sebagai berikut:
  • Perhatikan ekor mentimun. Ekor mentimun yang layu dan kering itu tandanya mentimun sudah terlalu matang. Pilih mentimun yang ekornya masih kencang dan halus.
  • Perhatikan ukuran, pilih yang berukuran sedang, sekitar 10 – 15 cm.
  • Perhatikan permukaan mentimun. Jika terdapat retakan atau memar pada permukaan, biasanya daging buah mentimun akan terasa pahit.
  • Sentuh permukaan mentimun. Mentimun segar akan terasa kenyal dan keras, tidak lembek seperti mentimun yang sudah disimpan selama beberapa hari.


Resep Bala-bala aka Bakwan Mentimun yang Maknyuz
Ada 3 macam resep bala-bala yang biasa beredar di tatar Sunda, yaitu bala-bala dengan bumbu kencur/cikur, bala-bala bumbu ketumbar dan bala-bala bumbu kemiri. Ketiganya sama-sama maknyus.

Kali ini saya share bala-bala bumbu kemiri. Jika ingin rasa kencur, ganti saja posisi kemiri dengan 2-3 cm kencur. Begitu juga apabila ingin rasa ketumbar yang mirip tempe goreng. Posisi kemiri bisa diganti 1 sendok makan ketumbar yang telah dibakar/ditumis dengan/tanpa minyak.

Resep Bala-Bala aka Bakwan Mentimun
  • 150 gram tepung terigu
  • 150  gram tepung sagu
  • 50 - 100 ml air
  • 1 butir telur
  • 1 sendok teh garam
  • 1 sendok teh merica butir (bisa diganti merica bubuk)
  • ½ kaldu ayam/kaldu sapi/kaldu jamur
  • 3 siung  bawang putih
  • 3 kemiri  bakar/goreng tanpa minyak
  • 1 sendok makan ebi, rendam air panas
  • minyak untuk menggoreng

Bahan sayuran
  • 5 buah tahu putih, potong kotak-kotak kecil
  • 300 gram  mentimun, iris tipis-tipis dengan kulitnya
  • ¼ kol ukuran sedang, iris tipis
  • 5 buah cabai rawit (bisa diskip jika nggak suka pedas)
  • 2 batang daun bawang, iris tipis

Cara Membuat:
  1. Ulek bawang putih, merica butiran, kemiri dan ebi (udang kering) yang telah direndam, dan garam hingga halus, sisihkan.
  2. Dalam sebuah mangkuk, masukkan telur, sayuran, bumbu yang telah diulek,  garam, kaldu bubuk, aduk rata, kemudian bertahap masukkan air dan 2 macam tepung.
  3. Mentimun akan mengeluarkan kandungan airnya, karena itu hentikan menambah air walau adonan masih kental. Cukup tercampur rata. Terakhir masukkan potongan tahu. Potongan tahu dimasukkan paling akhir agar tidak hancur. Terkecuali jika menyukai tahu yang hancur.
  4. Ada yang menggunakan tangan sewaktu membuat adonan. Tapi saya terbiasa mengaduk dengan centong nasi dan sendok. Adonan tercampur rata tanpa harus mengotori tangan.
  5. Istirahatkan adonan kurang lebih kurang 15 menit untuk memberi kesempatan mentimun mengeluarkan kandungan air. Sambil menunggu, goreng sebuah bakwan/bala-bala sebagai tester dan mengoreksi rasa.
  6. Panaskan minyak agak banyak. Cukup hingga adonan terendam.  Ambil adonan dengan bantuan centong sayur, masukkan dalam minyak panas. Jika bala-bala sudah berwarna kekuningan, angkat.
  7. Cicipi bala-bala tester. Koreksi rasa dengan menambah bumbu yang diperlukan. Jika terlalu asin, tambahkan tepung terigu.
  8. Apabila rasa sudah oke, teruskan menggoreng sisanya.

Jika sudah matang, sajikan dengan bumbu kacang. Dijamin ketagihan deh karena rasanya pecah di mulut.  Rasa manis dan gurih berpadu dengan sensasi krauk-krauk nan crispy, duh endeus kacida! 

Catatan: 
Apabila mau mengganti dengan tepung bakwan dari Mama Suka atau Sasa, bisa aja, skip kaldu ayamnya, tambah tepung terigu 2-4 sendok makan, terhantung kekentalan adonan.

Selain bala-bala mentimun, saya juga sering membuat es mentimun yang rasanya segar dengan sensasi crunchy. Pas banget sebagai suguhan bukapuasa bersama (bukber), arisan atau pesta keluarga karena rasanya yang menyegarkan.

Tulisan tentang es mentimun bisa diintip di sini:

Es Mentimun Serut, Pelepas Dahaga di Musim Kemarau







Apa yang kau bayangkan tentang seorang bidadari?

Sosok perempuan cantik, baik hati,  lemah gemulai dengan tubuh semampai. Berbanding terbalik dengan bidadara, sosok malaikat pria dalam agama Samawi (Islam,Kristen. Katolik).

Penasaran dengan bidadari/fairy dalam Bahasa Inggris, saya gugling dan menemukan tokoh ini tampil juga di candi , tempat beribadah penganut  Hindu-Buddha Indonesia, sebagai mahluk supranatural yang hidup di pegunungan Himalaya.

Mereka,  bidadari ((bahasa Sanskerta : vidyādhari), dan bidadara  (bahasa Sanskerta: विद्याधर, vidyādhara, artinya "pembawa kebijaksanaan") memiliki tugas yang sama dengan malaikat, yaitu penyampai pesan.

Nah, bagaimana jika sosok perempuan yang diharapkan seperti bidadari ayu, ternyata berprofesi sebagai atlet angkat besi/angkat beban?

Pastinya horor, sekaligus mempertegas campaign Tara Basro mengenai body shamming. Selama ini gerak perempuan terbatas karena body shamming, membuatnya merasa tak percaya diri, terbelenggu dalam rasa tak berdaya.

Baca juga: Pesan Dari Foto Telanjang Tara Basro

Kasus tersebut diangkat drama Korea “Weightlifting Fairy Kim Bok-Joo” yang berkisah tentang seorang perempuan yang awalnya hanya punya satu tujuan:  meraih medali emas! Perjalanan terhambat ketika Kim Bok Joo, si atlet  perempuan angkat besi, mengalami jatuh cinta.

Mendapat point 8.4 dari IMDb, “Weightlifting Fairy Kim Bok-Joo” memang bukan serial terbaru. Namun nilai  long lasting- nya membuat karya ini didaulat sebagai  10  seri drama Korea yang mencerminkan perjuangan kaum perempuan dalam International Women’s Day 2020 silam.



Lee Sung-Kyung    sebagai Kim Bok-Joo, anak perempuan seorang pemilik usaha ayam goreng. Ayahnya duda dan menderita sakit ginjal kronis. Sang ayah sendirian membesarkan anak perempuannya. Dia sangat berharap anaknya menjadi atlet angkat besi yang mengharumkan nama negara.

Kim Bok Joo yang selalu menuruti keinginan ayahnya,  tiba-tiba bimbang  ketika jatuh cinta pada seorang dokter, pemilik klinik kecantikan. Dia menyadari tubuhnya bukan sosok ideal yang digambarkan banyak kisah cinta.


Nam Joo-Hyuk sebagai Jung Joon-Hyung, teman SD Kim Bok Joo. Berbanding terbalik dengan Kim Bok Joo yang gemuk dan kerap dipanggil gembul, Jung Joon-Hyung cilik bertubuh kerempeng sehingga sering dibully teman-temannya.

Suatu kali, akibat dibully,  Jung Joon-Hyung jatuh dari ketinggian bangunan sekolah. Untung ada Kim Bok Joo yang sigap menolong.

Peristiwa tersebut rupanya diingat Jung Joon-Hyung, yang segera mengenali Kim Bok Joo dewasa. Tidak demikian halnya dengan Kim Bok Joo, dia lupa Jung Joon-Hyung karena  Jung Joon-Hyung dewasa berubah menjadi kece, ganteng, atlet renang, dan menjadi incaran mahasiswi di kampusnya.

Jung Joon Hyung memiliki luka lama. Diusia SD, ibu kandungnya meninggalkan Jung Joon Hyung pada keluarga kakaknya, untuk menikah lagi dan tinggal di Kanada. Tanpa pernah memberi kabar pada Jung Joon Hyung.

Pilih mana? Kakaknya atau adiknya? ☻☻

Lee Jae-Yoon  sebagai  Jung Jae-Yi, kakak Jung Joon Hyung yang sebenarnya kakak sepupu. Tapi sangat menyayangi Jung Joon Hyung karena tumbuh bersama dari usia SD hingga dewasa.

Jung Jae Yi sosok yang sangat baik hati. Kepribadiannya yang ramah dan humble banyak disalah artikan oleh perempuan, termasuk Kim Bok Joo.


Kyung Soo-Jin sebagai Song Shi-Ho, atlet senam yang menjadi cinta pertama  Jung Joon-Hyung. Situasi membuatnya terpaksa memutus hubungan dan meninggalkan Jung Joon-Hyung.

Ketika dia kembali lagi ke kampus dan ingin menjalin hubungan kembali dengan Jung Joon-Hyung, ternyata keadaan sudah tidak sama. Hati Jung Joon-Hyung terlanjur sakit dan dia mencintai gadis lain.


Sinopsis
“SWAG” menjadi ucapan fenomenal Kim Bok-Joo dan kedua sobatnya, Lee Sun Ok dan Jung Nan Hee, karena ketiganya punya cara tersendiri untuk menghabiskan makanan. Sebagai atlet angkat besi, berat badan mereka harus mencapai jumlah tertentu agar bisa mengikuti kejuaraan.

Kehidupan Kim Bok-Joo berubah ketika tanpa sengaja bertemu dengan Jung Jae-Yi,  kakak Jung Joon-Hyung, seorang dokter rupawan pemilik klinik kecantikan.

Klepek-klepek melihat ketampanan sang dokter dan terdorong keinginan selalu bisa bertemu, Kim Bok Joo nekad mendaftar sebagai pasien, walau harus membayar biaya perawatan yang mahal, serta melakukan diet untuk melangsingkan tubuh.

Tentu saja kelakuan ini bertolak belakang dengan aturan yang harus dipatuhi sebagai atlet angkat besi.

Pada saat yang bersamaan, Kim Bok Joo  diunggulkan mengikuti  kejuaraan yang lebih tinggi, yang berarti harus menambah berat badan. Beruntung Jung Joon Hyung yang tahu aksi Kim Bok Joo tidak membocorkan rahasia ini, malah kerap membantu  kelancaran pedekate yang dilakukan Kim Bok Joo.

Namun tidak dengan Song Shi-Ho, mantan pacar Jung Joon Hyung yang cemburu melihat kedekatan Jung Joon Hyung dan Kim Bok Joo. Dia mencuri diary diet Kim Bok Joo untuk diselipkan di sasana, agar ditemukan pelatih  Kim Bok Joo.

Bisa ditebak huru hara yang terjadi, Tidak saja pelatih yang murka, juga ayah Kim Bok Joo yang merasa dihianati anaknya.


Review
Memilih menjadi atlet angkat besi berarti menyerah sebagai perempuan
Karena kami tidak tampil cantik, tidak mengesankan
Ketika atlet melakukan angkat beban, akan terlihat otot-ototnya
Muka mengerut, dagu terlipat
Lemak menyembul dari sabuk
Walau kami ingin meraih prestasi
Hal tersebut bukanlah yang ingin kami perlihatkan pada pria yang kami suka

Kalimat Kom Bok Joo dalam drama Korea  “Weightlifting Fairy Kim Bok-Joo” mungkin mewakili alasan mengapa salah satu cabang olah raga ini kurang diminati kaum hawa.

Atau sebaliknya, orang akan terperangah jika ada perempuan yang berprestasi sebagai atlet angkat berat, ,  binaragawan, petinju atau cabang olah raga lain yang mengutamakan kekuatan, fisik berotot serta ciri-ciri yang “seharusnya” dimiliki pria.

Mengapa  perempuan dan pria harus  dikotak-kotakan secara strereotipe  demikian?
Banyak penyebabnya. Salah satunya adalah tugas alami perempuan sebagai mahluk  yang harus mengandung, melahirkan dan menyusui anaknya. Sedangkan kaum pria menjadi pencari nafkah.

Bagaimana menyikapinya, tergantung keputusan si perempuan. Karena percuma mengikuti arus, sebab arus manusia berjalan sesuai keinginannya. Seorang sastrawan menggunakan kecantikan perempuan sebagai ide karyanya. Sedangkan seorang bisnisman, melihat sosok perempuan sebagai objek penjualan produknya.

Bukan hanya tentang feminis, kasus yang diangkat  “Weightlifting Fairy Kim Bok-Joo”, tetapi juga persahabatan yang membuat penonton tertawa terbahak-bahak. Tingkah polah Kim Bok-Joo yang sedang jatuh cinta, serta kehidupan atlet yang tak terbayangkan penonton awam.

Kemudian ikut merasakan kepedihan hati Kim Bok Joo dalam perjuangannya meraih medali emas.

Beberapa kasus ditampilkan bekelindan dalam “Weightlifting Fairy Kim Bok-Joo”, seperti kasus ibu  Jung Joon Hyung yang  datang dari Kanada bukan karena kangen pada anaknya, melainkan untuk pinjam uang.

Juga kasus Jung Joon Hyung yang kecewa pada kakaknya yang terlalu baik. Kebaikan sang kakak ternyata tidak hanya disalah artikan Kim Bok Joo. Juga membuat adiknya jengkel, dia ingin dimarahi dan diperlakukan semena-mena seperti yang dialami kawan-kawannya.

Manusia memang aneh ya? Sulit merasa puas. Ada aja alasan yang membuat kecewa dan jengkel. Ngga bisa bersyukur dengan mudah.

Sama seperti yang akhirnya dipahami Kim  Bok Joo. Dia harus bersyukur memiliki bakat, kemampuan dan keluarga yang mendukung. Beberapa temannya ternyata memilih menjadi atlet  sebagai pelarian dari keluarganya. Nggak heran, mereka nggak pernah berprestasi.

Drama “Weightlifting Fairy Kim Bok-Joo” juga dibintangi aktor Moon Ji Yoon yang menutup mata selamanya pada 18  Maret 2020 karena sepsis akut.

RIP Moon Ji Yoon.


Profile
Drama: Weightlifting Fairy Kim Bok-Joo (literal title)
Revised romanization: Yeokdoyojung Kimbokjoo
Hangul: 역도요정 김복주
Director: Oh Hyun-Jong, Nam Sung-Woo
Writer: Yang Hee-Seung
Network: MBC
Episodes: 16
Release Date: November 16, 2016 - January 11, 2017
Runtime: Wednesday & Thursdays 22:00
Language: Korean
Country: South Korea


sumber: shutterstock.com

Cantik itu relatif. Tapi orang cantik haruslah berkulit sehat, bersih, dan terhidrasi. Bukan yang kusam terlebih bau karena malas mandi. Setuju?

Nggak heran, putri keraton menomor satukan kegiatan mandi, hingga banyak kerajaan di Indonesia membangun area pemandian khusus untuk para kaum perempuan. Salah satunya pemandian “Umbul Winangun” di kawasan Taman Sari  Yogyakarta.

Ingatan akan kegiatan mandi para putri keraton mendadak muncul  sewaktu mengetahui Putri Indonesia 2020 terpilih menggunakan Rr. di depan namanya, singkatan dari Raden Roro. Kebetulan saya juga memiliki  gelar kebangsawanan Jawa tersebut, berasal dari almarhum ayah saya yang masuk dalam pohon silsilah Hamengkubuwono II. 

Jauh banget ya?

Yups, karena sudah jauh, jika masih kerabat dekat gelarnya Raden Ayu, bisa juga BRA atau bendoro raden ayu. Gelar ini akan hilang jika keluarga tersebut tidak memiliki anak laki-laki. Karena hanya anak laki-laki yang membawa “trah”, silsilah kekerabatan.

Jadi walau ibu saya juga bergelar Rr, tapi tidak bisa mewariskannya. Demikian juga saya yang menikah dengan pria non bangsawan, anak-anak saya tidak bisa menggunakannya. Yang bisa meneruskan gelar tersebut hanya 3 adik laki-laki saya.

sumber: shutterstock.com

Edukasi Mandi di Awal Mestruasi


Anak perempuan dianggap sudah dewasa ketika mengalami haid untuk pertama kali. Dan seorang putri keraton harus menjalani serangkaian ritual. Salah satunya dimandikan para sesepuh dengan  air yang telah dicampur aneka bunga (saya lupa jumlahnya), kemudian tubuh dibersihkan hingga lipatan vagina.

Sebetulnya tujuan utama upacara ini adalah edukasi agar perempuan menjaga kebersihan tubuhnya. Sebagai mana diketahui keseimbangan PH vagina semasa menstruasi akan berubah. Akibatnya bakteri jahat dan jamur mudah berkembang.

Solusinya bukan menyemprot tubuh dengan parfum, melainkan mandi bersih dengan bunga-bunga yang harum. Selalu mengganti celana dalam dan pembalut. Serta tak lupa minum jamu pelancar darah. 

Edukasi berlanjut hingga perempuan menginjak jenjang pernikahan. Orang tua perempuan (ibu, eyang putri, bude dan bulik) biasanya berisik sekali mengingatkan mandi. Mereka nggak bisa ngelihat perempuan  mager belum mandi.

Mungkin mereka serasa melihat kotoran sedang wara wiri ya?😀😀

Namun keberisikan mereka berbuah manis. Saya terbiasa mandi 2 kali sehari, dan nggak bisa tidur tanpa mandi seperti yang banyak dilakukan orang lain. Walau hari sudah malam, bahkan dini hari, saya pasti mandi.

Sering terjadi saya pulang bepergian, dan sampai rumah di tengah malam, terkadang menjelang pukul 1 dini hari, pada saat itu saya harus mandi sebelum tidur.  Jika tidak, badan akan terasa gatal  dan bakal tidak bisa tidur. Bolak balik di atas ranjang tidur dengan gelisah.

Agar dapat tidur dengan nyenyak, paska mandi saya harus menggunakan pelembab. Tujuannya,  pori pori kulit yang terbuka dapat mengerjakan tugasnya selama saya tidur. Tidak lupa menyemprotkan parfum  beraroma segar, agar dapat terlelap. Tidur yang berkualitas menjadi jaminan kulit sehat dan bercahaya.


3 Varian Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash


Beruntung saya bertemu Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash!

Mengapa? Karena di era milenial seperti sekarang mana bisa ngumpulin beragam bunga untuk mandi? Yang terakhir saya ingat eyang putri hanya mandi dengan rebusan daun sirih, ditambah kelopak mawar dan kantil yang banyak tumbuh di pekarangan.

Beda halnya dengan Vitalis Body Wash yang sudah komplit. Mengandung ekstrak bunga, buah, kayu serta aroma harum lain yang membuat penggunanya ngga perlu ribet lagi meracik wewangian, seperti yang harus dilakukan putri keraton.

Pastinya ingat Cleopatra yang menggunakan susu agar kulitnya halus lembut? Perempuan milenial cukup mandi dengan Vitalis Body Wash yang mengandung pelembab. Ngga pakai ribet, mahal dan nggak praktis.

Tidak seperti produk lain yang kerap  membuat  kulit tubuh kehilangan kelembaban sebanyak 2 kali. Pertama oleh air yang secara alami menghilangkan kelembaban tubuh. Yang kedua, disebabkan sabun dengan kandungan zat kimia terlalu keras. Sabun seperti ini membuat kulit menjadi kering, bersisik dan terasa gatal.

Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash justru merawat kulit dengan 3 manfaat sekaligus, yaitu membersihkan tubuh, melembabkan tubuh sekaligus memberi sentuhan parfum agar penggunanya merasa nyaman.

Vitalis bukan brand yang produknya baru saya coba. Sebelumnya saya pernah menggunakan Vitalis hand body lotion. Terakhir setia menyemprotkan Vitalis Body Scent yang memiliki 6 varian parfum yang digunakan sesuai kebutuhan, pagi hari saat menyambut hari baru, di siang hari tatkala badan capek dan muncul badmood, serta di malam hari yang romantis .

Sebagai brand yang telah malang melintang dengan produk pelembab dan parfum, ngga heran produk body washnya memiliki khasiat melembabkan, sekaligus keharuman yang elegan. Bukan wewangian yang bikin mual, melainkan aroma yang membuat pengalaman mandi menjadi menyenangkan.

Apa saja varian  produk  Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash?
Ada 3 varian, yaitu:


Soft Beauty. Kemasan purplenya langsung menawan hati saya. Begitu tutup flip top dibuka, tercium aroma segar Fruity Aldehydic, intro yang segar dan terasa ringan,  sebelum tiba pada keharuman Rose & Violet yang feminin, dan  diakhiri dengan manisnya Tonka Bean & Sandalwood yang premium. Membuat penggunanya merasa bersemangat dan aktif.

Soft Beauty memberikan manfaat Skin Nourishing, yaitu  kulit terasa halus, lembut dan terawat. Karena mengandung  ekstrak Avocado, pelembab alami dengan 3 antioksidan, yaitu: beta karoten, lesitin, asam linolenat, dan asam linoleat yang mampu melembapkan kulit  kering, bersisik, atau bahkan pecah-pecah.

Vitamin E juga terkandung dalam Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash Soft Beauty,  yang menjadi primadona dunia kecantikan. Penyebabnya kandungan antioksidan vitamin E sangat tinggi,  membuat kulit ternutrisi, sehat dan  lembut.



White Glow. Sempat galau, mau coba mana dulu, Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash dengan kemasan pink ini menguarkan aroma Cherry & Raspberry, ketika tutup flip top dibuka. Keharuman yang disusul paduan manis Marshmallow & Gardenia yang lembut dan elegan, kemudian dibungkus dengan kombinasi aroma Woody & Suede yang glamour dan long lasting

Seri White Glow memberi manfaat Skin Brightening, yaitu kulit  terlihat lebih cerah,  terasa halus, dan lembut. Karena diperkaya ekstrak Licorice atau akar manis yang mengandung vitamin B5, B1, B3 dan vitamin E sehingga licorice akan menutrisi kulit agar tampak sehat dan cantik. Tak hanya itu, terdapat kandungan antioksidannya yang tinggi pada licorice, membuat kulit terlindungi  dari sinar UV yang membahayakan kulit

Seri White Glow juga mengandung  susu, larutan yang digunakan Cleopatra dalam  merawat kulitnya agar tampak bersih, cerah bersinar. Dan membuat Julius Caesar klepek-klepek.


Fresh Dazzle , varian dengan kemasan hijau mewah ini secara tak terduga memiliki keharuman top note Bergamot yang segar. Diikuti aroma klasik, feminin dan romantis dari Floral Bouquet, kemudian ditutup wangi Musk Amber yang menyegarkan, hangat, dan sensual.

Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash Fresh Dazzle memberikan manfaat Skin Refreshing karena diperkaya ekstrak Yuzu Orange yang mengandung vitamin C dan zat antioksidan, yang berkhasiat melindungi kulit sekaligus memberi efek aromaterapi yang menenangkan.

Green Tea yang mengandung  konsentrasi antioksidan yang tinggi, juga ditambahkan pada Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash Fresh Dazzle sehingga kulit terasa segar, halus  dan lembut

sumber: shutterstock.com

Mandi Parfum dengan Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash


Gimana rasanya mandi parfum dengan Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash? Rasanya mewah banget. Parfum yang biasanya disemprot ke tubuh sekarang dalam bentuk busa memenuhi seluruh tubuh.

Sayang nggak punya bathtub, kalo ada pasti rasanya nyaman banget.
Tubuh yang telah seharian bekerja keras menjadi relaks dan lentur. 

Namun mandi dibawah pancuran juga bisa mendapat hasil maksimal kok. Berikut langkah mandi parfum yang saya lakukan:
  1. Saya memastikan mengatur suhu sebelum masuk ke bawah pancuran. Karena air yang terlalu panas akan merusak kulit.  Agar kulit terawat, saya membiasakan mandi dengan air dingin atau suam-suam kuku.
  2. Tuangkan Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash secukupnya pada spons.
  3. Remas spons hingga Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash berbusa. Lakukan perlahan untuk mendapat busa maksimal.
  4. Gosoklah seluruh tubuh dan anggota badan dengan lembut serta secara menyeluruh. Jangan sampai ada yang terlewat.  Namun jangan menggosok terlalu keras, agar kulit tidak teriritasi. Rasakan sensasi keharuman mandi parfum mewah Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash. Sekalugus kelembaban yang menyertai.
  5. Setelah seluruh tubuh digosok dengan  Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash, bilaslah hingga bersih. Jangan lupakan lipatan serta area tubuh tertentu seperti belakang telinga dan leher bagian belakang.
  6. Gunakan handuk untuk mengeringkan tubuh dengan lembut.  Jangan menggosok, cukup ditepuk-tepuk, toh kulit tubuh sudah bersih. Di fase ini, tubuh tidak hanya harum juga lembab karena Vitalis Perfumed Moisturizing Body Wash mengandung pelembab yang membuat kulit terasa kenyal, segar dan lembut.

sumber: skinwellness.com

Karena Tubuh Adalah Aset Berharga


Mandi merupakan proses merawat badan. Badan yang kita gunakan selama 24 jam membutuhkan jeda, agar kotoran kulit  tubuh luruh, pori-pori yang terbuka ternutrisi dan otot serta saraf merasa relaks.

Karena itu jangan mandi  asal-asalan. Gebyar gebyur, kemudian selesai. Seolah-olah mandi adalah ritual yang terpaksa dilakukan. Melupakan bahwa tubuh membutuhkan imbalan, salah satunya dengan mandi secara benar.

Mandi menjadi saat memanjakan tubuh atas jasanya. Jasa tubuh yang telah menjaga manusia dari panas, dingin dan berbagai paparan abad milenial seperti polutan, sinar UV dan gangguan lainnya.




“Mah, masih ingat Om Suryadi? Kemarin saya ketemu di kampus.  Dia bawa mobil pick up jualan salak pondoh”,  kata anak saya nomor dua, sepulangnya dari almamaternya, UGM Yogyakarta.

Suryadi? Tentu saja saya ingat.  Seorang pekerja produksi di pabrik tempat saya bertugas sebagai chief accounting. Bersama istrinya, dia kerap ke rumah dan bercengkrama dengan anak-anak.

Suryadi “hanya” lulusan sekolah lanjutan atas. Namun berkat kegigihan  serta keuletan bekerja, dia mampu menjadi supervisor, dan memiliki beberapa anak buah bergelar sarjana (S1).

Pimpinan Suryadi pernah berkisah bahwa secara periodik, dia pasti memberi penghargaan pada Suryadi karena anak buahnya ini rajin, tekun dan bertanggung jawab.

“Soal pinter sih dia kalah, tapi buat apa punya anak buah pandai tapi nggak bisa diandalkan”, kata sang kepala bagian. 

Benar juga ya?

Namun yang membuat saya salut pada Suryadi adalah tekadnya berhemat, agar punya bekal di hari tua. Bahu membahu dengan istrinya, Suryadi mampu menyisihkan sebagian gaji yang akhirnya terkumpul dalam bentuk  2 sepeda motor, sepetak tanah dan bangunan di kabupaten Sleman Yogyakarta.

Ketika merasa tabungannya cukup, dia mengundurkan diri. Kini dia menjadi petani sambil berdagang salak pondoh.  Dengan menggunakan kendaraan pick up, dia berkeliling dari satu lokasi ke lokasi yang lain.

Hebat ya?

Andai semua buruh memiliki etos kerja seperti Suryadi, serta selalu berprasangka baik pada pemerintah, maka mereka akan memilih bekerja dibanding demo. Seperti yang mereka rencanakan ketika mengetahui pemerintah menelurkan omnibus law RUU Cipta Kerja.

Mari Berkenalan dengan Omnibus Law RUU Cipta Kerja
Dikutip dari Kompas.com, omnibus berasal dari bahasa latin omnis yang berarti banyak. Sedangkan omnibus law adalah metode atau konsep pembuatan regulasi yang menggabungkan beberapa aturan yang substansi pengaturannya berbeda, menjadi satu peraturan dalam satu payung hukum.

Karena bersifat lintas sektor, omnibus law sering ditafsirkan sebagai UU sapujagat. Atau kerap disebut RUU Cilaka, singkatan dari  Cipta Lapangan Kerja (Cilaka).

Perbedaan omnibus  dengan yang bukan omnibus,  omnibus mengatur banyak hal dalam satu undang-undang saja. Sedangkan yang bukan omnibus hanya mengurus satu hal dalam satu undang-undang.

Banyaknya peraturan yang terdampak,  sebagai berikut:

sumber : BPS

Mungkin ada pertanyaan, Ngapain sih diubah? Jalankan saja peraturan yang lama dengan konsisten.

Jawabannya, karena dunia berubah, era berganti. Dulu sumber daya alam  Indonesia berlimpah. Sekarang kebalikannya, Indonesia menjadi negara pemgimpor. Hampir tak ada produk sehari-hari yang tak diimpor Indonesia.

Mirip keuangan keluarga, ngga bisa kan shopping terus-terusan tanpa ada penghasilan? Untuk menyikapi ketimpangan ini, Indonesia harus melakukan strategi agar ekonomi tumbuh dan hutang bisa dibayar.

Nggak hanya hutang ke warung yang harus dibayar, ke negara lain juga. ☻☻

Salah satunya  dengan efisiensi yang terwujud dalam pembenahan aturan yang tercakup dalam omnibus law. Karena berbeda dengan rumah tangga yang bisa berhutang ke warung hanya dengan ucapan, setiap langkah pemerintah harus berdasarkan aturan yang sah.


Untuk meningkatkan perekonomian, maka regulasi  investasi, ketenaga kerjaan dan UMKM, harus dibenahi. Dalam hal investasi, seperti diketahui Indonesia kalah dibanding Vietnam, India, Malaysia, dan Thailand. Bahkan Filipina melesat jauh di atas.

ICOR  (Incremental Capital Output Ratio) merupakan rasio investasi terhadap pertumbuhan ekonomi (output). Suatu negara memiliki ICOR 6 berarti setiap penambahan PDB Rp 1 diperlukan investasi tambahan sebesar Rp 6. Jika suatu negara memiliki ICOR 3 berarti setiap penambahan PDB Rp 1 diperlukan investasi tambahan sebesar Rp 3.

Bisa dilihat bahwa ICOR Indonesia relatif tidak efisen dibanding semua negara ASEAN.
Demikian pula dengan ketenaga kerjaan, harus ada pembenahan. Lapangan kerja harus berkualitas. Sesuai seleksi alam, cuma mereka yang berprestasi yang akan bertahan. Karena pertumbuhan ekonomi hanya bisa terwujud jika ada peningkatan produktivitas kerja.

sumber: Vecteezy.com

Kesejahteraan Buruh dan Pertumbuhan Ekonomi
Hubungan pekerja dan pengusaha sebetulnya simbiosis mutualisme, saling membutuhkan. Pemilik usaha tidak dapat menjalankan bisnisnya jika tak memiliki pekerja. Demikian pula sebaliknya.  Namun tentu saja tenaga kerja harus sesuai kompetensinya dengan yang dibutuhkan pengusaha.

Tidak hanya Suryadi, banyak kasus pekerja tidak bisa mengundurkan diri karena kemampuannya  (skill, attitude dan lainnya) dibutuhkan pengusaha. Sehingga pengusaha memilih memberi gaji tinggi pada pekerja dibanding harus merekrut pegawai baru.

Jika bisa memilih, pihak pemerintah pastinya menginginkan upah tenaga kerja setinggi mungkin.  Karena semakin tinggi take home pay  (gaji pokok + tunjangan – potongan) seorang pekerja, maka semakin banyak pula transaksi  produk dan jasa yang terjadi. Dampaknya, perekonomian  di wilayah tersebut akan meningkat signifikan.

Sebagai ilustrasi,  seseorang yang membawa pulang penghasilan Rp 2 juta setiap bulan. Dia harus memenuhi biaya makan 30 x Rp 40.000 atau Rp 1.200.000.

Dikurangi biaya kost Rp 450.000 dan Rp 200.000 untuk kebutuhan perawatan tubuh standar (sabun, pasta gigi dll), maka hanya akan tersisa Rp 150.000. Uang sekian mana cukup untuk hang out? Terlebih untuk membayar biaya kesehatan, asuransi dan investasi.

Beda halnya jika sang pekerja memiliki take home pay Rp 4 juta. Maka dia akan sering jajan, berwisata, dan tak pernah terlambat membayar iuran BPJS.  Sehingga pemerintah tidak harus menanggung biaya kesehatannya. Kawasan tempat tinggal sang pekerja juga akan tumbuh perekonomiannya.

Demand yang muncul dari pekerja yang memiliki anggaran berlebih akan memunculkan banyak UMKM.  Mulai dari warung nasi, laundry kiloan, warung pulsa hingga bermacam-macam hiburan. Berimbas pada jumlah pajak yang diterima pemerintah daerah.

Jadi, salah besar jika mengira pemerintah memihak pengusaha dengan menyunat UMR, uang lembur serta  tunjangan-tunjangan yang seharusnya diterima tenaga kerja.

Win-win solution harus dilakukan pemerintah.  Menetapkan UMR yang telah disepakati bersama, dan menciptakan iklim  ramah investasi. Bukankah   tujuan akhirnya untuk semua pihak?

Seperti yang dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani, kehadiran omnibus law bisa meredam gejolak ekonomi global sekaligus mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen.

"Akhir kuartal 2019 lalu, pertumbuhan konsumsi kita sedikit di bawah 5 persen dengan pertumbuhan investasi hanya tumbuh 4,06 persen (Pembentukan Modal Tetap Bruto/PMTB).
Padahal kami sebagai Menteri Keuangan sebelumnya sempat mengharapkan pertumbuhan investasi itu bisa mencapai 6 persen," kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin (17/2/2020).

Budayakan Musyawarah Untuk Mufakat
Sungguh aneh mendengar ketua KPSI  yang berkoar-koar mengatakan bahwa pemerintah tidak berpihak pada  tenaga kerja. Dilansir dari Kompas.com, yang bersangkutan mengatakan bahwa omnibus law RUU Cipta Kerja  menghilangkan upah minimum, pesangon, fleksibilitas pasar kerja/penggunaan outsourcing diperluas, lapangan pekerjaan yang tersedia berpotensi diisi Tenaga Kerja Asing (TKA) unskill, dan jaminan sosial terancam hilang

Padahal  jika membaca UU Ketenagakerjaan dalam omnibus law mengenai  Upah Minimum, ngga ada yang berubah tuh.

sumber : BPS

  • Kebijakan pengupahan masih menggunakan  sistem upah minimum.
  • Upah minimum tidak  turun dan tidak dapat ditangguhkan.
  • Kenaikan upah minimum memperhitungkan pertumbuhan ekonomi daerah.
  • Upah per jam dapat diberikan untuk jenis pekerjaan tertentu (konsultan, paruh waktu, ekonomi digital).

Melalui draf RUU ini,  pemerintah berencana mewajibkan perusahaan besar untuk memberikan bonus kepada pekerjanya. Aturan mengenai pemberian gaji diatur dalam Pasal 92 tentang penghargaan lainnya.

Sementara aturan mengenai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tidak ada yang berubah:

sumber : BPS

Pokok Kebijakan Terkait Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
  • Tetap memberikan perlindungan bagi pekerja yang terkena (PHK)
  • Pekerja yang terkena PHK tetap mendapat kompensasi PHK (uang pesangon, penghargaan masa kerja dan kompensasi lainnya).

Walau demikian,  Omnibus Law RUU Cipta Kerja bukannya tidak memiliki kelemahan. Bagaimanapun ini baru berujud draft yang memiliki  kesalahan. Menanggapi hal tersebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD mengajak semua pihak untuk membaca dulu draft omnibus law RUU Cipta Kerja sebelum berdebat.

"Baca dulu, baru berdebat. Ya saya melihat ada kesalahan-kesalahan di UU itu, biar diperbaiki, ada DPR kan nanti, masih lama ini. Belum apa-apa 'tolak, ini kapitalisme baru' dan macem-macem," kata Mahfud MD.

Setuju dengan pak Mahfud, terlebih jika mengaitkan omnibus law dengan China. Atau tuduhan tak berdasar yang mengatakan bahwa omnibus law hanyalah akal-akalan agar pengusaha bisa membayar murah upah pekerjanya.

Mari budayakan membaca dan  berhusnudzon pada pemerintah yang pastinya selalu berjuang untuk memenuhi kebutuhan rakyat, bukan sebaliknya menjerumuskan.

sumber gambar cover: theievoice.com



Newer Posts Older Posts Home

Search This Blog

ABOUT ME



Assalamualaikum, hai saya Maria G Soemitro, mantan chief accounting yang menyukai sisik melik environment, cooking dan drama Korea,  saya bisa dihubungi di : ambu_langit@yahoo.com
Selengkapnya tentang saya bisa klik disini, penghargaan yang saya peroleh ada disini

Pertemanan

Follow by Email

Translate

POPULAR POSTS

  • Dewi Kentring Manik, Dewi Cantik Jelita Pelindung Kota Bandung
  • Angkotna Ditarik, Mangggg ........
  • Orkestra Jalanan
  • The King: Eternal Monach, Sepotong Cinta Dalam Fiksi Ilmiah
  • Graceful Family, Mencari Pengakuan Ibu Kandung

Featured Post

Energi dari Sampah, Menunggu Sentuhan Pelaku Green Jobs

  Energi Dari Sampah, Menunggu Sentuhan Pelaku Green Jobs “Sekarang saya ngirit gas, jarang beli,” kata seorang ibu di perumahan Griya Cempa...

Categories

  • lifestyle 196
  • review 123
  • drama korea 90
  • kuliner 77
  • healthy 54
  • blogging 47
  • finansial 38
  • review kuliner 37
  • Environment 22
  • budaya 19
  • travelling 19
  • beauty 15
  • Zero Waste Lifestyle 14
  • fiksi 14
Powered by Blogger.
Powered By Blogger

Blog Archive

  • ▼  2021 (32)
    • ▼  March (3)
      • Cantik Lestari Tanpa Merusak Alam Dengan Minyak Te...
      • Penthouse, Kisah Halu yang Penuh Teriak Kemarahan
      • 4 Manfaat HRIS Software untuk Perusahaan di Bidang...
    • ►  February (13)
    • ►  January (16)
  • ►  2020 (188)
    • ►  December (11)
    • ►  November (20)
    • ►  October (16)
    • ►  September (17)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (6)
    • ►  May (23)
    • ►  April (26)
    • ►  March (19)
    • ►  February (9)
    • ►  January (19)
  • ►  2019 (112)
    • ►  December (7)
    • ►  November (6)
    • ►  October (8)
    • ►  September (12)
    • ►  August (6)
    • ►  July (11)
    • ►  June (9)
    • ►  May (28)
    • ►  April (13)
    • ►  March (6)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2018 (54)
    • ►  December (4)
    • ►  November (16)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (6)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (5)
    • ►  March (5)
  • ►  2017 (53)
    • ►  December (9)
    • ►  November (5)
    • ►  October (3)
    • ►  September (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (5)
    • ►  June (6)
    • ►  May (9)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (5)
    • ►  November (2)
    • ►  January (3)
  • ►  2015 (25)
    • ►  October (1)
    • ►  September (14)
    • ►  March (2)
    • ►  February (8)
  • ►  2014 (2)
    • ►  December (2)

SUBSCRIBE & FOLLOW

SUBSCRIBE NEWLETTER

Popular Posts

  • Graceful Family, Mencari Pengakuan Ibu Kandung
    “Kau adalah kegagalan” “Aku bahkan tak bisa membuangmu” Pernah melihat atau mendengar seorang ibu berkata begitu kejam dengan ...
  • Nasi Tutug Oncom, Makanan Wong Cilik Anu Kacida Raosna!
    “Mbak, beli nasi tutug oncomnya ya?” Begitu sapaan Suzy setiap berpapasan di area Taruna Bakti Bandung, lokasi anak-anak saya dan...
  • Jangan Ngebakso Sultan ya, Ntar Ketagihan Lho!
    “Bakso Bandung enak semua”, kata Azizah Azizah, tetangga sebelah rumah saya di Cigadung.   Baru pulang dari tugasnya berbu...
  • The King: Eternal Monach, Sepotong Cinta Dalam Fiksi Ilmiah
      The King: Eternal Monarch, Sepotong Cinta Dalam Fiksi Ilmiah   Percaya bumi itu bulat? Atau bumi itu datar? Bagaimana dengan dunia...
  • Dewi Kentring Manik, Dewi Cantik Jelita Pelindung Kota Bandung
    Selama puluhan tahun tinggal di Kota Bandung ada 2 pertanyaan yang   amat sangat penasaran ingin saya ketahui jawabannya,  ...

Lifestyle

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates